LABORA 03 Mei 2010

Page 7

kukan kritik dan outokritik terhadap apa­pun yang telah dilakukan, dan men­d o­k umentasikannya dengan baik apa-apa yang telah menjadi keputusan bersama. Serikat juga selayaknya membe­ rikan pemahaman-pemahaman kepada setiap individu anggota akan perannya dalam tiap perjuangan. Kita bisa pelajari pola gerakan pekerja di Eropa beberapa wak­tu lalu. Setelah serikat berhasil mem­bangun kekuatan internal, maka tugas se­l an­­jutnya adalah membangun jaringan dan mematangkan isu.

Nasib federasi

Bila serikat pekerja di Indonesia ma­s ih berkutat dengan problem internal, de­m ikian pula halnya dengan federasi dan konfederasi serikat pekerja. Elit fe­derasi hanya merupakan kumpulan elit yang kurang perhatian pada serikat pe­ kerja anggotanya. Federasi tidak mam­pu mensinergikan serikat pe­ kerja anggotanya dalam program dan isu bersama. Mereka jalan de­n gan agenda masing-masing. Kare­na memang sejak awal tidak memiliki konsep dalam membangun

LABORA, mei 2010

fokus

gerakan bersama. Simaklah apa yang dilakukan oleh Maritime Union of Australia. Mereka me­nyatukan simpul gerakan dari hulu ke hilir, terutama pekerja sektor transportasi dan manufaktur. Jika ada konflik hubungan industrial pada salah satu lini, MUA akan me­ lakukan aksi solidaritas nyata de­ ngan blokade pengiriman barang, mogok, membangun seruan-seruan bersama. Contoh terkini, pada 7 April 2010 pekerja pelabuhan di setiap pelabuhan sepanjang Australia menghentikan pekerjaan mereka selama 1 jam sebagai bentuk protes atas kematian tragis Nick Fanos yang tertimpa container di Port Botany pada 28 Maret. Rentang ma­ sa mogok itu mereka gunakan untuk melahirkan sebuah resolusi tentang keselamatan kerja. Mereka juga menuntut Deputi Perdana Menteri dan Menteri Transportasi untuk merevisi manajemen keselamatan bongkar muat dan mengundangkan panduan National Stevedoring Safety Code. Gerakan pekerja di Indonesia ti­ dak melakukan hal ini. Kita masih si­buk melakukan hal-hal yang tidak ada hu­bungannya dengan kebutuhan pekerja itu sendiri. Jujur saja, kita terlalu sibuk dengan agenda politik yang tidak bersentuhan langsung dengan Politik Perpekerjaan. Sebagai otokritik pada kolektif yang telah kita bangun: Kita mu­ dah latah pa­d a isu. Akibatnya, kon­­sentrasi kita pa­d a roadmap ge­r a­­kan pekerja itu tidak ter­b a­ ngun sebagaimana mestinya. Kita terombang-ambing oleh bola liar. Ge­nit untuk ikut masuk dalam per­ masalahan yang sebenarnya tidak ada hubungan (serikat/federasi) kita dengan masalah tersebut. Penting bagi kita untuk membuat dan berkonsentrasi pada roadmap gerakan. Juga menjadi penting bagi

7


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.