Survive 62

SURVIVE Buletin Triwulan,Edisi ke-62, tahun ke-19, 2021

TETAP BERPRESTASI MASA PANDEMI

SMP YOS SUDARSO STATUS TERAKREDITASI A JALAN KH. DEWANTARA 14, TELP. 0267- 406784, 41312, NPSN: 20237342 KEL. NAGASARI, KEC. KARAWANG BARAT,WEBSITE SMPYOSUKA.SCH.ID, EMAIL.

1

SURVIVE Buletin Triwulan,Edisi ke-62, tahun ke-19, 2021

Staff Redaksi

Salam Redaksi

Pelindung dan Penasihat Kepala Sekolah : Agustinus Wahono, S.Pd

Lay Out dan Penanggung jawab : Suharyanti Lidwina

Hai teman-teman…

Kami hadir lagi, meski terlambat. Gak apaapa ya ?

Sudah mulai sibuk dengan tugas-tugas sekolah ? Membuat projek ?

Seneng ya teman-teman sudah memulai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ( PTMT ) Kami juga sudah mulai PTMT untuk siswa kelas 9 terlebih dahulu, terus kelas 8, dan selanjutnya kelas 7. Peserta didik setiap kelas hanya seperempat jumlah siswa.

Saat akan mengikuti PTMT memenuhi beberapa syarat ya ?

harus

Meski masih ada yang bdelajar daring, tapi kita harus tetap berprestasi demi masa depan kita. Tetap ikuti aturan protokol Kesehatan.

Tetap sehat dan selalu semangat  Let’s express our creativity

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

GELIAT PTMT DI SMP YOS SUDARSO KARAWANG Oleh : Wahono, S.Pd Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga tentang pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 yang akan dilaksanakan pada mulai tanggal 14 September 2021 masih beberapa menuai pro dan kontra. Bahkan ada kesalahpahaman yang berkembang di masyarakat, seolah-olah pemerintahakan membuka sekolah seperti halnya saat normal.

Mengutip dari kompas Menurut Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek, Jumari, S.T.P., M.Si menegaskan, yang akan dilaksanakan pada Juli nanti adalah pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Aktivitas pembelajaran tatap muka secara terbatas ini akan dilakukan setelah pemerintah menyelesaikan vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan.

Harus kita pahami bersama bahwa PTM terbatas bukan dilaksanakan secara serentak seluruh di wilayah di Kabupaten Karawang akan tetapi diselenggarakan setiap jenjang secara bertahap dan nantinya dilihat dan dievaluasi secara bertahap bagaimana perkembangan dari setiap minggunya, akan tapi PTMT dilakukan secara dinamis tergantung dengan situasi pandemi di wilayah kecamatan dimasing –masing daerah. Karena satu daerah dengan daerah yang lain, bahkan antar kecamatan, memiliki dinamika masing-masing.

Selain itu, PTM terbatas bukan semata-mata melaksanakan sekolah seperti pada umumnya, melainkan mengatur dan mengendalikan jumlah peserta didik. Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan belajar hanya 2 hari dalam seminggu dan masing-masing 2 jam dengan peserta didik 25%. Hal ini oleh SMP Yos Sudarso Karawang telah mencoba melaksanakannya.

Dalam Pelaksanaan PTMT ini pihak Sekolah memberikan keleluasaan bagi peserta didik dan orang tua untuk mengikuti tatap muka atau mengikuti PJJ. Yang perlu dipahami oleh orang tua, sekolah memberikan opsi tatap muka bagi peserta didik setelah orang tua memberikan izin dan anak sudah divaksin. Dengan adanya dua opsi bagi peserta didik yaitu PTMT dan opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Bagi orang tua yang belum mantap mengirim putra-putrinya ke sekolah boleh mengajukan untuk tetap belajar di rumah. Pembelajaran tatap muka terbatas ini berbasis kepada PTM mikro lingkup kecil dahulu yang diterapkan berdasarkan kebijakan sekolah.

SMP Yos Sudaso Karawang melaksanakan PTMT secara bertahap dimulai dari kelas 9, kelas 8 kemudian siswa kelas 7. Penambahan tiap jenjang ini dilakukan setiap 2 minggu sekali sambil memperhatikan dinamika yang berkembang di lapangan. Data peserta PTMT yang siap dan memenuhi persyaratan mulai bulan September di semester 1 tercatat 206 siswa dari keseluruhan siswa 383 anak. Terbagi atas 68 siswa kelas 9, 84 kelas 8 dan 54 kelas 7.

Beberapa langkah yang perlu disikapi bila dalam pelaksanaan tatap muka ada yang terpapar Covid-19, yaitu pihak sekolah akan menghentikan PTMT sementara waktu, kemudian melakukan testing, tracing dan treatment. Jadi guru-guru atau murid yang mempunyai kontak erat dengan yang terkena harus dipastikan dites, kemudian melakukan tracing dengan mencari dan melakukan tes kepada setiap orang yang telah melakukan kontak fisik 3

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Meakukan treatment untuk guru yang mengalami sakit, segera dirujuk ke rumah sakit terdekat dan melakukan isolasi. Sekolah melakukan koordinasi dengan puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan sebagai mestinya. Lalu sekolah ditutup sementara, dan setelah perkembangan Covid-19 membaik, sekolah bisa dibuka kembali.

Pemerintah kabupaten, kota maupun provinsi telah membuat surat edaran atau ketentuan tentang pelaksanaan PTMT. Hal ini agar memberikan kekuatan kepada satuan pendidikan agar berani melakukan pembelajaran tatap muka, jika sekolah sudah menyiapkan daftar periksa sesuai standar SKB 4 Menteri.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Kabuapaten Karawang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabuapten Karawang sudah melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap sekolah dalam mengimplementasikan budaya baru yaitu pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Pihak Sekolah harus melaporkan kondisi sekolahnya, begitu juga pemerintah kabupaten/kota harus melaporkan kesiapan wilayahnya.

Jadi, karena PTM itu sifatnya dinamis yang bisa buka dan tutup dan bisa berubah kondisinya, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kesiapan mental warga sekolah, yaitu guru, karyawan, kemudian peserta didik dan orang tua. Ada budaya yang dipenuhi bersama yaitu budaya kewaspadaan. Kemudian gotong royong untuk menjaga protokol kesehatan agar sekolah dapat melakukan PTM tetapi tetap aman.

Jadi, bangun karakter bersama dulu agar sekolah itu aman.Hal penting lagi adalah pengawasan implementasi budaya PHBS dan protokol kesehatan harus dilakukan secara berulang-ulang kepada warga sekolah.

Koordinasi dan bekerja sama dengan satgas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, poliklinik yang ada di sekitar sekolah untuk bisa memastikan apabila terjadi permasalahan di sekolah terkait penyebaran Covid-19 bisa langsung mengambil langkah yang tepat dan cepat.

PTM adalah pilihan terbaik karena metode PJJ hanya bisa dilaksanakan untuk beberapa daerah tertentu saja. Oleh karena itu kepala sekolah dan para guru dan tenaga kependidikan yang ada disekolah, mari kita persiapkan untuk PTM, siapkan standar operasi prosedur-nya, infrastrukturnya, budayanya, bangun kolaborasi dengan fasilitas kesehatan teredkat dan bangun kesadaran bersama agar PTM ini bisa berjalan dengan baik.

SMP Yos Sudarso Karawang, untuk PTMT saat ini memprioritaskan peserta didik/siswa yang sudah divaksin, Maka kami harapkan dari Dinas Kesehatan dapat memberitahukan ke jajarannya untuk bisa mempercepat vaksinasi bagi para peserta didik. Kami sangat mendukung dilaksanakan PTM terbatas, oleh karena itu SMP Yos Sudarso terus mendorong agar semua pihak semakin mengencangkan koordinasi agar pelaksanaan PTMT ini bisa berjalan lancar, aman dan membahagiakan semua pihak.

PTM terbatas ini akan berhasil dilaksanakan, asalkan semua pihak dapat berkeja sama dan disiplin dengan baik. Warga sekolah melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.

4

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

TIPS dan TRIK AGAR MATEMATIKA ITU MUDAH Matematika bagi sebagian orang menakutkan...kayak hantu aja ya. Tapi tidak jarang juga ada yang menganggap matematika itu mudah dan menyenangkan. Mengapa bisa seperti itu ya? Kok bertolak belakang?

Nah menurut saya bukan karena Matematikanya tetapi karena pemikiran kita saja. Jika kita berpikir bahwa matematika itu susah, pasti akan terasa susah, tetapi jika kita berpikir matematika itu mudah saya yakin pasti mudah.

Penulis : Enok Yulia,S.Pd Guru Matematika

Seperti halnya jika kita menginginkan dapat mengendarai motor maka kita pasti akan berusaha bagaimana caranya supaya saya dapat mengendari motor, pastinya dengan berlatih. Satu kali latihan? belum cukup, maka kita akan berusaha latihan berulang – ulang walaupun harus merasakan bagaimana rasanya sakit karena terjatuh. Karena adanya semangat yang kuat untuk dapat mengendarai motor, maka kita akan terus latihan sampai akhirnya dapat mengendarai kendaraaan dengan lancar. Pasti rasanya senang ya jika ternyata dapat mencapai apa yang kita inginkan. Begitu juga dengan Matematika, jika kita mau berlatih pasti bisa ya....nah untuk memunculkan semangat untuk berlatih pastinya harus muncul dari pemikiran kita sendiri dulu ya, bahwa matematika itu mudah, dan saya pasti bisa.

Yuk kita hilangkan pemikiran kita kalau Matematika itu susah. Selain kita berpikir matematika itu mudah, kita juga harus membiasakan diri untuk mengatakan saya harus bisa, karena dengan pemikiran saya harus bisa maka kita akan berusaha bagaimana caranya supaya bisa (dengan membaca dari buku, membuka kembali catatan atau latihan – latihan soal sebelumnya, bertanya kepada teman, orang tua atau guru).

Nah beberapa tips dan trik yang dapat dilakukan agar Matematika itu mudah : Pahami soal dengan membacanya lebih dari dua kali.Biasakan untuk menuliskan apa yang diketahui dari soal.Dalam penyelesaian soal – soal matematika, jika ada rumus – rumus biasakan untuk menuliskan rumusnya terlebih dahulu, karena dengan sering menuliskan rumus maka dengan sendirinya pasti akan ingat.

Penulisan yang runtut dalam penyelesaian soal akan menuntun kita juga berpikir runtut/ terarah, sehingga akan terasa mudah.

Semoga beberapa tips dan trik ini dapat diterapkan dan benar – benar menjadikan Matematika itu pelajaran yang mudah ya.....

Math is easy....

Salam Matematika

5

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Teman Yang Berhati Emas (TYBE) Oleh : Wahono, S.Pd. Regina dan Nathasa dikenal sebagai dua anak yang bersahabat baik di salah satu SMP yang berada di kabupaten Karawang. Meskipun mereka berbeda kelas, tapi mereka selalu menghabiskan waktu istirahat bersama. Tidak ada yang meragukan eratnya persahabatan di antara mereka.

Meski mereka memiliki kepribadian dan karakter yang berbeda, tetap tidak menghalangi persahabatan dan kedekatan mereka. Regina adalah anak kelas 7 dan merupakan seorang siswi pendiam yang tidak akan populer jika tidak bersama Nathasa. Sedangkan Nathasa anak kelas 8 dan cenderung seperti seorang pembual yang hobi dan kegemarannya belanja serta senang memamerkan barangbarang milik Regina Suatu hari pada sebuah acara Open house di kompleks sekolah di karawang diadakan pengundian kupon hadiah, Regina terpilih menjadi salah satu pemenang.

Ia datang bersama Nathasa. Di sana para pemenang diperbolehkan untuk memilih sendiri hadiah berupa voucher belanja dengan berbagai nominal.

Dari sepuluh pemenang terpilih, Regina mendapat giliran kesembilan untuk mengambil hadiah. Regina melihat pemenang yang akan mengambil hadiah setelahnya, yaitu seorang anak berpakaian agak lusuh. Ia kemudian melihat voucher yang tersisa. Melihat nominal pada voucher yang tinggal dua pilihan, ia memilih voucher belanja dengan nominal paling rendah kemudian berbalik dan tersenyum pada anak tersebut.

Hal ini membuat Nathasa terkejut dan menganggapnya bodoh. Nathasa kemudian mencoba menguji Regina dengan uang yang ia bawa. Ia meminta Regina untuk mengambil salah satu uang yang ia sodorkan. Sedikit bingung, Regina mengambil uang dengan nominal paling rendah.

Keesokan harinya Nathasa bercerita kepada teman-temannya tentang kebodohan Regina Untuk membuktikannya, Nathasa memanggil Regina ke hadapan temanteman kelasnya. Hai, Reg, aku ada uang nganggur nih. Kamu pilih yang mana? Aku kasih buat kamu. Nathasa menyodorkan uang sejumlah Rp10.000 dan Rp50.000 kepada Regina.Regina pun mengambil Rp10.000 dari Nathasa. Nathasa dan temantemannya tertawa dan mengatakan bahwa Regina bodoh. Peristiwa ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali. Beberapa teman Nathasa juga ikut-ikutan melakukan hal itu.

Regina tetap diam dipermalukan seperti itu. Dan setiap kali dipaksa untuk memilih, ia selalu bersikap tenang dan memilih uang dengan nominal yang paling rendah. Ia juga ikut tertawa ketika orang-orang menertawakannya.

Hingga pada suatu hari ketika Nathasa memamerkan kebodohan Regina pada salah seorang kakak kelas terpopuler bernama Felix dihadapan teman-teman kelasnya.

Nathasa kembali menyodorkan uang, kali ini bernominal Rp20.000 dan Rp100.000, kepada Regina dan memintanya memilih.

Lagi-lagi Regina memilih uang dengan nominal terendah. Semua orang tertawa, menertawakan Regina yang hanya tertunduk, kecuali Felix Magazine | Page 6

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

. Ia tertegun mengamati siapa sebenarnya yang sedang membodohi siapa. Lihat, Kak. Teman baikku yang satu ini unik kan? kata Nathasa kembali mulai mempermalukan Regina.

Ya, Regina memang unik dan cerdas. Jika saja Regina memilih uang dengan nominal tertinggi dari awal, maka kalian tidak akan mau bermain dengannya bukan? Cobalah kalian hitung berapa ratus ribu yang sudah kalian keluarkan cuma-cuma, kata Felix.

Dia pintar, memilih bersabar untuk mengambil keuntungan lebih. Jadi, sebenarnya siapa yang sedang membodohi siapa? lanjut Felix tertawa. Semua orang terdiam mendengar penjelasan dari Kak Felix. Seketika mereka merasa telah melakukan hal bodoh yang sia-sia. Sedangkan Regina tersenyum memandang Kak Felix yang berbalik menertawakan Nathasa dan teman-temannya.

Pada akhirnya, bagi Regina teman yang baik itu selalu ada memberikan tambahan penghasilan tak terduga meski harus dibayar dengan kesabarannya. Tapi tidak apa-apa, setiap perbuatan pasti ada bayarannya dan perbuatan Nathasa dibayar dengan uang serta rasa malu.

Magazine | Page 7

Edisi 62

SURVIVE

Tahun ke-18, 2021

IT’S ABOUT WHY When your eyes touches mine, Why does my heart stop to beat ?

Did you know ?

I feel flowing like a breeze When your smile claps to my face Why does my mouth fly a way ?

Have you known ?

I can speak nothing

Penulis’ Ria Fitri, S. Pd Guru Bahasa Inggris

You are so exciting I am so none Why do you say love ?

Why do I say no ?

Do you know ?

I don’t want to say yes Because Yes is mean lost I can’t lose you Why should I keep my feeling?

Because it’s better Why must I refuse your love Because I love you so much That is why…..

I just want to warp it well Deep in my heart I do love you By fieadrianus 03 Agustus 2012

8

Edisi 62

SURVIVE

Tahun ke-18, 2021

Best Part Seperti biasa tiap jam pulang kerja, jalanan akan dipenuhi banyak kendaraan.

Keira sangat membenci situasi ini. Sendirian di dalam mobil, dengan lalu lintas yang sangat padat. Keira sudah sangat kelelahan, ia ingin cepat-cepat mengistirahatkan tubuhnya. Karena suasana mobil sangat hening, Keira memutuskan untuk memutar radio. Radio itu tengah memutar sebuah lagu.

If life is a movie Then you’re the best part Lagu yang dinyanyikan oleh Daniel Caesar dan H.E.R. yang berjudul Best Part terputar di radio mobil Keira. Begitu lagu ini terputar, segala umpatan yang Keira lontarkan karena situasi yang menjebaknya ini langsung terhenti.

Lagu ini menyimpan banyak sekali kenangan Keira. Mulai dari kenangan manis, hingga kenangan pilu yang berusaha perempuan itu lupakan.

Nadine Sheila Ngatino, kelas 9B

Pada pukul sebelas malam, Abian tiba-tiba menelepon sahabatnya, Keira untuk datang ke rumah sakit tempat ia menjalankan perawatan kanker otaknya.

"Aneh banget tiba-tiba nyuruh aku ke rumah sakit," ujar sang perempuan dari seberang sana. "Datang aja kesini. Temani aku gitaran di rooftop,” pinta Abian. Keira pun menyetujui ajakan Abian dan segera bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit.

Setelah sampai di rooftop, Keira langsung menghampiri seorang laki-laki yang kini tengah memangku gitar hitam kesayangannya.

“Ngapain kamu manggil aku jam segini? Aku tadi baru aja mau tidur,” tanya Keira tanpa basa-basi. Sontak Abian terkejut saat mendengar ada suara seorang perempuan. Setelah melihat sosok yang duduk di sebelahnya, Abian menjawab, “Salam dulu dong, bikin orang kaget aja.” Keira hanya mendengus saat mendengar jawaban Abian.

“Oh iya Kei, tadi sore aku lihat chord gitarnya Best Part. Terus pas aku coba mainin, ternyata gampang juga,” ujar laki-laki yang berada di samping Keira.

“Oh ya? Kalau gitu coba mainin dong,” pinta Keira kepada laki-laki yang berada di sampingnya. Laki-laki itu mengangguk sebagai responnya dan memainkan gitar yang sedari tadi ia pangku.

Alunan gitar milik Abian masuk ke indra pendengaran dua remaja itu. Keira ikut menyanyikan lirik dari lagu tersebut.

You're the coffee that I need in the morning You're my sunshine in the rain when it's pouring Won't you give yourself to me Give it all, oh 9

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Abian ikut menimpali dengan tatapan dalam pada gadis di sampingnya, I just wanna see I just wanna see how beautiful you are You know that I see it I know you're a star Where you go I follow No matter how far Mereka pun bernyanyi bersama, If life is a movie Oh you're the best part ‘Jika hidup adalah film, kamulah bagian terbaiknya.’ Kedua insan itu tersenyum manis saat menyanyikan bagian ini.

Setelah menyanyikan beberapa lagu, atmosfer rooftop rumah sakit itu menjadi sedikit sunyi akibat tidak adanya pembicaraan dari kedua remaja yang kini tengah menikmati indahnya malam ini.

Tiba-tiba Abian menanyakan sesuatu yang membuat Keira menunjukkan ekspresi geli, “Aku boleh nyender di bahumu?”

Perempuan yang duduk di sebelah Abian itu terlihat berpikir. Tak lama, Keira mendekat ke arah Abian dan menepuk bahu kirinya.

Melihat respon Keira, laki-laki itu menaruh gitarnya dan segera menaruh kepalanya di bahu sahabat perempuannya itu.

“Kepalamu berat juga ya,” ucap Keira yang membuatnya mendapat pukulan kecil dari Abian. “Aku beruntung banget deh punya sahabat seperti kamu,” ungkap Abian. Keira bergidik saat mendengar ungkapan Abian.

“Kei, inget gak sih dulu gimana ceritanya kita bisa temenan?”

Tanya Abian pada gadis di sebelahnya. Gadis itu tertawa, “Inget banget, dulu kita drama banget haha.” Keira melanjutkan, “Cerita itu pasti diomongin terus setiap ada reuni SD.” Abian pun ikut tertawa sambil mengingat kisahnya dengan Keira dulu.

10

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Pada hari pertama Keira duduk di bangku sekolah dasar dahulu, Keira ditempatkan oleh Ibunya di sebelah seorang anak laki-laki. ‘Kamu duduk disini ya Kei, belajar sama dia. Biar ketularan pinternya,’ ucap Ibu Keira pada saat itu. Keira kecil hanya mengiyakan ucapan Ibunya.

“Hai! Namaku Keira. Namamu siapa?” Tanya sang gadis kepada teman satu mejanya. Anak laki-laki itu hanya menjawab, “Abian.” Tak kehabisan ide, sang gadis pun bertanya kembali, “Hobimu apa? Kalau aku suka berenang!”

Anak laki-laki dengan rambut sedikit ikal itu tidak menghiraukan ucapan Keira, dan mengambil beberapa buku dari ranselnya.

Semenjak kejadian itu, Keira tidak berhenti mendekati Abian. Ia akan selalu mengajak bicara Abian di setiap kesempatan. Sampai pada saatnya saat Abian dan Keira duduk di bangku kelas tiga, Abian membuat Keira menahan malu di hadapan teman-temannya.

“Kamu bisa gak sih jangan deket-deket sama aku? Aku gak suka tahu.”

Ungkapan Abian ini membuat Keira yang saat itu tengah berdiri di depan meja Abian terdiam. Ini adalah pertama kalinya Abian membentak seorang gadis. Keira yang mendengar ucapan Abian hanya terdiam. Setelah diam beberapa saat, Keira pun berkata sambil menahan tangisnya, “Ya udah kalau gitu, aku gak akan ganggu kamu lagi.” Setelah berkata begitu, Keira langsung berjalan meninggalkan kelasnya.

Melihat kepergian Keira, teman-teman kelas Abian berkata, “Hayo loh Bian, Keira-nya nangis.” Awalnya Abian tidak mengacuhkan ucapan temantemannya. Namun, makin lama timbul rasa bersalah dalam hatinya. Abian pun memutuskan untuk meninggalkan tugas yang harus ia selesaikan sebelum istirahat berakhir dan pergi mencari keberadaan Keira.

Setelah Abian menelusuri seluruh penjuru sekolahnya, akhirnya Abian menemukan Keira. Dengan napas yang terengah-engah, Abian berkata, “Akhirnya ketemu juga, kamu jago banget sembunyinya.” Keira dengan wajah yang dipenuhi air mata segera berdiri dari duduknya dan berjalan menjauhi Abian.

“Kei, aku minta maaf. Gak seharusnya aku ngomong kayak gitu di depan temen-temen,” ucap Abian. Keira yang masih kesal dengan perlakuan Abian tidak memedulikan permintaan maaf laki-laki itu.

Hari demi hari berlalu, Abian tetap terus meminta maaf kepada Keira. Kalau dahulu Keira yang biasanya menempeli Abian, namun sekarang keadaan berbalik. Sudah tiga hari Abian terus mengikuti Keira. Bahkan tak jarang ia terkena omelan dari Keira karena ia kerap kali mengikuti gadis itu kemanapun.

11

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Setelah aksi Abian berjalan kurang lebih tiga hari, Keira pun akhirnya menerima permintaan maaf Abian. Mereka pun akhirnya mulai berteman.

“Kayaknya aku udah boleh pulang deh Kei,” ujar Abian sambil membenarkan posisinya supaya ia bisa merasa lebih nyaman. Keira terlihat antusias setelah mendengar ucapan Abian. “Beneran? Kapan?” Tanya Keira langsung menoleh ke arah Abian. Tetapi saat ia melihat wajah sahabatnya, ia meragukan ucapan Abian tadi. “Wajahmu kok pucet gitu? Beneran udah boleh pulang?” Keira bertanya sambil mengecek suhu tubuh Abian dengan menempelkan telapak tangannya ke kening laki-laki itu.

Abian tersenyum dan menjawab, “Aku gak apa-apa, ini aku udah mau pulang kok.” Keira terlihat kebingungan. Tak lama, Keira merasakan kepala yang kini tengah bersandar di bahunya memberat. Perempuan itu memanggil nama Abian berulang kali. Namun tidak ada respon yang diberikan laki-laki itu. Saat ia menoleh ke arah kirinya, Keira melihat Abian dengan mata tertutup dan senyuman manisnya yang menghiasi bibirnya. Keira pun tak kuasa menahan tangisnya.

Malam itu adalah malam terakhir Abian di dunia ini.

Tak terasa, setetes air mata lolos dari mata seorang gadis yang kini tengah mengemudi itu. Melihat mobil di depannya sudah berjalan maju, Keira langsung menghapus air matanya dan menjalankan mobilnya.

“Semoga kamu tenang di atas sana ya, Bian.” ( Nadine, 9B )

Karya : Chelsea, 8A

12

SURVIVE

Edisi 62

Tahun ke-18, 2021 Di Bawah Langit Senja

“

Nabastala mulai menampakkan jingganya. Lantunan alat musik biola terdengar di seluruh penjuru aula. Gesekan senar menciptakan harmoni yang indah dan padu.

Hal itu menarik atensi seorang gadis berdarah campuran Indonesia dan Jepang yang tujuan awalnya hanya mengecek keadaan lampu di aula. Perempuan itu diam memperhatikan gerak-gerik dari sang pemain biola. Kalau tak salah ingat, yang sedang bermain biola tersebut adalah salah satu siswa unggulan yang memiliki banyak sekali bakat dalam dirinya.

"Apa yang kau lakukan di sana?" tanya sang pemuda sesaat setelah ia menyelesaikan permainan biolanya. Atensi pemuda itu jatuh pada perempuan bersurai panjang kecoklatan dengan tubuh mungil yang berada di dekat pintu masuk aula.

Karya : Stevierra Kelas 9B

"Eh? Ah, maaf saya hanya mengecek lampu aula." jawab gadis tersebut. Niatnya hanya akan mendengarkan permainan biola lawan bicaranya sekarang lalu kembali ke tujuan awalnya untuk mengecek keadaan lampu di aula. Namun, ia malah terjebak dalam percakapan yang sama sekali tak ia inginkan.

"Rin Eliora, si jenius musik. Apakah saya benar?" tanya sang pemuda kepada gadis mungil di seberangnya itu.

"Iya! Dan kau Gemantara Elessar?" Gadis yang diketahui bernama Rin Eliora itu bertanya balik dan dibalas anggukan oleh Gemantara. Setelah itu tak ada lagi obrolan diantara keduanya, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Eliora sibuk memeriksa lampu aula, sedangkan Gemantara sibuk membereskan barangbarangnya.

“Ngomong-ngomong permainan biolamu bagus,” suara Eliora memecah keheningan yang ada. “Terima kasih,” balas Gemantara yang masih sibuk dengan partitur-partitur di depannya.

“Kalau begitu saya pamit dulu, senang bertemu denganmu!” kata Eliora lalu melangkah keluar dari aula. Gemantara menghentikan aktivitasnya, ia memperhatikan gadis itu sampai gadis bayangan itu benar-benar tak terlihat.

Setelah kepergian gadis itu Gemantara diam sejenak, ia merasa akan terjadi sesuatu diantara ia dan gadis tadi. Entahlah, jika memang firasatnya benar Gemantara hanya berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja. Lalu, Gemantara kembali melanjutkan aktivitas membereskan partitur-partitur di depannya, ia ingin segera kembali ke rumah. Hari ini sudah cukup melelahkan bagi Gemantara.

Sebelum pulang, Gema menyempatkan diri mampir ke supermarket untuk membeli beberapa makanan dan minuman. Gema tak sengaja menabrak seseorang hingga orang tersebut terjatuh. Gema membantunya untuk bangkit berdiri. Tapi tunggu dulu, sepertinya Gema mengenal orang tersebut.

“Terima kasih, Gemantara!” Benar saja, orang yang tak sengaja Gema tabrak adalah gadis bernama Eliora yang ia temui di aula tadi. “Maaf, saya tidak sengaja.

Kamu baik-baik saja ‘kan?” tanya Gema dan dibalas anggukan oleh Eliora.

13

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Sudah lima bulan sejak mereka berkenalan, kini kedua semakin akrab. Banyak yang mengira bahwa keduanya berkencan. Bagaimana tidak, keduanya sangat sering bertemu dan bercanda bersama. Jika ada Gema pasti ada Liora, begitu juga sebaliknya. Gema dan Liora menyangkal hal tersebut, mereka tidak berkencan mereka hanya sebatas sahabat.

Namun selama sebulan terakhir, Liora sadar bahwa Gemanya berubah. Gema, sahabatnya berubah. Gema menjadi sangat amat posesif, Gema menjadi sering marah pada hal sepele. Gema pernah memarahi Liora habis-habisan hanya karena Liora tidak izin pada Gema untuk pergi bersama teman-teman Liora. Gema juga sering kali tidak mengizinkan Liora berpergian sendiri, Gema selalu mengikuti Liora ketika Liora ingin pergi bersama teman-temannya.

Sejujurnya Liora lelah dengan sikap Gema yang seperti itu, tapi Liora tidak berani menyampaikannya. Liora takut kalau Gema tidak akan mendengarkannya. Liora harap Gema cepat sadar. Liora ingin Gemanya kembali, Gema yang tidak pernah marah hanya karena hal sepele, Gema yang tidak egois, Gema yang ramah dan lemah lembut.

“Tara, temenin ke pasar malem mau gak?” tanya Liora sembari menoel-noel pipi Gema yang masih asyik bermain ponsel di sebelahnya.

“Mau ngapain ke sana, Yor? Mending di rumah aja, bisa rebahan,” jawab Gema asal.

“Tau ah, aku pergi sama Gala aja.

Setelah pertemuan kedua antara Gemantara dan Eliora, kedua jadi lebih sering bertemu. Pernah sekali mereka mendapat tugas kelompok bersama untuk membuat dua buah lagu tentang persahabatan dan cinta. Saat mengerjakannya mereka lebih sering bercanda sehingga mereka melupakan tujuan keduanya bertemu. Walaupun begitu tugas mereka tetap selesai dan sesuai dengan harapan guru mereka. Lagu ciptaan Gema dan Liora memang tak pernah mengecewakan.

Kamu kalau mau di sini sama bunda aja. Aku mau siap-siap dulu,” kata Liora lalu bergegas bangkit dari duduknya. Belum sempat Liora berjalan, tangannya lebih dulu ditahan oleh Gema. “Gak ada, kamu pergi sama aku aja,” kata Gema.

“Aku udah janji sama Gala, gak bisa dibatalin gitu aja,” ucap Liora pada Gema.

“Ya udah, aku ikut tapi,” Liora pasrah, Gema memang selalu begini.

Sebulan lagi Gema dan Liora akan segera lulus dari sekolah seni mereka sekarang. Keduanya sibuk mempersiapkan banyak hal. Jika sebelumsebelumnya mereka bisa bertemu setiap hari, maka sekarang dalam seminggu mereka bisa saja tidak bertemu sama sekali ( Steviera, 9B )

14

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

. Banyak yang bertanya apakah hubungan mereka baik-baik saja, pasalnya mereka jarang sekali terlihat bersama.

Sekarang Liora lebih sering bersama dengan Renggala, sedangkan Gema jarang sekali terlihat di sekitar sekolah.

Renggangnya hubungan Gema dan Liora berawal saat Gema, Liora, dan Gala pergi ke pasar malam bersama. Saat itu Liora lebih asyik bercanda dengan Gala, Gema merasa bahwa dirinya diabaikan. Gema tak suka dengan hal itu, maka dari itu Gema memaksa Liora untuk segara pulang ke rumah dengan alasan Gema harus menyelesaikan lagu barunya.

“Tar, kalau aku gak mau ikut kamu pulang gimana? Aku masih mau main sama Gala,” tanya Liora pada Gema. Gema marah, ia tak suka bahwa faktanya Liora lebih memilih Renggala dibanding dirinya. Terjadi pertengkaran diantara keduanya, Gala mencoba untuk memisahkannya.

Namun nihil, mereka terus saja beradu argumen.

“Tara kamu egois. Semua kemauan kamu harus aku turutin, harus aku ikutin.

Giliran aku mau sesuatu, kamu selalu ngelarang. Kamu egois Tara. Aku juga mau bebas, duniaku gak selalu berputar pada kamu. Kamu cuma sahabat aku, kamu gak berhak ngatur-ngatur aku,” Liora mengungkapkan seluruh isi hatinya yang selama sebulan belakangan ini ia pendam. Bukan tak mau menerima segala sifat Gema, hanya saja Liora lelah dengan sifat Gema yang seperti ini.

“Terserah kamu, Yor. Aku pulang dulu,” kata Gema mengalah, ia memutuskan untuk pulang ke rumah. Gema pikir tak ada gunanya jika ia terus-menerus bertengkar dengan Liora di tengah pasar malam. Semenjak itu Liora dan Gala lebih sering menghabiskan waktu bersama. Gema terlihat tidak terlalu peduli dengan itu, tapi sebenernya Gema ingin sekali memperbaiki hubungannya dengan Liora. Mungkin setelah acara kelulusan nanti, Gema akan menemui Liora.

Karya : Chelsea, 8A

15

SURVIVE Karya siswa

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Kembalikan Apinya

Apinya mulai redup Tak seperti kala itu Kurasa tak ada harapan lagi Apinya akan semakin pudar

Jennifer Whitney Milano, Kelas 8B

Namun terkadang aku lupa Dunia menunggu kita Bangkit untuk memulihkannya Mengubahnya dengan kekuatan bersama

Genggamlah harapanmu Walau dunia tak menentu Raihlah prestasimu Walau ruang waktu terbatas untuk mu

Beranikan diri Hancurkan pembatasnya Tak ada hasil yang terhianati Asalkan kita mau mengusahakannya

Karya : Jennifer Whitney Milano

16

SURVIVE Karya siswa

Samuel Yordanius – 9B

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Berjuang Tanpa Batas Kau berjuang demi sesuatu...

Berjuang dengan berani menghadapi rintangan...

Kami tahu tekad dan semangatmu tak akan pernah padam.

Keluarga ditinggalkan demi kemerdekaan...

Lantang berbicara santun bersikap..

Bersatu padu demi kemenangan bersama..

Kau pasti menginginkan ketenteraman dan kesejahteraan..

Yang benar-benar nyata bukan kepalsuan..

Bambu runcing senjatamu Indonesia negaramu Terjadi perang dimana-mana Tetapi api yang berkobar padamu tidak pernah hilang

Perjuangan ini tanpa batas.

Perjuangan ini akan terus muncul jika ada hak-hak yang tertindas...

Terimakasih sudah berjuang untuk kami Darahmu akan kami kenang seumur hidup kami

17

Edisi 62

SURVIVE

Tahun ke-18, 2021

Karya siswa

Mari Berbahasa Indonesia dengan

Karya FLORENZA, kelas 8D 8

Baik anak - anak kerjakan tugas membuat teks cerita ini dengan kosakata bahasa Indonesia yang benar.

Baik

buu

18

SURVIVE Karya siswa

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Membuat cerita ya~~

tu Tuk

k~

19

SURVIVE Karya siswa

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Runiii, maukah kamu menemani ku Karya : Serafin Kristian,9B mengerjakan tugas bahasa Indonesia?

20

SURVIVE Karya siswa

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Okee, nanti sore ke rumahku yaaa ?

Di rumah Runi

21

Edisi 62

SURVIVE

Tahun ke-18, 2021

Karya siswa

Foku s

Fokus~

~

(Setelah beberapa saat mengerjakan tugas)

~ atap t ~ Tatap

22

SURVIVE Karya siswa

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Uhmm, Runi apakah kamu perlu bantuan?

…iya, aku bingung menentukan kosakata dengan benar

23

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Sini biar kulihat teksmu

Karya Florenza, 8

24

SURVIVE R-Runi teks mu sudah bagus tetapi masih ada penggunakan kata yang salah.

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Ehh, yang mana saja?

Di bagian teks percakapan ini. Seharusnya dalam nama seseorang digunakan huruf kapital dan juga sebaiknya setelah selesai berkata kamu memberi kata- kata yang menunjukkan siapa orang yang sedang berbicara dengan tulisan " kata " atau " ujar " sebelum nama orang tersebut.

25

Edisi 62

SURVIVE

Tahun ke-18, 2021

oh, ok aku akan coba perbaiki

lalu kata "sorga" itu diganti dengan kata "surga" karena kata sorga adalah kata tidak baku.

Baiklah!

Fokus”

26

SURVIVE Apakah ini sudah benar?

Thalia Delviva S, 9A

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021 oh ya, untuk judul sebaiknya gunakan kata- kata yang lebih mudah dipahami dan lebih menarik.

kata katanya sudah bagus, tetapi jangan lupa tambahkan koma dan titik karena teks mu tidak ada tanda koma.

27

SURVIVE Ada sisa satu yang salah Runi, sebaiknya kata bilang diganti menjadi berkata agar lebih nyambung dengam bahasa yang di depan.

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021 Lalu apakah ada lagi yang salah dalam teks cerita ini?

Okee!!

28

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Setelah beberapa saat Baik sudah selesai.

Terimakasih banyak telah menemaniku dan mengajarkan aku berbahasa indonesia dengan baik.

29

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Karya : Chelsea, Kelas 8D

Karya : Chelsea, Kelas 8D

30

SURVIVE

Edisi 62 Tahun ke-18, 2021

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Jumlah siswa terbatas, sekitar ¼ jumlah siswa di kelas

Setelah siswa pulang, langsung disemprot dengan disinfektan

31

Edisi 62

SURVIVE

Tahun ke-18, 2021

BERBRESTASI MASA PANDEMI

Isaiah, 9B

Naito, 9D

Savero, 9B

Gabriedlla, 9B 32

Edisi 62

SURVIVE

Tahun ke-18, 2021

BERBRESTASI MASA PANDEMI

Cecilia Natasha, 7A

Nydia , 9B

Steviera, 9B

Hazel, 9B

33

Edisi 62

SURVIVE

Tahun ke-18, 2021

BERBRESTASI MASA PANDEMI

Lywinda,9B

Steviera,9B

Samuel, 9B

Jefry,9B 34

Edisi 62

SURVIVE

Tahun ke-18, 2021

Siswa Berprestasi Kegiatan Rutin Sekolah Dilaksanakan Secara Daring

Aurel Putri S, 9A Juara I Konten ucapan HUT Kab.Karawang

Kegiatan Siswa, Pemilihan Pengurus OSIS

Kegiatan Misa Sekolah

Kegiiatan Parenting

35