SERAT BUATAN

Page 1

SERAT BUATAN Serat buatan secara komersiil pembuatannya dilakukan oleh Chardonet di Perancis. Dari kira-kira tahun 1882, laporanlaporan penelitian yang meliputi pembuatan serat buatan dengan menggunakan selulosa-nitrat yang disiapkan melalui reaksi antara selulosa dengan asam nitrat sebagai bahan mentah, telah diterbitkan secara berhasil. Chardonet memulai penelitiannya pada tahun 1878. Ia mempelajari proses pelarutan selulosa-nitrat dalam alkohol dan eter, melewatkan larutan ke dalam tabung gelas yang berlubang-lubang dengan tekanan dan memadatkannya dengan cara menguapkan pelarutnya, lalu menghilangkan sisa-sisa nitrat dari benang tersebut, sehingga ia mendapatkan paten untuk penemuannya itu. Ia mempertunjukkan serat-serat yang dihasilkan dengan cara selulosa-nitrat dan peralatan untuk membuatnya pada Pameran Paris dalam tahun 1889. Dalam tahun 1891 ia mendirikan sebuah pabrik di Besancon, Perancis dan memulai produksinya pada tingkat 50 kg per hari. Perusahaannya bertambah besar, sedang sementara itu beberapa perusahaan dengan memakai proses yang sama didirikan di Swiss dan Belgia. Tapi proses Chardonnet mempunyai kelemahan dalam hal ongkos produksi dan mutu benang yang dihasilkan, dibandingkan dengan prosesproses yang dikembangkan kemuclian. Fakta ini mendorong ditemukannya proses cupramonium dan proses viskosa segera setelah itu. Pada saat ini, pembuatan serat buatan secara besar-besaran dengan selulosa sebagai bahan mentah meliputi serat Cupra (Cupramonium Rayon) dengan cara cupramonium, serat Rayon Viskosa dengan cara viskosa dan serat Rayon Asetat, yang berasal dari selulosa asetat yang dibuat dengan reaksi antara selulosa dan asam asetat anmidrida. Penelitian-penelitian tentang serat-serat buatan ini sejalan dengan pembuatan serat sutera, dan juga sejalan dengan tujuan para akhli kimia dalam pembuatan logam-logam mulia. Swan, seorang Inggeris, yang telah mempelajari masalah selulosa nitrat lebih awal dari pada Chardonnet, menamai serat penemuannya sebagai Sutera Buatan. Kemudian seratserat buatan yang berasal dari selulosa juga dinamai Sutera Buatan. Tapi karena mempunyai cukup perbedaan dengan sutera asli dalam kenampakan dan kwalitas, maka serat-serat ini kemudian dinamai “Rayon”. Produksi serat staple mulai dicoba oleh Girad pada tahun 1912. Selama Perang Dunia I, serat staple dibuat dengan cara memotong serat rayon dalam panjang yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan akan serat wol. Di samping bahan mentah dan proses-proses pembuatan yang sama, mesin-mesin pembuat serat staple dirancang demikian rupa sehingga memenuhi keperluan pada pemintalan benang. Sejarah pembuatan serat sintetis dimulai dengan dibuatnya serat polyamida oleh Du-pont pada tahun 1938 dengan nama “Nylon” dan oleh IG Farben pada tahun 1939 dengan nama “Perlon”. Sejak awal tahun 1900-an diadakan penelitian-penelitian terhadap senyawa-senyawa polimer tinggi dan juga terhadap pembuatan serat sintetis yang menggunakan senyawa-senyawa itu sebagai bahan mentah. Pada tahun 1938, dibuatlah “Vinyon”, suatu kopolimer dari vinil asetat dan vinil khlorida, dan serat Pe-Ce, yaitu polivinil khlorida yang dikhlorinasi. Pada saat ini pembuatan serat-serat sintetis meliputi nylon, polyester, acrylic, vinylon, polypropylene, yang dipakai untuk karpet, serat-serat jenis urethane untuk benang elastis dan serat untuk keperluan industri seperti vinyliden, PVC, polyethylene, dan serat-serat jenis fluorine.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.