PROSES PRODUKSI SUTERA MENTAH

Page 1

PROSES PRODUKSI SUTERA MENTAH Proses produksi sutera mentah diawali dari proses penarikan filamen kepompong dari kepompong dan menyatukannya menjadi ikatan disebut penggulungan. Benangnya disebut sutera mentah. Produksi sutera mentah, yang mempunyai sejarah yang lama, telah diperkembangkan secara teknis pada waktu-waktu belakangan ini dengan memekanisasi proses dan sistim teknologinya. Proses produksi sutera mentah dewasa ini mencakup: 1) Membunuh kepompong dan mengeringkan kepompong yang segar: Untuk mencegah perkembangan kepompong-kepompongnya menjadi kupu-kupu dan memisahkan kelembaban dalam kepompong, dengan demikian menghindari memburuknya mutu selama transpor dan penyimpanan. 2) Penyusunan dan penggolongan gabungan kepompong: Menyusun kepompong untuk memisahkan yang cacat dan menyiapkan kepompong yang mempunyai bentuk dan mutu yang seragam. 3) Pemasakan kepompong: Memasak kepompong dengan air panas dan uap agar supaya filamen kepompongnya dapat ditarik keluar dari kepompong. | 4) Penggulungan: Menggulung filamen kepompong dari kepompongnya dengan memisahkan filamen dari kepompong yang telah dimasak dan disatukan menjadi benang. 5) Penyusunan dan penyempurnaan: Menggulung kembali sutera mentah yang telah digulung menjadi gulungan (hank) dengan panjang tertentu, untuk memudahkan penanganan dan pengangkutan.

Pembiakan Seri Pembiakan seri mempunyai tujuan membesarkan ulat sutera untuk mencapai produksi kepompong yang cocok untuk produksi sutera mentah. Persyaratanpersyaratan untuk ini meliputi pemeliharaan daun murbei jenis yang baik, pemeliharaan ulat sutera yang unggul dan-cara membesarkan yang tepat.

a. Jenis ulat sutera Ulat sutera yang dipelihara di rumah-rumah petani pada umumnya dinamakan ulat sutera yang dijinakkan dan berarti ulat dari bombyx mori yang tergolong pada lepidoptera, bombycidea. Terdapat banyak sekali jenis ulat sutera, yang umumnya digolongkan sebagai:

1) Pergantian kulit: Ulat sutera yang berganti kulit tiga kali (dari tiga masa tidur dalam masa ulat), ulat sutera yang berganti kulit empat kali (dari empat masa tidur) dan ulat sutera yang berganti kulit lima kali (dari lima masa tidur) 2) Voltinism: Univoltine (dari satu turunan setahun dalam keadaan biasa) bivoltine (dari dua turunan) dan multi-voltine (dari tiga turunan atau lebih).


3) Tempat asal: Turunan Jepang, turunan Cina. Turunan tropis dan turunan Eropa. 4) Lain-lain: kepompong berwarna, seperti misalnya jenis kepompong putih, Jenis kepompong berwarna, dsb. Ulat sutera dapat digolongkan sebagai ulat sutera musim semi dan ulat sutera musim rontok, yang berarti ulat sutera yang masing-masing dibesarkan pada musim semi dan musim panas/rontok. | Telah dibuktikan bahwa turunan pertama dari peranakan menghasilkan kupu-kupu dan kepompong yang lebih besar dari pada induknya dan aktivitas fisiologisnya tinggi dan kekar. Oleh karena sebab ini maka semua ulat sutera yang dibiakkan di rumahrumah petani adalah turunan pertama dari peranakan, turunan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. b. Memelihara ulat-ulat sutera Suatu rencana yang direncanakan secara teliti harus disiapkan untuk memilih turunan ulat sutera, keputusan mengenai daya pemeliharaan dan musim pemeliharaan dan pemilihan cara pemeliharaan. Pada umumnya ulat sutera dipelihara dalam empat musim, yaitu: musim semi, panas, permulaan dan akhir musim gugur. Urutan pemeliharaannya diringkaskan dalam : a) Pemanasan ulat sutera : Untuk menetaskan sejumlah telur dalam waktu yang telah ditentukan dengan mengadakan suhu dan kelembaban yang sesuai. Oleh karena ini telurnya menjadi biru. Pemanasan memakan waktu dua minggu atau lebih, selama jangka waktu ini keadaan kelembabannya harus dipelihara. Penetasan telur-telurnya akan mengalami akibat jelek sebagai akibat keadaan menjadi kering. Kelembaban yang ideal biasanya adalah 85”. (b) Membesarkan ulat-ulat yang kecil-kecil : Umur dari 1-3 disebut masa usia muda dan umur dari 4-5, usia yang subur, ulat-ulatnya lemah, oleh karena itu pada waktu pembiakan harus diberi perhatian yang benar-benar. Ulat sutera yang baru menetas dipindahkan ke tempat pembiakan (sebuah meja untuk membesarkan ulat sutera) dan disebarkan pada luas yang sesuai untuk memberi makan daun-daun murbei, Pada masa memelihara ulat ulat yang lemah, perhatian khusus harus diberikan pada kondisi udara dan pemilihan makanan, Suhu dan kelembaban dalam ruang pemeliharaan biasanya dipertahankan pada 27”C dan 90”, kelembaban relatip untuk umur 1, 26”C dan 85", kelembaban relatip untuk umur 2 dan 25 C dan 75-80” , kelembaban relatip untuk umur 3, dengan perhatian yang benar-benar pada kondisi. Makanan utama adalah daun-daun murbci dan harus memiliki kekakuan dan banyak berair dengan kandungan karbohydrate dan protein, (c) Membesarkan pada usia yang sebaik-baiknya : Pada usia yang sebaik-baiknya ulat sutera makan sejumlah daun-daun murbei dalam jumlah banyak dan tumbuh, sehingga makanannya harus ditambah dan tempat pembiakannya harus diperlebar. Makanan dan jumlah makanannya tergantung dari cara membesarkannya. Makanannya untuk tiap jumlah (batch) (20.000 ekor)


sebagai standar adalah : dalam hal ulat sutera musim semi, 100 kg kuncup murbei untuk usia 4 dan 510 kg untuk usia 5, untuk ulat sutera permulaan musim rontok 75 kg untuk usia 4 dan 430 kg untuk usia 5, dan untuk ulat sutera akhir musim rontok, 80 kg untuk usia 4 dan 460 kg untuk usia 5, Suhu dan kelembaban pada usia sebaik-baiknya lebih rendah daripada usia muda dengan suhu 23-25 derajat dan kelembaban relatip dari 70% – 80%, sebagai standar, (d) Mounting : Mounting adalah suatu pekerjaan memindahkan ulat sutera dewasa yang sudah siap untuk memintal, pada sebuah rangka pembentukan kepompong. Ketika masa pertumbuhan menjadi besar mendekat, ulat sutera membuat kotoran yang besar dan lunak, dan menjadi berat, dan dadanya menjadi tembus cahaya, Kemudian ulat sutera bergerak kian kemari mencari tempat untuk menetap dan membangun kepompongnya, pada saat mana mounting telah terjadi. Ulat sutera yang dewasa membuang airnya sebanyak 30-40”, dari beratnya sebelum menyelesaikan pemintalannya, sehingga ruang pemeliharaannya akan menjadi sangat lembab. Selama mounting sangatlah penting untuk menyesuaikan kelembaban di dalam ruangan dengan ventilasi yang baik. Selama mounting ulat sutera menganyam dan mulai membangun kepompongnya dengan memintal sutera cair dalam bentuk S dan angka 8 dengan menggoyanggoyangkan kepalanya. Dua atau tiga hari kemudian berubah menjadi pupa, Masa ulat sekarang telah selesai. (ce) Pengumpulan kepompong: Pengumpulan kepompong adalah pekerjaan mengambil kepompong dari rangka pembentukan kepompong. Waktu untuk pekerjaan tersebut adalah hari ke-7 atau 8 setelah mounting, untuk ulat musim semi dan akhir musim rontok, dan hari ke-6 atau 7 setelah'mounting untuk ulat musim panas dan permulaan musim rontok. Pada tahap ini pengumpulan kepompong harus dikerjakan, karena pupa yang telah menanggalkan kulitnya menjadi keras. Jika tidak, kulitnya mungkin menjadi rusak dengan kemungkinan tidak dapat mengeringkan kepompong nya.

Mutu Kepompong Kepompong terdiri dari kulit kepompong, pupa dan kulit yang telah ditanggalkan. Persentase beratnya tergantung dari turunan ulat sutera, cara memelihara dan musim ulat suteranya. Bentuk kepompong dibagi dalam empat kelompok, bulat elips, bentuk kantong jerami, dan bentuk gelendong, masingmasing adalah sifat khusus dari turunan ulat sutera. Ukurannya tergantung dari cara pemeliharaan dan jenis kelamin ulat suteranya. Dalam prakteknya terdapat cara penentuan dengan isi: 60-70 kepompong dari telur untuk pemeliharaan musim semi dan 78-91 kepompong dari telur untuk pemeliharaan musim panas dan rontok untuk satu liter, Warna kepompong termasuk putih, kuning dan hijau dan sangat dipengaruhi ole unsur keturunan. Zat warna terutama terdapat dalam sericin (suatu zat yang mengeliling komponen utama dari brin). Kepompong masih mengandung sedikit warna walaupun sudah diolah dengan cairan alkalin, Lapisan luar dari sebuah kepompong dikelilingi oleh filamen yang saling menjerat, dengan kulit kepompong sebagai lapisan dalam, Kulit kepompong adalah sebuah lapisan yang terdiri dari filamen yang dipintal secara diagonal, Panjang filamen dari tiap kepompong adalah 1.000 1.400 m, Filamen


kepompong terdiri dari dua buah brin yang sejajar: unsur kimia yang terpenting adalah fibroin sebagai komponen utama dan sericin yang mengelilinginya. Penampang filamen kepompong hampir segi tiga dan secara berangsur menjadi pipih ke arah dalam. Ukuran filamen kepompong tergantung dari turunan ulat sutera, masa pemeliharaan, keadaan dan jenis kelamin dari ulat sutera bersangkutan. Hasil kepompong musim semi berkisar antara 2,3 3,2 d (1 d (denier) sama dengan 0,05 gr. tiap 450 m filamen kepompong, kenaikan berat untuk panjang yang sama, memperbesar denier dengan sebanding) dan hasil ulat sutera musim panas dan rontok berkisar antara 2,0—2,8 d. Denier dari sebuah kepompong sangat berbeda antara kepompong dan juga dalam sebuah kepompong sendiri. Filamen dari kepompong pada lapisan luarnya kasar dan berangsur menjadi lebih halus ke dalam. Perbedaannya adalah 0,5-1,0 sebagai variasi standar.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.