CMYK
Riau
16
HARIAN VOKAL
KAMIS
30 Agustus 2012/12 Syawal 1433 H
LINTAS IPP Prinsip Televisi dan Radio Disetujui
PEKANBARU (VOKAL)-Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI mengeluarkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) Prinsip atau izin sementara sejumlah televisi dan radio di Riau. Kemenkominfo memberikan izin IPP saat menggelar Forum Rapat Bersama (FRB) dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau di Bangka Belitung, barubaru ini. Dalam FRB tersebut kita membahas tentang izin televisi dan radio di sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk Riau. Dari rapat tersebut diputuskan ada televisi dan radio yang kita sepakati dikeluarkan izinnya, namun ada pula yang ditolak, jelas Kordinator Perizinan KPID Riau, Alnofrizal kepada wartawan, kemarin. Dengan disetujuinya izin sementara tersebut, katanya, televisi dan radio bersangkutan dipersilahkan melakukan uji coba siaran. Masa uji coba siaran untuk radio selama 6 bulan dan televisi selama 1 tahun, jelas Alnof. Dilanjutkannya, setelah selesai uji coba siaran nantinya Kemenkominfo bersama KPID Riau akan melakukan evaluasi uji coba siaran. Apabila lulus uji coba siaran tersebut, televisi dan radio itu akan diberikan IPP atau izin tetap oleh Menkominfo, terang Alnof. Selain itu, kata Alnof, televisi dan radio yang memperoleh IPP prinsip tersebut antara lain Teleframe Tv Pekanbaru, Radio Pratama FM Kampar, Jalur Sakti FM Kampar, Narwastu Murni FM Baganbatu, Aidea TV Kabel Tembilahan, Meranti Vision TV kabel Selatpanjang, Mandiri Jaya Vision TV Kabel Dumai dan Smart Media TV kabel Pekanbaru. Permohonan izin dua televisi yang ditolak yakni TV One Pekanbaru dan AMI Tv Bangkinang. Alasan penolakan tersebut karena di Pekanbaru dan Bangkinang frekuensi untuk televisi sudah habis. Namun pada tahun depan kesempatan untuk memperoleh izin tersebut mungkin bisa terbuka karena frekuensi televisi akan menggunakan sistem digital, bukan sistem analog seperti sekarang.(mok)
Guru Mangkir Dikenakan Sanksi
PEKANBARU (VOKAL)-Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Zulfadli mengingatkan kepada para guru di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk tidak menambah jadwal libur pasca Lebaran Idul Fitri 1433 H. Seluruh guru akan kembali mengajar di sekolah besok (hari ini, red) atau tanggal 30 Agustus 2012. Jika mangkir akan dikenakan sanksi. Jadi kita imbau para kepala sekolah dan guru agar tidak memperpanjang masa libur, ujarnya, Rabu (29/8). Menurutnya, ketetapan tersebut sudah ditetapkan berdasarkan Peraturan Walikota (Perwako) Pekanbaru yang menyatakan bahwa tertanggal 30 Agustus 2012 para guru sudah aktif kembali beraktivitas di sekolah. Tidak ada alasan untuk memperpanjang libur lagi, sebab libur Lebaran diberikan sejak tanggal 13-29 Agustus 2012. Jika kedapatan memperpanjang libur, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi pemotongan tunjangan kesejahteraan dan transportasi, ujarnya. Dikatakannya, sanksi yang diberikan ini tidak hanya berlaku untuk seketika saja, tetapi akan diterapkan secara terus menerus demi meningkatkan kedisiplinan para guru yang ada di Pekanbaru. Pihaknya sudah menginstruksikan kepada sejumlah pengawas agar terjun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi di setiap sekolah. Kita akan turunkan 110 orang tenaga pengawas untuk memantau sekolah, baik dari tingkat TK hingga SMA, ujarnya. Tenaga pengawas yang diterjunkan juga membuatkan laporan secara tertulis terkait tingkat kehadiran kepala sekolah maupun guru dalam proses belajar mengajar, yang kemudian dilanjutkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD).(rul)
Penanggung Jawab/Redaktur: ZUKRI SUBAYANG
BONGKAR BANGUNAN - Sebuah alat berat membongkar bangunan lama gedung Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Rabu (29/8).
INDRA
Karyawan PT Air Jernih Nginap di Kantor Disnaker r Demo Lanjutan Karyawan PT Air Jernih PEKANBARU (VOKAL)-Belasan karyawan PT Air Jernih yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di Desa Aliantan, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tetap bertahan di Kantor Dinas Tenga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertransduk) Riau, Rabu (28/8). Mereka tetap menuntut Disnakertransduk agar menyelesaikan permasalahan mereka dengan perusahaan tempat mereka bekerja. Kami akan tetap bertahan di Kantor Disnakertransduk Riau ini agar mediasi dengan PT Air Jernih dapat terlaksana. Kami akan bertahan sampai ada hasil pen-
jelasan dari tim mediator Disnakertransduk Riau, kata Rusudin Gea, juru bicara rombongan. Saat ini, sebutnya, belasan pekerja sudah tidak tahu lagi
LAPORAN:
DAIRUL/PEKANBARU
harus mengadu ke pihak mana agar permasalahan dan tuntutan mereka dapat dipenuhi pihak perusahaan. Sebab hak normatif berupa gaji sejak bulan April 2012 lalu hingga kini belum dibayarkan olah pihak perusahaan. Di tempat terpisah, General Manager PT Air Jernih, Karealitas Zagoto yang saat ditemui di Kantor Gedung Elkos di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru mengatakan, terkait permasalah ini PT Air Jernih akan mengikuti aturan hukum yang berlaku.
Kontrak 50 Tenaga Akuntan Diperpanjang Hingga ISG 2013 PEKANBARU (VOKAL)-Lima puluh tenaga akuntan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang ditempatkan untuk membantu pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau akan terus dipertahankan hingga usai pagelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 mendatang. Tenaga akuntan ini diharapkan mampu menciptakan tertib administrasi pengelolaan keuangan yang benar dan berjalan dengan baik.
Hingga saat ini belum ada masalah, justru kita akan pertahankan hingga usai ISG mendatang, kata Kepala Biro Keuangan Setdaprov Riau, Hardy Jamaluddin kepada Harian Vokal, kemarin. Menurut Hardy, 50 tenaga akuntan yang direkrut beberapa waktu lalu merupakan tenaga yang benar-benar memahami tentang pengelolaan keuangan yang baik. Apalagi sebelum penempatan ke PN PON dilakukan, terlebih dahulu
mereka telah mengikuti orientasi secara ketat. Menurutnya, mereka merupakan tenaga akuntan berstatus tenaga kontrak dari Pemprov Riau yang sengaja di tempatkan untuk keperluan penyelenggaraan PON. Ada pun biaya honor sepenuhnya menjadi tanggung jawab PB PON selaku pemakai jasa. Anggaran yang dipakai untuk membayar honor berasal dari dana hibah. Kecuali nantinya jika tenaga para akuntan itu sudah selesai melaksanakan tugasnya usai pelaksanaan PON, maka akan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi yang akan menggunakan dana APBD Riau. Kalau selama tenaga mereka dipakai PON, maka yang membayarnya adalah PB PON. Kalau kembali ke Pemprov Riau, berarti dibayar pakai APBD, terang Hardy. Pemerintah provinsi memiliki 250 tenaga akuntansi yang tersebar di berbagai Satuan Kerja (Satker). Dari ratusan tenaga akuntan ini, justru didominasi tenaga perempuan sekitar 70 persen. Perekrutan tenaga akuntan ini bekerjasama dengan Badan Pengkajian Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (BP2AK) Fakultas Ekonomi Universitas Riau (UR).(mok)
Karena kasus pekerja ini sudah ditangani Disnakertransduk, makanya semua itu diserahkan pada lembaga yang berwenang saja dalam menanganinya. Terkait tuduhan mereka (pekerja, red), semuanya tidak benar, ujarnya. Kepala Disnakertransduk Riau, Nazaruddin saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya belum berhasil tersambung. Pesan singkat yang dikirim juga tak kunjung dibalas hingga berita ini dilansir.
Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertransduk Riau, Rasyidin saat dikonfirmasi mengaku bahwa permasalahan 12 pekerja dari PT Air Jernih ini sudah beberapa kali diadukan pekerja kepada Disnakertransduk Riau. Namun hingga kini Disnakertransduk belum menerima bukti-bukti dari para pekerja sehingga menjadi kendala dalam menindaklanjutinya. Dan hal ini kan juga jadi kewewenangan Disnakertrans Rohul, katanya.(***)
Petani Cabe di Perawang Terancam Gagal Panen PEKANBARU (VOKAL)-Para petani cabe di Desa Perawang dan Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, terancam gagal panen akibat tanaman mereka diserang hama saat musim perubahan cuaca. Kami mengalami kerugian yang cukup besar akibat tanaman diserang hama, sehingga panen tidak sepenuhnya dapat dinikmati, kata Sumaryono (46) petani cabai di Desa Perawang Barat, Kabupaten Siak, dihubungi dari Pekanbaru, Rabu (29/8). Dia mengatakan, dari jumlah tanaman mencapai 3,2 hektar, maka yang terserang hama itu lebih dari 6.000 batang yang tidak dapat dipetik hasilnya. Bahkan daun tanaman cabe itu tiba-tiba mengkerut dan ada warna putih kemudian mengering, termasuk buah cabe yang berwarna merah dan hijau. Beberapa hari menjelang panen banyak cabe yang jatuh ke tanah dan mengandung ulat sehingga dianggap tidak layak konsumsi. Selain itu bunga cabe yang mulai tumbuh tibatiba gugur dan tidak menjadi buah setelah disiram hujan, katanya. Menurut dia, tanaman tersebut tidak dapat dipanen karena adanya perubahan cuaca dari kemarau menjadi hujan yang kadang turun tidak rutin. Akibatnya, dia mengalami kerugian mencapai Rp20 juta karena harga cabe di
Kabupaten Siak dan Kota Pekanbaru relatif stabil sebesar Rp45.000 per kilogram. Masalah serupa juga dialami petani cabe lainnya, Rahmad (39) warga Desa Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang, Siak, yang menderita kerugian mencapai Rp26 juta. Rahmad mengatakan, pihaknya hanya dapat memanen cabe hijau yang masih tersisa karena sebagian sudah busuk dan jatuh ke tanah. Sedangkan tanaman cabe dari Kabupaten Siak itu sangat diminati warga di Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Duri maupun wilayah lainnya sehingga harganya stabil. Walau begitu, konsumsi cabe untuk warga Kota Pekanbaru dalam sehari mencapai 4,5 ton, selain dipasok dari Siak, juga dari sentra produksi di Kabupaten Agam dan Payakumbuh, Sumatera Barat, jelasnya. Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Dinas Pertanian dan Peternakan Kecamatan Tualang Pemkab Siak, Selvia Elfira ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa petani cabe di wilayahnya terancam gagal panen. Menurut dia, pada peralihan musim ini banyak tanaman cabe di Siak yang terkena hama sehingga petani memanen tanamannya lebih awal. Meski demikian, pihaknya akan berupaya untuk mencari solusi terbaik agar petani cabe tidak mengalami kerugian saat peralihan musim.(ant/zki)
Perwajahan: ZULQIFLI