Harian Vokal edisi 08 Mei 2012

Page 4

4

SELASA

HARIAN VOKAL

Sumbangan Pihak Ketiga untuk PON SETELAH Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan adanya praktik suap pembangunan prasarana (venues) Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau untuk cabang menembak, sepertinya, kini semua dugaan borok-borok terkait pesta olahraga multi ivent itu terbuka lebar. Tidak saja soal 'deal-deal' di balik (rencana) revisi Perda No 5 tahun 2008 tentang Main Stadium PON yang memungkinkan dilakukannya penambahan anggaran dari Rp900 Miliar menjadi lebih dari Rp1 triliun, juga terkait sumber anggaran lain untuk pembangunan venue tersebut. Informasi terbaru yang cukup mengejutkan, ternyata pembangunan sejumlah prasarana untuk PON berasal dari sumbangan investor dan perusahaan-perusahaan besar yang ada di Riau. Informasi itu diungkapkan langsung Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Emrizal Pakis kepada suratkabar ini, Senin (8/5) kemarin, yang menyebutkan, terdapat tujuh proyek pembangunan venue dan sarana penunjang yang bersumber dari sumbangan pihak ketiga. Ke-7 venue itu adalah Tenis disumbangkan oleh PTPN V, Sepatu Roda (BSP), Whusu (PT Cevron Pasific Indonesia), Selam (Pertamina Dumai), Tenis Meja serta Gedung Tribuana (PT RAPP), Boling (Ritos) dan Venues Biliar juga disumbangkan Investor Ritos yang belakangan diketahui adalah kontraktor yang mendapat 'proyek' pembangunan Riau Town Square (RITOS), di bekas Bandar Serai Purna MTQ. Tentu yang menarik di sini bukanlah soal adanya partisipasi dari pihak ketiga terhadap penyelenggaraan PON Riau tersebut. Melainkan, menurut Direktur Indonesia Monitoring Depelopment (IMD) Raja Adnan, seluruh anggaran untuk pembangunan prasarana dan fasilitas PON XVIII itu sudah tertuang dalam Perda No 5 tahun 2008 tentang kontrak tahun Jamak untuk proyek PON XVIII senilai Rp900 Miliar, dimana pembagiannya adalah Rp600 Miliar untuk Main Stadium (stadion utama) dan Rp300 Miliar untuk pembangunan berbagai Venue PON. Jika mengacu kepada Perda No 07 tahun 2006 sebenarnya seluruh proyek PON dianggarkan hanya sebesar Rp600 Miliar dan artinya telah terjadi pembekakan anggaran PON sekitar Rp300 miliar. Lalu, kalau kenyataannya ada tujuh venue dan fasilitas penunjang lainnya berasal dari sumbangan pihak ketiga, itu semestinya dana yang sudah dianggarkan sebelumnya dikembalikan lagi ke kas negara. Tapi kenapa justru sekarang anggarannya masih terus kurang dan bahkan ada upaya untuk merevisi lagi Perda Main Stadium agar ada tambahan anggaran lagi? Padahal, dari sumbangan pihak ketiga itu sendiri Pemprov Riau mengakui totalnya mencapai Rp100 miliar. Kemana dana itu perginya dan apakah inikah yang membuat ketidakberesan soal anggaran PON semakin keras tercium oleh berbagai kalangan? Karena semuanya sudah mulai terkuak satu-persatu, kita menghimbau KPK benarbenar untuk tidak setengah-setengah dalam mengusut kasus dugaan 'permainan' anggaran PON Riau ini. Kasus ini mesti diusut tuntas, dibuat terang-benderang dan jelas siapa pihak-pihak yang bermain di tengah kondisi ekonomi sulit sekarang ini. Jika semua dugaan adanya praktik suap, penggelembungan anggaran dan juga memperkaya diri oleh segelintir atau sekelompok pihak, ini jelas sangat melukai perasaan masyarakat Riau dan merugikan negara. Terhadap para pelaku tindak kejahatan memperkaya diri dan menyelewengkan jabatannya melalui tindakan suap dan mark up anggaran PON, sepantas diberikan hukuman yang seberat-beratnya. Toh, jika benar seperti itu, mereka jelas adalah bagian dari kelompok perusak dan penghancur bangsa ini. Tempat mereka adalah memang di dalam sel penjara! ***

P ojok Sindir - Ritos Terus Dibangun, DPRD Riau Meradang + Syukuri...aja, ada hikmahnya - Realisasi Kegiatan Dinas CK Terendah + Jadi..., apanya yang tertinggi....?

MEMBANGUN keluarga sejahtera dari reruntuhan keluarga yang sebagian besar dalam kondisi miskin secara turunmenurun bukan suatu pekerjaan mudah. Bahkan dalam keadaan angka kemiskinan menurun, kalau kita tanyakan kepada keluarga miskin, umumnya akan dijawab bahwa kemiskinan telah diturunkan secara terus-menerus kepada anak cucunya, tanpa diketahui lagi kapan kemiskinan itu bisa diputus rantainya. Karena itu, seperti halnya program keluarga berencana (KB), bukan sukses karena dibangun klinik di mana-mana, tetapi karena telah menjadi gerakan nasional untuk mengubah budaya 'anak banyak' menjadi budaya baru 'dua anak cukup laki perempuan sama saja'. Karena kemiskinan seakan sudah menjadi budaya masyarakat luas, upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa ditangani dengan cara birokratis, tetapi perlu dikembangkan menjadi gerakan nasional yang gegap gempita. Gerakan tersebut dikembangkan dengan tujuan untuk perubahan dramatis dengan tema-tema jelas dan menarik, serta dapat mengerahkan sebanyak mungkin massa yang simpatik untuk ikut di dalamnya. Di masa lalu, KB berhasil mengembangkan pendapat yang menggiring masyarakat percaya adanya kegelisahan massal akan bahaya ledakan penduduk dan tingkat kematian ibu hamil. Apabila masalah tersebut tidak ditangani dengan segera akan menimbulkan malapetaka yang luar biasa. Teori kegelisahan massal merupakan basis utama yang diikuti munculnya kegelisahan individual karena kehamilan dan mempunyai

anak adalah peristiwa yang bisa terjadi pada setiap pasangan usia subur muda, atau bahkan pasangan masih subur lainnya. Gerakan KB dengan landasan teori gerakan masyarakat secara gegap gempita itu berhasil mengembangkan kepemimpinan berkomitmen tinggi serta melengkapinya dengan jaringan pelaksana berdedikasi tinggi. Teori penderitaan struktural, massal dan pengembangan sumber daya dikombinasikan dengan manis menghasilkan terjemahan komitmen pemimpin di semua level yang memunculkan berbagai inovasi menarik. Salah satu inovasi yang sangat menonjol adalah dalam hal informasi dan edukasi yang mempunyai nilai jangkauan sangat luas dan hampir tidak ada tandingannya. Pembuatan mata uang lima rupiah disertai gambar pasangan ber-KB (pasangan suami-isyti dengan dua anak) dengan mudah

Oleh

menyebarluaskan program KB ke seluruh rakyat sampai lapisan yang paling bawah, tanpa biaya dari pemerintah. Setiap penduduk dipastikan memerlukan uang pecahan lima rupiah tersebut hingga sekaligus termotivasi untuk ikut KB. Inovasi lain adalah pembuatan logo KB lingkaran biru dengan mengecet ban bekas dan dipajang di sepanjang jalan, yang juga hampir tanpa biaya. Dan, inoavasi lainnya lagi dilakukan melalui radio dengan memuat serial cerita bersambung Butir-butir Pasir di Laut yang memukau hampir semua lapisan masyarakat tingkat menengah ke bawah karena tergila gila dengan rangkaian cerita yang menyentuh hati dan tidak ada habisnya. Dalam hal pelayanan untuk para peserta KB, diciptakan berbagai inovasi dengan multifungsi yang menarik. Pelayanan klinik yang statis di rumah sakit atau di tempat klinik dengan menunggu pasien, biarpun memerlukan persiapan perubahan budaya yang cukup rumit di kalangan pemberi pelayanan, akhirnya bisa dikembangkan dengan berbagai variasi menarik. Ada varian untuk mengganti pelayanan keliling oleh dokter dan bidan, yakni dengan menjemput peserta KB ke kampung-kampung, atau bahkan hampir di depan rumahnya.

SEBAGAI sebuah bangsa yang sedang mengejar cita-citanya seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945 pembukaan alinia ke-4 yakni bagian, mencerdaskan kehidupan bangsa Perpustakaan Nasional bersama Badan Perpustakan Daerah Propinsi dan kabupaten/ kota terus menggeliat dengan melakukan kegiatan kegiatan yang bersifat variatif, inovatif, kreatif dan efektif di seluruh tanah air. Sehubungan dengan hal di atas, secara terfokus dan menukik dan menjadi payung hukum lahir UU RI Nomor 43 tahun 2007 tentang ketentuan Perpustakaan Nasional. Lebih detil dalam PP nomor 38 tahun 2007 mengatur tentang kewajiban yang harus dijalankan di daerah. Kepmendagri Nomor 3 tahun 2001 tentang Perpustakaan Desa. Secara normatif perpustakaan sudah memiliki pedoman yang lengkap, sekarang terpulang kepada pemerintah baik pusat maupun daerah dan sumber daya manusia perpustakaan serta masyarakat, apakah kita mau berbuat atau tidak, sesuai apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama sebagai anak bangsa. Sasaran yang ingin dicapai dalam pengoperasionalan perpustakaan adalah terwujudnya budaya gemar membaca dan pembelajaran seumur hidup di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam hal ini Perpustakan dapat dijadikan sebagai lokomotif agen perubahan pembangunan, melalui pembudayaan gemar membaca.

Surat Pembaca

but cukup keras hingga memekakkan gendang telinga. Pernah suatu ketika batas besi dipasangi benen karet oleh warga, tetapi tak bertahan lama, sehingga suara brisik itu kembali terjadi. Bagi saya yang sering melintas, memang merasa terganggu akibat suara tersebut. Cuma saja rasa heran dan tak habis pikir terus bergelayut, sebab belum terlihat upaya pemerintah melalui dinas terkait memperbaikinya. Meski begitu, sudah seharusnya warga sekitar juga turut melaporkannya kepada pihak terkait supaya dapat memperbaikinya. Karena, bisa jadi suatu saat bagi seseoarng yang mudah kaget, terjatuh setelah mendengar suara hentakan besi itu.

Rasno Jalan Garuda, Pekanbaru

Harapan ini bukan tidak memiliki alasan, seyogyanya kita berpikir tentang kesepakatan globalisasi yang ditandai dengan pasar bebas, tahun 2015 ASEAN ECONOMIC COMMUNITY, dan APEC tahun 2020. Pemerintah melalui perpustakan harus dapat membentuk masyrakat yang cerdas dan mampu bersaing (Kompetitif) di tengah kesepakaatan Internasional tersebut. Oleh kerena alasan di atas, perpustakaan harus dapat memberi pelayanan kepada pemustaka di tanah air dengan tujuan meningkatkan minat baca mayarakat Indonesia, memperluas wawasan dan pengetahuan. Hal itu baru dapat tercapai yakni dengan cara pembelajaran seumur hidup, dijalankan secara demokratis, berkeadilan, proporsional dan profesional. Dapat juga disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan adalah sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian budaya, pusat informasi, dan tempat rekreasi pembelajaran. Untuk meningkatkan minat baca masyarakat dewasa ini pihak perpustakaan harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan teknologi infrormasi dan sistem digital . Tidak moderat dan

Oleh

HUTAN mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi ekosistem hutan, air dan alam sekitarnya. Dewasa ini, sedikitnya ada 1,6 juta hektar hutan mangrove di berbagai daerah di Indonesia dalam keadaan kritis. Kurangnya kepedulian untuk melestarikannya serta alih fungsi lahan hutan, menjadi penyebab utama berkurangnya mangrove di Indonesia. Sesuai hasil survei yang dilakukan Mapala Laksamana Politeknik Negeri Bengkalis pada November 2011 lalu, sebagian besar hutan mangrove di Pulau Bengkalis saat ini sudah punah. Bahkan punahnya hutan mangrove dalam jumlah yang besar mengakibatkan terjadinya abrasi yang sangat mengkhawatirkan. Dari segi fungsinya, mangrove memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kawasan pantai. mangrove mampu mencegah terjadinya abrasi. Saat ini kerusakan hutan mangrove di Bengkalis sudah berada diambang mengerikan. Jika hal ini tidak segera ditanggulangi, maka ke

depannya hutan mangrove di Bengkalis akan sulit ditemui oleh generai penerus nantinya. Bisa jadi mereka hanya kenal dengan hutan mangrove melalui buku bacaan. Jika tidak dilestarikan sejak dini, generasi muda di Bengkalis tidak akan bisa melihat langsung yang namanya hutan mangrove . Semoga tidak terjadi. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah yang konkrit dalam melindungi hutan mangrove khususnya di Bengkalis. Pemkab Bengkalis harus mampu menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat terhadap hutan mangrove yang ada di Bengkalis. Salah satu cara dengan memberikan pemahaman tentang fungsi mangrove dengan sosialisasi di tengah masyarakat. Menteri Kehutanan (Menhut) RI, Zulkifli Hasan menyatakan, dari 16 ribu pulau yang ada di Indonesia dan 95.000 kilometer lebih garis pantainya, sedikitnya terdapat 8 juta hektar hutan mangrove . Namun separuh dari 8 juta hektar itu sudah berubah fungsi dan 1,6 juta sudah kritis.

Pemimpin Perusahaan Hj. Bety Marlina

Perwajahan/Pracetak: Pepen Prengky (Kepala), Andixer, Iskandar Zulkarnain, Abda Wiza, Rinto Armiko, Zulqifli, Alib Destiyono.

Wakil Pemimpin Perusahaan Gerri Nasri Penanggung Jawab/Redaktur:RIDWAN ALKALAM

orang cerdas, SDM berkualitas guna bekerja mencerdaskan masyarakat yang lebih luas melalui Teklogi Informasi. Sejalan dengan kemajuan zaman di atas, juga kurang bijaksana kalau kita masih malakukan pemborosan pemborosan dana dengan pengadaan barang dan jasa yang sudah ketinggalan teknologi seperti mobil pintar, becak pintar di tengah kota, untuk desa terpencil mungkin bisa diterima. Lebih bagus dananya dialihkan untuk pengadaan sarana prsarana ICT, Café modern, lomba lomba membaca/ melihat kamus bahasa, lomba lomba menulis untuk pengisian kolom di web site, kegiatan kegiatan menimbulkan minat baca, lomba bercerita/mendongeng yang pasti didahului dengan membaca, alat alat scan peminjaman melalui alat electronic, box pengembalian buku secara elektronik, alat atau chip tempelan pada buku dan pintu sensor tempat lewat pemustaka sehingga buku buku tidak hilang, dan lain lain. Saat ini pustaka kita miskin dengan informasi tentang budaya lokal sendiri, apa yang diwaris-

Mangrove di Ambang Punah?

Wakil Pemimpin Redaksi Hasan Basril

Tun Akhyar

Asumsinya adalah bahwa peserta KB bukanlah seseorang yang sakit tetapi sehat, segar bugar dan tidak perlu pergi ke klinik. Ada juga pelayanan pengganti dengan variasi berupa pilihan alat kontrasepsi sesuai selera. Ada pula pelayanan substitusi manakala peserta KB yang bersangkutan tidak puas dengan alat yang semula dipilihnya. Berbagai pelayanan yang bervariasi itu menjadi alternatif pilihan luas semua pasangan usia subur, sehingga sekali ikut KB bukan dibuka kesempatan untuk putus, tetapi diajak memilih alternatif terbaik sesuai keinginan dengan tetap ber-KB. Strategi gerakan masyarakat itu ternyata merupakan pilihan tepat. Pilihan pada periode 'birokratisasi', menurut tahapan gerakan massal, bukan diserahkan kepada birokrat pemerintah dengan membentuk kantor atau pusat pelayanan di tingkat desa dan dukuh. Tetapi, digerakkan dengan membudayakan pelayanan informasi dan pelayanan teknis medis secara mandiri dengan membentuk Kelompok Akseptor KB di desa-desa dan pedukuhanpedukuhan. Kelompok dengan anggota para bidan desa ini aktif memberikan informasi tentang program KB sekaligus membuka praktik untuk melayani masyarakat yang ingin ber-KB. Kelompok itu sendiri jumlah-

Nurhadi

populer dewasa ini kalau pihak perpustakaan terlalu asyik dengan menumpuk buku buku secara terus menerus dari tahun ke tahun sehingga menjadi gudang buku raksasa dan tidak terurus. Menciptakan debu debu dan tempat berkembang biaknya tikus tikus dan kutu-kutu pemakan kertas, luar biasa. Minat baca mayasrakat dapat ditingkatkan dengan munculnya media baru yang disebut electronic library melalui web site perpustakaan. Dalam world wide web atau jaringan internet yang dimiliki sebuah perpustakaan akan dapat membantu para pemustaka di manapun berada dengan miliaran informasi yang dihimpun dalam pustaka electronik. Pengisian pustaka electronik dapat melibatkan siapa saja yang memiliki kepedulian dalam memperkaya ilmu pengetahuan. Kegiatan seperti inilah yang harus dilakukan oleh pustaka modern. Sungguh tidak bijaksana dewasa ini jika pemerintah memutasikan para PNS bermasalah ke Kantor atau badan perpustakaan. Yang diperlukan di kantor Perpustakaan dewasa ini adalah orang

Dewan Redaksi: H Yusrizal Koto, Tun Akhyar, Hasan Basril, Yurnaldi, Hj. Bety Marlina, Gerri Nasri. Ombusdmen: H. Aji Dheri. Redaktur Pelaksana: Idrus Yamin. Koordinator Liputan: Ridwan Alkalam. Redaktur: Bakhtaruddin, Delfi Indra, Zukri Subayang, Marzuli Adi, Akmal Kutianyir, Budi Suseno, Fitri Mayani, Saaduddin Badra. Reporter: Andika, Dairul Riyadi, Adek Hernita, Ryan Yutri Varios, Zulfikri, Indra Jaya, Ibnu Hasan, Devi Surindra, Abdul Mutholib, Mokhtiar, Zulkifli. Sekretaris Redaksi: Desi Arsianti, Yanti. Biro Daerah: Dumai: Parno Sali (Kepala), Yusrhel, Vernando. Pelalawan: Pandapotan Marpaung (Kepala), Giona Puga, Farikhin. Siak: Zulfahmi (Kepala), Soleman. Bengkalis: Andrias (Kepala). Indragiri Hilir: Mulyadi (Kepala), Muhamad Faisal. Indragiri Hulu: Prasetia (Kepala), Obrin B. Rokan Hilir: Asbinsyah Pasaribu (Kepala). Rokan Hulu: Paber Siahaan (Kepala), Maulana Ishaq. Kampar: Apriyaldi (Kepala), Rispondi. Kuantan Singingi: Dodi Kuswandi (Kepala), Reflizar. Meranti: Sawaluddin (Kepala) . Jakarta: Syafruddin AL (Kepala), Surya Irawan.

Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab

Haryono Suyono

nya mencapai ratusan ribu dengan antisipasi kegagalan yang tinggi. Dalam jumlah itu, apabila ternyata ada kegagalan, sisanya pasti masih cukup banyak untuk menjamin kelestarian kesertaan KB yang cukup besar. Teori yang dianut ternyata benar sehingga pada masa reformasi, tatkala perhatian terhadap masalah pembangunan seperti program KB mengendor, akibatnya tidak terlalu fatal dan kenaikan jumlah penduduk masih bisa dikendalikan. Tawaran untuk mengembangkan upaya pengentasan kemiskinan menjadi gerakan masyarakat bisa diperlakukan serupa karena alasan ancaman kegelisahan massal yang memerlukan inovasi variatif untuk menyelesaikan masalah rakyat. Ada kemiskinan struktural yang perlu dicarikan inovasinya untuk mengatasi masalah dengan baik agar rantai kemiskinan dapat dipatahkan. Ada kemiskinan yang disebabkan fluktuasi perkembangan ekonomi yang penyelesaiannya cukup sederhana dan dapat dilakukan dengan dukungan fasilitasi yang memihak. Inti dari upaya gerakan masyarakat tidak lain adalah arus kuat untuk konsentrasi pada sasaran dengan tujuan jelas dan melalui tahap-tahap konsisten dengan komitmen tinggi. ***

Penulis adalah Ketua Yayasan Damandiri

Perpustakaan Menunjukkan Peradaban Bangsa

Pembatas Oprit Jembatan Garuda Berisik

Pemimpin Umum H Yusrizal Koto

8 Mei 2012/17 Jumadil Akhir 1433 H

Gerakan Mengentaskan Kemiskinan

TAJUK

BAGI yang sering melintasi Jalan Tasykurun menuju Jalan Garuda, di Kecamatan Tengkerang Tengah akan merasakan ketidak nyamanan ketika melintasi jembatan penghubung dua jalan tersebut. Karena, setiap naik ke atas jembatan, besi pembatas antara oprit dan badan jembatan yang tersentuh ban kendaraan akan mengeluarkan suara keras. Mungkin bagi yang terbiasa melintasinya tidak akan menjadi masalah ketika terdengar suara kejutan besi itu, Tetapi, bagi yang tidak terbiasa melintas, akan terkejut ketika mendengar suara hentakan besi tersebut. Padatnya lalu-lintas, membuat suara besi semakin bersahut-sahutan. Tapi anehnya, warga sekitar di dekat jembatan seperti tak merasa terganggu oleh suara besi yang dilindasi ban kendaraan. Padahal suara terse-

OPINI

Saat ini hanya 2,4 juta hektar yang masih bagus. Sebagian di antaranya sudah beralih menjadi lahan tambak. Masyarakat harus diberi pemahaman fungsi mangrove itu sendiri. Hutan mangrove sebagai salah satu sumber daya alam (SDA) yang tumbuh di kawasan pantai atau pesisir merupakan ekosistem yang unik, dimana merupakan ekosistem penyambung (interface) antara ekosistem daratan dengan ekosistem lautan. Pada dasarnya hutan mangrove mempunyai tiga fungsi utama, yakni fungsi fisik, biologis dan ekologi. Kemudian juga terdapat fungsi ekonominya. Fungsi fisik meliputi menjaga garis pantai agar tetap stabil dari pengaruh gelombang, mempercepat perluasan lahan baru, melindungi pantai dan tebing sungai dan mengolah limbah. Fungsi biologis dan ekologi yang meliputi tempat bersarangnya benih-benih ikan, udang, kepiting dan kerang, tempat bersarangnya burung-burung besar, habitat alam bagi banyak biota, pembibitan, pembiakan dan perlindungan area bagi biota peri-

kan kepada anak cucu kita tentang kekayaan intelektual lokal secara tertulis baik melalui media cetak maupun elektronik, seperti cerita adat, silsilah adat, sejarah sejarah daerah, mestikah kita mengabaikan ini. Penentu kebijakan harus memberi ruang untuk ini, mungkinkah orang daerah lain yang akan berkarya untuk hal seperti itu, kerena ruang dalam rumah tangga kita terlalu sempit dan hampir tidak ada, selalu dianggap sepele. Pustaka kita harus memberi ruang untuk kegiatan nilai tambah. Karya karya penelitian tentang daerah harus mewarnai kekayaan perpustakaan. Sehingga kata kata bijak selalu kita dengar maju mundurnya peradaban sebuah bangsa/ negeri atau daerah dapat dilihat dari seperti apa keadaan perpustakaannya contohnya, Kejayaan islam masa lalu di kota bagdad. Iraq, populer dengan adanya perpustakaan terbesar dan terbanyak koleksi ilmu pengetahuan. Hal ini menandakan, mereka memiliki peradaban yang tinggi waktu itu.

Penulis adalah Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kampar

Kolom Kami

ZUKRI SUBAYANG Redaktur Harian Vokal kanan. Dilihat dari fungsi tersebut, peranan mangrove sangat besar sekali dalam melestarikan berbagai habitat dan ekosistem di laut. Tidak terbayangkan jika mangrove yang ada di Bengkalis punah. Selain abrasi yang mengancam kawasan pantai di Bengkalis, berbagai hewan yang juga menjadi sumber mata pencarian masyarakat (nelayan) tentunya akan ikut punah. Untuk itu mari kita lestarikan hutan mangrove mulai sejak dini sebelum ancaman kepunahan menghampiri.***

Iklan: Harmen Fadly (Manajer), Zulkifli (Koordinator Iklan Pku),Jimmi Endrik (Staf Iklan),Endang Setyawati, Ilson Yunaldi (Marketing Iklan), Soeparto HAR (Kepala Biro Iklan Jakarta) Edriwan (Koordinator Dumai-Duri), Dewi Susanti (Adm. Iklan), Sartana (Desain). Produksi: Feri Irawan, Prima Aldino, Hendra P, Marco MW, Suheri S, Suardi CS, Rudi A, Ilham M, Roy F, Alimi Wahid, Surya Darma. Sirkulasi: Nasruddin Syahri (Manajer), Irwansyah (Koordinator), Herianto, Fajriah (Adm. Sirkulasi). Keuangan : Gusnety. Umum: Mufzi Boy. TI: Sudarmawan (Kepala), Bayu. Penasihat Hukum: Syamsul Rakan Chaniago SH,MH, Rudy P Tampubolon SH, Drs Mishar MSi, Zainal Abidin SH, Hasrizal. Litbang: Febry Sy. Alamat Redaksi: Jalan Durian No.16F Telp 0761 - 863466 Kota Pekanbaru. Kantor Dumai: Gedung YUBE Grup Jalan Cempedak No. 88 Dumai Telp 0765 - 439013. Percetakan: Jalan Palas Mekar Umban Sari No.9A Rumbai-Pekanbaru. Kantor Biro Redaksi Jakarta: Gedung IJW Lt.3 Jalan Proklamasi No.91 Jakarta Pusat 10320, Telp-Fax: 021 314 9874. Kantor Biro Iklan Jakarta: Gedung Maya Indah Jalan Kramat Raya No.3 G Jakarta Pusat. Penerbit/Percetakan: PT. INTI VOKAL MEDIA. Tarif Iklan:Bisnis/Produk Rp9.000/ mm kolom (BW) Rp15.000/mm kolom(FC); Sosial/Duka Cita/Ucapan Selamat : Rp8.000/mm kolom (BW) Rp10.000/mm kolom (FC); Iklan Baris : Rp15.000/baris (minimal 3 baris).

Redaksi Harian Pagi Vokal menerima tulisan, artikel, dari pembaca yang berisi usulan, saran dan kritikan yang membangun. Redaksi tidak memuat tulisan yang berisi hasutan, fitnah dan mengandung unsur SARA. Kirimkan tulisan anda melalui email: harianvokal@gmail.com atau antarkan langsung ke Kantor Redaksi Harian Pagi Vokal Jalan Durian No.16F Pekanbaru dan Gedung YUBE GROUP Jalan Cempedak No 88 Dumai. Perwajahan: ALIB DESTIYONO


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.