ISOLA POS EDISI 51

Page 10

ISOLA POS/FIKRI FASHA

KAMPUS

BERSATUNYA DUA IKA

Oleh Fikri Fasha

Ketua Ikatan Alumni (IKA) UPI Baru, Teten Masduki (kiri) duduk bersama Ketua IKA UPI Lama Enggartiasto Lukita (kanan) saat pertemuan membicarakan Islah IKA UPI yang telah 5 tahun terpecah.

S

elembar kertas tersebar di kala­ngan civitas akademika Universitas Pen­ didikan Indonesia (UPI) pada 25 Maret 2011. Selebaran itu disebarkan langsung oleh dua pria dosen UPI, yakni seorang dosen dari jurusan Pendidikan Kewarganegaraan UPI, Cecep Darmawan dan seorang dosen dari jurusan Adminis­ trasi Pendidikan UPI, Iik Nurulpaik. Selebaran itu intinya berisi pernya­ taan menyatunya dua organisasi alumni yang terpecah lima tahun yang lalu. Ikatan Alumni (IKA) yang terpecah itu ialah IKA UPI lama yang dipimpin oleh Enggartiasto Lukita, dan IKA UPI baru pimpinan Teten Masduki. Sebelumnya, perpecahan kedua kubu tersebut disebab­ kan oleh sebagian alumni yang merasa tak terakomodir dalam kepengurusannya dan berujung kericuhan pada kongres IKA yang ketiga pada 25 Februari 2006. Berawal dari permintaan Rektor UPI, Sunaryo Kartadinata, kedua kubu tersebut bersepakat untuk mengakhiri perpecahan yang berlangsung sejak pertengahan 2006 hingga akhir Maret 2011. Berdasarkan keterangan Didin Saripudin, salah seorang pengurus IKA lama, permintaan itu dikeluarkan rektor

10

JULI 2011 ISOLA POS

karena ia tidak menginginkan perpeca­ han ini terus berlanjut. Pernyataan islah dari kedua kubu yang terpecah tersebut, bukan berarti langsung menyatu saja secara keseluru­ han. Namun, proses penyatuan ini masih terus berlanjut hingga mencapai titik temu yaitu membentuk kepengurusan lengkap yang bisa diterima kedua belah pihak. Untuk menindaklanjuti islah terse­ but, keduanya tentu membuat kesepaka­ tan. Kesepakatan yang dimaksud, pihak yang berinisiatif memisahkan diri dari induknya yakni IKA baru, diharuskan untuk segera menggelar kongres paling lambat enam bulan terhitung sejak ishlah dan dilanjutkan dengan kongres bersama antara kedua belah pihak. *** Tanggal 26 Maret 2011, berlangsung sebuah acara pertemuan sekaligus ­Kongres IKA UPI bertajuk “Seminar dan Kongres IKA UPI IV” yang diseleng­ garakan oleh IKA lama di Hotel Savoy Homann Bidakara Bandung. Nampak para pengurus IKA baru turut menghadiri pula acara tersebut meski hanya ikut salah satu agendanya

saja yaitu seminar bertemakan Merajut Sinergi Alumni UPI Menuju Restorasi Pendidikan Indonesia. Ketika sidang Kongres IKA UPI IV akan berlangsung, para anggota IKA baru bergegas pulang. “Ini kan kongres mereka (IKA lama – red), kalau kongres kita (IKA baru – red) kan sudah diberi waktu enam bulan kedepan,” ujar Cecep Darmawan, anggota IKA baru. Sidang kongres berjalan cukup alot, sebagian besar peserta kongres meng­ inginkan Enggartiasto menjabat sebagai ketua umum IKA UPI namun Eng­ gartiasto tak bersedia langsung dican­ tumkan namanya sebagai ketua umum, menurutnya hal tersebut demi menjaga etika organisasi dan kesopansantunan politik. Jika ia langsung terpilih sebagai ketua umum, maka hal ini akan memicu kekecewaan di pihak lain, yaitu pihak dari IKA pimpinan Teten. “Itu tidak elok,” ujar politikus Partai Golongan Karya ini. Ia pun tegas menyatakan keyakinan­ nya, dia hanya ingin menjadi ketua tim formatur. Akhirnya, Enggartiasto Lukita terpilih secara aklamasi sebagai ketua tim formatur IKA UPI periode 2011-2016


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
ISOLA POS EDISI 51 by UPM Isola Pos - Issuu