Buletin Tular Nalar Eps #11 September - Oktober

Page 1


DAFTAR ISI DAFTAR ISI

KUNJUNGAN TULAR NALAR KUNJUNGAN TULAR NALAR

Halo, Kawan Tular Nalar!

Bulletin Tular Nalar kembali hadir Di edisi 11 ini, kita akan melihat apa saja kegiatan yang dilakukan Tular

Nalar bersama para tim dan mitra di seluruh Indonesia selama bulan September hingga Oktober 2024 Seperti biasa, kegiatan Tular Nalar memang selalu seru namun di bulan ini ada banyak cerita dari tim Tular Nalar yang telah melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia Penasaran kan? simak terus ya temanteman!

Kita awali dengan update pelaksanaan Sekolah Kebangsaan (SK) dan Akademi Digital Lansia (ADL) bersama para mitra Tular Nalar diberbagai daerah di Indonesia. Kurang lebih terdapat 52 pelatihan baik SK maupun ADL, dengan rincian daerah dibawah ini:

Surabaya

Padang

Bekasi

Bandung

Bogor

Banda Aceh

Talaud

Konawe

Tangerang

Jember

Maluku

Majene

Palangka Raya

Banjarmasin

Denpasar Wonosobo

Sorong

Karawang

Bandar Lampung

Keerom

Bengkulu

Magelang

Jombang

Jambi

Bangka Belitung

Maluku Tengah

Pringsewu

Rejang Lebong

Tanjungbalai

Tarakan

Ternate

Depok

Makasar Yogyakarta

Bangka

Semarang

Medan

Maumere

Banyuwangi

Poso

Pontianak

Manokwari

Banggai

Mataram

Serang

Jakarta Palembang

Batam

Ambon Garut

Kendari

Kupang

Pekanbaru

Tulang Bawang

Jayawijaya

Palu

Tarakan

Malang

Samarinda

Wonogiri

Sambas

Mamuju Probolinggo

Mamuju

Lombok Timur

Mojokerto

Salatiga

Madiun

Purwokerto

Gorontalo

Banggai

Nunukan Sidoarjo Banjar

Tidak hanya melaksanakan pelatihan SK dan ADL saja, seperti pada bulan-bulan sebelumhya, Tular Nalar juga dipercaya oleh TVRI Jawa Barat untuk mengisi acara bincang-bincang tentang Literasi Digital pada program Jawa Barat hari ini Kali ini perwakilan dari tim program Tular Nalar yang mengisi acara tersebut adalah Fidya El Sarie & Alex Gumilar (tim sekretariat Tular Nular) masingmasing dengan tema “Bahaya Kebocoran Data Pribadi” dan “Menghindari Disinformasi dan Misinformasi dalam Masa Kampanye”, King Anugrah Wiguna (Tim Media Relations Tular Nalar) dengan tema “Echo Chamber dan Ruang Publik Digital”, Santi Indra Astuti (Program Manager Tular Nalar) dengan tema “Literasi Digital: Dari Riak Menjadi Ombak”, Hadi Purnama (Litbang Mafindo) dengan tema “Lindungi Generasi Muda dari Arus Informasi Palsu” dan Dwitasari Teteki (Tim Kurikulum Tular Nalar) dengan tema “Akademi Digital Lansia: Usia Senja Bersahaja”.

Pada bulan September lalu ada yang spesial dari kegiatan Tular Nalar, yaitu acara Training of Trainers (ToT) yang pertama kalinya diadakan secara offline di Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Acara ini sendiri merupakan rangkaian kegiatan Bioskop Keliling Tular Nalar yang berkolaborasi dengan JRKI (Jaringan Radio Komunitas Indonesia).

Rangkaian kegiatan Bioskop Keliling bareng JRKI ini sendiri dimulai pada tanggal 31 Agustus 2024. Tular Nalar berkesempatan menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Talkshow Empowering Community Celebrating Humanity yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Provinsi Jawa Tengah. Pada talkshow tersebut Tular Nalar yang diwakili oleh Santi Indra Astuti selaku Program Manager, saling berdiskusi & berkolaborasi bagaimana media berperan dalam mitigasi hoaks kebencanaan

Tidak hanya itu saja, pada rangkaian kegiatan Bioskop Keliling bareng JRKI di Boyolali tersebut Tular Nalar juga berkesempatan untuk berkolaborasi dalam acara “Ngopi Gunung”, sebuah festival kopi, seni dan kuliner yang berlangsung di desa Samiran, Selo, Boyolali Disana Tular Nalar hadir bersama Camper Fun Tular Nalar, menggelar berbagai kegiatan seperti permainan interaktif, bagi-bagi merchandise, ngobrol langsung dengan para pengunjung dan lain sebagainya.

Kegiatan seru Tular Nalar lainnya datang dari Wonosobo. Tepatnya pada tanggal 11 September 2024, dalam rangka memperingati Hari Radio Nasional, Tular Nalar berkolaborasi dengan stasiun radio Purnamasidi Wonosobo mengadaka n Talkshow Spesial dengan tema “Apa Itu Tular Nalar?” Pada acara talkshow tersebut, Krisna Aditya dari tim Sosial Media bersama Shohih Febriansyah dari tim Media Relations mengenalkan program Tular Nalar dari Mafindo kepada para pendengar. Mereka juga membahas tentang sejarah berdirinya Tular Nalar, program pelatihan SK dan ADL serta berbagai kegiatan kolaborasi dengan para mitra termasuk yang sedang berlangusng yaitu Bioskop Keliling Tular Nalar bersama JRKI Harapannya dengan acara tersebut, Tular Nalar dapat semakin dikenal oleh masyarakat luas

Di tengah berbagai kegiatan yang dilakukan, tidak lupa Tular Nalar juga tetap mengadakan Training of Trainers (ToT) kepada para mitra yang akan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan pelatihan di daerahnya masingmasing. Tepatnya pada sabtu, 12 Oktober 2024, ToT batch ke 2 Tular Nalar yang dihadiri oleh lebih dari 120 peserta telah sukses dilaksanakan Peserta yang merupakan para mitra baru dan mitra lama T ular Nalar sangat antusias mengikuti sepanjang kegiatan berlangsung Hal ini terlihat dari ramainya pertanyaan saat sesi diskusi dan tanya jawab. Antusias ini dapat maknai sebagai semangat dari para mitra dalam mempersiapkan kegiatan pelatihannya. Tentu ini menjadi pertanda baik bagi tim Program Tular Nalar tentang bagaimana kegiatan-kegiatan pelatihan baik SK maupun ADL nantinya akan berjalan secara maksimal.

Kegiatan paling spesial yang berlangsung selama bulan September hingga Oktober, apalagi kalau bukan visitasi tim program Tular Nalar ke para mitra di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini menjadi spesial karena hampir seluruh anggota tim Program Tular Nalar berkesempatan untuk bertemu dengan teman-teman mitra secara langsung di daerahnya masing-masing. Tentu ini menjadi kesempatan yang sangat baik bagi tim program Tular Nalar untuk dapat melihat secara langsung proses kegiatan pelatihan yang dijalankan, berkenalan dan membuka jaringan kolaboarsi secara lebih luas lagi kepada masyarakat Kegiatan visitasi ini sendiri merupakan bagian dari program Monitoring dan Evaluasi (MONEV) yang dilakukan Tular Nalar - Mafindo kepada para mitra dengan tujuan untuk mendapatkan masukan dari para mitra agar kegiatan pelatihan Tular Nalar dapat berjalan lebih maksimal lagi kedepan Harapannya dengan MONEV ini teman-teman mitra dapat menyampaikan secara langsung terkait kendala, masukan hingga potensi-potensi kolaborasi yang bisa di maksimalkan lagi kedepan. Beberapa daerah yang terpilih untuk dikunjungi antara lain seperti Wonosobo, Majene, Maluku Tengah, Jambi, Tanjung Balai, Bengkulu, Lampung, Mataram, Poso, Manokwari, Limapuluh Kota, Manado dan lain sebagainya Ikuti bahasannya dalam “Jelajah Nalar Nusantara” di halaman 9 ya, Kawan!

Hai Kawan Tular Nalar!

Pilkada sebentar lagi! Masih ada kesempatan sampai H-7

atau tanggal 20 November 2024 nanti bagi kalian yang terpaksa pindah lokasi memilih, lho!

Yuk kita cek ketentuannya agar lebih jelas.

Kalau pindah memilih, suara kita bisa untuk siapa saja?

Gubernur dan Wakilnya - Jika pindah beda kota atau kabupaten di dalam satu provinsi yang sama Walikota, Bupati, dan Wakilnya - Kalau masih dalam kota atau kabupaten yang sama namun dapil berbeda

INGAT, TIDAK BISA

LINTAS PROVINSI YA, KAWAN!

Yang Boleh Pindah sampai H-7:

Tugas atau pekerjaan di luar domisili saat pemungutan suara.

Darurat kesehatan seperti rawat inap termasuk keluarga yang mendampingi. Status hukum bagi tahanan atau terpidana yang sedang menjalani hukuman.

Keadaan darurat lainnya seperti relokasi karena bencana alam.

INGAT, TIDAK BISA MODAL KTP SAJA YA, KAWAN!

Caranya gimana?

Datangi petugas KPU di Kantor Desa / Kelurahan / Kecamatan atau KPU di Kota / Kabupaten daerah asal atau tujuan kamu. Ingat , paling lambat 20 November, ya!

Perlihatkan dokumen persyaratannya, yaitu KTP elektronik dan bukti alasan pindah memilih, seperti surat tugas, rujukan, dan sejenisnya.

Nanti kalian akan mendapatkan formulir A-Surat Pindah Memilih!

Nah, yang tidak kalah penting, jangan lupa cek dulu data kamu sebagai pemilih di: https://cekdptonline.kpu.go.id ya, Kawan!

(Sumber: Website KPU)

Dari

Dari Jurnalisme ke Literasi Digital

Dari Jurnalisme ke Literasi Digital

Jurnalisme ke Literasi Digital

MEUTYA HAFID MEUTYA HAFID

Hai, Kawan Tular Nalar!

Kali ini kita mau ngobrol tentang tokoh wanita di dunia literasi digital dan politik, Meutya Hafid.

Siapa nih yang belum kenal? Yuk, kenalan dulu!

Meutya Hafid bukan hanya politisi, tapi juga jurnalis yang kini menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital. Lembaga ini dulu namanya Kominfo, alias Kementrian Komunikasi dan Informatika

Eh, sebentar apa hubungannya dengan Tular Nalar? Pastinya erat banget!

Meutya dikenal dengan perannya dalam memajukan media dan menyuarakan pentingnya kebebasan pers di Indonesia

Jadi saat Tular Nalar fokus pada edukasi literasi digital, terutama dalam menangkal hoaks dan disinformasi, kolaborasi dengan Kominfo tentu erat banget, dong!

Meutya yang juga ibu dua anak ini, sudah lama menyuarakan soal hak-hak perempuan dan sosial Sebagai jurnalis, diatidakhanya melaporkan berita saja, tapi juga menangkap isu-isu mendasar yang sering kali luput dari perhatian publik, termasuk pentingnya edukasi digital bagi perempuan dan anak-anak.

Di sinilah Tular Nalar hadir sebagai mitra edukasi di lapangan, membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya literasi digital.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya modus kejahatan digital, Tular Nalar bersama Kementrian Komunikasi dan Digital bakal jadi garda terdepan dalam melawan disinformasi di media sosial Kalau kita pikir-pikir, kita emang perlu lebih dari sekadar kemampuan teknis buat main gadget Kita juga butuh berpikir kritis agartidakgampang ketipu informasi palsu. Setuju?

Kalau Kementrian Komunikasi dan Digital di bawah kepemimpinan Meutya Hafid dan program edukasi Tular Nalar Mafindo ini berkolaborasi, tentu kita bisa menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan inklusif buat semua kalangan. Dari Gen Z sampai warga lansia, semuanya akan mendapat kesempatan buat belajar dan makin paham gimana caranya menyaring informasi, mengenali 3 kacau dan mengamalkan WAKUNCAR.

Nah, Kawan Tular Nalar... yuk kita bersama-sama meningkatkan kemampuan literasi digital dan pemikiran kritis kita!

Siap menghadapi tantangan digital bersama? Let’s go! ����

Menghadapi Kecerdasan Buatan Menghadapi Kecerdasan Buatan

Bersama Tular Nalar Bersama Tular Nalar

Kita tentu masih ingat sengitnya kontestasi politik dalam dua periode lalu. Bahkan, Jurang pemisah antar pendukung dari kedua kπontestan semakin lebar dengan adanya sebaran hoaks yang beredar di masyarakat Namun sisi positifnya adalah keberadaan sebaran hoaks yang memecah belah masyarakat juga mendorong lahirnya gerakan literasi digital yang masif Berbagai kelompok masyarakat mulai muncul untuk menekan laju hoaks, menggalakkan advokasi literasi digital hingga pada penciptaan berbagai tools anti hoaks. Salah satu kelompok masyarakat yang berperan dalam hal tersebut adalah tular nalar Suatu program kritis yang mengajak masyarakat untuk lebih mampu menelaah berbagai informasi

Namun apakah Gerakan literasi digital masih diperlukan? Khususnya ketika dihadapkan dengan kecerdasan buatan? Persoalan hari ini adalah ketersediaan informasi yang diakses oleh masyarakat tidak lagi berbasis pada interaksi antar manusia atau template informasi bernuansa auto responder melainkan interaksi antar manusia dengan kecerdasan buatan yang memiliki knowledge base dinamis

Gerakan literasi digital tidak lagi head to head dengan buzzer atau cyber army berbasis manusia melainkan gelombang informasi berbasis kecerdasan buatan. Dalam titik inilah gerakan literasi digital perlu bergeser menjadi gerakan literasi kecerdasan buatan Hal ini penting karena kecerdasan buatan akan masuk dalam berbagai relung kehidupan masyarakat dan berpotensi mendikte masyarakat. Jika kondisinya sampai pada tahap demikian maka pemilik sistem dan teknologi terdepanlah yang akan mendominasi kecerdasan buatan Belum lagi jika pemilik sistem dan teknologi tersebut menjadikan kecerdasan buatan sebagai komoditas tertentu Pada akhirnya pemiliki modal kuatlah yang bisa membeli dan memonopoli kecerdasan buatan untuk kepentingan diri dan kelompoknya, baik itu di sektor poitik, pendidikan, sosial budaya ataupun lainnya Dalam tahapan lebih lanjut, para penguasa modal itulah yang nantinya akan mendominasi produksi informasi di era kecerdasan buatan dan ini bisa memunculkan potensi persoalan baru

Sebagai platform pendidikan literasi digital dan berfiikit kritis, Tular Nalar hadir hadir sebagai bentuk inisiatif yang baik Selain meningkatkan kompetensi literasi digital, dalam menghadapi situasi yang kian tidak menen-

-tu yang diakibatkan misinformasi, disinformasi dan malinformasi kemampuan untuk bisa berfikir kritis juga menjadi bekal utamanya Kedua hal ini lah yang menjadi fokus utama Tular Nalar

Dalam menghadapi era kecerdasan buatan, Tular Nalar dapat mengadaptasi kurikulumnya untuk mencakup pemahaman dasar tentang kecerdasan buatan dan bagaimana teknologi ini menghasilkan informasi Hal ini akan membantu masyarakat memahami perbedaan antara konten yang dihasilkan oleh manusia dan kecerdasan buatan, serta meningkatkan kewaspadaan mereka terhadap potensi manipulasi informasi berbasis AI

Selain itu, Tular Nalar juga berpotensi untuk mendorong pengembangan alat-alat verifikasi berbasis kecerdasan buatan yang dapat membantu masyarakat dalam memverifikasi informasi secara praktis. Kolaborasi dengan para ahli AI juga dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang potensi dan risiko teknologi ini kepada masyarakat luas

Dalam konteks yang lebih luas, Tular Nalar dapat berperan sebagai wadah untuk mendorong kebijakan yang mengatur penggunaan kecerdasan buatan dalam produksi dan penyebaran informasi. Program ini juga dapat membentuk jaringan relawan yang terlatih dalam literasi kecerdasan buatan, yang kemudian dapat menyebarkan pengetahuan ini ke komunitas mereka masing-masing, menciptakan efek yang lebih luas dalam masyarakat.

Dengan fokus pada pengembangan metode berpikir kritis yang spesifik untuk mengevaluasi informasi yang dihasilkan kecerdasan buatan, Tular Nalar dapat membantu masyarakat menjadi lebih skeptis dan analitis

Hal ini tidak hanya penting untuk memerangi disinformasi, tetapi juga untuk memastikan bahwa masyarakat tetap memiliki otonomi dalam pemikiran dan pengambilan keputusan di tengah arus informasi yang semakin didominasi oleh kecerdasan buatan Dengan demikian, Tular Nalar dan inisiatif serupa lainnya dapat berkontribusi dalam mengurangi potensi monopoli informasi oleh pemilik modal dan teknologi, serta menjaga keberagaman dan objektivitas informasi di era kecerdasan buatan Pada akhirnya, upaya ini diharapkan dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih kritis, informasi, dan tangguh dalam menghadapi tantangan informasi di era digital dan kecerdasan buatan

oleh. Y.B. Hendro Prijono oleh. Y.B. Hendro Prijono Y.B. Prijono

LANSIA BERMARTABAT LANSIA BERMARTABAT

Semalam, larut malam, saya baru menyadari setelah membaca postingan Ig ‘Tular Nalar’ bahwa kemarin, 1 Oktober adalah Hari Lansia Internasional. Sebagian besar Lansia, peringatan hari ini-itu mungkin tidak terlalu terasa maknanya, namun untuk saya, tema Hari Lansia Internasional kemarin sangat bermakna

‘Menua dengan Bermartabat’ merupakan tema yang dipilih Kata ’Bermartabat’ dalam bahasa Inggris adalah ’dignity’ yang bukan sekadar berarti bermartabat namun juga kehormatan dan kemuliaan. Jujur, saya merinding tatkala menulis kata-kata ini.

Kata-kata ini bukan hanya sebatas kumpulan huruf semata melainkan merupakan ‘ajakan kepada dunia’ khususnya justru bukan kelompok lansia karena lansia-lah yang menjadi ‘obyek yang dituju untuk dihormati dan dimuliakan’.

Populasi lansia akan terus bertambah dan mau tidak mau, sadar tidak sadar; faktanya lansia akan menjadi ‘beban’ kelompok usia di bawahnya terlebih jika lansia, seperti sekarang ini, hanya diperlakukan sebagai obyek-penderita yang tidak pernah dijadikan subyek yang berarti apalagi bermakna

Sebagaimana di banyak kesempatan; terakhir 30 September kemarin dalam outdoor-gathering kelompok lansia gereja di Taman Lansia Ceria (TLC) Bethesda Yakkum; saya mengajak lansia ”Jangan hanya berharap panjang umur karena umur panjang namun tidak bermakna sama saja dengan memperpanjang derita dan sengsara

Selamat menikmati hidup dan teruslah bermakna wahai lansia di seluruh dunia

Terima kasih Tular-Nalar yang selalu peduli keberadaan Lansia. Sukses selalu

Hp Maguwoharjo, 2 Oktober 2024

#tlc_bethesda #lansiasemakinbermakna

JELAJAH NALAR JELAJAH NALAR JELAJAH NALAR

nusantara nusantara nusantara

Halo, Kawan Tular Nalar!

Untuk beberapa edisi ke depan, kami hadirkan “Jelajah Nalar Nusantara”

Yuk, kita jelajahi cerita-cerita inspiratif dari setiap daerah, karena literasi digital bukan cuma soal teknologi, tapi juga menjalin silaturahmi! hadirkan pelaksanaan para

Lewat rubrik ini, mari kita telusuri napak tilas

Tim Program Tular Nalar saat melakukan visitasi ke berbagai daerah di Indonesia dalam rangka monev pelaksanaan kelas-kelas Akademi Digital Lansia dan Sekolah Kebangsaan, sambil mengusung semangat “guyub” bersama para mitra pelaksana wilayah.

Mafindo Wonosobo Mafindo

yang Selalu Semangat

Diapit 2 gunung besar di Jawa Tengah, Sindoro Sumbing, dengan suhu mencapai 18 derajat celcius, Wonosobo selalu menjadi magnet untuk orang berkunjung kesana Wonosobo juga menjadi lebih spesial karena menjadi tujuan kunjungan wilayah paling pertama untuk tim program Tular Nalar

Shohih, Axel dan Benni menjadi para punggawa pertama yang ditugaskan untuk melakukan monitoring dan evaluasi wilayah dalam pelaksanaan Akademi Digital Lansia dan Sekolah Kebangsaan di Wonosobo Diselenggarakan oleh Mafindo Wonosobo, Akademi Digital Lansia pada tanggal 8 September dan Sekolah Kebangsaan pada 10 September dilakukan dengan rapi dan penuh kesan

ADL Wonosobo dilaksanankan di Gedung Aisyah Selomerto Bertemu dengan berbagai latar belakang peserta, ada yang bersama suaminya, ada yang mengajak cucunya. Mereka terlihat sangat menikmati apa yang disampaikan oleh fasilitator apalagi saat sesi tanya jawab. Kami mewawancarai beberapa peserta, salah satunya ada seorang ibu yang selamat dari penipuan. Satu hari sebelum ikut ADL beliau mendapat pesan WA memenangkan undian berupa HP, tapi diwajibkan transfer uang sebagai biaya ongkir sekitar 200-350ribu. Beruntungnya karena tidak memiliki m-banking beliau belum sempat transfer karena bank juga tutup di hari Sabtu. Keesokannya beliau ikut ADL, dan seakan mendapat pencerahan. Akhirnya diputuskan tidak jadi transfer, karena beliau bisa mengidentifikasi bahwa itu penipuan setelah mengikuti kelas ADL.

Di Sekolah Kebangsaan, kami disambut hangat para peserta dari SMK 1 Wonosobo Mereka tampak antusias mengikuti diskusi bersama fasilitator Karena ruangan cukup sempit, akhirnya tim memutuskan untuk memisah pelaksannaan ke beberapa titik di Sekolah tersebut Berhasil karena para peserta jadi fokus dan tidak terdistraksi peserta lainnya Di akhir sesi, Mas Zek, selalu Ketua Presidium Mafindo menyampaikan beberapa hal terutama tentang hoaks di masa Pilkada

Menariknya, para fasilitator tidak hanya berasal dari Wonosobo Ada yang dari Purworejo dan Banjarnegara Bahkan ada salah satu fasilitator dari Purworejo yang berangkat dari Semarang (sepulang kerja), lalu mengalami kecelakaan di jalan Yang membuat kami kagum adalah dia tetap ikut serta menjadi fasilitator ADL dan SK walau dibalut perban di tangan, kaki dan wajah!

Selain Kunjungan di ADL maupun SK tadi, kami juga ikut dalam pertemuan Mafindo dengan Diskominfo Wonosobo dalam rangka pembahasan program tentang lansia Selain itu, tim program juga mendapatkan kesempatan untuk siaran live di Purnamasidi FM dan Pesona FM terkait literasi digital

Spotlight Sambutan Hangat Bumi Rafflesia,

Bersama Japelidi Bengkulu Bersama Japelidi Bengkulu

Bengkulu menjadi salah satu wilayah yang dikunjungi dalam program visit Tular Nalar kali ini. Yang spesial, tim yang berangkat visit kali ini, semua adalah perempuan semua yaitu, kak Naely, mbak Citra Anwar, teh Mia, dan mbak Heny dari Presidium Mafindo Berangkat dari kota masing-masing, sampai Bengkulu langsung disambut PIC Japelidi Bengkulu mitra TN, Mbak Lisa Ardhiyanti Menempuh sekitar 35 menit untuk sampai ke kota Bengkulu, tim visit diajak mampir ke panta panjang dan dijamu dengan seafood khas Bengkulu

Kota Bengkulu sendiri memang memilik daya tarik yang luar biasa Pusat kota Bengkulu ada disepanjang garis pantai pulau Sumatera yang langsung berbatasan dengan Samudera Hindia Ditambah dengan berbagai wisata menarik disekitar kota ini Tim visit disambut hangat disana dengan berbagai varian makanan khas Bengkulu

Pelaksanaan Sekolah Kebangsaan kali ini berkolaborasi dengan Japelidi (Jaringan Pegiat Literasi Digital) Bengkulu. Perlu dicatat, Japelidi Bengkulu punya catatan terbaik sebagai mitra yang selalu sukses melaksanakan Akademi Digital Lansia (ADL) dan Sekolah Kebangsaan (SK). Bertempat di SMAN 1 Bengkulu, mereka menyiapkan semuanya dengan rapi Para fasilitator yang terdiri dari berbagai latar belakang juga sangat menguasai materi

Dukungan dari SMA 1 Bengkulu juga perlu di apresiasi Mereka sampai menyiapkan tenda besar di tengah lapangan dan menjamu tim sangat baik Peralatan lengkap dan berbagai persiapan dilakukan karena kegiatan ini dijadwalkan akan dibuka langsung Gubernur Provinsi Bengkulu dan beberapa pejabat

Di hari-H, meski Gubenur berhalangan hadir karena ada jadwal yang bersamaan, tetap diwakili oleh Ketua Penggerak PKK Provinsi Bengkulu sekaligus Bunda Literasi Digital. Beberapa pejabat daerah turut hadir, seperti Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Ketua KPID Provisi Bengkulu, Kepala sekolah SMA dan SMK se Kota Bengkulu serta beberapa undangan lainnya.

Acara dibuka meriah dengan pertunjukan seni dan tarian khas Bengkulu. Uniknya, tim visit disambut sedemikian rupa seakan menjadi tamu adat yang diarak Dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dan kuis tentang media sosial dan literasi digital Ini membuat peserta yang masih duduk di bangku SMA semakin antusias Suasana menjadi sangat cair saat mereka berebut menjawab pertanyaan yang diajukan

Walaupun sempat mundur waktunya, tapi itu tidak menyurutkan antusias peserta Sekolah Kebangsaan SMA 1 Bengkulu Malah mereka lebih bersemangat karena materi yang diberikan kebanyakan materi yang dibalut dengan banyak permainan Apresiasi juga untuk para fasilitator yang sangat interaktif dan bisa langsung membaur dengan para peserta Overall, Sekolah Kebangsaan di Bengkulu berjalan menyenangkan

Sebelum tim visit pulang ke kota masing-masing, mereka sempat berkunjung dulu ke media salah satu media ternama di Bengkulu, yaitu Bengkulu Ekspres Bahkan tim visit juga sempat menjadi tamu podcast di Bengkulu Ekspres yang ditayangkan secara streaming melalui kanal youtube mereka

Perjuangan Hebat Kawan-Kawan

Maluku Tengah Maluku Tengah

Tujuan visit tim program Tular Nalar tentu meliputi wilayah Indonesia Timur, dimulai dengan Kabupaten Maluku Tengah Berjarak lebih dari 3 jam perjalanan dengan pesawat dari Jakarta, menjadikan visit kali ini menjadi semakin menantang dan banyak cerita menarik

Perjalanan dibagi menjadi 2 tim Rita Gani atau biasa dipanggil Uni Rita (Koordinator Tim Community Outreach) berangkat bersama dengan Jumrana (Presidium Mafindo) dari Jakarta Sedangkan Mahmud Mada (CO) dan Fidya Laela (Sekretariat) Berangkat dari Yogyakarta Begitu tiba, tim visit disambut Pak Asep dan Kak Fany, Fasilitator dari Mitra Smart Village Maluku Tengah yang akan menemani mereka selama di Maluku Tengah.

Maluku Tengah merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi

Maluku Kota ini memiliki lanskap yang bervariasi, mulai dari pegunungan, pantai, hingga hutan yang asri Sebagian besar wilayah Maluku Tengah masih memiliki akses terbatas karena jarak antar wilayah yang jauh Beberapa daerahnya termasuk terpencil Infrastrukturnya juga masih berkembang, terutama dalam hal akses ke sekolah-sekolah di perkampungan adat atau pedesaan Terbayang bagaimana usaha teman-teman di Maluku Tengah untuk memberikan akses informasi yang layak sehingga tidak muncul hoaks disini

Sekolah Kebangsaan kali ini dilakukan di SMA 62 Maluku Tengah Dari pusat kota Ambon, untuk sampai ke sekolah ini, harus menempuh jarak sekitar 1 jam perjalanan Bisa dibilang lokasinya cukup terpencil Suasana yang masih asri terasa dari lingkungan sekolah ini Hal yang perlu diapresiasi adalah komitmen Kepala Sekolah dan guru yang melaksanakan kegiatan ini walaupun di hari Minggu. Antusias peserta yang datang hari itu juga menjadi hal yang menyenangkan untuk diikuti.

Ada hal menarik dari fasilitator kita kali ini Pak Asep yang setia menemani adalah seorang polisi Pak Asep ikut ambil bagian kegiatan SK ini karena merasa bahwa dia juga bertanggungjawab dalam upaya pencegahan hoaks Hebatnya, dia menjadi fasilitator favorit pilihan peserta! Oya, untuk mencapai lokasi pelaksanaan, Pak Asep harus menyebrang dari Kabupaten Seram bagian Barat, sekitar dua jam perjalanannya per kali jalan

Selain Pak Asep, ada juga Kak Rival, relawan Mafindo yang menjadi fasil SK Dia harus menyebrangi laut sekitar 2 jam menggunakan kapal cepat, lalu dilanjut menempuh perjalanan 1 jam darat lagi untuk sampai ke Sekolah Perjuangan ini yang menjadi inspirasi bagi Tular Nalar, dan menjadi kebanggaan bahwa ada banyak relawan yang membantu untuk menularkan nafas kegiatan kita ke berbagai pelosok Indonesia

Selain pelatihan, tim visit juga melakukan kunjungan dan temu kemitraan dengan beberapa mitra media dan komunitas seperti RRI Ambon, Wanita Penulis Indonesia Cabang Ambon, dan beberapa mitra penyelenggara kegiatan SK/ADL TN. Kegiatan ini memperkuat kerja sama antara Tular Nalar dan organisasi lokal terkhusus di Maluku.

GIVEAWAY GIVEAWAY

Tiba-tiba Belajar

Mengenal Modus Giveaway Palsu Para penipu ini lihai banget, Kawan Tular Nalar Mereka kerap mencatut nama perusahaan, artis, atau influencer terkenal. Nama-nama besar ini jadi kedok karena punya banyak fans dan mudah masuk algoritma medsos. Biasanya penipu akan meminta kamu untuk mengikuti akun, tag teman, share postingannya, dan ujungnya diminta isi form data pribadi, transfer sejumlah uang untuk "biaya administrasi" atau "ongkir" sebelum hadiah dikirim.

Berdasarkan banyaknya hasil debunk di situs turnbackhoax.id, kasus penipuan giveaway palsu semakin meningkat. Ada ribuan orang yang terjebak setiap tahunnya. Para korban berasal dari berbagai lapisan usia dan latar belakang, mulai GenZ hingga lansia. Parahnya dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) -yang kini jadi Komunikasi dan Digital (Komdigi)- hanya ratusan kasus yang resmi dilaporkan.

Kenapa Kita Mudah Terjebak?

Alasan utama kenapa netizen mudah terjebak karena iming-imingnya terlalu menarik untuk dilewatkan. Siapa coba yang tidak senang dikabari menang hadiah? Apalagi kalau hadiahnya menarik seperti gadget terbaru atau saldo e-money. Ditambah tren FOMO (Fear of Missing Out), orang-orang jadi nggak pikir panjang dan buru-buru ikut. Faktor lain adalah pencatutan nama artis atau perusahaan terkenal sebagai umpan giveaway palsu, yang bikin makin sulit dibedakan dari yang asli. Tiba-tiba

KENALI MODUS & CIRI-CIRI GIVEAWAY PALSU

Tiba-Tiba Kirim DM atau WA

Misalnya Kawan Tular Nalar tiba-tiba dapat pesan “selamat, kamu menang ” Nah, jangan langsung girang dulu! Apalagi yang mengirim belum pernah berinteraksi sebelumnya Jangan langsung percaya!

Nama Akun Mirip-mirip Artis atau Brand Terkenal

Para pelaku biasanya bikin nama akun mirip dengan artis atau brand terkenal

Misalnya, “@giveawayofficial Xiaomi” atau “Hadiah Gratis ShopeeID” Kedengarannya resmi, tapi coba cek tanda verifikasi atau nama akun resminya Akun palsu sengaja bikin variasi kecil biar terlihat resmi Tidak jarang mereka tambahkan icon centang di namanya agar terlihat seperti akun resmi. Perhatikan bentuk centangnya ya!

Minta Data Pribadi yang Sensitif

Kalau ada akun yang meminta nomor KTP, nama ibu kandung, atau kode OTP yang dikirimkan ke HP kamu, hati-hati! Informasi-informasi ini sifatnya sensitif dan biasanya tidak akan diminta di giveaway resmi. Ini bukan giveaway, tapi jebakan!

Komen, Followers, atau Testimoni Terasa Janggal

Kalau Kawan Tular Nalar lihat postingan mereka, cek kolom komentar dan followers-nya. Banyak akun giveaway palsu yang komen atau testimoninya terlihat janggal, kaku, atau bahkan terlalu seragam seperti template. Jadi, kalau lihat hal ini, wajib curiga, pokoknya!

Contoh Akun Resmi dengan centang biru di WA, centangnya bukan icon dari keyboard dan tidak masuk ke dalam nama akun, ya! Biasanya detail perusahaan atau organisasi dapat dilihat dan diverifikasi dengan mudah

Untuk menghindari jadi korban berikutnya, yuk asah literasi digital dan pemikiran kritis kita!

Ingat dan amalkan WAKUNCAR (Waspadai, Kunjungi, Cari) ya, Kawan Tular Nalar!

Misalnya, kalau ada akun aneh yang tiba-tiba mengaku bagi-bagi hadiah, waspadai dulu. Kunjungi akun resminya atau lakukan pencarian tentang informasi dari pihak yang memberi giveaway tersebut. Selain itu, terapkan juga prinsip ABCD:

A: Amati isi pesan dengan baik.

B: Baca seluruh informasinya hingga tuntas.

C: Cek faktanya, jangan lupa cari pembanding.

D: Diskusikan, ketika ragu, bertanyalah pada orang terdekat untuk mendapatkan pandangan dan saran lain.

(CP/2024)

A N G K A T A N G K A T G E L A S M U , G E L A S M U , K A W A N ! K A W A N !

oleh. Yohanes A. Sarbani oleh. Yohanes A. Sarbani oleh. A. Sarbani

Setelah edisi lalu kita membicarakan pentingnya membangun keakraban, pada kesempatan kali ini mari kita bahas tentang “gelas” yang dibawa peserta Tapi sebelum mengajak peserta mengangkat gelasnya, ada pertanyaan simpel untuk teman-teman: dalam membangun keakraban, maka pagar harus terbuka, Nah menurut rekan-rekan siapa yang seharusnya membuka “pagar”?

Yap Benar jika rekan-rekan menjawab: peserta Audience kita yang seharusnya membuka pagar di dirinya Bukan kita, fasilitator yang memaksa pun mendobrak pagar peserta agar terbuka Tugas kita sebagai fasilitator mengetuk pintu pagar dan mendapatkan kepercayaan dari peserta bahwa kita bisa menjadi sahabat mereka.

Kembali ke topik kita kali ini Gelas Gelas merupakan ilustrasi untuk pengetahuan, pemikiran, ataupun cara pandang para peserta yang akan kita fasilitasi. Para peserta ketika mengikuti kelas kita, baik Akademi Digital Lansia atau Sekolah Kebangsaan membawa gelas berisi hal-hal tersebut. Mereka membawa pemikirannya, kebingungannya, bisa jadi juga dengan kecurigaannya bahkan ketidaktahuannya

Termasuk juga isi ekspektasi. Harapan.

Sebagai fasitator, kita perlu memahami adanya isi gelas para peserta tersebut. Akan ada lansia yang berharap bahwa setelah mengikuti kelas Akademi Digital Lansia, Dia akan bisa mengetahui bagaimana mengetahui bahwa pesan yang diterima di WhatsApp-nya itu benar atau hoaks Akan ada GenZ yang malas-malasan ikut kelas Sekolah Kebangsaan, karena dia berpikir acara ini akan membosankan.

Isi gelas tersebut bisa kita ketahui dari ungkapan dan celetukan langsung, ekspresi wajah, serta juga gesture mereka Tantangan bagi fasilitator untuk peka menangkap signal-signal yang dikeluarkan peserta.

Tantangan selanjutnya, jelas fasilitator harus bisa mengubah signal-signal negatif yang nampak dari ekspresi bete, gesture malas, celetukan tidak enak peserta menjadi ungkapan yang positif, sikap yang enerjik, dan ekspresi wajah yang full senyum Ini jelas tidak mudah Tetapi bukan jenis tantangan yang bukan mustahil untuk dilakukan.

Fasilitator yang bersemangat akan bisa mengatasi tantangan ini Sebab kuncinya memang dalam semangat fasilitator itu Jika peserta membawa gelas yang sudah berisi macam-macam jenis air. Maka fasilitator yang bersemangat tidak buru-buru menuangkan air pengetahuannya, yaitu materi ADL atau SK ke dalam gelas peserta Tetapi menunggu peserta sendiri yang akan “meminta” gelasnya diisikan pengetahuan keren itu.

Caranya bagaimana? Ada bermacam teknik, seperti mengajak peserta bermain, gim, ice breaking, untuk melepaskan energi negatifnya. Juga seperti membangun obrolan yang positif dan konstruktif dengan peserta. Sampai pada membuka wawasan dan inspirasi agar peserta terbuka bahwa dalam momen kelas ADL atau SK ini mereka akan dapat hal-hal yang baik dan bermakna.

Isi gelas yang dibawa peserta selayaknya bukan merupakan suatu halangan untuk kesuksesan tujuan penyelenggaraan kelas kita. Keberagaman isi di dalam gelas, beraneka ragam bentuk gelasnya, itu adalah hal menarik yang patut dirayakan.

Jadi jangan ragu untuk: “Angkat sekali lagi gelasmu, kawan”

Kawan Tular Nalar, berikut karya submisi untuk lomba poster Tular Kawan Tular Nalar, berikut karya submisi untuk lomba poster Tular

Nalar x Siberkreasi 2024. Gimana? Keren-keren, bukan.

Nalar x Siberkreasi 2024. Gimana? Keren-keren, bukan.

Kami sangat berharap dengan adanya kompetisi ini, akan memacu

Kami sangat berharap dengan adanya kompetisi ini, akan memacu

kreatifitas banyak orang untuk membuat dan menyuarakan kreatifitas banyak orang untuk membuat dan menyuarakan

pentingnya literasi digital dan juga penanganan hoaks.

pentingnya literasi digital dan juga penanganan hoaks.

Tentu, hal ini semoga tidak hanya sampai disini tapi juga bisa

Tentu, hal ini semoga tidak hanya sampai disini tapi juga bisa

ditularkan ke banyak orang, supaya orang tidak hanya tahu, tapi juga ditularkan ke banyak orang, supaya orang tidak hanya tahu, tapi juga paham. Sama seperti tagline Tular Nalar, bukan sekedar paham. paham. Sama seperti tagline Tular Nalar, bukan sekedar paham.

Y u k , K r e a t i f ! Y u k , K r e a t i f !

Kawan Tular Nalar, Kawan Tular Nalar, mari bersama-sama meramaikan mari bersama-sama meramaikan dunia literasi digital dan berpikir dunia literasi digital dan berpikir kkritis. ritis. Kami sangat ingin Kami sangat ingin mendengar suara kalian! mendengar suara kalian!

Yuk, sumbangkan konten berupa Yuk, sumbangkan konten berupa cerita, informasi, infografis, cerita, informasi, infografis, poster, atau karya seni apapun poster, atau karya seni apapun yang berhubungan dengan yang berhubungan dengan Tular Nalar, literasi digital, berpikir Tular Nalar, literasi digital, berpikir kritis, atau konten pengindraan kritis, atau konten pengindraan hhoaks. oaks.

Setiap apa yang kamu buat, Setiap apa yang kamu buat, sekecil apapun, tentu akan sangat sekecil apapun, tentu akan sangat bermakna untuk bangsa dan bermakna untuk bangsa dan negara terutama dalam rangka negara terutama dalam rangka pencegahan hoaks. pencegahan hoaks.

Kawan Tular Nalar,

Emailkan ke : tularnalar.id@gmail.com;

CC ke : tularnalar@gmail.com

Subject : MedRel - Buletin - [Nama-Judul Konten] Kami tunggu, yaa!

Terima kasih telah menyimak Buletin kami Semoga setiap kisah, informasi, dan wawasan yang kami bagikan bisa menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan berharga untuk kita semua Penting untuk diingat, kemampuan berpikir kritis dan literasi digital bukan hanya sebatas keahlian, tetapi juga sebagai kekuatan yang membentuk masyarakat yang cerdas dan siap menghadapi tantangan dunia digital Ayo, teruslah semangat, kreatif, inovatif, dan kolaboratif untuk menciptakan perubahan positif Sampai jumpa di edisi selanjutnya!

~ Tim Program Tular Nalar

@TularNalar Ikuti kami di Ikuti kami di

https://linkin bio/tularnalar

REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.