Kertas Posisi: Digitalisasi Televisi di Indonesia

Page 30

Position Paper

Dalam konteks penyiaran radio, digitalisasi radio berarti menerapkan teknologi radio yang membawa informasi dalam sinyal digital dengan metode modulasi digital. Dalam hal ini, umumnya, disebut dengan teknologi penyiaran digital audio. Sistem penyiaran radio digital berjalan melalui multiplexing dan kompresi yang menggabungkan sejumlah audio/data stream ke dalam satu kanal penyiaran. Setiap stasiun radio menempati slot di multiplex dengan bit rate yang sama atau berbeda sesuai kebutuhan. Sama dengan televisi, teknologi penyiaran radio berbasis digital menjanjikan suara yang lebih jernih. Teknologi multiplexing ini sendiri memungkinkan dilakukannya pelebaran kanal frekuensi. Dalam sistem analog, satu kanal (frekuensi) hanya bisa diisi satu saluran program, sedangkan dalam sistem digital satu kanal (frekuensi) bisa diisi dengan lebih dari enam saluran program sekaligus. Bahkan, penyiaran digital bisa menyebabkan satu frekuensi yang digunakan oleh satu stasiun televisi saat ini dapat menawarkan 12 slot siaran (saluran program). Kondisi ini dimungkinkan karena dalam sistem digital frekuensi bisa dibuat lebih efisien, artinya bisa menyalurkan lebih banyak program. Berbeda dengan teknologi analog yang memungkinkan hanya satu slot siaran/program siaran melalui satu frekuensi. Gelombang radio memiliki kaitan erat dengan frekuensi karena salah satu penciri gelombang radio dikenal dengan istilah frekuensi. Jika dianalogikan, frekuensi memiliki harga atau nilai dari 0 sampai tak terhingga. Peralatan pemancar radio jika memancarkan sinyal akan menempati satu rentang frekuensi tertentu. Jika dikaitkan dengan istilah lebih teknis, maka frekuensi menempati sebuah rentang, masing-masing rentang ini secara teknis disebut dengan channel/kanal.

22


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.