Media penyiaran di Indonesia terutama televisi didominasi oleh lembaga siaran swasta Jakarta yang bersiaran nasional, yang ironisnya hanya dikuasai oleh beberapa orang saja. Melalui merger dan akuisisi, industri televisi nasional kemudian menjadi sangat terkonsentrasi dan tersentralisasi. Hal ini terjadi karena ketidaktaatan terhadap undang-undang dan lemahnya penegakan hukum oleh regulator.