Survei yang dilakukan selama kurang lebih tiga bulan dengan mengambil sampel sebanyak 2010 responden di seluruh Indonesa itu menunjukkan bahwa warga menilai telah terjadi penurunan ketimpangan di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya Indeks Ketimpangan dari 5.06 pada tahun 2014 menjadi 4 pada tahun 2015. Meski menurun, Indeks Ketimpangan tahun 2015 masih tinggi. Sebab, 77 persen dari total responden atau 7 dari 10 orang Indonesia masih mempersepsikan adanya ketimpangan setidaknya pada satu sektor. Selain Indeks Ketimpangan, survei INFID tersebut juga mengungkapkan sejumlah aspek dan penyebab ketimpangan, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi ketimpangan berdasarkan penilaian warga. Baca dan unduh hasil survei INFID tersebut yang dimuat di laporan “Mendeteksi Ketimpangan Sosial Melalui Penilaian Warga” di sini.