e Paper Koran Madura 04 April 2014

Page 1

1

0328-6770024 JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III www.koranmadura.com

ant/muhammad adimaja

JUMAT

KORAN MADURA

4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000

PEMBUNUHAN ADE SARA

Polisi Gelar Rekonstruksi BEKASI- Kepolisian Daerah Metro Jaya menggelar rekonstruksi adegan pembuangan mayat Ade Sara Angelina Suroto (19) oleh dua tersangka di KM49 lintasan tol Lingkar Luar Jakarta Bintara Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis. “Di sini berlangsung lima adegan, yaitu adegan 41 sampai 46. Berdasarkan rekonstruksi tersebut, kita bisa tahu bahwa pembunuhan itu sudah diren-

canakan,� kata Kuasa Hukum korban Michael Hutagalung di Bekasi. Tersangka Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19) yang berpakaian tahanan berwarna orange menjalani lima adegan yang digelar Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Subditjatanras) Polda Metro Jaya di lokasi tersebut. Rekonstruksi tersebut memperlihatkan adegan awal hingga akhir pembuangan mayat Ade Sara dari dalam mobil KIA Visto B 8328 JO yang dikendarai tersangka Hafitd. Saat jasad Ade Sara akan dibuang,

tersangka Hafitd dan Assyifa berada di kursi depan, kemudian Assyifa pindah ke kursi belakang tempat jasad Ade Sara berada tanpa keluar pintu terlebih dahulu. Dari kursi belakang sebelah kanan, Assyifa membuka pintu kiri dan mendorong jasad Ade Sara yang diperankan seorang anggota polisi pria dari Ditreskrimum Polda Metro Jaya hingga keluar mobil. Tersangka Hafitd yang duduk di kursi pengemudi turut membantu mendorong jasad korban hingga akhirnya terjatuh di

PEMBUNUHAN ADE SARA AI alias Hafitd (kanan) dan AR alias Sifa (kiri) dua tersangka pelaku pembunuhan Ade Sara Angelina,melakukan rekonstruksi pembunuhan di Polda Metro Jaya, Jaksel, Kamis (3/4).

sisi badan jalan tol dan kedua tersangka pergi meninggalkan lokasi. Dalam rekonstruksi itu juga nampak ibunda Ade Sara, Elisabeth Diana Dewayani, beserta sejumlah keluarga dengan didampingi pengacara dan pihak kejaksaan. Ade Sara Angelina Suroto dibunuh oleh pasangan kekasih Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani dengan cara dianiaya menggunakan alat kejut listrik, dicekik, serta disumpal mulutnya menggunakan kertas dan tisu. Jenazahnya lalu dibuang di Jalan Tol Bintara Kilometer 49, Bekasi Barat, Kota Bekasi. =ANT/ANDI


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

Benang Basah Oleh : Abrari Alzael

Wartawan-Budayawan Madura

Negara memiliki kekuatan untuk memaksa warganya untuk berbuat baik. Jika terdapat rumah warga di pinggir jalan dan pada saat yang sama lahan yang ditempati rumah itu akan digunakan untuk perlebaran jalan, negara punya hak untuk memaksa pemiliknya untuk pindah. Negara wajib mengganti pembelian lahan berikut bangunan yang berada di atasnya dengan harga yang layak. Begitu pula dalam kepentingan masa depan bangsa lainnya, setelah diukur mudarat dan manfaatnya, maka negara punya hak untuk memaksa warganya untuk berbuat baik demi kemaslahatan umat. Pada pemilu seperti saat ini, negara punya hak untuk memaksa warga negara untuk dating ke TPS (tempat pemungutan suara) untuk menyalurkan aspirasinya dalam pemilu. Sehingga, pemilih tidak punya alasan untuk tidak datang karena regulasi mengaturnya dengan baik untuk kepentingan bangsa. Kalau saja tidak datang ke TPS diberi sanksi tipiring (tindak pidana ringan), pemilih tidak akan segarang saat ini. Di berbagai daerah, warga mengancam tidak akan datang ke TPS apabila tidak diberi uang oleh caleg. Di berbagai daerah pula, satu orang pemilih menerima uang dari berbagai caleg. Ini terjadi karena negara tidak memberlakukan hukum yang tegas kepada pemilih yang mengabaikan pemilu dengan cara tidak datang ke TPS. Padahal, negara seharusnya bisa melakukan ini demi kebaikan masa depan bangsa. Apalagi, pemilu atau pemilihan lainnya hanya berlangsung lima tahun sekali tetapi sebagian warga tidak mengindahkan hal ini. Pada awal peraturan berkendaraan dimana pengendara motor wajib mengenakan helm, sebagian warga menolak. Mereka menganggap pengendara Sepanjang regulasi bebas untuk mengenakan atau tidak menggunakan helm. Tetadan penegakan hukum di negeri ini pi pada saat negara memaksa untuk kepentintak bisa tegak, tak pengendara gan keselamatan warga, pada ada harapan untuk akhirnya mengenakan helm maju sebagaimana menjadi kewajiban pengendara. Singapura Tidak mengenakan helm, negara memberikan sanksi tilang, bukti pelanggaran. Itu sebabnya, neraga harus tegas terhadap sesuatu yang positif dan berdampak baik kepada warga dan negara secara keseluruhan. Sebab, di sebuah negara yang tidak tegas penegakan hukumnya, berpotensi berkembang biak dalam asbak, susah untuk maju. Sekedar menyebut contoh, Singapura termasuk salah satu negara yang ketat hukum dan duania mengakuinya sebagai negara maju. Sekedar menyebut contoh, seluruh toko di Singapura dilarang menjual permen karet. Jika seseorang membuang permen karet bekas konsumsinya itu ke tempat selain tong sampah, Singapura mendendanya 500 – 1000 Dolar Singapura. Jika belum jera juga dengan denda yang pertama, pelanggaran kedua orang tersebut harus membayar denda sebesar 2000 Dolar Singapura. Lalu bandingkan dengan Indonesia pada prilaku warganya yang membuang sampah sembarangan bahkan jauh lebih berat dibanding permen karet. Sepanjang regulasi dan penegakan hukum di negeri ini tak bisa tegak, tak ada harapan untuk maju sebagaimana Singapura. Republik yang terseok ini harus diketahui seperti adanya bermula dari sisi yuridis yang tidak berdiri kokoh. Ada tiga penyabab mengapa masa depan Indonesia suram. Pertama, regulasi yang dibuat lebih didasarkan pada situasi yang politis. Kedua, para penegak hukum mengalami lemah syahwat dalam menegakkan peraturan. Ketiga, tidak dibuat regulasi inovatif yang dapat menghindari keterpurukan bangsa di masa yang akan datang. Karena itu, republik ini terancam menjadi negara suram, selamanya, jika tidak berbenah dan terbiar merana sampai saat ini. =

KORAN MADURA

Berita Utama

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

2

PDIP Dipastikan Menjadi Pemenang JAKARTA-PDI Perjuangan dipastikan keluar sebagai pemenang pemilu legislatif 9 April mendatang. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu diprediksi akan mendapatkan dukungan masyarakat sebesar 23,1 persen. “PDI Perjuangan mampu meraih tingkat keterpilihan sebesar 23,1 persen dinilai responden karena sudah mencalonkan Joko Widodo sebagai capres,” ujar Direktur Political Communication Institute (PolcoMM) Heri Budianto ketika merilis hasil survei lembaganya di Jakarta, Kamis (3/4). Penelitian tersebut dilakukan PolcoMM pada 19-29 Maret lalu terhadap 1.200 responden di 33 provinsi. Adapun, metode yang digunakan adalah metode multistage random sampling yang melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi yang dilakukan dengan wawancara langsung secara tatap muka kepada responden. Sedangkan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan margin of error sebesar 2,9% Menempati posisi di bawah PDI Perjuangan terdapat Partai Golkar dengan perolehan 17,3 persen, disusul oleh Partai Gerindra dengan 7,7 persen, Partai Demokrat 5,1 persen, dan Partai Nasdem 4,5 persen. “PDI Perjuangan dianggap partai yang konsisten sebagai oposisi dan solid,

membela kepentingan wong cilik. Sedangkan Golkar dipilih dengan alasan memiliki kemampuan dalam mengelola partai dan memiliki pengalaman,” jelas Heri. Heri menambahkan bahwa duduknya Gerindra di posisi ketiga adalah karena publik menaruh harapan baru kepada Prabowo Subianto. Prabowo dinilai sebagai sosok yang memiliki ketegasan dan kewibawaan. Sementara itu posisi keempat yang diduduki Demokrat terjadi karena partai berlambang mercy itu dinilai dapat melanjutkan program-program Presiden SBY. “Sedangkan Partai Nasdem yakini responden sebagai partai baru yang memberikan harapan baru dan perubahan bagi Indonesia,” demikian Heri. Masih Tinggi Lebih lanjut, Heri mengatakan elektabilitas Joko Widodo sebagai Capres 2014 menempati posisi puncak dengan meraup 31,2 persen jika Pemilu Presiden digelar hari ini. Sedangkan Prabowo 19,2 persen, Aburizal Bakrie 6,3 persen, dan Wiranto

4,1 persen. Sedangkan responden yang belum menentukan pilihan capres sebesar 39,2 persen. Alasan responden belum menentukan pilihan lantaran belum adanya pasangan resmi capres Jokowi, Prabowo Subianto maupun Aburizal Bakrie. Dari survei yang dilakukan tanggal 19-29 Maret 2014 itu, nama Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso digadang-gadang sebagai pasangan ideal bagi Prabowo Subianto, Capres dari Partai Gerindra. Keterpilihan Priyo menempati posisi atas dengan 18 persen. Kemudian Dahlan Iskan 13,6 persen, Jusuf Kalla 10,4 persen dan Irman Gusman 9,6 persen. “Itukan pemilihan responden, kalau saya melihat itu kan analisis tokoh tua dan tokoh muda, lebih ke sana itu,” ujarnya. Menurutnya, Priyo dinilai oleh responden cocok berpasangan dengan Prabowo karena tokoh muda, berpengalaman di bidang politik dan dari Partai Golkar. Sedangkan urutan cawapres untuk Jokowi adalah Jusuf Kalla. JK dinilai merupakan sosok yang ideal untuk mendampingi Jokowi . “Posisi JK teratas dengan 14,9 persen, diikuti Irman Gusman 11,1 persen. Kemudian Mahfud MD 10,3 persen dan Dahlan 9,2 persen,” terangnya. =GAM/ABD

POLITIKA

Mega Curiga Akan Ada ‘Serangan Fajar’ BALI-Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mencurigai akan ada serangan fajar sehari sebelum masa tenang kampanye pada 6 April mendatang. Megawati menyebutkan akan ada pihak yang meminta pemilih membawa handphone ke dalam Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Akan ada money politics, serangan fajar. Nanti pasti akan ada yang nyuruh bawa handphone ke TPS. Hei, nanti kamu fotoin partai yang dicoblos,” tegas Megawati dalam kampanye terbuka di Balai Desa Sanggali, Buleleng, Bali, Kamis (3/4). Selanjutnya, tambah Mega, pihak tersebut akan membujuk warga untuk tidak memilih PDI Perjuangan dengan imbalan sampai Rp 250 ribu. “Pokoknya (coblos) selain PDI Perjuangan nanti kamu dapat Rp 250 ribu. Ibu tahu lho nanti akan ada yang begitu,” tegasnya. Terkait serangan fajar tersebut, Mega pun meminta para pemilih

mempunyai keyakinan. “Makanya punya keyakinan. Tanggal 5 akan bertebar uang di mana-mana jangan terlena,” tandasnya. Untuk diketahui, masa kampanye Pemilu 2014 akan berakhir pada 5 April mendatang. Selanjutnya, tahapan pemilu memasuki masa tenang dari 6-8 April, untuk kemudian memasuki pemungutan suara pada 9 April. Lebih lanjut, Mega kembali mengingatkan para pemilih ibu-ibu untuk tidak genit saat mencoblos di TPS nanti. Genit yang dimaksud Mega yakni jangan memilih calon hanya karena

berparas tampan. “Ibu-ibu awas ya, kalau milih jangan genit-genit. Coba rasional,” tegasnya. “Kaum perempuan harusnya pilih perempuan eh ternyata ini tidak. Hanya karena yang itu ganteng. Astaghfirullahaladzim,” tambahnya. Seperti bercermin dengan kasus di atas, Mega pun pernah melakukan survei sendiri terhadap para pemilih. “Ibu-ibu banyak yang bilang, saya sebetulnya mau coblos ibu. Tapi yang saya lihat yang lainnya ganteng. Kalau seperti itu lagi, wow..,” kata Mega. Mega berharap setiap warga negara di negeri ini tidak terpengaruh oleh politik uang. Sebab pilihan yang didasarkan pada sistem transaksional hanya akan melahirkan kemadlaratan bagi warga sendiri. Lebihlebih bagi bangsa Indonesia. Jangan ada politik transaksional dan jangan terpengaruh rayuan. =GAM


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT APRIL 2014 JUMAT 4 APRIL 4 2014 | No. 0335 | TAHUN III No. 0335 | TAHUN III

33

ant/zabur karuru

KAMPANYE PDI PERJUANGAN BALI. Sejumlah kader dan simpatisan berdiri di depan baliho menunggu dimulai kampanye PDI Perjuangan di lapangan Busungliu, Buleleng, Bali, Kamis (3/4). Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat memenangkan PDI Perjuangan pada pemilu legislatif 2014.

Satinah Segera Bebas Pemerintah Sepakati Kompensasi Rp21 Miliar JAKARTA- Pemerintah akhirnya menyepakati untuk membayar diat atau kompensasi sebesar tujuh juta riyal atau sekitar Rp21 miliar guna membebaskan Satinah, tenaga kerja Indonesia yang divonis hukuman mati di Arab Saudi. “Kita tengah menunggu hasil pertemuan pengacara korban dengan pengacara keluarga Satinah. Tapi, yang pasti kita siap untuk membayar uang diat,” kata Deputi VII Bidang Komunikasi dan Humas Kemenko Polhukam Marsekal Muda TNI Agus Barnas ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Kamis. Dari tujuh juta riyal yang harus dibayarkan itu, lima juta riyal dibayar tunai. “Sementara dua juta riyal akan dibayarkan secara dicicil. Kita harapkan pembayaran cicilan tersebut bisa selesai hingga Oktober 2014,” kata Agus. Ia mengaku pemerintah telah menyetorkan kepada pengadilan sebesar

lima juta riyal. Uang itu berasal dari APBN sebesar tiga juta riyal dan dari donatur di Indonesia, Arab Saudi, dan asosiasi pengerah tenaga kerja sebesar dua juta riyal. “Kita harapkan tidak ada perubahan pembayaran diat oleh keluarga korban. Kita akan selesaikan pembayaran diatnya,” kata Agus Barnas. Lembaga Swadaya Masya-rakat Migrant Care menyambut baik upaya pemerintah untuk membayar diat untuk pembebasan Satinah. “Saya kira ini tujuan kita selama ini menggalang dukungan untuk membebaskan Satinah. Ini yang kita harapkan dari awal sehingga Satinah bisa dibebaskan dari hukuman mati,” kata Direktur Eksekutif Migrant Care

Anis Hidayah di Jakarta, Kamis. Anis mengimbau untuk ke depan agar pemerintah lebih meningkatkan upaya memberikan bantuan hukum bagi TKI yang terjerat ancaman hukuman mati. “Upaya memberikan bantuan hukum maksimal bisa menghindarkan TKI dari keharusan membayar uang diat yang jumlahnya besar,” ujarnya. Satinah, TKI asal Semarang, Jawa Tengah, divonis hukuman mati pada tahun 2011 setelah dalam persidangan mengakui membunuh majikannya di Arab Saudi yang berusia 70 tahun, dan mengambil uang 37.900 riyal dari majikannya itu. Satinah semula divonis hukuman mati mutlak. Akan tetapi, setelah naik banding hukuman turun menjadi hukuman mati “Qishash”, yakni hukuman yang bisa dihindari apabila membayar uang diat (pengganti) dengan jumlah yang ditentukan oleh keluarga korban. =ANT/SYAIFUL HAKIM

TENAGA KERJA INDONESIA

Migrant Care Desak Pemerintah Usut Mafia Diat SEMARANG- Migrant Care mendesak pemerintah Indonesia mengusut tuntas dugaan praktik mafia diat di balik hukuman mati terhadap sejumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Arab Saudi. “Dugaan keterlibatan mafia diat pada kasus Satinah semakin terlihat karena besaran diat yang diminta tidak masuk akal,” kata Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah di Semarang, Rabu (2/3). Ia menjelaskan pada konsep syariah Islam, diat harus dibayar dengan 100 ekor unta atau sebesar Rp3,2 miliar, tapi pada kasus Satinah diat mencapai Rp21 miliar. “Kami melihat adanya ketidakadilan dan kuat dugaan ada mafia diat yang bekerja,” ujarnya didampingi artis yang juga duta Migrant Care Melanie Subono. Dalam kesempatan tersebut, Migrant Care mengkritisi pemerintah Indonesia yang merespon negatif terhadap inisiatif proaktif yang datang dari masyarakat dan komunitas internasional terkait dengan upaya pembebasan Satinah dari hukuman mati. =ANT/WISNU


4

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

TRANSPORTASI

Kemacetan Jakarta, Bisakah Diatasi? JAKARTA-Partai Amanat Nasional (PAN) siap memberi solusi dengan merancang model transportasi massal untuk mengurai kemacetan di DKI Jakarta. Salah satu langkah yang ditempuh adalah memperluas cakupan Mass Rapid Transit (MRT) di Jakarta yang menghubungkan wilayah Timur-Barat dan Utara-Selatan.

ant/ laurensius molan

TEMU KADER GOLKAR. Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan pidato politiknya saat berlangsungnya temu kader partai berlambang Pohon Beringin itu di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (3/4). Acara temu kader Partai Golkar tersebut merupakan bagian dari kampanye partai tersebut untuk menghadapi Pemilu Legislatif pada 9 April 2014.

Pencapresan Ical Makin Krusial

Elektabilitas Jeblog, Dipasrahi Cari Cawapres Sendiri JAKARTA - Meski hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Aburizal Bakrie menurun menjelang pemilu legislatif, Partai Golkar tetap mempersilakan sang ketua umum mencari calon wakil presiden (capres) untuk maju pada pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres) Juli 2014 mendatang.

Dalam survei terbaru lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), tingkat elektabilitas Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie, menurun bahkan lebih rendah dari Wiranto, capres dari Partai Hanura. “Ada korelasi yang tidak kuat antara dukungan kepada Golkar dan kepada Aburizal Bakrie,” kata Direktur Riset SMRC, Djayadi Hanan, saat memaparkan hasil survei mereka di Jakarta, Kamis (3/4). Berdasarkan survei mereka, tingkat dukungan kepada Partai Golkar mengalami peningkatan selama masa kampanye terbuka. Survei di Februari 2014, suara untuk Golkar mencapai 15 persen, lalu naik menjadi 16 persen ketika survei Maret 2014. Namun, versi SMRC, dukungan terhadap Ical pada Februari di angka 11 persen, lalu turun sedikit di bawah 11 persen pada Maret 2014. Kondisi ini menjadi

dilema bagi partai berlambang beringin itu. Di satu sisi, hal ini merugikan partai karena tidak ada satu figur kuat yang melekat dengan partai. Di sisi lain, hal ini menandakan bahwa Golkar telah menjadi partai modern yang mengandalkan mesin politik, bukan figur. Hasil survei SMRC juga menunjukkan bahwa tingkat dukungan terhadap Ical masih di bawah tingkat dukungan untuk bakal capres dari Partai Hanura, Wiranto. Jika responden ditanya secara spontan (top of mind), Wiranto memperoleh dukungan sebesar 9,0 persen, sementara Ical mendapatkan dukungan sekitar 8,2 persen. Survei berskala nasional ini diselenggarakan selama empat hari dari tanggal 26 hingga 29 Maret 2014. Data survei diperoleh dengan teknik wawancara melalui atap muka di mana re-

sponden dipilih secara acak. Populasi survei adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dengan sampel sebanyak 2.050 responden. Diperkirakan, margin of error dalam survei ini berkisar 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Survei ini terselenggara atas kerjasama antara SMRC dengan Sinar Harapan. Meski demikian, Wakil Sekjen Partai Golkar Rully Chairul Azwar secara terpisah menegaskan bahwa partainya memberikan kewenangan sepenuhnya kepada Aburizal Bakrie untuk memilih capresnya. “Keputusan siapa yang akan menjadi cawapres mendampingi capres dari Golkar yakni Aburizal Bakrie diserahkan sepenuhnya pada beliau. Tidak ada lagi mekanisme partai,” kata Rully. Sejalan dengan hasil poling SMRC itu, Rully yakin Golkar optimistis mampu meraih kemenangan hingga 20 persen dan bersaing ketat dengan beberapa partai besar seperti PDI-P dalam menguasai kursi di parlemen. Mengenai koalisi partai, Rully menyebutkan Golkar akan lebih memihak pada koalisi kecil namun efektif. =GAM/AJI

“Sekarang, kita tengah mendesain untuk melanjutkan program MRT, tidak hanya Lebak Bulus dan Bundaran Hotel Indonesia (HI). Tetapi HI sampai ke kota. Tetapi tidak hanya HI ke Kota, namun dari Kalideres sampai ke Manggarai. Sehingga Utara- Selatan dan Timur -Barat terhubung dengan MRT. Intinya, kita menyiapkan transportasi masal yang terjangkau oleh seluruh masyarakatm” ujar Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa saat menyampaikan orasi politiknya disela-sela kampanye akbar PAN di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (3/4). Hatta mengaku, konsep MRT ini digagasnya sejak menjabat Mentri Perhubungan. MRT ini salah satu jalan keluar untuk mengatasi persoalan kemacetan yang melanda ibukota negara saat ini. Kemacetan Jakarta hanya bisa diatasi dengan moda transportasi yang terintegrasi sehingga memudahkan masyarakat. “Sejak 3 bulan lalu, saya menandatangani kesepatan bersama dengan Gubernur DKI guna memecahkan persoalan kemacetan ekonomi. Konsep MRT ini dengan komposisi pusat 51% dan DKI Jakarta 41%. Maka, berjalanlah program itu. Dan saat ini, program MRT tengah dijalankan oleh DKI Jakarta. Insya Allah, 2017, kita sudah memiliki MRT,” jelasnya. Menurut Hatta, upaya mengatasi kemacetan Jakarta bukan sekedar janji kosong. Pasalnya, konsep ini dimasukan dalam dokumen resmi negara yaitu dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). “Ini penting agar kita lebih bermartabat sebagai warga bangsa,” tegas Menko Perekonomian ini. Selain itu, MRT katanya, Kemenko Perekonomian juga mendesaian kereta rel listrik (KRL). “Insya Allah, 2-3 tahun kedepan, angkutan KRL Jabodetabek bisa mengangkut penumpang 2-3 juta per hari,” tuturnya. Sehingga masyarakat bisa menggunakan angkutan masal yang murah dengan disubsidi oleh negara. “Ini bukan sebuah

janji. Tetapi sesuatau yang dikerjakan. Kalau PAN menang di DKI Jakarta, kita akan kawal sampai tuntas. Jangan sampai mangkrat ditengah jalan,” ujarnya. Hatta mengaku, upaya mengatasi kemacetan Jakarta tidak semudah membalikan telapak tangan. Karena itu, PAN sudah memikili konsep dan siap membantu Gubernur DKI Jakarta siapapun gubernurnya. “Soal kemacetan ini, tidak usah saling menyalahkan. Persoalan Jakarta, persoalan kita semua. Yang penting, siapa yang punya konsep kerja nyata seperti PAN, mari kita pecahkan persoalan kemacetan Jakarta bersamasama,” tuturnya. Selain mengatasasi kemacetan, PAN juga tengah menyiapkan persoalan banjir di Jakarta tidak selesai dengan berdebat saling menyalahkan. Tetapi dengan konsep dan kerja nyata. “Persoalan banjir tidak bisa diselesaikan oleh Jakarta, tetapi harus melihatkan Jabodetabek,” ujarnya. PAN katanya menggagas pembangunan dam raksasa untuk menampung agar Jakarta terbebas dari banjir. “Sekarang, konsep ini tengah dibahas di kantor Kemenko Perekonomian,” katanya. Yang paling penting lanjutnya, pembangunan infrastruktur. Suplay Jakarta sangat berkurang. Dalam master plan, kita sudah memasukan itu sebagai program prioritas. Juga pengendalian limbah dan sampah masuk semua dalam program. Program yang disebut metropolitan priority area atau greater Jakarta yang memadukan Jakarta dengan Jabodetabek. “Tidak bisa Jakarta diselesaikan oleh Pemda DKI, tetapi harus terintegrasi dengan pemerintah pusat,” jelasnya. Karena itu, untuk mengawal program tersebut maka kader PAN harus merebut kemenangan di pileg nanti. PAN jelasnya siap bekerja sama dengan siapapun untuk kemajuan bangsa. “Insya Allah dengan program nyata dan terencana, kita bisa mengatasi semua persoalan itu,” pungkasnya. =GAM/ABD


KORAN PROBOLINGGO LINTAS NUSANTARA MADURA

KORAN MADURA

Ekonomi

4 APRIL 2014 JUMATJUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III No. 0335 | TAHUN III

55

ant/puspa perwitasari

ATURAN PUNGUTAN OJK. Wakil Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rahmat Waluyanto (ketiga kanan) didampingi Deputi Komisioner Strategi II B Harti Haryanti (kedua kanan) dan Deputi Komusioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank I Ngalim Sawega (kanan), Deputi Komusioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Sri Rahayu Widodo (kiri), Depkom Pengawas Pasar Modal I Sarjito (kedua kiri), dan Depkom Manajemen Strategis I Lucky Fathul A Hadibrata menyampaikan paparan terkait aturan pelaksanaan pungutan OJK di Jakarta, Kamis (3/4). Pengenaan pungutan kepada industri jasa keuangan untuk mendorong dan memajukan industri jasa keuangan nasional.

12 Hari Lagi Bank Harus Iuran OJK Edarkan Surat Aturan Pelaksanaan Pungutan JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan peraturan dan surat edaran terkait Pungutan OJK kepada pelaku sektor jasa keuangan sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh OJK yang dikeluarkan Pemerintah pada 12 Februari 2014. Peraturan OJK (POJK) yang dikeluarkan adalah POJK No 3/ POJK.02/2014tentang Tata Cara Pelaksanaan Pungutan oleh OJK. Sementara Surat Edaran yang dikeluarkan No 4/SEOJK.02/2014 tentang Mekanisme Pembayaran Pungutan OJK yang berisi penjelasan metode pembayaran kepada wajib bayar pungutan OJK, yaitu lembaga jasa keuangan, orang perseorangan yang melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan dan badan yang melakukan kegia-

tan di sektor jasa keuangan. Deputi Komisioner Manajemen Strategis I Lucky FA Hadibrata mengatakan penerbitan POJK dan Surat Edaran terkait Pungutan ini menandakan kesiapan OJK dalam menjalankan Peraturan Pemerintah tentang Pungutan sekaligus melaksanakan amanah UU OJK pada pasal 34, 35, 36 dan 37 mengenai anggaran OJK. Pungutan biaya tahunan OJK tahap pertama sudah harus dibayarkan melalui Sistem Informasi Peneri-

maan OJK (SIPO) paling lambat 15 April 2014,� jelasnya. Dalam pasal 35 UU OJK dan juga termuat dalam PP Pungutan OJK pasal 2 disebutkan tujuan pungutan ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional, administratif, pengadaan aset, serta kegiatan pendukung OJK lainnya. Penerimaan pungutan tahun berjalan digunakan untuk anggaran tahun berikutnya. OJK berdasarkan UU 21/2011 mendapatkan tugas untuk terselenggaranya kegiatan sektor jasa keuangan yang teratur, adil, transparan, dan akuntabel serta mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil serta mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Dalam UU itu juga disebutkan fungsi OJK adalah menyeleng-

garakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Pengenaan pungutan kepada industri jasa keuangan ini tentunya menjadi hal penting bagi OJK untuk menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik sesuai amanah UU. Pengenaan pungutan ini jelas bertujuan untuk mendorong dan memajukan industri jasa keuangan nasional dan bukan untuk sebaliknya. “Berbagai kemudahan dan keringanan dalam pembayaran pungutan ini telah dimuat dalam peraturan ini sehingga industri jasa keuangan dan masyarakat tidak akan terbebani dari pungutan ini,� katanya. Dia menjelaskan, pungutan yang diwajibkan kepada industri jasa keuangan ini diyakini dapat dirasakan manfaatnya kembali

oleh industri (recycling) dengan berbagai program kerja OJK yang bernilai tambah pada bidang pengaturan dan pengawasan terintegrasi, perlindungan konsumen dan good governance. Program kerja yang bernilai tambah itu diarahkan untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan konsumen terhadap sektor jasa keuangan sehingga mampu menciptakan dan membangun pertumbuhan industri jasa keuangan yang berkelanjutan. Pungutan OJK ini ditujukan untuk memajukan industri jasa keuangan sesuai dengan tujuan dan fungsi dibentuknya OJK. Apabila pungutan ini dibebankan kepada konsumen atau masyarakat maka berpotensi mengurangi daya saing industri yang pada akhirnya merugikan perusahaan itu sendiri. =GAM


6

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

LISTRIK

PLN Siap Beli Listrik EBT JAKARTA- Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia listrik terbesar di tanah air, sangat mendukung upaya masyarakat menggunakan listrik dari energi terbarukan (EBT) yang dewasa ini mulai marak digunakan oleh kalangan masyarakat secara individu. Selain ramah lingkungan, pembangkit listrik EBT ini tentunya akan sangat membantu dalam mengurangi konsumsi bahan bakar minyak bagi pembangkit listrik.

ant /lucky r

INDUSTRI ROTAN SIAP HADAPI AEC. Perajin mengerjakan pesanan produk rumah tangga berbahan dasar rotan di daerah Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (3/4). Industri rotan khususnya mebel dan papan rotan di Indonesia siap bersaing di pasar bebas ASEAN ketika Masyarakat Ekonomi Asean (ASEAN Economic CommunityAEC) diberlakukan pada 2015.

Dukungan PLN tercermin dalam workshop pedoman penyambungan pembangkit listrik energi terbarukan ke sistem distribusi PLN, di Jakarta, Kamis (3/4). Pedoman itu merupakan perwujudan implementasi peraturan pemerintah tentang pembelian tenaga listrik dari energi terbarukan dengan kapasitas hingga 10 Megawatt. Direktur (Operasi Jawa Bali Sumatera) PLN, Ngurah Adnyana mengatakan pertumbuhan listrik di Indonesia masih cukup tinggi. Pada 2013 saja tumbuh 7%, dan dalam dua bulan pertama tahun 2014, tumbuh rata-rata 9% meski tidak merata. Seperti di Jawa Bali, tumbuh 8,2%, di Sumatera 9,6% dan Indonesia Timur tumbuh 14%. “Kebutuhan listrik di Indonesia masih sangat tinggi. Di sisi lain, kita sudah mempunyai Peraturan Menteri ESDM yang mengatur tentang harga beli listrik untuk daya dibawah 10 MW. Artinya, PLN bisa membeli listrik langsung dari masyarakat yang menggunakan energi terbarukan. Namun, dari Permen itu masih dibutuhkan pedoman

untuk mengatur bagaimana listrik dibawah 10 MW bisa dibeli dengan cepat oleh PLN dengan prosedur yang sudah pasti. Dengan prosedur yang pasti, technical yang pasti, diharapkan kecepatan menyerap listrik dari energi terbarukan ini bisa turut memenuhi pertumbuhan listrik tersebut,” ujar Adnyana. Saat ini, kata Adnyana, fuel mix PLN pada 2013 mencapai 12,3% masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM), atau lebih kecil dari tahun 2012 yang masih 15%. Diharapkan pada tahun 2014, penggunaan BBM lebih turun lagi menjadi jadi 9,3%. “Dari fuel mix ini, penggunaan BBM di Jawa Bali hanya 2,3% dan penyerapan terbanyak di Bali. Sementara di Sumatera, penyerapan BBM masih 30% dan kebanyakan terjadi di Sumatera bagian utara. Nilai pedoman penyambungan pembangkit listrik energi terbarukan ke sistem distribusi PLN ini sangat penting bagi PLN. Tidak hanya memberikan manfaat bagi pln tapi juga bagi investor yang akan menjual listriknya ke PLN,” tuturnya. =GAM

PERTUMBUHAN EKONOMI

Pemilu Hanya Sumbang 0,1 Persen JAKARTA-Kontribusi aktivitas Pemilu 2014 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya akan sebesar 0,1 persen, sehingga dampak positif ini tidak akan mampu mengkompensasi efek buruk dari isu tapering-off dan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS. Hal tersebut seperti dikatakan pengamat ekonomi dari Indonesia Economic Intelligence (IEI), Sunarsip dalam diskusi bersama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Jakarta, Rabu (3/4). “Secara ekonomi, dampak positif pelaksanaan pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi semakin menurun,” ujar Sunarsip. Berdasarkan kajian IEI, kata dia, kontribusi pelaksanaan pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi di 2014 hanya sebesar 0,1 persen.

Sunarsip menyebutkan penurunan kontribusi pemilu ini dipengaruhi oleh jumlah peserta dan lebih ketatnya aturan yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu. “Kontribusi Pemilu 2014 akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan Pemilu 2009 dan 2004. Kontribusi Pemilu 2004 bagi ekonomi kita bisa mencapai 0,5 persen, sedangkan pada Pemilu 2014 hanya 0,1 persen atau paling besar 0,3 persen,” paparnya.

Dengan demikian, jelas dia, kontribusi pemilu terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2014 tidak sebanding dengan dampak buruk yang dipicu oleh situasi ekonomi eksternal. “Tantangan ekonomi kita di 2014 sangat besar, karena ada isu tapering-off maupun kenaikan suku bunga AS. Tantangan kita akan besar dari adanya isu di AS,” ujar Sunarsip. Sementara itu, pemerintah optimis penerimaan negara dari pita cukai rokok tahun ini meningkat Rp 16,3 triliun dibanding 2013. Hal itu didasarkan pada produksi batang rokok akan mencapai volume tertinggi sepanjang sejarah. Dari perkiraan awal 341 miliar

batang, laporan terbaru dari pelaku industri justru mengatakan produksi mencapai 361 miliar. “Kalau produksi 361 miliar batang, ini kita anggap paling tinggi sepanjang sejarah,” kata Direktur Peraturan Kepabeanan dan Cukai Ditjen Bea Cukai Susiwijono Moegiarso selepas rapat di Kantor Pusat Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu (2/4). Dia mendapat informasi, produksi rokok meningkat akibat aktivitas pemilihan umum. Kabarnya, calon legislatif mendatangi kampung-kampung lantas menawarkan rokok pada warga. “Ini bukan money politics. Ternyata kalau caleg mau masuk ke kampung ya mesti bawa rokok. Kalau orang kampung gitu yang

penting keluar asapnya. Yang jelas untuk Jatim sama Jateng yah paling dicari rokok sama kerudung,” kata Susiwijono. Total cukai pada tahun lalu mencapai Rp 108 triliun. Sedangkan tahun ini, otoritas pabean optimis bisa mengumpulkan penerimaan dari pita rokok senilai Rp 116,8 triliun. Di luar itu, faktor yang bisa merusak target Bea Cukai adalah tidak adanya kenaikan tarif cukai rokok. Susiwijono mengatakan seandainya ada peningkatan nominal tarif, pihaknya akan lebih mudah menggenjot penerimaan. “Padahal variabel cukai kan tarif dan volume produksi,” ungkapnya. =GAM


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

Budaya

JUMAT 4 APRIL 2014 No. 0335 | TAHUN III

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0339 | TAHUN III

77

Bocah Kaleng Susu Cerpen: Noevil Delta* Sepasang sapi beriringan sembari berlari bersama. Debu berterbangan kemana-mana. Bocah-bocah tampak berlari mengejar sepasang sapi itu dengan membawa kaleng susu. Membuat suasana semakin seru saat bocahbocah itu mengocok kalengnya, sehingga menimbulkan bunyi yang sangat keras. Mungkin untuk menakuti sepasang sapi itu, agar kecepatannya maksimal dalam berlari.

“Itu namanya Karapan Sapi Noe!” Ziqin menepuk punggungku, membuyarkan pikiranku tentang bocah-bocah itu. Aku baru tahu, kalau ternyata para remaja di Pulau Madura ini masih mencintai budayanya sendiri. Padahal 90 persen remaja di Indonesia sudah tidak peduli dengan budayanya, dan bahkan acuh tak acuh terhadap agamanya. Di saat para remaja lainnya asyik joget-joget di diskotik, menonton konser yang tidak jelas tujuannya. Mereka dengan semangatnya yang membara, rela berpanas-panasan untuk melestarikan budayanya sendiri— menonton Karapan Sapi. Jangankan hanya menonton, bahkan ada seorang pemuda yang usianya sekitar 17 tahunan yang ternyata adalah seorang joki. “Ini adalah tradisi kami, dan kami sebagai anak muda yang akan meneruskannya” Kata pemuda yang setelah kutahu bernama Ahmad Hasan, temantemannya biasa menyebutnya Mattasan. Bukan hanya Karapan Sapi yang begitu unik dan ramai dilihat oleh masyarakat. Namun ada

juga kontes kecantikan, bukan anjing maupun kucing yang dikonteskan, tapi sapi. Sape sono’ namanya. Sama seperti kontes anjing maupun kucing, kebersihan dan kesehatan jadi penilaian utama. Namun dalam sape sono’, sapi juga melenggak-lenggok layaknya seorang model diatas catwalk, dan juga diiringi oleh musik saronen. Menawan dan cantik itulah anggapan orangorang tentang sapi Madura. Senja memerah di ufuk barat membuat orang-orang di lapangan Joko Tole sedikit demi sedikit menghilang, hanya tersisa beberapa orang yang terlihat sedang mempacking barang-barang karena kontes telah usai. Aku hanya terpaku melihat gotongroyong yang jarang aku liat di daerah perkotaan. Lelahnya ‘bekerja’ seharian tidak membuat jiwa gotong-royongnya hilang. Aku lihat banyak canda-tawa terjadi diantara pemilik sapi yang juara maupun yang tidak. Semua membaur menjadi satu, tidak membedakan yang satu dengan yang lainnya. Juga tidak iri dan marah karena sapinya belum beruntung mendapat juara.

Malah yang membuatku heran, uang hadiah yang didapat dari kontes digunakan untuk makan bersama seluruh peserta yang beruntung maupun tidak. *** “Siap untuk menjelajahi Sumenep disaat zaman kerajaan?” Ziqin tiba-tiba muncul, seakan datang dari balik bajubaju kotor kami. Mengingatkanku tentang teori evolusi temuan Aristoteles. “Kau mengagetkan saja bro! Ayo berangkat, tapi aku mandi dulu!” Jawabku, sembari berjalan mengambil handuk dan menuju kamar mandi. “Mandinya jangan banyakbanyak, air susah disini!” Sindir Ziqin padaku, karena memang kalau aku mandi bisa memakan waktu setengah jam. Hingga membuat orang-orang yang menungguku kesal. *** “Orang-orang zaman terdahulu pintar-pintar mas, salah satunya penemuan guci ini. Cara kerjanya sama dengan guci air galon yang banyak beredar dipasaran,” penjelasan seorang pemandu wisata kepadaku, sembari

menunjuk guci yang diatasnya diduduki galon yang terbuat dari kaca berwarna biru. Aku dan Ziqin sekarang berada di keraton tertua di Jawa Timur yang masih berdiri kokoh. Keraton yang dibangun oleh Panembahan Sumolo pada tahun 1792. Tak salah saat aku berinteraksi dengan masyarakat, mereka sopan dan lemah lembut dalam bertutur kata. Ziqin menunjukkanku sebuah tempat pemandian putri kerajaan pada zaman dahulu yang bernama Taman Sare. Menurut orang-orang jika cuci muka disini bisa membuat awet muda. Aku pun mencoba cuci muka berharap bisa awet muda, karena memang banyak temanku bilang kalau mukaku boros. Disaat sedang terpaku mendengarkan cerita tour guide, entah kenapa hidungku terasa gatal sehingga aku bersin tepat di depan Pak pemandu wisata. Syukurlah aku masih sempat menutup mulut, sehingga tidak muncrat kemana-mana. Setelah kucari penyebabnya ternyata ini semua karena ulah Ziqin yang mengusap hidungku dengan bulu ayam.

Saat bersin, aku mendengar ada yang mengucapkan ”yarhamukumullah”. Karena penasaran akupun memalingkan muka, ternyata yang mengucapkan itu adalah seorang wanita berjilbab biru. Tampak tersenyum kepadaku, aku pun terpana melihat keanggunan dirinya. Yang cara berpakaiannya benar-benar sesuai dengan syariat islam. Tidak seperti wanita-wanita saat ini, berjilbab namun pakai baju ataupun celana tetap ketat. Aku pun teringat dengan cerita Ayah beberapa waktu yang lalu. Saat ayah bercerita tentang pasangan suami istri dari daerah Salaman di Magelang. Suami istri yang dipertemukan karena bersin ini sampai sekarang masih hidup bersama dalam kedamaian. Membuatku punya keberanian untuk bersalam sapa dengannya dan bahkan kedua orang tuanya. Berharap kisah hidupku ini sama dengan cerita ayah tentang pasutri dari Magelang itu. Dipertemukan oleh bersin di tempat umum.= *) Pecinta sastra. Beralamat di noevildelta@yahoo.co.id


KORAN MADURA Lintas Jatim KORAN 8 PROBOLINGGO Oleh: 8 Khairul Umam

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

MADURA

Puisi

MADURA YANG AKU KENAL

Madura yang aku kenal adalah serampak daun melambai di kanan-kiri jalan Ia menawarkan sejarah masa lalunya Yang penuh kerumitan dengan cadas batu dan onak yang telanjang Matanya tajam tersembunyi di balik reranting Ia terlahir dari kecemburuan dan ketabahan, dari kedengkian dan keberpasrahan, dari kecongkakan dan kesetiaan Lalu bernafaslah ia Dengan nafas yang diambil dari kedalaman samudera Yang terbentuk dari kekokohan karang-karangnya Dan dari punggunngnya sayap-sayap tumbuhlah Ia terbang menuju apa saja yang ia mau Sedang orang-orang yang tak pernah berpikir apa arti angkasa Terdiam. tubuhnya gemetar Singa lapar telah datang katanya Sayang taringnya telah tak ada Dan sayapnya pata Ia lunglai, menggelepar di dataran yang tak pernah terbaca sebelumnya Madura yang aku kenal adalah gundukan tanah gelap Berbau aneh meski harum rasanya Orang-orang tak mau mendekat namun tetap saja terpikat Ia adalah misteri yang tak pernah menyembunyikan diri Di dalamnya ada hidup yang begitu kuat, sekuat bakau yang melekat di bibir pantainya Yang kemudian hilang entah… Madura tak lagi madura Pendar cahaya keemasan menelanjanginya Memerkosa keperawanannya Hingga ia betul-betul hilang menjelma wajah-wajah baru Wajah yang sama sekali tak berbentuk dengan arsitektur parpaduan Dari belahan dunia yang tak pernah akur Madura yang aku kenal saat kali pertama bertemu Telah tak ada atau sedang bersembunyi dan bersemadih Untuk kemudian mengambil kembali kepereawanannya Mengukir bentuknya Gapura, 22 Januari 2014

Khairul Umam

Antropolog, esais, dan penyair yang saat ini sedang menempuh pendidikan pascasarjana di UGM-FIB Antropologi. Tulisannya telah dimuat di media lokal dan nasional.

KORAN MADURA

SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III

JUMAT 4 APRIL 2014 No. 0335 | TAHUN III

ResensiJATIM Buku 8 LINTASLINTAS JATIM

Menyongsong Masa Depan Indonesia Oleh: Ahmad Riyadi* Mengkritik sebuah rezim pemerintahan berbeda dengan menghujat. Maka dari itu, kritik terhadap sebuah rezim adalah suatu hal yang krusial untuk dilakukan. Hal ini tidak lain bertujuan untuk mengevaluasi dan memberi rekomendasi kepada pemimpin/rezim selanjutnya. Begitulah yang ingin dikatakan M. Hatta Taliwang dalam bukunya Republik di Ujung Tanduk: Catatan Kritis Atas Rezim SBY.

D

ua periode rezim SBY memimpin Indonesia, tidak banyak hal positif yang diberikan kepada rakyat Indonesia. Dari kekayaan alam dan manusia dieksploitasi oleh kepentingan asing dan antek-anteknya. Kekayaan migas, timah, energi, air, dan tambangtambang lainnya hampir semuanya dikuasai oleh asing. Sehingga rakyat Indonesia kehilangan haknya untuk mendapatkan keuntungan dari hasil alam tersebut. Padahal dalam UU sudah diatur bahwa kekayaan alam akan dikelola oleh negara dan sepenuhnya akan diperuntuukan untuk rakyat. Fakta di lapangan mengatakan berbeda. Mata rezim SBY juga dibuka lebarlebar oleh M. Hatta Taliwang tentang dampak dari dibangunnya perekonomian raksasa. Berdirinya Indomaret, Alfamart, Superindo beserta mall besar lainnya berdampak pada perekonomian kerakyatan. Banyak sekali pasar tradisional gulung tikar, rumah-rumah penduduk digusur akibat dari berdirinya gedung-gedung raksasa tersebut. Dan fenomena yang paling mengerikan adalah, rakyat Indonesia dijadikan budak dalam negeri sendiri. Di dalam gedung-gedung raksasa tersebut,

berdiri orang-orang pribumi mejadi kasir dan merangkap sebagai pembersih ruangan. Begitu juga dalam politik. Setelah ‘resmi’ Indonesia menganut sistem demokrasi liberal, politik tak ubahnya legitmasi elit berkuasa untuk mempertahakan status quo. Demi mempertahankan satus quo tersebut, caracara keji dilakukan. Semisal dengan membayar pemilih (money politics), membuat survei abal-abal dan melalui kebijakan politik yang diselewengkan agar kekuasaan tetap berada dalam lingkup kelompok tertentu. Dari sinilah, M. Hatta Taliwang menyayangkan praktek politik yang terjadi di Indonesia. Tambahnya, elit politik atau calon pemimpin melupakan sejarah (Jasmerah). Sejarah telah mengajarkan bagaimana seharusnya menjadi pemimpin. Soekarno sebagai Presiden Pertama Indonesia tidak pernah melakukan politik uang, menyebar pesona dan menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Soekarno tidak pernah menginginkan menjadi orang nomor satu di negeri ini. Soekarno hanya menginginkan Indonesia merdeka dari imperialime penjajah. Karena kekuatan keinginannya itulah yang terimplementasikan

melalui tulisan dan tindakan, rakyat sendiri yang memilih Soekarno sebagai pemimpin. Dan sepertinya, di bawah rezim SBY semuanya terbalik. Banyak sekali kalangan dari masyarakat yang menginginkan menjadi pemimpin nasional. Karena mereka tidak mampu mengikuti jejak Soekarno, mereka memilih jalan kotor dan pragmatis agar terpilih menjadi pemimpin. Tindakan kotor dan pragmatis inilih, semakin mempermudah pemimpin terjebak dalam kasus korupsi, pelanggaran HAM, dan yang paling miris adalah menyengsarakan rakyatnya sendiri. Kini Indonesia menjadi negara yang hampir mati suri. Bagaimana tidak, ekploitasi terhadap kekayaan alam dibiarkan begitu saja oleh pemerintah (SBY), longgarnya surat perizinan untuk mendirikan pabrik sehingga ekonomi rakyat menjadi taruhan utamanya, dan hutang yang mencapai Rp 1.975 triliun (hal 117). Persaingan politik menjadi pertarungan hewan-hewan liar di hutan rimba, kebijakan menjadi milik segelintir orang dan tentu saja, rakyat hanyalah penikmat, bukan pelaku layaknya keyakinan ‘dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat’. Betapapun kondisi Indonesia hari ini memprihatinkan, optimisme untuk membangun Indonesia bebas dari kepentingan asing dan lainnya harus tetap dibangun. Karena dengan itulah Indonesia akan kembali ‘merdeka’. Menjadikan Indonesia merdeka tentu saja tidak lepas dari siapa yang memimpinnya. Seperti yang diungkapkan Bung Hatta, “Pemimpin mengemudikan apa yang sudah dikehendaki oleh rakyat. Itulah sebabnya pemimpin lekas dapat pengikut dan pergerakan yang dianjurkan cepat berkembang” (hal, 17-18). Bagi M. Hatta Taliwang tidak penting berasal dari manakah pemimpin Indonesia setelah rezim SBY berakhir, baik itu dari sipil, selebritis, pengusaha dan para Jendral. Karena yang paling penting adalah ketulusan mereka untuk menjadikan Indonesia benarbenar merdeka.= *) Mahasiswa Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www. koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014

JUMATNo. 4 APRIL 2014||TAHUN No. 0335 |IIITAHUN III 0335

OPINI 99

PEMILU

Pemprov Bentuk Tim Pemantau SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur membentuk tim pemantau untuk melaporkan dan mengevaluasi perkembangan politik di daerah ini saat Pemilihan Umum Legislatif maupun Pemilihan Presiden 2014. "Tim ini beranggotakan masing-masing instansi terkait di lingkungan Pemprov Jatim," kata Asisten I Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi, Idrus ditemui usai memimpin rapat pembentukan tim pemantauan dan evaluasi dengan SKPD, Polda, dan Kodam V/Brawijaya di Surabaya, Kamis (3/4). Ia mengatakan tim pemantau ini diketuai langsung Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jatim, Zainal Muhtadien. Ia menjelaskan dasar pembentukan tim pemantau ini adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2011. "Tim ini juga melakukan pemantaun terhadap masalah ketertiban umum dan ketentraman masyarakat," kata dia. Menurut Idrus, tim pemantau ini tugasnya mirip lembaga pengawas atau Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Hanya saja bedanya, tim ini cuma memantau kemudian melaporkan dan tidak melakukan penindakan. Pihaknya berharap dengan dibentuknya tim pemantu dan evaluasi maka perkembangan politik di Jatim bisa berjalan dengan lancar, baik, dan jujur. = ANT/FIQIH ARFANI/DIK

ant/adhitya hendra

MURAL JANJI POLITIK. Seorang pejalan kaki melintas di samping mural janji politik di kawasan jalan Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, Malang, Jatim, Rabu (3/4). Masyarakat merespon pemilu 2014, dengan kreativitas seni gambar jalanan (mural) untuk mengkritik pesta demokrasi yang kerap barbau politik uang.

DPK Capai 38.592 Pemilih SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur menyampaikan bahwa Daftar Pemilih Khusus (DPK) untuk Pemilihan Umum Legislatif, 9 April 2014, mencapai 38.592 orang pemilih. "Yang masuk DPK ini adalah pemilih terdata setelah 20 Januari. Mereka memiliki hak dan kewajiban sama dengan pemilih yang masuk daftar pemilih tetap," ujar Komisioner KPU Jatim Choirul Anam, ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis (3/4).

Dari jumlah DPK, pemilih terbanyak dari Sidoarjo dengan 5.424 orang. Hal ini karena di daerah tersebut terdapat pengungsi Syiah karena kasus Sampang beberapa waktu lalu serta korban Lumpur Lapindo. Komisioner Divisi Teknis dan Data tersebut menambahkan,

pemilih DPK juga berasal dari pensiunan TNI dan Polri serta masyarakat yang karena berbagai faktor tidak tercantum dalam DPT. "Seperti data pemilih yang terselip atau mereka yang tidak tahu jika belum masuk DPT dan baru mengurusnya setelah penetapan," tutur mantan Komisioner KPU Kota Surabaya tersebut. Sementara itu, berdasarkan hasil pleno, DPK Jatim yang mencapai 38.592 orang tersebut tersebar di 10.687 tempat pe-

mungutan suara, 3.024 desa/kelurahan, 525 kecamatan dan 38 kabupaten/kota di Jatim. Jumlah DPK Sidoarjo yang mencapai 5.424 orang tersebar di 672 TPS, 148 desa, dan 17 kecamatan. Sedangkan paling sedikit adalah Kabupaten Mojokerto dengan 15 orang yang tersebar di 8 TPS, 2 desa, dan 2 kecamatan. Selanjutnya, di atas Mojokerto yakni Kabupaten Bangkalan 22 orang yang tersebar di 4 TPS, 2 desa, dan 2 kecamatan. = ANT/FIQIH ARFANI/DIK

LURAH BICARA

Aparat Siap Mengamankan Pileg Kelurahan Pacar Keling SURABAYA- Lima hari lagi bangsa Indonesia bakal memilih calon wakil rakyat yang duduk di kursi Legislatif, baik untuk tingkat Kota/Kabupaten, Propinsi maupun di Senayan. Perhelatan akbar yang digelar selama lima tahun sekali ini membuat pemerintahan yang terkecil yakni kelurahan menjadi perangkat yang paling sibuk mengingat secara langsung harus mempersiapkan mulai dari personel satuan tugas alias satgas serta perlindungan masyarakat atau Linmas. Jumlah satgas dan linmas yang akan dilibatkan dalam pengamanan mulai droping kotak

suara, surat suara, pengawalan surat dan kotak suara dari TPS hingga ke PPK sampai kemudian melakukan antisipasi keributan saat penghitungan suara tidak sedikit. Rata-rata berkisar antara 50 hingga 100 personel. Pemerintah Kota Surabaya sendiri sejak bulan lalu telah melakukan koordinasi secara intensif dengan seluruh jajaran perangkat di tingkat Kelurahan dengan menggelar pelaksanaan sosialisasi dan simulasi tekhnis Pemilihan Legislatif di 160 Kelurahan di Kota Surabaya. Termasuk di Kelurahan Pacar Keling Surabaya. Menurut

Budiono, SH

Lurah Pacar Keling Lurah Pacar Keling, Budiono, SH menyatakan siap melaksanakan tugas Negara untuk memper-

siapkan sebanyak 41 Tempat Pemungutan Suara atau TPS yang tersebar di 12 RW dan 78 RT lingkungan Pacar Keling. “Pada Selasa (2/4) Panitia Pemungutan Suara Kelurahan telah melantik sebanyak 80 orang Panitia yang akan disebar di 41 TPS di Kelurahan Pacar Keling. 80 orang ini terdiri dari Linmas dan Satgas yang merupakan warga sini. Setelah pelantikan, kami lanjutkan dengan pelaksanaan Bintek terkait Teknis pemungutan suara dimana kami harapkan nanti mereka bisa memberi penjelasan yang detail kepada para pemilih di tps-tps. Sehingga

dengan yakin saya bisa menyatakan Kelurahan kami telah siap mensukseskan Pilleg 2014� terang Budiono kepada Koran Madura Rabu (3/4). Pernyataan kesiapan Budiono ini merupakan bentuk tanggung jawab selaku Aparatur Negara tingkat Kelurahan kepada warganya yang berpenduduk 24 ribu 300 an jiwa, dimana sejak kotak suara telah diterima oleh pihaknya, setiap hari selalu ada satgas dan linmas yang tidur di dalam kantor Kelurahan tempat dimana Kotak Suara itu diletakkan. = E HANA DIMAN


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

KURIKULUM 2013

Siswa IPA Wajib Belajar Sejarah

TIDAK MELAUT

ant/sahlan kuniawan

Sejumlah kapal nelayan bersandar dipantai Popoh, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (3/4). Angin timur yang menyebabkan embusan angin kencang serta ketinggian ombak yang mencapai 3 meter, menyebabkan 350 perahu nelayan tak melaut. Diperkirakan hal ini akan terjadi hingga beberapa minggu kedepan.

Kawasan Pesisir Selatan Aman dari Tsunami Chile JEMBER - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mencatat kawasan pesisir selatan di kabupaten setempat aman dari dampak gempa berkekuatan 8,2 SR dan gelombang tsunami yang terjadi di pesisir Chile. "Kami terus melakukan pemantauan terhadap peringatan gelombang tsunami Chile yang diperkirakan akan melanda sejumlah kawasan termasuk pesisir Jember, namun hari ini aman dan masyarakat melakukan aktivitasnya seperti biasa," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jember, M. Rizal, Kamis (3/4). Gempa bumi besar berskala 8,2 SR dengan kedalaman 10 km di Pantai Utara Chile terjadi pada Rabu (2/4) telah menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Chile, Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua. Gempa dan tsunami yang

menimbulkan kerusakan dan korban jiwa tersebut diperkirakan akan sampai ke Indonesia pada Kamis ini, dan "Indonesia Tsunami Early Warning Center" (InaTEWS) di BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami yang akan melanda beberapa wilayah di Tanah Air. BMKG juga merilis kota-kota dan provinsi yang diestimasi terkena tsunami pada Kamis ini akibat Gempa Chile, seperti di Jatim yang harus diwaspadai adalah pesisir selatan Jember, Lumajang, Banyuwangi, Pacitan, Malang, Trenggalek, dan Tulungagung, Blitar. "BPBD Jember terus melakukan koordinasi dengan sejumlah

camat di kawasan pesisir selatan sejak Rabu (2/4) sore, agar mereka memberikan informasi kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap peringatan dini tsunami tersebut," ucap Rizal. Sejauh ini, kata dia, masyarakat tetap tenang dan kemungkinan gelombang tsunami hanya berkisar 0-0,5 meter, sehingga tidak terlalu berbahaya bagi masyarakat di pesisir selatan Jember dan mengimbau kepada para nelayan untuk waspada terhadap peringatan tsunami tersebut. Kepala BPBD Lumajang, Rochani mengatakan gempa dan tsunami di Chile tidak berdampak di kawasan pesisir selatan Lumajang, namun pihak BPBD tetap mengimbau kepada nelayan, agar tidak melaut pada hari ini. "Alhamdulillah Lumajang aman dari dampak gempa Chile, namun kami tetap berkoordinasi dengan camat di kawasan pesisir untuk waspada terhadap perin-

gatan dini tsunami dari BMKG tersebut," katanya. Sementara di Banyuwangi, sejumlah warga yang berada di pesisir Kecamatan Pesanggaran sempat mengungsi setelah mendapat informasi peringatan tsunami tersebut dari BPBD setempat. "Warga yang berada di pesisir selatan Banyuwangi di Kecamatan Pesanggaran pernah terkena tsunami pada 1994 lalu, sehingga mereka berlebihan menanggapi informasi peringatan dini tsunami dari BMKG tersebut karena kenyataannya tidak ada apaapa," kata Kepala BPBD Banyuwangi Kusiyadi. Menurut dia, Banyuwangi aman dari dampak tsunami Chile berdasarkan hasil pantauan BPBD Banyuwangi di sejumlah kawasan pesisir selatan dan tidak ada kejadian apa-apa hingga Kamis siang. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

SURABAYA - Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan menegaskan bahwa Kurikulum 2013 mewajibkan mata pelajaran sejarah untuk diikuti seluruh jenjang pendidikan mulai SD hingga SMA, termasuk wajib juga untuk siswa jurusan IPA. “Kalau sebelumnya, sejarah itu hanya pelajaran khusus siswa pada jurusan IPS, tapi sekarang ‘wajib ain’ untuk semuanya, termasuk siswa jurusan IPA, bahkan pelajaran itu akan ada pada seluruh jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA),” katanya di Surabaya, Kamis (3/4). Di sela-sela Rapat Koordinasi Kebudayaan 2014 untuk PusatDaerah yang dibuka Wamendikbud Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti, ia menjelaskan mata pelajaran sejarah juga akan dijadikan peminatan khusus kelas akhir SMA. “Peminatan sejarah itu sifatnya lebih pada pengembangan dari Sejarah Indonesia yang selama ini dipelajari menjadi bertambah dengan sejarah negara lain, sejarah dunia, atau sejarah lokal,” tuturnya. Menurut Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, penerapan mata pelajaran sejarah pada semua tingkat pendidikan dan jenjang itu merupakan bagian dari upaya mewujudkan integrasi antara pendidikan dan kebudayaan. “Sejatinya, kebudayaan itu berkembang di tengah masyarakat secara formal (pendidikan) dan informal. Untuk itu, kami memasukkan mata pelajaran sejarah menjadi bagian terintegrasi dari Kurikulum 2013,” ujarnya. Untuk jenjang SD, pelajaran sejarah dimasukkan ke dalam beberapa mata pelajaran inti seperti Bahasa Indonesia, PPKN dan beberapa mata pelajaran, sedangkan untuk jenjang SMP dan SMA diwajibkan dengan menjadi mata pelajaran tersendiri. “Bahkan, untuk SMA sejarah ini akan ditambahkan modul tambahan sejarah untuk siswa yang memilih peminatan IlmuIlmu Sosial (IIS), karena itu kami sudah menyiapkan dan menyusun buku peminatan khusus ilmu sejarah,” ucapnya. = ANT/EDY M YA’KUB/DIK


Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

11

Putusan MK Masih Dianalisis MLJ Tunggu Tim Hukum Terkait Pembayaran kepada Korban Lumpur SIDOARJO - PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) selaku juru bayar PT Lapindo Brantas Inc mengaku masih harus menunggu analisa dari tim hukum untuk menanggapi adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pembayaran kepada korban lumpur. Vice President PT Minarak Lapindo Jaya Andi Darussalam mengatakan pihaknya saat ini masih belum bisa mendapatkan gambaran pasti terkait dengan putusan MK tersebut. "Saat ini, kami masih menunggu hasil analisa dari tim hukum kami terkait dengan amar putusan MK tersebut. Tim hukum

kami masih mempelajari amar putusan itu," ucapnya. Ia mengemukakan, secara gambaran umum dari bagian amar putusan itu memang tidak ada yang baru yakni pemerintah meminta kepada perusahaan tersebut untuk menjalankan apa yang ada di dalam amar putusan itu.

"Itu gambaran umum atau yang tersurat dalam amar putusan itu, tetapi kalau yang tersirat apa yang ada dalam putusan itu masih dipelajari oleh tim hukum kami," ujarnya. Ia mengatakan, semua yang ada dalam Peraturan Presiden nomor 14 tahun 2007 akan tetapi dijalankan oleh Minaral Lapindo Jaya atas kekuasan dari Lapindo Brantas Inc. "Kami tidak pernah mengingkari apa yang sudah menjadi kesepakatan itu. Bahkan disebutkan seharusnya bisa diselesaikan dalam dua tahun, tetapi sampai

sekarang masih belum selesai mengingat adanya masalah finansial perusahaan," tuturnya. Ia mengatakan, saat ini sisa pelunasan jual beli yang belum terselesaikan itu sektar Rp 780 miliar dari sekitar tiga ribu berkas. "Dari sekitar total jual beli senilai Rp 3,5 triliun kurang sekitar Rp 780 miliar yang saat ini masih belum terselesaikan," ungkapnya. Pihaknya hingga saat ini juga masih terus melakukan komunikasi dengan korban Lumpur Lapindo yang hingga saat ini masih belum terselesaikan pembayarannya.

"Kami masih terus melakukan komunikasi dengan korban lumpur terkait pelunasan jual beli itu supaya bisa terselesaikan," katanya. Bahkan kata dia, pihaknya juga akan menyerahkan sertifikat kepada korban lumpur yang selama ini menjadi penghuni perumahan di Kahuripan Nirwana Village. "Besok kami akan menyerahkan sertifikat kepada korban lumpur sebagai bentuk tanggung jawab kami untuk menyelesaikannya," ujarnya. = ANT/CHANDRA HN/DIK

IRIGASI

Petani Membutuhkan Air Waduk Pacal BOJONEGORO - Petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mengajukan permintaan memperoleh pasokan air Waduk Pacal sebesar 6.327 liter/detik untuk tanaman padinya kepada Dinas Pengairan setempat pada musim tanam (MT) II kemarau ini. Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Rudianto mengatakan, pihaknya menerima permintaan air yang disampaikan petani di daerah irigasi Waduk Pacal dengan luas sawah baku 14.567 hektare di wilayah timur dan tengah melalui Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), Kamis (3/4). Sesuai laporan yang diterima, katanya, para petani di daerah irigasi timur di Kecamatan Baureno dan Kepohbaru mengajukan permintaan air sebesar 3.876 liter/detik, untuk mencukupi kebutuhan sawah baku seluas 6.452 hektare. Secara bersamaan, katanya, petani di daerah irigasi tengah di Kecamatan Balen, Sukosewu, Balen, Kanor dan sekitarnya, juga mengajukan permintaan air sebesar 2.451 liter/detik dengan sawah baku seluas 8.215 hektare. "Para petani membutuhkan air karena di daerahnya curah hujan kurang, padahal para petani baru mulai menyemai benih untuk tanaman padi MT II," jelasnya.

Menanggapi permintaan air petani itu, ia menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, mengenai pengajuan permintaan air para petani di daerah irigasi Waduk Pacal. Secara teknis, kebutuhan air petani tersebut akan dicukupi dulu dari air Bendung Klepek, di Kecamatan Sukosewu, yang berada di bawah Waduk Pacal. "Di Bendung Klepek masih ada tampungan air yang bisa untuk memenuhi kebutuhan air petani di daerah irigasi Waduk Pacal sekitar dua hari," ucapnya. Menyusul setelah itu, menurut dia, kebutuhan air para petani tersebut tetap akan dipenuhi dari Air Waduk Pacal dengan debit 5 meter kubik/ detik lebih. "Kemungkinan air Waduk Pacal kita keluarkan pekan depan," ujarnya. Dimintai konfirmasi terpisah, Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom menambahkan, Waduk Pacal kapasitasnya masih penuh dengan ketinggian air pada papan duga mencapai 115,60 meter atau sekitar 23,4 juta meter kubik. "Waduk Pacal airnya tidak dikeluarkan sejak akhir Februari lalu," jelasnya. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

ant/suryanto

PASANG KUNCI DAN STIKER. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Harun memasang kunci dan stiker segel pada kontainer mobil pengangkut naskah soal Ujian Nasionl (UN) sebelum diberangkatkan di sebuah percetakan di Jalan Raya Betro, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (3/4).

SOAL UN

Pendistribusian ke Wilayah Terjauh SIDOARJO - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mendistribusikan naskah soal ujian (UN) untuk wilayah terjauh di provinsi setempat, menyusul telah diselesaikannya proses percetakan soal. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Harun mengatakan saat ini proses distribusi untuk wilayah kabupaten dan kota terjauh di Jatim. "Untuk hari ini ada sekitar 21 kabupaten dan kota di Jawa Timur dengan jumlah soal sebanyak 4.185 boks yang menerima pengiriman soal-soal ujian ini dan sisanya akan dilakukan pada hari berikutnya," tuturnya. Ia mengemukakan, untuk har

ini di antara kabupaten dan kota yang menerima soal ujian tersebut adalah Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Lumajang. "Selain itu, juga ada Kabupaten Pacitan, Kabupaten Magetan, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lamongan, Kota Probolinggo dan juga Kabupaten Tuban," paparnya. Ia mengatakan, selanjutnya soal ujian tersebut nantinya akan disimpan pada masing-masing Polres, sebelum akhirnya dikirimkan kepada masing-masing sekolah. "Dari Polres itu nantinya akan

dikirimkan kepada masing-masing sekolah untuk selanjutnya akan dikerjakan pada masingmasing siswa," ucapnya. Intinya, kata dia, Jawa Timur harus mempertahankan prestasi juara nasional pada pelaksanaan ujian nasional kali ini. "Kami sebelumnya, juga sudah mengirimkan soal ujian kepada wilayah kepulauan yang ada di Kabupaten Sidoarjo dan juga di Kabupaten Sumenep," tukasnya. Ia menuturkan, pengiriman di kepulauan itu memang perlu dilakukan lebih awal mengingat lokasinya yang jauh dan membutuhkan waktu yang nisbi lama saat pengiriman. = ANT/CHANDRA HN/DIK


KORAN MADURA

KORAN PROBOLINGGO 12 JUMAT 4 APRIL 2014|NO. 0335|TAHUN III MADURA

LINTAS12 JATIM

Probolinggo

JUMAT 4 APRIL 2014 NO. 0335 | TAHUN III

Kartu Saku Caleg Kian Marak Di Tempat Ibadah, Birokrasi, dan Pertokoan PROBOLINGGO – Menjelang coblosan yang tinggal beberapa hari lagi, para caleg dari sejumlah partai semakin gencar melakukan penggalangan massa. Mereka tidak hanya melakukan door to door, melainkan dengan menyebarkan kartu saku coblosan. Kartu saku milik caleg tersebut, tidak hanya bertebaran di jalan-jalan. Tapi sudah merambah ke tempat-tempat ibadah dan pertokoan. Kartu saku tersebut sepertinya sengaja ditebar oleh tim sukses para caleg. “Sekarang itu banyak kartu saku caleg itu bertebaran dimana-mana,” ujar seorang warga Kelurahan Kebonsari Wetan, Bambang kepada wartawan, Kamis (3/4). Ironisnya, kartu saku caleg itu tidak hanya ditemukan di jalanjalan, melainkan juga ditemukan di tempat ibadah. Salah satunya di masjid Al-Barokah, Kelurahan Kebonsari Wetan. Dia menjelaskan, selain bertebaran di masjid, kartu saku caleg juga beredar di pertokoan di wilayah Kota Probolinggo. “Banyak pelayan-pelayan toko yang memegang kartu caleg. Mereka mengaku diberi oleh

seseorang yang tidak dikenal,” katanya. Bambang mengaku, kartu saku caleg itu tak hanya berte-

baran di masjid, tetapi juga di

kalangan birokrasi. Hanya saja, Bambang tidak mau menjelaskan, kartu saku caleg itu beredar di intsnasi apa. Banyaknya kartu saku caleg yang bertebaran dimana-mana tersebut, memantik sejumlah kalangan. Wakil Ketua NU Kota Probolinggo, Achmad Hudri saat dimintai komentarnya mengatakan, jika tempat ibadah tidak boleh dijadikan sarana kampanye. “Kalau hanya bertebaran di tempat-tempat lainnya, saya kira tidak masalah. Tetapi kalau sudah di tempat ibadah ini yang tidak boleh,” tandasnya. Selain di tempat ibadah, tempat pendidikan juga dilarang dijadikan sarana kampanye. “Ini tugas Panwas yang harus bertindak tegas,” katanya. Sikap Panwas agar melakukan tindakan tegas tersebut, supaya pesta demokrasi ini tidak diciderai. Apalagi sudah jelas aturannya, tempat ibadah dan pendidikan dilarang untuk dijadikan saran kampanye. “Apapaun partainya dilarang menggunakan tempat ibadah dan pendidikan dijadikan sarana kampanye,” pungkasnya. =Muhammad Sugianto

Handheld Transceiver

Nominal Pengadaan HT Satker Abu-Abu PROBOLINGGO – Untuk mempermudah komunikasi antar satuan kerja (Satker ), Pemkab Probolinggo melakukan pengadaan Handheld Transceiver (HT). Namun nominal besaran anggaran untuk pengadaannya, pihak Bagian Umum mengaku tidak mengetahui pasti tentang anggarannya. Padahal pengadaan untuk HT melekat ke kantornya. Menurut Kepala Bagian Umum Pemkab Probolinggo, Hudan Syarifuddin, mengatakan pengadaan alat HT untuk satker bukan tahun ini. Namun pengadaannya masuk pos APBD tahun 2013 kemarin. “Itu sudah lama mas pangadaannya. Tetapi baru tahun ini HT tersebut baru dioperasikan oleh semua kepala satker. Karena baru selesai proses aplikasi sistemnya,” terangnya kepada wartawan, Kamis (3/4). Jumlah satker yang memegang alat komunikasi di Kabupaten Probolinggo, sebanyak

75 unit. Pihaknya mengatakan, tujuan pengadaan HT agar komunikasi antar satker lebih mudah dan efektif.“Kalau HP masih harus beli pulsa, lebih baik menggunakan HT saja. Sehingga ada informasi bisa cepat diterima,” tandas Hudan Syarifuddin. Namun ketika ditanya tentang kepastian besaran anggaran untuk pengadaan tersebut, Hudan Syarifuddin mengaku tidak mengerti banyak tentang kepastian anggaran pengadaan HT. Bahkan pihaknya menyatakan urusan anggaran merupakan masalah teknis. “Kalau kepastiannya saya nggak paham. Tetapi yang pasti pengadaan alat tersebut tahun kemarin, dan digunakan tahun ini,” katanya. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kabupaten Probolinggo, Tanto Walono, saat ditanya tentang besaran anggaran pengadaan HT tersebut, juga tidak paham nominalnya. Pasalnya untuk pengadaan HT melekat ke Bagian umum. “Saya juga mendapatkan HT dari pengadaan tahun 2013 kemarin. Kalau masalah berapa untuk pengadaan itu, saya tidak mengerti banyak,”pungkasnya. =Mahfud Hidayatullah

PEMILU

Logistik Pileg Mulai Didistribusikan

PROBOLINGGO - Logistik pemilu 9 April mendatang, pihak KPU Kabupaten Probolinggo sudah mendistribusikan ke Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) yang ada di Kecamatan mulai Kamis (3/4). Ketua KPU Kabupaten Probolinggo,

Zubaidi mengatakan, pihaknya sudah mulai mendis tribusikan logistik ke tingkat kecamatan secara bertahap. Pertama kali yang mulai di kirim, yakni daerah pemilihan Dapil 1 meliputi Kecamatan Sukapura, Sumber, Kuripan, Bantaran dan

Wonomerto.“Ini akan berlangsung selama tiga hari kedepan. Logistik itu sudah sampai ke 24 Kecamatan yang ada Di Kabupaten Probolinggo,” terangnya. Menurutnya, logistik yang dikirim ketingkat PPK sudah selesai dilakukan proses packing surat suara yang dimasukkan kedalam kotak suara.“Proses pengirimannya akan berlangsung mulai pagi sampai malam hari,”tandas Zubaidi. Untuk mengurangi amburadulnya dan tertukarnya surat suara, setiap dapil pihaknya telah memilah secara selektif. Sedangkan tempat packingnya pun juga berbeda antar dapil.“Ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk tertukarnya logistik antar daerah,” tegasnya. Ia menambahkan, untuk surat suara yang mengalami kerusakan 39.398 lembar. Diantaranya, surat suara untuk DPR RI sebanyak 6.099 lembar, untuk surat suara DPD RI sebanyak 14.622 lembar, kemudian untuk DPRD Provinsi Jawa Timur seban-

yak 9.027 lembar dan DPRD Kabupaten Probolinggo sebanyak 9.650 lembar. Kemudian kekurangan surat suara terbanyak terjadi pada DPD RI. Untuk kekurangan surat suara di tingkat DPRD Kabupaten Probolinggo sendiri terbagi dalam tujuh dapil (daerah pemilihan). Yakni, Dapil I sebanyak 1.264 lembar, Dapil II sebanyak 1.144 lembar dan Dapil III sebanyak 1.161 lembar. Kemudian untuk Dapil IV sebanyak 1.894 lembar, Dapil V sebanyak 1.259 lembar, Dapil VI sebanyak 1.651 lembar dan Dapil VII sebanyak 1.277 lembar.“Nanti malam kekurangan itu akan dikirim ke KPU Kabupaten Probolinggo,”terang Zubaidi. Sementara jumlah surat suara yang dibutuhkan di Kabupaten Probolinggo mencapai 3.480.790 lembar yang terdiri dari surat suara DPR RI sebanyak 870.197 lembar, DPD RI sebanyak 870.196 lembar, DPRD Provinsi Jawa Timur sebanyak 870.196 lembar dan DPRKabupaten 870.201. =Mahfud Hidayatullah


Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014 NO. 0335| TAHUN III

13

Pemkot Mengapresiasi Peran Linmas Terima Uang Insentif Triwulan Rp150.000 PROBOLINGGO – Satuan Perlindungan Masyarakat sebagai suatu lembaga kemasyarakatan yang keberadaannya sangat diperlukan dan dibutuhkan. Dalam pelaksanaannya satuan linmas di tingkat kelurahan, keanggotaannya terbentuk dari pengorganisasian masyarakat. Pada kenyataannya mampu memberikan perlindungan keamanan dan ketentraman di masyarakat. Pemkot Probolinggo mengapresiasi peran linmas (perlindungan masyarakat) dalam mengayomi dan menjaga ketertiban di masyarakat. Hal ini diungkapkan Walikota Hj,Rukmini pada pembinaan terpadu dan penyerahan biaya operasional (BOP) RW, RT dan Linmas, di Pendopo Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Kamis (3/4). Walikota Hj.Rukmini mengatakan, linmas merupakan kelompok kecil yang langsung bersentuhan dengan masyarakat dituntut mampu memotivasi peran aktif masyarakat dalam mensukseskan program pemerintah dan mewaspadai berbagai hal yang berpotensi menjadi ancaman gangguan kamtibmas. Ditambahkannya, jika tingkat kewaspadaan warga sudah berkembang maka tindakan pencegahan dini dapat dilakukan secara optimal agar rasa aman, nyaman dan tertib bisa terwujud. Dalam pembinaan terpadu

ini, pemerintah Kota Probolinggo memberikan sejumlah insentif kepada petugas linmas. “Insya Allah kedepan kami akan menaikan insentif kepada linmas yang akan diberikan per triwulan sebesar Rp.150 ribu. Jika pendapatan asli daerah (PAD) semakin bertambah, kami ingin menaikan insentif Lin-

mas. Termasuk insentif untuk RW dan RT” ucapnya. Menurutnya, insentif ini bentuk penghargaan pemerintah kepada anggota linmas demi terciptanya Kota Probolinggo yang aman dan kondusif, menuju kota luar biasa menjadi semakin luar biasa.

Uang insentif per triwulan yang diterima petuga Linmas itu memang kurang sesuai dengan tugas dan fungsi Linmas. Namun untuk saat ini memang itulah batas kemampuan Pemkot Probolinggo. “Pemberdayaan petugas Linmas merupakan salah satu upaya

strategi pemerintah untuk menjaga rasa aman tertib dan tentram di tiap kelurahan,”tandas Walikota Hj.Rukmini. Pemilu Legislatif DPR, DPD, dan DPRD tinggal menghitung hari pelaksanaannya yang akan berlangsung pada 9 April 2014 nanti. Walikota Hj.Rukmini meminta kepada warga untuk mensukseskan Pemilihan 9 April 2014 dengan datang dan menggunakan hak pilihnya dan tidak golput. Dikatakan, golput sebaiknya jangan dilakukan. Pasalnya, masa depan bangsa ini sangat bergantung dengan wakil rakyat yang terpilih pada Pemilu 9 April 2014 nanti. Kami berharap terhadap masyarakat Kota Probolinggo untuk turun seluruhnya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan memberikan sumbangsih dengan turut ikut memilih calon legislatif sesuai pilihannya. “Itulah yang utama, karena ini ada kaitannya dengan legistimasi Pemilu, “katanya seraya mengajak petugas linmas, RW dan RT turut berpartisipasi pada momentum Pemilu 9 April 2014 ini, untuk bangun bangsa kita lebih baik kedepan. Walikota berpesan, kepada semua pihak, mari kita kawal dan jaga pelaksanaan Pemilu 9 April 2014 di daerah kita ini dapat berjalan dengan baik, kondusif, dan berhasil dengan sebaik-baiknya. “Itu harapan kita, sehingga negara kita dapat berjalan dengan bagus dan pemerintahan kita berjalan dengan baik yang akhirnya bermuara pada pembangunan kita berkembang dengan sebaik-baiknya,”pungkas Walikota Hj.Rikmini Buchori. =M.Hisbullah Huda

harga telor itik memang mengalami kenaikan. Ia mengaku tidak tahu apa factor terjadinya kenaikan tersebut. “Saya juga tidak tahu kenapa harga telor itik sekarang naik,” timpalnya. Menurut dia, dengan naiknya harga telor itik itu, banyak pelangganya juga mengaluh. Bahkan, terjadinya kenaikan itu berpengaruh terhadap omsetnya. “Sekarang banyak pelanggan yang berkurang,” tan-

dasnya. Dengana naiknya harga telor itik tersebut, ia bersama pedagang telor lainnya berharap agar pemerintah segera turun tangan. “Terjadinya kenaikan harga ini harus segera ditangani. Karena akan merugikan pedagang yang mengalami penurunan omset karena banyak pelanggan yang mengeluh,” pungkasnya. =Muhammad Sugianto

JELANG PILEG

Harga Telor Itik Meroket PROBOLINGGO – Menjelang pileg tahun 2014 ini, harga telor itik meroket. Bahkan, harganya hingga mencapai Rp.1.900 perbutir. Meroketnya kenaikan harga telor itu sejak sepekan lalu. Salah seorang produksi telor asin, Fitriati, asal warga Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo mengatakan, naiknya harga telor itik itu terjadi sepakn yang lalu. “Sudah

seminggu yang lalu naiknya,” terang dia kepada wartawan, Kamis (3/4). Dia menjelaskan, dengan naiknya harga telor itik otomatis akan mempengaruhi terhadap harga telor asin di pasaran. Harga telor itik sebelumnya hanya Rp.1700 perbutir. “Kenaikan harga ini jelas akan berpengaruh terhadap harga telor asin,” katanya. Perempuan yang sudah mempunyai tiga orang anak itu

menambahkan, dengan naiknya harga telor itik, maka harga telor asin menjadi Rp.2.500 perbutir. Dengan naiknya harga telor asin tersebut, Fitriati mengaku banyak pelanggan yang mengeluh. “Banyak pelanggan yang mengeluh karena harga telor asin sekarang naik,” katanya. Salah seorang pedagang telor itik, Busiri menjelaskan, menjelang pileg tahun ini


14

KORAN MADURA

Probolinggo

JUMAT 4 APRIL 2014|NO. 0335|TAHUN III

Cuaca Panas

Kampanye PPP Sepi

IDENTIFIKASI: Petugas Polres Probolinggo Kota melakukan pemeriksaan di kamar hotel.

PROBOLINGGO – Kampanye Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Probolinggo yang berlangsung di lapangan Kecamatan Wonoasih terlihat sepi, Kamis (3/4). Bahkan, separuh halaman lapangan terlihat kosong. Sepinya kegiatan kampanye PPP tersebut, karena cuaca begitu panas. Sehingga banyak kader dan simpatisan partai berlambang ka’bah itu sebagian banyak yang pulang. Sejumlah simpatisan PPP saat dimintai komentarnya mengatakan, sepinya lapangan tersebut karena memang cuacanya sangat panas. Sehingga ratusan simpatisan yang datang saat acara kampanye itu terpaksa mencari pepohonan untuk berlindung dari teriknya matahari. “Cuacanya sangat panas, mas,” gerutu seorang simpatisan PPP kepada wartawan. Karena cuaca yang tidak mendukung tersebut, ratusan peserta kampanye hanya mendengarkan orasi politik dari kejauhan. Mereka enggan untuk mendekat ke panggung karena tidak tahan dengan panasnya cuaca. “Mendengarkan orasi dari dekat dan jauh sama saja. Yang penting kedengaran apa yang diorasikan,” terang simpatisan yang lain. Seorang caleg PPP, Eko Wahyuno saat dimintai komen-

tarnya tidak menampik jika kegiatan kampanye partainya terlihat sepi. Kondisi sepinya kampanye PPP tersebut, bukan karena tidak simpatiknya masyarakat terhadap partainya. Melainkan karena memang cuacanya yang tidak mendukung. “Cuacanya memang sangat panas. Sehingga banyak peserta kampanye yang mencari tempat perlindungan,” katanya. Dia menjelaskan, sepinya kondisi kegiatan kampanye PPP yang terlihat sepi di lapangan Kecamatan Wonoasih itu dianggap tidak menjadi masalah. Bahkan tidak akan mempengaruhi suara PPP di pemilu legeslatif yang tinggal sepekan lagi. “Kampanye terbuka ini kan hanya sekedar partisipasi demokrasi saja,” tandasnya. Yang terpenting, kata dosen Universitas Panca Marga (UPM) itu, giat kampanye personal itu yang lebih fokus dilakukan. “Kita lebih fokus pada kampanye person ke warga, dari pada kampanye seperti ini,” tandasnya. Ketua DPC PPP Kota Probolinggo, Achmad Saleh juga tidak menampik factor cuaca panas yang tidak mendukung. “Cuacanya memang sangat panas sekali,” katanya singkat. Menurut dia, giat kampanye PPP tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama dan kiai yang ada di Probolinggo. =Muhammad Sugianto

Pegawai BPKP Ditemukan Meninggal di Hotel PROBOLINGGO - Hotel Ratna di Kota Probolinggo mendadak gempar. Pasalnya, hotel yang berlokasi di daerah jantung kota itu dikejutkan dengan meninggalnya tamu hotel di dalam kamar. Tamu tersebut atas nama Bagus Nowo Sembodo (50), pegawai BPKP Provinsi Jawa Timur, warga Sidoarjo. Berdasarkan pengakuan teman dekatnya, Zainul Arifin (53) , korban masuk ke hotel sekitar pukul 11.00 WIB sehabis memberikan materi di Kantor Inspektorat Kota Probolinggo. Dia kemudian menempati kamar No 271 dilantai dua. Tidak ada yang tahu aktivitas korban setelah itu. Baru kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, Zainul Arifin menemukan korban tergeletak di atas tempat tidur. “Saya

kebetulan lewat depan kamar korban. Waktu itu saya melihat pintu kamar korban tertutup,” kata Zainul Arifin. Dua kali menghubungi, tidak ada respons dari korban. Bahkan korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Dia kemudian menghubungi petugas keamanan hotel. Selanjutnya menghubungi petugas kepolisian Polres Probolinggo Kota, untuk memeriksa keadaan korban. “Setelah diperiksa, korban sudah meninggal dunia,” ujarnya. Belum ada keterangan resmi

penyebab kematian korban dari pihak kepolisian. Dugaan sementara, korban meninggal karena serangan penyakit jantung. Jajaran Kepolisian Polres Probolinggo Kota yang datang ke lokasi setelah mendapat laporan dari pihak hotel, segera melakukan proses identifikasi terhadap mayat laki-laki yang ditemukan meninggal di dalam kamar nomor 271 tersebut. Setelah dilakukan proses identifikasi, jenazah Bagus Nowo Sembodo langsung dibawa ke instalasi kamar mayat Rumah Sakit Umum dokter Moh Saleh Kota Probolinggo guna menjalani proses otopsi, dengan diiringi tangis histeris keluarga korban yang datang kelokasi kejadian. =M.Hisbullah Huda

SEPI: Akibat cuaca panas kampanye PPP di Lapangan Wonoasih Kota Probolinggo separuh halaman lapangan terlihat kosong.


KORAN OLAHRAGA PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

15 Olahraga 15

JUMAT 4 APRIL 2014 No. 0335 | TAHUN III

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

Langkah Chelsea Lebih Berat PARIS - Langkah Chelsea untuk tembus ke empat besar Liga Champions musim ini cukup berat setelah menelan kekalahan 1-3 dari tuan rumah Paris SaintGermain (PSG) pada leg pertama babak perempat final di Parc des Princes, Kamis (3/4) dini hari WIB. “The Blues” minimal harus menang 2-0 saat gantian menjamu PSG di Stamford Bridge pekan depan. Sebaliknya, PSG hanya butuh hasil imbang untuk menikmati semifinal pertama mereka dalam 19 tahun terakhir. Pada laga dini hari kemarin tersebut, PSG unggul terlebih dahulu ketika pertandingan baru berjalan empat menit. Upaya kapten John Terry membuang bola dengan kepalanya justru jatuh di dada Ezequiel Lavezzi yang tidak terkawal di ujung garis 16. Pemain Argentina ini dengan bebas melepas tendangan untuk merobek jala Petr Cech. Beruntung, Chelsea bisa membalasnya melalui gol dari titik putih Eden Hazard menyusul pelanggaran Thiago Silva kepada Oscar di kotak penalti. Sayangnya, David Luiz membuat gol bunuh diri, sebelum akhirnya Javier Pastore memastikan kemenangan “The Parisien” dengan skor meyakinkan 3-1 pada detik-detik terakhir pertandingan. Pelatih Chelsea Jose Mourinho menyesalkan ketiga gol PSG tersebut. Menurut dia, ketiga gol ini

kecolongan gol pertama dengan sangat mudah. Kami yang mengumpan sang striker. Sedangkan pada gol kedua, tidak ada pemain lawan di mulut gawang yang bisa mengancam gawang kami,” kata pria asal Portugal ini. Dia melanjutkan, “Gol kedua dari hasil gol bunuh diri tim saya murni karena ketidakberuntungan saja, tetapi posisi para pemain bertahan kami sangat tidak tepat. Gol ketiga mereka, menurut Gary Cahill terjadi dengan cara yang sangat buruk, tetapi saya mengata-

kan gol itu sangat menggelikan.” Mourinho tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap Fernando Torres yang masuk pada babak kedua menggantikan Andre Schurrle yang tidak efektif selama 45 menit pertama. “Saya tidak bahagia dengan penampilan para striker saya. Karena itu saya akan mencoba (membeli pemain baru). Dengan Andre, minimal ada satu pemain yang menguasai bola dan ada pemain lain yang membuka ruang dan siap menerima bola. Sepakbola adalah murni soal mencetak gol. Itulah tugas striker,” ucapnya.

Menurut Mourinho kehadiran Torres di babak kedua bukannya membuat penampilan tim makin bagus, tetapi justru lebih buruk. “Saya melakukan perubahan ketika skor 1-1 karena saya berharap Fernando bisa memberi kami ruang lebih dalam daripada Andre. Dengan Andre, tim memiliki kontrol dan penguasaan bola yang bagus dengan menempatkannya lebih dalam. Saya berharap Fernando bisa memberi sedikit lebih dalam,” imbuhnya. Mourinho juga mengungkapkan minimnya pilihan dia di lini serang Chelsea setelah Samuel Eto’o tidak bisa bermain karena cedera. Pilihan di lini depan tinggal Torres dan Demba Ba. “Ini pekerjaan yang sulit tetapi tidak mustahil. Mereka adalah sebuah tim yang tidak semuanya bisa mencetak gol. Kami bukan sebuah tim yang dihuni para pemain berbakat untuk mencetak gol, khususnya pada level ini. Tetapi Anda tidak pernah tahu. Kami sudah mencoba, mari kita mencoba,” paparnya lebih lanjut. Sementara itu Gary Cahill mengaku mereka kini menghadapi tugas berat untuk mencapai semfinal setelah kecolongan gol sangat telat Pastore. Sangat sulit bermain di sini. Kalau saja kami kalah 1-2, masih cukup bagus karena kami memiliki peluang saat bermain di Stamford Bridge,” kata Cahill. =ESPN/AJI

Kecolongan gol membuat Roma kembali meningkatkan agresivitas serangan. Hanya selang semenit dari gol Acquah, “Il Lupi” sukses membalikan keadaan melalui gol cantik Totti dari dalam kotak penalti. Roma semakin menjauh pada interval kedua. Laga baru berjalan empat menit, Miralem Pjanic kembali membuat seisi stadion bergemuruh. Berawal

dari umpan matang Gervinho, Pjanic yang berlari dari belakang menyambar bola ke arah pojok kiri bawah tanpa bisa dihentikan kiper Parma, Mirante. Rodrigo Taddei tidak mau ketinggalan mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-82. Berawal dari sepak pojok Alessandro Florenzi, Taddei yang tidak terkawal menyambut bola dengan tandukan ke tiang jauh.

Namun, menjelang berakhirnya laga, barisan pertahanan Roma lengah. Biabiany yang cukup mengancam sejak babak pertama, dengan melesakan gol lewat sepakan lengkungnya dari luar kotak penalti. Bagi Parma, kekalahan tersebut membuat posisi mereka tidak berubah di posisi keenam klasemen sementara dengan nilai 47. =ESPN/AJI

STRIKER Paris Saint-Germain Zlatan Ibrahimovi (dua dari kiri) berduel dengan dua bek Chelsea John Terry (kiri) dan David Luiz (tiga dari kiri). Pada laga yang berlangsung di Parc des Princes, Kamis (3/4) dini hari WIB., Chelsea takluk 1-3 dari tuan rumah PSG.

murni kesalahan para beknya dan dilakukan dengan cara yang sangat mudah. Gol pertama dihasilkan berkat umpan John Terry. Sedangkan gol ketiga juga dilakukan Pastore dari sebuah sudut yang sangat sempit dan tidak bisa dibendung para pemain belakang Chelsea. “Kami melawan sebuah tim besar yang memiliki pemain-pemain hebat, terutama di lini depan. Mereka sudah diduga bakal mencetak gol-gol hebat, bukan seperti gol-gol yang mereka cetak malam ini. Kami

Liga Serie A Italia

Roma Perkecil Gap Poin ROMA-AS Roma mengemas kemenangan penting atas Parma dengan skor 4-2 dalam lanjutan pertandingan Serie A Liga Italia di Stadion Olimpico, Rabu (2/4) waktu setempat atau Kamis (3/4) dini hari WIB. Laga tersebut merupakan partai tunda pada 2 Februari lalu. Ketika itu, pertandingan yang baru memasuki menit kedelapan harus ditunda akibat hujan deras yang berakibat tergenangnya lapangan. Tambahan tiga poin membuat Roma sukses memperkecil gap poin atas Juventus yang masih kokoh di puncak klasemen. “Giallorossi” kini mengoleksi 73 poin atau terpaut delapan angka dari skuat asuhan Antonio Conte. Laga tunda tersebut pun dimulai dari menit terakhir dihentikan. Kick-off juga tidak dilakukan dari tengah lapangan, melainkan dari posisi lemparan ke dalam untuk Parma.

Roma langsung menggebrak sejak awal laga. Pertahanan Parma pun terlihat pontangpanting menahan gempuran tuan rumah. Memasuki menit ke-12, Roma meraih keunggulan melalui kaki Gervinho. Umpan terobosan Fransesco Totti di dalam kotak penalti disambar oleh Mattia Destro. Akan tetapi, sepakannya masih membentur tiang gawang. Beruntung, ada Gervinho yang yang menerima bola tepat di depan garis gawang. Mantan penggawa Arsenal pun tinggal menceploskan bola ke gawang yang kosong. Namun, keunggulan Roma hanya bertahan tiga menit. Berawal dari umpan jauh Massimo Gobbi yang diterima Acquah di dalam kotak penalti. Sang gelandang pun mengecoh empat bek Roma dengan melepaskan tembakan mendatar dengan memutar badan.


16

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

ROMA PERKECIL GAP POIN

69 HARI LAGI

OLAHRAGA | 15

Olahraga

LANGKAH CHELSEA LEBIH BERAT OLAHRAGA | 15

KORAN MADURA

16

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

BALE DAN RONALDO PIMPIN MADRID KALAHKAN DORTMUND MADRID - Real Madrid membuka jalan untuk lolos ke semifinal Liga Champions untuk keempat kalinya secara beruntun ketika mereka menang 3-0 atas Borussia Dortmund pada leg pertama perempatfinal Liga Champions di Santiago Bernabeu, Kamis (3/4) dini hari WIB. Bertekad membalas dendam atas kekalahan di fase semifinal di tangan tim Jerman itu pada musim lalu, Real menebar perangkap dan langsung unggul pada menit ketiga ketika Gareth Bale memaksimalkan operan Dani Carvajal. Isco menggandakan keunggulan Real pada menit ke-27 ketika tembakan mendatarnya dari tepi kotak penalti bersarang ke sudut gawang. Ronaldo kemudian mencetak gol ke-14nya di Liga Champions di musim ini untuk menyamai rekor torehan gol dalam semusim yang dicatatkan Lionel Messi dua tahun silam. “Ini hasil yang menakjubkan,” kata Isco kepada Canal Plus. “Saya amat senang bisa mencetak gol dan membantu tim tidak kebobolan,” tambahnya. Bagaimanapun, pemain internasional Spanyol U-21 itu memperingatkan timnya bahwa perjuangan belumlah usai. El Real harus menjaga fokus dan konsentrasi pada leg kedua di kandang Dortmund nanti. Sejatinya, Dortmund tampil tanpa sejumlah pemain inti. Gundogan dan Blaszczykowski cedera. Top skorer mereka Robert Lewan-

dowski absen karena akumulasi kartu. Namun, pelatih Dortmund Jurgen Klopp menolak absennya pemain-pemain tersebut sebagai alasan kekalahan timnya. “Ya, ini berbeda, namun gol-gol yang bersarang ke gawang kami malam ini tidak ada hubungannya dengan hal itu. Kami tidak cukup kompak. Gol pertama terlalu mudah, kami memudahkan laga untuk mereka.” ujarnya. “Pada babak kedua kami memiliki banyak peluang namun kami tidak memanfaatkannya satu pun,” imbuhnya. Madrid memulai pertandingan dengan gemilang ketika Bale mencetak gol ke-17nya musim ini. Menerima umpan mendatar dari Daniel Carvajal, pemain termahal dunia ini mampu menuntaskannya dengan baik. Kiper Dortmund Roman Weidenfeller kemudian harus melakukan dua penyelamatan brilian untuk menggagalkan tendangan bebas dari Ronaldo dan Bale. Bagaimanapun, tidak ada yang dapat dilakukan kiper internasional Jerman itu untuk mencegah sepakan melengkung akurat Isco untuk bersarang di sudut kanan bawah gawangnya. Babak pertama berakhir dengan skor 2-0 untuk tuan rumah. Dortmund berupaya lebih banyak mengancam gawang Real setelah turun minum. Namun, karena tampil lebih menyerang, pertahanan mereka pun lebih rentan saat menerima serangan balik Madrid yang dimotori Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo. Bale nyaris kembali mencetak gol saat babak kedua bergulir tiga menit, ketika Weidenfeller masih mampu

menahan upaya pemain Wales itu. Pierre-Emerick Aubameyang yang diplot menggantikan Robert Lewandowskinyaris membawa timnya memperkecil ketinggalan, namun sayang tembakannya masih melebar. Henrikh Mkhitaryan kemudian menyia-nyiakan peluang bagus lainnya ketika tembakannya mengenai Pepe dan melebar. Malah, dua menit kemudian, Dortmund kebobolan lagi. Luka Modric melakukan penetrasi ke jantung pertahanan Dortmund dan menyodorkan bola kepada Cristiano Ronaldo, nama terakhir ini dengan kecepatan geraknya mengecoh Weidenfeller, untuk kemudian menggulirkan bola ke gawang yang kosong. Skor berubah menjadi 3-0. Dortmund terus berupaya mencari gol tandang, namun penampilan disiplin dan taktis dari Pepe serta beberapa penyelamatan gemilang dari Iker Casillas membuat upaya tim tamu sia-sia. Skor ini bertahan hingga babak kedua berakhir. =ANT/DAR

GARETH

BALE


JUMAT

KORAN MADURA

4 APRIL 2014 No. 0335 | TAHUN III

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

A

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

PKB Tetap Teratas

POPULARITAS CALEG DPR RI PETAHANA

Said Abdullah Mengungguli Caleg Petahana Lain SUMENEP – Berdasarkan hasil survei Proximity terhadap partai politik peserta pemilu di Madura, popularitas PKB tetap teratas. Peringkat kedua PDI Perjuangan dan ketiga PPP. Survei itu dilakukan di empat kabupaten di Madura dengan responden 1600 orang. Margin errornya adalah 2,45 persen. Direktur Proximity Whima Adi Nugroho mengungkapkan, popularitas PKB 25, 3 persen, PDI Perjuangan 15, 7 persen, PPP 9,0 persen, Demokrat 8,2 persen, Gerindra 6,1 persen, Golkar 5,8 persen, PAN 3,1 persen, PKS 2,5 persen, Nasdem 2,0 persen, Hanura 1,4 persen, dan yang belum menentukan adalah sebanyak 20 persen. Whima Adi Nugroho menyatakan bahwa PKB masih tetap teratas, karena kultur Madura itu masih kental dengan kultur NU. Namun, melihat PDIP terus membaik bukan tidak mungkin akan menyalip PKB. “Lambat laun PDI Perjuangan banyak dipilih oleh masyarakat, dan berangsung naik, bahkan sekarang menempati posisi kedua di Madura. Selain itu, masyarakat sepertinya ingin punya sosok baru dalam

memimpin bangsa ke depan, yang humanis dan populis. Termasuk adanya Jokowi dalam pilpres mendatang sungguh membuat partai berlambang moncong putih menunjukkan angka fantastis,” jelasnya, kemarin. Pencapresan Joko Widodo mampu mendongkrak elektabilitas PDIP di Madura. “Bahkan secara nasional PDIP terus berangsung naik walaupun di Madura masih berada di posisi kedua. Karena memang masih agak sulit membendung PKB. Karena sekarang, para tokoh dan kiai lumayan solid ketika PKNU, PKNUI dan partai-partai yang mengatasnamakan lahir dari NU tidak lagi menjadi peserta pemilu. Sehingga mereka mungkin menyatu ke PKB. Tidak hanya di Madura, tetapi juga di Jawa Timur, popuritasnya agak baik. Walaupun PDIP terus mem-

buntuti di nomor dua,” jelasnya. Caleg Petahana Sementara popularitas caleg petahana, MH Said Abdullah (PDI Perjuangan) 70,6 persen, Achsanul Qosasi (Demokrat) 62 persen, Unais Ali Hisyam (PKB) 39,5 persen, Achmad Ruba’ie (PAN) 34 persen, Zainuddin Amali (Golkar) 32,2 persen. Sementara itu, di Kabupaten Sumenep, MH Said Abdullah menyalip semua calon-calon yang berasal dari Sumenep. MH Said Abdullah mendapatkan 48,6 persen; Unais Ali Hisyam 13, 8 persen; Ilyasi Siradj 9,8 persen; dan Achsanul Qosasi 3,4 persen. “Bahkan hasil survei kami dari komposisi kursi di DPRD Sumenep, PDIP akan mendapatkan jatah 14 kursi jika pada sebelumnya hanya 6 kursi,” papar Whima. =SYAMSUNI/MK

PARTAI POLITIK PILIHAN PUBLIK DI MADURA

persen

Achsanul Qosasi

persen

Unais Ali Hisyam

persen

Achmad Rubaie

persen

PDI-P

Demokrat

62

39,5

PKB

Hasil survei Proximity

25,3 %

70,6

Said Abdullah

20 % 15,7 % 5,8 %

2%

6,1 %

9%

8,2 %

2,5 %

3,1 %

PAN

1,4 % Tidak menentukan pilihan

Jumlah responden : 1600 Unit sampel : rumah tangga Metode sampling : Multistage Random Sampling

Wilayah survei : Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep Margin of Error : 2,45 % (confident interval 95%)

34

Periode penelitian : 10-20 Maret 2014 Pelaksana survei : Proximity

Zainuddin Amali Golkar

32,2

persen


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

MADURA

Sumenep

JUMAT 4 APRIL 2014 No. 0335 | TAHUN III

RENCANA REDESAIN KOTA

Jangan Kebiri Keindahan Kota SUMENEP – Front Aliansi Mahasiswa Sumenep (FAMS) mendatangi Pemkab Sumenep, Kamis (3/4). Mereka meminta Pemkab meninjau ulang rencana penggusuran taman Masjid Agung. Keindahan kota diminta jangan dikebiri. "Tidak masuk akal kami kalau hanya gara-gara lahan parkir sampai harus membongkar keindahan kota. Masih banyak tempat kok jika pemerintah memang punya niat untuk menata kota dengan baik," kata Moh. Novel, Koorlap audiensi FAMS. Mahasiswa ditemui Kepala KKP Abd Wahid, Humas, dan Asisten II Syahrial. FAMS secara tegas menolak rencana Kantor Kebersihan dan Pertamanan.”Kami menolak rencana penggusuran tersebut. Jika memang akan membangun areal parkir, banyak tempat yang mati dan mubazir, seperti areal terminal lama. Kenapa tidak lokasi itu yang dijadikan sebagai areal parkir,” jelasnya. Mahasiswa menaruh curiga atas rencana itu. Menurutnya mereka, ada agenda terselubung dari rencana tersebut. “Kami masih belum tahu secara detail terkait agenda terselubung itu. Tetapi kami sudah menemukan tanda-tanda bahwa ada intervensi dari pihak-pihak tertentu terkait dengan penggusuran itu,” tambah Hazmi, Ketua FAMS. Sebab, menurut Hazmi, lokasi tersebut merupakan areal ruang hijau yang harus dipertahankan keberadaannya. Apalagi, hingga saat ini Sumenep masih kekurangan lahan hijau. ”Kekurangan ruang hijau, malah mau dibongkar. Ingat bahwa 30 persen ruang hijau di Sumenep masih belum sepenuhnya terealisasi,” terangnya Sementara itu, usai audiensi dengan puluhan mahasiswa, AUDIENSI Puluhan mahasiswa melakukan audiensi terkait dengan penggusuran taman bunga, Kamis (3/4). Dalam kesempatan itu, mereka secara tegas menolak penggusuran tersebut.

Kepala KKP Sumenep Abd Wahid menyatakan bahwa tak ada pembongkaran. ”Ini masih sebatas konsep kami kalau taman di areal Masjid Jamik akan dialihkan ke samping kanan dan kiri. Sehingga di tengah menjadi lahan parkir. Namun, saya tegaskan lagi, itu hanya rencana, sebab sampai saat ini masih belum ada dananya,” jelas Wahid. Pihaknya mengaku sudah menyampaikan beberapa waktu lalu bahwa rencana bukan untuk membongkar dan menebang pohon yang tumbuh di taman yang berada di depan Masjid Jamik Sumenep. Ia ingin mengatur dengan tertib para pengendara. Sebab, seringkali pada hari-hari besar diletakkan di Taman Adipura, kendaraan membanjiri depan masjid. “Sehingga mengganggu terhadap akses jalan,” jelasnya. Termasuk ketika datang musim haji. Sehingga, pihaknya mengaku selalu kekurangan lahan untuk tempat parkir kendaraan jemaah. Selain itu, penyediaan parkir yang luas untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan luar daerah yang datang ke Sumenep. ”Kalau ini sukses, mungkin calon jemaah haji itu bisa dilepas di sana, sehinga calon jemaah haji itu tidak perlu dilepas di Gor lagi,” katanya. Ditanya tentang permintaan mahasiswa agar areal parkir dialihkan ke terminal lama, Wahid menyatakan masih akan melakukan rapat. =SYAMSUNI/MK

ELEKTABILITAS PARPOL. Proximity sedang memaparkan hasil survei terbaru terkait dengan elektabilitas semua parpol.

Politik Uang Bukan Segalanya Proximity: Hanya 28 Persen Pengaruhi Rakyat SUMENEP – Politik uang bukan lagi senjata untuk mempengaruhi dan mendulang suara. Rakyat sudah mulai cerdas untuk memilih wakilnya. Yang paling berpengaruh untuk mengubah pilihan rakyat adalah ketika calon wakil rakat turun langsung ke bawah dan menyapa masyarakat. Demikian disampaikan Direktur Proximity Whima Adi Nugroho kepada Koran Madura usai mempresentasikan hasil surveinya di depan caleg dan kader PDI Perjuangan, Kamis (3/4). Survei itu dilakukan di empat kabupaten di Madura dengan responden 1600 orang. Margin errornya adalah 2,5. "Hanya 28,9 persen responden memilih money politic ketika disodorkan tentang sikap politik pada pemilu mendatang. Banyak responden itu lebih memilih ketika calon itu turun ke bawah dan menyapa masyarakat langsung. Bahkan sampai pada angka 53,2 persen mereka akan memilih caleg yang turun ke bawah," bebernya. Rakyat Sumenep yang mau menerima money politic dan memilih calonnya berkisar hanya

20,5 persen; Pamekasan 24,3; Sampang 36,3; dan Bangkalan 29,5. Sementara yang mau menerima money politic tetapi tetap memilih sesuai hati nuraninya, Bangkalan 48,2 persen; Sampang 44,4; Pamekasan 51,5; dan Sumenep 52,7. “Final reportnya dari semua kabupaten di Madura, money politic hanya 28,9 persen bisa pengaruhi pilihan rakyat. Sementara, lebih dari 50 persen responden menyatakan bahwa mereka akan memilih wakil rakyat yang turun langsung ke bawah dan menyapa mereka. Karena bagi mereka calon model semacam itu lebih aspiratif dan menghargai daripada sekadar membeli suara mereka dengan harga Rp 20.000,” jelasnya Whima mengakui masih tingginya prosentase politik uang, namun paling tidak dari tahun ke

tahun, rakyat sudah mulai jenuh memilih wakil rakyat yang hanya mengandalkan uang. “Walaupun terus menurun, tetapi jual beli suara itu masih dimungkinkan akan terjadi. Sebab masih ada sisa 30 persen dari rakyat kita yang menyatakan tidak mau menentukan pilihan,” jelasnya. Ditanya kemungkinan perubahan pilihan rakyat itu, Whima menyatakan bahwa masih besar kemungkinan. “Jadi, sekali lagi peta suara itu kemungkinan masih terus terjadi. Tetapi soal pilihan saya yakin masyarakat akan memilih sesuai hati nuraninya. Kalau ditanya soal pragmatis, masyarakat pasti pragmatis, tetapi mereka akan menerima uangnya, dan pilihan mereka tidak akan dipengaruhi. Sebab mereka ternyata sudah mulai tahu cara membedakan,” ujarnya yakin. Sementara faktor yang mengubah pilihan, rekomendasi ormas Islam 4,2 persen, money politic 28,9 persen, caleg terkena kasus hukum 41 persen, dan caleg yang berkunjung ke masyarakat adalah 53,2 persen. =SYAMSUNI/MK


Sumenep

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0339 | TAHUN III

C

8 Kecamatan Belum Terima Logistik Sebagian Pemilih Belum Tahu Pelaksanaan Pemilu Legislatif SUMENEP – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep belum mendistribusikan logistik Pemilu Legislatif 2014 di delapan kecamatan. Kecamatan yang belum menerima logistik, yaitu Manding, Kalianget, Talango, Batuan, Kota Sumenep, Pragaan, Bluto dan Pasongsongan. Komisioner KPU Sumenep, Mohammad Ilyas, menjelaskan, tiga dari delapan kecamatan tersebut, yakni Pragaan, Bluto, dan Pasongsongan. Pendistribusian logistik belum dilakukan karena masih menunggu formulir model C. "Sedangkan untuk lima kecamatan lainnya disesuaikan dengan jadwal pada tanggal 4

April besok,” kata Ilyas, Kamis (3/4). Sesuai ketentuan awal, pendistribusian logistik berlangsung sejak tanggal 29 Maret hingga 5 April 2014, dengan tujuan awal kecamatan kepulauan terjauh seperti Masalembu, Arjasa dan Kangayan. “Tapi, karena masih ada kekurangan formulir model C, D,

DA dan DB plano, sehingga pendistribusian terlambat. Ditargetkan seluruh logistik pileg akan terkirim paling lambat tanggal 7 April nanti,” sambungnya. Ilyas memastikan, seluruh logistik bagi delapan kecamatan itu akan didistribusikan pada Jumat (4/4). Kekurangan sejumlah formulir model C, D, DA dan DB plano sudah dalam proses cetak, yang dimungkinkan kemarin malam sudah tiba di KPU Sumenep. “Semua kekurangan formulir akan tiba di KPU Sumenep Kamis (3/4) malam. Dan, keesokan harin-

ya akan langsung didistrbusikan kepada 8 kecamatan, termasuk logistik susulan berupa formulir tersebut ke wilayah kepulauan,” ungkapnya. Tak Tahu Sementara banyak pemilih di Desa Tambak Sari Kecamatan Rubaru mengaku belum mengetahui pelaksanaan pemilu legislatif yang akan digelar 9 April 2014. Warga juga mengaku belum tahu siapa calon yang akan dipilih. Rajuddin, petani Desa Tambak Sari, selain tidak mengeta-

hui pelaksanaan pemilu legislatif juga merasa kebingungan, sebab belum punya calon yang akan dipilih mewakili masyarakat di gedung DPR. Sementara KPU mengaku sudah gencar melakukan sosialisasi. Tetapi kenyataannya masyarakat bawah banyak yang belum tahu bahwa 9 April ada pemilu legislatif. Untuk diketahui, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Sumenep sebanyak 894.444 jiwa, yang tersebar di 2.798 tempat pemungutan suara (TPS). =ALI RIDHO/AHMAD SAI/MK

KEPENDUDUKAN

Ada Redes Terbitkan Akta Kelahiran Palsu?

PALSU. Syaiful Anang didampingi korban, Moh Hasan, menunjukkan akta kelahiran yang diduga palsu di Disdukcapil Sumenep, Kamis (3/4).

SUMENEP - Moh Hasan, warga Desa Banmaleng Kecamatan Giligenting mengaku menjadi korban pemalsuan akta kelahiran oleh petugas. Ia juga menjadi korban pungutan liar hingga lebih dua kali lipat dari harga yang sudah ditentukan. Syaiful Anang, warga Desa Jate Kecamatan Giligenting, yang mendampingi korban mengadukan hal itu ke Disdukcapil Sumenep, menceritakan, peristiwa tersebut terjadi pada Oktober 2013 saat Moh Hasan hendak membuat akta kelahiran anaknya, Khusnul Khotimah. Pada waktu korban mendatangi Register Desa (Redes) Banmaleng, namun sedang sakit sehingga minta tolong ke Redes Banbaru, Kecamatan Giligenting. Redes Banbaru mematok harga Rp 135 ribu, padahal ketentuan yang ada hanya Rp 50 ribu per akta kelahiran. Namun karena akta tersebut sangat dibutuhkan di sekolah Khusnul Khotimah, ia tetap memenuhi harga tersebut. “Moh Hasan ini membuat akta kelahiran ke Redes Banbaru dengan patokan harga Rp 135 ribu, karena orang ini membuat dua sehingga dia bayar Rp 270 ribu,” ungkap Syaiful. Namun, ia baru dapat satu akta kelahiran pada 2 April kemarin. Sementara satu akta lainnya hingga saat ini belum selesai. Setelah melaporkan kasus tersebut ke Disdukcapil, Kamis (3/4), ternyata dokumen itu palsu. “Setelah akta kelahiran itu didapat kemarin lalu kami data-

ng ke sini untuk mengcek dokumen ini, ternyata tadi kata Kabid di sini akta kelahiran ini palsu,” paparnya. Syaiful mengaku akan memproses temuan tersebut secara hukum. Kepala Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil (Disdukcapil) Sumenep Akh Zaini saat dikonfirmasi membenarkan jika akta

Itu kan oknum, bisa jadi orang luar atau bisa jadi orang dalam. Kalau memang orang dalam nanti berbuat seperti itu akan kami tindak dan kami akan melakukan langkah terhadap Redes yang bersangkutan,”

Akh Zaini

Kepala Disdukcapil Sumenep

kelahiran atas nama Khusnul Khotimah palsu. Ia berjanji akan memanggil orang yang diduga mengeluarkan dokumen palsu itu. “Tadi ada warga Desa Banmaleng mau melakukan legalisir, karena akta kelahirannya palsu kami tidak berani melegalisir. Awalnya mereka tidak terima lalu kami beri penjelasan pada mereka, akhirnya

menyadari antara yang asli dan palsu sehingga dia minta pentunjuk pada kami,” kata Zaini di kantornya. Zaini berjanji akan membantu Moh Hasan untuk segera dibuatkan akta kelahiran yang asli dua lembar sekaligus seperti yang dikehendaki sekaligus legalisirnya. Zaini juga berjanji akan memanggil oknum redes yang mengurus akta kelahiran tersebut dan akan diproses, bahkan ia mengancam akan memutuskan hubungan kerja (PHK) redes yang bersangkutan jika pada akhirnya terbukti apa yang dilakukannya mengarah pada hal yang vital. “Itu kan oknum, bisa jadi orang luar atau bisa jadi orang dalam. Kalau memang orang dalam nanti berbuat seperti itu akan kami tindak dan kami akan melakukan langkah terhadap Redes yang bersangkutan,” paparnya. Kemudian ketika disinggung adanya dugaan pungutan liar yang terlalu tinggi, ia mengatakan bahwa pihaknya selama ini menginstruksikan kepada seluruh petuga agar tidak memungut melebihi Perda senilai Rp 50 ribu untuk satu akta kelahiran (kecuali baru lahir). “Kalau sesuai dengan Perda No 11/2006 yang melebih batas waktu selama 60 hari dikenai denda 50 ribu dan itu orang yang bersangkutan menerima kuitansi dan kalau melebihi berarti itu oknum ” paparnya. =ALI RIDHO/MK


D

KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

Indisipliner Didominasi Guru Banyak Pelanggaran di 2014 SUMENEP – Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep mencatat sebanyak enam Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah melanggar kode etik kepegawaian. Keenam PNS tersebut diberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya masing-masing.

RAZIA. Petugas Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep saat melakukan razia PNS, beberapa waktu lalu.

PENGALIHAN TUGAS UPT DISHUTBUN

Ditengarai Asal-asalan SUMENEP – Sejumlah warga Kecamatan Guluk-Guluk mempertanyakan proses pengalihan jabatan Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kecamatan Guluk-Guluk atas nama Hairul terhadap Ahmad Wardi. Sebelumnya, Ahmad Wardi Kepala UPT Kecamatan Lenteng. Sementara Hairul diturunkan menjadi Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) setempat. Pengalihan tugas tersebut dinialai asal-asalan. Sebab walaupun Ahmad Wardi pernah menjabat sebagai Kepala UPT di Kecamatan Guluk-Guluk, tidak seharusnya dikembalikan ke tempat tugas sebelumnya. Sebab pada saat itu, eks kepala UPT Dishutbun Kecamatan Lenteng itu dinilai tidak membawa peruhan. Apalagi sampai saat di Kecamatan Lenteng, informasinya, kedudukan Ahmad Wardi masih

belum ada yang menggatikannya, sehingga pemangku jabatan tertingi dilingkup UPT Kecamatan Lenteng masih dijabat oleh Ahmad Wardi. ”Kalau SK saya sudah di Kecamatan Guluk-guluk, namun karena masih belum ada gantinya kami masih disuruh untuk membantu di Kecamatan Lenteng juga,” Kata Ahmad Wardi, Kepala UPT Kecamatan Guluk-Guluk yang baru. Sandy Tyas Mulyadi mengatakan, pengalihan tersebut tidak profesional. Salah satunya eks kepala UPT Kecamatan Lenteng Ahmad Wardi dinilai telah meninggalkan tugas yang sebelumnya. ”Kalau memang itu profesional, tidak seharusnya Ahmad Wardi itu dialihkan ke Kecamtan GulukGuluk,” katanya. Sebab, sambung aktivis Petir Sumenep, di Kecamatan GulukGuluk sudah ada kepala UPT-nya.

Sementara di kecamatan lainnya, seperti halnya di Kecamatan Pasongsongan masih belum ada kepala UPT. ”Kenapa kok dialihkan ke sini, saya kira kalau memang pengalihan itu melihat profesional, maka dialihkan ke kecamatan lainnya yang lebih membutuhkan. Atau yang tidak ada kepala UPT-nya,” terangnya Dishutbun Sumenep dinilai tidak lagi profesional dalam merekrut bawahannya. Bahkan menurutnya pihak Dishutbun ditengarai melakukan kongkalikong. ”Nah kami tidak akan buruk sangka. Namun ini bisa saja sarat permainan di dalamnya, sehingga dalam pengalihannya terkesan asal-asalan,” ungkapnya. Sementara Kepala Dishutbun Sumenep Edi Sutrisno masih belum bisa dikonfirmasi saat dihubungi Koran Madura. =JUNAEDI/MK

Dari enam PNS tersebut, lima di antaranya PNS yang menjabat sebagai guru dan satu PNS staf Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep. Pelanggaran keenam PNS itu berfariasi, dari pelanggaran ringan sampai pelanggaran berat. Sekretaris BKPP Sumenep Slamaet Budiharjo mengakui jika selama tiga bukan berlangsung di tahun 2014 memang banyak PNS yang melanggar peraturan. ”Diakui atau tidak, tapi bukti sudah menyatakan demikian,” katanya. Banyaknya PNS yang indisipliner, Sambung Slamet terlihat saat dilakukan razia oleh tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Inspektorat. Dalam razia tersebut sering terjaring PNS berkeliaran saat jam dinas. ”Namun, dari beberapa PNS yang terjaring itu tidak langsung diklaim bersalah, sebab masih ada aturannya tersendiri,” terangnya. Menurutnya, dari hasil razia yang dilakukan Satpol PP tersebut kemudian dilaporkan kepada Bupati dengan tembusan Inspektorat dan BKPP. Setelah mendapat surat tembusan tersebut, BKPP juga mengeluarkan surat kepada kepala SKPD masing-masing PNS yang terjaring itu. ”Kenapa kami laporkan, agar supaya atasan PNS yang melanggar itu memberikan pembinaan,” ujarnya. Dia menjelaskan, lima guru yang mendapatkan sanksi tersebut pelanggarannya beragam. Mulai dari pelanggaran ringan sehingga mendapat sanksi pernyataan tidak puas secara tertulis.

PNS yang mendapat sanksi ini hanya satu orang. Pelanggaran sedang juga dilakukan oleh seorang guru karena melakukan perceraian tanpa ijin. Selanjutnya, ada dua guru yang harus rela menerima sanksi berupa penurunan pangkat selama tiga tahun. Itu karena keduanya melakukan pelanggaran indisipliner. Pelanggaran indisipliner juga dilakukan oleh seorang guru. Akibatnya, yang bersangkutan harus menelan sanksi berupa pembebasan dari jabatan. Sementara itu, satu lagi PNS di Sumenep yang mendapatkan sanksi masih dari lingkungan Disdik. Yakni, seorang staf di dinas tersebut melakukan tindakan indisipliner. Sehingga, yang bersangkutan mendapatkan sanksi berupa pemberhentikan dengan hormat. Lebih lanjut Slamet mengatakan, untuk mengurangi PNS yang melakukan pelanggaran pembinaan perlu dilakukan pembinaan melalui masing-masing kepala Setuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), ataupun pembinaan yang lainnya. ”Sebab, atasan langsung yang paling bertanggung jawab untuk memberi pembinaan bawahannya,” katanya Setelah proses pembinaan sudah dilakukan tetap mengulangi pelanggaran baru ditangani Inspektorat. Baru setelah pemeriksaan dari Inspektorat, BKPP akan melangkah untuk memberikan sanksi kepada PNS yang tidak patut dicontoh itu. ”Ya, semoga saja kasus PNS yang tidak disiplin bisa berkurang,” tukasnya. =JUNAEDI/MK


KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0339 | TAHUN III

E

DUGAAN PENYEROBOTAN SEKOLAH

Fafriyanto: Rekomendasi DPKS Sepihak SUMENEP – Rekomendasi Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) kepada Bupati A Busyro Karim terkait konflik Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita di Desa Batudinding Kecamatan Gapura dinilai salah. Rekomendasi tersebut terlalu prematur. Penilaian tersebut disampaikan Ketua Yayasan, Fafriyanto, yang diduga menyerobot institusi pendidikan untuk anak-anak itu. Pihaknya mengaku tidak terlibat saat hearing dengan Susnarti, Ketua Yayasan berdasarkan Akta Notaris nomor 13/14 Januari 2006, yang difasilitasi DPKS. “Rekomendasi (DPKS) tersebut jelas sepihak karena kita tidak dilibatkan dalam hearing tersebut. Mestinya ada bukti yang kuat dari kedua belah pihak yang berseteru untuk sama-sama didudukkan akar persoalaannya. Lah, ini kok tiba-tiba DPKS mengeluarkan rekomendasi yang berhak dan absah secara hukum, TK Dharma Wanita yang dikelola Ketua Yayasan Dharma Wanita bernama Susnarti,” klarifikasinya. Bukti dan fakta yang dimiliki pihaknya dinilai tidak dijadikan bahan pertimbangan hukum oleh DPKS dalam mengeluarkan rekomendasi. Fakta itu di antaranya sekolah TK Dharma Wanita tersebut sudah didirikan oleh istri Camat Gapura sejak 1979. Pada tahun berikutnya sekitar 1999 diusulkan oleh Tatik Murni

yang sekaligus sebagai ketua penyelengara TK Dharma Wanita. “Ini dikuatkan dengan keluarnya surat pernyataan pada Tahun 1999 dengan sepengetahuan Depdikbud Camat Gapura R Raihani. Sehingga sangat tidak logis kalau saya dianggap ingin menyerobot lembaga pendidikan tersebut dari tangan Susnarti yang mengaku sebagai pengelola yayasan TK Dharma Wanita,” beber Fafriyanto. Sementara bukti yang dimilikinya di antaranya Surat Keterangan Tamat Belajar (bukan ijazah) siswa yang diketahui Dharma Wanita Jatim Marie Basofi pada 1998 yang nota bene wakil Gubernur Jatim kala itu. Karena atas sepengetahuan Dharma Wanita Jatim, maka yayasan tersebut jelas termasuk Dharma Wanita Persatuan (DWP). Juga dikuatkan adanya laporan pelaksanaan program kerja Dharma Wanita Persatuan yang diterbitkan setiap tahun. Dan itu masuk dalam laporan tersebut yang tercantum TK DWP Batu Dinding tahun 2011 dan pernyataan mantan nyonya kepala Desa Batu Dinding yang pernah mengelola TK Dharma Wanita menyatakan bahwa lembaga tersebut milik yayasan Dharma Wanita Persatuan, bukan yayasan milik sendiri yang dinaungi oleh yayasan Dharma wanita perempuan yang diketuai oleh Nyonya Susnarti serta banyak bukti lainnya yang disam-

paikan ke DPKS. Pihaknya mengaku undangan yang dialamatkan kepada dirinya itu salah alamat, makanya lebih memilih tidak hadir dalam hearing yang difasilitasi DPKS tersebut. anehnya ketika DPKS lantas sudah mengeluarkan rekomendasi yang dinilainya terkesan sepihak dan berat sebelah. Padahal, awal permasalaha

Fafriyanto

Ketua Yayasan itu mucul saat ada dua kubu yang saling mengaklaim adanya kepemilikan sekolah tersebut. Akhirnya setelah dilakukan mediasi oleh pihak kecamatan pada 15 Januari 2014, Fafriyanto diundang sebagai ketua komite, Ainul Yakin sebagai Kepala UPT Disdik Gapura disepakati bersama bahwa Kepala UPT sebagai penyelenggara dan kepala se-

kolah diserahkan pada pengwas TK. “Tapi gak tahu kok muncul lagi masalah tersebut di DPKS,” tanya Fafri. Padahal dalam sertifikat Surat Keterangan Tamat Belajar (STTB) TK itu tidak ada satu pun yang mengatasnamakan Yayasan Dharma Wanita Batu Dindding atas nama Susnarti. Sesuai dengan PP No 28/2004 yang tertera dalam pasal 71 ayat 5 disebutkan apabila yayaasan tersebut tidak mendaftarulangkan kembali dan tidak dapat pengesahan dari Menteri maka yayasan tersebut tidak boleh membubuhkan nama yayasan didepannya dan bisa dibubarkan oelh kejaksaaan atau pengadilan atau yang berkepentingan. “Kalau memang ada sertifikat STTB atas nama Susnarti, tunjukkan!” Kata dia. Sementara Kepala UPT Disdik Gapura Ainul Yakin menyatakan upayanya itu tidak lain hanya untuk menyelamatkan lembaga pendidikan tersebut agar tidak buyar. Namun demikian dikatakan, pihaknya hanya diundang saja oleh pihak kecamatan pada 15 Januari 2014 yang berupaya untuk memidiasi dua kubu yang sudah berkonflik tersebut. Akhirnya Camat Gapura mengambil alih penyelenggaran pendidikan tersbeut. Nah sebagai leading sector, UPT Disdik Gapura ditunjuk oleh Camat bukan atas inisiatif instansinya kecuali diberi tugas oleh camat.

“Saya tidak punya kebijakan untuk menentukan kubu yang mana yang benar. Jadi UPT Gapura gagal menyelesaikan TK, itu tidak benar dan itu bukan kehendak saya. Sebab saya tidak punya kaspitas apa-apa,” tandas Ainul. Sementara ituDisisi lain, Sekretaris DPKS Jamaluddin mengakui bahwa data dari Yanto sudah masuk DPKS dan dilakukan kajian terhadap data dari kedua belah pihak. Tetapi lanjut dia, bukti yang disampaikan Yanto tidak kuat sehingga rekomendasi DPKS adalah agar pemerintah mengembalikan penyelenggara lembaga tersebut ke Yayasan Dharma Wanita. “Memamng kami sudah punya bukti punya Febrianto, tapi ternyata nomor akta notaris menggunakan yang lama, dan nama tidak menggunakan Dharma Wanita Persatuan, Sementara yang disana Dharma wanita Persatuan “ jawabnya. DPKS malah menantang pihak yang tidak terima dengan keutusan rekomendasi yang disampaikan ke Bupati Sumenep dan Dinas Pendidikan untuk menghadap DPKS dan membawa sejumlah bukti-bukti. “ Kalau misalnya tidak terima silakan datang ke DPKS dan bawa bukti-buktinya dan keputusan rekom itu sudah final disampaikan berdasarkan fakta yang ada. Seharusnya konflik itu diselesaikan UPT kenapa sampai melapor ke DPKS” tukasnya =ALI RIDHO

ASUSILA

Adik Diperkosa Usai Pengajian SUMENEP – Juari (45) dengan didampingi Misnayu (32), warga Desa Batuputih Laok, Kecamatan Batuputih, melaporkan tindak asusila yang menimpa putrinya, HL (16), ke Mapolres Sumenep, Kamis (3/4). Siswi kelas akhir SMP tersebut mengaku dihamili pacarnya, SRK (18). "Adik saya sempat dipaksa berhubungan suami istri oleh pelaku usai nonton pengajian di salah satu tempat saat liburan sekolah," kata Misnayu (32), kakak kandung korban, usai melapor di Mapolres. Pelakunya siswa madrasah aliyah di Kota Sumenep. Menurut Misnayu, keluarga korban baru mengetahui kehamilan HL setelah usia kandungannnya berumur 8,5 bulan. Itu pun atas pengakuan jujur korban terhadap Juari, ibu kandungnya pada pertengahan Maret 2014.

Korban mengaku telah diperkosa oleh pacarnya dan sudah 8 bulan tidak datang bulan. Mendapat pengakuan putrinya sudah tidak datang bulan selama 8 bulan, keluarga korban masih menyangsikan pengakuan tersebut, dan membawa korban ke sebuah klinik untuk pemeriksaan korban. Penjelasan petugas klinik, korban sedang mengandung bayi yang sudah berumur kurang lebih 8,5 bulan. Keluarga korban langsung memberitahukan pada keluargan-

ya yang lain untuk mencari solusi terbaik supaya aib yang menimpa keluarganya bisa tertebus. Keluarga korban sepakat melaporkan kejadian tersebut pada kepala desa setempat, oleh kepala desa keluarga korban diberikan waktu 3 hari untuk mengkomonikasikan masalah tersebut dengan keluarga pelaku. Namun hingga 10 hari dari batas waktu yang dijanjikan kepala desa belum ada tanda-tanda keluarga pelaku mau bertanggung jawab, akhirnya keluarga korban melaporkan peristiwa tersebut ke Pusat Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polres Sumenep. Meskipun begitu, keluarga korban masih menginginkan penyelesain masalah tersebut se-

cara kekeluargaan. Bila keluarga pelaku punya niat baik dan mau menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan, maka pihak keluarga korban siap meladeni secara kekelurgaan juga dan akan mencabut laporan kasus tersebut. Sementara Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko, melalui Kabag Humas Polres, AKP Bagyo, mengaku sudah menerima laporan pemerkosaan tersebut. Bahkan saat ini pihak kepolisian sedang mendalami kasus tersebut. ”Untuk laporannya sudah masuk, dan sudah didalami,” katanya Berdasarkan informasi yang berkembang di masyarakat, antara korban dan pelaku sempat diketahui jalan berduaan oleh masyarakat Batuputih, namun tidak terlalu mereka hiraukan

karena jarak sekolah korban dan pelaku sangat berjauhan. "Kami sempat melihat mereka naik motor berboncengan ke suatu tempat, tapi kami tidak curiga karena keduanya masih bertetangga desa dan memang sering bertemu," kata salah satu famili korban yang enggan disebutkan namanya. Selain itu, masyarakat sekitar rumah korban tidak pernah menaruh curiga terhadap kehamilan korban. "Kami sama sekali tidak curiga jika adik saya sedang mengandung, karena tidak ada perubahan yang berarti terhadap kondisi fisiknya. Hanya payudaranya semakin membesar dan saya anggap hal itu biasa terjadi bagi gadis seusianya, " pungkasnya. =JUNAEDI/MK


KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014|NO. 0335|TAHUN III PROBOLINGGO F KORAN MADURA

Pamekasan

JUMAT 4 APRIL 2014 NO. 0335 | TAHUN III

F

PROYEK

PLTS Terkendala Posisi Lahan

DIKELUHKAN. Belasan mahasiswa Kecamatan Palengaan menuntut penataan ulang pengelolaan Puskesmas Palengaan. Mereka menilai layanan di Puskesmas itu dikeluhkan, karena dinilai tidak sesuai standar.

Mahasiswa Demo Puskesmas Palengaan Karena Dinilai Tidak Profesional Menangani Pasien PAMEKASAN - Belasan anggota Komunitas Mahasiswa Palengaan (KOM-P) Pamekasan melakukan aksi unjuk rasa di Puskesmas Palengaan, Kamis (3/4). Mereka meminta pemerintah setempat mengevaluasi pengelolaan Puskesmas tersebut. Mereka menilai pusat layanan kesehatan tingkat kecamatan itu tidak mampu memberi pelayanan yang baik terhadap pasiennya sehingga sering dikeluhkan masyarakat. Salah satu yang dikeluhkan adalah tidak jelasnya prosedur penanganan pasien sehingga seringkali pasien ditangani oleh perawat magang yang masih dalam masa pendidikan. Selain itu, karyawan di Puskesmas tersebut terkesan tidak memiliki kemampuan di bidang layanan kesehatan sehingga tidak mampu melaksanakan tugas secara profesional. Koordinator aksi, Abdul Rofiq mengatakan pelayanan di Puskesmas itu sangat jauh bila dibandingkan dengan pelayanan di Puskesmas lain di Pamekasan. Hal itu, kata dia, dikarenakan sistem pengelolaan yang kurang baik ditambah kurangnya pengawasan dari pemerintah setempat melalui

Dinas Kesehatan. “Hal lain, di Puskesmas ini setiap hari Jumat dan Sabtu selalu libur. Akibatnya masyarakat tidak bisa berobat pada hari itu dan harus mencari tempat berobat lain,” kata Rofiq. Kelompok mahasiswa itu juga menilai pengelolaan keuangan di Puskesmas itu tidak jelas. Salah satu contohnya, pasien tidak pernah mendapatkan perincian biaya yang dibayar, dan selalu diberi kuitansi yang berisi total uang yang harus dibayar. Kepala Puskesmas Palengaan, Saifudin mengatakan pegawai yang ada di puskesmas itu sudah sesuai dengan standar. Penanganan pasien oleh perawat magang selalu didampingi dan diawasi oleh tenaga medis yang dimiliki lembaga itu. Para perawat magang itu merupakan mahasiswa keperawatan yang sedang melaksanakan tugas kuliah prak-

tik dan sudah memiliki kemampuan dasar di bidang kesehatan dan pelayanan pasien. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pamekasan itu juga menyatakan tidak benar isu yang menyebutkan Puskesmas yang dipimpinnya libur setiap hari Jumat dan Sabtu. Menurutnya pelayanan dilakukan dalam enam hari kerja. “Namun pada hari Jumat, pelayanan hanya dilakukan hingga pukul 10.00 WIB, sedang pada hari Sabtu hingga pukul 12.30 WIB,” katanya. Jika ada pasien emergency (darurat) pada hari itu tetap akan dilayani dokter. Hal ini sudah diatur dalam peraturan daerah (Perda) Kabupaten Pamekasan, tentang layanan kesehatan. Ia juga membantah soal kwitansi yang diterima pasien, yang tidak disertai rincian pembiayaan. Sepengetahuannya, kwitansi selalu disertai dengan daftar pembiayaan yang harus dibayar pasien. “Sayangnya kwitansi yang dinyatakan tanpa disertai perincian iti tidak dibawa sehingga kami tidak bisa memberi penjelasan. Tapi kami akan mengecek masalah tersebut,” kata Syaifuddin. =SUKMA FIRDAUS/MUJ/RAH

PAMEKASAN – Rancana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan untuk membangun proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Dusun Oro, Desa Sana Daya, Kecamatan Pasean, Pamekasan masih terkendala lahan, yaitu lahan yang akan ditempati gardu induk terletak di dataran rendah. Hal itu diketahui setelah petugas dari bagian sumber daya alam (SDA) kabupaten setempat melakukan survei lokasi, Kamis (3/4). Tanah seluas 300 meter persegi yang telah dihibahkan oleh desa kepada pemkab itu dinilai tidak layak ditempati PLTS, karena posisinya terlalu rendah. Jika dipaksakan khawatir akan mengancam keamanan peralatan dari genangan air saat terjadi hujan. Beruntung kepala desa setempat menyanggupi untuk mengganti dengan lahan baru yang tidak jauh dari lokasi semula. Tentunya dengan posisi tanah yang berada di dataran tinggi dan aman dari ancaman banjir. Dengan adanya kesanggupan tersebut, petugas SDA berencana kembali akan melakukan survei lokasi pada Senin (7/4) mendatang. Kepala Bagian Sumber Daya Alam (Kabag SDA) Pemkab Pamekasan Salah Syamlan mengatakan hibah lahan oleh pihak desa setempat bukan menjadi kendala yang berarti, karena hanya memerlukan survei ulang, yaitu terhadap lahan baru yang telah dijanjikan kepala desa setempat. “Setelah kami lakukan survei ternyata lahan yang akan dihibahkan itu berada di bawah, sehinnga kami minta kepada kepala desa untuk mencarikan lahan baru yang posisinya lebih tinggi untuk ditempati gardu agar peralatan tidak terancam banjir. Alhamdulillah kepala desa menyagupi itu,” katanya. Sesuai jadwal tahapan perencanaan PLTS akan dimulai pada triwulan kedua tahun ini. Sedangkan pelaksanaan pembangunannya dijadwalkan pada triwulan ketiga sudah mulai dibangun. Dana proyek PLTS di Dusun Oro bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) Pamekasan 2014 sebesar Rp 2,049 miliar. Dengan dana tersebut diperkirakan cukup untuk menuntaskan proyek PLTS dengan

kemampuan daya mencapai 8000 kilo watt. Kapasitas tersebut diperkirakan akan mampu menerangi 60 rumah yang selama ini belum pernah menikmati listrik. Jarak maksimal aliran lsitrik yang bisa dijangkau oleh PLTS tersebut adalah 800 meter dari gardu ke setiap rumah di desa setempat. “Mudah-mudahan tanah yang telah dijanjikan untuk dihibahkan sesuai dengan kebutuhan sehingga pada akhir triwulan ketiga nanti PLTS ini sudah dapat digunakan oleh warga. Semoga kedepan tidak ada kendala lagi,” katanya. Salah Syamlan melanjutkan, PLTS di Dusun Oro itu akan menggunakan sistem terpusat dengan memusatkan gardu di satu titik kemudian dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Pengadaan PLTS ini dalam rangka memeratakan peredaran listrik ke masyarakat. PLTS ini diutamakan bagi para masyarakat atau daerah yang belum mendapatkan aliran listrik dari perusahaan listrik negara (PLN).

Beruntung kepala desa setempat menyanggupi untuk mengganti dengan lahan baru yang tidak jauh dari lokasi semula. Tentunya dengan posisi tanah yang berada di dataran tinggi dan aman dari ancaman banjir. Dengan adanya kesanggupan tersebut, petugas SDA berencana kembali akan melakukan survei lokasi pada Senin (7/4) mendatang. Selaina PLTS di Dusun Oro, Desa Sana Daya itu, pemkab setempat juga akan membangun PLTS di Desa Sana Laok, Kecamatan Waru, Pamekasan, pada tahun ini. Dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanda negara (APBD) melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI. Namun, APBN ini belum diketahui besarannya tetapi dipastikan dananya lebih besar dari dana DAK. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH


KORAN MADURA

Pamekasan

JUMAT 4 APRIL 2014 NO. 0335| TAHUN III

G

Ditemukan Barang Tidak Layak Jual Masih Dijual di Toko Modern dalam Kota PAMEKASAN - Tim gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pamekasan merazia sejumlah pertokoan modern di daerah itu, Kamis (3/4) kemarin. Razia yang dipimpin Kepala Disperindag Pamekasan Bambang Edy Suprapto ini dilakukan untuk mengetahui adanya makanan dan minuman (mamin) tidak layak konsumsi yang masih diperjualbelikan. Semua petugas yang ikut dalam razia memeriksa satupersatu barang yang dipajang di etalase. Hasilnya ada puluhan barang yang disita, karena tidak layak jual. Hal itu bertujuan agar tidak dijual kembali oleh pemilik toko kepada konsumen (pembeli).

Diantara barang-barang didapati melanggar, antara lain buah-buahan yang sudah membusuk. Selain itu, juga ditemukan minuman kemasan kaleng yang terbuat dari aluminium voil sudah penyok, dan minuman kaleng yang ke-

masannya sudah tidak utuh lagi. Setelah didata, kemudian barang tersebut disita oleh petugas untuk dimusnahkan. Dari delapan toko yang dirazia petugas hanya ada dua toko modern yang kedapatan menjual ba-

rang tidak layak jual. Baik karena kemasan rusak maupun kadaluarsa. Sedang eman toko modern lainnya yang juga razia, tidak ditemukan barang yang tidak layak jual. Kapala Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen Disperindag Pemekasan, Hendradi Prayogiyanto mengatakan razia mamin tersebut merupakan agenda rutin setiap bulan, dengan target para penjual mamin di Kabupaten Pemekasan. Dalam satu tahun razia semacam itu dilakukan sebanyak 10 kali. “Untuk hari ini razia ini kami fokuskan pada toko modern yang menjual mamin di dalam kota. Hasil razia kali ini cukup mengejutkan karena kami dapati sekitar 20 barang yang tidak seharusnya dipajang atau dijual kepada konsumen,” katanya kemarin. Terkait dengan banyaknya temuan, Hendradi mengatakan sudah memberi teguran agar pemilik dan penjaga toko agar memperhatikan pengawasan terhadap barang yang dijual kepada konsumen. Selanjutnya dilakukan penyitaan. Jika hal tersebut

tidak diperhatikan, pihaknya akan memberikan tindakan yang lebih tegas. Hal itu dilakukan untuk menjamin hak konsumen yang dilindungi undang-undang. Bahkan jika pelanggaran tersebut berulang secara terus menerus, bisa dibawa ke ranah hukum. ”Saat ini yang kami kedepankan adalah dengan memberikan pembinaan, namun jika teguran kita tidak mereka perhatikan, bukan tidak mungkin kasus pelanggaran semacam ini akan kami bawa ke ranah hukum,” katanya. Dengan adanya temuan itu, pihaknya meminta kepada masyarakat di Kabupaten Pemekasan yang sedang berbelanja di toko modern, untuk memperhatikan setiap barang yang akan dibeli agar tidak memilih barang yang tidak layak jual. Kemudian, jika mendapati barang semacam itu diharapkan masyarakat untuk melaporkan pada Disperindag agar pemilik dan penjaga toko yang bersangkutan bisa diberikan pembinaan. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

KEMANUSIAAN

Aksi Solidaritas Gery Meluas PAMEKASAN - Kecelakaan yang menimpa aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bangkalan, Gersom Arie Sepvianto alias Gery, 21, yang diduga menjadi korban penganiayaan, menyita perhatian sejumlah aktivis mahasiswa di Pamekasan. Salah satunya dilakukan oleh aktivis yang tergabung dalam Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM). Mereka melakukan aksi solidaritas di Bundaran Arek Lancor hingga aksi penggalangan dana untuk diberikan kepada keluarga Gery, Kamis, (4/3) kemarin. Koordinator Aksi Mulyadi meminta Polres Bangkalan dan Polda Jawa Timur mengusut kecelakaan Gery dan menyampaikan hasilnya kepada publik. Apakah betul Gery mengalami kecelakaan lalu lintas, atau justru dianiaya oleh orang tak dikenal. Sebab informasi yang mereka peroleh, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kepolisian setempat tidak menemukan indikasi yang mengarah pada kecelakaan yang menyebabkan kepala korban retak dan harus menjalani operasi di Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya. Mulyadi mencurigai kecelakaan yang menimpa Gery bukan kecelakaan biasa, melainkan mengarah pada dugaan penganiayaan yang sengaja dilakukan pihakpihak tertentu. Karena luka di sekujur tubuh korban, tidak tampak seperti luka

kecelakaan pada umumnya. “Jika dugaan penganiayaan itu betul, maka kami minta pelakunya segera ditangkap dan dihukum maksimal,” katanya, saat berorasi di Bundaran Arek Lancor Pamekasan.

Usai melakukan aksi solidaritas di Bundaran Arek Lancor Pamekasan, para aktivis BMM ini bergerak ke sejumlah perkatoran Pemkab Pamekasan untuk melakukan penggalangan dana untuk Gery. Dana

tersebut akan diserahkan kepada keluarga korban guna meringankan beban biaya operasi yang diprediksi akan menghabiskan dana Rp 200 juta. Para aktivis ini megawali penggalangan dananya di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan. Satu persatu anggota DPRD Pamekasan dan pengawai sekretariat DPRD setempat dimohon memberikan sumbangan untuk biaya operasi Gery. Selanjutnya para aktivis ini bergerak ke Kantor Pemkab Pamekasan. Aksi penggalangan dana ini akan berlangsung selama tiga hari. Selain menggalang dana di perkantoran, mereka juga akan menggalang dana di sejumlah ruas jalan di Pamekasan, agar dana yang dikumpulkan bisa lebih banyak. Para anggota BMM akan menyebar di sejumlah perempatan jalan dan sebagian lagi direncanakan akan menggalang dana ke kalangan pengusaha di Pamekasan. Sebelumnya, DPC GMNI Pamekasan mendesak aparat Polda Jawa Timur untuk mengusut dugaan penganiayaan yang melibatkan kader GMNI Bangkalan. Mereka juga sudah mengirimkan pengurusnya ke Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya, untuk menggali informasi kepada keluarga korban dan akan mencari informasi di sekitar TKP. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


H

KORAN MADURA

Pamekasan

JUMAT 4 APRIL 2014|NO. 0335|TAHUN III

ANAK TELANTAR

Remaja itu Rindu Orangtuanya

ANTRE. Sejumlah pemohon paspor di Kantor Imigrasi Klas II-A Pamekasan menunggu giliran untuk diproses.

Waspadai Percaloan Pembuatan Paspor Haji Lukman: Sudah Tercium Aroma Tak Sedap di Kantor Imigrasi PAMEKASAN - Forum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Pamekasan mewaspadai adanya dugaan percaloan dalam pembuatan paspor haji di Kantor Imigrasi. Beredar informasi di Kantor Imigrasi Klas III A Pamekasan ada oknum yang menjadi calo paspor. Sekretaris Forum KBIH Pamekasan, Lukman Al-Hakim menyatakan saat ini pihaknya sedang melakukan berkoordinasi dengan KBIH Pamekasan untuk mewaspadai adanya percaloan paspor yang menimpa jemaah haji Pamekasan. Lukman mengaku sudah mencium aroma percaloan di Kantor Imigrasi itu, namun tidak menimpa jemaah haji Pamekasan kecuali hanya menimpa pemohon perorangan. “Makanya kami saat ini sedang mewanti-wanti KBIH untuk memberikan penjelasan kepada jemaah haji dalam hal pembuatan paspor,” katanya. Ia menjelaskan sudah ada strategi yang disusun oleh Forum KBIH Pamekasan, untuk mewaspadai calo paspor, masuk ke calon jemaah haji Pamekasan. Salah satunya dengan meningkatkan pengawasan terhadap jemaah haji melalui KBIH dan melakukan koordinasi dengan Kemenag Pamekasan. Selain itu pihaknya sudah membangun kerja sama dengan Kantor Imigrasi Pamekasan, agar ada pelayanan khusus terhadap jemaah haji. Misalnya

menentukan jadwal, dimana pada jadwal tersebut, petugas imigrasi hanya melayani jemaah haji saja. Dengan demikian akan mempermudah pengawasan dan mempercepat proses administrasinya. Sayangnya, ia belum memperoleh kepastian, apakah pembuatan paspor haji bisa dilayani di Kantor Imigrasi Pamekasan atau harus ke Kantor Imigrasi Tanjung Perak Surabaya. Tahun lalu pembuatan paspor haji masih bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Tanjung Perak Surabaya. Sebab fasilitas Kantor Imigrasi Klas III-A Pamekasan, belum bisa menjangkau keseluruhan jamaah haji Pamekasan. Di tempat terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umroh Kemenag Pamekasan Abd. Wafi belum bisa menentukan jadwal pembuatan paspor untuk jemaah haji Pamekasan. Hanya saja pihaknya memastikan pembuatan paspor haji akan dilakukan di Kantor Imigrasi Pamekasan. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Pamekasan, dan bersedia melayani pembuatan paspor haji,” katanya.

Abd. Wafi menjelaskan saat ini pihak Kemenag Pamekasan sedang berkonsentrasi untuk memenuhi administrasi pembuatan paspor pada 560 jemaah. Jika sudah selesai, paspor haji itu akan dikirim ke Kemenag RI. Selanjutnya, akan mengurus kelengkapan adminitrasi haji lainnya. Sebelumnya, aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) mendatangi Kantor Imigrasi Klas III-A Pamekasan. Kedatangan aktivis itu untuk mempertanyakan kejanggalan pembuatan paspor. Sebab, biaya pembuatan paspor di kantor tersebut dinilai terlalu mahal dan tidak sesuai ketentuan. Salah satu aktivis Ampera, Agus Hadi Kusuma mengatakan biaya pengurusan paspor paling tinggi hanya Rp 255 ribu, namun di Kantor Imigrasi Pamekasan mencapai Rp 1 juta hingga Rp 1,4 juta. Penarikan biaya sebesar itu menimpa sejumlah warga dari wilayah utara Pamekasan. Kepala Kantor Imigrasi Pamekasan, Slamet Mudjiono mengaku pernah menangkap tangan salah seorang yang diduga calo di kantor yang dipimpinnya. Namun setelah dimintai keterangan orang itu mengaku hanya membantu saudaranya didalam memproses pengurusan paspor. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PAMEKASAN - Sudah hampir sebulan lamanya seorang remaja isu dirawat seorang penjual rujak di Dusun Masjid, Desa Bandungan, Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan. Remaja yang berusia sekitar 17 tahun itu tidak diketahui di mana tempat tinggal asalnya, orangtua bahkan namanya. Dilihat dari kondisi fisik dan pakaian yang dikenakannya, diperkirakan remaja yang seperti memiliki keterbelakangan mental dan sering bersikap seperti anak-anak itu bukan dari keluarga miskin. Tidak ada keterangan yang bisa digali darinya. Sebab setiap pertanyaan yang diajukan selalu dijawab remaja bisu itu dengan gelengan kepala. Ia juga lebih banyak menundukkan wajah dan nyaris tanpa ekspresi yang bisa dipahami. Menurut Musrifah, 43, penjual rujak yang sejak sebulan lalu merawatnya, remaja itu awalnya ditemukan berada di bawah pohon kelengkeng, tidak jauh dari rumahnya. Awalnya warga sekitar mengiranya gila. Apalagi selama beberapa hari dia tidak beranjak dari tempat itu. Namun karena melihat dari kulitnya yang bersih dan pakaiannya yang bagus, warga sekitar mulai menduga, remaja itu bukan orang gila. Awalnya, warga membiarkan remaja yang dari penampilannya terlihat rapi itu berada di tempat tersebut. Rasa kasihan

mulai muncul, ketika dia tidak pernah beranjak dari tempat itu, sekali pun hujan. Warga sempat menyuruhnya pindah agar tidak sakit karena terkena air hujan, namun dia tidak bergeming. Dan saat akan dipindah, dia meronta dan berteriak-teriak hingga diketahui bahwa remaja itu mengalami tuna wicara (bisu). “Dia pernah dibawa ke Sampang, karena ada warga yang mengaku kehilangan anaknya. Namundikembalikan lagi karena anak yang dimaksud bukan remaja itu,” kata Musrifah. Dia juga pernah diserahkan ke Polsek setempat agar dibantu untuk mencari keluarganya. Namun setelah sehari semalam berada di Polsek, Musrifah mulai merasa iba karena melihat remaja itu seperti seorang tahanan. Dia memutuskan untuk merawat anak itu di rumahnya dan menganggapnya sebagai anak sendiri. Bahkan jika tidak ada keluarganya yang menjemput, atau tidak ada yang mau mengakui remaja itu sebagai anaknya, wanita yang sehari-hari hanya bekerja menjual rujak itu berniat untuk mengambilnya (mengadopsi) sebagai anak angkat. Apalagi anak semata wayangnya, Aisyah, 30, sudah berkeluarga sehingga baginya remaja itu akan dianggapnya sebagai anak sendiri. Bahkan suaminya, Ribut, 51, juga tidak keberatan dengan keputusannya itu. =SUKMA FIRDAUS/MUJ/RAH

BISU DAN TULI. Musrifah bersama remaja bisu yang selama sebulan telah dirawatnya. Ia berharap keluarganya akan ditemukan, namun jika tidak ia rela menjadikannya sebagai anak angkat.


KORAN MADURA

Pamekasan

JUMAT 4 APRIL 2014 NO. 0335| TAHUN III

I

Kemenag Ingkar Janji Siswa MAN Siap Menggelar Demo Lanjutan PAMEKASAN – Janji Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Muarif Thantowi untuk memberikan keputusan penggantian Kepala MAN Pamekasan pada akhir Maret 2014 belum ditepati. Akibatnya siswa mengancam akan kembali melakukan demo untuk menagih janji orang nomor satu di lingkungan Kemenag tersebut. Salah satu siswi kelas akhir MAN Pamekasan, Egi Yuliatin mengatakan rencana demo (mogok belajar) oleh siswa akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu akan digelar agar tuntutan pergantian kasek yang telah disampaikan kepada Kepala Kemenag Pamekasan dalam demo sebelumnya segera dipenuhi. Menurutnya, pergantian Kepala MAN Pamekasan sangat penting untuk mengembalikan kondusivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. ”Kami menilai Kepala Kemenag Pamekasan telah ingkar janji kepada siswa disini. Jika keputusan itu tidak kunjung keluar maka kami akan melakukan demo lagi seperti beberapa waktu lalu,dan kami tidak akan menunggu sampai pelaksanaan Ujian Nasional (UN),” katanya. Saat ini siswa masih menunggu informasi dari Kemenag setempat mengenai tuntutan siswa untuk segera mengganti kasek Moh. Taufiqi, karena sampai saat ini belum ada kepastian dari Kemenag tentang perkembangannya. Yuliatin bersama beberapa temannya pernah mendatangi

ke kantor Kemenag pada Jumat (28/3) lalu untuk mendapatkan kepastian dari Kemenag setempat. Hasilnya belum ada kejelasan karena Surat Keputusan (SK) penggantian Kasek dari Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi Jawa Timur tidak ada. Dari hasl itu, ia meragukan komitmen petinggi Kemenag Pamekasan untuk segera menyelesaikan persoalan di sekolah tersebut. ”Buktinya mana, sampai sekarang belum ada keputusan. Padahal pada waktu kami demo dulu, Kepala Kemenag berjanji di hadapan semua siswa untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, dengan segera mengganti kepala sekolah yang katanya telah diusulkan,” katanya. Kepala Kemenag Pamekasan, Muarif Thantowi belum bisa dimintai keterangan terkait perkembangan penggantian Kepala MAN Pamekasan. Saat dihubungi nomor HP yang digunakan bernada sibuk. Informasi terpercaya yang diperoleh Koran Madura, SK pergantian Kepala MAN Pamekasan belum turun. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

KECEWA. Siswa MAN Pamekasan melakukan aksi mogok belajar menuntut pergantian kepala sekolahnya beberapa waktu lalu

PENDIDIKAN

UN Akan Dijaga Polisi Berpakaian Preman PAMEKASAN - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat tinggal menghitung hari. Beberapa persiapan sudah dilakukan baik oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan maupun jajaran Kepolisian Resort (Polres) setempat. Polisi yang akan mengamankan setiap sekolah penyelenggara UN dipastikan tidak akan berpakaian dinas, melainkan semua akan berpakaian preman. Hal itu dilakukan agar peserta UN tidak ketakutan atas kehadiran anggota Polisi ke sekolahnya. Kepala Bagian Operasional

(Kabag Ops) Polres Pamekasan, Kompol Wurianto mengatakan Polres menyiagakan 2 sampai 3 polisi di masing-masing sekolah dalam rangka mengawal pendistribusian soal dan mengawasi pelaksanaan UN. “Sesuai dengan perintah pimpinan, polisi yang menjaga pelaksaan UN semua harus berpakaian preman,” katanya. Ia menegaskan pengamanan UN tidak akan berpengaruh terhadap pengamanan Pemilu. Sebab jadwal pengamanan sudah selesai disusun termasuk personel yang akan ditugaskan sudah siap.

Pihaknya telah membuat skema pengamanan mulai dari pengawalan distribusi soal UN ke masing-masing kecamatan hingga pengamanan di tiap sekolah. Khusus untuk pengawalan pendistribusian naskah UN, pihaknya menurunkan sebanyak 10 personel. Wurianto menjamin naskah UN tidak akan bocor karena pengamanan dilakukan secara ketat. Naskah soal UN dijamin tetap utuh tersegel hingga dibuka oleh pengawas ruangan. Selanjutnya polisi akan menjaga di luar ruangan karena tang-

gung jawab pengawasan tetap pada panitia UN yang ditunjuk. Ia juga mengimbau para peserta UN agar tidak mempercayai bocoran soal tetapi harus lebih percaya diri dalam menjawab soal. Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Pamekasan, Moh. Tarsun mengungkapkan kualitas 20 naskah soal UN dipastikan muatannya sama. Hanya saja soal yang diberikan kepada tiap siswa berbeda untuk meminimalisir adanya kebocoran soal dan kerja sama dalam menjawab lembar

jawaban kerja (LJK). Tarsun meminta siswa tidak terlalu khawatir dengan hasil ujian nasional. Karena penentuan kelulusan siswa akan diakumulasikan dari nilai UN dan nilai ujian sekolah.Porsi nilai UN 60 persen, sisanya nilai ujian sekolah. “Kami pastikan peluang kebocoran soal ujian sangat kecil, karena ada 20 jenis. Berbeda dengan dulu yang seragam sehingga terbuka peluang saling mencontek atau pihak sekolah mengerjakan dan membagi-bagikan jawaban,” katanya. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


KORAN J JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III MADURA KORAN MADURA

Sampang

JUMAT 4 APRIL 2014 No. 0335 | TAHUN III

Awas Serangan Hama! SAMPANG- Petani cabai rawit di Desa Kodak, Kecamatan Torjun mengeluh terkait adanya hama yang kerap menyerang tanaman cabai rawit sehingga cabai rawit yang di tanamnya banyak yang mengalami gagal panen. Padahal harga cabai rawit saat ini menalami kenaikan harga, Kamis (3/4). M. Alim (40), salah satu petani cabai rawit asal Desa Kodak mengungkapkan, kondisi cabai rawit yang ditanamnya masih kurang maksimal lantaran banyak yang diserang hama. Dia juga mengaku masih kesulitan menanam cabai rawit pada kondisi musim pancaroba serta ancaman hama yang bermunculan. “Pohon cabai yang sudah berbuah banyak yang jatuh sendiri dan banyak pula yang hitam,” ujarnya kepada Koran Madura. M. Alim, petani yang lain juga mengungkapkan bahwa pihak Dinas Pertanian (Disperta) masih belum memberikan penyuluhan-penyuluhan terkait cara menanam dan mengantisipasi pencegahan hama penyakit. “Dinas Pertanian masih belum ada yang ke sini,” ujarnya. Rahmah (55) petani cabai rawit asal Desa Kanjar, Kecamatan Torjun, juga

mengungkapkan bahwa hasil tanaman cabai yang ditanamnya mengalami gagal panen akibat serangan hama yang membuat cabai rawit mengalami warna hitam dan perontokan pada tangkai buah. “Ketika sudah berbuah cabai tersebut banyak warna hitam dan rontok berguguran ke tanah,” tuturnya. Ach Ahmadi, Kabid Sumber Daya Pertanian Disperta menjelaskan, penyuluhan kepada para petani sudah ada koordinator masing-masing di tiap kecamatan yang dipandu oleh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BPPP). Tapi dia juga mengakui bahwa pengadaan penyuluhan kepada petani memang masih belum maksimal. Sehingga untuk memaksimalkan hasil panen dari penanaman para petani masih kurang maksimal. Sedangkan untuk keluhan para petani terkait serangan hama yang terjadi di lapangan, pihak Disperta akan segera menyikapi dan melakukan penindakan berupa peninjauan langsung ke lapangan. “Nanti jika ada laporan kami akan mengadakan peninjauan dan akan memberikan bantuan pestisida secara gratis,” janjinya. =CR2/ LUM

cabai rawit: petani memperlihatkan cabai rawit yang terkena serangan hama penyakit

BSM TA 2013

Bank Jatim Berjanji Cairkan Bulan Ini SAMPANG- Ikatan Mahasiswa Sampang (Ikmas) mendatangi Bank Jatim untuk menanyakan Bantuan Siswa Miskin (BSM) di SDN Pangongsean 2, Kecamatan Torjun yang belum cair sejak tahun 2013 hingga sekarang, Kamis (3/4). Dalam dialognya Ikmas menanyakan kapan akan dicairkan BSM yang untuk SDN Pangongsean itu. Ikmas menuding pihak Bank Jatim sengaja menunda pencairan BSM TA 2013 tersebut. Wisnu, bagian Pelayanan Nasabah menjelaskan, untuk pencairan BSM yang tahun 2013 kemungkinan bulan April saat ini, karena

memang itu sudah sesuai jadwal masing-masing. ”Jika secara serentak dalam pencairannya itu tidak mungkin, karena dari bank bisa kewalahan,” katanya menjelaskan. Wisnu menambahkan, pihaknya tidak bisa serta-merta langsung mengeluarkan BSM tersebut karena itu semua harus juga ada koordinasi dengan UPTD terkait. Untuk BSM yang tahun 2013 pencairannya sampai denga batas waktu tertentu, sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. ”Sedangkan BSM tingkat SD yang tercaikan sudah mencapai 70 persen,” ungkapnya. Jalil, aktivis Ikmas mengung-

kapkan, jika pencairan BSM itu sesuai prosedur yang akan dicairkan pada April saat ini dan tidak ada kongkalikong denga pihak bank maka akan ditunggu kebenaran itu. ”Jika di bulan yang telah ditentukan masih saja belum ada kejelasan, maka kami akan menindaklanjuti lagi, sampai benar-benar turun BSM itu,” ancamnya. =CR1/ LUM

DESAK CAIRKAN BSM 2013: Aktivis Ikmas menemui Pelayanan Nasabah Bank Jatim menanyakan kejelasan pencairan BSM, Kamis (3/4).

J


Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

AIR PDAM TAK LANCAR

H-5 PILEG 2014

Napi Rutan Protes

Logistik Kepulauan Belum Terdistribusi SAMPANG- Hingga H-5 menuju pemilu legislatif (Pileg) 9 April mendatang, logistik untuk Pulau Mandangin belum terdistribusi. Hingga kini logistik Pileg 2014 untuk kepulauan masih menumpuk di Gudang KPU Sampang, Kamis (3/4). Ketua Pantia Pemilihan Kecamatan (PPK) Sampang Ahmad Nurul Hidayat mengakui kalau hingga saat ini logistik Pileg 2014 untuk Pulau Mandangin masih belum terkirim karena, menurutnya hal tersebut masih

dipertimbangkan, mengingat cuaca di perairan Sampang belum stabil. “Untuk sementara ini logistik kepulauan masih berada di Gudang KPU, masih menunggu cuaca membaik (pendistribusiaannya),’’ ujarnya. Diungkapkannya, PPK Sampang baru akan mengirimkan logistik itu pada hari Senin (7/4) mendatang. Itu sesuai dengan jadwal pendistribusian logistik yang akan dikirimkan ke Pulau Mandangin. “Selain karena faktor cuaca, kita memang berenca-

na untuk mengirimkan logistik itu pada tanggal 7 April mendatang (H-2),” ujarnya. Selain itu, pendistribusian tersebut disesuaikan dengan jadwal pengiriman di tingkat PPS (panitia pemungutan suara), karena semua logistik yang telah dikirim ke PPK akan disalurkan ke PPS pada H-2. “Sementara kan logistik Pileg 2014 masih berada ditingkat PPK, baru pada H-2 nanti kita salurkan kepada PPS,” sambungnya. Ditanya terkait adanya

K

permintan bantuan pengamanan secara khusus, dirinya mengatakan, pihaknya bersama KPU Kabupaten Sampang mengaku telah meminta bantuan kepada petugas keamanan untuk menambah jumlah personel yang nantinya akan ditempatkan di Pulau Mandangin, mengingat daerah tersebut sedikit sulit untuk dijangkau. ”Untuk pengamanan, kita nanti memang meminta tambahan petugas, sebab daerahnya sedikit sulit untuk dijangkau,” tuturnya. =CR2/ LUM

LOGISTIK. Seorang pekerja sedang memeriksa tumpukan logistik pemilu di gudang penyimpanan (28/3). Khusus untuk logistik Pulau Mandangin, sampai saat ini KPU belum mengirimkan ke pulau tersebut karena terkendana cuaca.

Sampang - Ratusan narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sampang melakukan protes. Pemicunya, sering mampetnya aliran air Perusahaan Daerah Air Mineral (PDAM) Sampang. Amarah warga binaan diekspresikan dengan berteriak dan menggoyang jeruji besi kamar tahanan ketika melihat petugas rutan berjalan. “Airnya mati, Pak. Tolong dihidupkan aliran airnya masak tidak bisa mandi,” ucap salah satu narapidana dibalik jeruji Rutan Kelas IIB Sampang saat Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar dan Dandim 0828 Letkol Kav Susanto mengunjungi rutan, Rabu (2/4). Kepala Rutan Kelas IIB Sampang Supriadi mengakui jika air PDAM sering macet. Aliran air PDAM yang macet sudah hampir satu bulan lebih macet. “Iya, Mas, warga binaan banyak yang mengeluh karena sering kekurangan air, maklum warga binaan di sini kan banyak, Mas,” terangnya. Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Moh Abdus Subir menambahkan, pihaknya telah mengantisipasi kekurangan air dengan adanya sumur yang berada di dalam areal tahanan. “Ada sumur itu sudah dikuras kemarin, Mas, supaya bisa digunakan narapidana,” katanya. Sementara Kepala PDAM Sampang Robert Balbut saat dikonfirmasi melalui salah satu staf pelayanan PDAM Maudin mengatakan, pihaknya sejauh ini belum menerima laporan dari pihak yang bersangkutan. “Belum ada laporan, Mas, makanya kami tidak tau kalau air di rutan itu sudah sebulan lebih mampet,” jelasnya. =RYAN HARIYANTO/MK

ROMANTISME DI KAMAR MANDI BKD

BKD Dinilai Kurang Tegas SAMPANG - Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sampang Moh Hodai menyayangkan adanya dugaan perselingkuhan dua pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat. Dugaan perselingkuhan yang dilakukan duda (E) dan perempuan yang masih punya suami (L) itu dilakukan di dalam kamar mandi lantai dasar kantor itu. BKD Sampang dianggap kurang tegas dalam mengawasi bawahannya, apalagi kepada abdi negara di instansi lain. Oleh

karenanya, kejadian tersebut harus menjadi pelajaran bagi Badan Kepegawaian Daerah. “Jelas ini kurang ketegasan dalam penegakan aturan bagi oknum PNS, terutama pemerintahan di Sampang yaitu Inspektorat dan BKD. Tentu kalau aturan penegakan lemah banyak PNS melakukan seperti ini yang menjadi peluang besar,”ucapnya. Di BKD Sampang disinyalir sengaja menyiapkan tempat perselingkuhan yang mana di-

manfaatkan oleh kedua oknum tak bertanggung jawab tersebut. Apalagi, kejadiannya dilakukan dilingkungan kantor yang mengurusi kepegawaian Kota Bahari. “BKD sengaja menyediakan fasilitas tempat perselingkuhan, kenapa saya katakan seperti itu, karena seharusnya kantor yang menjadi pengawasan dan sebagai contoh yang baik di dalam jabatan sebagai abdi negara justru membuat tidak baik,” katanya. Sanksi tegas layak diberikan

kepada kedua oknum tersebut dengan diturunkan pangkatnya. Hal itu, agar kedisiplinan PNS bisa ditegakkan tidak hanya sebagai bahan formalitas. Melainkan, kedisiplinan bagi paratur negara khususnya di Sampang benar ditegakkan. “Itu sama saja bagian dari ketidaksiplinan bagi pejabat PNS di BKD, sehingga ada penilaian pembiayaran karena lalai dan mutu pelayanan sudah menyimpang,” tuturnya. =RYAN HARIYANTO/MK

Airnya mati, Pak. Tolong dihidupkan aliran airnya. masak (kami) tidak bisa mandi. Napi Rutan Kelas IIB


L

Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

PEREMPATAN JALAN

SAMPANG- Perempatan Jalan Rajawali, Kota Sampang tampak masih belum terpasang traffic light atau lampu pengatur lalulintas, Kamis (3/4). Tidak adanya lampu pengatur lalulintas tersebut memicu pengendara sering main terobos saja ketika melintas. Padahal, kondisi persimpangan jalan itu banyak pengendara, baik sepeda mootor maupun kendaran besar. Sebab, jalur tersebut merupakan jalur trans-

portasi umum sehingga kondisi jalan tersebut sering dikeluhkan pengguna. Abdul Qodir (27), warga Kelurahan Polagan yang biasa melintasi jalan tersebut menyayangkan dengan tidak adanya traffic light karena jalan tersebut ramai dengan kendaraan. Meskipun jalanan tersebut tidak rawan kecelakaan. ”Pengendara di jalan itu sering main terobos saja, kadang saya sampai kaget dan berhenti di tengah-tengah

pesimpangan,” ujarnya. “Kan enak jika ada lampu lalu-lintasnya, pengendara bisa teratur. Di sana adanya cuma ada lampu peringatan,” imbuhnya. Terpisah, Staf Teknik Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Amir Mahdi menuturkan, jalan tersebut memang merupakan salah satu titik prioritas. Namun untuk tahun 2014 masih dianggarkan dana

KUNJUNGAN BUPATI

DINAS KOPERASI DAN UKM

SAMPANG- Bupati Sampang A Fannan Hasib mengunjungi Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (3/4). Hal itu karna melihat kantor tersebut tampak tidak layak ditempati karena penuh dengan kendaran besar. Sehingga bupati merasa prihatin melihat kondisi Kantor BNPB dengan tempat yang tidak luas juga ditempati fasilitas armada besar serta parkir yang semrawut. ”Ini hanya kunjungan biasa,” katanya saat akan diwawancari sejumlah wartawan. Wisno Hartono, Kepala BNPB Sampang membenarkan maksud kedatangan orang nomor satu di Sampang itu hanya sekadar mampir saja, setelah sebelumnya berkunjung ke Kantor Dispendaloka (Dinas Pendapan dan Pengelolaan Aset Daerah). Hartono mengaku dirinya dengan Fannan memang akrab. Setelah Melihat kondisi kantor BNPB yang tidak layak dan kurang luas halamannaya, Fannan langsung mampir. ”Memang untuk Kantor BNPB sudah dianggarkan sekitar 1,6 M untuk pindah lokasi pembangunan biar tambah luas. Untuk tahun ini masih pengadaan tanah, yang berlokasi sementara di daerah Pliyang, Desa Tanggunungan. Dan diperkirakan membutuhkan tanah sekitar 1.500 meter persegi. Untuk pembangunan fisiknya mungkin nanti pada tahun 2015,” jelasnya. =CR1/ LUM

Sampang – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Sampang sepertinya akan mengalami kesulitan untuk menagih tunggakan dana bergulir yang mengendap hingga 19 persen dari dana sebesar Rp 30 miliar. Pasalnya, peminjaman dana tanpa jaminan. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sampang Saryono mengatakan, peminjaman dana bergulir tahun 2001-2003 memang tanpa jaminan apa pun. “Dana bergulir ini kan bukan hibah tapi dalam rangka pemberdayaan,” ucapnya di dampingi Kabid Pemberdayaan UKM Sampang Madaningsih. Menurut Saryono, memberikan modal pinjaman tersebut kepada seluruh nasabah sudah sesuai prosedur. “Tidak ada pemicunya dengan adanya dana pinjaman tanpa jaminan sebelumnya itu, kita sudah secara prosedur, tapi dari perkembangan itu tidak benar banyak yang nunggak,” katanya. Madaningsih menambahkan, baru setelah ada tunggakan mencapai Rp 6 miliar tersebut Dinas Koperasi dan UKM Sampang meregulasi ulang pada tahun berikutnya agar nasabah yang ingin meminjam dana bergulir harus ada jaminannya. “Setelah tahun 2001-2003 pinjaman dana bergulir tidak ada jaminan yang banyak tunggakan, akhirnya ta-

Kantor BNPB Kurang Layak

untuk memasang traffic light di beberapa jalan simpang tiga. “Sedangkan untuk simpang empat kami masih mengajukan bantuan penganggaran perencanaan kepada pusat, jadi masih direncanakan pada tahun 2015 nanti. “Kami melakukan perencanaan tidak serta merta,

perencanaan tersebut bertahap. Itupun jika nanti pengajuan perencanaan yang kami ajukan disetujui,” ungkapnya. “Nanti kami juga akan membuat rancangan pembuatan pulau jalan supaya supaya pengendara tidak kres,” janjinya. =CR2/ LUM

Pinjaman Dana Bergulir Tanpa Jaminan

hun 2004 kami melakukan regulasi yaitu nasabah harus dimintai jaminan,” jelasnya, Kamis (3/4). Penerima pinjaman dana bergulir tanpa jaminan 10 koperasi dan 29 UKM. Dinas Koperasi dan UKM sudah melakukan upaya-upaya untuk menagih tunggakan tersebut. Salah satunya, nasabah yang tidak mengembalikan akan diberi sanksi teguran selama

tiga kali berjalan. Jika masih belum ada tanggapan, Dinas Koperasi dan UKM bekerja sama dengan kantor pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPK NL) untuk melakukan pelelangan jaminan. “Kalau tiga kali berturut-turut tidak mau bayar, kita sekarang ini bekerja sama dengan KPK NL supaya disita yang menjadi jaminan bagi peminjam,” imbuh Madaningsih. =RYAN HARIYANTO/MK

cr2/ koran madura

Tanpa Rambu-rambu Lalin


KORAN MADURA

Bangkalan

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014

JUMATNo. 4 APRIL 2014| |TAHUN No. 0335 |IIITAHUN III 0335

M M

Narkoba Masih Ancam Remaja Penggunanya Rentan Mengidap Berbagai Penyakit BANGKALAN - Kalangan remaja identik dengan masa puber dan eksis dalam pergaulan. Pergaulan itulah yang sangat rentan dalam penyalahgunaan narkoba. Ketidakseimbangan emosi, pergaulan yang buruk, dan pencarian jati diri yang salah menjadi media masuknya obat-obatan terlarang ke dalam diri seseorang. Apalagi di usia inilah masa transisi dan rasa keingintahuan yang tinggi dan wajib dibarengi dan dibentengi bekal pengetahuan tentang bahaya narkoba. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bambang Setiawan, di depan siswa SMKN 2 Bangkalan. Tidak dapat dipungkiri penyalahgunaan norkoba seringkali melibatkan usia remaja. Sehingga menjadi

mutlak pemahaman dan penanaman pengetahuan dikantongi sejak dini agar dimasa keemasan remaja itu tidak diracuni oleh barang haram tersebut. Pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran di

kalangan remaja harus dilakukan. "Keingintahuan dan rasa penasaran terhadap narkoba itu yang sering kali membuat remaja terjebak dan tertarik menggunakan barang haram tersebut," ujarnya. Selain itu, kata Bambang, pengguna narkoba juga dikenal rentan terhadap masalah kesehatan seperti HIV-AIDS, hepatitis, maupun tubercolosis, sebagai dampak dari penggunaan jarum suntik yang tidak steril secara bergantian. Melihat berbagai dampak negatif yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba maka stakeholder lainnya perlu bersinergi untuk melaksanakan berbagai bentuk kegiatan yang

sifatnya pembinaan dan edukasi tentang bahaya narkoba bagi para remaja. Sementara itu data yang dihimpun Koran Madura, kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Bangkalan, sepanjang 2013 melonjak tajam mencapai 75 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2013 terdapat 58 kasus dengan 81 tersangka. Sedangkan pada tahun 2012 yakni 33 kasus dengan 54 tersangka. Barang bukti yang disita dari tangan para tersangka berupa narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 95.11 gram dan ganja 3.11 gram serta satu batang pohon ganja. Ter-

sangka dari kasus ini, terdiri dari pengedar, kurir, dan pemakai. Dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja membutuhkan dukungan dari semua kalangan. Terlebih bagi orang tua dan guru siswa yang memiliki intensitas petemuan sangat tinggi. Memberikan pengawasan juga sangat penting agar remaja dalam pergaulannya tidak menjurus pada sesuatu yang sifatnya sangat negatif. Sangat disayangkan, diusia dini sudah dipengaruhi oleh narkoba yang jelas-jelas dapat merenggut masa depannya. = DONI HERIYANTO/RAH

PNS KORUP

Pemecatannya Masih Menanti Hasil Sidang BANGKALAN - Dua pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Bangkalan telah ditetapkan sebagai tersangka kasus tindak pidana korupsi Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO). Akan tetapi, Inspektorat setempat tidak mau buru-buru dalam mengambil sikap terhadap dua pegawai tersebut. Apalagi kedua tersangka belum masuk persidangan di pengadilan negeri (PN) setempat.

Apapun nanti hasil sidangnya, yang memiliki kewenangan pemecatan atau sanksi lainnya tetap merupakan kewenangan Bupati,”

Yulianto

Inspektur Inspektorat Bangkalan "Sekalipun sudah ditetapkan jadi tersangka, namun secara prosedur kami menunggu hasil putusan persidangan. Sebab asas praduga tak bersalah harus tetap kita kedepankan," papar Inspektur Inspektorat Bangkalan, Yulianto. Belum disidangkannya kasus tindak pidana korupsi Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) dengan tersangka Amirullah sebagai Mantri Tani dan Jonhar sebagai pejabat pembuat kebi-

jakan (PPK) itu, menjadi alasan utama belum bisa mengambil keputusan apakah diberikan sanksi pemecatan atau tidak bagi kedua PNS yang telah ditetapkan sebagai tersangka. "Apapun nanti hasil sidangnya, yang memiliki kewenangan pemecatan atau sanksi lainnya tetap merupakan kewenangan Bupati," paparnya. Penyidik Polres Bangkalan menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial pengembangan UPPO. Masing-masing Mohammad Syakur selaku ketua Kelompok Tani Sumber Pahala di Desa Batu Porongan, Kecamatan Kokop, Amirullah sebagai Mantri Tani, dan Jonhar Syahdeni selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Penyidik telah melimpahkan berkas dua PNS yang menjadi tersangka tersebut ke Kejakasaan Negeri (Kejari) Bangkalan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketiga tersangka tidak melaksanakan kegiatan sesuai pentunjuk teknis (juknis) hingga menyebabkan kerugian negara. Data Kejari menyebutkan kerugian akibat penyimpangan dana bantuan sosial pengembangan UPPO mencapai Rp 186 juta. ”Itu mengacu pada hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),” kata Kepala Seksi (Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Agus Budiyanto. = DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran madura

BERJEJER. MPU pelat kuning tampak berjejer siap melakukan aksi protes terhadap maraknya kendaraan pelat hitam.

KENDARAAN PELAT HITAM

Aksi FKB Hanya Gertak Sambal BANGKALAN - Puluhan supir Mobil Pengangkutan Umum (MPU) harus gigit jari lantaran rencana menggelar aksi demonstrasi menyikapi maraknya kendaraan pelat hitam yang juga beroperasi mengangkut penumpang urung digelar. Padahal sejumlah MPU pelat kuning sudah berjejer rapi di depan pasar KI Lemah Duwur untuk melakukan aksi tersebut. Forum Komunikasi Bangkalan (FKB) sebagai penggerak aksi ini beralasan pihak kepolisian sudah berjanji akan melakukan operasi rutin. Koordinator aksi, Sopyan Rasidi sudah melayangkan surat pemberitahuan ke Polres Bangkalan. Rencananya aksi dengan estimasi

30 supir itu akan digelar di dua lokasi, yaitu halaman Polres dan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan. Sofyan beralasan tidak digelarnya aksi karena Satlantas Polres setempat berjanji akan melakukan operasi plat hitam secara rutin. Setelah ada kesepakatan tersebut, massa dan polisi sepakat bahwa demonstrasi tidak jadi digelar. “Kami memang sudah siap menggelar aksi. Namun setelah Kasatlantas Polres Bangkalan mendatangi kami dan berjanji akan melakukan operasi secara rutin, maka aksi ini tidak dilanjutkan,” paparnya. Sementara itu, Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Yusis Budi

K mengatakan pihaknya tidak keberatan dengan rencana aksi tersebut. Sebab menyampaikan aspirasi merupakan hak setiap orang. Dengan tidak digelarnya aksi kali ini, pihaknya menjanji akan terus melakukan operasi plat hitam seperti tuntutan sopir plat kuning. Diakui selama ini keberadaan plat hitam memang meresahkan para pemilik kendaraan plat kuning. “Ke depan kami akan lebih berkerja optimal. Sehingga tidak ada lagi keluhan para sopir MPU plat kuning. Kami juga akan berikan sanksi tegas kepada semua plat hitam yang masih melanggar aturan,” janjinya. = DONI HERIYANTO/RAH


N

Bangkalan

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

SPAM Belum Bermanfaat Diduga Hanya Proyek Kejar Tayang BANGKALAN - Tidak adanya papan nama dalam pengerjaan Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dipertanyakan Lembaga Swadaya Masyarakat. Proyek yang berada di kecamatan Arosbaya tersebut ditengarai proyek kejar tayang, karena tidak ada kejelasan mengenai pelaksanaan proyek. Selain itu, pengerjaan proyek yang belum dimanfaatkan kepada warga sekitar. "Kami tidak tahu akan dibuat apa proyek SPAM tersebut. Kenyataannya, sampai sekarang belum bisa dimanfaatkan oleh warga," kata Mathur Husyairi, Ketua Center for Islam and Democracy Studies (CIDe), kemarin (3/4). Berdasarkan informasi proyek yang diduga menghabiskan anggaran hingga miliaran rupiah dikerjakan pada tahun anggaran 2013, harusnya sudah rampung digarap dan difungsikan. Namun sampai saat ini belum juga bisa dimanfaatkan warga. "Proyek SPAM tersebut akan mengalirkan air pada enam desa diantaranya meliputi Tambegen, Berbeluk, Gelegge, Dlemer, Buduran, dan Makam Agung. Pembangunan proyek ini dibagi pada dua tempat yakni Desa Tambegen dan Berbeluk," terangnya. Setelah pihaknya terjun ke lapangan, karena adanya keluhan warga. Di Desa Tambegen dibangun dua ruangan yang dipakai untuk menyimpan mesin pompa yang berfungsi menyedot air pada sumber mata air. Selain itu, sebuah bangunan yang diatasnya ditempati tandon berada di Desa Berbeluk dengan dipasang jaringan pipa untuk mengalirkan air kepada 6 desa yang dimaksud. "Seharusnya, kalau pembangunannya pada tahun 2013 sudah harus difungsikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Misalnya bermasalah atau ada pekerjaan yang tidak beres, otomatis akan dikenakan pinalti kepada kontraktor pelaksananya. Itu pun kami belum tahu, karena tidak ada kejelasan dan tidak ada papan nama," ungkapnya. Dia menyatakan seakan-akan pembangunan proyek tersebut terkesan diam-diam, karena warga

moh ridwan/koran madura

PROYEK. Tandon air yang berada di Desa Berbeluk, Kecamatan Arosbaya yang masih belum jelas fungsinya.

setempat tidak mengetahui lebih dalam mengenai proyek itu. Apalagi ketika pemasangan pipa dilakukan malam hari. Dalam pengerjaan proyek tersebut tidak ada papan nama di lokasi. Berapa anggaran yang dialokasikan juga tidak jelas, dan dari mana sumber dananya. "Mirip seperti proyek siluman. Tanpa papan nama dan disinyalir proyek itu kejar tayang, karena dikerjakan sekitar akhir tahun 2013. Kami meyakini nilai proyek itu diatas Rp 1 miliar. Namun, sangat disayangkan, karena tidak dimanfaatkan," paparnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi Direktur PDAM Sumber Pocong Bangkalan Sutrisno menerangkan pembangunan proyek SPAM tidak hanya ada dilakukan di Kecamatan Arosbaya. Namun juga ada di Kecamatan Blega dan

Tanah Merah. Pengerjaan proyek SPAM di Arosbaya sudah selesai. Pengelolaannya pun telah diserahkan kepada PDAM setempat. Akan tetapi di dalam kontrak pengerjaan tidak ada aksesoris yakni Check Valve (penahan aliran balik air didalam instalasi pipa) dan Air Valve (katub udara). Sehingga SPAM belum bisa difungsikan dalam waktu dekat ini. Dia menjelaskan jika belum dipasang dan sudah dioperasikan bakal menyebabkan kerusakan pada mesin pompa. Sebab pompa hidup dan air mengalir lalu naik ke tandon, lalu tiba-tiba listrik mati, secara otomatis air akan kembali dan langsung menghantam pompa. Kalau itu yang terjadi, kerusakan akan fatal. Apalagi harga pompa tidak murah, harganya mencapai puluhan juta ru-

piah. "Berbeda bila sudah dipasang check valve dan air valve, saat listrik mati air tidak langsung menghantam pipa, tapi tertahan chek valve," urainya. Kalau sudah terjadi kerusakan, lanjutnya, PDAM juga yang akan disalahkan. Pihaknya mengaku akan lebih berhati-hati dalam pengerjaannya, sebelum benarbenar sempurna. Diprediksi, proyek SPAM bakal difungsikan pada bulan depan, karena saat ini masih memesan kedua alat tersebut. "Petugas PDAM sudah membuat kotak-kotak untuk tempat check valve. Alat ini baru dibeli karena menyesuaikan anggaran yang ada pada kas PDAM. Seluruhnya sudah sesuai prosedur," akunya. = MOH RIDWAN/RAH

TKI DIPANCUNG

Tanggung Jawab Siapa? BANGKALAN - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Republik Indonesia, untuk membebaskan para TKI yang terjerat hukuman mati di luar negeri. Salah satunya upaya pemerintah membayar tebusan untuk Satinah, TKI asal Semarang yang divonis mati di pengadilan Arab Saudi. Selain itu, TKI asal Bangkalan yang mengalami nasib yang sama. "Untuk kasus Satinah, pemerintah atas persetujuan Presiden telah menyanggupi membayar uang tebusan," kata Menteri Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Hatta Rajasa usai berziarah di Makam Syaichona Moh Kholil Bangkalan. Dia menjelaskan untuk proses pembayaran diyat, pemerintah Indonesia telah melakukan lobi pada pemerintah Arab Saudi. Pada intinya akan membayar uang muka dan sisanya akan dilunasi secara bertahap. "Untuk uang tebusan, kalau tidak salah sekitar 7 juta real. Itu akan dibayar untuk membebaskan Satinah dari hukuman mati," ungkapnya. Saat di tanya nasib Siti Zainab, TKI asal Kabupaten Bangkalan yang juga bernasib sama, Rajasa sapaan akrab Ketua Umum Partai PAN tersebut menyatakan, semua TKI akan mendapat perlakuan yang sama. Pemerintah akan melakukan upaya membantu nasib semua TKI. "Presiden SBY berkomitmen akan melakukan perlindungan terhadap semua warganya. Bahkan pak SBY sampai menyurati Raja Arab Saudi untuk memintakan pengampunan," terangnya. Sementara itu, terkait kunjungannya ke Bangkalan, Rajasa menyatakan dalam rangka kunjungan kerja. Sebab Bangkalan merupakan daerah yang tidak akan lepas dari target pemerintah dalam upaya pembangunan Madura ke depan pasca adanya Jembatan Suramadu. Apalagi Bangkalan merupakan kawasan kaki jembatan Suramadu. "Saya ke sini bukan untuk urusan politik, tapi dalam rangka kunjungan kerja Kementerian," kelitnya. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN Bangkalan MADURA

Komunitas

Bangkalan OO

KORAN MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014

JUMATNo. 4 APRIL 2014| |TAHUN No. 0335 |IIITAHUN III 0335

istimewa/koran madura

JUARA. Penampilan kelompok daul Bekisar dalam sebuah acara di Surabaya beberapa waktu lalu.

Selamatkan Musik Tradisional! Di tengah serbuan musik modern, sejumlah pemuda yang tergabung di Komunitas Pecinta Musik Daul “Bekisar”, Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan, mengaku tidak tertarik. Mereka justru terpacu untuk terus mengembangkan musik tradisional agar bisa bersaing dengan musik modern. Komunitas yang berdiri pada 2005 lalu itu, juga sudah banyak melahirkan pemain musik daul. Selama mempertahankan keberadaannya, kelompok ini sering mengalami pergantian personel. Sebab sebagian besar anggotanya adalah anak sekolah yang setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) banyak melanjutkan kuliah diluar Pamekasan. Beruntung, komunitas itu berada di desa yang sebagian warganya juga menyukai musik daul sehingga tidak pernah kekurangan anggota. Untuk mengantisipasi kekurangan personel itu, komunitas tersebut melibatkan anak-anak usia sekolah dasar. Mereka dilatih cara memainkan alat musik yang didominasi oleh alat musik dari bahan bekas dan berbahan kayu tersebut serta menyanyikan lagu-lagu daerah Madura. Menurut pembinanya, Bahri, berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan agar kelompok

tersebut tetap eksis. Bahkan untuk menghindari kejenuhan anggotanya dalam latihan, ia sering mengadakan acara sendiri dengan menampilkan kelompoknya, termasuk tampil bersama kelompok musik daul hingga ke luar desa. "Semangat kami adalah melestarikan musik tradisinal. Karena, jenis musik ini lahir di Madura dan lebih layak untuk disukai masyarakat Madura,” katanya. Ia bercerita pada awal terbentuknya kelompoknya itu sempat mengalami kendala pengadaan alat-alat musik. Sebab selain alat musik yang dibuat sendiri, ada sejumlah alat musik yang harus dibeli, seperti rebana, gamelan, dan kereta yang biasa digunakan setiap ada penampilan. Alat-alat musik itu akhirnya bisa dilengkapi secara bertahap yang dibeli dari upah setiap tampil. Dalam perjalanannya, komu-

nitas ini sudah empat kali meraih gelar juara dalam beberapa kejuaraan musik tradisional. Diantaranya juara II se-Kabupaten Pamekasan pada tahun 2006 dan gelar juara yang sama pada 2007. Pada 2009 lalu, kelompok itu memenangi juara I lomba musik tradisional tingkat Provinsi Jawa Timur dan dua tahun lalu kembali mendapatkan juara 2 se-Kabupaten Pamekasan melalui ajang kejuaraan yang sama.. Untuk tetap menjaga dan meningkatkan kemampuan peronelnya bermain alat musik, setiap dua kali seminggu dilakukan latihan-latihan rutin, yaitu pada malam Sabtu dan malam Selasa. Dalam latihan itu, kelompok tersebut mendatangkan pelatih yang dinilai memiliki kemampuan dalam kareografi di Kabupaten Pamekasan. = ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

IDENTITAS Nama: Komunitas Pendinta Musik Daul “Bekisar” Alamat: Pamekasan Tahun Berdiri : 2005 Anggota: 33 orang Pembina: Bahri Prestasi : Juara II tingkat Kabupaten Pamekasan tahun 2006, 2007 dan 2012, Juara I tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2009


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO P MADURA

JUMAT 4 APRIL 2014 | No. 0335 | TAHUN III

JUMAT 4 APRIL 2014 No. 0335 | TAHUN III

Sosok

P

IKA FARIHA

Kemiskinan Tak Menutup Jalan Kesuksesan Perjalanan Hidup Lahir dengan nama Said Abdullah dari pasangan Abdullah Sechan Baghraf dengan Fatimah binti Abdullah Gauzan di Sumenep pada Selasa, 22 Oktober 1963. Said meniti bangku sekolah dalam kemiskin dan harus berbagi dengan saudara yang banyak. Makanan kurang, uang jajan tak ada, pernah menjajakan manisan gula berbalut kelapa sewaktu Sekolah Dasar selama 2 tahun. Kehidupan yang bertumpu pada kekuatan, ikhlas dan tabah. Ayahnya, Abdullah Sechan Baghraf adalah pensiunan PN. Garam tahun 1969, sebagai koki lantas memutuskan pensiun karena biaya hidup mahal dengan 3 anak dari istri ketiga. Lalu berdagang dari satu pasar kepasar lainnya dengan sepeda onthel satu-satunya. Selepas sholat Magrib, Said menemani sang ayah merangkai bunga plastik di kediamannya, Karangduak. Hal itu tidak berlangsung lama, 2 tahun saja membuat bunga plastik, karena tersaingi bunga dari bahan kaca. Karangduak, belakang pos polisi salah satu saksi betapa Said hidup miskin dari rumah sewa satu ke satunya. Setelah pindah dan mendiami Kampung Arab di jalan Anggrek, pada tahun 1979, rumah yang ditempati selanjutnya tidaklah jauh berbeda. Pernah mendiami rumah dengan ukuran 3x4 bersama keluarga. Said akhirnya mengambil cicilan rumah sehargaRp. 27.500,00 di Batuan dalam keadaan tidak bekerja. Setelah itu Said menjadi tukang jahit, tukang pembuat kursi,tukang las, tukang cat ranjang hingga menjadi anak bola tennis. Sang ayah yang sabar dan ibu disiplin serta berdedikasi tinggi, membukakan pintu kelancaran rezeki baginya. Setiap Senin dan Kamis, sang ibu berpuasa untuknya. Keberanian, kegigihan, kepintaran serta keberuntungannya akhirnya membuahkan hasil. Menginjak dewasa, keinginan untuk berpolitik begitu kuat. Setelah lulus SMA, dengan tekad bulat, dia meninggalkan kampung halaman untuk merantau ke Jakarta tahun 1986. Karena terbatas lulusan SMA, maka Said awalnya menjadi tukang cuci mobil. Jalan hidup membawanya berkenalan dengan Khalida Ayu Winarti. Perempuan yang dinikahi tanggal 9 Agustus 1992 dengan butuh perjuangan.

Bagaimana tidak, Said berani menikah tanpa didampingi keluarga untuk melamar gadis pujaannya yang sekarang memberinya 4 orang anak. Saat menikahi Khalida Ayu Winarti, Said bekerja di Export Import Ikan Tuna sebagai Manager Operasional. Sosialis dan Politikus Sosok sosialis sekaligus humanis dimilikinya untuk tetap bersahabat. Tak canggung berada diantara orang kecil, miskin, pinggiran. Mudah menyesuaikan diri. Bisa tidur di hotel berbintang sekaligus gubuk. Karakter masyarakat Madura yang pekerja keras dan tak kenal lelah. “Hal itu jangan sampai hilang dari darah Madura�, ucapnya. Sifat itu dimilikinya sejak kecil, yang gemar membaca buku-buku sang Proklamator, Ir. Soekarno. Bahkan tanda tangannya pun mirip tanda tangan presiden pertama tersebut. 22 Oktober tujuh tahun lalu, Said mendirikan Said Abdullah Institute (SAI) yang bergerak di kegiatan sosial kemasyarakatan dan kebudayaan. Lewat SAI lah, laki-laki asal pulau Garam ini banyak memberikan sumbangsih dan manfaat bagi sekitar sebut saja untuk masjid, mushalla, sekolah-sekolah madrasah/pesantren hingga berbagai jenis acara kebudayaan seperti yang dilakukannya akhir tahun 2012, yakni Kongres Kebudayaan Madura 2. Sifat sosialis dan Humanis yang dimilikinya tak tercipta instant. Perjalanan hidupnya beserta keluarga membuatnya belajar memaknai dan menghargai hidup. Dari sinilah dia menuangkannya dalam salah satu Partai yang diyakininya menjadi dirinya; PDI Perjuangan. Rasa toleransi terhadap keragaman agama, budaya melekat pada dirinya. Menolak dan menentang kebijakan-kebijakan yang diskriminatif dan tidak berkeadilan. Anggota DPR RI 2 kali periode ini telah banyak memberikan pemikiran terhadap majunya Madura untuk Indonesia. Mengajak masyarakat untuk mempunyai kesadaran dan memiliki kemandirian secara sosial, ekonomi, hukum, agama, budaya dan politik. Mutiara dari Timur ini memberikan wawasan dan membuka lapangan kerja di daerah kelahirannya,

dengan mendirikan media informasi seputar Madura. = BENAZIR NAFILAH


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.