Edisi 194

Page 12

FOTO

12

Edisi No. 194/Tahun XXVII

Sampah,Gerakan Musuh Bersama! Mahasiswa, Perubahan! Permasalahan lingkungan hidup saat ini merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian bersama oleh publik. Selain disebabkan oleh peristiwa alam, kerusakan lingkungan juga disebabkan oleh ulah manusia. Bahkan, perbuatan manusialah yang menjadi penyumbang terbesar terhadap kerusakan lingkungan. Kerusakan ini umumnya disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, seperti perusakan hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, pencemaran udara, air, dan tanah, dan lain sebagainya. Satu di antara banyaknya aktivitas manusia yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan hidup adalah membuang sampah sembarangan. Dikutip dari situs www.lingkunganhidup.co, sekitar 10 hingga 20 juta ton sampah plastik mencemari lautan di dunia setiap tahun. Dari studi terbaru juga memperkirakan bahwa sekitar lima trilyun partikel dengan berat total sekitar 270 ton mengambang di laut. Sampah plastik menghasilkan kerugian sekitar 13 milyar dolar tiap tahun, mulai dari kerusakan ekositem laut hingga wisata alam. Pada situs yang sama juga disebutkan bahwa kondisi pencemaran laut di Indonesia cukup memprihatinkan. Sebesar 75% berkategori sangat tercemar, 20% tercemar sedang, dan 5% tercemar ringan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menyatakan bahwa Indonesia berada pada urutan kedua terbesar sebagai penyumbang sampah plastik ke laut. Melihat kondisi tersebut, manusia memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah terkhususnya Kota Padang untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Mulai dari memasang spanduk atau phamflet berisi larangan membuang sampah sembarangan hingga mengeluarkan peraturan daerah Nomor 21 tahun 2012 yang mengatur tentang pengelolaan sampah resmi berlaku untuk seluruh Kota Padang. Dengan berlakunya Perda ini di seluruh Kota Padang, maka siapa pun yang kedapatan membuang sampah sembarangan akan dikenakan hukuman tindak pidana ringan berupa kurungan 3 bulan atau denda Rp 5 Juta. Walaupun peraturan tersebut telah dikeluarkan, masih saja terlihat tumpukan sampah di berbagai titik.

Tempat Pembuangan Sementara yang berada di seberang padang berserakan, terlihat masih adanya sampah yang tidak dibuang ke dalam tong sampah. Jumat (30/11). f/ Ok ta

Pencemaran Air : Terlihat air yang menghitam di sungai muaro samping Lembaga Permasyarakatan Klas IIA Muaro Padang, diduga pencemaran air ini diakibatkan oleh limbah pembuangan rumah tangga dan pembuangan pabrik yang berada di sepanjang sungai, Jumat (30/11). f/Okta

Pamflet : Pamflet yang berada di jalan Semberang Padang Utara 1 di dekat pembuangan sampah sementara, mengimbau para pembuang sampah untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pamflet tersebut bertuliskan “masih punya iman jagalah kebersihan, letakanlah sampah pada tempatnya,” Jumat (30/11). f/ Ok ta

Sampah di tempat wisata : Tumpukan sampah yang berada di tempat wisata jembatan Siti Nurbaya mengganggu pemandangan pengunjung. Padahal tempat wisata jembatan Siti Nurbaya ini merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Padang, namun masih tidak ramah lingkungan, Jumat (30/11). f/ Ok ta

Foto dan teks foto: Okta Tata letak: Fauziah Safitri

Menangguk Sampah: Seorang Bapak terlihat sedang menangguk sampah yang berada di Sungai Batang Palinggam, Padang Selatan Kota Padang, Jumat (30/11). f/Okta


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.