SKK Ganto Edisi 169

Page 17

Edisi No. 169/Tahun XXIII/ Agustus-September 2012

FBS Lahirkan “Bahasa Baru” Tahun ini, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) telah melahirkan Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang sebagai prodi baru. Rencana pendirian prodi ini sudah dirancang sejak 2005, namun baru bisa terealisasi pada 2012/2013. Hal ini disampaikan Dekan FBS, Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum., ia mengaku banyak kendala yang menghambat pendirian prodi ini sebelumnya. Untuk mendirikan sebuah prodi, jelas Zaim, prodi tersebut harus memiliki minimal enam dosen tetap yang sedang menyelesaikan strata 2 dan juga harus menimbang ketersediaan lapangan kerja bagi lulusan nantinya. Tak hanya itu, pendirian prodi ini juga terkendala dalam pengiriman proposal ke Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). “Saat itu Dikti belum menerapkan sistem online,” terangnya, Rabu (31/10). Lebih lanjut ia menyatakan pendirian prodi ini juga dilatarbelakangi banyaknya sekolah yang menerapkan mata pelajaran Bahasa Jepang pada kurikulumnya. Namun, tenaga pengajar yang ada pada umumnya berasal dari lulusan nonkependidikan. Untuk itulah, UNP mendirikan Prodi Pendidikan Bahasa Jepang untuk mencetak para calon guru yang berpengalaman nantinya. Untuk proses penerimaan mahasiswa baru, prodi yang berada di bawah Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris ini menyeleksi calon mahasiswa melalui nilai rapor dan Ujian Nasional (UN). Keterlambatan Surat Keputusan (SK) dari Dikti menjadi penghalang untuk menga-

dakan tes masuk. Pada tahun ajaran ini tersedia satu kelas Prodi Pendidikan Bahasa Jepang yang terdiri dari 36 mahasiswa. Salah seorang dosen pengajar, Hendrizalman menjelaskan, UNP baru diberi kesempatan Dikti untuk satu kelas saja. “Mudah-mudahan tahap berikutnya bisa lebih berkembang lagi,” terangnya, Kamis (30/8). Dari 36 mahasiswa tersebut, 25 diantaranya telah mempelajari bahasa Jepang di SMA. Melgi Sandi Putri, salah seorang mahasiswa baru Pendidikan Bahasa Jepang mengutarakan bahasa Jepang dapat menjamin prospek kerja nantinya. Hal ini menurutnya dapat dilihat dari banyaknya sekolah yang menerapkan mata perlajaran Bahasa Jepang. “Bahasa Jepang menjadi bahasa nomor dua dunia,” ujarnya ketika ditemui ketika PKKMB, Sabtu (1/9). Selain Melgi, ada juga Toni Hardi Prawira yang berharap agar lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Jepang ini menjadi contoh untuk tahun berikutnya dan mampu bersaing di luar. Saat ini di Prodi Pendidikan Bahasa Jepang telah tersedia enam orang tenaga pengajar yang berasal dari berbagai universitas, seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Padjadjaran (UNPAD). Empat orang diantaranya telah menjadi dosen tetap, sementara dua orang lagi merupakan dosen tidak tetap. Azizah, Liza*

Atlet UNP Eksis pada PON XVIII Sebanyak 84 mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNP telah mewakili Sumatera Barat di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke18 pada 9-20 September 2012. Para atlet tersebut berlaga di berbagai cabang olahraga, seperti pencak silat, futsal, sepak takraw, senam, atletik, dan taekwondo. Latihan persiapan menuju PON, menyebabkan mereka harus meninggalkan perkuliahan selama dua bulan. Hal ini disampaikan Tiska Permata Sari, atlet sepak takraw, ia mengaku perkuliahan yang ditinggalkannya diganti dengan tugas. “Tugas harus dikumpulkan pada waktu yang disepakati,” ungkapnya, Jumat (26/10). Hal yang sama juga diutarakan Zumroni, atlet sepak takraw pada PON 2012. Ia menjelaskan para atlet memperoleh izin tidak mengikuti perkuliahan demi persiapan yang matang. “Asalkan semua tugas yang diberikan selesai tepat waktu,” tegasnya, Senin (29/10). Baginya, merupakan suatu kebanggaan bisa mewakili universitas dan Sumbar dalam PON tahun ini. Salah seorang guru besar FIK, Prof. Dr. Syafruddin, M.Pd., keikutsertaan mahasiswa FIK pada PON merupakan kebanggaan FIK maupun UNP. Selain untuk menyukseskan kompetisi dan meraih prestasi, PON dapat menjadi ajang bagi FIK untuk meningkatkan

kebersamaan agar tetap diakui keberadaannya di mata masyarakat. Banyak prestasi yang diukir FIK pada PON ke-18 ini. Medali emas berhasil dibawa Weny Sasmita dari cabang pencak silat dan Randy Satria, dkk dari cabang futsal. Untuk medali perak berhasil diraih dari cabang sepak takraw putra dan cabang taekwondo. Sedangkan perunggu menjadi milik atlet dari cabang sepak takraw putri, senam, dan atletik. Sebagai penghargaan terhadap para pemenang, fakultas membebaskan biaya SPP selama dua semester untuk peraih medali emas dan perak. Sedangkan untuk perunggu, pemenang bebas SPP selama satu semester. Hal ini diungkapkan Dekan FIK, Drs. Arsil, M.Pd., ia menjelaskan bahwa hal ini sebagai bentuk apresiasi fakultas terhadap para atlet. “Ini sesuai dengan kerja keras dan prestasi yang telah dicapainya,” terangnya (9/11). Tidak hanya itu, dari Pemerintahan Sumatera Barat, para peraih medali ini juga mendapat perhatian khusus. Peraih medali emas memperoleh uang senilai Rp 150 juta, medali perak Rp 75 juta, dan perunggu Rp 50 juta. “Keberhasilan atlet Sumbar ini tidak terlepas dari usaha dan kerja keras para atlet dan pelatihnya,” tutupnya. Astuni

17

Teropong

Pelaksanaan Wisuda ke-95 Bersama Rektor Baru Pelaksanaan wisuda periode ke95 diadakan di Gelanggang Olahraga (GOR) UNP, Sabtu (29/ 9). Dalam pidatonya, Rektor baru UNP, Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram menjelaskan secara nasional UNP mendapatkan posisi teratas dari segi peminatnya. “Tahun sebelumnya program IPS mendapat peringkat keenam dan tahun ini UNP mendapatkan posisi ke empat,” ungkapnya, Sabtu (29/9). Yanuar menyampaikan bahwa pendidikan yang telah didalami lulusan selama kuliah merupakan tuntutan untuk membuka wawasan baru, terutama dalam sistem pendidikan tinggi. Hal ini agar dapat mendorong tumbuhnya kemampuan daya saing yang berwawasan IPTEK, keunggulan, dan dapat memicu masyarakat untuk belajar sepanjang hayat. Tujuan ini semata-mata upaya untuk meningkatkan jati diri dan kemandirian bangsa. Bersikap hati-hati, tambah Yanuar, merupakan keharusan dalam melakukan kebijakan dari dimensi substansi perubahan. Sebuah peluang yang baik tidak akan tersedia jika pembaharuan dilakukan dalam dimensi ruang dan waktu yang tidak memadai. Hal ini tentu menyebabkan kebijakan yang diinginkan tidak tercapai dengan baik. Di akhir orasinya, Yanuar juga berharap kepada wisudawan/wati UNP, agar menjadi sarjana yang lebih unggul dibandingkan sarjana perguruan tinggi lainnya. Selain itu, dapat menerapkan nilai humaniora, kebudayaan bangsa

Rektor Baru: Prof. Dr. Phil. Yanuar Kiram untuk pertama kali menghadiri upacara wisuda sebagai rektor baru UNP periode 2012-2012 di Gedung Olahraga UNP, Jumat (15/6). f/ Jefri

yang berkelanjutan yang berasas kebenaran ilmiah, penalaran, kejujuran, keadilan, manfaat, tanggung jawab, kebhinekaan, keterjangkauan, serta merespon perkembangan global dalam berbagai aspek kehidupan terhadap pengaruh kehidupan masyarakat. Dalam rangka menginginkan suatu perubahan, lanjutnya, sebaiknya jangan merespon dengan berlebihan yang justru menggugurkan perubahan yang ingin dicapai. “Akibatnya bangsa ini justru akan tenggelam dalam keterpurukan pembaharuan itu sendiri,” tutupnya. Ada tiga orang lulusan terbaik pada perayaan wisuda ke-95 kali ini. Peringkat pertama diraih oleh Yutimah dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dengan IPK 3,93. Peringkat kedua ditempati Nara Sani,

mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dengan IPK 3,89. Selanjutnya peringkat ketiga diraih Prischa Melvilona Yendi, dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dengan IPK 3,86. Tercatat 3466 wisudawan/i diwisuda pada periode ini. Jumlah lulusan tersebut terdiri dari 352 dari Program Pasca Sarjana, 12 dari Program Magister Manajemen (MM), 6 dari Program Magister Ilmu Ekonomi, 798 dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), 395 dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), 303 dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), 223 dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS), 396 dari Fakultas Teknik (FT), 649 dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), dan 343 dari Fakultas Ekonomi. Astuni

Gencar Membangun Kerja Sama Sejak resmi menjadi jurusan pada 19 Juli 2011, Jurusan Teknik Pertambangan UNP semakin gencar melakukan kerja sama dengan instansi dan universitas di Indonesia. Fakultas Teknik (FT) UNP mewakili Jurusan Teknik Pertambang telah melakukan penandatanganan piagam kerja sama dengan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) di Jakarta, Senin (15/10). Kerja sama ini dinamakan dengan Tri Partit. Menurut ketua jurusan Teknik Pertambangan UNP, Drs. Bambang Heriyadi, MT kerja sama tersebut diselenggarakan untuk mengembangkan, meningkatkan keterampilan dan keahlian sumber daya manusia di bidang pendidikan teknik pertambangan. Ia menjelaskan teknik pertambangan ITB merupakan tempat yang tepat dijadikan teladan bagi jurusan pertambangan UNP. Banyak ahli pertambangan Indonesia yang berasal dari ITB. “Tenaga pengajarnya sangat kompeten di bidangnya,” ujarnya, Jumat (7/9). Salah satu bentuk kerja sama tersebut, UNP mendatangkan dosen ITB untuk mengajar tiga mata kuliah, diantaranya: Geoteknik, Analisis Perencanaan Tambang, dan Mekanika Batuan.

“Hanya empat kali pertemuan untuk masing-masing mata kuliah,” tambah Bambang. Selain pemberian kuliah, dalam piagam kerja sama dinyatakan pihak ITB akan membina dan mengembangkan program pendidikan Teknik Pertambangan UNP, seperti: pembuatan catatan kuliah, pemberian bimbingan skripsi, penyusunan kurikulum, dan penelitian serta pengabdian pada masyarakat. Dalam waktu dekat ini, lanjut Bambang, Jurusan Teknik Pertambangan UNP akan menjadi tuan rumah penyusunan kurikulum pertambangan se-Indonesia. “Kurikulum itu nantinya akan menjadi acuan bagi seluruh jurusan pertambangan se-Indonesia,” paparnya. Terhadap APBI sendiri, UNP bekerja sama dalam bentuk penempatan kerja bagi dosen teknik pertambangan UNP di perusahaan batubara yang ada di Indonesia selama satu-dua bulan. Beberapa perusahaan tersebut diantaranya Kalimantan Prima Coal (KPC), Borneo, Indo Bara, Adani, Global Mandiri, Multi Harapan Utama (MHU), dan PT Bayan. Selain itu, APBI juga menyediakan biaya keperluan pelaksanaan kerja sama dan memberi masukan terhadap kegiatan yang akan berlangsung lima tahun ini.

Tak hanya itu, Jurusan Teknik Pertambangan juga telah berhasil menjembatani UNP dengan PT. Semen Padang. Kerja sama ini berbentuk MoU (Memorandum of Understanding) yang mencangkup: penelitian, pendidikan, pengabdian masyarakat, dan pemagangan bagi mahasiswa dan dosen UNP. Bentuk kerja sama ini juga mendatangkan beberapa perwakilan PT. Semen Padang untuk mengajar dua mata kuliah di Teknik Pertambangan UNP. “Agar mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman dari teknisi, tidak teori saja,” ujar Bambang. Dua matakuliah tersebut adalah Tambang Bawah Tanah dan Tambang Terbuka. Rencananya penandatanganan MoU tersebut akan langsung ditandatangani oleh Rektor UNP, Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram dalam waktu dekat. Bagi mahasiswa pertambangan, hal tersebut merupakan tindakan positif yang harus diapresiasi. Yeza Khasybi, mahasiswa Teknik Pertambangan TM 2010 berharap mahasiswa bisa dimudahkan dalam mencari pekerjaan dan tempat praktik. “Semoga mahasiswa bisa praktik di perusahaan yang diajak kerja sama, jangan hanya sebagai acuan saja,” ungkap wakil Ketua Perhimpunan Mahasiswa Tambang (Permata) tersebut, Jumat (7/9). Duni


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.