3 minute read

BAGIAN VII SARANA DAN PRASARANA

c. Seleksi tahap ketiga (wawancara)

Wawancara dimaksudkan untuk mengukur dan mengetahui aspek-aspek sebagai berikut : 1) Peformance Pengamatan yang dapat dilakukan antara lain cara berpakaian, berjalan, menghadap, bicara, duduk, gerakan atau penampilan lainnya yang dapat dilihat dan didengan pewawancara 2) Potential improvement Merupakan ciri potensi yang dapat dikembangkan calon tenaga kependidikan, seperti kemampuan memberikan jawaban yang logis, sistematis, relevan, kreatif, inisiatif dan lainnya 3) Personality attitude Penilaian mengenai sifat dan sikap pelamar 4) Dan hal lainnya mengenai wawasan kependidikan

Advertisement

3. Penetapan Calon yang dapat diterima

Penetapan calon tenaga kependidikan yang diterima melalui penilaian dan setelah calon lulus di tahap terakhir proses seleksi yaitu wawancara. Pengumuman dapat dilihat melalui papan pengumuman sekolah dan email. Selanjutnya tenaga kependidikan dilakukan kegiatan penempatan, penugasan, dan orientasi. Penempatan merupakan tindakan pengaturan seseorang untuk menempati posisi/jabatan. Penugasan merupakan tindakan pemberian tugas tanggung jawab kepada tenaga kependidikan. Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang tenaga kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan di Madrasah Aliyah Al Qalam.

72

Gambar 1.6 Flowchart Penerimaan Tenaga Kependidikan Madrasah Aliyah Al Qalam

F. Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kependidikan

Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha mendayagunakan, memajkan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga kependidikan. Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan setiap tenaga kependidikan yang meliputi keilmuan, wawasan, sikap, dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan.

Nama Kegiatan Seminar Workshop

Waktu 1x @ semester 1x @ semester

73

A. Konsep Dasar Sarana dan Prasarana

1. Pengertian Sarana dan Prasarana Sarana adalah perlengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Sedangkan, prasarana adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan. Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Satuan Pendidikan MA memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar, dengan tiga rombongan belajar melayani maksimum 6000 jiwa. Untuk pelayanan penduduk lebih dari 6000 jiwa dapat dilakukan penambahan rombongan belajar di sekolah yang telah ada atau pembangunan SMA/MA baru.

2. Peran dan Fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan Peranan atau fungsi merupakan kriteria suatu alat yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Dirjen Dikdasmen

Depdikbud, bahwa fungsi sarana pendidikan yang berupa alat

74

pembelajaran, alat peraga, dan media pendidikan dalam proses pembelajaran sangat penting guna mencapai tujuan pendidikan. Sarana pendidikan tersebut terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga berfungsi sebagai alat yang dapat memperlancar serta mempermudah penangkapan pengertian dalam proses interaksi antar guru dan siswa. Dalam keadaan tertentu fungsi sarana pendidikan sangat menentukan dalam proses pembelajaran.

B. Prinsip-prinsip Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Untuk mendukung tercapainya tujuan administrasi sarana prasarana sekolah maka ada prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengelola sarana prasarana sekolah sebagai berikut. 1. Prinsip Pencapaian Tujuan Pada dasarnya manajamen perlengkapan sekolah di lakukan dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen sarana dan prasarana sekolah dapat di katakan berhasil bila fasilitas sekolah selalu siap pakai setiap saat 2. Prinsip Efisiensi Dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah di lakukan dengan perencanaan, sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Dengan prinsip efisiensi berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan 3. Prinsip Administratif Dengan prinsip administratif berarti semua pengelolaan sarpras sekolah hendaknya selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi, dan pedoman yang telah diberlakukan oleh pemerintah

75

This article is from: