Kajian-Sungai Batang Hari

Page 1

DOSENPENGAMPU

DR.IR.SUHARTINI,M.SC

DR. DRS.SUYITNO ALOYSIUS,M.S

DISUSUNOLEH

RISKAHERLENAS

21325251049

KAJIAN BUDAYA & POTENSI LOKAL SEBAGAI SUMBER BELAJAR
" SUNGAI BATANGHARI"

Potensi Lokal Sungai Batanghari sebagai

Sumber Belajar Biologi Materi

Pencemaran Lingkungan

Kualitas air adalah

upaya

pemeliharaan air

sehingga tercapai

kualitas air yang

diinginkan sesuai

peruntukannya

untuk menjamin

agar kualitas air

tetapdalamkondisi

alamiahnya

Terkait dengan

pemanfaatan

utamanya sebagai

airbakuPDAMmaka

dilakukan Analisis

Kualitas Air Sungai

BatangHarisebagai

materi pencemaran

lingkungan

Sungai Batanghari adalah sungai terpanjang di pulau Sumatra. Bagian hulu Sungai Batanghari berada di wilayah Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di Gunung Rasan yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan. Sementara hilir

SungaiBatanghariberadadiwilayahKabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi, yang mengarahkeSelatBerhala.

Sungai Batanghari banyak dimanfaatkan warga sebagai transportasi utama. Sungai batanghari yang digunakan sebagai kebutuhan

sehari-hari(MCK,MinumdanMenyiram tanaman), aktifitas pertambangan pasir, nelayan dan penggunaan air bakuolehPDAMjugasebagaidestinasi pariwisataairdiKotaJambi.

PENDAHULUAN

Berdasarkan kajian literatur belum adanya pemanfaatan materi pembelajaran yang melibatkan pembelajaran lingkungan sungai Batanghari, sehingga perlu dilakukan pengembangan untuk menciptakan inovasi pada pembelajaran.

Pencemaranairadalah suatuperubahan keadaanpadasuatu tempatpenampungan airsepertidanau, sungai,lautan,danair tanahakibatdari aktivitasmanusia.

Sungai batanghari yang tercemar dengan limbah pabrik dan rumah tangga Pemanfaatan Sungai Batanghari Transportasi Aktivitas pertambangan pasir Nelayan: menjala ikan Destinasi Wisata Gentala Arasy

Penyebab Pencemaran

Sungai batanghari yang

tercemar dengan limbah

pabrik dan rumah tangga

Pestisida dari

Penyimpanan batubara di tepian

Sungai Batanghari.

sawah/perkebunan

Tambang emas liar: mengakibatkan

air beracun dan menjadi coklat

Pabrik di muara Sungai Batanghari

Metode Penelitian

A. Metode

Metode yang digunakan adalah studi literatur yang dimana penelitian ini dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis.

Pada penelitian ini penulis mengkaji

3 literatur dari jurnal, yaitu:

• Analisis Kualitas Air Sungai

Batanghari Berkelanjutan di Kota Jambi.

• Pemantauan dan Analisis Tingkat

Pencemaran Kualitas Air Sungai di Kabupaten Tebo.

• Analisis Kualitas Air Sungai

Batanghari Zona Tengah Wilayah

Tebo Dengan Metode Indeks

Pencemaran dan Water Quality Index

B. Waktu dan tempat

Penelitian studi literatur dilakukan dari

tanggal 11 November sd 25 Desember 2022 di situs internet yaitu situs-situs jurnal dan perpustakaan.

C. Sumber data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari studi literature. Sumber utama penelitian

adalah Analisis Kualitas Air Sungai Batanghari

Berkelanjutan di Kota Jambi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan studi

pustaka dengan membaca, mencatat, dan mengolah bahan dari hasil pencarian pustaka

untuk dapat disimpulkan. Data sekunder

berasal dari jurnal

ke
ke
2 dan
3.

Pencemaran Air

Indikator

Pencemaran

Air Secara

Fisik

HASIL DAN

PEMBAHASAN

Indikator

Pencemaran

Air Secara Kimia

Komponen

Pencemaran Air

Upaya

Pelestarian

TDS TSS
DHL pH DO BOD
COD Unsur Logam
Kekeruhan Suhu INDIKATOR PENCEMARAN
dan
dan

A. Pencemaran air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan pada suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat dari aktivitas manusia. Perubahan keadaan tersebut terjadi karena masuknya zat komponen lain ke dalam air sehingga kualitas air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan air tidak dapat digunakan seperti seharusnya. Pencemaran air disebabkan oleh adanya limbah yang dibuang/dialirkan secara langsung ke sungai. Limbah tersebut berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, limbah pertambangan dan limbah pariwisata. Salah satu contoh limbah yang berasal dari aktivitas tambang adalah limbah yang dihasilkan dari penambangan emas menggunakan bahan merkuri untuk memisahkan emas dengan unsur lainnya. Selain itu, limbah rumah tangga berupa air bekas cucian menggunakan detergen dan aktivitas sehari-hari lainnya juga memberi sumbangan terhadap pencemaran sungai (Wardhana.2004:73)

Jika limbah masuk ke aliran sungai, maka temperatur air sungai akan meningkat dari biasanya sehingga mengganggu kehidupan di air. Temperatur air yang tinggi menandakan ada banyak ion yang bergerak sehingga konduktivitas listrik juga semakin tinggi. Konsentrasi ion dalam larutan akan mempengaruhi nilai pH. Air yang mengandung konduktivitas listrik tinggi tidak baik bagi tubuh manusia. Konduktivitas listrik memiliki hubungan yang linier dengan Total Dissolved Solids (TDS). Apabila kandungan TDS dalam air minum melebihi 1000 mg/L akan menyebabkan ginjal manusia susah menyaring larutan air tersebut. Pemakaian merkuri pada aktivitas penambangan memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan manusia. Efek toksik merkuri yang berlebihan dapat berpengaruh pada kelenjar tiroid, saluran pencernaan, neurologis, reproduksi, dan bisa menyebabkan kematian (Rani.

B. Indikator Pencemaran Air Secara Fisik

1. Suhu

Grafik 1.Suhu Air Sungai

Batanghari

Pola distribusi kekeruhan air sungai yaitu fluktuatif atau terjadi kenaikan dan penurunan konsentrasi

kekeruhan Kekeruhan maksimum di titik hulu

diindikasikan karena adanya pengaruh limbah dari aktivitas di sekitar titik hulu seperti aktivitas home industry, keramba ikan, tambang pasir, buangan

industri kayu, pertanian dan pemukiman, sedangkan di titik hilir diindikasikan karena adanya pengaruh

limbah dari aktivitas di sekitar titik hilir diantaranya, yaitu komplek pasar, tambang pasir, aktivitas

Pola distribusi suhu air sungai yaitu fluktuatif

atau terjadi kenaikan dan penurunan suhu.

Sumber perubahan suhu adalah dari buangan

limbah industri, faktor iklim atau cuaca. Suhu

tidak berpengaruh langsung pada kesehatan, tetapi berpengaruh pada aktivitas

mikroorganisme, keseimbangan kimia dan meningkatnya kelarutan berbagai jenis bahan

kimia.

2. Kekeruhan

Grafik 2. Kekeruhan Air Sungai

Batanghari

buangan PT. Pertamina Industri Karet, pertanian dan pemukiman.

3. Total Suspended Solid (TSS)

Grafik 3.TSS Air Sungai

Batanghari

Pola distribusi TSS air sungai yaitu fluktuatif atau terjadi kenaikan dan penurunan. Tingginya konsentrasi

TSS pada titik hulu diindikasikan pengaruh limbah dari aktivitas industri kayu, tambang pasir, keramba ikan, pertanian dan limbah domestik sementara titik hilir limbah aktifitas pasar, pertamina, industri karet pertanian dan tambang pasir

4. Total Dispended Solid (TDS)

Pola distribusi TDS air sungai yaitu fluktuatif atau

terjadi kenaikan dan penurunan. Rata-rata konsentrasi

TDS di titik hilir lebih tinggi dibandingkan di titik hulu.

Hal ini dikarenakan pengaruh dari aktivitas di sekitar

titik hilir lebih banyak diantaranya, yaitu aktivitas

pemukiman, pasar, pertanian, buangan limbah

industri, dan aktivitas tambang pasir

Grafik 4. TDS Air Sungai

Batanghari

5. Daya Hantar Listrik (DHL)

Grafik 5: DHL Air Sungai

Batanghari

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai TDS dan DHL tertinggi terjadi pada bulan Januari di titik hulu dan titik hilir. Tingginya nilai TDS ataupun DHL di daerah hulu dan hilir

ini dimungkinkan karena banyaknya aktivitas manusia yang dijumpai seperti penyeberangan sungai, industri, pertanian dan pemukiman. Semua kegiatan tersebut menghasilkan limbah yang dapat terbawa aliran sungai yang dapat meningkatkan nilai TDS ataupun DHL

C. Indikator Pencemaran Air Secara Kimia

1. pH (Derajat Keasaman)

Grafik 6. pH Air Sungai

Batanghari

pola distribusi pH air Sungai Batanghari adalah fluktuatif atau terjadi kenaikan dan penurunan pH. Kadar pH air Sungai Batanghari berkisar antara 5,2 – 6,6. Konsentrasi pH minimum di hulu maupun di hilir dapat disebabkan karena tingginya konsentrasi bahan organik dalam perairan akibat dari buangan limbah yang banyak mengandung bahan organik diantaranya limbah industri karet. Selain itu, konsentrasi pH minimum di titik hilir juga dapat dikarenakan musim hujan, sesuai laporan dari BMKG yang menyatakan bulan Maret memiliki curah hujan tinggi, sehingga mengakibatkan pH perairan sungai menjadi lebih rendah.

2. Dissolved Oxygen (DO)

Grafik 7. DO Air Sungai Batanghari

Pola distribusi DO air Sungai Batanghari adalah fluktuatif atau terjadi kenaikan dan penurunan konsentrasi DO. Rata-rata konsentrasi DO di titik hilir lebih rendah dibandingkan di titik hulu. Hal ini dikarenakan pembuangan limbah dari aktivitas di titik hilir lebih banyak, diantaranya yang berasal

dari limbah industri karet, limbah PT. Pertamina, limbah tambang pasir, dan limbah aktivitas komplek pasar. Konsentrasi DO berhubungan

dengan konsentrasi BOD. Apabila, konsentrasi DO rendah maka konsentrasi BOD dan COD akan tinggi.

3. Biologycal Oxygen Demand (BOD)

Pola distribusi BOD air Sungai Batanghari fluktuatif

atau terjadi kenaikan dan penurunan konsentrasi

BOD. Konsentrasi BOD maksimum di titik hulu

diindikasikan terjadi peningkatan buangan limbah

organik ke badan Sungai Batanghari.

Grafik 8. .BOD Air Sungai

Batanghari

4. Chemical Oxygen Demand (COD)

Grafik 9. COD Air Sungai Batanghari

Pola distribusi COD air Sungai Batanghari fluktuatif atau terjadi kenaikan dan penurunan konsentrasi COD. Nilai COD maksimum di titik hilir dimungkinkan karena banyaknya aktivitas manusia disekitar titik hilir, sehingga memberikan tekanan pada sungai untuk memurnikan diri (self purification) dansungai dipaksa untuk menyediakan oksigen yang banyak untuk menguraikan limbah secara kimia. COD menggambarkan jumlah total oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan organik secara kimiawi, baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun yang sukar didegradasi biologis menjadi CO2 dan H2O.

4. Unsur Logam

Grafik10. Grafik unsur logam: Cu (tembaga),

Phospat (PO4) dan Nitrat (NO3)

Pola distribusi kandungan tembaga, phospat dan nitrat adalah fluktuatif atau terjadi kenaikan dan penurunan.

Kadar Cu maksimum di titik hulu diindikasikan karena pengaruh buangan limbah dari home industry batik.

Kadar phospat maksimum di titik hulu dan titik hilir diindikasikan karena aktivitas masyarakat yang masih mencuci pakaian dengan memanfaatkan pinggiran sungai serta pertanian yang menggunakan pupuk dan pengaruh limbah buangan industri, seperti limbah industri karet.

Keberadaan fosfor secara berlebihan yang disertai dengan keberadaan nitrogen dapat menstimulir ledakan pertumbuhan alga di perairan. Kadar nitrat maksimum di titik hulu maupun di titik hilir dapat dipengaruhi dari aktivitas di sekitar titik hulu maupun titik hilir yaitu adanya aktivitas pertanian hal ini disebabkan penggunaan pupuk dapat meningkatkan kandungan nitrat dalam perairan.

C. Komponen Pencemaran Air

Komponen pengolahan air menurut Wardhana (2004:78) dikelompokkan sebagai berikut:

• Bahan buangan Padat

Bahan buangan padat adalah adalah bahan buanganyang berbentuk padat, baik yang kasar atau yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air

menjadi pencemaran danakan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukankoloidal.

• Bahan buangan organic dan olahan bahan makanan

Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau

terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairanakan

menaikkan populasi mikroorganisme. Kadar BOD dalam hal ini akan naik. buangan olahan bahan makanan yang sebenarnyaadalah juga bahan buangan organic yang bila didegradasi akan terurai menjadi senyawa yang mudahmenguap dan berbau busuk (misal. NH3).

• Bahan buangan anorganik

Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme,umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air

• Bahan buangan zat kimia

Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahanpencemar air ini akan dikelompokkan menjadi :

a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),

b. Bahan pemberantas hama (insektisida),

c. Zat warna kimia,

d. Zat radioaktif

• Bahan buangan cairan berminyak

Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air.

D. Upaya Pengelolaan Kualitas Air Sungai Batang Hari

• Menjadikan Sungai Batanghari sebagai kawasan wisata dengan membangun water front city.

• Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pengolahan daur ulang limbah

• Penetapan daya tampung beban pencemaran dan mempertegas perizinan pembuangan limbah.

• Penegakan hukum bagi masyarakat dan industri yang membuang limbah ke sungai.

• Meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap pembuangan air limbah.

• Melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengendalian pencemaran dengan memanfaatkan pestisida alami.

Selain itu pengolahan yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain; koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi. Filtrasi dengan menggunakan pasir kuarsa.

Relevansi Materi Pembelajaran

Materi yang dapat dikembangkan dengan data yang diperoleh seperti menerapkannya dalam materi Pencemaran Lingkungan yaitu pada KD. 3.10 dan 4.10

3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahanperubahan tersebut bagi kehidupan

4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

Sungai Batanghari merupakan salah satu contoh yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang dekat dengan siswa di Provinsi Jambi. Pemanfaatan potensi lokal sebagai sumber belajar dapat memberikan hubungan antara pengetahuan yang dimiliki siswa dengan penerapannya dalam kehidupan. Bahan ajar ini dapat dikembangkan oleh guru berdasarkan potensi lokal di sekitar daerah. Salah satu yang dapat dikembangkan menjadi sumber pembelajaran biologi berupa bahan ajar adalah potensi yang dimiliki oleh Sungai Batanghari Jambi. Belum pernah ada yang memanfaatkan sungai Batanghari sebagai materi pembelajaran sehingga perlu dikembangkan.

PENUTUP

• Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa potensi lokal dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran biologi dalam materi pencemaran lingkungan. Beberapa fakta dan fenomena yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran biologi yaitu pencemaran air, indikator pencemaran air secara fisik, indikator pencemaran air secara kimia, komponen pencemaran air dan upaya pelestarian lingkungan.

• Saran

Saran yang diberikan untuk peneliti selanjutnya yaitu dapat mengembangkan bahan ajar serta dapat melakukan uji coba kepada siswa materi pencemaran lingkungan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kalsum, S.U., Sunjoto., dan S.P. Saraswati. 2018. "Analisis Kualitas Air Sungai Batanghari Zona Tengah

Wilayah Tebo Dengan Metode Indeks Pencemaran dan Water Quality Index". Seminar Nasional. Kampus Jatinagor Institut Teknologi Bandung.

Rani, D dan Afdal. 2020. "Identifikasi Pencemaran Air Sungai Batanghari Di Kecamatan Sitiung

Kabupaten Dharmasraya Berdasarkan Tinjauan Fisik dan Kimia". Jurnal Fisika Unand. 9(4): 510516.

Sari, D., N.Y. Nurhadi., K. Anwar., M. Isa., S. Handayani & Sardeni. 2021. Pemantauan dan Analisis

Tingkat Pencemaran Kualitas Air Sungai di Kabupaten Tebo. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan.

12(2): 15-23.

Wardhana, W. A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: ANDI

Wiriani, E. R. K., H. Syarifuddin dan Jalius. 2018. "Aalisis Kualitas Air Sungai Batanghari Berkelanjutan

di Kota Jambi". Jurnal Khazanah Intelektual. 2(2): 219-241.

Thank you

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.