Tugas Wawancara Kewirausahaan: Founder Yayasan Arkom Indonesia

ABDUL JALIL FOUNDER YAYASAN ARKOM INDONESIA

KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2022

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa karena senantiasa melimpahkan rahmat karunia-Nya serta kemudahan bagi kami dalam menyelesaikan laporan wawancara kewirausahaan dan kepemimpinan ini dengan sebaik-baiknya.

Dalam proses wawancara dan penyusunan laporan ini tentunya tidak terlepas dari hambatan dan tantangan yang kami hadapi. Namun, banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada : 1. Bapak Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D., Ibu Widyasari Her Nugrahandika M.Sc., serta Ibu Atrida Hadianti, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan dan Kepemimpinan yang telah memberikan ilmu, wawasan, dan arahan selama proses kegiatan perkuliahan.

2. Bapak Abdul Jalil selaku narasumber yang telah memberikan ilmu dan wawasannya serta menyambut kami dengan sangat ramah dalam proses wawancara.

3. Teman-teman Perencanaan Wilayah dan Kota UGM angkatan 2020 atas kerja sama dan dukungannya.

4. Seluruh pihak lain yang terlibat dalam penyelesaian laporan ini Laporan yang telah kami susun masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik, masukan, dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk memperbaiki dan menyempurnakan laporan ini. Kami juga berharap laporan ini dapat memberikan informasi, manfaat, dan inspirasi bagi pembaca.

Yogyakarta, 27 Mei 2022

Penyusun

2

SEKILAS TENTANG ABDUL JALIL

Bapak Abdul Jalil atau yang kerap dikenal sebagai Pak Jalil merupakan salah satu pendiri dari Yayasan Arkom Indonesia. Yayasan ini bergerak dalam bidang penyediaan perumahan bagi masyarakat informal. Memiliki latar belakang pendidikan sebagai lulusan SMA, tidak menghalangi Pak Jalil untuk tetap berkontribusi kepada masyarakat. Bahkan, beliau berhasil mengumpulkan para arsitek, perencana, dan profesi lainnya untuk bersama-sama berkontribusi kepada masyarakat melalui Arkom Indonesia.

Selain itu, Pak Jalil juga dikenal sebagai ahli akupuntur. Lantas, bagaimana seorang ahli akupuntur bisa sampai mendirikan organisasi ini dan mencapai kesuksesannya?

Mari kita mendengarkan Pak Jalil berbagi cerita!

3

BERAWAL DARI GELISAH, BERLANJUT MEMBERI SOLUSI ATAS KELUH KESAH Ketika kota mengalami perkembangan dari waktu ke waktu dengan fasilitas yang terus berevolusi memberikan kemudahan, masyarakat di desa harus menerima fakta bahwa mereka tidak mendapat fasilitas yang sejalan. Ketika masyarakat kota tinggal memutar keran untuk mendapat air bersih, masyarakat di pelosok desa harus melewati jarak ratusan meter yang ditempuh dengan berjalan menahan letih. Ketika cahaya lampu kota kerlap-kerlip tengah malam, sebagian masyarakat pedesaan harus puas dengan cahaya obor atau lampu pijar yang temaram.

Namun di sisi lain, kita tidak dapat mengingkari bahwa yang kesulitan ini menjadi penopang bagi negeri sebagai tumpuan pemasok pangan dan berbagai produk hasil pertanian. Mereka dituntut menjual hasil panen dengan murah agar para konsumen tidak kesulitan. Mereka menjadi pahlawan, tetapi tidak pernah mendapat imbalan yang setimpang.

Kondisi ini mengakibatkan masyarakat desa sedikit demi sedikit berpindah ke kota, Berupaya memenuhi 3 basic needs (sandang, pangan, dan papan) yang belum mereka dapatkan. Kota yang metropolis, menarik penduduk masuk untuk bersaing berebut peruntungan kehidupan. Mereka yang tidak dapat bersaing hanya dapat menjadi penopang kota, mengisi berbagai pekerjaan sektor informal dan tinggal di area pinggiran.

Bersamaan dengan itu, mereka dituntuk untuk melakukan kewajiban membayar pajak. Namun sayangnya, mereka tidak terlayani dan tidak terjamin dalam hal pemenuhan hak.

Pak Jalil merasa gelisah dengan ketidakadilan ini. Pada tahun 2009, beliau bersama 6 teman yang memilki berbagai latar belakang memulai rencana untuk membentuk organisasi yang menjadi jalan lepas dari gelisah yang sedari dulu tidak pernah terhempas.

4

HALAMAN 30

DARI ANGAN KE KENYATAAN Pada tahun tersebut, Pak Jalil dan teman-teman relawan yang beliau kenal ketika menjadi relawan tsunami di Aceh membentuk Arkom.

Organisasi ini dibentuk dengan pendampingan dari lembaga Hunnarshala, sebuah lembaga non-profit dari India yang yang dibentuk setelah memperkenalkan upaya pembangunan kembali ruang tinggal masyarakat setelah gempa bumi di Kuch pada tahun 2001.

BERUPAYA MEMFASILITASI KETIDAKADILAN MENJADI KETERJANGKAUAN. DIMANA HAK DAN KEWAJIBAN DIUPAYAKAN MENJADI SEIMBANG. Pak Jalil dan teman-teman membukakan jendela baru dengan mengimplementasikan perencanaan partisipatif planning untuk 'memberikan pendidikan' kepada masyarakat untuk menjadikan semua orang menjadi pintar. Arkom hadir membawa perubahan. Melalui prinsip semua tempat merupakan sekolah dimana semua orang dapat menjadi murid dan guru. Salah satu implementasi ini adalah ketika Yayasan Arkom membantu masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Winongon dan Gajah Wong melalui pembentukan paguyuban Kali Jawi untuk menata dan merencanakan gambaran kampung impian mereka di masa depan. Masyarakat melakukan pemetaan kampung secara detail dan terperinci yang kemudian dibantu oleh yayasan Arkom untuk mendigitasi dan menjadi penhubung untuk diskusi bersama pemerintah.

Dana perencanaan dialokasikan dari dana tabungan masyarakat yang menabung 2 ribu rupiah dalam kurun waktu kurang lebih 8 tahun.

Melalui sistem pengalokasian dana koperasi bergulir, masyarakat dapat membangun rumah impian dengan meminjam dari koperasi untuk mewujudkan angan angan menjadi kenyataan.

Melalui cerita singkat ini, dapat terlihat jelas bagaimana Pak Jalil bersama pengurus Arkom lainnya dapat membantu masyarakat untuk berupaya memenuhi kewajibannya sekaligus tetap terpenuhi haknya.

5

Arkom Indonesia merupakan organisasi non profit yang memiliki tujuan untuk menciptakan keterjangkauan terhadap hunian layak bagi masyarakat yang membutuhkan melalui pendekatan partisipatif. Program utama dari organisasi ini adalah memberikan pendampingan kepada masyarakat di kampung kota dan daerah pasca bencana dalam merencanakan hunian mereka.

Saat ini, Arkom sudah mendampingi berbagai kelompok masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mulai dari Yogyakarta, Palu, Lombok, dan sebagainya. Dalam kegiatannya, masyarakat diberikan kebebasan dalam melakukan pemetaan, analisis, hingga perencanaan sendiri sesuai keinginan mereka, pihak arkom hanya berperan sebagai fasilitator saja.

Nantinya, hasil dari perencanaan tersebut akan dibantu oleh Arkom Indonesia untuk diadvokasikan ke pemerintah setempat agar bisa dibantu untuk proses realisasinya.

6

PRESTASI ARKOM INDONESIA

MERAIH PENGHARGAAN WORLD HABITAT AWARDS BRONZE WINNER 2021 Proyek kolaborasi antara Arkom Indonesia bersama penyintas gempa dan tsunami di Kelurahan Mamboro, Palu berhasil meraih penghargaan World Habitat Awards Bronze Winner 2021. Proyek ini dilatarbelakangi oleh ketidakmauan masyarakat untuk pindah ke hunian pasca bencana yang disediakan oleh pemerintah lantaran lokasinya yang cukup jauh. Oleh karena itu, Arkom membantu para penyintas dalam melakukan rekonstruksi dan relokasi perumahan pasca bencana serta meyakinkan pemerintah sehingga hal ini memungkinkan para penyintas untuk melaksanakan kehidupan bermasyarakat kembali seperti harapan mereka.

7

MERAIH KESUKSESAN DEFINISI KESUKSESAN Sebagai seorang pendamping komunitas, kesuksesan adalah ketika masyarakat yang didampingi menjadi pintar dan berhasil. Berhasil, ketika masyarakat bisa berdaya dengan berdasar pada 5 kriteria, yaitu dapat mengakses kesejahteraan, mengakses sumber daya, memiliki kesadaran kritis, partisipasi yang berkualitas, dan kontrol atas segala pilihannya.

RENCANA KEDEPAN Rencana kedepannya adalah menjalankan visi dan misi yang terus berlanjut. Selain itu, keamanan bermukim di Indonesia juga belum tahu sampai kapan akan dapat terwujud.

Keamanan yang dimaksud adalah aman dari bencana alam, penggusuran, bahkan wabah seperti covid yang membuat kampung-kampung tidak aman dalam "penghidupannya".

Kemudian, tantangan terbesarnya adalah keamanan dari krisis iklim di Indonesia dan di seluruh dunia. Di jogja ada permasalahan darurat sampah. Meskipun sudah dikelola secara personal/pribadi, tetapi itu tidak menjamin dalam tahap pengangkutan sampahnya tidak akan tercampur saat petugas melakukan pengangkutan. Ini berarti partisipasi dari lingkup personal tidak menjamin untuk sampai pada tahap kontrol. Kemudian, tantangan berat yang lainnya adalah menjaga konsistensi antara kata dan tindakan.

8

P E S A N

"Jangan menyakiti orang lain"

"Hormat kepada kedua orang tua"

"Jadilah orang yang jujur"

N A R A S U M B E R 9

L E S S O N

"Hidup ini adalah pilihan yang bebas, mau kemanapun itu bebas tetapi yang penting adalah konsistensi dan tanggung jawab dari pilihan itu"

"Jadi orang harus jujur karena jujur adalah sikap yang paling mendekati konsisten di mana antara kata dan perbuatan itu sama"

"Baca buku, karena membaca membuat kita tidak akan kering dengan berbagai pengetahuan"

"Belajar dapat dengan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja"

L E A R N E D 10

LAMPIRAN KEGIATAN

VIDEO WAWANCARA https://bit.ly/videowawancarakelompok13

11

KELOMPOK 13

ANDINI LESTARI 20/460120/TK/50709

BERLIAN RATRI 20/463203/TK/51195

RAHMA OKTAVIA F 20/456071/TK/50201

RIFQI ANANDA G 20/460142/TK/50731

KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN • 2022 12

DUNIA ADALAH BUKU DAN ORANG YANG TIDAK BEPERGIAN HANYA MEMBACA SATU HALAMAN KIMBERLY ANNE LEE

KEWIRAUSAHAAN DAN KEPEMIMPINAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS GADJAH MADA 2022