RESPECT #9

Page 1

09 | Free magazine

Panduan gaya hidup ramah sosial dan lingkungan

Food for thought

Rumah Ramah

Antara gurihnya

Murdijati Gardjito

dengan penghuni cerdas

Margarin, Kesehatan dan Ekspansi Kebun Sawit

Pangan Lokal atasi Krisis Pangan


Notes from editor..

T-shirt / polo R 100.000,Rp 10 0

Not just food

Majalah dua bulanan terbitan Perkumpulan Indonesia Berseru yang mengulas latar belakang serta panduan gaya hidup ramah sosial dan lingkungan.

Ketika kita duduk dan siap untuk menyantap hidangan makanan, coba perhatikan. Pernahkan terpikir asal dari ayam atau daging yang ada di piring? Atau kentang, brokoli, kangkung bahkan nasi pulen yang kita santap? Dari peternakan manakah ayam yang kita makan? Atau bahkan kita sudah sangat memilih, hanya mau makan daging dari sapi Australia misalnya.

Dewan Redaksi: Editor: Tejo Wahyu Jatmiko Redaksi: Ida Ronauli Marsya Anggia Nashahta Desainer: Mohamad Reza Fotografer: Des Syafrizal Advisor Komunikasi: Ukke R. Kosasih

Pangan ternyata mengandung aspek lingkungan, sosial, ekonomi dan politik. Sekarang ini, pengaturan pola makan tidak hanya masalah karbohidrat dan protein saja. Tapi juga harus mulai mempertimbangkan sumber pangan kita. Pilihan kita dapat membantu mensejahterakan petani Indonesia, apabila memilih bahan pangan lokal. Banyak fakta mengejutkan saat kita mempelajari jarak kebun/sawah tempat produk pertanian dihasilkan sampai meja makan kita. Di Amerika Serikat, contohnya, dari tahun 1997-2004 telah terjadi penambahan jarak yang signifikan yakni dari 6760 km menjadi 8240 km. Artinya masyarakat AS semakin banyak mengkonsumsi produk pertanian luar negeri. Bagaimana di Indonesia? Silahkan coba mengukur sendiri, namun saya yakin akan bertambah panjang juga jarak dari kebun sampai piring kita. Kira-kira, sampai tahun 1990-an, konsumsi pangan kita lebih dari 50% berada di radius 100 km dari meja makan kita, saat ini pasti sudah

Alamat Redaksi: Jalan Teluk Bayur 1 No 7C Komplek Angkatan Laut Rawa Bambu, Ps. Minggu Jakarta 12520 T/F : 021 788 31 383 E : respectmagz@gmail.com

Tas belanja Rp 55.000,- (kecil) Rp 65.000,- (sedang) Rp 75.000,- (besar)

Atau ingin berlangganan Respect selama 1 tahun? Hanya dengan Rp 50.000 anda mendapatkan 6 edisi Respect yang dikirim ke alamat anda.

setiap pembelian merchandise, gratis majalah Respect selama 3 edisi. *Khusus untuk wilayah bodetabek, dikenakan biaya tambahan Rp 7.500,-

jauh bertambah. Hal itu karena pola makan kita yang bergeser dengan menyukai barang impor. Lantas apa implikasinya? Mari kita cermati berita di televisi, koran maupun media elektronik lainnya. Berita tentang petani dan pedesaan selalu muncul dengan gambaran yang kelabu, penuh dengan nuansa penderitaan dan kemiskinan. Ada hubungan yang erat antara pola konsumsi kita dengan kondisi petani Indonesia. Belum lagi kalau kita

Cover : Foto oleh Des Syafrizal

hitung jumlah emisi karbon dari pangan impor kita. Saatnya kita beralih, bukan untuk mengurangi kesenangan namun sekalian berlatih untuk berpihak. Siapa lagi yang mau membantu produsen pangan Indonesia kalau bukan kita. Jadi tetap nikmat dan

Pembayaran dapat ditransfer melalui: Rek Bank Mandiri Jakarta, Ragunan a/n Tejo Wahyu Jatmiko dan Tutik Endriyani No. Rekening 127-00-0447392-0

bermartabat bukan?‌itulah salah satu esensi Ethical consumer Tejo Wahyu Jatmiko

(Kirim fax dengan menyebutkan keterangan (Nama, Usia, TTL, Alamat lengkap, Telepon/HP, e-mail, dan pekerjaan) 2beserta

bukti pembayaran ke: 021-78831383)

3


cover story

Edisi ini:

Manusia membutuhkan minimal 2.100 kalori dari makanan setiap hari untuk dapat bertahan hidup. Total, jumlah pangan untuk mengisi perut penduduk bumi melebihi kebutuhan penduduknya, tetapi ada satu milyar orang tidur dengan perut lapar. Di Indonesia ada 65,34 juta orang rawan pangan, artinya hanya makan 1 atau 2 kali setiap hari.

Antara gurihnya Margarin, Kesehatan dan Ekspansi Kebun Sawit

Makanan menjadi menarik saat ada uang di kantong dan menemukan tempat makan yang dapat memuaskan selera. Tapi penguasaan pangan ditangan sekelompok kepentingan, akan berakhir dengan semakin banyak orang yang tidur dengan perut lapar.

Food for though

8

Rumah ramah dengan penghuni cerdas

14

Leornado Di Caprio: enviromentalist

28

Catatan tiap lembar kain Buton

30

Napak Tilas: teman perjalanan yang gaya

36

Hey!

Mohon untuk tidak membuang majalah ini, berikan kepada mereka yang mungkin dapat diajak untuk menjadi bagian dari perubahan seperti Anda. Respect tidak menerima bayaran dalam bentuk apapun untuk setiap produk ataupun lembaga yang menjadi bahasan dalam artikel. Respect mengundang siapa saja yang mau berbagi pengalaman, pengetahuan, ide untuk percepatan penerapan gaya hidup ramah lingkungan dan ramah sosial. Kirim e-mail: respectmagz@gmail.com

4

Respect Online: http://issuu.com/respectmagz Respect-Magazine

Punya kritik dan saran untuk Respect? Kirim surat anda melalui e-mail: respectmagz@gmail.com atau fax 021-78831383 dengan menyebutkan nama/usia/kota/ pekerjaan/nomor telepon. Surat yang terpilih akan mendapatkan suvenir menarik dari Respect.

Dear RESPECT, Telat banget baru mulai baca Respect....! But, better late than never. Aku suka banget. Apalagi info di bagian belakang tentang nomor dan email kontak di bagian Directory. Pingin langganan nih biar pasti dapat di rumah dan semua bisa ikut baca. Terima kasih ya menghadirkan majalah dengan konten isu-isu dan informasi yang dekat di hati! Dan yang pasti, saya senang menjadi bagian dari komunitas yang sama-sama peduli pada petani, makanan sehat-lokal-enak, alam dan seisinya. Thank you for doing what you do! Salam hangat, Budhita Kismadi (Budhsi) Dear Budhsi, Tidak kata kata terlambat untuk bekerja bersama-sama. Terima kasih sudah menjadi bagian dari komunitas konsumen yang beretika.

Dear respect magz, Bagaimana caranya saya bisa mendapatkan majalah respect edisi 1 sampai edisi terakhir?

@Respectmagz Mailing list: http://groups.yahoo.com/ group/respectmagz/

Edisi 09

Selamat! Budhita Kismadi, Anda terpilih dan berhak mendapatkan tas belanja Respect.

Regard, hardymendrofa Hi Hardy, ada edisi koleksi bagi yang tertarik ingin memiliki edisi Respect yang lengkap. Untuk 6 edisi harganya Rp. 50.000,- plus ongkir yang tergantung tempat. Kontak kami kalau tertarik 5


ADAPTASI untuk Kehidupan yang pasti Saat ini ada 1.000.000.000 orang tidur dengan perut lapar. Masyarakat miskin di pedesaan, di perkotaan dan para korban bencana adalah kelompok terbesar yang menderita kelaparan. Sebagian besar masyarakat miskin yang tinggal di pedesaan ada di negara-negara berkembang. Di Afrika dan Sub sahara 239 juta; Asia Pasific 578 juta; Amerika Latin 53 juta; Afrika Utara dan Timur 37 juta. Sementara di Negara maju masih ada 19 juta orang kelaparan (FAO, 2010).

www.desasejahtera.org Desa Sejahtera 6

@desasejahtera

7


BIG PICTURE Latar belakang pentingnya pola konsumsi beretika

Food for thought

“Kapan makan-makannya ?� Kalimat ini kerap dilontarkan saat mendengar keberhasilan, kegembiraan atau kesuksesan anggota keluarga teman, atau kolega. Teks: Ida Ronauli Foto: Des Syafrizal

Makanan dan keakraban diatas meja makan adalah wujud kebahagiaan, rasa aman dan rasa bersyukur. Tak heran adegan ini kerap muncul dalam berbagai bentuk, dari akhir komik Asterix hingga film Hollywood, seperti Ratatouille dan The Goodfather. Makanan adalah kunci yang diperlukan untuk melanjutkan kehidupan kita. Sulitnya akses pangan dapat memicu kerusuhan di beberapa negara seperti di Haiti, Bangladesh, Mesir, Afrika Tengah dan Barat juga dan dapat menjatuhkan pemerintahan. Kerap pendekatan yang dilakukan hanya persediaan, tanpa berpikir lebih jauh tentang sumber, distribusi apalagi kemandirian. Sudah saatnya pangan dikelola dengan adil agar tidak menimbulkan kekacauan dan pengabaian. Terlebih lagi karena pangan adalah hak dasar setiap manusia. Food Crisis Tampilan, lalu rasa menjadi penilaian para juri atas masakan karya peserta kompetisi Master Chef. Sayangnya, “kemewahan� ini tidak berlaku bagi bermilyar-milyar orang lainnya. Asalkan ada makanan, dalam kondisi apapun, akan disantap demi menyambung hidup. Masalah pangan dunia saat ini jauh berbeda dengan dekade sebelumnya. Interaksi antar penduduk, gaya hidup dan kebijakan pangan dunia menghadirkan ancaman dan peluang baru.

8

9


BIG PICTURE

3 Negara Pengekspor Produk Pertanian Pangan: Amerika Serikat, Uni Eropa, Brazil Total lahan pangan dunia sekitar 4.600 juta hektar, naik sekitar 8% antara 1967-2007. Angka penguasaan lahan pangan perorang menurun dari 1,30 menjadi 0,72 ha.

Setidaknya ada enam hal penting tentang penyediaan pangan: (Foresight. The Future Food and Farming, 2011), yakni: 1. Pertumbuhan jumlah penduduk dunia. 2. Pola makan, yang akan terkait erat dengan lahan, air dan energi. 3. Sistem pangan global, di tingkat nasional ` maupun internasional. 4. Perubahan Iklim 5. Kompetisi pemanfaatan sumberdaya 6. Perubahan nilai dan etika di kelompok konsumen. Ada 925 juta orang kelaparan karena tidak punya akses pada makanan yang cukup dan layak. Milyaran lainnya menderita “kelaparan tersembunyi” akibat kekurangan nutrisi mikro (vitamin dan mineral), berisiko pada kesehatan fisik dan mental.

Saat manusia membicarakan berbagai teknologi eknologi canggih yang aplikasinya banyak untuk hiburan, sebagian besar penduduk dunia masih tidur idur dengan perut lapar. pengolahan; l h dan d (4) ( ) distribusi di t ib i (supermarket.) ( Para penguasa pangan “Rezim pangan” dilekatkan pada sistem pangan yang ada saat ini: Struktur produksi dan konsumsi pangan yang dikelola dalam skala global dan dikendalikan oleh industri agrifood yang rumit, dan dibangun secara monopoli”. Monsanto, ADM, Cargill and Walmart, secara bersama-sama mendominasi berbagai arena, mulai dari nasional hingga lembaga internasional (Eric HoltGiménez dan Annie Shattuck’s, 2011)

Iklim ekstrim dan kompetisi pangan Tahun 2010 hingga awal 2011 diwarnai dengan harga pangan yang tinggi, terutama harga bijibijian. Krisis pangan sebelumnya terjadi pada 2007–08. Jarak yang semakin dekat antara satu krisis pangan ke krisis selanjutnya menunjukkan ada yang salah dengan pembangunan pertanian dan sektor persediaan pangan lain. Sejak pertengahan 2010, harga gandum (yang sering kita nikmati dalam bentuk roti dan mie) terus naik. Penyebabnya kekeringan dan kebakaran di Rusia dan Ukraina, dua negara penghasil gandum dunia. Belum lagi, krisis energi, lebih tepatnya krisis minyak bumi, menjadikan pangan sebagai sumber baru energi, tebu, minyak sawit, jagung, singkong, bahan-bahan pangan dijadikan bahan bakar membuat harga pangan naik. 10

Rezim pangan global (korporasi) dimulai pada akhir 1800, semasa Great Depression dan terkait dengan impor pangan dari negara jajahan di Selatan dan Amerika, saat itu industri di Eropa berkembang pesat. Gelombang regim pangan global ke dua, terjadi pada masa Perang dingin, dengan arahnya berbaik, impor pangan dari negara maju ke negara berkembang/miskin untuk mendukung kepentingan masingmasing. (Eric Holt-Giménez dan Annie

Shattuck’s, 2011). Pada masa ini revolusi hijau dihadirkan. Teknologi pertanian dengan 4 paket: benih, pupuk kimia, pestisida kimia dan pengairan diperkenalkan untuk meningkatkan produksi padi. Dampaknya tidak ada ruang untuk produsen pangan skala kecil, karena dianggap tidak efisien. Indonesia tidak lepas dari rezim ini. Lebih dari 80% minyak sawit yang dihasilkan untuk pasar global. Bahkan lahan seluas 1,2 juta ha di Merauke disediakan untuk mengamankan pangan negara lain. Yang terbaru World Economic Forum membius Indonesia dengan janji menurunkan angka kemiskinan 20%, meningkatkan angka produksi 20% dan menurunkan angka emisi 20% atau lebih dikenal 20-20-20 dan sayangnya peluang itu diberikan kepada Mosanto dkk, untuk lebih mendominasi pangan di Indonesia.

Merdeka dari piring sendiri Sendiri-sendiri atau dalam kelompok-kelompok kecil, telah terjadi “kegalauan” akibat sistem pangan yang membuat semua seragam. Padahal kelaparan tidak juga menghilang. Dominasi pasar perdagangan pangan dunia dilakukan lewat: (1) perusahaan yang bergerak di bidang benih termasuk yang sudah direkayasa genetik, bibit dan input agrokimia; (2) pangan dan serat, perdagangan dan pengolahan bahan mentah; (3) perusahaan

Harapan diletakkan pada sistem pangan lokal, untuk menyediakan pangan dengan pengelolaan sumber daya yang lebih baik dan juga sistem pasar yang lebih berkeadilan. Bahkan di Amerika Serikat, negara dengan banyak perusahaan pangan global, gerakan untuk kembali kepangan lokal dan perjuangan untuk mengubah sistem pangan sudah dilakukan. 11


Orang Indonesia sangat tergantung pada nasi, dengan konsumsi beras 149 kg/kapita/thn

BIG PICTURE

termasuk paling tinggi didunia. Padahal ketergantungan yang tinggi ini berakibat pada; Makan nasi sebanyak 3x sehari menyebabkan variasi asupan gizi rendah dan memicu datangnya penyakit degeneratif lebih dini.; Memicu timbulnya penyakit diabetes tipe 2

Mix it, Make it local! Tahun ini, Noma, restaurant di Denmark dinobatkan menjadi resraurant terbaik di dunia versi The S.Pellegrino Best Restaurant in the World. Noma menyajikan makanan Nordik, lokal dengan kualitas super. Di Indonesia, begitu banyak makanan lokal yang kerap dicari. Selain menuntaskan kangen, makanan lokal dapat menjadi jawaban cerdas untuk mengatasi berbagai krisis pangan, pemenuhan gizi juga mendorong pergerakan ekonomi, khususnya di tingkat desa. Ada banyak sumber pangan lain yang dimiliki negeri ini. Misalnya ada 77 jenis sumber karbohidrat. Sayangnya, disingkirkan selama lebih dari 40 tahun. Padahal kalau setiap orang, setiap hari satu kali tidak mengkonsumsi nasi kebutuhan beras nasional bisa berkurang hingga 30 %. Sejak dulu, cikal bakal bangsa Indonesia, sudah menyadari pentingnya diversifikasi karbohidrat dan pangan. Dalam Serat centini (1814-1823),

disebutkan adanya beragam makanan pokok: padi gogo, jagung, umbiumbian, juwawut, cantel, dan otek ; aneka lauk pauk (nabati dan hewani, bahkan an juga serangga), ), buahbuahan, serta minuman dan jamu-jamuan. uan. Budaya Makan Masih ingat cita rasa gurih bubur merah bubur putih? Penganan ini dikirimkan dari rumah ke rumah sebagai ungkapan syukur dan doa. Banyak referensi budaya dan kebiasaan yang menggunakan rasa makanan dan minuman untuk menyatakan emosi, pengalaman dan kepribadian

Membuat Piring sehat Makan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan tubuh. Gunakan piring untuk membantu kita! • ½ piring isi dengan buah dan sayur. Penelitian pada 313,000 orang menunjukan tambahan buah dan sayur setiap hari menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler. Eating more fruits and vegetables helps you slim down, since these nutrient-rich, low-cal foods are filling. • Hindari porsi besar. Pilih piring berukuran kecil untuk mengurangi jumlah makanan yang diambil. • Nikmati makanan, tapi kurangi jumlahnya. 12

seseor seseorang untuk memudahkan memu penjelasan. penje Lewat bahasa Lew pangan, pa banyak hal b lebih mudah le dipahami d karena k kebutuhan k bersama. b

Pada saat tahu baru orang Cina menyantap 8, 10 hingga 12 jenis makanan agar rejeki yang didapat berlimpah. Bahan makanan seperti rumput laut berarti keberuntungan sedangkan mie berarti harapan semoga memiliki umur yang panjang.

Orang Or Cin sangat Cina “berorientasi “bero pada maka makanan”. Orang O rang Cina percaya pesta yang y meriah, makanannya harus menarik “penuh warna’, aromanya membuai hidung, rasanya memuaskan lidah dan suasana juga harus membangun kegembiraan. Tak heran restoran Cina biasanya riuh, karena bagi orang Cina kesibukan manusia, mendorong timbulnya kegembiraan dan melengkapi suasana makan (Food in Chinese Culture).

Dulu, selama sebulan, ayah pengantin perempuan memberikan minuman madu kepada pengantin laki-laki ‘honey mead’ (a honey drink) agar mendapatkan hidup yang manis, yang sekarang di artikan menjadi bulan madu.

Studi di Okinawa, wilayah yang banyak memiliki penduduk dengan usia diatas 100 tahun, menemukan salah satu kunci umur panjang adalah budaya “hara hachi bu,” makan hanya hingga merasa kenyang 80 persen. • Pilih produk olahan susu low-fat atau fat-free. • Pilih makanan dengan sedikit sodium. • Minum air putih sebanyak-banyaknya. Minuman bergula bukan hanya menambah berat badan,tapi terkait erat diantaranya dengan penyakit jantung, diabetes tipe 2. Katarzyna Cwiertka (Leiden University) mengingatkan, “pola makan dan sikap terhadap makanan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari budaya lokal, pengenalan makanan dari luar, teknologi catering, dan praktek konsumsi yang cenderung menjadi lokal, dan penolakan terhadap keseragaman yang dipaksakan oleh kekuatan modal global.”

Di Spanyol orang makan 12 buah anggur saat tahun baru, satu demi satu 12 detik menjelang angka 12, dengan harapan 12 bulan mendatang mendapatkan keberuntungan.

Beda lagi dengan kepuasan makan di beberapa wilayah yang diutarakan dengan suara bersendawa sebagai tanda penghargaan bagi makanan yang lezat dan memuaskan.

Maka, makan dan pilihan makanan pun bisa menjadi salah satu cara kita untuk menjadi manusia yang kita mau. Silahkan saja, pilihan selera ada pada Anda. Tapi pastikan, makanan kita tidak membuat orang lain tidur dengan perut kosong. 13


THE GUIDE Pilihan konsumsi beretika

Rumah ramah dengan penghuni cerdas

“Home sweet home� tidak lagi cukup. Di tengah perubahan iklim yang membawa serta berbagai dampaknya, rumah tempat kita berlindung juga harus efisien dalam mengkonsumsi energi dan menghasilkan emisi yang minimal. Teks: Marsya Anggia

Berapa jam televisi di rumah menyala dalam sehari? Adakah pekarangan tersisa? Apakah semua orang selalu menghabiskan makanan? Tanpa disadari, banyak aktivitas sehari-hari di dalam rumah menghasilkan emisi karbon yang sumbangannya signifikan terhadap pemanasan global. Kendali dari rumah sendiri Data Badan Pengelolal Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta pada 2005, menyebutkan sektor rumah tangga masuk dalam lima besar sektor penyumbang emisi terbanyak sekitar 4,10 persen! Di rumah, sebagian besar jejak karbon berasal dari barang elektronik yang terus menyala dan kerap terabaikan. Televisi menyala tanpa ada penontonnya, atau pendingin ruangan yang terus berkerja tanpa ada orang dalam ruangan dan lampu yang terus menyala di siang hari, bisa jadi menjadi keseharian kita. Penggunaan pembersih dan insektisida berbahan kimia dan membeli produk impor juga berperan dalam total jejak karbon. Bahkan menyisakan Âź dari makanan di piring, ikut menyumbang emisi setara 3 gram karbondioksida! Karena banyak yang belum sadar rumah adalah salah satu sumber emisi, Institute for Essential Service Reform (IESR) memperkenalkan aplikasi “Kalkulator Jejak Karbonâ€? untuk menghitung jejak karbon yang ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan survey, IESR menemukan bahwa rata-rata individu di Indonesia menghasilkan 7942,744 gram CO2-ek/kap/hari. Total jejak karbon ini diperoleh dari data rata-rata aktivitas penggunaan elektronik, lampu, kertas, sampah organik kendaraan bermotor dan air minum

14

15


THE GUIDE

dalam kemasan yang kita lakukan an setiap hari. Mau tahu jejak karbon anda, klik ik www.iesrindonesia.org dan segera rancang ng pengurangan emisi karbon di rumah sendiri.

Dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Miangas dan Sebatik, PT PLN diperkirakan akan menghemat penggunaan BBM hingga Rp 1,5 miliar per tahun dari transportasi dan harga BBM yang tinggi.

Rumah hemat energi Pada dasarnya rumah ramah lingkungan ngkungan fokus kepada penghematan air, energi dan pemanfaatan energi terbarukan. ukan. Dua hal yang penting diperhatikan kan saat membangun rumah adalah material erial dan desain. Beberapa material ramah lingkungan ungan harganya memang cukup tinggi. Tetapi, bila ila cemat memilih, rumah ramah lingkungan dapatt diperoleh dengan kisaran harga 100-500 juta rupiah. iah. Desain yang tepat, juga dapat menghemat penggunaan enggunaan listrik di kemudian hari. Seiring dengan menipisnya pohon on di hutan, rangka atap baja bisa jadi alternatif material. Baja ringan juga lebih efektif dalam aplikasi atap. Penghematan kayu juga dapat apat dilakukan dengan mengganti kusen, daun jendela dan pintu dengan alumunium, misalnya. Sementara untuk plafon, gunakan kalsium silikat,, papan fiber semen atau metal. Dari sisi desain, rumah ramah lingkungan dirancang untuk memanfaatkan energi alami secara maksimal, agar tidak bergantung lagi pada pendingin ruangan dan lampu. Langkah awal yang penting adalah memperhatikan arah cahaya dan angin sebelum merancang bangunan, terutama letak pintu dan jendela. Atap transparan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan cahaya secara alami. Jangan lupa

16

membuat banyak jendela dengan kanopi dan n tritisan (perpanjangan (perpanjan ngan atap) yang lebar agar panas matahari matahari tidak langsung menerpa dinding rumah. Jika tidak, dinding rumah akan menyerap panas di siang hari dan melepaskannya di malam hari, akibatnya, rumah akan terus-menerus membutuhkan pendingin ruangan. Agar sirkulasi udara lancar, buat atap dan plafon yang tinggi dengan banyak ventilasi. Hal ini akan mengurangi panas dalam ruangan dan rumah pun

terasa sejuk. Jangan lupa pula, warnai p rumah rum um dengan cat um tembok tanpa atau rendah kan kandungan VOC (volatile organic organ org a an compound/ senyawa a organik orga org rganik mudah m menguap), juga tidak tida ida ak mengandung m mengandun bahan yang b bersifat ersiffat karsinogenik, k sinogenik kar nik k, sepe sseperti epe p pe timbal. Pemanf Pemanfaatan an a n aat aa an mak maksimal aksim ak simal sim all Sudah bukan buk kan hal all baru b ru ba u banyak ba gedung ged di perkotaan dibangun begitu rapat tanpa menyisakan lahan terbuka, walaupun sudah ditetapkan perbandingan ideal luas bangunan dan lahan hijau 60 : 40. Selain untuk kepentingan estetika, lahan hijau berfungsi sebagai resapan air. Untuk memaksimalkan penyerapan, lahan hijau bisa ditambah dengan lubang biopori. Ruang terbuka yang dipenuhi taman berfungsi sebagai penyaring

kebisingan dan debu juga menjadi tempat untuk mengisi energi. Air limbah dapur dan kamar mandi yang sudah diolah dapat digunakan untuk menyiram tanaman. Salah satu caranya nya dengan menggunakan jenis tanaman air untuk membersihkan limbah. Jangan lupa untuk memastikan peletakan septic tank dan pengaliran limbah air kotor dengan cermat. Selain tangki yang harus kuat, jarak tangki dengan bangunan minimal 1,5 meter dan jarak tangki ke sumur air bersih minimal 10 meter. Air hujan yang semakin sering turun akhir-akhir ini harus dimanfaatkan, buat sumur resapan air hujan untuk menjaga sumber air tanah juga mencegah banjir akibat air tergenang sia-sia.

17


THE GUIDE

Sel Surya : Solusi Krisis Listrik Bosan rasanya mengalami pemadaman listrik bergilir yang rutin. Salah satu alternatif yang banyak dipraktikkan negara lain adalah pembangkit listrik tenaga matahari. Solar cell atau sel surya adalah alat semikonduktor yang terdiri dari dioda p-n junction dan jika tertimpa sinar matahari akan menghasilkan aliran arus listrik. Sel surya biasanya dipasang di atap gedung dalam bentuk panel surya.

Untuk apartemen, kini banyak diterapkan atap hijau, upaya memadukan sistem bangunan dengan sistem penghijauan atap. dengan lapisan tanah khusus sedalam dua meter. Atap hijau membutuhkan struktur bangunan khusus dan sistem pengairan yang baik. Akan tetapi, di tengah kerumitan dan biaya pembuatan yang mencapai 2-3 kali lipat atap biasa, atap hijau mampu menjadi rumah baru bagi ekosistem yang tersingkirkan untuk pembangunan kota.

Walau berlimpah sinar matahari,energi surya belum banyak digunakan di Indonesia dengan alasan biaya pemasangan yang mahal. Padahal kalau jumlah pengguna semakin besar, akan semakin banyak panel surya yang diproduksi, dan perkembangan teknologi sel surya sendiri akan membuat harganya semakin terjangkau.

Kota London sudah membuktikan bagaimana atap hijau berhasil mengundang kehadiran burung Black Redstart Britania. Jenis tanamannya pun tak sebatas tanaman perdu melainkan juga pohon besar layaknya tanah di darat.

Atap Hijau : Pelindung Segala Cuaca Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah (1,8 persen/ tahun data Proyeksi Divisi Kependudukan PBB kurun 2000-2030), Jakarta semakin kepayahan menampung penduduknya. Polusi dan konsumsi energi meningkat, sementara lahan semakin sempit. Pola tinggal penduduk urban pun sudah bergeser, di apartemen tengah kota atau ke rumah berukuran kecil di luar Jakarta.

18

Atap hijau sesungguhnya bukanlah hal baru. Atapatap ini biasa ditemui di rumah-rumah di padang rumput Amerika dan Eropa Utara. Tetapi, karena biaya yang cukup tinggi, tidak semua pihak mampu membuatnya sehingga dibutuhkan dukungan dari Pemerintah. Di Portland, Oregon, Amerika Serikat, pembangun yang menggunakan atap hijau mendapat keringanan pajak. Bahkan di Jerman, Swiss dan Austria, atap hijau menjadi kewajiban yang telah diatur hukum setempat. Kapankah giliran Indonesia? Maukah kita menerapkannya dari rumah sendiri, menjadi tempat berlindung yang benar-benar melindungi seutuhnya. (MAN)

Selain untuk penyelamatan ekosistem serta penyaring polusi suara dan udara, atap nan unik ini juga mampu meringankan suhu ekstrem dan mengatur kelebihan air yang biasa terjadi pada atap-atap biasa. Ketika musim panas, suhu siang hari di puncak-puncak atap yang dilapisi aspal bisa melebihi 65â—ŚC dan membuat suhu kota meningkat. Dengan adanya atap hijau, peningkatan suhu lebih sedikit dan bisa menghemat biaya pendingin ruangan hingga 20 persen. Sementara di kala hujan, atap hijau dapat menyerap air yang biasanya terbuang sia-sia.

19 19


a y n h i r u g n , a a r n d i a n t r n u a n a b A arg at ke m eseh an k bar se wit sa

GLORIOUS FOOD Memaknai kembali pangan kita

Roti tawar dengan olesan margarine tebal bertabur gula pasir atau coklat bisa jadi merupakan menu rutin sarapan pagi bagi generasi di saat isian roti belum beragam seperti saat ini.

Meski banyak yang tidak dapat membedakan antara margarin dan mentega, margarin sudah menjadi bagian tak terpisahkan dengan berbagai jenis makanan sehari-hari. Ada dalam aneka kue, biskuit dan kukis, cake dan roti, juga untuk menumis. Coba periksa saja berbagai jenis penganan yang kita nikmati, bisa dipastikan sebagian besar mengandung margarin. Dikenalkan di masa penjajahan Mengamati iklan-iklan margarin jadul, seperti diingatkan kembali bahwa kehadiran margarin, memang diperkenalkan oleh budaya makan orangorang Belanda yang saat itu menjajah Hindia Belanda. Simak saj saja ja margarine untuk olesan roti:

Ook op het h broot Smaakt Blue Band Overheerlijk Blue Band Ban nd Rijk Atau unt untuk tuk memasak: memasak “Miss Palmboom Pallmboom berkata berk Palmboom menguningkan mengunin ngkan daging Njonja se-sempurnanja. Memang margarine jang ja kaja vitamin dan lezat ini akan men menambah nambah seda sedap-nja masakan Njonja� Maraknya M araknya a kehadiran iiklan dan penggunaan m argarin n serta minya margarin minyak goreng berbahan sawit beer b ber erjja jal a allan berdampingan berdampinga dengan semakin luasnya b berjalan pee keb p per keeb kebun bunan sawit di Indonesia. I perkebunan Banyak yang tidak tah tah ta ahu, u, sawit saw sa aw aw wit mulai ditanam dita tahu, seabad lalu di Pantai Timur T Tim Ti mur ur Su S Sumatra. umatra.

20

21


GLORIOUS FOOD

Margarin merupakan salah satu produk campuran (emulsi) air dalam minyak: fase air berada dalam fase minyak.

Margarin atau minyak goreng bisa dipastikan selalu ada di meja makan dan dapur kita. Setelah seabad, pernahkan terpikir margarin telah mengubah pola makan kita, dan juga kondisi lingkungan negeri ini?

Perseteruan Margarin vs Mentega Margarin merupakan alternatif lemak yang lebih terjangkau harganya dibandingkan mentega. Dan sejak itu dimulailah perseteruan sengit di benua Eropa dan Amerika, walau nyaris tak terdengar di negeri kita. Mentega (butter) berasal dari cream (susu) kadang ditambah garam untuk salted butter. Perseteruan mentega versus margarin dimulai saat Raja Perancis, Louis Napoleon III menyelenggarakan sayembara untuk menemukan bahan pengganti mentega yang lebih murah bagi konsumsi prajurit dan rakyat jelata (1869). Hippolyte Mege-Mouries, sang ahli kimia menemukan oleomargarine, disingkat “margarin” yang menjadi pemenangnya. Pada 1871 hak paten margarine dijual ke Jurgens, perusahaan Belanda, yang kini bagian dari Unilever. Pengusaha inilah yang memberi warna kuning pada margarine agar tampilannya kian mirip dengan mentega.

Popularitas margarin, memicu kemarahan perusahaan pembuat mentega, yang sebagian besar peternak sapi/produsen susu. Pengenaan pajak, pelarangan penggunaan pewarna kuning hingga pelarangan beredarnya margarin merupakan respon dari negara penghasil mentega Pada era 1920an margarin mulai diterima, karena diperbolehkannya berbagai bahan tambahan pada 22

mentega. Margarin dipilih karena lebih lebih mudah rata saat dioleskan di roti. Perang Dunia II juga mengangkat pamor margarin karena minimnya pasokan mentega. Hingga kini, di dunia makin banyak orang menggunakan margarin.

Harga dibalik kelezatan Muffin, brownies, waffle, cupcake, banana cake…jadi penganan favorit karena rasa lembut dalam setiap gigitan kita. Penggunaan margarin menjadi salah satu kuncinya. Emulsinya mengembangkan dan melembutkan cake, menjadikan tekstur cake yang bagus dan kokoh. Tapi, pernahkah terpikir ada kaitan erat antara deretan penganan yang menggoda selera itu dengan semakin rusaknya hutan kita? Bahan baku utama margarine adalah minyak nabati, dan minyak sawit menjadi salah satu bahan pembuat margarin. Coba saja cek pada kemasan margarin yang digunakan. Permintaan margarin di dunia dan nasional terus meningkat. Ini menjadi salah satu faktor yang mendorong perluasan kebun-kebun sawit hingga mendesak yang hutan-hutan yang memberi kita keragaman hayati tak ternilai bahkan hingga lahan-lahan subur, yang cocok untuk tanaman pangan. Saat ini, Indonesia adalah pemilik lahan perkebunan sawit terluas di dunia, yaitu 11,5 juta hektar (Sawit Watch, 2011). Bahkan hingga tahun 2020, pemerintah kita menargetkan pembukaan kebun sawit hingga 20 juta hektar! Tentu saja, semua ini bukan semata untuk kebutuhan membuat margarin. Sawit menjadi bahan baku utama bagi banyak produk, mulai dari minyak goreng, sabun mandi, hingga bahan bakar nabati (biofuel).

Awalnya margarin dibuat dari lemak sapi, susu dan air Mège-Mouriès menyempurnakan temuan Michel Eugene Chevreul berupa sejenis asam lemak yang disebut acide margaruite. Kemudian berkembang dan bisa dibuat dari berbagai jenis minyak nabati, dari minyak kelapa, minyak zaitun, minyak sawit.

Bukan “dosa” besar bila kita menjadi penggemar aneka penganan lezat berbahan baku margarin. Namun akan lebih bijak dan “nikmat” bila kita mulai peduli juga terhadap hilangnya berjuta-juta hektar hutan yang dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit. Atau diabaikannya lahan perkebunan sawit yang ada, yang sebenarnya bisa menghasilkan lebih banyak kalau diurus lebih baik. Bayangkan saja, ada ratusan bahkan ribuan species dalam hutan harus lenyap untuk satu jenis tanaman ini saja. 23


GLORIOUS FOOD

Bedakan! Perbendaharaan kata Bahasa Indonesia hanya mengenal mentega untuk adonan gurih yang berbahan dasar susu atau minyak ini. Tapi, jangan pernah menyamakan Mentega yang terbuat dari susu, dan

Apakah kenikmatan setara dengan kehilangan yang dialami?

Margarine, yang kini sebagian besar bahan bakunya minyak nabati.

Mentega ( Butter )

Persoalannya semakin pelik karena bukan hanya hutan tropis yang dialihfungsikan menjadi kebun sawit, tapi ada juga usaha besar-besaran untuk membuka lahan gambut, yang berakibat lepasnya karbon yang tersimpan di bawah tanah proses pengeringan lahan. Kerusakan lahan gambut di Indonesia disebut sebagai penyumbang 4% emisi karbon dunia dan menempatkan Indonesia sebagai 1 dari 3 negara penyumbang terbesar karbon di dunia, di samping Amerika dan Cina. Ironisnya, pada saat yang sama Indonesia menyatakan akan menurunkan emisinya hingga 41% dengan mendeklarasikan moratorium (penghentian sementara) penebangan hutan dan pengalihfungsian lahan gambut. Ditambah lagi masalah konflik antara masyarakat adat dan perkebunan besar. Tercatat pada 2010, ada 663 kasus konflik agraria di kawasan perkebunan kelapa sawit (Sawit Wacth, 2011). Nah, dengan gambaran seperti itu, saat kita menikmati legitnya cupcake atau gurihnya pancake, ada baiknya menyisakan juga kepedulian untuk melakukan sesuatu bagi lingkungan yang kian berat bebannya ini.

- Dibuat dari krim susu cair sekitar 20 liter susu = 1 kg mentega. Mengandung vit A, D

energi 100 Kal, lemak 12 g, lemak jenuh 7,2 g, kalsium 3 mg, dan vitamin A 430 IU.

- Lebih lembut, beraroma susu, dan mudah meleleh di suhu hangat (32-35°C). - Berwarna kuning pucat. - Memberikan rasa gurih dan aroma lebih tajam

Mungkin bisa dimulai dengan menjadikan topik perluasan lahan sawit sebagai bahan obrolan dengan sahabat. Lontar pertanyaan; “Apakah hutan kita harus dihabiskan untuk jadi perkebunan sawit, tidak adakah pengelolaan yang lebih baik untuk kebun-kebun yang ada.” Dijamin akan jadi topik pembicaraan hangat. Coba saja!

Indonesia masih mengimpor margarin dari Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jerman, Belgia, Korea Selatan dan Singapura (negara yang tidak punya kebun sawit!) karena produksi dalam negeri tidak cukup. Impor margarin pada 2007 saja mencapai 4.315.142 kg (BPS, 2008)!

- Proses hidrogenasi dapat menghasilkan lemak trans, mirip sekali dengan lemak jenuh/saturated fats dan

pada masakan. Tidak cocok untuk menumis atau

dapat meningkatkan kolesterol. Lemak trans dianggap

menggoreng makanan.

lebih berbahaya untuk kesehatan daripada lemak

- Menyebabkan tekstur kue (cake) kurang kokoh - Untuk kukis hasilnya renyah sekaligus lembut, dengan tekstur yang baik dan aroma yang harum menggoda.

jenuh. - Satu sendok makan margarin (14 g) terdiri dari: air 16%, energi 100 Kal, lemak 12 g, lemak jenuh 2,1 g, kalsium 3 mg, dan vitamin A 470 IU.

Margarin - Dibuat dari minyak sayur: minyak jagung, kelapa sawit,

Ironi Indonesia! Walau punya lahan sawit terluas didunia, yang menghasilkan minyak sawit dan bagian-bagiannya untuk pembuatan margarin, hingga kini

Margarin

atau minyak kedelai - Biasa diberi tambahan susu skim atau bahan kimia yang mirip rasa mentega, dan ditambah dengan vitamin

Tumbuhnya kesadaran tentang dampak negatif lemak trans terhadap kesehatan mendorong diciptakannya margarin non-hidrogenasi. Tekstur margarin ini lebih lembut dibanding margarin stick yang kaku.

A dan D, serta garam, zat pewarna dan pengawet khusus untuk makanan (preservatives). - Lebih kaku, dan stabil di suhu ruang, meleleh pada 33–43°C.

Cek & cari margarin yang “baik”: 1. Kurang dari 10 gram total lemak per satu sendok makan sajian,.

- Warnanya kuningnya lebih cerah dari mentega.

2. Lemak trans 0 gr.

- Bangunan kue (cake) lebih lembut dan mengembang

3. Bukan “partially hydrogenated oil”. 4. Kandungan lemak jenuh sebesar 2 – 2,5 gr saja

Hitung-hitungan Kesehatan

(atau kurang) per porsi.

Perdebatan tentang dampak kesehatan margarine dan

5. Cari yang bahannya alami dan diproses secara

mentega juga cukup sengit. Tetapi, biasanya ahli nutrisi

minimal

tetap mendefinisikan semua jenis lemak sebagai produk

6. Pilih margarine yang berasal dari perkebunan

berkalori tinggi. Anjurannya sederhana: konsumsilah

sawit yang tidak merusak.

secara bijak. .

7. Kalau sudah terlanjur suka pada beberapa produk yang belum “ramah kesehatan dan ramah

Mentega

lingkungan”, “colek” saja produsennya untuk segera

- Terbuat dari lemak hewan, sehingga mengandung

membenahi. Ini kan kehidupan kita bersama.

kolesterol dan lemak jenuh/saturated fats(66%)

Sudah saatnya margarine kita memadukan

- Mengandung vitamin A, D, protein dan karbohidrat

kelezatan, kesehatan dan kelestarian lingkungan.

- Satu sendok makan mentega (14 g) terdiri dari: air 16%,

Bukankah ini pilihan terbaik untuk negeri dengan luas kebun sawit nomor satu di dunia!

24

25


SAYS Penggal pandangan dan pengalaman

Murdijati Gardjito

Bagi Murdijati Gardjito hanya dengan membangun kesetaraan antara produsen dan konsumenlah, Indonesia bisa mengatasi krisis pangan, yang hingga saat ini belum disadari oleh banyak orang.

“Pangan lokal untuk atasi krisis pangan”

Staff ahli Pusat Kajian Makanan ini melihat konsumen yang tidak peduli dan hanya menuntut pangan yang murah tapi bagus, aman, serta tidak mau tahu bagaimana cara memproduksinya dan siapa yang membuatnya tidak akan pernah bisa membangun bangsa yang kuat dari sisi pangan. “Konsumen harus mendukung produsennya, terutama produsen pangan kecil yang tersebar di pedesaan di Indonesia. Hanya dengan hubungan yang seimbang dan seiring bersama kebutuhan pangan kita bisa diupayakan sendiri dengan cara yang lestari.” Tegas Ibu yang merupakan Profesor di bidang pangan. Makanan tradisional yang diolah dari sumber daya yang tersedia di sekitar, dapat menjadi sumber kemandirian pangan. “Beragam umbi, atau hasil hutan seperti sukun, pisang bisa dikelola oleh industri kecil dipedesaan menjadi aneka tepung, dan produknya bisa menjadi sumber pangan sehat yang juga cocok bagi anak dengan kebutuhan khusus.” Tambahnya lagi mengingatkan bahwa tepung terigu yang ada 100% diimpor. How to present Diakui Bu Mur, tampilan makanan tradisional memang harus diubah, agar generasi muda, khususnya orang kota mau menikmatinya. “

26

Seperti puding gadung itu enak sekali, dengan sedikit sentuhan bisa mendorong pemasaran, pantas di sajikan di café-café”. Maraknya acara memasak dan kompetisi di televisi sebenarnya bisa menjadi langkah awal untuk mempromosikan pangan lokal Indonesia yang sangat kaya. “Sayangnya hingga hari ini banyak chef Indonesia orientasinya pada masakan asing, mengikuti industri pangan yang kerap menganggap menu dari luar lebih bergengsi” katanya mengutarakan keprihatinannya. Karakter konsumen Indonesia yang memerlukan contoh, ada tokoh panutan dalam mengkonsumsi menjadi kunci untuk menjadikan makanan tradisional populer. Saat ini hanya imbauan yang tidak dilakukan atau sebatas pada lomba-lomba pada acara tertentu, sementara berbagai makanan instant dikomunikasikan secara terus menerus dan dikemas dengan cantik.

Dengan semakin sulitnya menghasilkan pangan, terutama padi yang sangat tergantung pada musim, seharusnya lidah, hati dan pikiran konsumen harus diubah. “Anak dan remaja merupakan konsumen masa depan yang harus diperkenalkan kembali pada beragam makanan tradisional.. Tentunya dengan kemasan yang baru dan modern seperti cassava stick, ice cream ubi ungu, sweet and sour banana chips, puree sukun, dan puding kleci agar mereka tertarik dan menjadi penggemar yang fanatik.”sampai Bu Mur. Pilihan makanan pada apa yang kita punya, cinta pada para penghasil makanannya, akan menjadi modal bagi bangsa ini untuk bertahan melewati krisis pangan. Itu yang diyakini Ibu Murdijati Gardjito. Selera lidah kita adalah soal pilihan yang harus digunakan. Kelezatan akan datang bersama keseimbangan dan solidaritas antara konsumen dan produsen pangannya! (IR)

27


SAYS

Leonardo DiCaprio: Siapakah pemilik akun twitter dengan bio “Actor, Environmentalist and Philanthropist”? Ya, Leonardo DiCaprio, aktor yang terkenal dengan film romantis Titanic kini giat mempromosikan aksi penyelamatan lingkungan sesering ia mempromosikan film Blockbuster nya yang terbaru. Di saat selebriti lain masih menjadi duta lingkungan dan menerapkan praktek ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, Leonardo DiCaprio sudah membentuk organisasi, website pribadi dan membuat film dokumenter tentang lingkungan. Leonardo DiCaprio Foundation berdiri pada 1998 untuk mempopulerkan berbagai isu dan berita lingkungan yang menjadi perhatiannya. Populasi harimau yang menurun hingga 96,8% dalam 20 tahun terakhir, mendorong Leonardo DiCaprio Foundation untuk fokus pada kampanye “Save Tigers Now” yang diinisiasi oleh World Wild Fund (WWF). Selain itu, Leonardo DiCaprio juga kerap bekerja dengan organisasi lain, seperti Natural Resources Defense Council, Global Green USA dan National Geographic Kids. The 11th Hour : Where Environment and Movie Meets. Kecintaannya pada dunia film dan lingkungan, bertemu ketika Leo menjadi co-writer, co-producer dan narator dalam film

28

Cameron Diaz It’s a Big Party! dokumenter The 11th Hour. Dalam film tersebut, Leo menyatakan bahwa “ Pemanasan global tidak hanya tantangan lingkungan nomor satu yang kita hadapi, tetapi juga masalah paling penting yang dihadapi seluruh umat manusia”. Di tengah maraknya model film dokumenter populer, The 11th Hour hadir dalam format tradisional dengan rangkaian wawancara serius dan potonganpotongan gambar yang mengingatkan penonton akan tayangan Discovery Channel. Di film ini, Leo menghadirkan ahli kehidupan berkelanjutan, biomimikri (penelitian tentang sistem dan proses alam), konsumsi, kualitas air dan udara, energi terbarukan hingga kelangkaan spesies. The 11th Hour pun berhasil menyentuh hati audiens dengan pendekatannya yang tak hanya terhenti pada perubahan iklim, tetapi juga pemikiran agama dan kurangnya cinta di antara sesama manusia. Untuk mendukung kampanye Leo klik www.leonardodicaprio.org atau ikuti akun Twitter @LeoDiCaprio ! (MAN)

Semangatnya yang meledak-ledak dan kepribadiannya yang menyenangkan terpancar saat Cameron Diaz mengajak orang untuk aktif menyelamatkan lingkungan. Bagi Cameron, penyelamatan lingkungan harus menyenangkan dan mudah. “Yang saya pahami, kita tidak bisa menghentikan kehidupan, tidak bisa memaksa orang untuk menyerahkan segala (kemudahan hidup) yang dimilikinya.” Cameron memilih untuk berkampanye lewat kesehariannya, dari mengendarai mobil hybrid Toyota Prius, membeli pangan lokal, berbelanja di pasar loak, melakukan daur ulang hemat air dan mengatur pemanas ruangan. Lucunya lagi, Cameron menyiram toiletnya 2-3 kali setelah digunakan! Dalam MTV Trippin’, reality show yang merekam perjalanannya berkeliling dunia, Cameron mengajak penonton untuk belajar bersama tentang pentingnya menjaga lingkungan. Walau memang seluruh perjalanan masih menggunakan prinsip carbon offsetting, menghitung berapa banyak emisi yang dihasilkan dan “membayarnya” dengan menggunakan energi alternatif dan menanam pohon. Bukan mengurangi banyaknya perjalanan.

Gelar ‘Queen of Green’ kian lekat pada Cameron setelah terlibat dalam penulisan buku The Green Book: The Everyday Guide to Saving the Planet One Simple Step at a Time, pembuatan iklan layanan masyarakat dan mengikuti pelatihan mengenai pemanasan global The Climate Project yang digagas Al Gore. Iapun terlibat dalam konser Live Earth dan kampanye SOS (Save Our Selves) yang menyebarluaskan informasi bagaimana menghadapi pemanasan global. Dalam film dokumenter tentang peduli bumi, optimisme Cameron menghadapi pemanasan global terpancar saat ia mewawancarai banyak orang tentang sumber air dan udara, apa saja yang dikonsumsi serta apa yang akan dilakukan untuk menjaga itu semua. Cameron percaya semua orang punya pendapat dan ide hebat yang bisa dibagi dengan orang lain. “This is not a farewell concert — this is a celebration as far as I’m concerned!” Teriaknya, baginya menyelamatkan bumi adalah pesata besar. Ayo bergabung (MAN)

29


GO LOCAL Produk lokal dan permasalahan

Catatan dalam tiap lembar tenun Buton

Selembar kain tenun Buton, bukan sekedar pembungkus dan pelindung badan. Kain tenun Buton dengan motif garis-garis untuk perempuan dan kotak-kotak untuk lelakinya adalah catatan tentang berbagai hal yang ada disekitar masyarakatnya. Nama-nama tenun Buton, Sulawesi Tenggara akan bercerita tentang sumber penghidupan masyarakatnya, dan bagaimana mengelolanya. Jalinan pengetahuan Motif kain seperti Tuwona Owi ( si ubi ungu), Bancana Kalupu (daun kelapa muda), Mangopa (jambu air), Koroura (udang batu atau lobster), Kamba Mpulu (bunga sedap malam), Dalima Mancura (buah delima muda), Bula Malaka (jambu biji), Kambana sampulu (bunga asam), Kuna-kuna (tanaman kacang hijau liar), dan Kambana Wolaab ( unga pohon wolaa,pohon untuk membuat perahu) menunjukkan berbagai keanekaragaman hayati yang menjadi bagian kehidupan orang Buton sehari-hari. Motif yang lain seperti Untolu Hole (telur goreng), Walona Kanculapa (debu hasil pembakaran daun-daun kering di kebun), dan Kambana Huenu (sayur lokal yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit ginjal), menunjukan cara mengolah sumber daya yang ada. Pada motif Untolu mangau, ada sentuhan humor yang bisa jadi menunjukkan kegemaran orang Buton, pada telur goreng yang sedikit hangus. Walaupun sebagian besar masyarakat Buton adalah nelayan, motif tenunnya banyak bertutur tentang keadaan daratan. Hal tersebut karena para penenun dan pemberi nama motifnya adalah para perempuan. Para perempuan inilah yang merekam kondisi disekitar

30

rumah mereka sehari-hari, dengan kegunaan dan fungsinya. Nama motif tenun ini diturunkan dari ibu ke anak perempuannya, selama generasi ke generasi, seperti juga pengetahuan yang melekat padanya. Penyambung hidup kala paceklik Di berbagai desa di pulau Buton, Muna hingga Wakatobi, saat laut sedang tidak memberikan ikan dimasa paceklik, bunyi hentakan alat tenun akan terdengar di hampir tiap rumah, nyaris sepanjang hari. Pada saat paceklik, tenun Buton memang sumber utama untuk memenuhi kebutuhan keluarga nelayan. Hatia, perempuan setengah baya tengah asyik menenun di workshop nya yang terletak di bagian bawah rumah panggung, di desa Sula’a, menuturkan hal ini. Seperti juga kelompok ibu-ibu penenun di Desa Lanto, di Pulau Muna. “Dulu biasanya turis yang datang mencari sarung, tetapi sejak pemerintah daerah mewajibkan pegawai negeri dan n anak sekolah untuk menggunakan gunakan tenun dalam dala am seragam dan baju dinas, sarung arung makin banya banyak ak yang cari” Ceritanya sambil mbil mengerjakan pesanan untuk peringatan Hari Ulang Tahun Sulawesi S Tenggara, pada akhir April lalu.

Penenun kini membuat syal, selain banyak dicari turis, syal memberi keuntungan lebih banyak bagi penenun. Kini Hatia cermat mendokumentasikan jenis motif yang dibuat para penenun sekaligus mengumpulkan pengetahuan yang ada secara terstruktur. Sayangnya belum banyak yang melakukan hal ini, Tenun Buton nyaris dilupakan, sejak ada sarung pabrik dengan harga yang jauh lebih murah. Perhatian pemerintah dan masyarakat yang kembali menghargai dan menggunakan sarung Buton, menjadi jaring penyelamat bagi masyarakat pesisir kala paceklik. Ahh..sarung dan pantai memang selalu menjadi paduan yang pas. Sarung Buton ada juga di Fair Trade & Organic Product Ruko Grya Sanur, Jl. By Pass Ngurah Rai Sanur Sanur Kaja Denpasar Bali Telp. 0361 - 283555 / 283 666 666

Rata-rata, perempuan erempuan Buton dapat da apat membuat satu sarung dalam 4-5 hari. Bermodal Beermodal benang apat dijual hingga sedikitnya Rp.45.000 sarung da dapat arga modal. “Tergantung “Terga antung jenis 3 kali lipat harga seekali, seperti benang bena na ang benangnya, kalau yang halus sekali, ti lebih mahal. Juga Jug ga Samasili, sarung sarung ar g mastuli, pasti untuk keperluan luan adat, yang menggunakan menggunaka an benang an ben nang ang an ng emas atau perak.” erak.” jelas Hatia lagi. la agi.

31


GO LOCAL

Modal jimpitan

Kerupuk ikan gurih dari Morodemak Buat sebagian orang Indonesia, makan tidaklah lengkap tanpa suara riuh “kriuk-kriuk” kerupuk. Begitu banyak jenis kerupuk, juga aneka jenis makanan yang baru lengkap setelah diberi topping taburan kerupuk. Ada satu kerupuk istimewa yang patut dicoba. Bukan karena gurih ikannya saja. Pada tiap kerenyahannya ada semangat perempuan nelayan Morodemak untuk tidak takut berusaha dan sejahtera. Seperti juga banyak perempuan nelayan di wilayah pesisir lainnya di Indonesia, perempuan nelayan Morodemak, tidak dianggap sebagai nelayan. Walau merekalah yang menyiapkan kebutuhan sebelum para suami atau anggota keluarga lainnya pergi ke laut, juga menangani hasil tangkapan sesudahnya. Anggapan “bukan nelayan” ini membuat perempuan nelayan tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah. Berbagai program dan bantuan hanya diberikan kepada laki-laki. Tapi Mbak Nuk, sapaan dari Masnuah, tidak menyerah. Perempuan asal Rembang ini menginisiasi kegiatan ekonomi, agar perempuanperempuan Morodemak,bisa mandiri. Lewat kumpul-kumpul, berbagai kejadian sehari-hari diobrolkan dan coba dicari jalan keluar bersama agar bisa berdaya.”Saya melihat banyak perempuan yang hanya diam menunggu suami pulang melaut,padahal seringkali tidak membawa hasil juga.” katanya. “Sayang kan, padahal kita perempuan pasti bisa membantu ekonomi keluarga” tambahnya lagi. Untuk itu dibentuklah kelompok perempuan Puspita Bahari, yang kini anggotanya 30 orang pada 2006.

32

Koperasi beras merupakan langkah pertama Mbak Nuk, untuk mengumpulkan para perempuan tetangganya. Dengan modal sejimpit, atau satu sendok beras, terkumpul modal berupa beras untuk kegiatan simpan pinjam anggota. Sayangnya kegiatan macet karena banyak yang tidak membayar tepat waktu. Dari modal yang terkumpul satu juta rupiah akhirnya tinggal Rp.300.000,-. Lalu Mbak Nuk melihat peluang lain, membuat tepung ikan dengan dukungan salah satu lembaga, itupun belum berhasil. Kerupuklah yang menjadi penggerak kegiatan perempuan Morodemak. ”Ada teman yang datang kerumah, saya suguhkan kerupuk buatan sendiri, dia bilang rasanya enak sekali, dan bertanya kenapa tidak dijual’, jelasnya. Terlebih, membuat kerupuk merupakan ilmu yang dikuasai para perempuan Morodemak. Tetapi karena terbiasa membuat sendiri dirumah masingmasing, dianggap biasa dan tidak terpikir dapat menjadi sumebr pendapatan keluarga.

hampir selalu tersedia, menjadi bahan baku utama. Bumbu-bumbunya pun dijaga yang berbahan alami saja. Tiap minggu kelompok dapat menghasilkan 50 kg. “Dulu pernah hingga 4 kwintal, tetapi karena pemasarannya belum lancar, masih tergantung pada pengepul yang menekan harga, jadi anggota koperasi sepakat menurunkan produksi dulu hingga ada pasar yang lebih adil, ” harapnya. Kerupuk ikan sudah membantu menambah meriah kehidupan perempuan Moro Demak. Siapa yang mau ikut menjadi bagian dari kemeriahan dan kerenyahan kehidupan perempuan Puspita Bahari sambil menikmati gurih dan renyahnya kerupuk ikan? (IR)

Mengolah ikan murah Dengan sisa modal dari koperasi beras untuk membeli peralatan, sejak November 2009, kelompok PB mulai upaya membuat kerupuk di rumah masing-masing.” Sekarang lebih enak, kami langsung membeli ikan segar dari kelompok nelayan yang mendapat bantuan kapal, karena kami juga terlibat disana.” Ikan segar dengan harga murah seperti belida (jenis ini merupakan ikan mewah di Jepang) atau kembung yang

33


GO LOCAL

Wine Ubi Ungu: cheers untuk hidup sehat

Antosianin adalah zat antioksida yang terdapat dalam zat warna tanaman, dan dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.

“Banyak orang bule kaget saat tahu wine yang mereka minum dibuat dari ubi ungu, rasa dan warnanya mirip sekali dengan wine yang dibuat dari anggur ” kenang Pak Dewa, tentang kejutan yang dihadirkan wine ubi ungu racikannya saat menyelenggarakan makan malam bagi para koleganya. Hal ini juga diakui oleh Yohan Handoyo, penulis buku “Rahasia Wine” yang juga pemilik “Decanter Wine House” di Jakarta. “Rasa dan warna wine ubi ungu udah cakep. ..warna violet hue nya cakep.” komentarnya disampaikan melalui twitter setelah menyesap wine ubi ungu kiriman Respect. “Semua jenis buah pada dasarnya bisa dibuat wine, tapi kalau dari ubi memang rasanya belum pernah ada’.ujar Dewa. Keinginan Dewa membuat wine dipicu setelah berhasil membuat sirup ubi ungu. Wine ubi ungu merupakan kreasi puncaknya untuk mengangkat martabat ubi yang masih dianggap makanan orang miskin. Terlebih kadar antosianin dalam wine tetap tinggi. “Jadi bisa nikmat tapi sehat, atau cara sehat yang nikmat dengan wine ubi ungu ini.” tambahnya sambil tertawa. Seperti yang disampaikan Yohan Handoyo “Jika ini adalah langkah untuk memberi kesempatan petani untuk menciptakan nilai tambah, saya mendukung. Brilliant”. Ke depan, dengan sedikit sentuhan artistik Yohan berharap wine ubi ungi bisa seperti wine manggis dari Thailnad yang berhasil mencuri hati turis

dengan keanekaragaman hayati, potensinya ada pada industri bioteknologi yang tentunya berpihak pada produsen kecil. Kondisinya sekarang, pembuat wine lokal masih tergantung pada ragi impor. Padahal kunci membuat wine ada pada raginya. Kadang kualitas ragi juga tidak menentu sehingga wine yang dihasilkan tidak stabil. “banyak pembuat wine lokal yang tidak punya alcohol meter, dan masih memakai perasaan, sehingga rasa berubah tanpa diketahui.” Jelas Made.

oleh pembuat wine lokal lainnya. Harapan Dewa, dimasa mendatang, Indonesia bisa menjadi pemain utama, khususnya ragi. “Banyak sekali bahan pangan kita yang membutuhkan ragi, dari yang tradisonal seperti tempe, tape, wine, arak hingga roti. Prinsipnya Indonesia bisa membuat semuanya dengan bahan dari negeri sendiri.” Bagi Dewa, yang terpenting adalah merdeka dengan kekayaan sendiri. Sudah terlalu banyak kekayaan alam Indonesia yang dianggap remeh oleh bangsanya sendiri. Lewat pengetahuan yang dimiliki, inovasi dan jeli melihat peluang, Dewa menghadirkan wine ubi ungu. Bukti tentang betapa kaya dan bermanfaatnya pangan lokal yang tersedia.

Sweet Wine Denpasar Bali (0361-465915)

Tidak mau tergantung, Dewa mengembangkan ragi untuk wine ubinya, yang dapat juga digunakan

Bioteknologi yang ramah Sebagai Dosen pada fakultas Bioteknologi Pertanian, Prof.Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, Msc percaya bahwa bagi Indonesia yang kaya 34

35


WE FOUND IT Pilihan di sekitar kita

“Napak Tilas” Teman seperjalanan yang gaya

Bagi Dian Herdiany, teman seperjalanan yang asyik dan gaya adalah keharusan. Terlebih, perjalanan menjadi bagian dari pekerjaannya, keliling dari satu kampung, desa, nagari yang selalu dijalani dengan senang hati. Maka tidak heran jika Dian kemudian memilih untuk membuat sandal cantik untuk mendukung pekerjaannya di Kampung Halaman, lembaga non pemerintah yang juga didirikannya sejak 2006. Filosofi mandiri “ Napak Tilas memang dirancang untuk diriku agar mandiri dan tidak lagi membebani Kampung Halaman, apalagi Napak Tilas sesuai hobi dan minatku di bidang fashion” tuturnya, ia kini bekerja secara voluntir untuk Kampung Halaman selama dua hari dalam seminggu. Filosofi Napak Tilas adalah kemandirian, yang selalu Dian tanamkan diantara para penggiat Kampung Halaman. Bagi Dian, saat dia mandiri, kemudian Kampung Halaman mandiri, maka komunitas dampingan juga akan mandiri. “Semoga bergulir jadi efek domino, semua bisa mandiri.” Jelasnya dengan semangat. Alas kaki cantik nan nyaman Kombinasi antara kefanatikannya pada alas kaki enak dan nyaman juga datar yang kerap disebut Dian “teplek” dengan kegemarannya mencari produk cita lokal, seperti kain tenun dan batik, memicu kreatifitas Dian untuk menggabungkan

36

keduanya dengan cara cara sederhana. “Jadinya alas kaki yang terpisah antara alas dan tali-tali kainnya.” Tali-tali Napak Tilas berasal dari berbagai kain katun yang nyaman di kaki, mulai dari katun bermotif modern dan pop, hingga kain-kain lokal yang unik. Bisa dipastikan diantaranya ada yang sesuai untuk siapa saja. Bahkan juga untuk para pria. Koleksi kain lokal yang dimiliki Napak Tilas kini semakin beragam, ada batik klasik dari Jogja dan Solo, batik Tasik yang meriah, lurik, tenun Jepara. Setiap Dian melangkah ke berbagai lokasi, Dian akan membawa serta kain lokalnya. Seperti pada Mei lalu, saat sedang melakukan riset tenun di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, oleh-olehnya kain untuk melengkapi koleksi Napak Tilas. Alas kaki Napak Tilas dipercantik dengan beads kayu yang centil dan unik. Dari satu kain bisa dijadikan bermacam model sandal cantik dan manis. Bisa dipastikan perempuan yang memilih kenyamanan tetapi menyukai gaya akan segera jatuh hati pada Napak Tilas.

Fair Trade! Kenali siapa yang bikin kita cantik! Inilah ajakan Dian bagi para pemakai Napak Tilas. Proses pembuatan Napak Tilas juga dilakukan bersama orangorang yang dikenal baik oleh Dian. “Aku mencoba menerapkan sistem fair trade sederhana, dengan versiku,” jelasnya. Mulai dari melakukan survey bahan, menghitung biaya produksi bersama kemudian mereka lah menentukan harga yg pantas untuk tenaganya yang dikeluarkan. “Untuk pembayaran upah, aku hampir tidak pernah menawar,” tambahnya lagi. Dian juga membantu membuat sistem kerja yang efektif, supaya para pengrajin bisa lebih produktif. Kini Napak Tilas sudah punya gerai mungil di Jogja. Produknya pun tidak hanya sandal cantik saja, tetapi berbagai pernik unik yang bikin penambilan tambah manis. Jadi, jangan lupa langkahkan kaki ke Napak Tilas, dan temukan teman seperjalanan yang gaya, juga nyaman. (IR) Garasi rumah Nagan Kidul No 5, Yogyakarta 55131 www.tokonapaktilas.wordpress.com

37


CONNECTION Kegiatan yang meninspirasi

Lumbung TALES yang bernas

Desa Dowaluh hanya sebuah desa kecil di kabupaten Bantul. Bermula dari semangat satu orang untuk memulai lumbung komunitas, kini Lumbung Tani Lestari (Tales) menginspirasi Bantul untuk membangun kembali lumbung kabupaten. Diguncang gempa Gempa yang mengguncang kawasan Jogjakarta dan sekitarnya pada Mei 2006, bukan hanya membuat banyak

orang kehilangan rumah dan pekerjaan, tetapi juga mengguncang kesadaran Hery Astono, penggagas lumbung Tales tentang betapa rapuh dan sangat tergantungnya produksi pangan di desanya pada pasokan dari luar. “Waktu mau tanam, ternyata tidak punya benih, tidak ada pupuk. Kaget saya dengan kondisi ini. Padahal dalam situsi krisis seperti kemarin, yang terpenting punya makanan untuk bertahan hidup dan harus diupayakan secara mandiri, saat itu tidak ada apapun untuk dimakan.” Tuturnya, tentang ide membentuk lumbung. 38

Dari beberapa teman di jaringan pertanian berkelanjutan seperti mbah Gatot atau Mbah Suko yang sudah lebih dulu mengembangkan benih lokal, dan pengetahuan untuk mengelola sawah menggunakan sumberdaya di sekitar sebagai pupuk dan pestisida alam, Hery kembali belajar bertani secara mandiri. “Awalnya, mertua saya sendiri menganggap saya aneh karena cara bertani saya saat itu.” Kenangnya tentang masa awal ia bertani secara lestari dan mandiri.

Egaliter Lumbung Tales juga mengembalikan perempuan dalam proses produksi pangan. “Dulu kami lebih banyak diam atau ngobrol ngalor ngidul, sekarang bisa bikin pupuk, atau memisahkan gabah dan menambah belanja rumah,” imbuh Endang Dwi Mulyanti, penanggung jawab pembuatan pupuk cair. Sekarang mereka bisa membuat daun-daun luruh bisa jadi pupuk, kotoran sapi diubah jadi kompos.

Saat tetangga melihat hasil panen sawah bagus dan melimpah, sementara biaya produksi berkurang, satu-demi satu mulai tertarik. Dari diskusi teknis tentang cara tanam, obrolan tentang pengembangan sistem pangan komunitas berbasis sumberdaya sekitar menguat . ”Lumbung bagi kami bukan sekedar bangunan penyimpan beras, tetapi bagaimana mengupayakan kemandirian pangan, dari produksi hingga usaha tani untuk kesejahteraan anggotanya.”tegasnya.

Kegiatan di lumbung kembali mempererat hubungan antara para ibu dan bapak. “Sebelumnya tani cuma kerjanya bapak. Apa yang dibeli, ditanam ditentukan oleh bapak, dari benih, pupuk, pestisida, tapi sekarang ya rembugan, karena kami bagian lumbung yang juga harus aktif dalam penyediaan pangan,” tutur Murkana, koordinator kelompok perempuan. Kehadiran lumbung juga mengembalikan pola makan yang lebih sehat pada masyarakat desa. “Makannya sehat bebas pestisida. Sejak desa ini menerapkan pertanian organik dan hasilnya dimakan untuk makan sehari-hari, lebihnya baru dijual, sekarang jarang ada yang sakit.” imbuh Murkana. Mereka juga rajin mengumpulkan jenis umbi-umbian yang tahan kekeringan, dan menjadikannya sebagai bagian dari sumber karbohidrat.

Mengusung 3 Sehat: Sehat anggota, sehat pengurus dan sehat usaha, lumbung mulai menata sistem pangan komunitas.

Perlahan tapi pasti, semakin banyak komunitas petani di sekitar dusun Dowaluh mengubah cara menyediakan pangan secara mandiri, membebaskan diri dari ketergantungan. Pertanyaannya sekarang, bersediakah konsumen menjadi bagian dari sistem pangan komunitas ini. Bersama-sama menciptakan sistem pangan yang kuat, sehat dan bernas. Maukah kita? (IR)

39


CONNECTION

CONNECTION

Anak muda dukung perempuan penghasil pangan Aliran sepeda di jalan Thamrin menuju Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta terhenti sejenak lalu melambat saat para pengendarnya terkejut memperhatikan sekelompok anak muda yang tiba-tiba menari. Apalagi pada akhir tarian, para penari dadakan ini membuka roll banner yang berisi berbagai fakta tentang nasib para perempuan yang menghasilkan pangan kita.

40

Rangkaian fakta ini membuat banyak orang terhenyak. Pangan yang dinimati penduduk bumi, 50% disediakan oleh perempuan, bahkan di negara berkembang bervariasi antara 60-80%. Sementara sebagian besar petani perempuan adalah orang miskin di pedesaan. Fakta-fakta tentang nasib perempuan dan ketersediaan pangan di suarakan oleh sekelompok relawan muda yang tergabung dalam SHOUT!Indonesia, didukung oleh Institut Pelangi dan Anak Pelangi Club. Kelompok anak muda ini menggelar flash mob pada 13 Maret 2011 untuk mengingatkan ketimpangan yang terjadi dan merugikan para perempuan produsen pangan. Kegiatan ini juga untuk memperingati Hari Perempuan Internasional, yang jatuh setiap 8 Maret Bentuk dukungan anak muda Tanpa bakat tari, dan tidak punya pengalaman tampil didepan publik tidak menyurutkan semangat para relawan muda ini untuk mendukung para perempuan penghasil pangan. Walau awalnya agak canggung dan malu, saat banyak yang memperhatikan pesan yang disampaikan, para relawan semakin semangat dan “menggila”. Gerakan tarian yang energik dipadu dengan kostum kebaya, terbukti berhasil menarik perhatian publik dan juga media. “Ya lakukan apa yang bisa dilakukan, apalagi perempuan petani, atau nelayan, adalah orang-orang yang memberikan makanan buat kita, sementara mereka tidak bebas dari kemiskinan.” Jelas, Ika salah satu volunteer yang mendukung acara ini. Dilatih seminggu sebelumnya oleh Putri, koreografer dari Institut Kesenian Jakarta, kelompok anak muda ini pun berani menyampaikan pesan tentang pentingnya segera memberi

dukungan dan perlindungan terhadap perempuan penghasil pangan di tengah krisis pangan akibat dampak perubahan iklim. Memang hingga saat pemerintah belum mengakui keberadaan perempuan, baik petani, nelayan ataupun pekebun yang menghasilkan pangan kita. Akibatnya, hampir tidak ada dukungan untuk mereka. Apalagi, kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi persoalan pangan bangsa lebih berpihak pada pemodal besar dengan orientasi ekspor. Mau mendukung para produsen pangan perempuan dan produsen kecil lainnya? Gabung saja dengan Shout!Indonesia? Kreasikan apaun bentuk dukungan yang bisa diberikan Follow @SHOUTIndonesia dan Facebook Shout!Indonesia

Fakta tentang perempuan dan pangan • Dalam skala kecil, rata-rata perempuan menghasilkan lebih banyak pangan dibandingkan laki-laki. Ironisnya dukungan lebih banyak diberikan untuk laki-laki. • Hanya 7% bantuan diterima perempuan produsen pangan, baik dalam bentuk bantuan kredit, benih, pupuk serta teknologi untuk penyediaan pangan. • Secara global, kepemilikan tanah oleh perempuan untuk menghasilkan pangan, kurang dari 2%. • 63% pengeluaran penduduk miskin untuk memenuhi kebutuhan pangan. • Pembukaan akses perempuan terhadap sumber daya dan sistem pangan, tidak hanya memperkuat ketahanan pangan keluarga, tetapi juga komunitas dan negara.

41


MY PAGE Rubrik yang disediakan khusus untuk pembaca yang ingin berbagi mengenai gaya hidup ramah sosial dan lingkungan

Sustainable Lifestyle @Sociology Summit 2011 Dari kampus Sosiologi, Fisip UI di Depok berbagai hal tentang gaya hidup berkelanjutan dan bagaimana mewujudkannya dikupas habishabisan, dalam SOCIOLOGY SUMMIT 2011 yang digelar Himpunan Mahasiswa Sosiologi UI, pada 28 Februari – 1 Maret 2011. Berbagai topik yang dibahas, disajikan melalui dua kegiatan utama: seminar yang lebih akademis dan pendekatan seni yang praktis. Studium Generale tentang Sociology For Sustainable Lifestyle membahas peranan sosiologi untuk kehidupan masyarakat secara ilmiah. Para pakar dan pemegang kebijakan menjadi narasumber: Drs. Ganda Upaya (sociologi UI) dan Ir. Mahendra MM,MT (Pemda DKI) dengan Dr. Robertus Robet dari UNJ sebagai pembahas. Kegiatan ini melibatkan 29 Himpunan Mahasiswa Sosiologi dari berbagai universitas di Indonesia. Social Urban Art Festival (SUAF), memakai pendekatan seni popular untuk berdiskusi tentang ruang seni kota, peranan seni di ruang publik dalam merespons fenomena sosial budaya kontemporer menghadirkan Ardi Yunanto (Ruangrupa) dan Andi Rharharha (Respecta Street Art Gallery). Rangkaian kuliah dan diskusi diselingi Belkibolang, film kompilasi 9 cerita pendek tentang Jakarta di malam hari. Topik terkait pendidikan, perkotaan, dan pengembangan komunitas dibahas dalam seminar 42

Mari Menabung Plastik Sampah plastik yang menumpuk bak gunung sudah menjadi pemandangan yang biasa di tiap sudut kota. Bukan hanya bau tak sedap saja yang menguar, lingkungan tercemar dan tak sedap dipandang.

“Education for Sustainable Life”. Bagimana beragam fenomena menghambat sekaligus memicu terciptanya gaya hidup yang berkelanjutan menjadi pembahasan yang menrik. Komunitas yang kian menjamur diantaranya Bike to Work dan memberi warna tersendiri dibahas dalam seminar Community Development for Sustainable Lifestyle, juga ditampilkan dalam SUAF. Kehidupan di Jakarta selalu menarik, meski kadang membuat letih penghuninya. Hubungan cinta dan benci ini menjadi perbincangan tentang “Jakarta punya siapa?”, dengan dengan pembicara Marco Kusumawijaya, Alanda Kariza, dan Dik Doank yang juga mennyanyikan lagu yang mengkritisi kehidupan di kota. Seluruh rangkaian kegiatan ini menemukan pada akhirnya, masyarakat yang berkelanjutan, tidak bisa tidak memerlukan: (1) Pendidikan, (2) Perkotaan, dan (3) Pengembangan Komunitas untuk dapat terwujud. Siapa saja yang mau menjadi bagian dari gaya hidup yang benar-benar hidup dan berkelanjutan? (MAN)

Hal ini menggerakkan Dr. Evi Yuliati Yovi, S.Hut, M.Life.Env. Sc dan mahasiswa PC Sylva Indonesia Fahutan IPB untuk membentuk Bank Plastik. Diawali mini campaign” Dare to Care” di Fakultas Kehutanan oleh tim Solidaritas untuk Kebersihan Kampus (Susberus) PC Sylva Indonesia Fahutan IPB, Bank Plastik diresmikan pada 3 Juni 2010. Cita-cita Bank Plastik: masyarakat mengurangi penggunaan plastik. Sistem kerja Bank Plastik yang didukung oleh British Council seperti layaknya menabung uang di bank. Para nasabah mempunyai buku tabungan untuk mencatat jumlah sampah plastik yang ditabungkan. Sampah plastik yang terkumpul

akan dijual ke agen pengumpul. Para nasabah diperbolehkan menarik uang dari tabungan saat jumlah saldo bernilai Rp. 50.000,00. Sampai saat ini Bank Plastik sudah memiliki 90 nasabah. “Saya berharap, Bank Plastik membuat orang tidak hanya memikirkan segi ekonominya, tetapi sadar akan bahaya plastik bagi lingkungan, dan kemudian mengurangi penggunaan plastik”jelas Ibu Yovi. Keprihatinan utama para aktivis Bank Plastik ada pada limbah sampah kresek. Jenis plastik ini sulit untuk diolah kembali. Program berikutnya Bank Plastik adalah “plastik dibayar dengan plastik” dimana para nasabah tidak lagi mendapatkan uang tetapi souvenir ataupun aneka kreasi kerajinan tangan yang dibuat dari limbah plastik. Semoga Bank Plastik dapat mendorong tiap nasabah bertanggungjawab dengan plastik yang digunakan, kemudian 3R (Reduce, Reuse, Recycle) , bukan hanya slogan semata. 43


SMART TIPS Inspirasi cerdas dan praktis

Hari Bumi 22 April

Cantik dengan VCO Meski kini kalah popular dengan minyak kelapa sawit, minyak kelapa, menyimpan segudang manfaat buat kesehatan juga kecantikan, khususnya minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/VCO). VCO dibuat dari bahan baku kelapa segar yang santannya diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali. Hasilnya minyak kelapa murni yang rasanya lembut dengan bau khas. Kandungan asam lauratnya tinggi, setelah diubah menjadi monolaurin dalam tubuh berfungsi membunuh virus, bakteri, cendawan dan protozoa. Sementara minyak kelapa untuk memasak dibuat dari kopra dan proses lebih lanjut untuk menghilangkan bau dan menjernihkan warnanya Tak heran kini VCO menjadi bahan dasar bagi industri kecantikan, khususnya untuk kulit dan rambut. Beberapa tips cantik dengan VCO dapat dilakukan sendiri: Kulit VCO adalah pelembab yang baik bagi kulit, dapat melembutkan kulit dan mengencangkan kulit dan lapisan lemak dibawahnya, juga mencegah keriput, kulit kendor dan bercak-bercak penuaan. Untuk siku dan lutut yang menghitam, peras ½ buah lemon dan campur airnya dengan ½ sendok teh VCO. Gosokkan di bagian yang kering dan menghitam secara rutin.

44

Rambut Minyak kelapa efektif dalam mengembalikan kelembaban dan kemilau rambut yang rusak akibat sinar matahari, zat kimia serta polusi. Tuangkan 5 sendok makan penuh berisi minyak kelapa ke dalam mangkuk. Panaskan mangkuk tersebut dalam panci kecil berisi air mendidih selama 10 menit. Setelah dingin, oleskan minyak kelapa di seluruh rambut hingga merata. Pijat kepala dengan gerakan melingkar agar minyak lebih meresap ke dalam akar rambut. Gunakan minyak kelapa sebelum tidur dan bilas keesokan harinya untuk mendapat hasil maksimal. Mata dan Bibir Membersihkan make-up dari bagian mata dan bibir adalah hal yang tak boleh dianggap sepele. Usapkan minyak kelapa dengan kapas untuk membersihkan kedua bagian sensitif ini. Mata bebas dari iritasi dan bibirpun semakin lembab dengan minyak alami yang meresap hingga ke dalam pori-pori. VCO juga mencegah kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada kulit. Gunakan saat sering beraktivitas dibawah matahari.

Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) dalam VCO berfungsi meningkatkan metabolisme tubuh sehingga dapat menambah energi dan dapat mengontrol berat badan. Minum 1 sendok makan VCO setiap hari.

Peringatan “Hari Bumi” setiap tanggal 22 April, diprakarsai oleh Senator Gaylord Nelson yang telah lama bercitacita untuk mengangkat isu lingkungan ke dalam agenda politik internasional. Semangat ini terus dijaga dengan menjadikan Hari Bumi sebagai momentum untuk melihat kembali kerusakan yang sudah terjadi dan bertanya : apa saja yang sudah Anda lakukan untuk Bumi tercinta? Di tahun 2011, Earth Day Network, yang mengoordinasikan peringatan hari bumi secara global, mengangkat tema “A Billion Acts Of Green”. Kampanye kolektif ini bertujuan untuk menunjukkan keseriusan penduduk Bumi dalam menjaga lingkungan bagi generasi mendatang. Sejumlah bukti penelitian memang menunjukkan bahwa masalah pemanasan global dalam 50 tahun terakhir justru diakibatkan oleh tindakan manusia. Penggalangan 1 miliar aksi dan advokasi lingkungan ini ditargetkan terkumpul sebelum konferensi PBB Rio +20 pada tanggal 4-6 Juni 2012. Aksi

global ini diharapkan dapat mendorong para pemimpin dunia untuk memberi tindakan nyata bagi keberlangsungan hidup kita semua. Start From Now! Aksi ini bisa mengambil beragam bentuk. Mulai dari hal kecil seperti mencuci baju dengan air dingin, menggunakan lampu hemat energi atau mix and match baju-baju lama menjadi lebih up to date. Meski terlihat kecil, aksi ini akan berdampak besar terhadap emisi karbon ketika digabungkan lho! Sebarkan pula semangat ini ke sekelilingmu dengan mengadakan garage sale, memasak makanan dengan bahan lokal bersama keluarga besar, mengumpulkan sampah di sungai dekat rumah hingga mengadakan diskusi lingkungan. Tindakan-tindakan skala kecil ini menunjukkan bahwa tidak ada tindakan hijau yang sia-sia dari kita semua. Selanjutnya, rayakan hari bumi sepanjang tahun. Every day is Earth Day!

Aliansi untuk Desa Sejahtera adalah sekelompok masyarakat sipil yang bekerja bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan di pedesaan. Kerja ADS untuk mewujudkan: • Terbukanya akses terhadap sumber daya • Terbukanya akses terhadap pasar • Adaptasi terhadap perubahan iklim • Ruang partisipasi yang lebih luas bagi perempuan Aliansi untuk Desa Sejahtera bekerja di tiga sektor yakni beras, sawit, dan perikanan dengan Perkumpulan Indonesia Berseru sebagai sekretariat. Kelompok kerja beras: KRKP (koordinator) http://www.krkp.org/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/ VECO Indonesia http://vecoindonesia.org/ Solidaritas Perempuan http://www.solidaritasperempuan.org/ Kehati http://www.kehati.or.id/ Perkumpulan Pikul http://perkumpulanpikul.org/ Kelompok kerja sawit: Sawit Watch (koordinator) http://www.sawitwatch.or.id/ LBBT http://www.lbbt-kalbar.org/ Kehati http://www.kehati.or.id/ Walhi Eknas http://www.walhi.or.id/ KPS http://kpsmedan.org/ Solidaritas Perempuan http://www.solidaritasperempuan.org/ Kelompok kerja perikanan: KIARA (koordinator) http://www.kiara.or.id/ Jala http://jalanet.org/ Baileo http://www.baileo.or.id/ind/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/ Layar Nusantara Kelola Kelompok kerja perubahan iklim: Civil Society Forum for Climate Change http://www.csoforum.net/

45


Pick Up Point Cipete-FatmawaƟ Abuba Steak|Bebek Tilam|Black Canyon|Boka-Buka|Ikan Bakar Cianjur|MP Bookpoint|Praline|Sambara |Saung Desa Citos Aksara|Amadeus|Bakerzin|Billie Chick|Bistro Delifrance |Black Canyon|Brew & Co| Chops x|Dixie|Do -An|Dome|Eaton|Excelso|Fish & Co|Frankfurter|Haagen Dasz|Izzi Pizza|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Lutuye Salon|Mangkok Pu h| Mother’s Cook|Over Rice|Ra Sushi|Regal Coffee| Secret Recipe|Shisha Café|Takigawa|Tar ne| Thai Express|The White Elephant|The Mango| Dharmawangsa Square Aloha|Bebek Bengil|Danke Salon|Dw8|Gelato Bar|Poke Sushi|Shunji Matsuo Salon|Sumpit Resto| Sushi Nobu|Takemori|Tator Café| PIM I American Grill|Bandar Kopi|Beppu Menkan|Billie Chick|Chops x|Coffee World|Dairy Queen|Dim-Sum &Lamian|Kafe Betawi|Kin No Taki|Miki Ojisan No Mise|Red Bean|Saint Cinnamon|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shiok|Thai&I|Warung Podjok|Yakun Kaya Toast PIM II Bakerzin|Beppu Menkan|Bistro Delifrance|Cold Stone|Coffee Bean|Din Tai Fung|Fish & Co|Hanei| Heavenly Blush|Hotshot|Ji lada|Kafe Victoria| Kenny Rogers Roaster|Krispy Kreme|Luvaze| NYDC|Opa Suki Restaurant|Pancious|Pasta De Waraku|Peter F.Saerang|Pho 2000|Radja Ketjil| Red Tomato|Regal Coffee|Secret Recipe|Seoul Garden|Shabu Tei|Spazio Lounge|Sushigroove| Sushi Tei|Taichan|The Café Cartel|The Duck King|The Spaghe House|Threelicious One Place|Torigami Sushi|Waroeng Bebek Batavia|XXI Plasa Senayan Canton Bay|Coffee World|Crystal Jade|Haagen Dazs|Jhonny Andrean|Long Grain|LuVaze| Nannini Grill|Pepper Lunch|Peter F. Saerang|Sushi Tei|Taichan| The Coffee Bean & Tea Leaf|Toni & Guy|Victoria|Yogurt Farm Plaza Indonesia Bakerzin|Bistro Baron|Canteen|Chops x| Cinnamon Caffee|Dante Coffee|Delifrance| Din Tai Fung|Dome|Fatburger|Gyukaku| Heavenly Blush|Honeymoon 46

Dessert|Imperial| Itasuki|Jade Imperial|Katsusei|Kitchennete| Koiki Resto|Kopi Luwak|Kuppa Resto|Miki Ojisan| Mof Japanese Sweets & Coffee|Mos Burger| Ootoya|Pepper Lunch|Pa sserie Francois| Pizza Bou que|Pizza E Birra|Red Pepper| Red Tomato|Secret Recipe|Soup Restoran| Sour Sally|Sushi Tei|Taichan| The Coffee Bean & Tea Leaf|The Duck King| The Grand Beppu|The Marmalade Pantry| Urban Kitchen|Zenbu EX Plaza Beard Papa|By The Beach|Café De Kalaha| California Pizza Kitchen|Cuppa Coffee| En Japanese Dining Bar|Fazio|Fish & Co| Haagen Dazs|I-tasuki|Kafe Betawi| King Of Thai|The Burger Spot|The Coffee Bean| Tony & Guy|Yakun Kaya Toast Grand Indonesia Black Steer|Café 5th Avenue|Chicken Master| Cold Stone|Cream & Fudge|Crystal Jade| Dairy Queen|De Excelso|Gado-Gado Boplo| Gela ssimo|Grand Suki|Haagen-Dazs|Han Gang|Hanei|Ji lada|Johnny Andrean|Kafe Betawi| Kenko Reflexology|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak| Krispy Kreme|LaPorche a|Marche Mochilla| My Pancake|Orangeberry|Palalada| Pasta De Waraku|Pizza Marzano|Phi Shuki|Red Mango| Shabu2 House|Smoked Crab|Smooch Froyo| Sour Sally|Sumpit|Sushigroove|Takemori| Takigawa|Tator Café|The Coffee Bean & Tea Leaf| The Grand Duck King|The Manha an Fish Market| The Taste|Waraku Dining|Warjok Asli|Y&Y Kemang Adorama|Aksara|Café Amor|Café De Paris| Cali Deli|Chops x|Coffee War|Cold Stone| De Excelso|Dijan’s|Diritna|Elbow Room|Esia “E” Café|Gloria Jean’s Coffee|JAAN|Jimbaran Café| Kedai|Ke’Kun Shop|Kinara|KupuKupu Spa| Lafite Salon|Largo|Les Classiques|Li le Baghdad| Loving Hut|Lu’Vaze Salon|Mezzaluna Alfresco Dining|Michael Zimbalist|Ni Wayan S Kafe Galeri| Nissa Nails|Oenpao|Oh La La Café|Pawon Cilik| Payon|Pizza M arzano|Pucka|Raffel’s|Roosters| Secret Recipe|Skema c|Sour Sally|Sumo Sushi| Sushi Mise|Takarajima|Tamnak Thai|The Costume Closet|Vin+|Warung Pasta|Warung Tekko| Senayan City Angus House|Bon Francais|Burger King|Chewy Junior|Cold Stone|Cream & Fudge Factory|D’Glam Salon|Dairy Queen|De Excelso|Emperor Q| Gela ssimo|Gelato Bar|Han Gang|Hanei| Headquarters|Hot Shot|I-tasuki|JI lada| Jhonny Andrean|Kafe Betawi|Kenko Reflexology|Kiyadon Sushi|Krispy Kreme| Maqui’s Kobe Japan|Ming Village|Mr.Puff| Nan Xiang|Natasha|Ootoya|PHO 2000|Pom-Pom Fritez|Pondok Iga|Pondok Sunda|Secret Recipe|Soho Music Café|Sour Sally| Spageddies|Starbucks Coffee|Sushi

Tei|Takemori| Takigawa|Tator|Thai Express|The Coffee Bean & Tea Leaf|The Duck King|Tian Xi|Tu Fru | Urban Kitchen|Wardjok Asli|X.O Cuisine & Seafood Plaza Semanggi American Grill|Avenue & Soho Music|Baskin Robbins|Blueapple|Chicken Story|Chilipadi Yong Tau Fu|Cup n Cino|Gloria Jeans|Human Home| Jhonny Andrean|Kinotali|Kremesan|Liqui d Coffee|Loving Hut|Lutuye Salon|Malay Village|Mushroom|Oenpao|Ouve Family Resto| Red Bean|Shabu Tei|Sour Sally|Steak 21|Thai&I|Wardjok Asli|Waroeng Kita|Woku FX Plaza Arroser Restoran|Amadeus|Anhata Wellness| Bengawan Solo Coffee|Bianco|Bistro Delifrance| Café Cartel|Celebrity Fitness|Cosi Restaurant| Dome Café|Kopi Luwak|Mangkok Pu h| My Hanoi Villa|Pan-O|Tar ne|Ta Wan|The Muffin House|Yakun Kaya Toast| Pacific Place Ah Tuan|Ajitei|Aksara|Apresto Café|Bengawan Solo Coffee|Café Bon Francais|Clarins Spa|Coffee World|Crystal Jade|Fish & Co|Gela ssimo| Haagen Dazs|Han Gang|Imae|Kafe Betawi|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak|Le Salon|Magenta|Mojo| Nanxiang Resto|No Signboard|Ootoya| Over Rice|Pan-O|Pancious Pancake|Pa sserie Francois|Pho 24|Pure|Q Box|Regal|Riung Sunda|Secret Recipe|Segafredo|The Muffin House|Urban Kitchen|Waroeng Podjok|Y&Y|Yakun Kaya Toast

Ajisen Ramen|Alibaba Steak|Bakerzin| Bella|Bengawan Solo Café|Cewei BBQ| Charmy Taiwan Noodle|Cha erbox| Chicken Village|Coldstone|De Excelso| Dante Coffee|Do’an Vietnam|Dunkin Donuts| Dynamic Café|Excelso|Food Sensa ons| Gela ssimo|Glosis|Heavenly Blush|Honeymoon Dessert|Ippeke Komachi|Jhonny Andrean|Kafe Betawi|Kopi Luwak|Li le Penang|Marie France| New Zealand Natural|Peter F Saerang|Premium Bean|Raa Cha|Sagoo Kitchen|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shabu Tei|Sushi Tei|Sushigroove| Svenson|The Coffee Bean|The Duck King| Yakun Kaya Toast|Yong Tauku|Yuraku La Piazza Alibaba Steak|Aryanita Nail Art|Bakoel Koffie|Bengawan Solo Coffee|Café De Corner|Cha er Box|Dairy Queen|Dynamic Café| Gang Gang Sullai|Haagen Dasz|Happy Kitchen| Ice Cream Gentong|J.Co|La Porche a|Loy Kee| My Hanoi House|Pisa Café|Sapo Oriental| Sari Kuring|Sour Sally|Takigawa Resto Mal Of Indonesia Bakoel Desa|Bengawan Solo Coffee|Charmant|Din Tai Fung|Diary Queen|Dapur Sunda| Enerzie|Excelso|Grand Kelinci|Guardian|Iki Kuwi| Johnny Andrean|Jun Njan|Kafe Betawi|Kembang Tandjoeng|Kenny Rogers Roasters|King Chef| Krazy Salon|Mos Burger|Natasha Skin Care|Peter F. Saerang|Red Bean|Sangaji Musi|Sate Mak Sukur| Shen Pix|Ta Yang|Ta Wan|The Nail Shop|Yopie Salon

Pejaten Village Ah Mei Café|Café Excelso|Choco Corner|Coffee Toffee|Cream and Fudge|Domino Pizza|Eaton| Fish Spa|Haircode Salon|Imperial Bakery|J. Co| Java Bean Coffee|Kemiri|Li le Asia|Mr. Pancake| Sen Ju|Sour Sally|Steak 21|Peter F.Saerang|With Smile

Komunitas Salihara | Goethe Haus | CCF

SenopaƟ Adorama|Anomali|Bakoel Koffie|Eaton Santa| Emilie|Flan Gang|Helen’s|Iniko Toys Café| Lutuye Salon|Oh Jang Dong|Pho24|RempahRempah|Roger’s Salon|Saung Galah|Tea Addict|That’s Life|Tobak|Warung Anglo|Warung Daun|Zenbu | That’s life Coffee

Yogyakarta Lembaga Indonesia Perancis House Of Lawe

SeƟabudi One Amadeus|Autumn |Bistro&Lounge|Cha er Box| Cream&Fudge Factory|Coffee World|Dabu Dabu| Fit by Beat|Foot Haven|Frankfurter|Goku Shabu| Golden Century|Gula Merah|Headquarters|Hny Impulse|Imperial Bakery & Café|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Laos Kopi am|Marco’s Buffet|Mayzo Spa| Mie Thai|Ming Seafood|Mr. Pancake|Panini House| Pizza E Birra|Pla ers|Suhigroove|Ta Wan| Takigawa|Yakun Kaya Toast

Bandung Tobucil | Greenera on Denpasar Kantor Veco| Organik Outlet - Sanur

Solo Konsorsium Solo Raya

Directory BaƟk Pewarna alami Galeri Utami Jl. Puri Mu ara no. 1 Cipete, Jakarta Selatan Sancaya Rini: 0811951391 – (021) 7492368 Tom BaƟk Warna Alam Dusun 7 Kenteng, Desa Banaran, Kulon Progo, DI Yogyakarta Widodo 08175423305 Beras Hitam dan Beras Pecah Kulit Perkumpulan Indonesia Berseru (021) 78831383 Bali Organic AssociaƟon (0361) 418177, 8046005 BioBag, kantong yang bisa mengurai PT Dana Mitra Lingkungan 021 - 7248884/85 Edi Kende’ Suma Asosiasi Petani Kopi Toraja Jl. Pembangunan No. 36 Lantai II, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan (0423) 25064 081241406789 House Of Lawe Jl. Prof. Dr. Ki Amri Yahya No. 6 Gampingan, Yogyakarta (0274) 7178853 Jakarta Animal Aid Network Jl. Kemang Timur Raya No. 17A Jakarta Selatan 12730 h p://jakartaanimalaid.com

Konsorsium Solo Raya Jl. Pisang II No. 6 Kerten - Solo (0271) 722207 Radio magno Magno – PiranƟ Works (0293) 4900895 Rohadji Trie (Pupuk Organik Kelinci) 08122377996 Rohadji_trie@yahoo.co.id Toko kue tradisional Ny. Ali Jl. Kramat Pela No. 11 (Barito II) Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tlp: (021) 7254184, 7243541 Wiken Tanpa ke Mall Facebook: Wiken Tanpa ke Mall h p://wikentanpakemall.mul ply.com/ Saiful Azhar (08179157319) En (0818186421) Wine Salak Made Sujana Koperasi Serba Usaha Banjar Adat Dukuh, Sibetan Utama Spice Ramuan Herbal Herba Madura (02328) 821155 Pondok Pesantren Annuqayah Guluk, Sumenep, Madura

Kainara Jl. Cempaka No. 20 JaƟbening, Bekasi 17412 (021) 84994565 kainara.sehat@gmail.com Koalisi Warga untuk Jakarta 2030 h p://koalisijakarta2030.wordpress.com/ Masyarakat Bebas Bising AƟ-Nefa Dewan Kesenian Jakarta Telp. (021) 3162780 bebas-bising@yahoo.com Pengolahan Sampah Anto - the motherblues foundaƟon 085711639567 mymotherblues@gmail.com Produk Organik Perkumpulan Indonesia Berseru - Jakarta (021) 78831383 Bina Desa (021) 8519611 - 8199749 Ibu EnƟk 08161343981 - (021) 8642968 CA Bali - Outlet Organik Jl. Hang Tuah No. 24 Sanur - 80227 (0361) 281684, 081805675505

Mall Kelapa Gading 47


L O C AL H E A LT H Y FA I R MORE THAN FOOD RESPECT PRODUK Jalan Teluk Bayur 1 No 7C, Komplek Angkatan Laut Rawa Bambu, Ps. Minggu . Jakarta 12520

T/F : 021 788 31 383 48


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.