Respect 10

Page 1

10 | Free magazine

Panduan gaya hidup ramah sosial dan lingkungan

Wanted! Obat manjur & murah

Mengglobal dengan herbal

Jejak jagung di panggung pangan dunia

Mama Leta Batu dan semangat kehidupan


Notes from editor..

T-shirt / polo R 100.000,Rp 10 0 Majalah dua bulanan terbitan Perkumpulan Indonesia Berseru yang mengulas latar belakang serta panduan gaya hidup ramah sosial dan lingkungan.

Dewan Redaksi: Editor: Tejo Wahyu Jatmiko Redaksi: Ida Ronauli Marsya Anggia Nashahta Desainer: Mohamad Reza Fotografer: Des Syafrizal Advisor Komunikasi: Ukke R. Kosasih

Alamat Redaksi: Jalan Teluk Bayur 1 No 7C Komplek Angkatan Laut Rawa Bambu, Ps. Minggu Jakarta 12520 T/F : 021 788 31 383 E : respectmagz@gmail.com

Tas belanja Rp 55.000,- (kecil) Rp 65.000,- (sedang) Rp 75.000,- (besar)

setiap pembelian merchandise,

gratis majalah Respect Atau ingin berlangganan Respect selama 1 tahun? Hanya dengan Rp 50.000 anda mendapatkan 6 edisi Respect yang dikirim ke alamat anda.

selama 3 edisi. *Khusus untuk wilayah bodetabek, dikenakan biaya tambahan Rp 7.500,-

Cover : Foto oleh Des Syafrizal

Sehat adalah hak semua orang‌. Ketika kita sakit, pasti langsung teringat yang satu ini, ya betul obat. Bisa dalam bentuk pil, tablet maupun sirop. Namun ada juga yang masih dalam bentuk ramuan tradisionil. Begitu tergantungnya kita pada yang satu ini saat kita sakit. Modernisasi telah membuat hampir semua orang mengkonsumsi obat pabrikan. Tidak ada yang salah memang, namun yang namanya tergantung pasti mengandung kerawanan. Rawan dari segi ketersediaan dan harga. Sehingga sampai sekarang orang selalu punya pendapat sakit itu mahal. Obat sangat terkait dengan paten sebagai perlindungan kepentingan penemunya. Dan itu menyangkut bisnis raksasa, bukan hanya bisnis dalam angka jutaan rupiah namun mencapai trilyunan rupiah. Sejauh ini masyarakat cenderung bisa mendapatkan obat generik yang berharga murah dari obat yang sudah habis masa patennya, biasanya paten berlaku 15 tahun. Atau bisa juga karena pemerintah dan badan dunia membeli paten dan memproduksi masal. Dengan mengatasnamakan perdagangan bebas, dalam 10 tahun terakhir ada upaya untuk memperpanjang hak paten menjadi 20 tahun atau lebih. Bahkan beberapa negara maju melalui Bilateral Free Trade Agreement (BFTA) bisa meminta obat yang sejenis tidak boleh dipasarkan di negara penanda tangan perjanjian. Contoh konkrit adalah perjanjian BFTA antara India dan Eropa yang telah menyebabkan ancaman kelangkaan obat antiretroviral generik, obat untuk penderita HIV Aids. Nah, kalau sudah seperti itu lantas bagaimana? Apakah hak untuk sehat harus tergantung pada laba yang terus dikeruk oleh pemilik paten obat? Semestinya tidak. Ada 2 hal yang bisa dilakukan, negara harus terus menjaga tingkat kesehatan masyarakatnya dengan menyediakan jaminan kesehatan dan terus melawan perdagangan bebas yang menyengsarakan. Sedangkan pada diri kita pribadi mau tidak mau harus selalu menjaga kesehatan dan mencoba mencari alternatif obat. Sebenarnya obat-obatan modern juga berasal dari kekayaan hayati sekeliling kita. Bahkan menurut RAFI 1997, lebih dari 80 persen masyarakat dunia tergantung dari obat-obatan tradisionil. Kita punya temulawak, jahe, lengkuas, jeruk, kejibeling dan ribuan jenis tanaman lainnya.

Pembayaran dapat ditransfer melalui: Rek Bank Mandiri Jakarta, Ragunan a/n Tejo Wahyu Jatmiko dan Tutik Endriyani No. Rekening 127-00-0447392-0

Lantas tunggu apalagi? Kesehatan adalah masalah serius, apa artinya punya kekayaan dan kecantikan apabila tidak sehat?

(Kirim fax dengan menyebutkan keterangan (Nama, Usia, TTL, Alamat lengkap, Telepon/HP, e-mail, dan pekerjaan)

Tejo Wahyu Jatmiko

2beserta

bukti pembayaran ke: 021-78831383)

3


cover story Orang miskin tidak boleh sakit. Jatuh sakit dapat membuat jatuh miskin. Obat semakin mahal dan semakin sulit diakses. Banyak cerita tentang pasien yang pulang karena tidak mampu lagi membayar obat dan biaya perawatan. Deretan kalimat tersebut adalah hal yang selalu kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.

Edisi ini: komunitas masyarakat adat adalah penjaga kesehatan dan penerus pengetahuan cara mengusir penyakit. Hutan juga lautan merupakan apotik kehidupan yang kian menyempit dan rusak. Kini, yang kita butuhkan adalah pengingat, bahwa sehat adalah hak dasar manusia. Maka obat pun bukan bisnis semata.

Jejak jagung di panggung pangan dunia

Dulu para dukun (medicine man) di banyak Wanted: obat manjur & murah

8

Mengglobal dengan herbal

14

Robert Redford

28

Beras Tangguh

30

House Of Lawe

36

Hey!

Mohon untuk tidak membuang majalah ini, berikan kepada mereka yang

Edisi 10 Oops! Mohon maaf terlupa nama penulis beberapa artikel Respect 9. Glorious Food ditulis oleh Ida Ronauli & Ukke R. Kosasih. Tenun Buton, Wine Ubi oleh IR Anak Muda Pendukung Pangan, Sociallogy Summit, VOC oleh MAN

Dear RESPECT, Baca Respect.. tapi masih banyak salah ketik yaaSalam hangat, @bungtje

Hi Bungtje, terima kasih untuk kritiknya. Kami akan berusaha teliti dan semoga kesalahan ketiknya bisa diminimalkan. Mau membantu proof readnya? :)

mungkin dapat diajak untuk menjadi

Dear respect magz,

bagian dari perubahan seperti Anda. Respect tidak menerima bayaran dalam bentuk apapun untuk setiap produk ataupun lembaga yang menjadi bahasan dalam artikel. Respect mengundang siapa saja yang mau berbagi pengalaman, pengetahuan, ide untuk percepatan penerapan gaya hidup ramah lingkungan dan ramah sosial. Kirim e-mail: respectmagz@gmail.com

4

Respect Online: http://issuu.com/respectmagz Respect-Magazine

Punya kritik dan saran untuk Respect? Kirim surat anda melalui e-mail: respectmagz@gmail.com atau fax 021-78831383 dengan menyebutkan nama/usia/kota/ pekerjaan/nomor telepon. Surat yang terpilih akan mendapatkan suvenir menarik dari Respect.

Beras jenis apa ya yang bagus untuk penderita diabetes. Bapak ku penderita diabet perlu diatur pola makannya. Regards, Ika Nur Aprilia Ningtyas Halo Ika, beras hitam bisa jadi pilihan tepat. Karena indeks glikemiknya rendah, tinggi serat dan kaya dengan antosianin. Semoga Bapak terkontrol gula darahnya.

@Respectmagz Mailing list: http://groups.yahoo.com/ group/respectmagz/

Selamat! Ika Nur Aprilia Ningtyas terpilih dan berhak mendapatkan tas belanja Respect.

5


Adalah upaya menciptakan kembali hubungan yang terputus: antara kita dengan alam antara kita dengan para penghasil pangan Adalah soal pilihan: Untuk menikmati makanan sehat tanpa bahan kimia sintetik Untuk memulihkan lingkungan yang kian merana Adalah tentang keberpihakan: Untuk mau menjadi bagian dari perubahan Untuk tindakan nyata memperkuat perekonomian para produsen kecil di desa

Respect Family adalah tentang solidaritas untuk sejahtera bersama Pastikan keluarga kita menjadi bagian dari Respect Family. Langkah untuk menikmati pangan sehat, mendukung para produsennya dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Kontak: 021-78831383 atau respectmagz@gmail.com untuk menjadi anggota keluarga Respect Family. 6

7


BIG PICTURE Latar belakang pentingnya pola konsumsi beretika

Dimasa lalu, di pasar malam kerap tampil tukang jual obat dengan beragam trik untuk menarik perhatian pengunjung agar mau berkumpul. Membawa ular, pertunjukan sulap, atau menggunakan teman yang

Wanted! Obat manjur & murah

berakting sebagai pasien yang sembuh seketika sesaat setelah menenggak obatnya. Satu macam obat “cespleng” menuntaskan beragam penyakit. Ya sayangnya it’s Too Good to Be True. Sakit sekarang ini mahal. Tak heran banyak yang mengatakan “Orang miskin dilarang sakit”. Teks: Ida Ronauli Foto: Des Syafrizal

8

Akses yang Terbatas Sebagian dari kita pergi ke pusat kesehatan masyarakat saat badan terasa tak nyaman. Yang lainnya ke dokter keluarga atau rumah sakit langganan ketika sakit. Sebagian lagi terbang ke luar negeri waktu merasa sedikit meriang , karena tidak yakin dengan sistem yang ada di negeri sendiri. Tetapi lebih banyak lagi yang hanya terbaring dirumah dan menunggu keajaiban. Laporan PBB “Strengthening the Global Partnership for Development in a Time of Crisis” 2009 menyoroti kesenjangan yang besar tentang ketersediaan obat (baik di sektor publik maupun swasta), dengan perbedaan harga yang besar, sehingga orang miskin tidak mampu membeli obat. Akses terhadap obat termasuk target 8 dalam Millenium Development Goal (Kemitraan Global untuk Pembangunan). Laporan ini menemukan, hanya sekitar 38,1% fasilitas kesehatan publik yang punya obat generik itupun harganya berlipat, lebih dari 250% dari harga patokan internasional. Sementara pada sektor kesehatan swasta, ditemukan pada 63.3% fasilitas tetapi dengan harga meroket hingga 610% (Oxfam, 2007). Artinya harga yang tinggi membuat harga obat tidak terjangkau, terlebih lagi bagi kelompok miskin. Biaya pengobatan untuk penyakit kronis dan jangka panjang akan lebih mahal lagi.

9


BIG PICTURE

Lebih dari dua milyar orang tidak memiliki akses terhadap obat berkualitas yang terjangkau. WHO memperkirakan sekitar 30% negara di dunia tidak memiliki otoritas pengatur obat yang berfungsi baik.

Paten, terbatas dan “mateni*” Paten atas obat menjadi “wajar” setelah ditetapkannya Kesepakatan Perdagangan terkait dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)/ Trade-related Intellectual Property Rights (TRIPS) Agreement di World Trade Organisation pada 1995. Kesepakatan ini mewajibkan anggota WTO untuk memasukkan obat-obatan dalam produk dan proses paten. Monopoli yang diberikan lewat paten membuat harga obat untuk HIV-AIDS melambung tinggi. Biaya pengobatan obat paten per pasien per tahun sekitar 10.000-15.000 dolar AS di Negara maju. Padahal, sejumlah produsen obat generik di negara berkembang bisa menyediakan obat sekitar 300 dolar AS saja. Bahkan bisa turun hingga 163 dolar AS. Kalau negara berkembang diperbolehkan membuat dan mengimpor obat generik ini, banyak pasien yang dapat tertolong. Monopoli dilanjutkan lewat Kesepakatan Dagang ACTA -EU, yang pantas dikecam dengan idenya mendorong tingkat perlindungan hak atas kepemilikan intelektual yang lebih ketat, sehingga menghambat akses terhadap obat. Dalam banyak kasus, upaya ini didukung – diamdiam dan berulang-ulang- oleh industri farmasi multinasional.

10

Pilih pilih “penyakit” Sejak 2009, WHO menyarankan semua negara menyediakan vaksin antidiare, tetapi hampir seluruh negara miskin di dunia gagal memenuhinya. Awal Juni 2011 sejumlah perusahaan obat dunia sepakat menurunkan harga vaksin. Prioritasnya vaksin untuk penyakit yang disebabkan bakteri, serta vaksin diare untuk anak-anak. Keputusan ini tercapai karena ada sokongan dana dari Global Alliance for Vaccines and Immunication (GAVI), yang di bentuk Bill Gates. Program yang berlangsung hingga 2015 ini dilakukan di 40 negara termiskin di dunia. Bagaimana kalau tidak ada dana? Orang miskin yang sakit kesulitan mendapatkan obat murah, karena tidak dibuat oleh perusahaan farmasi. Alasannya tidak masuk dalam skala prioritas “komersil”. Pada saat yang sama, tidak ada dana publik yang tersedia untuk riset dan pengembangan obat serta vaksin yang banyak diderita orang miskin. Lebih buruk lagi, beberapa perusahaan farmasi dan negara kaya turut campur menghambat hak negara berkembang untuk secara legal membuat

dan mengedarkan obat versi generik yang terjangkau. Meskipun ada kesepakatan tingkat menteri di WTO (2001), yang menguatkan bahwa hak atas kekayaan intelektual tidak boleh menghalangi upaya negara berkembang untuk melindungi kesehatan publik. Sayangnya, kesepakatan dagang antara 12 negara dan Uni Eropa kemudian dapat menghambat perdagangan resmi obat generik dengan memanfaatkan kekacauan situasi akibat adanya obat palsu yang dibuat oleh jaringan kriminal. Krisis karena buruknya kualitas obat-obatan dijadikan alasan untuk menaikkan harga obat.

Obat palsu dan “resep” yang salah INTERPOL dan WIPO meluncurkan program Eye on the Ball (2011) pada konferensi tingkat tinggi di Paris, menekankan perlunya meningkatkan peraturan tentang obat di negara miskin yang dapat menjamin kualitas, efektifitas dan keamanan obat, bukan penegakan HAKI. Negara miskin menghadapi krisis karena beredarnya obat dibawah standar dan palsu dapat membahayakan bahkan membunuh mereka. Beredarnya obat dibawah standar di banyak negara miskin dijadikan negara kaya untuk mengetatkan aturan hak atas kekayaan intelektual, yang kemudian meningkatkan keuntungan perusahaan farmasi besar, sementara orang miskin kian sulit mendapatkan obat yang dibutuhkan (Oxfam, 2011).

Perluasan penerapan hukum HAKI untuk menghambat peredaran obat palsu, hanya akan akan menghambat produksi dan perdagangan obat-obatan generik yang lebih terjangkau harganya. Sayangnya, negara kaya lebih mendahulukan kepentingan bisnisnya, dibanding menyelesaikan masalah ini. “EU dan AS terus melanjutkan fokus mereka untuk memberantas obat palsu , yang sebenarnya hanya masalah kecil dalam masalah kesehatan publik – hal ini lebih merupakan perhatian perusahaan multinasional yang berasal dari wilayah tersebut. * mateni = membunuh (Bhs. Jawa)

11


Obat untuk kanker produksi luar negeri menggunakan bahan temulawak asal Indonesia. Pertanyaan lainnya, apakah Indonesia mendapatkan keuntungan dari hal ini?

BIG PICTURE

Mereka menggunakan krisis kualitas obat di negara berkembang sebagai alasan untuk mendorong aturan hak atas kekayaan intelektual demi meningkatkan keuntungan perusahaan farmasi besar.” Jelas , Rohit Malpani, senior policy adviser Oxfam.

Penyakit negara berkembang Pada 2002, Save the Children, VSO (Voluntary Service Overseas), dan Oxfam meluncurkan laporan ‘Beyond Philanthropy’, yang menyebutkan industri farmasi berkontribusi pada krisis kesehatan di negara berkembang.

Malaria menghilangkan nyawa 1 juta orang tiap tahun, terutama anak-anak dan perempuan hamil. Dua juta orang meninggal karena Tuberkolosis. Setengah orang yang meninggal akibat kanker hidup di negara berkembang. Penderita asma di kotakota di negara berkembang diperkirakan meningkat 50% setiap 10 tahun (WHO). Lebih dari 500.000 anak di dunia meninggal akibat diare.

12

Tantangan untuk memastikan agar milyaran orang dapat mengakses obat sangatlah besar. Penyakit-penyakit baru bermunculan, sementara, penyakit lama kembali muncul. Industri tidak tertarik pada obat-obat untuk orang miskin, hal ini dapat terlihat dari (Investing for life, Oxfam Briefing Paper, November 2007): • Kegagalan sistem penentuan harga ditetapkan sesuai formula standar yang merefleksikan kemampuan untuk membayar dan versi obat generik; tidak ada transparansi dalam menentukan harga obat. • Kesenjangan pengembangan dan penelitian obat baru untuk mengatasi kekurangan obat untuk penyakit yang menyerang orang miskin. Antara tahun 1999-2004 hanya ada 3 obat baru untuk penyakit2 yang menyerang orang miskin, sementara ada 163 obat baru (NCEs); • Ketatnya penerapan HAKI juga lobi untuk menerapkan aturan paten yang lebih ketat dan tantangan hukum terhadap pemerintah yang menggunakan TRIPS public-health safeguards, membatasi akses masyarakat miskin terhadap obat yang terjangkau. • terlalu bertumpu pada donasi, yang tidak pasti dan menimbulkan kekacauan pada pasar obat murah, juga mengancam kompetisi antara obat generik.

Strategi Perusahaan Farmasi

Mensana ini Corpore Sano “di dalam badan yang

Awalnya, perusahaan mengejar reputasi saat menyediakan obat murah, untuk solusi jangka pendek tetapi gagal menyasar masalah utama. Kedua, respon industri terhadap situasi keuangannya dengan meningkatkan harga, mempertahankan paten dan memperpanjang masa paten obat – bukan berinvestasi pada penelitian dan pengembangan obat baru sehingga harga tetap mahal. Ketiga, industri gagal memberikan akses terhadap obat sebagai hak dasar manusia,

sehat terdapat jiwa yang sehat pula”. Pada akhirnya adalah lebih baik sehat dibandingkan sakit walau obat bisa diakses. Dengan populasi yang bertambah, dengan penduduk tua yang makin banyak, kesehatan menjadi tantangan serius.

Melirik Herbal Indonesia mentargetkan diri mencapai swasembada bahan baku obat paling lambat tahun 2011. Tahun ini! Target ini hendak dicapai lewat penelitian dan pengembangan obat herbal dengan jumlah sekitar 7.000 spesies , dimana 1.000 di antaranya telah digunakan (data Depkes). Indonesia mengacu pada kondisi Cina yang pengembangan herbalnya sudah maju serta perkembangan di Eropa dan Amerika Serikat yang mulai menggunakan tanaman sebagai bahan racikan obat.

Kita sangat membutuhkan obat manjur dan murah, serta pelayananya kesehatan yang ramah, namun tersebut sulit dicapai dengan regim HAKI yang ketat dan pengembangan obat yang hanya berorientasi pada pasar.

Sebagai Negara dengan keanekaragaman hayati nomor dua terbesar di dunia, harapan ini boleh saja, tetapi bagaimana menyediakan obat murah yang berkualitas adalah tantangan sebenarnya. Sudah saatnya pemerintah Indonesia serius membenahi layanan kesehatan dan akses yang adil.

13


THE GUIDE Pilihan konsumsi beretika

Pada dasarnya, pengobatan itu harus aman, efektif dan bermutu. Indonesia punya modal untuk sehat. Dari 40 ribu jenis tanaman di dunia, 30 ribunya terdapat di Indonesia, terutama di hutanhutan tropis yang kian menipis. Sekitar 9.600 berkhasiat obat dan sekitar 400 spesies telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Perusahaan farmasi pun berburu bahan baku di hutan tropis kita.

Mengglobal dengan herbal

Setidaknya ada 7.000 bahan dasar obat yang yang dikembangkan industri farmasi di barat berasal dari negara berkembang, diantaranya dari Indonesia (Marthin Khor, 2002). Seiring dengan itu harga obat modern semakin mahal dan sulit dijangkau karena menerapkan sistem hak atas kepemilikan intelektual (HAKI) yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Warisan yang perlu dikembangkan Teks: Marsya Anggia & Ida Ronauli

Masyarakat Indonesia sudah melakukan pengobatan dengan herbal selama berabad-abad dan diturunkan dari generasi ke generasi. Jamu gendong yang pernah akrab dengan kehidupan kita salah satunya. Penggunaan herbal kembali populer seiring dengan konsep back to nature. Di Amerika, hampir sepertiga penduduknya mengkonsumsi herbal, mendorong bisnis herbal tumbuh 35 persen per tahun (1988 -1997). Di Eropa, pasar herbal yang diklasifikasikan sebagai obat, saat ini senilai 7.4 miliar dolar Hal ini juga terlihat pada pasar obat alami Indonesia. Pada 2003, mencapai Rp 2,5 triliun, meningkat Rp 4 triliun pada 2005 dan pada 2010 diperkirakan Rp 8 triliun. Sebagian besar produk obat asli Indonesia berupa jamu (empiris),

14

15


THE GUIDE

Pada 2005 sekitar 75-80 persen penduduk dunia pernah menggunakan herbal (WHO).

Tantangan bagi herbal di Indonesia mengglobal: peningkatan mutu, pembuktian keamanan dan harus diteliti dan dibuktikan secara ilmiah (evidence based).

Indonesia memiliki 9.606 spesies tumbuhan yang memiliki khasiat obat-obatan alami!

obat herbal terstandar sebanyak 30 produk, dan fitofarmaka ada lima produk (obat bahan alam yang telah dibuktikan secara ilmiah melalui uji praklinik, melalui hewan dan klinik melalui manusia dengan bahan baku dan produk telah distandarisasi). Sempat dianggap “tidak ilmiah� bahkan ada yang menganggap klenik, kini pengobatan dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat makin banyak dilakukan dan diadopsi kalangan medis. Ilmu kedokteran pun mengembangkan herbal medik yang memanfaatkan herbal klasik, yang telah teruji secara ilmiah. Walau Herbal dalam kedokteran medis masih lebih banyak banyak digunakan untuk tindakan promotif, preventif, rehabilitatif, dan paliatif. Sedangkan untuk kuratif, masih banyak dokter menggunakan herbal hanya sebagai penunjang.

Kaya Tanaman Obat Temulawak, manggis, rosela, meniran, lidah buaya, sambiloto cuma sebagian herbal potensial yang dimiliki Indonesia. Walau sumber dayanya berlimpah, penelitian herbal Indonesia terbatas pada lingkup laboratorik, praklinis, sementara uji klinis belum banyak dilakukan. Dengan hutan tropis perawan tersisa sekitar 43 juta hektar (BBC, 2010), Indonesia adalah negara dengan apotik hidup yang buka sepanjang tahun.

Sikirey dan hilangnya pengetahuan Sik Saat Sikirey, Sik dukun orang Mentawai mengobati pasien, fok fokusnya okusnya adalah a mengobati roh si sakit yang terganggu. Ritualnya Rit tual ualnya nya me memotong hewan sebagai wujud pengganti rasa sakit dan memanggil meman me mang roh, kemudian tarian (maturuk) berikut ramuan obatt o oba obatan. obat batan. an. Sikerei menjaga harmoni dengan pengetahuan pengobatan, pengob pen gobata atan, n, baik fisik maupun metafisik. Sayang dukun Mentawai, semakin sulit dijumpai, karena minim minat generasi muda yang menjadi kerei. Artinya pengetahuan tentang tanaman obat perlahan-lahan akan terhapus. Kerei sekarang hanya ditemukan di Pulau Siberut. Hutan Siberut menyimpan berbagai tumbuhan obat. Dari 896 spesies flora, 6 diantaranya endemik, ada 150 yang berguna sebagai tumbuhan obat. Pusat studi tumbuhan obat Universitas Andalas mencatat 209 tanaman, untuk mengobati 31 macam penyakit. Peneliti WWF malah menyebutkan ada 223 jenis tanaman obat untuk mengobati 129 macam jenis penyakit. Pengetahuan tradisional yang dimiliki para dukun ini, banyak membantu pengembangan obat-obatan modern. Perusahaan farmasi dapat memotong dana dan waktu penelitian dengan mengumpulkan data dari para dukun. (RAFI, 1997). Sayangnya, kebanyakan hanya dijadikan sumber informasi, baik dukun atau masyarakat tidak mendapatkan keuntungan dari pengembangan obat medis berdasarkan pengetahuan tradisional mereka.

Tanaman Obat Indonesia (TOI) juga mudah ditanam di pekarangan rumah. Lihat saja, tanaman seperti kunyit atau jahe yang begitu mudah dibudidayakan dan ampuh untuk mengobati batuk, masuk angin dan panas dalam.

16

17


THE GUIDE

Popular Herbal:

Herbal yang berfungsi imunomodulator dapat meningkatkan kekebalan tubuh, antara lain meniran, lidah buaya, sambiloto, dan temulawak.

Beberapa tanaman obat menunjukkan hasil signifikan untuk jenis penyakit yang lebih berat, seperti tanaman keladi tikus Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber yang dapat mengobati kanker (Cancer, Yet They Live, Dr Chris K.H. Teo). Sementara, ekstrak Brotowali (Tinospora cordifolia) dan jambu biji (Psidium guava) mampu menghambat virus HIV dan meringankan gejala yang terjadi pada penderita HIV, seperti anoreksia dan diare. Meski sebagian dokter beranggapan penggunaan obat tradisional efektif pada tahap prepatogenesis (pencegahan) dan paliatif (tindakan untuk meringankan beban penderita kanker terutama yang tidak bisa disembuhkan). Hanya dokter dengan punya izin khusus yang dapat meresepkan herbal, 1. Dokter harus tersertifikasi organisasi profesi 2. Herbal atau jamu teregisterasi BPOM dan produk fitofarmaka. 3. Terdaftar sebagai pemberi layanan Pembinaan Kesehatan Masyarakat (PKA) oleh Depkes. 4. Pasien menerima informasi tentang herbal dengan jelas 18

jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, anti inflamasi, anemia, anti oksidan, pencegah kanker, dan anti mikroba.

• Temulawak • Sambiloto (Curcuma xanthorrhiza ROXB) (Andrographis Paniculata) Temulawak atau koneng gede Sambiloto bermanfaat untuk dipercaya dapat meningkatkan meningkatkan daya tahan tubuh, kerja ginjal serta anti inflamasi obat disentri, tifus, gangguan (radang). Manfaat lain dari rimpang lever, luka akibat gigitan ular dan tanaman adalah sebagai obat anti bakteri.

Cerdas mengkonsumsi Herbal Anggapan obat herbal tidak ada efek samping tidak tepat. “Efek samping tetap ada, tapi minimal, karena sistem kerja herbal lambat dan sifat alamiahnya”, jelas dr Lily Kresnowati, Sekretaris Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) Jawa Tengah. Takaran dosis tentu tetap diperlukan. Obat herbal umumnya tidak bisa memberikan respons secepat obat-obatan kimia. “Sehingga lebih baik digunakan untuk terapi penyakit-penyakit kronis yang bersifat jangka panjang, karena lebih aman”, tambahnya lagi dr. Lily.

• Brotowali (Tinospora Crispa) Pahit tetapi bermanfaat untuk mengatur menstruasi, demam, hepatitis, malaria, diare, rematik hingga penyakit kulit.

Konsumsi obat-obat herbal sebaiknya diberi jeda dengan obat medis, agar efek obat tidak saling meniadakan.

Standardisasi, potensi, dan regulasi Apa pun bentuknya, herbal harus memperhatikan standar keamanan, jelas dr Lily. Sejak proses pengambilan dan pengeringan sediaan simplisianya, serta cara meramunya. Resep warisan nenek moyang untuk meramu obat herbal, biasanya hanya menyebutkan segenggam, seruas jari, padahal ukurannya sangat tergantung pada pembuat ramuannya. Asal tanaman dan umur tanamann menentukan kandungan zatnya . Untuk obat herbal buatan pabrik, lihat kelengkapan izin produksi, izin edar dan komponen pembuatnya. Besarnya potensi pengobatan herbal, tak pelak membuat permintaan untuk ekspor meningkat. Pada tahun 2004, ekspor TOI mencapai 3 triliun rupiah dan terus meningkat sekitar 15%-20% per tahun (MI, 29/7/2010). Sayangnya tanaman obat ini rata-rata diekspor dalam bentuk simplisia, atau bahan tumbuhan alami yang sudah dikeringkan dan belum diolah. Ironisnya, hanya 22% TOI yang dibudidayakan dan sisanya diambil langsung dari hutan! Para pengusaha yang memanfaatkan TOI banyak yang enggan untuk membudidaya dengan alasan mahal biayanya. Padahal, budidaya tanaman akan membuat kelestarian bertahan dan meningkatkan peluang Indonesia untuk bersaing di pasar tanaman obat internasional. Hal ini harus diatur, kalau tidak mau kekurangan sumber obat yang berharga.

Naik daun Indonesia memiliki Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), organisasi profesi yang bertujuan untuk memasyarakatkan pengobatan herbal, menyebarluaskan informasi dan hasil penelitian/uji coba tentang herbal, dan pelatihan herbal untuk menambah pengalaman dokter dalam pengunaan herbal. Demikian juga banyak perguruan tinggi yang memberi perhatian pada pengembangan herbal, diantaranya FK UGM, FK UNAIR dan FK Universitas Maranatha Bandung. Program Studi Herbal Indonesia, program pasca sarjana di Universitas Indonesia (UI) dibuka pada 2011 untuk dapat menelurkan sumber daya manusia yang mampu meneliti obat herbal, memanfaatkan dan melayani masyarakat dengan obat dan produk herbal. Mei 2011 seperti bulan herbal. Pusat Studi Biofarmaka IPB menyelenggarakan “Globalization of Jamu Brand Indonesia: The 2nd International Symposium on Temulawak. The 40th Meeting of National Working Group on Indonesian Medicinal Plant”, yang salah satu misinya mendukung a program saintifikasi jamu. Kegaitan ini ingin mengangkat lagi temulawak (curcuma xanthorrhiza) kembali sebagai “Ginseng-nya Indonesia”. Sementara di Bali, digelar Festival Herbal Pertama, bertema “The Lesson

Learned from Indonesian Herb: Tasty – Healthy – Beauty” juga untuk mengangkat dan memperkenalkan potensi kandungan kekayaan herbal hayati Indonesia Disini, temulawak pun ditetapkan sebagai welcome drink yang khas Indonesia, seperti halnya ginseng sebagai minuman rakyat Korea. Jamu bukan lagi urusan mbok gendong yang sangat lokal. Semoga sentuhan ilmiah bisa menjadikan, jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka sebagai penjaga kesehatan nasional, syukur-syukur bisa ke tingkat global.

19


pa

Jej p a

i d g n u g a j k n a d g u n nia a

u g n g g n Jagung sebagai bahan pangan punya kisah yang panjang. Meksiko disebut-sebut sebagai daerah asal jagung, disini masyarakatnya telah menanam jagung sekitar 7.000 tahun lalu. Jagung lalu menyebar dan diadopsi penduduk Amerika Selatan sekitar 3.000 tahun lalu. Pada sekitar abad ke 10, jagung mulai dikenal

GLORIOUS FOOD Memaknai kembali pangan kita

Jagung (Zea mays L.) adalah salah satu tanaman pangan penting di dunia. Jagung menjadi sumber karbohidrat utama di Afrika, (mencapai 95%), Amerika Tengah dan Selatan, serta menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Dibandingkan dengan gandum dan padi, ketersediaan jagung didunia tahun 2010 paling tinggi yakni 817 juta ton, sedangkan padi 678 juta ton, dan gandum 682 juta ton. Artinya jagung adalah bahan pangan unggulan. Jagung adalah sumber karbohidrat bagi manusia, pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), pupuk hijau dan kompos (batang dan daun yang tua), minyak goreng (dari bulir), bahan kertas (batangnya), dibuat tepung (dari bulirnya, yang dikenal sebutan maizena). Terakhir, jagung pun dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati-ethanol (biofuel).

di Amerika Utara dan Kanada, kemudian penyebarannya meluas hingga ke Asia dan Afrika pada ke 16. Teks: Ukke.R. Kosasih & Tejo Wahyu Jatmiko

Produsen jagung dunia: Amerika Serikat memproduksi sekitar 40% total produksi dunia, China sekitar 20%, diikuti oleh Uni Eropa, Brazil, Argentina dan India. Artinya, AS dan Cina menguasai 60% produksi jagung dunia!

Jagung di Indonesia Wak wak gung..nasinya nasi jagung..bait lagu ini akrab dengan anak-anak SD tahun 70-80an, angkatan yang masih diwajibkan menghafal makanan pokok masyarakat Indonesia. Ada juga lagu MenanamJagung, menjadi bukti bahwa

20

21


Hati-hati Jagung Transgenik! Pada saat pertama kali dibudidayakan jagung merupakan salah satu pilihan sumber karbohidrat. Dalam perkembangannya jagung lebih ditujukan untuk pakan ternak, biofuel dan bahan pangan tambahan.

masyarakat Indonesia dekat dengan tanaman pangan yang satu ini. Orang Madura dan masyarakat NTT akan langsung disebut sebagai penikmat jagung oleh anak-anak ini. Tetapi, saat ini jika kita jalan-jalan ke Madura atau NTT, jagung tidak lagi menjadi makanan pokok. Jagung hanya muncul saat kegiatan seremonial belaka, jadi bagian dari asesoris, bukan untuk kegiatan sehari-hari. Nasi jagung (Madura, Jawa Timur) , binte biluhuta (Gorontalu), lepat jagung, kapusu (bubur jagung di Baubau), Jagung Titi (popcorn ala NTT, jagung ditumbuk dengan batu agar pipih), perkedel jagung, berondong jagung tradional dengan gula aren, jagung bakar. Pilih sendiri favorit Anda, dan tolong tambahkan menu jagung yang terlupa!

22

Jagung, memang hampir tak terdengar lagi disebut sebagai makanan pokok orang Indonesia setelah kedudukannya digantikan oleh beras. Jagung lebih banyak jadi pelengkap dan cemilan saat santai. Saat ini jagung lebih banyak ditanam untuk kebutuhan pembuatan tepung dan pakan ternak. Dengan rata-rata produksi nasional sekitar 17,6 juta ton per tahun, Indonesia sudah bisa mencukupi kebutuhannya sendiri. Saat ini jagung banyak ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jambi dan Gorontalo.

Di Amerika Serikat, jagung digunakan untuk pemanis buatan, pakan ternak dan etanol, sedangkan di China untuk pakan ternak. Dari total produksi 816 juta ton, konsumsi dunia tahun 2010 sudah mencapai 836 juta ton, sehingga ada kekurangan pasokan 20 juta ton. Peningkatan kebutuhan ini yang dijadikan alasan untuk mengembangkan jagung rekayasa genetik, yaitu jagung yang disisipkan gen dari mahluk lain untuk menambahkan sifat yang diinginkan. Lebih dari 85% tanaman jagung di AS adalah transgenik! Istilah tanaman hasil rekayasa genetik (Genetically Modified) atau sering disebut transgenik mulai muncul kepermukaan sejak awal pelepasannya ke pasar dunia pada awal tahun ‘90an. Beralasan pemenuhan pangan dan pakan dunia, berbagai tanamanpun direkayasa agar lebih produktif dan lebih tahan terhadap berbagai serangan hama yang merugikan. Produk rekayasa genetik diakui oleh dunia internasional berpotensi membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia, sehingga

perlu diatur secara ketat berdasarkan prinsip kehati-hatian, prinsip yang lebih ketat dibandingkan prinsip pencegahan yang terbukti tidak mampu meredam kerusakan lingkungan. Pemerintah Indonesia juga tertarik mengembangkan jagung rekayasa genetik ini. Pada 2010, Komisi Keamanan Hayati dan Pangan mengeluarkan pernyataan aman hayati dan pangan untuk: jagung PRG event Mir 604, PRG event Bt 11, PRG event MIR 612, PRG event GA21. Keluarnya pernyataan ini pantas dipertanyakan karena sifat pengujiannya yang hanya berdasarkan studi pustaka dari pihak produsen tanpa uji laboratorium. Sudah seharusnya pemerintah RI mengadakan pengujian mendalam terhadap produk hasil rekayasa genetik demi melindungi konsumen dan lingkungan.

Klaim produksi tinggi yang tak terbukti Janji kalau jagung transgenik bisa menghasilkan 14-15 ton per hektar hanya sebatas promosi semata. Nyatanya di Amerika Serikat, yang perkebunan jagungnya dikelola secara industri hanya menghasilkan rata-rata 10 ton/hektar. Terlebih benih transgenik biasanya dipatenkan. Bukan hanya pertanyaan etika yang muncul untuk hal ini. Hak paten membuat para petaninya harus membayar lebih mahal dan terjerat dalam perjanjian yang merampas kemerdekaan mereka. Alih-alih mau untung, malah kita bisa mengalami kerugian ekonomi, sosial lingkungan dan kesehatan. Siapa yang mau? 23


GLORIOUS FOOD

Berondong Jagung, Film dan Lemak! Apa jadinya menonton tanpa semangkuk besar popcorn di tangan? Bisa jadi seperti bersepeda lupa membawa minum…kurang lengkap! Memang sulit memisahkan citra berondong jagung ini dengan film, karena konon sejak 1912, kudapan ini sudah dihidangkan di bioskop. Tidak mengherankan bila popcorn dalam kemasannya yang khas pun dijadikan simbol penghargaan pada MTV Movie Award. Sebagai kudapan, berondong jagung pun tak bisa dilepaskan dari daftar kuliner asli Amerika, bahkan disinyalir temuan tertua popcorn di New Mexico berasal dari tahun 3600 SM! Baru pada abad ke-16 dan 17, Orang Inggris yang datang ke Amerika mengenal kudapan ini dari para penduduk asli Amerika. Untuk “membuktikan” bahwa berondong jagung adalah asli made in America, paling tidak ada enam kota yang memproklamirkan diri sebagai “Popcorn Capital of the World”, yaitu kota Ridgway (Illinois), Valparaiso (Indiana), Van Buren (Indiana), Schaller (Iowa), Marion (Ohio) dan North Loup (Nebraska).

24

Tidak hanya itu, di negara bagian Illinois, popcorn dijadikan “kudapan resmi” di sekolah! Sebagai kudapan popular, kajian kesehatan tentang popcorn mulai menarik perhatian masyarakat setelah ketika Center for Science in the Public Interest memaparkan laporan oran tentang “Movie Popcorn” pada pertengahan ngahan tahun ’90-an. Survey di beberapa bioskop skop yang menyediakan popcorn menunjukkan penggunaan minyak kelapa untuk memasak dan tambahan mentega atau margarine sebagai topping, hasilnya; semangkuk popcorn mengandung dengan kadar lemak lebih banyak dari pada kombinasi menu sarapan daging babi asap dan telur, sebuah Big Mac lengkap dengan kentang goreng serta seporsi steak untuk makan malam! Sampai saat ini popcorn masih tetap dituding sebagai sumber lemak dosis tinggi. Mungkin ada baiknya juga bila di bioskop disediakan juga menu buah-buahan segar sebagai pilihan bagi para penonton. Karena menikmati film sejatinya untuk membuat kita terhibur bukan untuk menimbun lemak di tubuh.

Mencari jagung lokal NTT Petani di NTT sedang gundah gulana. Masalahnya tanaman jagung tidak mau tumbuh di ladang mereka. Hampir 90% benih yang disebarkan mangkrak. Selain terlambat tiba di NTT, benih jagung hibrida yang kadang disebut sebagai jagung dari “tanah Jawa” ini tampaknya tidak sesuai dengan kondisi NTT. Agak aneh rasanya, mendatangkan benih jagung di tanah yang sudah akrab dengan tanaman jagung. Padahal saat pameran di banyak event, NTT termasuk propinsi dengan jenis jagung lokal yang sangat kaya. Dari kernel yang berwarna kuning, putih hingga merah tua. Penelitian yang dilakukan Balai Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT, Kementrian Pertanian dan Universitas Nusa Cendana Kupang, pada 2003 menemukan 323 jenis jagung lokal NTT dengan beberapa karakter yang baik dan unggul, seperti pada jagung kuning, putih dan merah.

Jagung lokal sudah suda beradaptasi dengan kondisi NTT. Kekayaan yang ada dapat dikembangkan untuk menemukan jagung apa yang paling tepat untuk wilayah yang jarang dihampiri hujan ini. Masyarakat NTT menanam jagung di ladang atau di kebun bersamaan dengan tanaman pangan lain seperti padi ladang, ubi-ubian, dan kacang-kacangan dalam pola tanam campuran (mixed-cropping system). Bahkan jagung ditanam hingga ke pekarangan. Secara tradisi, petani NTT menyimpan hasil panen jagung sebagai stok pangan pada wadah yang terbuat dari lontar dan relatif terbuka. Dengan cara ini, hanya jagung varietas lokal yang lebih tahan terhadap serangan hama bubuk (Sitophilus sp). Kini setelah varietas hibrida enggan tumbuh, jagung lokal lah yang harus diberdayakan. Mari menanam jagung lokal di ladang kita..ambil cangkulmu..ambil pangkurmu..(IR)

25


SAYS Penggal pandangan dan pengalaman

Mama Leta batu dan semangat menjaga kehidupan Sosok Aleta Baun, yang akrab disapa Mama Letta, mungil seperti kebanyakan perempuan di Nusa Tenggara Timur. Tetapi saat bertatapan, sorot matanya tajam, menyala oleh semangat, keteguhan dan kegigihan. Perjuangan Mama Letta yang tidak kenal lelah berhasil menjaga kawasan Molo, wilayah kaya marmer berkualitas, di Kabupaten Timor Tengah Selatan dari eksploitasi .

Batu sumber kehidupan Tanpa sepengetahuan warga, gunung batu di wilayah Molo telah memiliki Kuasa Pertambangan. Kini dari enam gunung batu yang sudah dan sedang di tambang, lima diantaranya berhasil dihentikan. “Kalau semua dihancurkan, semua diambil bagaimana kami dapat melanjutkan hidup.� Tegas Mama Leta. Kawasan Molo merupakan sumber air yang memberi kehidupan bagi masyarakat yang sebagian besar bertani di tanah suku. Hasil panen ini untuk memenuhi kebutuhan pangan setahun. Sejak ada tambang marmer, Desa Leloboko dan Fatukoto, yang paling dekat dengan batu Nausus dan Anjaf mengalami kesulitan air. 26

Lewat pendekatan budaya dan adat, Mama Leta mengingatkan kembali pentingnya menjaga kawasan Mollo. Sejak dulu, orang Molo percaya, alam bagai tubuh manusia yang harus dijaga. Batu dilambangkan sebagai tulang, tanah sebagai dagingnya, air adalah darah, sedangkan hutan sebagai kulit, paru-paru dan rambut. Batu hilang, artinya kehilangan tulang dan tidak akan bisa hidup. Karena batu, sebagai tulang merekatkan dan menguatkan tanah agar bersatu, tidak longsor. Batu juga mampu menyerap, menyimpan dan menampung air, sehingga banyak mata air di bawah batu. Ada air, tanah menjadi lembab dan subur. Nilai-nilai ini tidak bosan di ingatkan kembali oleh Mama Leta saat batu-batu marmer, tulang dari alam kehidupan mereka dicabut. Terlebih lagi, seluruh nama marga orang Timor berasal dari batu, maka batu pun disebut sebagai Fautkanaf atau Batunama. Ada dua gunung batu terbesar, yaitu Naususu dan Anjaf yang menghubungkan orang Mollo dengan nenek moyangnya. Fatu Naususu, dianggap sebagai batu yang mengawali dan menjadi pusat dari batu lainnya. Setiap batu memiliki nama dan fungsinya.

Berbagi kekuatan dan solidaritas “Orang-orang menjadi tersadar, kalo batu hilang, sejarah mereka juga terhapus, lalu menolak pengrusakan yang dilakukan oleh perusahaan.� Jelas Mama Leta lagi. Walau semua upaya itu tidak berjalan mulus, ancaman, penghinaan hingga sabetan parang pernah diterima Mama Leta karena upayanya menghentikan pengrusakan di Molo.

Perjuangan Mama Leta tak berhenti. Ia ingin menjadikan kawasan bekas tambang Marmer di Naususu, sebagai tempat belajar berjuang, berbagi, bersolidaritas antar warga. Saat ini, banyak orang datang dari kawasan Molo, Amanuban, dan Amanatun dan belajar di Naususu. Mereka belajar bagaimana menghentikan perusakan, memulihkan kehidupan yang beradat, menghormati hakhak orang, menghormati alam, berbagi rasa, berbagi kekuatan, saling mendukung, dan hidup berdampingan dengan alam. Pertukaran energi dan semangat, hingga benih, kerajinan, bahan pangan mengalir di antara ketiga wilayah sebagai bagian dari pemulihan hubungan dengan sesama dan alam. Aleta dengan timnya yang tergabung dalam A’Taimamus sedang mewujudkan mimpinya: menjadikan kawasan Nausus kawasan pemulihan yang selaras alam. Mimpi yang akan segera terwujud, dengan tekad setegar batu. Maukah kita jadi bagian dari mimpi ini? (IR)

27


SAYS

Stella McCartney

Robert Redford antara seni, politik dan kepedulian sosial Taman Nasional Yosemite yang dikunjungi Robert Redford pada usia 11 tahun, yang saat itu baru divonis mengidap polio menumbuhkan kepedulian pada lingkungan. Di kemudian hari, Redford terlibat dalam Natural Resources Defense Council, mendirikan Institute of Resource Management, dengan fokus pada isu energi, pemanasan global dan polusi udara di perkotaan. Redford dikenal sebagai aktor yang paham pentingnya lobi politik dalam mencegah perusakan bumi. Redford mendorong artis untuk aktif mendesakkan perubahan, diantaranya mendukung penyusunan UndangUndang Udara Bersih serta menghentikan rencana pembangunan pembangkit listrik bertenaga batubara di dekat 5 taman nasional. 28

Lewat Youtube, ia melansir video tentang kegelisahannya terhadap “propaganda” perusahaan minyak besar yang berbalut isu lingkungan dan dugaan kolusi -perusahaan minyak raksasa dengan politisi AS. The Sundance Family “Saya pernah mengatakan ini sebelumnya, dan saya percaya akan kebenarannya; bahwa seni menyelamatkan hidup saya”, ucap Robert. Kecintaanya pada dunia seni mendorong Robert membeli sebidang tanah di lokasi syuting Butch Cassidy and The Sundance Kid dan dijadikan Sundance Village, cikal bakal – Sundance Institute. Sundance Insitute, organisasi non profit yang bertujuan memberi ruang bagi para seniman independen untuk menyampaikan pesan sosial. Disusul pembuatan Sundance Cinemas, stasiun televisi Sundance Channel dan festival film bergengsi Sundance Film Festival; yang mengukuhkan The Sundance sebagai alternatif dari produk Hollywood. Kini Redford Center, organisasi yang mendorong perubahan sosial dan lingkungan melalui pendidikan, seni dan diskusi masyarakat dikembangkan, dengan dua program andalannya: Art of Activism dan Creative Conversation. Melihat kiprah Robert dalam memanfaatkan popularitasnya, tidakkah kita berharap bahwa selebritis kita melakukan hal yang sama? (MAN)

Desainer tanpa kulit dan bulu Terlahir sebagai putri dari pasangan pecinta binatang dan vegetarian– Paul McCartney dan Linda McCartney, Stella menjadi selebriti yang setia dengan gaya hidup hijau. Desain yang dihasilkannya bebas dari kulit dan bulu binatang. Stella tidak pernah tega untuk mengonsumsi daging. Ia tumbuh di wilayah peternakan dan ternak adalah sahabatnya. “Saat bekerja di industri fashion, munafik jika berkarya (menggunakan) kulit dan bulu binatang”. Produksi jaket dari kulit atau bulu binatang membutuhkan energi 20 kali lebih banyak dibandingkan mantel dari kain atau bahan sintetis. Belum lagi penggunaan berbagai zat kimia beracun untuk mengawetkan kulit. Stella mengakui, tantangan terbesar sikap antikulit dan bulu hadir saat membuat sepatu dan tas. Bahan sintetis atau tenun yang lebih tipis dan elastis cukup sulit untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang seragam. “Untuk tas, kami hanya bisa memproduksi di beberapa pabrik di Italia yang memang ahli mengerjakan produksi

non-kulit. Sekitar 70% pekerjaan dilakukan dengan tangan, akibatnya biaya produksi kami 70% lebih mahal dari merek lain – namun tidak kami bebankan pada konsumen”. Alhasil, keteguhannya untuk sebisa mungkin berpegang pada standar etika justru meningkatkan kesan mewah dari fashion line Stella McCartney. Kombinasi bahan organik dan sintetis yang dihasilkan lewat riset yang komprehensif, juga menghasilkan desain dengan material langka. Stella terlibat dalam video People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) yang mendukung kampanye anti kulit dan bulu binatang “Saya rasa banyak orang takut pada fakta banyak hal dilakukan agar kulit dan bulu binatang tersebut sampai ke tangan kita. Demi fashion, mereka rela menutup mata akan penderitaan yang terjadi”. Beruntung fashion line Stella McCartney ada di bawah naungan PPR Luxury Group (dulu Gucci Group) mulai mempertimbangkan standar etika ditetapkan Stella. “Saya seperti pionir di dunia fashion”. Dan Stella pun tetap setia menempuh jalan yang dipilihnya. (MAN) 29


GO LOCAL Produk lokal dan permasalahan

Padi tangguh untuk hadapi musim ekstrim

Pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim memaksa semua makhluk hidup beradaptasi. Salah satunya mencari padi yang tahan asin akibat lahan-lahan pangan didataran rendah dibanjiri air laut. Para petani IPPHTI mengupayakannya. Kadar garam meningkat membuat benih padi yang biasa ditanam tidak dapat tumbuh lagi. Sementara, manusia penghuni bumi harus

30

INTRAS DASO tinggi tanaman baik dan bulir melimpah. Warnanya putih cerah dengan rasa beras yang enak

hal yang diupayakan dengan

dan pulen. Intras Daso juga memiliki ketahanan salinitas hingga di atas

selama 2 tahun. Sementara, di

serius oleh IPPHTI. “Semua

wilayah yang belum, hasilnya

petani yang didampingi

belum baik dengan rasa yang

mengikuti petani sekolah

INTRAS KABA varietas padi putih

kurang enak.

lapang iklim selama 1 musim

yang memiliki daun bendera tinggi

tanam.” jelas Kustiwa. Alhasil,

sehingga aman dari ancaman

46.

banjir dan tahan hidup di wilayah

terus mendapatkan makanan untuk meneruskan hidupnya.

Real Organic

20% alumni sekolah lapang

Menghadapi hal ini, Ikatan Petani Pengendali Hama Terpadu

Padi yang mampu beradaptasi

iklim dan 5% non alumni pun

Indonesia (IPPHTI) mengembangkan beberapa varietas padi tahan

dengan kadar garam mencapai

mempraktikkan pertanian

hari akan mati. Rasa beras yang

air asin: INTRAS (IPPHTI Nasional Tanjung Rejo Asahan) BUN,

45-52/mil ini ditanam secara

organik yang ramah lingkungan

agak pera bisa disiasati dengan

organik. Tidak menggunakan

dengan hasil panen yang lebih

menambah air saat dimasak.

INTRAS DASO, INTRAS KABA dan INTRAS LUBA. Padi tahan air asin ini ditanam di Aceh, Serdang Bedagai (Sumatra Utara),

pupuk kimia dan insektisida

cepat dan banyak dibandingkan

Tasikmalaya, Pangandaran, Cilacap, Brebes dan Indramayu.

yang mengakibatkan tanah

pertanian konvensional.

Menggunakan padi asal India, para ahli IPPHTI memodifikasi dan

kering dan rusak hingga tak

Saat banyak pihak mengejar

menyilangkan dengan padi lokal agar sesuai dengan kondisi lahan

mampu lagi menyimpan air,

dana-dana mitigasi untuk

rendah dibandingkan yang lain,

lokal. Padi yang ditempat asalnya dipanen setelah 6 bulan, kini

serta menyumbang emisi gas

menghadapi perubahan iklim,

Intras Luba tahan terhadap salinitas

rumah kaca.

para petani ini bekerja dalam

yang cukup tinggi dan kekeringan.

dapat dipanen setelah 100 hari. “Hasil panen mencapai 8-10 ton/ha musim. Jauh lebih banyak

Untuk meningkatkan kesuburan

tekun menghadapi iklim yang

dibandingkan pertanian konvensional yang 5,5-6 ton/ha musim.”

tanah, dibuat pupuk dari urin

kian mengancam kehidupan

tutur Kustiwa Adinata, Koordinator Program IPPHTI Nasional.

sapi dan kotoran domba yang

mereka, juga kehidupan kita

Walau hingga saat ini hasil pertanian padi tahan air asin ini masih

telah difermentasi. Pestisida

semua. (MAN)

bersifat kasuistik, perlu dilakukan uji coba pada kondisi lahan

alami dibuat dari nimba,

yang dikembangkan. Intras bun

sirsak dengan tembakau atau

memiliki rasa ‘pera’ sehingga kurang

berbeda-beda selama beberapa musim untuk mendapatkan jenis yang paling sesuai. Kustiwa mengamati, panen yang melimpah

kapulaga.

diperoleh dari wilayah yang sudah menerapkan pertanian organik

Kemandirian petani merupakan

rawa. Biasanya padi yang daun benderanya terendam selama 3

INTRAS LUBA memiliki warna hitam agak kecokelatan dengan rasa yang enak. Meski tanaman padi lebih

INTRAS BUN warna agak merah, panen 92 hari setelah tanam (HST). Varietas ini kurang baik hasilnya di antara beras tahan air asin

mendapatkan animo dari para petani.

31


GO LOCAL

Tips memilih mainan 1. Hindari mainan berujung runcing atau dengan pernak-pernik kecil, seperti mur dan baut yang mudah tertelan. 2. Ada label atau sertifikat non-toxic (bebas racun) dan jelas alamat produsennya. 3. Hindari mainan berbulu bagi anak yang rentan dengan alergi. 4. Beli mainan lokal, saat makin banyak permintaan harga akan semakin terjangkau 5. Pilih bahan yang ramah lingkungan, juga catnya. Kayu dan kain lebih mudah diurai daripada besi dan plastik. 6. Ajak anak untuk bermain di luar! Biarkan dia untuk bergerak sebebasnya dan bergaul dengan kawan sebaya.

Main-main dengan mainan lokal Bagi si kecil batita, salah satu cara ‘asyik’ bermain adalah memasukkan mainan ke dalam mulut. Salah pilih mainan, malah jadi sumber penyakit, bukan membuat anak jadi kreatif. Mainan dari Cina popular karena bentuknya variatif, warna meriah desain yang modern dan...murah. Serbuan mainan Cina dimulai pada 1998, lalu menyingkirkan mainan lokal. Banyak produsen mainan lokal yang kemudian beralih profesi menjadi penjual dan distributor mainan Cina. Kemudian terbukti mainan dari Cina telah mengandung bahan beracun seperti formalin, mercury dan plumbum! 3 dari 4 mainan yang diproduksi oleh Cina, mengandung racun. Bahkan, sekitar 80% mengandung timbal dan tidak layak untuk digunakan oleh anak-anak! Penelitian yang dilakukan (penelitian, Asosiasi Pegiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia/APMETI, 2007).

32

Murah tapi berisiko Mainan yang diproduksi di Cina, a, biasa dibuat dari bahan daur ulang dan cat berkualitas rendah h yang mengandung timbal. Saat mainan terkena panas, zat berbahaya inii pun terurai ra lalu masuk lewat pernafasan dan menguarkan timbal ke udara,

psikomotorik anak malah jadi bumerang dan mengancam kesehatannya. Konsumen pun sulit menuntut pertanggung pembuatnya karena biasanya tidak ada jawaban pembuatnya,

anak. Dampak mainan beracun ini tidak seketika, baru muncul setelah zat berbahaya terakumulasi dalam tubuh, biasanya terlihat saat anak memasuki usia sekolah.

alamat yang jelas.

Zat berbahaya ini menimbulkan gangguan kelainan otak dan darah, sakit pernafasan, asma, dan sulit konsentrasi, gangguan sistem pencernaan, gangguan ginjal dan gangguan sistem saraf. Mainan yang diharapakan dapat mengembangkan aspek kecerdasan dan

Menghadapi situasi ni, dan menyadari pentingnya kesehatan anak, sejumlah produsen mainan lokal kembali hadir. Salah satunya mainan edukatif, aman dan ramah lingkungan buatan

Lokal dapat diandalkan

Kepik Educative Soft Toys. Mainan keluaran Kepik terbuat dari katun, dijahit tangan dan tanpa lem. Sang pemilik, Ully Pitaloka Umarella, memang memilih kain, selain mudah dicuci, harga produksi mainan jadi lebih terjangkau. Ia juga menghindari penggunaan kain flannel (felt) yang kabarnya mengandung timbal. Dengan bahan dasar kain, Kepik Soft Toys dapat dicuci berulang kali sehingga mengurangi risiko debu faktor pemicu alergi. Saat ini ada 15 macam mainan untuk merangsang psikomotorik anak dengan penggunaan suara, musik, serta berbagai pola dan warna. Mainan favorit anak: donat susun, balok konstruksi, boneka jari dan buku kain. Mainan Kepik dijahit oleh para ibu ,karena Ully ingin menggerakkan perekonomian di sekitar tempat tinggalnya. Salah satu cita-citanya, membangun tempat penitipan anak bagi anakanak karyawannya. (MAN)

Kepik Soft Toys kepiktoys@gmail.com Jl. Veteran 93, Yogyakarta, Indonesia. 33


GO LOCAL

KARINDING ATTACK! Musik Bambu berasa Metal

Karinding, musik tradisional yang diberi sentuhan baru oleh kelompok Karinding Attack (Karat) meloncat dari sawah ke panggung popular. Karinding adalah musik yang dihasilkan dari resonansi bambu atau pelepah enau saat diletakkan dimulut dan ditepuk-tepuk ujungnya dengan jari. Karinding, biasa dimainkan oleh tiga hingga lima orang. Getaran karinding awalnya adalah musik penghalau hama padi, karena getarannya masuk dalam kategori low decibel, dianggap ampuh menghalau wereng, belalang hingga burung.

Sentuhan baru Berkat kerja sama komunitas metal Bandoong Sindekeit dan anak-anak Ujungberung Rebels, mendapatkan kembali energinya. Latihan difasilitasi Common Room (lembaga yang giat memberdayakan energi kreatif anak-anak muda Bandung) sebagai jawaban atas larangan menggelar konser musik metal pasca inseden jatuhnya korban dalam pertunjukan music cadas di 2008. Pada awalnya, Mang Engkus, MangUtun, Ki Amenk, Mang Jasad, Kimung, Okid, Wisnu, Hendra, dan Iman Zimbo personil Karat, memainkan karinding sebagai bentuk papalidan. Musik dimainkan hingga personilnya mencapai titik trance yang membantu mereka saling memahami rasa yang diciptakan satu sama 34

lainnya. Sesi ini juga membantu pemahaman personik Karat yang dibentuk pada Maret 2009 terhadap pakem permainan karinding tradisional. Pada perkembangan selanjutnya mereka menciptakan irama dan ketukan baru. Karena personilnya memiliki latar belakang kultur metal yang kuat, lagu-lagu yang kemudian diciptakan Karat lebih kental dengan nuansa punk dan metal. Simak saja judul-judul lagu yang diciptakan, mulai dari “Kawih Pati” sampai “Blues Kinanti” dan “New York, New York”. Ada juga lagu-lagu bertema kritik terhadap situasi politik seperti “Nu Ngora Nu Nyekel Kontrol” (Yang Muda Yang PegangKendali). Di tangan Karat, karinding yang sempat digosipkan punah kembali bersinar. Menurut Kimung, salah satu pentolan kelompok ini, kepunahan bisa terjadi karena musisi karinding masa lalu kurang luwes mengembangkan seni ini sesuai dengan perkembangan zaman. Kimung melihat hal ini tipikal permasalahan musisi tradisional yang merasa inferior jika berhadapan dengan hal

yang dikesankan sebagai ‘modern’. Karat berusaha mendobrak itu. Dari sawah, Karat berhasil membawa karinding kepanggung yang beragam. Dari pesta ulang tahun preman, pensi SMA hingga ke hadapan gubernur dan para menteri. Karat pun berkolaborasi dengan musisi blues, metal (Burgerkill dan Donor Darah), punk (Kelas Ajag), jazz (Sony Akbar), Diki (beatbox), hiphop (Eye Feel Sick), music elektronik (Europe in de Troppen), pop (Sarasvati), atau dengan music tradisonal lain (Angklung Smansa dan LSS ITB). Mereka juga bereksperiman memainkan karinding dengan menggunakan aksesoris gitar berupa efek, mulai dari efek-efek bata yang klasik hingga efek-efek canggih yang dihasilkan oleh software program computer. Tidak berhenti berksperimen dalam musik, Karat pun giat mendokumentasikan semua hal yang terkait dengan karinding dan berupaya menjadikannya sebagai alat pendidikan di sekolah, seperti halnya angklung. Karinding tidak hanya memiliki nilai untuk mengasah musikalisasi siswa, tapi juga bisa mengajarkan siswa tentang rasa kebersamaan yang dilandasi oleh pembagian peran masing-masing orang. Sikap yang dibutuhkan oleh masyarakat kita saat ini, yang cenderung peduli pada diri sendiri. (UK) www.jurnalkarat.wordpress.com

35


WE FOUND IT Pilihan di sekitar kita

House of Lawe: membuat lurik jadi atraktif Desain yang apik, paduan warna cerah yang harmonis membuat lurik, kain tenun tradisional yang biasa digunakan oleh sais dokar, abdi dalem keraton atau kain gendong para mbok bakul menjadi berbagai barang-barang fungsional yang cantik. Bedcover nuansa warna ungu yang dibuat dengan teknik perca dengan terlihat elegan, modern juga nyaman. Jauh dari kesan tenun lurik yang cenderung gelap dan bahan yang tebal. Keprihatinan lima perempuan mengawali langkah Lawe untuk mengubah tenun lurik yang mulai ditinggalkan menjadi bagian dari kehidupan modern. Karena hanya dengan digunakanlah, lurik dapat terus eksis. Demikian juga dengan keberadaan para penenunnya yang sebagian besar adalah perempuan, untuk dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

memberi pelatihan pewarnaan alami kepada para perajin tenun ikat pada 2004. Sayangnya, keindahan tenun ikat belum disadari banyak orang “Karena bentuknya kain penggunaannya kalau tidak jadi bed runner ya taplak meja atau hiasan dinding.” Tuturnya. Kain Sumba yang dibawa pulang dikreasikan menjadi produkproduk baru yang menarik, fungsional, dan modern dengan bantuan teman-temannya Mita, Ani, Rina dan Ita. Saat kembali ke Yogyakarta, pada tahun yang sama, lurik menawan hatinya. Ia pun memulai upaya mengajak orang mencintai tenun tradisional dengan membentuk House of Lawe. Tapi, sulit

mendapatkan lurik karena banyak pengusaha lurik menutup pabriknya karena tidak diminati lagi. “Waktu ketemu satu pengusaha yang saat itu sudah mau tutup, kami borong semua produknya, agar mereka mau memproduksi lagi,” kenangnya. “Sampai rumah baru panik dan mencoret-coret ide mau dibuat apa,” sambungnya lagi. Saat gempa melanda Yogyakarta, Nindya panggilan akrabnya juga mencari dukungan untuk pemulihan usaha pembuatan tenun lurik. “Sebagian besar penenun adalah perempuan, dengan menenun mereka mulai menata kehidupan setelah gempa. Ada pekerjaaan ada harapan.”

Sisterhood of Lawe Kini, Lawe telah berkembang, begitu pun hentakan alat tenun kembali

terdengar dibeberapa usaha tenun yang dulu terhenti. Perempuan perempuan penjahit yang tersebar dibeberapa daerah, datang atau kalau didatangi Nindya untuk mengerjakan produk Lawe. Para pekerja bergabung dalam koperasi, sehingga ada keuntungan yang adil kepada semua pemilik saham. Nindya pun mengembangkan program Sisterhood, mengajak para perempuan yang memiliki kecintaan pada kain tenun tradisional di berbagai daerah untuk bekerja sama, mengolah kain menjadi produk yang disukai dan bernilai jual tinggi. Saat ini sudah bergabung Sumba Barat, Lombok, Bali, Pontianak dan juga Sumatra Utara. Saat banyak orang mencintai kain tenun buatan sendiri, saat itu juga perempuan-perempuan pembuatnya mempunyai peluang untuk “tidak sendirian,” saling membantu dan bekerjasama untuk kesejahteraan bersama. Keindahan, solidaritas dan upaya pemberdayaan perempuan terbukti bisa menyatu di produkproduk cantik Lawe. Pastikan uniknya lurik mempercantik rumah dan kehidupan Anda. (IR)

Terpikat kain tradisional Awalnya, Adinindyah, salah seorang penggagas House of Lawe terpikat kain tradisonal saat dikirim Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur untuk 36

37


WE FOUND IT Pilihan di sekitar kita

Indigo: Biru yang Tak Pernah Pudar Hampir semua anak muda punya sepotong Blue Jeans? Bahkan, walau pun tidak berwarna biru, celana jeans sering disebut sebagai blue jin. LEVIS, pencipta celana jeans pertama dan menggunakan warna biru indigo sebagai ciri khasnya juga menjadi sebutan generik untuk jeans berwarna biru. India, disebut-sebut negara tertua yang penggunaan tanaman indigo (indigofera) untuk berbagai hal. Indigo dikenal sebagai produk pewarna mewah di masa kejayaan kerajaan Yunani dan Romawi. Hingga kini, indigo tetap menjadi pewarna tekstil. Khususnya masyarakat yang memiliki tradisi membuat kain tradisional. Biru terbaik Indigo pun dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Pekalongan merupakan penghasil warna biru indigo terbaik di dunia perbatikan Nusantara. Batik Tiga Negeri, pada awalnya mengharuskan pembuatnya menyelup warna di 38

tiga tempat terbaik penghasil warna, yaitu sogan di Solo, merah di Lasem dan biru di Pekalongan. Indigo juga tumbuh subur di daerah Nusa Tenggara, yang berkapur dan menjadi pewarna utama tenun ikat, seperti di Sumba. Untuk menghasilkan warna biru yang baik dalam kain kombu (tenun ikat yang hanya terdiri dari dua warna, yaitu putih dan biru), diperlukan waktu 4-6 bulan. Proses pencelupan warna indigo, tidak saja tergantung pada kondisi cuaca (pada musim hujan, sulit menghasilkan warna biru indigo yang sempurna), tapi juga sarat dengan berbagai pantang dan ritual. Di Lamba Napu, Waingapu, Sumba Timur, tidak banyak orang yang mampu menjadi pencelup warna biru untuk kain-kain tenun ikat. Mama Dan, ketua kelompok penenun Paluanda Lama Hamu, adalah salah satu yang dipercaya dalam proses pencelupan. Walau waktu kerja hingga berbulan dan risiko yang tinggi, Mama Dan sangat taat memegang erat berbagai tabu, termasuk harus “menjaga hati� saat melakukan proses pencelupan.

“Tidak boleh sedang marah bila hendak celup benang. Pasti tidak akan keluar warnanya,� tutur Mama Dan, yang mendapat upah paling tinggi karena mampu menjadi pencelup benang. Mencelup perlu konsentrasi, ketelatenan dan kesabaran yang tinggi, akan sulit dicapai dalam kondisi marah. Karena itu, ada pantangan untuk perempuan yang sedang haid melakukan pencelupan, karena fluktuasi emosinya. Sintetik tidak unik Prosesnya yang rumit dan memakan waktu, sementara warna biru merupakan warna favorit, membuat pewarna biru sintetik atau kimia pun banyak digunakan. Pewarna indigo sintetis dibuat pada 1865, oleh Adolf von Baeyer dari Jerman dan diproduksi secara komersial sejak 1897. Di Indonesia, penggunaan pewarna sintetik pun marak digunakan. Dapat dilihat dari batik-batik lawas terutama batik pesisir, yang tampilannya meriah. Tetapi, akhir-akhir ini, muncul kerinduan yang disertai peningkatan kebutuhan terhadap

penggunaan pewarna alami dalam tekstil tradisional, terutama batik. Tjok Agung Pemayun, biasa dipanggil Pak Tjok, salah satu yang giat kembali penggunaan indigo untuk karya batik kontemporernya. Dari Studio BIRU di daerah Pejeng, Gianyar, Bali, pria yang juga mendukung keterlibatan ekonomi kaum perempuan di daerahnya, terus bereksperimen dalam penggunaan indigo. Di tangannya, batik tampil begitu moderen dan menampilkan keanggunan warna indigo yang kuat. Tidak hanya itu, indigo pun dicobanya untuk menjadi pewarna untuk lukisan, yang hasilnya sangat mengagumkan. Indigo, si biru yang menawan, adalah bagian dari peradaban manusia. Kehadirannya pernah mengalami pasang dan surut. Namun, selama ada orang-orang seperti Mama Dan dan Pak Tjok, indigo nampaknya akan terus lestari di bumi Nusantara. (UK) 39


CONNECTION

CONNECTION

lingkungan dilakukan kapal penangkap ikan asing. Ironisnya, ratusan nelayan asal Indonesia ditangkap oleh pihak keamanan

menggunakan plastik sama sekali dalam waktu seketika,

Australia karena dianggap memasuki

Pejuang Tangguh di Tengah Badai Ketidakadilan

dan mengendalikan penggunaan kantong plastik. Perilaku

Pemerintah juga belum mengakui

3R (Reduce, Reuse, Recycle) diaplikasikan dengan

peran perempuan bagi keberlajutan

menggunakan kantong plastik secara berulang kali dan

kehidupan keluarga nelayan. UU

mendorong daur ulang plastik.

Perikanan No. 45/2009 menyebut: nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan

6 April telah ditetapkan sebagai Hari Nelayan Nasional, tetapi

penangkapan ikan. Akibatnya

jarang yang tahu hal ini. Padahal 70% protein laut untuk

perempuan diabaikan dan tak

kebutuhan kita disediakan oleh mereka.

mendapat dukungan dari negara. Faktanya, di desa Marunda Kepu,

Sumber pangan penuh

maka GI mengajak mengajak masyarakat untuk berdiet

perairan mereka.

perempuan menghabiskan 17 jam

kemiskinan

Greeneration Indonesia

BaGoes bag Survei yang digelar GI menunjukkan ada 63% responden bersedia membawa kantong belanja sendiri. Melihat hal ini, GI meluncurkan tas BaGoes, sebagai cara mengajak masyarakat mengurangi dan beralih dari kantong plastik. M Bijaksana Junerosano, sang pendiri

Melawan Monster Kresek dengan Diet Kantong

GI menyebutkan”Tas BaGoes terbuat dari nylon dan

Plastik!

polyester yang telah memperoleh sertifikat ramah

Nelayan Indonesia adalah

lingkungan dan dapat digunakan hingga 1000 kali

kelompok yang dekat

Longsornya Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA)

dengan kemiskinan. Dalam

pemakaian!”Kapasitas BaGoes mencapai 19 liter atau 20

Sampah di Leuwigajah dengan korban ratusan jiwa di

kurun 2003-2008, sekitar

kilogram.

tahun 2005 menunjukkan buruknya pengelolaan sampah

1,2 juta nelayan tangkap

di kota Bandung. Sampah plastik salah satu yang perlu

meninggalkan laut dan

Greeneration bekerjasama dengan Circle K untuk

serius dikelola. Ada 17 miliar kantong plastik dibagikan

beralih profesi menjadi

pemasaran tas BaGoes dengan harga 30.000 rupiah.

secara gratis setiap tahun!

buruh bangunan, buruh pabrik atau tukang ojek (KIARA, 2010).

Hasilnya digunakan kembali untuk membiayai program

Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB)

Banyak masalah menjerat nelayan Indonesia yang mayoritas nelayan

pengelolaan sampah ‘Masuk RT’ (Manajemen Sampah

membentuk Greeneration Indonesia (GI) pada 24 Juli

untuk Kawasan Rumah Tangga). Tampilan BaGoes trendy

tradisional, salah satunya cuaca ekstrim yang mempersulit para penangkap

sehari untuk mengurus rumah serta

2005, dan bertekad mengubah pandangan masyarakat

ikan dengan kapal kecil. Akibatnya hari melaut berkurang, tinggal 180 hari

mencari nafkah dengan memungut

, tersedia dalam berbagai bahan dan model, seperti

tentang kelestarian alam. Misi utama GI : pengelolaan

dalam setahun. Sementara persediaan ikan di perairan dangkal pun menipis,

kerang dan menjual ikan ke pasar,

BaGoes Batik, dompet kunci mobil dan edisi spesial

sampah, Indonesia cukup air, hemat energi dan langit

sehingga nelayan harus melaut lebih jauh, waktu pun lebih panjang.

juga di desa-desa lainnya.

pasangan.

cerah Indonesia.

Untuk edisi spesial, tas BaGoes dilengkapi dengan

Sistem tengkulak, atau ijon “menjerat” nelayan dalam lingkarang hutang

Untngnya ada ‘kado’ kecil untuk

Gunungan Sampah Plastik

tak berkesudahan. Belum lagi serbuan ikan impor yang meningkat hampir

hari Nelayan kali ini. Mahkamah

Cardboard Packaging BaGoes). Kemasan tersebut terbuat

Riset yang dilakukanGI mengungkapkan fakta

2x lipat dalam kurun 2007-2009 menjatuhkan harga ikan lokal. Konsumen

Konstitusi mengabulkan uji

dari kardus bekas dan menggunakan sablon berbahan

“mengerikan”: setiap orang menggunakan 350 kantong

pun terancam, sebab ikan impor jauh dari standar. Minimnya teknologi

materiil UU No. 27/2007 tentang

dasar air dengan pigmen warna minimal. Selain itu,

plastik setiap tahunnya! Bila dikumpulkan, maka jumlah

pasca tangkap dan daya serap industri pengolahan ikan belum memberikan

Pengelolaan Wilayah Pesisir

kemasan tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai kotak

dan bahaya sampah plastik ini bisa diibaratkan seperti

nilai tambah bagi ikan hasil tangkapan nelayan kecil. Jika dibandingkan, nilai

dan Pulau-Pulau Kecil dan

pensil dan dapat didaur ulang kembali menjadi bubur

Monster Kresek, dilahirkan oleh perilaku warga yang

ekspor perikanan Indonesia hanya sekitar 2,3 miliar dolar AS, sementara

pengusahaan perairan pesisir

kertas. Ayo diet plastik mulai sekarang! (MAN)

boros kantong plastik.

Vietnam bisa memperoleh dengan 3,4 miliar dolar AS dengan suplai ikan yang

dengan pertimbangan berpotensi

Di antara gunungan sampah tersebut, hanya 1% yang

jauh lebih sedikit.

menghilangkan hak masyarakat adat

GREENERATION INDONESIA

dapat didaur ulang dan baru akan terurai dalam waktu

dan nelayan. Semoga pencabutan

Email : info@greeneration.org atau m.bijaksana.

500-1.000 tahun. Padahal, dalam perjalanannya, proses

Nelayan dan Negara

Undang-Undang ini tak berhenti

junerosano@gmail.com

produksi plastik sendiri sudah menghabiskan 11 juta

Wilayah laut Indonesia menjadi ajang pesta pora bagi para penangkap

di atas kertas dan menjadi awal

Web : www.greeneration.org

barrel minyak mentah dan 14 juta pohon setiap tahunnya.

ikan ilegal, penangkapan ikan tanpa melaporkan dan cara yang merusak

bagi perbaikan hidup para nelayan

Memahami bahwa sangat tidak mungkin untuk tidak

40

tangguh ini. (MAN)

travel kit bag dan kemasan ramah lingkungan (Reused

41


MY PAGE Rubrik yang disediakan khusus untuk pembaca yang ingin berbagi mengenai gaya hidup ramah sosial dan lingkungan

Simponi : Nyanyikan Kepedulianmu! Konser Live Earth yang digagas Bono U2 sukses menjadikan pemanasan global menjadi pembicaraan di tingkat global. Di, Jabodetabek, Bandung dan Lampung ada Sindikat Musik Penghuni Bumi, (SIMPONI) yang mempopulerkan dampak perubahan iklim di 82 sekolah, lembaga pendidikan dan universitas. “Bukan ilmuwan, bukan selebriti. Hanya ingin berbagi pengetahuan dan bernyanyi bersama” tagline SIMPONI, wadah bagi anak muda dan para musisi band berbagai aliran yang peduli masalah lingkungan dan sosial di Indonesia.“Kami ingin mengadakan workshop, pendidikan dengan cara yang berbeda agar dapat menjangkau anak muda”, ucap manajer SIMPONI, M. Berkah Gamulya. Rock N’ Green Tour (RNGT) memilih musik untuk mengemas isu pemanasan global, pengelolaan sampah dengan keranjang kompos Takakura dan ajakan untuk mengurangi emisi. Mulai digulirkan saat hari Sumpah Pemuda ke-82, Rock N’ Green Tour bergulir ke 82 institusi pendidikan dan rumah singgah selama 82 hari nonstop! Para musisi muda: Boy Nekad, Miracle, Beatbox CS (Angga dan Iam), Rendy Ahmad (pemeran Arai dalam film Sang Pemimpi), dan banyak lainnya dengan sukarela mendukung RNGT. Mereka percaya kesenian dapat menyebarkan pengetahuan dengan cara yang lebih efektif. Tepat tanggal 17 Januari 2011, konser Rock N’ Green Tour berakhir, meninggalkan jejak di 16 universitas, 13 SMP, 14 SMA, 11 SMK, 2 MTS, 11 pesantren, 1 madrasah, 11 panti 42

asuhan dan 3 rumah singgah. Total penampil: 15 band/solo/ duo dan 8 orang beatboxer dan disaksikan oleh 7.188 orang. Prestasi ini kemudian dicatat Museum Rekor Dunia – Indonesia (MURI) sebagai ‘Kampanye Menahan Laju Pemanasan Global di Sekolah Terbanyak, 82 Sekolahan dalam waktu 82 hari’

Perjalanan RNGT memang penuh lika-liku dalam hal pendanaan. Tetapi SIMPONI tetap benyanyi dan menumbuhkan kepedulian. Jangan berhenti hingga bumi dapat lestari! (MAN) Kontak M. Berkah Gamulya (08158019813)/www. simponi10.blogspot.com Twitter @simponi10.

Gerakan “Ayo Bantu 5,3 Juta Ibu Indonesia Belajar Membaca”: Komitmen dan Kepedulian Relawan Muda Di era social media dengan informasi yang mengalir tak henti, masih banyak orang-orang yang belum menikmati karena buta huruf. Indonesia masih memiliki 8,3 juta penduduk (berusia 15 tahun ke atas) buta huruf, dan 5,3 juta di antaranya adalah perempuan! Di ibukota Jakarta yang modern ini pun masih terdapat lebih dari 24.000 perempuan yang tidak bisa baca-tulis-hitung. Hidup tidak mudah bagi mereka. Lalu, Yayasan Penguatan Partisipasi, Inisiatif, dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (YAPPIKA) menggulirkan program “Ayo Bantu 5,3 Juta Ibu Indonesia Belajar Membaca”. Bersama relawan Yappika yang sebagian besar mahasiswa Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), bersama-sama aktif memberikan pembelajaran gratis bagi kaum perempuan miskin kota. Para relawan mendampingi para ibu lebih dari satu tahun. Dua kali dalam seminggu, mereka memberikan pembelajaran Keaksaaraan Fungsional (KF) agar para perempuan ini dapat melihat dunia lebih luas lewat tulisan. Para tutor KF juga turut membantu upaya penggalangan

dana di berbagai ruang publik. Saat memasuki tahun kedua, terbentuk 10 kelompok belajar di wilayah Kecamatan Sukapura dan Marunda Jakarta Utara. Ada 100 perempuan yang aktif belajar baca. Ungkapan “Giving is our way to pay the rent on the lives that have been given” bukan cuma sekedar kata-kata, tetapi menjadi bagian dari keseharian para relawan gerakan pemberantasan buta huruf. Mereka juga mendapatkan pengalaman dan pelajaran berharga dari proses ini. Seperti yang diungkapkan Dika, tutor yang juga mahasiswa UNJ “Semenjak jadi tutor relawan KF, banyak pengalaman yang merubah hidup saya, jadi mengerti arti berbagi dalam kehidupan” tuturnya. Membantu sesama berarti, membantu diri kita juga. Anak-anak muda ini sudah membuktikannya.

Info lebih lanjut kontak YAPPIKA (021) 819 1623, www.yappika.or.id. CP Diyan (0815 861 38750) atau nurdiyansah_4242@yahoo.com 43


SMART TIPS Inspirasi cerdas dan praktis

Facial di Rumah: Segar, Sehat dan Hemat 3. Steaming Teh memiliki manfaat memperbaiki tekstur kulit. Campurkan daun teh atau teh celup ke dalam baskom berisi air panas. Dekatkan wajah ke dalam baskom dan tutup sekeliling wajah dengan handuk. Penguapan akan membuka pori-pori dan mempermudah masker meresap ke dalam kulit. Bukan rahasia kalau perawatan wajah secara menyeluruh

4. Scrubbing

membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi bagi

Singkirkan sel kulit mati pada wajah dengan pepaya

pemilik kulit sensitif yang kerap alergi terhadap zat

yang dicampur dengan beberapa sendok oatmeal. Asam

kimia. Padahal, perawatan sangat diperlukan ditengah

amino pada oatmeal akan membantu pengangkatan sel

lingkungan yang penuh polusi dan stress ini. Buka

kulit mati dan melembabkan kulit. Vitamin A dan E dari

lemari pendingin dan temukan bahan pangan yang dapat

pepaya, dapat mengencangkan pori-pori dan mengurangi

mencerahkan wajah.

kerutan. Usapkan ramuan dengan gerakan melingkar ke arah luar. Diamkan beberapa menit dan bilas wajah

1. Pembersihan Wajah

dengan air dingin.

Bersihkan kulit sebelum melakukan facial. Susu merupakan pembersih yang baik tanpa membuat kulit

5. Masker Wajah

kering. Susu cocok bagi kulit berminyak karena tidak

Oatmeal, yogurt dan madu adalah tiga bahan dasar

mengandung alkali. Campur 2 sendok susu dengan 2

untuk facial dan cocok untuk semua jenis kulit. Campur

tetes minyak lavender atau sandalwood untuk menambah

2 sendok makan oatmeal yang telah ditumbuk halus, 1

efek relaksasi. Bersihkan wajah dengan lembut, terutama

sendok makan yoghurt organik tanpa rasa dan beberapa

di daerah mata, untuk meningkatkan sirkulasi darah.

tetes madu hangat. Oles pada wajah dan biarkan selama

Hutan sumber kehidupan Hutan menjadi fokus perhatian Hari Keanekaragaman Hayati Internasional tahun 2011 ini. Sekjen PBB, Ban Ki-moon mengingatkan fungsi hutan bagi kehidupan. “Hutan menangkap dan menyimpan air, menstabilkan tanah, merupakan tempat hidup berbagai keanekaragaman hayati dan memberikan sumbangan penting untuk mengatur iklim dan gas rumah kaca yang mengakibatkan perubahan iklim.” Sayangnya hamparan hutan juga menghilang dengan cepat saat ini. Diperlukan tindakan cepat dan tepat agar hutan yang tersisa dapat terjaga. Indonesia sebenarnya sangat beruntung, hutannya dikenal sebagai pusat keanekaragaman flora dan fauna dunia. Tercatat sebagai urutan pertama untuk mamalia (436 spesies, 51 %), kupu-kupu (121 spesies, 44 %), dan palem (477 spesies, 47 %); urutan keempat untuk reptilia (512 spesies, 29 % endemik); urutan kelima untuk burung (1.519 spesies, 28 %); urutan keenam untuk amfibia (270 spesies, 37 % endemik); dan urutan ketujuh untuk tumbuhan berbunga (29.375 spesies, 59 % endemik).

15 menit. Bersihkan masker dengan handuk yang dibasahi 2.Toning

air hangat dan bilas wajah dengan air dingin.

Campur 2 gelas air hangat dengan perasan 1 buah jeruk lemon dan potongan timun untuk mengencangkan

6.Pelembab

pori-pori dan membersihkan secara tuntas. Lemon

Oleskan madu, si pelembab alami, tipis-tipis di seluruh

dapat mengelupas sel kulit mati dan mencerahkan kulit.

wajah. Diamkan selama 15 menit lalu basuh dengan air

Usapkan toner sambil memijat wajah dan leher dengan

hangat.

lembut dengan gerakan melingkar. Cling..kulit jadi sehat dan bersinar lagi. (MAN)

44

Sayangnya data menunjukkan hamparan hutan tropis kita hanya tersisa 88,17 juta ha (FWI, 2009), merosot dari 162 juta ha pada era 1950-an. Kawasan hutan banyak berubah fungsi menjadi hamparan perkebunan sawit, kawasan pemukiman juga pembukaan tambang. Hari keanekaragaman hayati ditetapkan PBB setiap tanggal 22 Mei, dimulai sejak

penyelenggaraan Rio Earth Summit pada tahun 1992. Kemampuan manusia untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan hidup sangat tergantung pada keberadaan keanekaragaman. Ketika ekosistem tidak lagi seimbang, dalam kondisi yang ekstrem, kehidupan pun akan punah. Sebagai penduduk negara dengan luas hutan no 3 di dunia (setelah Brazil dan Kongo), sudah saatnya Indonesia berperan besar dalam menjaga keberlanjutan keberadaan hutan tropisnya. Bukan hanya bagi kepentingan keberlanjutan pangan, obat, air dan berbagai manfaat hutan lainnya bagi kehidupan sehari-hari, tetapi juga demi menjaga iklim dunia. Mulailah mendekatkan diri dengan hutan kita, mengenali setiap kekayaan hayati yang dimiliki. Pergi ke taman-taman nasional terdekat, nikmati setiap manfaat yang diberikan. Jangan lupa dukung kegiatan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh berbagai lembaga konservasi dan pendidikan. Dirumah, hadirkan hutan mini dalam bentuk kebun kecil, kalau lahan terbatas deretan pot juga dapat dimanfaatkan untuk membawa keteduhan. Penuhi rumah dengan tanaman, untuk udara yang bersih dan berikan ‘rumah’ bagi kupu-kupu dan burung-burung bahkan untuk kebutuhan sehari-hari. Hidup akan membosankan dan menyedihkan jika semua seragam. Alam sudah membuktikan hal itu.. semakin beragam semakin berseri kehidupan kita. (IR/MAN)

Aliansi untuk Desa Sejahtera adalah sekelompok masyarakat sipil yang bekerja bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan di pedesaan. Kerja ADS untuk mewujudkan: • Terbukanya akses terhadap sumber daya • Terbukanya akses terhadap pasar • Adaptasi terhadap perubahan iklim • Ruang partisipasi yang lebih luas bagi perempuan Aliansi untuk Desa Sejahtera bekerja di tiga sektor yakni beras, sawit, dan perikanan dengan Perkumpulan Indonesia Berseru sebagai sekretariat. Kelompok kerja beras: KRKP (koordinator) http://www.krkp.org/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/ VECO Indonesia http://vecoindonesia.org/ Solidaritas Perempuan http://www.solidaritasperempuan.org/ Kehati http://www.kehati.or.id/ Perkumpulan Pikul http://perkumpulanpikul.org/ Kelompok kerja sawit: Sawit Watch (koordinator) http://www.sawitwatch.or.id/ LBBT http://www.lbbt-kalbar.org/ Kehati http://www.kehati.or.id/ Walhi Eknas http://www.walhi.or.id/ KPS http://kpsmedan.org/ Solidaritas Perempuan http://www.solidaritasperempuan.org/ Kelompok kerja perikanan: KIARA (koordinator) http://www.kiara.or.id/ Jala http://jalanet.org/ Baileo http://www.baileo.or.id/ind/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/ Layar Nusantara Kelola Kelompok kerja perubahan iklim: Civil Society Forum for Climate Change http://www.csoforum.net/

45


Pick Up Point Cipete-FatmawaƟ Abuba Steak|Bebek Tilam|Black Canyon|Boka-Buka|Ikan Bakar Cianjur|MP Bookpoint|Praline|Sambara |Saung Desa Citos Aksara|Amadeus|Bakerzin|Billie Chick|Bistro Delifrance |Black Canyon|Brew & Co| Chops x|Dixie|Do -An|Dome|Eaton|Excelso|Fish & Co|Frankfurter|Haagen Dasz|Izzi Pizza|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Lutuye Salon|Mangkok Pu h| Mother’s Cook|Over Rice|Ra Sushi|Regal Coffee| Secret Recipe|Shisha Café|Takigawa|Tar ne| Thai Express|The White Elephant|The Mango| Dharmawangsa Square Aloha|Bebek Bengil|Danke Salon|Dw8|Gelato Bar|Poke Sushi|Shunji Matsuo Salon|Sumpit Resto| Sushi Nobu|Takemori|Tator Café| PIM I American Grill|Bandar Kopi|Beppu Menkan|Billie Chick|Chops x|Coffee World|Dairy Queen|Dim-Sum &Lamian|Kafe Betawi|Kin No Taki|Miki Ojisan No Mise|Red Bean|Saint Cinnamon|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shiok|Thai&I|Warung Podjok|Yakun Kaya Toast PIM II Bakerzin|Beppu Menkan|Bistro Delifrance|Cold Stone|Coffee Bean|Din Tai Fung|Fish & Co|Hanei| Heavenly Blush|Hotshot|Ji lada|Kafe Victoria| Kenny Rogers Roaster|Krispy Kreme|Luvaze| NYDC|Opa Suki Restaurant|Pancious|Pasta De Waraku|Peter F.Saerang|Pho 2000|Radja Ketjil| Red Tomato|Regal Coffee|Secret Recipe|Seoul Garden|Shabu Tei|Spazio Lounge|Sushigroove| Sushi Tei|Taichan|The Café Cartel|The Duck King|The Spaghe House|Threelicious One Place|Torigami Sushi|Waroeng Bebek Batavia|XXI Plasa Senayan Canton Bay|Coffee World|Crystal Jade|Haagen Dazs|Jhonny Andrean|Long Grain|LuVaze| Nannini Grill|Pepper Lunch|Peter F. Saerang|Sushi Tei|Taichan| The Coffee Bean & Tea Leaf|Toni & Guy|Victoria|Yogurt Farm Plaza Indonesia Bakerzin|Bistro Baron|Canteen|Chops x| Cinnamon Caffee|Dante Coffee|Delifrance| Din Tai Fung|Dome|Fatburger|Gyukaku| Heavenly Blush|Honeymoon 46

Directory Dessert|Imperial| Itasuki|Jade Imperial|Katsusei|Kitchennete| Koiki Resto|Kopi Luwak|Kuppa Resto|Miki Ojisan| Mof Japanese Sweets & Coffee|Mos Burger| Ootoya|Pepper Lunch|Pa sserie Francois| Pizza Bou que|Pizza E Birra|Red Pepper| Red Tomato|Secret Recipe|Soup Restoran| Sour Sally|Sushi Tei|Taichan| The Coffee Bean & Tea Leaf|The Duck King| The Grand Beppu|The Marmalade Pantry| Urban Kitchen|Zenbu EX Plaza Beard Papa|By The Beach|Café De Kalaha| California Pizza Kitchen|Cuppa Coffee| En Japanese Dining Bar|Fazio|Fish & Co| Haagen Dazs|I-tasuki|Kafe Betawi| King Of Thai|The Burger Spot|The Coffee Bean| Tony & Guy|Yakun Kaya Toast Grand Indonesia Black Steer|Café 5th Avenue|Chicken Master| Cold Stone|Cream & Fudge|Crystal Jade| Dairy Queen|De Excelso|Gado-Gado Boplo| Gela ssimo|Grand Suki|Haagen-Dazs|Han Gang|Hanei|Ji lada|Johnny Andrean|Kafe Betawi| Kenko Reflexology|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak| Krispy Kreme|LaPorche a|Marche Mochilla| My Pancake|Orangeberry|Palalada| Pasta De Waraku|Pizza Marzano|Phi Shuki|Red Mango| Shabu2 House|Smoked Crab|Smooch Froyo| Sour Sally|Sumpit|Sushigroove|Takemori| Takigawa|Tator Café|The Coffee Bean & Tea Leaf| The Grand Duck King|The Manha an Fish Market| The Taste|Waraku Dining|Warjok Asli|Y&Y Kemang Adorama|Aksara|Café Amor|Café De Paris| Cali Deli|Chops x|Coffee War|Cold Stone| De Excelso|Dijan’s|Diritna|Elbow Room|Esia “E” Café|Gloria Jean’s Coffee|JAAN|Jimbaran Café| Kedai|Ke’Kun Shop|Kinara|KupuKupu Spa| Lafite Salon|Largo|Les Classiques|Li le Baghdad| Loving Hut|Lu’Vaze Salon|Mezzaluna Alfresco Dining|Michael Zimbalist|Ni Wayan S Kafe Galeri| Nissa Nails|Oenpao|Oh La La Café|Pawon Cilik| Payon|Pizza M arzano|Pucka|Raffel’s|Roosters| Secret Recipe|Skema c|Sour Sally|Sumo Sushi| Sushi Mise|Takarajima|Tamnak Thai|The Costume Closet|Vin+|Warung Pasta|Warung Tekko|

Plaza Semanggi American Grill|Avenue & Soho Music|Baskin

Robbins|Blueapple|Chicken Story|Chilipadi Yong Tau Fu|Cup n Cino|Gloria Jeans|Human Home| Jhonny Andrean|Kinotali|Kremesan|Liqui d Coffee|Loving Hut|Lutuye Salon|Malay Village|Mushroom|Oenpao|Ouve Family Resto| Red Bean|Shabu Tei|Sour Sally|Steak 21|Thai&I|Wardjok Asli|Waroeng Kita|Woku FX Plaza Arroser Restoran|Amadeus|Anhata Wellness| Bengawan Solo Coffee|Bianco|Bistro Delifrance| Café Cartel|Celebrity Fitness|Cosi Restaurant| Dome Café|Kopi Luwak|Mangkok Pu h| My Hanoi Villa|Pan-O|Tar ne|Ta Wan|The Muffin House|Yakun Kaya Toast| Pacific Place Ah Tuan|Ajitei|Aksara|Apresto Café|Bengawan Solo Coffee|Café Bon Francais|Clarins Spa|Coffee World|Crystal Jade|Fish & Co|Gela ssimo| Haagen Dazs|Han Gang|Imae|Kafe Betawi|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak|Le Salon|Magenta|Mojo| Nanxiang Resto|No Signboard|Ootoya| Over Rice|Pan-O|Pancious Pancake|Pa sserie Francois|Pho 24|Pure|Q Box|Regal|Riung Sunda|Secret Recipe|Segafredo|The Muffin House|Urban Kitchen|Waroeng Podjok|Y&Y|Yakun Kaya Toast Pejaten Village Ah Mei Café|Café Excelso|Choco Corner|Coffee Toffee|Cream and Fudge|Domino Pizza|Eaton| Fish Spa|Haircode Salon|Imperial Bakery|J. Co| Java Bean Coffee|Kemiri|Li le Asia|Mr. Pancake| Sen Ju|Sour Sally|Steak 21|Peter F.Saerang|With Smile SenopaƟ Adorama|Anomali|Bakoel Koffie|Eaton Santa| Emilie|Flan Gang|Helen’s|Iniko Toys Café| Lutuye Salon|Oh Jang Dong|Pho24|RempahRempah|Roger’s Salon|Saung Galah|Tea Addict|That’s Life|Tobak|Warung Anglo|Warung Daun|Zenbu | That’s life Coffee SeƟabudi One Amadeus|Autumn |Bistro&Lounge|Cha er Box| Cream&Fudge Factory|Coffee World|Dabu Dabu| Fit by Beat|Foot Haven|Frankfurter|Goku Shabu| Golden Century|Gula Merah|Headquarters|Hny Impulse|Imperial Bakery & Café|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Laos Kopi am|Marco’s Buffet|Mayzo Spa| Mie Thai|Ming Seafood|Mr. Pancake|Panini House| Pizza E Birra|Pla ers|Suhigroove|Ta Wan| Takigawa|Yakun Kaya Toast

Mall Kelapa Gading Ajisen Ramen|Alibaba Steak|Bakerzin| Bella|Bengawan Solo Café|Cewei BBQ| Charmy Taiwan Noodle|Cha erbox| Chicken Village|Coldstone|De Excelso| Dante Coffee|Do’an Vietnam|Dunkin Donuts| Dynamic Café|Excelso|Food Sensa ons| Gela ssimo|Glosis|Heavenly Blush|Honeymoon Dessert|Ippeke Komachi|Jhonny Andrean|Kafe Betawi|Kopi Luwak|Li le Penang|Marie France| New Zealand Natural|Peter F Saerang|Premium Bean|Raa Cha|Sagoo Kitchen|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shabu Tei|Sushi Tei|Sushigroove| Svenson|The Coffee Bean|The Duck King| Yakun Kaya Toast|Yong Tauku|Yuraku

BaƟk Pewarna alami Galeri Utami Jl. Puri Mu ara no. 1 Cipete, Jakarta Selatan Sancaya Rini: 0811951391 – (021) 7492368 Tom BaƟk Warna Alam Dusun 7 Kenteng, Desa Banaran, Kulon Progo, DI Yogyakarta Widodo 08175423305 Beras Hitam dan Beras Pecah Kulit Perkumpulan Indonesia Berseru (021) 78831383 Bali Organic AssociaƟon (0361) 418177, 8046005 BioBag PT Dana Mitra Lingkungan 021 - 7248884/85

La Piazza Alibaba Steak|Aryanita Nail Art|Bakoel Koffie|Bengawan Solo Coffee|Café De Corner|Cha er Box|Dairy Queen|Dynamic Café| Gang Gang Sullai|Haagen Dasz|Happy Kitchen| Ice Cream Gentong|J.Co|La Porche a|Loy Kee| My Hanoi House|Pisa Café|Sapo Oriental| Sari Kuring|Sour Sally|Takigawa Resto

Asosiasi Petani Kopi Toraja Jl. Pembangunan No. 36 Lantai II, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan (0423) 25064 081241406789

Mal Of Indonesia Bakoel Desa|Bengawan Solo Coffee|Charmant|Din Tai Fung|Diary Queen|Dapur Sunda| Enerzie|Excelso|Grand Kelinci|Guardian|Iki Kuwi| Johnny Andrean|Jun Njan|Kafe Betawi|Kembang Tandjoeng|Kenny Rogers Roasters|King Chef| Krazy Salon|Mos Burger|Natasha Skin Care|Peter F. Saerang|Red Bean|Sangaji Musi|Sate Mak Sukur| Shen Pix|Ta Yang|Ta Wan|The Nail Shop|Yopie Salon

Jakarta Animal Aid Network Jl. Kemang Timur Raya No. 17A Jakarta Selatan 12730 h p://jakartaanimalaid.com

Komunitas Salihara | Goethe Haus | CCF Bandung Tobucil | Greenera on Denpasar Kantor Veco| Organik Outlet - Sanur

House Of Lawe Jl. Prof. Dr. Ki Amri Yahya No. 6 Gampingan, Yogyakarta (0274) 7178853

Kainara Jl. Cempaka No. 20 Ja bening, Bekasi 17412 (021) 84994565 kainara.sehat@gmail.com Koalisi Warga untuk Jakarta 2030 h p://koalisijakarta2030.wordpress.com/ Masyarakat Bebas Bising AƟ-Nefa Dewan Kesenian Jakarta Telp. (021) 3162780 bebas-bising@yahoo.com

Produk Organik Perkumpulan Indonesia Berseru - Jakarta (021) 78831383 Bina Desa (021) 8519611 - 8199749 Ibu EnƟk 08161343981 - (021) 8642968 Konsorsium Solo Raya Jl. Panjang II No. 6 Kerten Solo (0271) 722207 Fair Trade and Organic Produk Ruko Grya Sanur Jl. By pass Ngurah Rai, Sanur Sanur Kaja, Denpasar - Bali Radio magno Magno – PiranƟ Works (0293) 4900895 Rohadji Trie (Pupuk Organik Kelinci) 08122377996 Rohadji_trie@yahoo.co.id Wiken Tanpa ke Mall Facebook: Wiken Tanpa ke Mall h p://wikentanpakemall.mul ply.com/ Saiful Azhar (08179157319) En (0818186421) Wine Salak Made Sujana Koperasi Serba Usaha Banjar Adat Dukuh, Sibetan Utama Spice Ramuan Herbal Herba Madura (02328) 821155 Pondok Pesantren Annuqayah Guluk, Sumenep, Madura Napak Tilas Nagan Kidul No. 5 Yogyakarta 55131

Pengolahan Sampah Anto - the motherblues foundaƟon 085711639567 mymotherblues@gmail.com

Yogyakarta Lembaga Indonesia Peranci House Of Lawe Solo Konsorsium Solo Raya

47


L O C AL H E A LT H Y FA I R MORE THAN FOOD RESPECT PRODUK Jalan Teluk Bayur 1 No 7C, Komplek Angkatan Laut Rawa Bambu, Ps. Minggu . Jakarta 12520

T/F : 021 788 31 383 48


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.