Respect #8

Page 1

08 | Free magazine Panduan gaya hidup ramah sosial dan lingkungan

Gula:

Terlalu manis untuk dilupakan*

Ecotourism:

Slow food:

Melanie Subono

Berwisata dengan beretika

Building strong connections between plate, planet, people and culture

Voice of the voiceless


T-shirt / polo R 100.000,Rp 10 0

Notes from editor.. Majalah dua bulanan terbitan Perkumpulan Indonesia Berseru yang mengulas latar belakang serta panduan gaya hidup ramah sosial dan lingkungan.

Melihat Kembali... Tak terasa sudah lebih dari setahun majalah Respect hadir, sebagai teman berbagi informasi, yang tak henti mengajak menjadi konsumen beretika. Hal ini memacu adrenalin saya dan kawan-kawan di redaksi untuk menyajikan infromasi yang berisi. Meski terlihat sederhana dalam informasi dan kemasan,

Dewan Redaksi: Editor: Tejo Wahyu Jatmiko Redaksi: Ida Ronauli Marsha Anggia Nashahta Kontributor: Dahlia Rera Oktasiani Desainer: Mohamad Reza Fotografer: Des Syafrizal Advisor Komunikasi: Ukke R. Kosasih

artikel di Respect didasari atas riset informasi dan foto serta dikemas dalam proses kreatif yang tidak sederhana. Banyak kritik yang kami terima, namun tidak sedikit juga pujian. Keduanya merupakan bahan bakar yang mendukung keberadaan majalah ini. Tentu saja yang paling penting adalah tumbuhnya konsumen yang beretika. Bila hari ini bertambah 1 konsumen yang menjalankan prinsip ethical consumer, maka besok lusa atau minggu depan atau bahkan tahun depan, saya optimis akan ada ribuan konsumen beretika. Saya sadar bahwa perubahan yang akan kita lakukan sangatlah besar dan mendasar. Disaat kita sedang menikmati kelezatan makanan dan kenyamanan karena kemampuan keuangan kita, di saat itu pula kita disadarkan untuk memikirkan dampak dari gaya hidup kita. Bahkan kita diajak untuk mengerti bahwa ternyata ada produsen yang sering justru mensubsidi kita. Ketika perjalanan Respect mengajak kita semua mencermati lumbung, Eco chic, Benih dan Garam, itu memang sebuah kesengajaan, sebagai pengingat banyak yang dianggap sepelepun mempunyai arti penting dan terkait erat

Tas belanja Rp 55.000,- (kecil) Rp 65.000,- (sedang) Rp 75.000,- (besar)

Atau ingin berlangganan Respect selama 1 tahun? Hanya dengan Rp 50.000 anda mendapatkan 6 edisi Respect yang dikirim ke alamat anda.

setiap pembelian merchandise, gratis majalah Respect selama 3 edisi. *Khusus untuk wilayah bodetabek, dikenakan biaya tambahan Rp 7.500,-

Alamat Redaksi: Jalan Teluk Bayur 1 No 7C Komplek Angkatan Laut Rawa Bambu, Ps. Minggu Jakarta 12520 T/F : 021 788 31 383 E : respectmagz@gmail.com

dengan kehidupan kita. Situasi pangan kita sebenarnya sangat rentan dan perlu dipikirkan bersama, ‌ Di sisi lain, kekayaan yang berujud keberagaman dan lokalitas menjadi sisi yang menarik untuk dieksplorasi. Digali bersama untuk mendapatkan manfaat menuju sejahtera tanpa harus melupakan masyarakat kecil. Dan salah satu kebahagiaan yang sejati adalah saat kita menjadi solusi, bukan bagian dari masalah‌..Semoga

Cover : Foto oleh Des Syafrizal

Tejo Wahyu Jatmiko

Pembayaran dapat ditransfer melalui: Rek Bank Mandiri Jakarta, Ragunan a/n Tejo Wahyu Jatmiko dan Tutik Endriyani No. Rekening 127-00-0447392-0 (Kirim fax dengan menyebutkan keterangan (Nama, Usia, TTL, Alamat lengkap, Telepon/HP, e-mail, dan pekerjaan)

beserta bukti pembayaran ke: 021-78831383)

3


cover story

Edisi ini:

Gula-gula. Bon bon. Permen. Semua membawa kenangan manis dari masa kecil dulu. ‘Sugar rush’ memang membawa energi, kegembiraan dan semangat secara mendadak, sebenarnya hanya placebo effect, energi kosong, yang harus dibatasi agar terhindar dari penyakit. Indonesia tercatat memiliki penderita diabetes nomor empat terbanyak di dunia. Dimasa lalu ekonomi Belanda terdorong maju karena perkebunan tebu dan pabrik gula. Kini banyak pabrik gula tak aktif lagi. Gula sepertinya kehilangan manisnya lagi. Bagi petani tebu, gula belum bisa membuat mereka tersenyum manis. Apalagi gula impor, seperti lubang pada gigi: mengganggu, ngilu yang menusuk, bahkan melumpuhkan. Berkali-kali petani tebu protes agar gula impor tidak masuk lagi, karena hanya merugikan dan menekan produksi gula dalam negeri, tidak pernah berdampak.

Gula, si manis ini masih saja membuat petani tebu menangis.

Hey!

Cooking Class Apakah cooking class akan diadakan lagi?

Slow food Building strong connections between plate, planet, people and culture

Gula - terlalu manis untuk dilupakan

8

Ecotourism: berwisata dengan beretika

14

Josie Maran: Tampil cantik bebas kosmetik beracun

28

Lentur, kuat dan cantiknya Bambu

30

Imo syrup, Sirup ubi ungu yang sehat

36

Edisi 08

Des-Jan 2011

Cyntia, Jakarta Dear Cyntia...terimakasih untuk perhatiannya terhadap kegiatan yang dilakukan Respect, yaa kami akan menggelar cooking class kembali. Untuk waktunya intip infomya di fb Respectmagz yaa

Punya kritik dan saran untuk Respect? Kirim surat anda melalui

e-mail: respectmagz@gmail.com atau fax 021-78831383 dengan menyebutkan nama/usia/kota/pekerjaan/ nomor telepon. Surat yang terpilih akan mendapatkan suvenir menarik dari Respect.

Selamat! Adelheid Bethanny N. Sudibyo, Anda terpilih dan berhak mendapatkan tas belanja Respect.

4

Berbagi Pengetahuan Sebagai pelajar, 17 tahun saya belajar di sekolah setiap hari selama ratarata 7 jam namun waktu tersebut tidak memberikan informasi seperti Respect. Bahkan guru dan teman-teman saya tertarik untuk membaca Respect, karena bermanfaat. Terima kasih karena telah memberikan pengetahuan untuk saya dan orang-orang di sekitar saya. Saya harap untuk ke depannya Respect bisa semakin berkembang dan terus menyajikannya untuk khalayak. Salam, Adelheid Bethanny N. Sudibyo Surakarta, Jateng dear Adelheid... senang jika informasi yang disajikan Respect dapat mencerahkan. Kami yakin, kita semua dapat membuat perubahan dan membantu produsen kecil. Kalau mau berbagi cerita tentang hal menarik ada rubrik My page. salam hangat, Respect

Mohon untuk tidak membuang majalah ini, berikan kepada mereka yang mungkin dapat diajak untuk menjadi bagian dari perubahan seperti Anda. Respect tidak menerima bayaran dalam bentuk apapun untuk setiap produk ataupun lembaga yang menjadi bahasan dalam artikel. Respect mengundang siapa saja yang mau berbagi pengalaman, pengetahuan, ide untuk percepatan penerapan gaya hidup ramah lingkungan dan ramah sosial. Kirim e-mail: respectmagz@gmail.com

Respect Online: http://issuu.com/respectmagz Respect-Magazine Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/respectmagz/

Twitter: @Respectmagz

5


50% pangan untuk penduduk dunia disediakan perempuan

www.desasejahtera.org Desa Sejahtera 6

@desasejahtera 7


BIG PICTURE Latar belakang pentingnya pola konsumsi beretika

Gula: Terlalu manis untuk dilupakan*

Anak-anak menyukai berbagai penganan dari gula atau mengandung: arum manis, gulali yang sehalus kapas, donat bertabur gula, atau permen aneka rasa. Orang dewasapun kerap sulit menolak sesendok gula dalam minumannya.

Rasa manis memang disukai dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam keseharian masyarakat. Teh nasgitel yang panas dan legi (manis) serta kental menjadi minuman kapan saja dimana saja bagi masyarakat JawaTengah, Jogja dan sekitarnya. Demikian juga hampir sebagian besar makanan di kawasan ini: gudeg, tempe bacem hingga lauk pauk mendapat sentuhan manisnya gula. Ada satu kebiasaan masyarakat Batak Toba terkait dengan gula pasir, mereka memberikan sedikit gula pada bayi yang baru pertama kali datang ke rumahnya sebagai wujud harapan agar kehidupan si bayi kelak selalu manis dan menyenangkan. Benarkah gula selalu merepresentasikan hal-hal yang manis?

*meminjam lirik lagu Slank (“terlalu Manis untuk dilupakan). Teks: Ida Ronauli Foto: Des Syafrizal

8

Dimulai dari tanam paksa Saat masih dinamakan Hindia Belanda, kawasan yang kini Indonesia, merupakan pengekspor gula nomor dua (2) di dunia. Masa keemasan gula terjadi pada masa penjajahan tahun 1930-an, 100 tahun setelah sistem tanam paksa (cultuurstelsel) diberlakukan oleh Johannes van den Bosch, Gubernur Jenderal sejak 1830. Pada era 30-an itu ada 179 pabrik gula yang aktif beroperasi dengan total produksi 3 juta ton/tahun, untuk ekspor mencapai 2,4 juta ton/tahun (diatas dari produksi nasional 2010, sekitar 2,28 juta ton, data Asosiasi Gula Indonesia). Kini Indonesia tidak lagi menjadi bagian dari manisnya bisnis gula dunia. Petani enggan menanam tebu. Sementara industri gula Indonesia kalah bersaing dengan negara lain. Produksi gula nasional terus menurun. Padahal konsumsi gula nasional semakin meningkat. Indonesia menjadi negara importir gula, nomor satu di Asia, dan nomor dua didunia setelah Rusia. Impor gula, jelas memperberat belanja negara negara.

9


BIG PICTURE

BIG PICTURE

Konsumsi gula secara langsung:

Total konsumsi gula nasional mencapai 4,85 juta ton/ tahun. Sementara produksi gula nasional tahun 2010 hanya 2,28 (retaksasi Asosiasi Gula Indonesia). Sejak tahun 1995, produksi gula Indonesia terus melorot dari 2 juta ton menjadi hanya 1.4 juta ton pada tahun 2000. Penurunan produksi gula kita diantaranya disebabkan oleh produktivitas lahan tebu yang semakin menyusut, industri gula yang tidak efisien dan kurang dukungan, sejak dikebun hingga pabrik. Dari sisi teknis, banyak pabrik beroperasi dengan mesin-mesin yang sudah renta, warisan jaman penjajahan Belanda. Jumlahnya pun berkurang tinggal 58 buah. Lagi-lagi impor Penurunan produksi gula nasional dimulai sejak 1994-2004 saat diterapkan regim perdagangan bebas (Harimurti, 2010). Sementara impor gula kristal putih terus melaju, membebani devisa impor gula, pada tahun 2000 saja mencapai 200 juta US$ (Dirjen Perkebunan, 2000). Untuk 2011, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan izin impor gula kristal putih sebesar 450.000 ton, dengan masa pelaksanaan 1 Januari- 15 April 2011. Kebijakan impor gula gula kristal putih dengan alasan untuk menutupi kekurangan pasokan, kerap memicu perdebatan dalam negeri. Impor gula putih kristal dianggap tidak mendukung perkembangan industri gula nasional dan membuang devisa. Impor gula mentah (raw sugar) merupakan langkah yang dapat memberi nilai tambah pada industri nasional.

10

14,19 Kg/Kapita/Tahun (Depdag)

Mencoba Mandiri Cadangan yang semakin terbatas dan harga gula dunia yang fluktuatif, menyebabkan pemenuhan kebutuhan gula nasional secara impor sangat beresiko bagi kelangsungan industri gula nasional. Peningkatan produksi gula termasuk satu dari delapan isu utama ketahanan pangan yang disebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pembukaan Konferensi Dewan Ketahanan Pangan (DKP) (24/5/2010) serta salah satu fokus Program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II untuk 2010 – 2014. Pemerintah pun menargetkan swasembada gula pada 2014. Produksi gula nasional dipatok mencapai 2,3 juta ton. Penambahan lahan perkebunan tebu, peningkatan produktivitas, intensifikasi tebu, penggunaan varietas unggul dan agroteknologi direkomendasikan untuk meningkatkan produksi gula. Kementrian Kehutanan sudah menginventarisir 500 ribu ha lahan untuk perkebunan gula baru, 300 ribu diantaranya di Merauke, Papua, Pulau Jawa 37.000 ha, sisanya di Sulawesi dan Sumatra Selatan. Pada saat yang sama luas perkebunan tebu di sejumlah wilayah berkurang, di awal 2010 saja penurunannya tercatat hingga 20 ribu ha. Revitalisasi industri gula jelas membutuhkan dukungan kebijakan yang konsisten dan kondusif mulai dari aspek tata ruang (penyediaan areal), proteksi dan inisiatif harga, agro input, processing dan pemasaran gula. Yang tidak boleh ditinggalkan adalah dukungan bagi petani tebu. Bisnis Gula dan perubahan iklim

Negara-negara dengan iklim yang hangat merupakan Negara penghasil gula di dunia. Kini penghasil gula terbesar didunia adalah Amerika Latin, kawasan Karibia dan Negara di Asia Timur. Pada tahun 2001/2002 gula yang diproduksi Negara berkembang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan negara maju. Perubahan iklim menjadi salah satu penyebab berkurangnya pasokan gula dunia. Topan Yasi yang melanda wilayah utara Queensland, menyapu lahan tanaman tebu yang menyumbang sepertiga produksi gula Australia. Produksi gula Australia diprediksi menjadi 3,5 juta ton pada musim panen periode Juni hingga Desember tahun ini, turun dibandingkan dengan panenan sebelumnya 3,6 juta ton. Sementara itu Iklim yang tidak bersahabat mengakibatkan kualitas tebu tidak bagus. Rendemen tebu menjadi lebih rendah dan berpengauh terhadap volume gula yang dihasilkan.

Selintas Gula

Jawa Timur merupakan, daerah penghasil tebu dan produksi gula terbesar dan terbaik di Indonesia.

• Total kebutuhan gula nasional mencapai empat juta ton pertahun. • Areal perkebunan tebu 434.726,96 ha, dengan berat tebu digiling 34,26 juta ton. • Total areal perkebunan tebu nasional pada 2009, sekitar 255. 513 ha (57,6%) diusahakan oleh perkebunan rakyat (PR), sedangkan 108.450 ha (24,4%) diusahakan perkebunan besar swasta (PBS), dan sisanya 80.069 ha (18,0%) adalah milik PBN. • 52 pabrik gula dengan kapasitas produksi maksimal 2,7 juta ton pertahun. • 4 pabrik gula rafinasi berbahan baku gula mentah(raw sugar) impor berkapasitas 2 juta ton/tahun. • Sumber pendapatan bagi sekitar 900 ribu petani • Tenaga kerja mencapai sekitar 1,3 juta orang. • Rata-rata impor setiap tahun mencapai 1,5 juta ton, atau setara dengan Rp 1 triliun.

11


BIG PICTURE

BIG PICTURE

Kurangi Gula Sekarang! Organisasi kesehatan dunia, WHO mencatat, jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia. Pada 2010 ini, jumlah penderita DM tipe 2 di Indonesia meningkat, mencapai 21,3 juta orang, tiga kali lipat dibandingkan 10 tahun lalu, bahkan ditemukan juga pada remaja. Diabetes tipe 2 muncul karena gaya hidup tidak sehat, diantaranya konsumsi gula yang berlebihan.

Petani Tebu yang tak manis nasibnya Perkebunan tebu rakyat mendominasi luas areal perkebunan tebu di Indonesia. Meski harga gula hingga ketangan konsumen mencapai Rp.11.000,petani tebu tidak otomatis mendapatkan harga yang tinggi. Biasanya masa giling tebu di tingkat petani dilakukan sekitar bulan Mei, tetapi masih banyak gula impor yang beredar. `banjirnya` gula impor menekan harga petani. Banyak yang berharap kenaikan harga gula di tingkat internasional karena minimnya persediaan dapat menjadi peluang untuk meningkatkan produksi gula dalam negeri. Kenaikan harga gula di pasar internasional membuat pihak industri gula rafinasi sulit melakukan untuk impor, situasi yang baik untuk mendorong pabrik gula rafinasi menyerap gula tebu dari pabrik gula (PG) dalam negeri.

12

Pilih-pilih Gula

Petani gula sebenarnya bisa mendapatkan keuntungan selama hasil panen tebu baik, tidak diserang hama atau cuaca yang tidak menentu. Dukungan untuk meningkatkan produksi dan kualitas gula lokal dan dinikmati para petani tebu ini lah yang didambakan. Produksi gula lokal yang terbatas, dikombinasikan dengan meningkatnya berbagai masalah kesehatan karena konsumsi gula yang berlebih, semoga bisa menginspirasi, sesungguhnya kita bisa memenuhi kebutuhan lokal kita, dengan gula yang dihasilkan petani kita. Membatasi impor gula tampaknya bisa jadi langkah untuk menjaga kesehatan bangsa ini, serta mendorong kesejahteraan petani penghasil gula, apakah tebu, nira, kelapa. Kita tidak mau gula menggerogoti kesehatan bangsa ini kan. Kita mau gula membawa kesejahteraan, bukan ketimpangan seperti dulu saat masa penjajahan.

Gula pasir, gula batu, dan gula merah sama-sama manis, tetapi dampak berbeda untuk kesehatan tubuh dan organ pankreas. Gula, juga karbohidrat diolah menjadi gula darah dalam tubuh. Kemudian pankreas menghasilkan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi. Semakin tinggi Indeks Lelah Pankreas artinya semakin keras pancreas bekerja, akibatnya akan lelelahan sakit dan selanjutnya rusak. (disarikan dari tulisan Aleysius H. Gondosari)

Gula Pasir, gula sederhana, hanya mengandung sukrosa 3 menit untuk mengubah gula pasir menjadi gula darah. 140 menit untuk mengubah gula darah menjadi energy Indeks Lelah pankreas mencapai nilai +5 (untuk ½-1 sdm gula). Melelahkan bagi pankreas yang secara normal hanya mampu mengubah 1/2 sdm (5 gr) gula pasir menjadi energi setiap hari.

Gula Batu: 3 menit untuk mengkonversi gula batu menjadi gula darah, 3 menit ntuk mengubah gula darah menjadi energi, Indeks Lelah pankreas +0,0005! Sekitar 10.000 x lebih rendah dari gula pasir! Gula batu merupakan makanan yang jauh lebih sehat dari gula pasir. Pankreas normal mampu mengkonversi 6 sdm. gula batu (60 gram) menjadi energi setiap hari.

Gula Merah, gula kompleks yang sehat mengandung vitamin dan mineral, 3 menit untuk mengubah gula merah menjadi gula darah. 3 menit mengubah gula darah menjadi energy. Indeks Lelah pankreas +0,00005! Lebih rendah sekitar 10 x dari gula batu! Pankreas mampu mengkonversi 9 sdm (90 gram) gula merah menjadi energi setiap hari.

Tebu menjadi gula Tebu yang termasuk jenis rumputrumputan adalah tanaman untuk membuat gula. Dapat tumbuh hingga 3 meter di kawasan yang

mendukung dan dipanen saat tanaman berumur sekitar 1 tahun. Tebu dapat dipanen dengan cara manual atau menggunakan mesin-mesin pemotong tebu. Daun kemudian dipisahkan dari batang tebu, kemudian baru dibawa kepabrik untuk diproses menjadi gula. 13


THE GUIDE Pilihan konsumsi beretika

Ecotourism: berwisata dengan beretika

Kalau diamati, banyak profile picture atau pun wall di face book, yang memasang foto di lokasi

Saat berlibur, kita menikmati makanan setempat, menggunakan air, transportasi, juga berbagai jasa. Lalu bagaimana kawasan wisata dapat melayani begitu banyak permintaan dan tuntutan tamu, setiap saat, sertiap waktu. padahal kemampuannya pasti ada batasnya,

wisata, di dalam negeri atau di luar negeri. Liburan, jalan-jalan, wisata memang kegiatan yang kerap ditunggu dan direncanakan

Jejak-jejak wisata kita Disadari atau tidak, saat tujuan turis sekedar bersenang-senang, dapat menjadi beban bagi lingkungan dan penduduk setempat. Seperti yang terjadi di Bali, yang semua daerah tujuan wisata menghasilkan sampah dalam jumlah yang membuat pemerintah daerah kewalahan.

dengan penuh semangat. Alasannya beragam, dari menikmati suasana baru, mengisi kembali semangat yang tergerus rutinitas, dan belanja diantaranya.

Denpasar menghasilkan sampah sebesar 1.525 m2/hari, Bandung 755 m2/hari, Tabanan 360 m2/hari dan Gianyar sekitar 910 m2 m2/hari. Saat jutaan turis merayakan tahun baru 2011, sampah bekas makanan dan petasan di pantai Kuta bisa mencapai 10 truk. Di hari biasa, sampah terkumpul hingga 1-2 truk.

Teks: Marsya Anggia Nashasta & Ida Ronauli Ilustrasi : moreza

14

Menyadari kondisi banyak kawasan lingkungan kawasan wisata yang rusak, sementara penduduk sekitar tidak banyak mendapatkan manfaatnya, diluncurkanlah ecotourism pada era

15


THE GUIDE

THE GUIDE

1980an, diikui dengan sustainable tourism dan responsible tourism, yang semakin dikenal dengan semakin tingginya kesadaran tentang dampak dari pemanasan global. Meskipun berbeda nama, prinsip-prinsip dasarnya tidak jauh berbeda.

Sustainable tourism adalah penggunaan sumber daya secara optimal; mengurangi dampak ekologis, budaya dan sosial; serta memaksimalkan manfaat ekonomi dan konservasi. Sementara, responsible tourism adalah jenis pariwisata yang melibatkan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan, dari pemerintah, pihak swasta penyedia jasa pariwisata, masyarakat setempat dan tentu wisatawannya. Ecotourism, seperti yang ditetapkan sidang ke-8 United Nations Commission on Sustainable Development, adalah sustainable tourism yang menjamin keterlibatan para pihak yang kepentingan secara aktif dan setara dalam proses perancangan, pengembangan dan pemeliharaan situs pariwisata, termasuk ruang bagi masyarakat setempat untuk menolak pengembangan pariwisata di wilayah mereka. Ecotourism adalah paket komplit dari wisata yang ramah sosial, ekonomi dan lingkungan. Dari gagasan sederhana untuk menjaga lokasi wisata demi masa depan, ecotourism telah berkembang menjadi cara berwisata yang sangat potensial. Di Amerika dan Eropa, hal ini sudah tindakan yang nyata dan terorganisir dalam berbagai paket liburan, seperti liburan magang dan liburan sebagai relawan. Ecotourism menjadi gaya hidup anak muda. Indonesia, merupakan negara yang perlu menerapkan ecotourism, dengan segala kekayaan alam dan budayanya. Pemerintah Indonesia pun menjadikan ecotourism sebagai tawaran di berbagai pameran pariwisata

16

Ecotourism, masa depan Indonesia

internasional. Salah satu program yang dilakukan pemerintah, bekerja sama dengan Idecon, lembaga non profit yang melakukan konsultasi pengembangan turisme di Indonesia, adalah konservasi Taman Nasional Gunung Leuser. Ary Senjaya Suhandi, Direktur Eksekutif Indecon, mengatakan komunitas penduduk sekitar bersedia menghentikan aktivitas illegal logging dan menyelamatkan hutan demi anak cucu mereka. “Hal ini tidak mudah, mengingat sebagai illegal logger, mereka biasa memperoleh Rp.3.000.000,- dalam dua minggu, sementara dengan kegiatan ecotourism dan bertani, penghasilannya hanya Rp.2.000.000,- per bulan.�jelasnya. Sekarang, ada tiga jalur berputar di sepanjang jalur hutan untuk keperluan hiking, berkemah, caving dengan standar keamanan yang baik. Air terjun, sungai, mata air panas dan gua kelelawar memikat turis hingga mencapai 20.220 orang dalam setahun. Penduduk lokal pun mendapat kuntungan lewat biaya masuk, restoran, pendampingan pariwisata dan akomodasi. Program lain yang didukung Indecon adalah rekonstruksi Pangandaran setelah tsunami dan pembentukan desa wisata di Waerebo, Flores. Ecotourism perlu dikelola dengan benar, jika tidak, kehadiran wisatawan yang tidak terkendali dan pengelola yang tidak memahami prinsip-prinsip ecotourism hanya akan menghadirkan ancaman berupa kerusakan sumber daya alam. Taman Laut Bunaken “surga bawah laut� salah satunya. Kini Bunaken mengalami penurunan wisatawan akibat rusaknya terumbu karang. Thamrin B. Bachri dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, menyebutkan aktivitas snorkeling dan diving yang dilakukan oleh pemula lah salah satu penyebab banyak terjadi kerusakan terumbu karang.

17


THE GUIDE

Kembali ke desa

THE GUIDE

X

Desa, lekat dengan hati banyak orang. Tempat untuk selalu kembali pulang. Rumah yang selalu menerima dengan tangan terbuka, dan kasih sayang handai taulan. Hal inilah yang ditawarkan beberapa desa di Bali kepada para wisatawan.

Tips agar selalu bertanggung jawab:

Pantai, pasir, matahari dan hiruk pikuk kehidupan malam selalu lekat dengan Bali. Padahal Bali memiliki banyak pesona dan kekayaan lainnya, yang tersembunyi di desadesa yang jauh dari hiruk-pikuk kawasan wisata. Kegiatan wisata juga memikat tenaga kerja muda di desa, sehingga desa kehilangan generasi penerusnya. Seperti banyak terjadi di kawasan wisata lain, banyak orang Bali yang hanya menjadi pelengkap dalam kegiatan wisata. Maka digagaslah Jaringan

Ekowisata Desa (JED), yang terdiri dari empat desa di Kiadan, Plage; Dukuh Sibetan di Karang Asem, Tenganan, desa tua yang terkenal dengan kain gringsingannya dan Nusa Ceningan di Sanur. Setiap desa memiliki ke khasan dan keunikan irama hidup sehari-

18

hari. Aroma kopi menyeruak di kawasan pegunungan Plage. Tumpukan salak diubah menjadi wine yang menambah penghasilan bagi petani salak Karang Asem. Desa tua Tenganan, sang Bali Aga, Bali ‘senior’ yang tetap mempertahankan dan melindungi diri dari ‘serangan luar’. Tenganan terus setia pada konsep keseimbangan yang tertuang pada motif di atas kain gringsing, tenun ikat ganda. Taman laut, hamparan rumput laut di Ceningan, yang terletak di balik pulau wisata Lembongan di laut Timur Bali.

X

Inti dari kegiatan di desa-desa yang tergabung dalam Jaringan Ekowisata Desa adalah Ekowisata berbasiskan komunitas dan lingkungan, untuk keberlajutan ekonomi, social dan lingkungan. “Ide awal untuk ekowisata desa bermula dari Plage, tetapi kami menyadari agak sulit jika berjalan sendiri, maka bergabunglah empat desa lainnya. Setiap tahap, dari perencanaan, pengelolaan pemantauan dilakukan bersama masyarakat desa.” tutur Denik, dari Yayasan Wisnu yang menggagas dan mendukung berdirinya JED. Para wisatawan akan tinggal dirumah-rumah penduduk dan menjadi bagian dari irama kehidupan desa, kecuali di Tenganan. Hingga saat ini, lebih banyak turis Eropa yang terpikat oleh pesoina desa-desa di jaringan JED ini. Sementara wisatawan lokal tampaknya masih terbuai dengan Bali yang riuh rendah.

Ayo kemasi ransel, atau koper, jelajahi keindahan negeri ini, kenali masyarakatnya, berlaku sebagai responsible traveler, ethical traveller dan nikmati dan cintai kekayaan Indonesia, negeri kita sendiri.

1. Pilih hotel, tempat wisata dan

yang ada. Penduduk lokal bukanlah objek

layanan jasa yang ramah lingkungan,

wisata, melainkan tuan rumah yang harus

diantaranya punya pengolahan limbah,

kita hormati.

hemat energi dan air , serta melibatkan

8. Tidak membeli souvenir langka

masyarakat setempat.

Souvenir dari hewan atau tanaman langka

2. Kurangi perjalanan dengan Pesawat.

atau artefak sejarah adalah kejahatan.

Pesawat moda transportasi dengan

Jangan pernah lakukan dengan alasan

konsumsi energi terbesar. Kurangi jejak

apapun.

kaarbon dengan tinggal lebih lama di

9. Money wise

satu tempat, pilih perjalanan lewat darat.

Menawar seperlunya. Turis cenderung

Wisata adalah memahami dan menikmati

untuk menawar serendah-rendahnya.

kondisi yang berbeda dengan lingkungan

Perlu diingat, penduduk lokal memiliki

sehari-hari.

lebih sedikit kesempatan dalam mencari

3. Kurangi sampah

uang dibandingkan wisatawan, si

Hindari barang-barang sekali pakai dan

penduduk kota. Please, jangan beri uang

kemasan plastik. jangan lupa bawa

pada pengemis.

pulang sampah, saat berwisata di daerah

10. Mendukung program pemberdayaan

terpencil.

lokal. Jika mungkin, ‘bayar’lah

4. Konsumsi produk lokal

jejak karbon dengan berpartisipasi

Kunjungi pasar tradisional dan pilih

pada kegiatan konservasi alam atau

restoran yang menggunakan produk lokal

pemberdayaan penduduk lokal.

yang lebih segar tanpa pengawet untuk

11. Ceritakan dan ajak wisatawan

membantu perekonomian lokal.

lainnya untuk juga bertanggung jawab.

5. Hemat air

Tulis pengalaman di blog personal atau

Di beberapa daerah, air adalah sumber

website komunitas traveller, seperti

daya yang sulit didapat. Hotel berbintang

www.indobackpacker.com, www.

menghabiskan puluhan ribu liter air

iknowagreatplace.com/community,

hanya untuk mencuci handuk saja.

atau http://www.couchsurfing.org. Satu

6. Dukung pekerja lokal

cerita bisa bergulir keliling dunia dan

Tinggallah di penginapan atau rumah

membawa perubahan!

milik penduduk untuk lebih mengenal

Berwisata dan bertanggung jawab dapat

budaya dan mendukung perekonomian

menjadi kegiatan yang menyenangkan

lokal. Penduduk asli sebagai pemandu

buat semua!

wisata, mempunyai informasi yang lebih menarik dibandingkan buku panduan.

X

7. Hargai tradisi dan adat istiadat setempat. Biasakan untuk bertanya dan meminta izin sebelum melakukan sesuatu segitan dan tidak mencela kebiasaan 19


GLORIOUS FOOD Memaknai kembali pangan kita

Apa yang paling dicari saat hari

Slow food Building strong connections between plate, planet, people and culture

raya tiba? Makanan khas tentunya! Makanan yang tidak jarang “ritual” penyiapannya dilakukan sejak malam sebelumnya. Sebut saja, opor ayam, gulai kambing, sayur lodeh, rendang, balado ikan dan sebagainya. Semua disajikan

Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menikmati makanan ‘rumahan’, yang diolah dengan perhatian dan perhitungan cermat untuk mendapatkan racikan bumbu yang pas, lalu rasa pun membuai lidah kita. Makanan yang masih memberi waktu untuk menghargai proses pembuatannya, bahkan memberi ruang untuk membicarakan asal bahan bakunya dan siapa yang membuatnya. Coba bayangkan jika makanan di hari istimewa itu adalah makanan siap saji yang dikemas dalam styrofoam atau kertas karton? Lalu, mengapa kita tidak menjadikan setiap waktu makan sebagai saat istimewa? Bukan kah pada saat itu kita memberikan tubuh kita nutrisi dan energi untuk melanjutkan hidup.

sesempurna mungkin untuk menyambut hari istimewa. Teks: Ukke R. Kosasih

Mengapa kita begitu tergesa hingga tak sempat lagi berpikir tentang makanan yang masuk ke tubuh kita? Padahal, ketika penduduk dunia mencapai 7 milyar jiwa pada tahun ini, kerawanan pangan lah yang paling ditakutkan oleh kita semua. Memperlambat Kecepatan Ketika pertumbuhan penduduk melesat, perubahan gaya hidup pun tak terelakkan. Pola makan salah satu yang paling berubah. Acara makan “rumahan” dianggap tidak lagi sesuai untuk ritme hidup yang semakin cepat.

20

21


Makanan-makanan yang perlu pengolahan lama dengan bahan baku yang sulit didapat, segera saja hilang dari menu untuk kemudian punah. Gerai-gerai makanan siap saji menjamur. Wajah kota pun semakin seragam karena di setiap jalan rayanya berderet gerai makanan siap saji yang serupa dari kota ke kota, bahkan dari negara ke negara. Serba instan dan seragam…fast food. Seiring dengan perubahan pola makan, sejumlah penyakit akibat tingginya kadar garam dan lemak pun meningkat. Padahal tingkat ekonomi sebagian masyarakat jauh dari kata cukup. Tak dapat dipungkiri saat bumi mulai dibebani jumlah penduduk yang berlipat dalam kurun waktu singkat, pengembangan teknologi, mengarah pada pemenuhan kebutuhan pangan yang cepat dan banyak. Akibatnya, begitu cepatnya proses berlangsung, kita tidak lagi diberi kesempatan untuk “menikmati” proses itu (apalagi yang tinggal di perkotaan). Ketika makin banyak yang tinggal di perkotaan, rangkaian proses penyediaan bahan baku makanan, yang banyak dilakukan di daerah pedesaan, tak lagi dianggap relevan. Akhirnya, apa yang terjadi pada kehidupan masyarakat di pedesaan, tidak dianggap sebagai hal penting yang perlu diperhatikan. Semua baru akan terhenyak sadar, ketika pangan tidak lagi bisa disediakan oleh desa-desa. Pada saat itu terjadi, semua sudah terlambat.

22

C Carlo Petrini lah l yang membangun kkesadaran global untuk kembali melihat penting pentingnya kaitan antara; kualitas makanan, penyedia seluruh bahan baku dan lingkungan yang menyediakannya. Sebuah kesadaran yang dipupus oleh kehadiran fast food dalam keseharian kita. Dari pemikiran Petrini, gerakan Slow Food lahir di Italia pada 1986, berbarengan dengan penolakan atas dibukanya gerai fast food paling sohor di dunia, Mc Donald, di Roma. Pada 1989, manifesto gerakan Slow Food Internasional ditandatangani di Perancis oleh delegasi dari 15 negara. Sejak saat itu, gerakan yang mengajak untuk kembali kepada ritme alami dalam pengadaan, pengolahan dan penyajian makanan (bahkan dalam cara menikmatinya) digulirkan. Intinya; “we envision a world in which all people can access and enjoy food that is good for them, good for those who grow it and good for the planet,” cetus Petrini. Apakah hanya sekedar alasan romantis yang menyebabkan gerakan Slow Food mendunia? Sepertinya tidak demikian. Kesadaran untuk kembali memilih dan menyantap makanan lokal, salah satu anjuran dalam Slow Food, misalnya, terbukti memberikan kontribusi besar dalam pengurangan emisi CO2. Diperkirakan bila ada satu juta orang yang kembali menikmati makanan lokal (berbahan baku lokal) maka dalam satu tahun pelepasan sekitar 625.000 ton CO2 ke atmosfir dapat dicegah. Hitungan ini perkiraan dari penggunaan bahan bakar yang digunakan untuk mengangkut bahan pangan antar negara.

G Gerakan Slow Food, bbukan sekadar lo lokalitas, tetapi ssebuah pendekatan ddalam agrikultur, produksi makanan dan gastronomy, yang berlandaskan pada konsep kualitas makanan yang lahir dari keterkaitan tiga prinsip dasar, yaitu:

Good, Clean and Fair. GOOD; makanan segar dengan cita rasa tinggi yang merupakan bagian dari kebudayaan lokal . CLEAN; proses produksi dan konsumsi makanan yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, lingkungan, termasuk ternak (tidak mengalami penganiayaan) FAIR; harga yang terjangkau oleh konsumen pada umumnya dan sistem pembayaran yang adil bagi para produsen skala kecil Penerapan ketiga konsep inilah yang terus diupayakan dalam rangka menjaga keselarasan gaya hidup kita dengan daya dukung alam.

Slow Food Indonesia: Hampir Tak Terdengar Indonesia, negara agrikultur, mulai masuk dalam gerakan Slow Food pada September 2006 dipimpin oleh Gregory Ernoult, asal Perancis. Selain itu di Bali, pada tahun 2009 didirikan juga Slow Food Ubud, yang diketua oleh Mary Jane Edleson.

gerakan ini tidak banyak SSayangnya, Say a terdengar, kalah oleh gaung makanan cepat saji a la Barat yang merambah hingga ke pelosok desa dengan sangat sukses. Ingin bukti? Cobalah hitung, berapa gerobak penjual ayam goreng sejenis KFC yang mangkal di alun-alun kota kecil, yang biasanya dipenuhi oleh ragam makanan lokal. Atau tidak perlu susah, coba lah tengok makanan yang dijajakan di tepi jalan dekat kediaman Anda, pasti ada di antaranya yang menjual ayam goreng tepung yang gurih, asin, crispy dan berlemak itu. Ironisnya, makanan “mewah”, seperti ayam goreng tepung, semakin murah dan mudah di dapat, sementara makanan sehat, organik dan segar, yang sebelumnya konsumsi sehari-hari semakin mahal dan sulit dijangkau. Belum lagi makanan instant, siantaranya mie yang minim kandungan gizi tetapi gencar dipromoskan dan mudah ditemukan. Saat makanan lokal hilang, berbagai bumbu, tanaman juga akan diabaikan. Pengetahuan tentang fungsi dan rasanya juga turut punah. Akibatnya kita semakin tidak punya pilihan saat disodorkan oleh berbagai pangan yang dihasilkan industri. Walau belum sekencang trend fast food, tetapi keinginan untuk menikmati kembali penganan lokal, dapat menjadi modal untuk menata sistem makanan kita. Gerakan pertanian berkelanjutan, membuat petani kembali memiliki kendali atas apa yang ditanam dan bagaimana menanamnya. Bukan kah kita adalah apa yang kita makan? Ayo mulai dari piring makan kita sendiri.

23


SLOW FOOD in NUMBERS

Terra Madre

Lebih dari 5000 kegiatan Slow Food dilakukan setiap tahunnya 10.000 produsen skala kecil terlibat dalam program Slow Food 903 produk dan masakan yang terancam punah berhasil dipromosikan kembali melalui katalog Ark of Taste.1300 kegiatan edukasi mengenai makanan diselenggarakan di 350 sekolah di 100 negara. Jaringan kerja Terra Madre telah melibatkan 2000 komunitas pangan, 1000 ahli masak, 500 akademisi dan 1000 aktivis muda

Jaringan Terra Madre dilansir oleh gerakan Slow Food untuk memberi ruang dan suara bagi para petani, peternak, nelayan, pembudidaya skala kecil, termasuk seniman makanan, dari seluruh dunia untuk bekerjasama dengan berbagai pihak di luar mereka. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki sistem rantai makanan agar lebih adil bagi semua pihak, ramah lingkungan dan tentu saja sehat bagi tubuh manusia.Saat ini telah terbentuk lebih dari 2000 komunitas Terra Madre di seluruh dunia.

Fakta Slow Food

ARK of TASTE

Edukasi konsumen tentang resiko fast food Sebagai gerakan internasional, Slow Food, telah diikuti oleh lebih dari 100.000 anggota di 132 negara, yang melakukan beragam kegiatan, seperti;

Edukasi warga tentang kelemahan dalam agribisnis dan peternakan komersial saat ini

Membentuk bank benih untuk melestarikan berbagai tanaman pangan lokal

Edukasi warga tentang resiko dari monokultur (misalnya sawit)

Menbangun “Ark of Taste� di berbagai kawasan yang mendokumentasikan berbagai resep makanan tradisional yang hampir atau bahkan sudah punah (tidak lagi dikenal atau dimasak oleh komunitasnya)

Menjalankan berbagai program untuk melindungi pertanian keluarga

Melestarikan dan mempromosikan produk pangan lokal dan tradisional, termasuk cerita-cerita yang menyertainya dan cara pengolahan serta penyajiannya yang otentik Membantu pengorganisasian proses produksi skala kecil (termasuk fasilitas pemotongan hewan) Menyelenggarakan perayaan atau festival makanan lokal di setiap kawasan Promosi program “pendidikan cita rasa�

24

Melakukan lobby untuk memasukan issue petanian organik dalam kebijakan pertanian, penghapusan dana pemerintah untuk kegiatan rekayasa genetik dan penggunaan pestisida. Pelatihan berkebun untuk murid sekolah dan narapidana Menggalakan pola belanja. Dengan semua kegiatan di atas (yang terntunya disesuaikan dengan kondisi masing-masing kawasan), Slow Food tidak sekedar bicara amasalah makanan enak, bertradisi dan sehat. Gerakan ini berbicara tentang bagaimana kita dapat bertahan hidup sejahtera di bumi ini. www.slowfood.com

Sehat a la Slow Food Utamakan penggunaan bahan makanan segar, yang diperoleh dari petani atau pasar tradisional. Pilih produk secara teliti. Biasakan untuk menggunakan bumbu atau penyedap alami. Walau waktunya persiapannya lebih lama dan rumit, bumbu ini dapat dibuat sekaligus lalu dibekukan. Cari informasi tentang produk organik dengan harga terjangkau. Tidak perlu bermerek atau berkemasan indah, yang penting terpercaya sumbernya.

Keluarga merupakan kunci untuk menumbuhkan kembali kecintaan pada resep-resep masakan khas keluarga. Kumpulkan dan praktekkan bersama. Nikmati bersama keluarga atau teman‌tak perlu tergesa.

Katalog yang berisikan berbagai makanan tradisional dari berbagai penjuru dunia yang terancam punah. Ark of Taste berfungsi seperti halnya Perahu Nabi Nuh yang menyelamatkan berbagai satwa dari air bah. Katalog ini bertujuan untuk menyelamatkan pengetahuan manusia tentang makanan; diproses secara alami dan memperhatikan kelestarian, memiliki keunikan rasa dan terancam punah. Melalui Ark of Taste diharapkan ada semakin banyak orang menyantap makanan yang mendukung lestarinya keanekaragaman hayati dalam rantai makanan manusia. Sejak tahun 1996, katalog ini telah memasukan 800 makanan (tidak saja berupa resep masakan, tapi juga jenis sayuran, buah-buahan dan ternak) dari sekitar 50 negara.

25


SAYS Penggal pandangan dan pengalaman

album kompilasi Tribute to Munir, Melanie kemudian menciptakan lagu “Hey Wanita” yang didekasikan untuk Suciwati, istri aktivis almarhum Munir. Lagu ini bisa diunduh secara gratis bersama beberapa lagu lainnya di website Melanie. Menurut Mel, harga CD yang berkisar 30 sampai 40 ribu rupiah bisa digunakan untuk membeli kebutuhan pangan keluarga Melovers, sebutan untuk fans Melanie Subono.

Melanie Subono The voice of the voiceless Jarang terlihat di layar kaca, bukan berarti jadwal Melanie Subono longgar. Rocker perempuan yang tergabung dengan manajemen Pulau Biru (milik Slank) ini, sering manggung bersama Slank dan Pas Band, juga berkesempatan unjuk suara di festival musik internasional SingFest. Meski kesibukannya sebagai penyanyi padat, Melanie Subono selalu punya waktu untuk aktif dalam kegiatan sosial. Melanie dengan langtang menyuarakan persoalan-persoalan HAM, keadilan, hingga lingkungan. Salah satu bentuk kepedulian Melanie, terwujud dalam album terbarunya yang meneriakkan tentang kesetaraan jender. Tidak tanggung-tanggung, dalam video klip “Hey Wanita”, Melanie mengajak 25 perempuan yang berprofesi sebagai aktivis, artis dan atlet sebagai cameo. Melanie ingin menunjukkan bahwa perempuan dapat beraktivitas dan memiliki ‘suara’ di ruang publik tanpa harus mengalami tekanan seperti R.A Kartini dan Siti Nurbaya. “Aku memang feminis, tapi aku tetap menjaga kodratku sebagai perempuan.” tegasnya. Lagu “Hey Wanita” juga menunjukkan sisi kepedulian Melanie terhadap masalah Hak Asasi Manusia. Meski terlambat menghasilkan lagu untuk 26

Untuk masalah lingkungan, Melanie dengan tegas menentang perdagangan satwa liar dan perusakan habitat alamiah satwa tersebut. “Tumbuhan dan hewan emang nggak bisa ngomong, tapi manusia dikasih kesempatan untuk bersuara. Kenapa nggak menolong mereka dengan kelebihan kita. Kita nggak ada salahnya berbicara untuk mereka.” ungkap duta lembaga perlindungan satwa, Profauna ini. Melanie percaya dengan hukum alam, bahwa apa yang telah kita lakukan akan kembali kepada diri kita. “Jangan pernah salahin global warming, banjir dan semacamnya. Karena alam hanya melakukan apa yang telah kita lakukan.” ujar Melanie yang senantiasa mengurangi penggunaan kantong plastik dirumahnya. Melanie memiliki kepedulian dalam spectrum yang luas, kegemarannya membaca ditularkannya kepada anak-anak jalanan di rumah singgah yang juga didukungnya. Menurut Melanie, lebih baik membagi ilmu melalui buku daripada memberi uang yang belum tentu bermanfaat bagi mereka. Untuk urusan buku, Melanie sudah meluncurkan dua buku berjudul Ouch! dan Liaison Officer Forever yang berisi pengalamannya selama bekerja di Java Musikindo. Melanie sedang menyiapkan buku ketiganya yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Keuntungan dari penjualan buku ini, akan diberikan kepada WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), organisasi lingkungan hidup. “Bentuknya semacam buku tulis SD yang covernya diganti, halaman awalnya ada coretan dari gue buat Melovers, halaman tengah adalah kertas kosong yang bisa ditulis sama Melovers, terus ada chord lagu-lagu gue dan di akhir halaman ada tulisan pesen dari temen-temen gue buat Melovers.” ungkapnya memberi sedikit

bocoran. Semua hal yang telah dilakukan Melanie, menurutnya bukan karena hidup untuk sosial melainkan hidup untuk sesama. “Nggak ada satu pun orang hidupnya nggak butuh orang lain. Contohnya gue, dari penyakit tumor yang gue miliki. Gue bisa sembuh berkat dukungan dari orang lain. Dukungan nggak selalu berarti materi, dukungan bisa berupa apa saja, misalnya support dan do’a.” Ujar perempuan kelahiran Hamburg, 20 Oktober 1976 ini. “Kita dikasih berkat sama Tuhan jangan disimpan sendiri. Harus dibagi juga sama orang lain. Misalnya menyapa, sekedar menanyakan keadaan kesehatan teman kita, meminta maaf ketika salah, atau mengucapkan terima kasih ketika telah minta tolong sesuatu. Meskipun terkadang itu hal kecil.” tambah Melanie yang menyukai sarapan dengan bubur ketan hitam dan combro ini. Untuk itu Melanie selalu berusaha memberikan perhatian-perhatian kecil yang menurutnya akan mampu ‘mengangkat’ orang lain. (DR&MAN)

27


SAYS

SAYS

Penggal pandangan dan pengalaman

Penggal pandangan dan pengalaman

“Saya telah menjadi vegetarian selama 14 tahun dan jarang makan di restoran. Saya memilih untuk makan di rumah”. Maguire telah mendekati pola makan vegan, dengan tidak makan telur dan berbagai produk yang terbuat dari susu, seperti mentega dan keju. Tapi, ia masih menikmati madu dan cokelat yang mengandung susu.

Josie Maran Tampil Cantik dengan Kosmetik Bebas Racun Ratusan juta perempuan di dunia tergantung pada kosmetik untuk penampilan sehari-hari. Faktanya, banyak produk kosmetik yang beredar, mengandung racun berbahaya seperti paraben dan phtalate. Efek negatif yang ditimbulkan bervariasi, mulai dari iritasi kulit hingga beragam jenis kanker. Prihatin dengan keadaan ini, Josie Maran, model dan aktris asal Amerika Serikat, meluncurkan produk kosmetik organik yang bebas dari bahan kimia berbahaya. “Saya percaya kalau melakukan hal yang ‘benar’ bisa menjadi suatu hal yang glamor”. Josie mencoba sendiri setiap produk yang ia keluarkan. Josie Maran Cosmetics ini bekerjasama dengan website Skin Deep untuk memperoleh data tentang bahan yang paling aman bagi kulit dan menghabiskan waktu 3 tahun untuk memperoleh formula yang tepat : ringan namun bekerja secara efektif. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Josie Maran Cosmetics menandatangani Compact for Safe Cosmetics, komitmen untuk menyingkirkan bahan karsinogen, mutagen serta racun reproduktif dalam segala produk kecantikan. Kemasan kosmetik, Josie Maran Cosmetics terbuat dari jagung yang dapat didaur ulang. Untuk Display unit digunakan kertas daur ulang, dan bahan yang tahan lama

28

Aktris yang berperan dalam film Van Helsing dan The Aviator ini, sudah dikenal sebagai pelaku gaya hidup ramah lingkungan. Terbukti dari proses kehamilan dan melahirkan Rumi , anaknya yang dilalalui serba organik dan penggunaan bahan-bahan alami. Maran juga aktif mempromosikan program Green Schools for Southern California Initiative, yang bertujuan untuk menghubungkan siswa dan guru dengan alam, mengurangi biaya operasional serta mengurangi dampak buruk sekolah terhadap lingkungan. (MAN)

Tobey Maguire Diet ala Spiderman Tobey Maguire dikenal sebagai artis yang dengan mudah menaikkan atau menurunkan berat badan demi kepentingan akting. Di tahun 2002, ia menambah berat badan untuk film Spider-Man. Kemudian ia menurunkannya secara drastis untuk film Seabiscuit di tahun 2003, kembali menaikkan berat badan untuk peran Peter Parker di Spider-Man 2 pada tahun yang sama. Kuncinya, terletak pada pola makan yang sehat.

Kecintaannya terhadap makanan organik juga terlihat melalui keterlibatannya dalam Teaching Garden, inisiatif untuk mempromosikan berbagai pilihan gaya hidup ramah alam kepada anak-anak. Tobey ikut serta mengajar anak-anak cara berkebun dan mengonsumsi makanan yang sehat. Bagian dari komitmen ‘hijau’ nya, diwujudkan pada rumahnya di Venice, California yang menjadi bagian dari Project7ten, proyek pembangunan rumah ramah lingkungan. Rumah Tobey, diantaranya menggunakan panel solar, bukaan jendela dan sekat yang memungkinkan sinar matahari masuk, serta material yang dapat didaur ulang, sistem penampungan air hujan dan pengolahan limbah air kotor. Bahan bangunannya lokal lho! Nyaman dan ramahnya rumah Tobey. (MAN)

29


GO LOCAL Produk lokal dan permasalahan

1.250 jenis bambu yang tumbuh di dunia, 159 jenis ada di Indonesia. 88 jenis di antaranya merupakan spesies bambu endemik nusantara .

Lentur, kuat dan cantiknya bambu Bambu runcing, membawa ingatan tentang semangat untuk merdeka disaat rakyat yang akan mewujudkan Indonesia tidak memiliki modal besar. Bambu di masa kini pun masih relevan dan penting bagi kehidupan kita.

Si rumput liat Bambu (bambuseae) memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi orang desa. Bambu tali, bambu petung, bambu andong dan bambu hitam biasa ditanam di pekarangan rumah. Barisan rumpun bambu menjadi penanda batas antara satu desa dengan desa lainnya. Masuk dalam jenis rumputrumputan, bambu dapat tumbuh hingga 60 cm setiap

harinya, dibarengi dengan batang yang kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah dan ringan. Sifat-sifat ini membuat bambu jadi bagian penting dalam kehidupan, mulai dari konstruksi rumah dan jembatan, pipa saluran air, alat-alat rumah tangga, alat musik, kursi, topi, tas, kap lampu, tirai, sumpit hingga pakaian. Bambu termasuk tanaman perintis yang tidak rewel, dan dapat hidup dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Dari. Sayangnya, seperti dituturkan Jatnika Nanggamiharja dari Yayasan Bambu Indonesia, ada 37 jenis bambu di Jawa Barat kian sulit ditemukan, diantaranya bambu eul-eul, bambu tamiang dan haur gereng memiliki khasiat obat; bambu tutul dengan corak kuning emas dan bercak hitam layaknya macan tutul, sangat cantik untuk bahan baku furniture dan kerajinan; bambu galuh, betung wulung. 30 30

Penyebab hilangnya bambu akibat banyak lahan berubah fungsi menjadi pemukiman, juga anggapan bahwa bambu adalah tanaman liar yang mudah tumbuh sehingga bebas ditebang habis, bambu tua atau pun muda bahkan hingga tunas-tunas bambu muda. Padahal Bambu dapat menjadi pengganti kayu yang ramah lingkungan. Di saat pembabatan hutan tak terkendali, bambu dengan masa tanam yang cepat dapat membantu penyelamatan lingkungan. bambu juga sangat cocok ditanam di pinggiran sungai karena dapat mencegah erosi dan menjadi tempat hidup biota sungai. Hutan bambu seluas 1 hektar dapat menyerap CO2 sampai 62 ton per tahun serta menghasilkan biomassa 7 kali lipat dibandingkan pepohonan kayu (Sumber:pakar bambu LIPI, Elizabeth Widjaja).

Cocok di tanah gempa Masih ingat bagaimana Po tokoh utama Kungfu Panda melenting dan bergerak lincah dengan bersenjatakan bambu? Tingkat kelenturan yang tinggi hanyalah satu dari sekian banyak kelebihan bamb. Inilah bahan bahan bangunan ramah lingkungan yang cocok dengan Indonesia yang rawan gempa.

Sahabat Bambu (SaBa) dibentuk untuk mengatasi kondisi ini. SaBa mengembangkan jasa konsultan dan pelatihan pengelolaan bambu, sejak budidaya, pengelolaan rumpun, dan pengembangan produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Proses pengawetan

dengan metode Vertical Soak Diffusion (VSD) yang menggunakan larutan borate dapat memperpanjang umur bambu hingga puluhan tahun, menjadi pencapaian penting. Bersama Prof. Morisco dari Jepang, Saba mengembagkan sistem konstruksi rumah tahan gempa. Kelenturan bambu yang lebih baik dibandingkan baja, dikombinasikan dengan teknik sambungan kuat yang teruji di laboratorium dan lapangan menghasilkan rumah tahan gempa yang kuat, indah, dan awet hingga puluhan tahun.

Liukan rumpun-rumpun bambu yang ditiup angin, dan gemersik daun-daun yang bergesekan selalu membawa kedamaian dan keteduhan bagi siapa saja yang berada disekitarnya. Bambu akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kita. Kelenturan, kekuatan, dan kecantikannya sungguh sayang jika diabaikan. (MAN)

Di masa rekonstruksi pasca gempa bumi di Yogyakarta, 2006, keinginan untuk membangun rumah tahan gempa berubah menjadi eksploitasi tidak terkendali terhadap tanaman bambu. Minimnya pengetahuan untuk mengolah bambu sebagai bahan bangunan mengakibatkan rumah bambu rusak dalam waktu beberapa bulan oleh kumbang bambu, rayap dan jamur 31 31


GO LOCAL Produk lokal dan permasalahan

Manggis, ratu buah yang sulit dinikmati

Masih ingat ada pasar tradisional, pasar manggis, di daerah Guntur, Jakarta Selatan. Bisa jadi banyak yang tidak tahu. Tetapi bagi yang pernah mencicipi manggis, daging buah putih bersih bercita rasa manis bercampur asam segar pasti tidak mudah lupa dengan si hitam yang satu ini. Sekarang, manggis makin sulit dinikmati.

Banyak di ekspor Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah ratu buah tropis, kerap disandingkan dengan durian, si raja buah tropis, Manggis lebih mudah disukai karena tidak memiliki aroma, yang bagi sebagian orang terlalu menusuk. Buah dengan warna luar hitam keungu-unguan, terkadang merah keungu-unguan merupakan komoditas primadona ekspor buah asal Indonesia. Tak jarang, konsumen dalam negeri hanya kebagian buah manggis dengan kualitas no 2, sementara kualitas prima di ekspor ke konsumen diantaranya China, Taiwan dan Jepang yang dianggap mau membayar lebih mahal. Manggis merupakan antibodi alami yang sangat baik. Dr Sam Walters (Sweney Assoc., 2006), meneliti jus manggis memiliki skor ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity) 170.000, yang mampu menyerap oksigen radikal bebas dalam tubuh. Jauh lebih tinggi, dibandingkan dengan jus buah lainnya, seperti blueberry (2400). 32

Wilayah Jawa Barat, khususnya Kabupaten Purwakarta, Tasikmalaya, Ciamis, Subang, dan Bogor merupakan produsen utama manggis. Produksinya pada tahun 2009 mencapai 35.484 ton, lebih dari sepertiga dari total produksi nasional, 105.558 ton. Kebanyakan perkebunan manggis di Indonesia merupakan kebun rakyat yang tidak khusus dipersiapkan untuk kebun manggis. Di saat cuaca normal, panen dilakukan pada bulan Januari, Juni, Juli dan Desember. Sayangnya, buah asli Indonesia ini semakin sulit ditemukan dari hari ke hari. Musim hujan yang panjang pada tahun 2010 membuat bunga-bunga rontok, dan pembuahan terganggu. Buah manggis menyukai limpahan sinar matahari setidaknya satu bulan berturutturut saat berbunga. Akhirnya hasil panen anjlok hingga 80 persen. Sampai petani manggis di Wanayasa, Kiarapedes, Bojong, Darangdan, Pondoksalam, dan Pasawahan, Purwakarta menganggap tidak ada panen di tahun 2010. Kelompok petani Wargi Mukti hanya bisa memetik 5 ton manggis, dari rata-rata hingga 50 ton per musim.

mengatasi haid yang tidak teratur. Disaat Indonesia hanya menjual buah gelondongannya saja, negara lain sudah mengolah dan memanfaat seluruh buah manggis. Nilai buah manggis olahan, bahkan dari kualitas rendah tetap lebih tinggi. Saat buah manggis segar di pasar internasional seharga 6 dollar AS (per 10 butir, harga jus (Xango) manggis mencapai 22.99 dolar AS per 32 ons. Kulit buah manggis mengandung senyawa Xanthone yang terbukti dapat melawan sel kanker, seperti kanker payudara, kanker hati dan leukemia. Senyawa Xanthone tersebut hanya dihasilkan genus Garcinia. Di luar negeri sendiri, seperti di Filipina kulit buah manggis sudah diolah menjadi kapsul suplemen diet, antioksidan dan antikanker yang dijual bebas.

Bukan sekedar buah

Di Thailand, manggis diolah menjadi wine yang mulai dikenal dan dicari orang. Menurut Yohan Handoko, pakar wine, kualitas wine manggis yang dihasilkan sangat baik sehingga dapat menambah penghasilan petani manggisnya. Kulit buah manggis juga dapat diolah menjadi pewarna alami yang kian banyak dicari.

Bukan hanya buah manggis saja yang berguna, hampir seluruh bagian buah manggis bisa dimanfaatkan. Selain

Semoga manisnya, manggis si ratu buah tropis ini,

untuk konsumsi biasa, daging buah dapat dimanfaatkan untuk mengobati radang amandel, keputihan, wasir, luka, peluruh dahak di kala batuk dan sakit gigi. Kulit batang pohon manggis dapat dimanfaatkan untuk mengatasi nyeri perut, sementara akarnya dapat

dapat terus dinikmati para petani dan juga kita, konsumen dalam negeri tentunya. (MAN)

33


WE FOUND IT Pilihan di sekitar kita

Solusi Cantik dari Kalimantan:

Borneo Chic Kalimantan, tak lagi belantara seperti yang kita bayangkan, tegakan pohon semakin menyusut terdesak perkebunan sawit, pertambangan batu bara dan pembalakan liar. Mohon diingat, Indonesia termasuk tiga negara besar penghasil CO2 di dunia, karena penggundulan dan kebakaran hutannya! Gundulnya permukaan tanah terlihat juga di Ransi Panjang dan Ensaid Panjang, dua desa di Kabupaten Sintang yang dihuni oleh suku Dayak Desa, para pembuat tenun ikat dan penganyam keranjang bambu bermotif rumit. Ketika hutan tak lagi ada di sekitar mereka, saat hamparan kebun karet rakyat beralih menjadi perkebunan sawit, dua kekayaan budaya ini yang dapat diandalkan sebagai penghasil uang.

Kemudian sejumlah lembaga berkolaborasi, menggabungkan kompetensi dan pengetahuannya, terciptalah Borneo Chic, solusi cantik untuk mengingatkan pentingnya menjaga kehidupan masyarakat dan alam Kalimantan. Produk Borneo Chic dihasilkan oleh kelompok pengrajin yang tinggal disekitar dan di dalam kawasan hutan, dimana 90% adalah perempuan. Melalui kegiatan menganyam, menenun dan menghasilkan aneka bahan kerajinan, mereka berjuang untuk melestarikan kaebudayaan dan tradisinya.

Anyaman kolaborasi Untuk pendampingan, adalah Jasa Menenun Mandiri (JMM) yang melihat peluang ikat dan anyam bambu sebagai modal kesejahteraan masyarakat Dayak Desa. Melalui kegiatan koperasi, ada 500 penenun dan penganyam yang mendapat pinjaman modal, berupa bahan baku dan uang, dan paling penting pelatihan dan pemasaran. Sementara , 800 penduduk desa yang hanya memanfaatkan jasa koperasi di bidang simpan-pinjam.

34

Inisiatif Inisiati pendampingan pendam ditingkat ditingka masyarakat masyaraka juga dilakukan seperti ini juga dil dilakukan oleh sejumlah sejumla lembaga swadaya swa masyarakat lainnya, sebut saja: Yayasan Petak Pet Danum, yang bekerja di Dan DAS Kapuas, Kahayan, Barito, Katingan, Sungai Mangkatip dan masyarakat korban Mega Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PPLG) 1 Juta ha di Kalimantan Tengah dan Riak Bumi, yang berkarya di dalam dan di sekitar Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat, kawasan konservasi lahan basah penting di Indonesia. Sentuhan desain diberikan oleh PILUSS yang berpengalaman membuat produk garment, tas dan asesoris kulit untuk pasar lokal dan Jepang. Idenya mengintegrasikan desain etnis tenunan tangan tekstil, anyaman rotan, bambu dengan kulit, menjadi produk fungsional yang berkualitas tinggi.

masyarakat desa dan LSM Indonesia agar produkproduknya dapat dikenal dan disukai konsumen.

Desa-desa pengrajin rotan Pulau Kaladan, Mantangai Hulu, Tarantang dan Sei Ahas. adalah desa penghasil kerajinan berbahan rotan di Kalimantan dengan 85 orang pengrajin yang resah dengan semakin menipisnya cadangan bahan baku rotan disekitarnya. Bersama Yayasan Petak Danum dan empat desa lainnya, para pengrajin empat desa ini telah melakukan upaya pelestarian rotan dan kawasan hutan dengan cara melakukan penanaman rotan secara swadaya dan bergotong royong. Hingga akhir 2009, ditanam sekitar 100.000 bibit rotan di kawasan hutan adat seluas 1.000 ha untuk menjamin cadangan rotan. Diantaranya jenis rotan sega, bahan keranjang korit yang menghasilkan ikatan yang licin dan mengkilat. Cari Borneo Chic, paduan cantik produk-produk tas korit, tikar anyaman bemban perempuan dayak Iban yang berkilau, tenun ikat orang Dayak Desa, merupakan jalinan asa untuk terus menjaga kehidupan dan kesejahteraan masyarakat yang hidup di hutan-hutan Kalimantan. (UK)

Untuk pemasaran, Dian Niaga perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan pro-lingkungan menjadi ujung tombaknya. . Dian Niaga bekerja berdasarkan permintaan dari 35


WE FOUND IT Pilihan di sekitar kita

Umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) mengandung antosianin dengan konsentrasi tinggi 100-210 mg/100 gram, lebih stabil dari blueberry yang sebelumnya disebutsebut sebagai yang tertinggi.

Imo Syrup Sirup ubi ungu yang sehat Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, MSc. bertekad membawa ubi jalar ungu ke tingkat yang lebih tinggi. Hasil kerja kerasnya selama 8 tahun, menghadirkan Imo syrup, sirup ubi ungu dengan segudang manfaat kesehatan . Berawal dari kegelisahan Indonesia memiliki beragam jenis umbi, posisi kita nomor dua didunia. Iklim Indonesia sangat cocok bagi umbi, untuk uwi ada sekitar 600an jenis, ubi jalar sekitar 800 hingga 1000 jenis. Di wilayah Bali saja, Dewa menemukan 75 jenis umbi. Tetapi tingkat konsumsi orang Indonesia masih sangat rendah , rata-rata hanya 8kg umbi-umbian per kapita/tahun. Jauh dibawah masyarakat Amerika yang menikmati umbi sebanyak 46kg/kapita per tahun juga orang Belanda yang makan hingga 83kg/tahun, demikian juga orang Jepang, padahal umbi-umbian yang tumbuh dinegaranya terbatas. Dosen pada PS Magister Bioteknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Udayana ini melihat salah satu penyebab rendahnya konsumsi umbi adalah masyarakat menganggap umbi-umbian sebagai makanan rendahan, makanan orang kampung yang tidak bergengsi, inferior dibanding makanan lainnya. Dewa pun melakukan 36

serangkaian penelitian untuk membuktikan benarkah anggapan tersebut. “ Hasilnya, kandungan beberapa umbi-umbian mengandung protein yang cukup tinggi bahkan jauh lebih tinggi dari kentang. Yang lebih menggembirakan kami juga menemukan kandungan antosianin yang tinggi yang baik untuk kesehatan dalam ubi ungu lokal dari kawasan Plage.” Papar Dewa, yang juga dosen tamu di Tokyo University of Agriculture, Ibaraki University, dan Kagoshima University, Jepang dengan semangat. Makin ungu warna ubi makin tinggi kandungan antosianinnya. Manfaat kesehatan Penelitian atas manfaat kesehatan dilanjutkan bekerja sama dengan Fakultas Farmakologi Unud dan juga

Fakultas Kedokteran UGM. Temuannya umbi ubi jalar ungu dapat menurunkan kadar MDA (malondialdehid) dalam darah, hati jantung dan usus karena zat antioksidan yang dikandungnya; menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara dan kanker rahim; hingga menurunkan kadar kolesterol, asam urat; serta menurunkan tekanan darah. “Agar orang mengenal manfaat kesehatannya, umbi ini harus diolah agar banyak variannya, dan mudah dinikmati dan terlebih-lebih mengubah persepsi orang tentang ubi berubah” Tambah Dewa, tentang idenya mengembangkan umbi ungu menjadi sirup, es krim, dan wine ( sweet rose wine ). Pengolahan ubi ungu menjadi sirup menambah tinggi kandungan antosianin ubi ungu. Sejak Januari 2011, Imo syrup (imo=ubi dalam bahasa Jepang) sudah bisa didapat diberbagai apotik di Bali. Tersedia juga yang tanpa gula bagi penderita diabetes. “Dokter mengatakan, penyakit orang sekarang biasanya 3 sekalgus, kolesterol tinggi, asam urat dan diabetes, sehingga kami pun menyediakan yang tanpa gula.” Kesejahteraan petani Bagi Dewa, keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia tidak bisa tidak harus memberi manfaat bagi rakyatnya. Maka kesejahteraan petani pun menjadi bagian penting dari berbagai penelitian dan kegiatan hal yang dilakukan.”Kami mendampingi petani untuk menaman dan membeli ubi ungu. Sekilo harganya Rp.4.000,-, mereka senang karena selama ini harga jual ubi gelondongan langsung ke pasar murah sekali.” Cerita Dewa lagi.

Asalkan tananhya gembur, umbi dapat tumbuh dengan subur. Pak Dewa juga memberikan berbagai saran teknis kepada petani untuk menghasilkan ubi ungu yang berkualitas. Sudah waktunya Indonesia kita memberikan perhatian yang cukup atas apa yang dimiliki, jangan lagi disia-siakan, sampainya menutup perbincangan di pagi yang segar di Kerta Dalam, Denpasar kebun yang juga rumah produksi Imo Syrup. Sering sekali anggapan yang ditelan mentah-mentah menghalangi manfaat yang bisa didapat. Eksplorasi dan nikmati beragam umbi-umbian dan segudang manfaatnya. (IR) Imo Syrup Denpasar, Bali (0361-465915)

Antosianin adalah zat antioksidan yang terdapat dalam zat warna tanaman, dan dapat memperbaiki sel- sel tubuh yang rusak.

37


CONNECTION

CONNECTION

Kegiatan yang menginspirasi

Tobucil: ruang kecil nan luas

Duduklah sejenak di Tobucil. Selain deretan buku, ada begitu banyak kegiatan menarik dan hal unik disini. Toko Buku Kecil (Tobucil) lebih dari sekedar toko buku. Ini adalah ruang yang luas bagi siapapun yang mau membuka jendela pikiran, rasa, berani melakukan eksplorasi dan ingin berkreasi saling berbagi pengalaman dan pengetahuan. Tobucil membawa semangat untuk berani memulai langkah-langkah kecil untuk hal besar kemudian.

Perjalanan panjang Dimulai dari kegiatan klab baca pada 1999, lalu menjadi Pasar Buku Bandung – Trimatra

Center (2001), akhirnya menjadi Tobucil hingga kini. Pernah menjadi tempat ‘ngobrol’ para sastrawan terkemuka Indonesia, sutradara muda; berperan dalam terbentuknya Aliansi Jurnalis Independen Kota Bandung; berpindah-pindah, ditinggalkan hampir semua penggagagasnya, lunglai karena masalah internal kemudian dukungan yang tak terduga. Hingga kini Tobucil tetap bertahan dan menjadi tempat bagi komunitas Bandung untuk beraktivitas.

38

Tobucil Bandung menginspirasi kota lain untuk melakukan hal yang sama. Rumah Buku Cengkilung di Denpasar (2002) dan Tobucil Balikpapan (2006). Sayangnya keduanya tidak lagi berlanjut.

Kegiatan yang menginspirasi

Berkembang bersama Berbincang mengenai Tobucil tidak lepas dari kegigihan Tarlen Handayani, Pendiri dan Program Director Tobucil & Klab. “Bagi saya, setiap hari di Tobucil adalah tantangan yang harus bisa dilewati, juga merealisasikan banyak gagasan untuk berbuat sesuatu yang saya ketahui dengan sebaik-baiknya.” Ungkap Tarlen. Alasan lainnya Tarlen ingin membuktikan tesis bahwa ruang-ruang alternatif bisa bertahan dan berkembang dengan kemampuan sendiri. “Ini uji coba untuk Bandung, bisa mandiri kegiatan komunitas lalu digabungkan dengan program mendukung literacy yang dilakukan secara trial and error, semoga bisa jadi rumus baru.” Tambahnya lagi. Hal-hal sederhana dan skala kecil yang dilakukan secara rutin dipilih agar Tobucil dapat menjadi rumah bagi siapapun. Hal ini terwujud dalam kegiatan aneka klab. Klab baca minggu sore merupakan klab pembuka, diikuti dengan berbagai klab lain sesuai kebutuhan komunitas, diantaranya klab menulis, klab hobi seperti merajut dan origami, klab nonton dan klab belajar, klab kelas penulisan skenario film pendek, klab klassik, hingga kelas kuliah singkat filsafat. Setiap hari selalu ada kegiatan, pertukaran pengetahuan dan teman diskusi di Tobucil. Ide kegiatan bisa diusulkan Tobucil, atau keinginan teman-teman Tobucil. “Kami ingin mendorong agar pemilik kemampuan dan kapasitas yang beragam saling belajar, ada proses dan semangat berbagi, jadi tidak pinter sendiri.” Lanjut Tarlen. Pengaturan yang nyaman bagi semua menjadi pilihan.

Klab Merajut yang dimulai sejak 2003 , merupakan tulang punggung bagi Tobucil. Tingginya minat peserta kegiatan sementara harga benang dan tongkat rajut mahal karena impor, mendorong Tobucil untuk mencari alternatif. n“Kami keliling dari satu pabrik benang ke pabrik lainnya di Bandung , menanyakan apakah bisa membuat benang rajut. Bisa, walau bahannya bukan wool, tapi katon bercampur polyester. Demikian juga stik rajutnya, pengrajin kita bisa buat kok.” Papar Tarlen lagi. Maka kegiatan rajut pun lebih menyenangkan dengan harga terjangkau dengan bahan lokal. Tobucil juga bersedia memajang hasil karya temanteman Tobucil. Dari sarung bantal, tas hingga selai organik bisa ditemui disini. Lengkap ya. Tobucil memang hanya satu ruang kecil pada satu sudut rumah tua. Tetapi ruang bersama ini menawarkan banyak hal, ruang yang teramat luas bagi siapa saja yang ingin mengaktualisasi dan berbagi. Jadi datang saja ke Tobucil, lalu berbagi. (IR)

Tarlen Handayani Jl. Aceh 56 Bandung (022-4261548) http://tobucil.blogspot.com/ http://twitter.com/tobucil

39


CONNECTION

CONNECTION

Kegiatan yang menginspirasi

Perfect place to find healthy food

Kegiatan yang menginspirasi

Warung Beten Gatep,

Pohon Gayam merupakan pohon yang memiliki nilai spritual bagi masyarakat Bali. Tempat dimana pohon gayam tumbuh merupakan kawasan sumber air. Pohon gayam juga dipercaya sebagai tempat tinggal roh halus, sehingga

makanan rasa sehat

suasana di sekitarnya dingin dan tenang. Pohon ini dapat juga menjadi bahan obat, dan dijadikan gagang keris.

sirup ubi ungu, madu hutan. Hanya ikan dan daging yang belum disediakan.

Hampir dua tahun Bali mendeklarasikan dirinya sebagai pulau organik. Tapi, masih banyak masyarakat Bali, khususnya di kota Denpasar dan sekitar Kuta yang belum tahu tempat untuk membeli bahan pangan sehat atau menikmati olahan lezatnya. Respect menemukan dua tempat untuk menemukan beragam produk sehat ini. Bukan sekedar tempat biasa, tetapi juga tempat dimana kita bisa mengenal komunitas yang menghasilkan bahkan juga belajar menanamnya dirumah. Organic Outlet, tempat mungil dengan tujuan besar Saat kita melangkah ke toko mungil Organic Outlet, mendominasi warna hijau seketika menyegarkan mata. Outlet Organic menyediakan beragam bahan pangan sehat, dari berbagai macam beras, bumbu hingga sayur mayur segar. Beragam minuman hasil olahan komunitas juga tersedia, diantaranya wine salak, wine ubi ungu, 40

Digagas dan dijalankan oleh Konsorsium Bali, Outlet organik berusaha untuk mendekatkan pangan sehat kepada masyarakat Bali, khususnya di Denpasar dan sekitarnya. Tidak dapat dipungkiri, saat ini trend menikmati makanan sehat, terutama organik di Bali memang masih lebih populer dikalangan “bule�. Padahal, semua orang berhak atas pangan sehat kan. Diskusi konsumen juga sering dilakukan disini. Pesertanya dari ibu-ibu, bapak hingga anak sekolah dapat bertukar cerita dan informasi tentang seberapa sehat makanan dan lingkungan sekitar. Selain pangan sehat, tersedia juga tas belanja daur ulang cantik. Tas-tas ini dibuat dari sampah plastik. Kalau mau mengintip proses pembuatannya boleh lho, minta izin saja sama teman-teman Pusat pendidikan Lingkungan Hidup Bali (PPLH Bali), tempat dimana Organik outlet berada. Meraka akan menerima dengan senang hati. Jadi, sudah tahukan dimana mendapatkan pangan sehat sekaligus mendapatkan berbagai info dan mengenal siapa orang-orang yang menghasilkannya. Tunggu apa lagi, sila mampir ke sini. (IR) Organic Outlet: Kadek Yuliatuti (0815-5808-9783) Jl. Hang Tuah No 24, Sanur Telp. 0361-288221

Mengisi perut, sekedar ngobrol bahkan diskusi tentang pekerjaan terasa menyenangkan saat dilakukan di Warung Beten Gatep yang artinya warung yang berada dibawah naungan pohon-pohon gayam. Bangunan warung dibuat dari bambu, mengalahkan udara panas Kuta yang menyengat. Tanpa membutuhkan kipas angin apalagi AC, sejuknya menyegarkan kita. Belum lagi berbagai pohon yang tumbuh di sekeliling warung seperti sukun, nangka menambah keteduhannya Warung ini menawarkan masakan desa rasa sehat, karena sebagian besar bahan-bahannya dihasilkan dengan cara pertanian organik. Warung ini merupakan hasil dari proses panjang untuk mendekatkan produk-produk komunitas yang didampingi oleh Yayasan Wisnu kepada publik. “Sudah empat kali kita berganti wujud dan nama, untuk menarik publik mau berkunjung dan mengenal produk-produk komunitas.� Cerita Atiek Kurnianingsih. Tampaknya kali ini lebih mudah diterima dan dikenal masyarakat sekitar, karena sekarang bangunan warung ini terbuka dan ramah.

program penanaman bambu yang dilakukan Yayasan Wisnu bersama-sama masyarakat Plage. Beberapa jenis sayuran ditanam sendiri disekitar warung. Kita bisa meniru cara bertanam vertikultur yang menggunakan batang-batang bambu. Kalau mau membangun rumah atau mempercantik ruangan dengan bambu juga bisa dilayani. Di salah satu sudut warung ada rak berisi beragam produk organik yang bisa dibawa pulang. Jadi bukan hanya makanan saja yang tersedia disini. Lengkapkan.. Menikmati minuman segar seperti es jahe gula merah, atau menyantap sepering nasi Bali di warung Beten Gatep memang berbeda. Bukan hanya makanannya sehatnya saja, tetapi ada kedekatan dengan komunitas, bahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan alam. (IR)

Warung Beten Gatep Atiek Kurnianingsih ( 0816 4724675 ) Jl. Pengubengan Kauh 94 Kerobokan, (sebelah timur penjara) Kuta 80361

Bangunan warung dibuat sendiri oleh masyarakat Plage, bahannya bambu yang merupakan hasil panen dari 41


My page adalah rubrik yang disediakan khusus bagi pembaca yang ingin berbagi ide mengenai gaya hidup ramah sosial dan lingkungan

Kemasan kertas untuk makanan Pernah mengalami kejadian membeli beberapa potong roti dan kue, dan mendapat bonus pembungkus plastik? Dengan alasan melindungi makanan, penggunaan plastik sebagai bungkus dan wadah makanan memang semakin menjadi. Padahal, sampah-sampah plastik ini mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan kita. Harga plastik yang murah dan belum ada aturan pembatasan yang jelas membuat plastik beredar bebas disekitar kita. Kalau kantong belanja sudah punya alternatif untuk mengurangi plastik kresek, pembungkus makanan juga ada, walau belum terlalu popular di sini, yaitu kemasan kertas. Dan jangan lupa, kita punya kemasan tradisional, daun pisang diantaranya, tetapi tidak bisa untuk semua jenis makanan.

42

Paper sack Kalau kita amati di film-film barat, banyak anak-anak yang membawa bekal ke sekolah menggunakan kertas coklat. Biasanya berisi sandwich dan apel atau jeruk. Kertas makanan itu termasuk papersack. Juga dulu, saat berbelanja beras di pasar tradisional, beras dibungkus dengan kertas coklat yang kuat, juga termasuk paper sack. Papersack dibuat dari kertas kraft yang kuat dan juga fleksibel. Biasanya bahannya dari kayu pohon pinus. Warna awal semua kertas adalah coklat, sementara warna putih kertas tulis karena sudah melalui proses pemutihan (bleaching). Industri makanan juga akrab dengan kemasan yang satu ini. Banyak sekali produk-produk makanan yang dikemas menggunakan kertas, misalnya bubuk coklat, daun teh, susu, kopi, atau produk-produk lainnya innya yang berbentuk serbuk. Dilakukan modifikasii untuk kemasan produk-produk tertentu. Misalnya, untuk membungkuss daun teh digunakan kertas paper sack dengan lapisan aluminium foil dengan maksud agar aroma daun teh dapat tetap terjaga.

Kantong atau kemasan kertas yang berasal dari hutan dan industri yang dikelola secara lestari, lebih baik dari kemasan plastik. Selain itu, limbah kantong kertas dapat terurai secara alami. Memang harga menjadi salah satu faktor, kenapa banyak penjual makanan belum menggunakan kantong kertas, tetapi kalau dipikir lagi harganya jauh lebih murah karena tidak mencemarkan lingkungan dan juga kesehatan kita. Kalau toko atau penjual makanan masih menggunakannya kemasan plastik, tanya saja kenapa dan kapan mau ganti ke kemasan yang lebih ramah lingkungan dan kesehataan. Atau kita lebih baik bawa wadah dari rumah!

Untuk makanan, papersack yang digunakan adalah jenis food grade alias aman untuk bersentuhan dengan makanan. Bahan kimia yang digunakan relatif sedikit, dikit, demikian juga lem untuk merekatkan kertas berbagan dasar air (waterbased glue). 43


SMART TIPS Inspirasi cerdas dan praktis

Hari Kanker Internasional 4 Februari Kanker adalah penyebab kematian nomor dua di dunia setelah jantung koroner. Untuk mengingatkan, sejak 2000, Charter Of Paris Against Cancer menetapkan 4 Februari sebagai hari kanker internasional. WHO memperkirakan bila tidak ada intervensi nyata dalam kurun 2005-2015, ada 84 juta orang di dunia akan meninggal akibat kanker. Negara miskin, seperti Indonesia akan menanggung jumlah korban terbesar.

Aman menyimpan beras organik “Duh kok ada kutunya”, merupakan keluhan yang sering dilontarkan pecinta beras sehat, atau beras organik. Jangan sampai kehadiran binatang kecil ini mengurungkan niat kita untuk menikmati pangan sehat dan juga mendukung para petani. Ketiadaan bahan kimia, dan harus diakui belum sempurnanya sistem penyimpanan beras memang membuat kutu terkadang muncul. Kehadiran kutu muncul lima bulan setelah beras digiling.

Berikut langkah-langkah sederhana yang dapat mencegah kutu datang. 1. Lima hari sesudah kantong beras dibuka, masukkan sebutir bawang putih dan tutup kantong beras dengan rapat. 2. Letakkan beberapa lembar daun mint pada beras agar kutu dan serangga lainnya menjauhi beras yang disimpan. 3. Masukkan cabe merah segar atau daun sirih di beras baru yang belum berkutu. Biarkan hingga cabe mengering. 4. Belah dua buah pala yang masih utuh dan sebarkan di dalam beras. Bila kutu terlanjur datang ke dalam beras, berikut caracara yang perlu dilakukan. 1. Jemur beras di atas wadah yang terbuat dari metal hingga kutu pergi. 2. Letakkan beras didalam tampah. Tebarkan potongan bawang putih dibeberapa tempat. 3. Taruh beras di atas tampah, lalu tutup tambah tersebut dengan kain basah. Tunggu beberapa saat, maka kutu-kutu akan menempel di kain. 4. Ambil beras dan letakkan di nampan atau sejenisnya. Tutup dengan selembar kain putih. Jemurlah di bawah terik matahari selama 20 menit hingga kutu-kutu menempel pada kain. Pastikan wadah dan tempat pengolahan beras selalu bersih. Selalu cuci dan keringkan wadah beras sebelum menambah beras baru ke dalam wadah tersebut. Pastikan wadah yang digunakan kedap udara dan jangan taruh wadah langsung menempel pada lantai. Selamat mencoba! (MAN)

44 4

Minimnya pengetahuan tentang kanker membuat masyarakat cenderung menganggap kalau kanker tidak dapat dicegah dan diobati. Padahal, munculnya penyakit kanker dapat dicegah sebesar 40% dengan langkah berikut : • Hidup di lingkungan bebas asap rokok; • Rutin berolahraga dan makan makanan bergizi seimbang (utamakan sayur dan buah) agar terhindar dari obesitas; • Mendapat vaksin untuk mencegah virus yang menyerang hati dan penyebab kanker serviks; • Menghindari terpaan sinar matahari secara berlebih. Riset Dinas Kesehatan, 2007 menunjukkan ada 3 penyebab utama kanker yang harus dihindari: (1) kurangnya konsumsi buah dan sayur yang bebas pupuk dan pestisida kimia, (2) kurang aktivitas fisik,(3) merokok. Jangan lupa lakukan deteksi dini, karena kanker yang terdeteksi sejak awal dapat diobati.

Hari Kanker Anak Internasional 15 Februari Kasus kanker pada anak kian meningkat. Maka, 15 Februari ditetapkan sebagai Hari Kanker Anak Internasional. Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), memperkirakan, sedikitnya 150.000 anak penderita kanker di seluruh Indonesia. Setiap tahunnya dideteksi sekitar 4.100 pasien kanker anak di Indonesia. Jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada anak-anak, menurut Kepala Bagian Onkologi Anak RS Dharmais: kanker darah (leukemia) 2530% dan kanker mata (retinoblastoma), jenis kanker lain kanker kelenjar getah bening (limfoma), kanker saraf (neuroblastoma), kanker ginjal, kanker otot lurik , dan kanker tulang (osteosarkoma). Pemicu terbesar pada kanker anak di Indonesia adalah lingkungan buruk dan konsumsi makanan yang tidak sehat. Para ibu hamil dan anak-anak sebaiknya menghindari makanan dengan pewarna dan pengawet kimia, makanan berkadar lemak tinggi, radiasi, polusi serta asap rokok. Kanker pada anak juga dapat disembuhkan bila dideteksi sejak dini dan mendapat penanganan yang intensif. Anak-anak cenderung sulit menceritakan dan memahami penyakit yang dirasakan sehingga jalan terbaik yang bisa dilakukan adalah menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak dan keluarga. (MAN)

Aliansi untuk Desa Sejahtera adalah sekelompok masyarakat sipil yang bekerja bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan di pedesaan. Kerja ADS untuk mewujudkan: • Terbukanya akses terhadap sumber daya • Terbukanya akses terhadap pasar • Adaptasi terhadap perubahan iklim • Ruang partisipasi yang lebih luas bagi perempuan Aliansi untuk Desa Sejahtera bekerja di tiga sektor yakni beras, sawit, dan perikanan dengan Perkumpulan Indonesia Berseru sebagai sekretariat. Kelompok kerja beras: KRKP (koordinator) http://www.krkp.org/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/ VECO Indonesia http://vecoindonesia.org/ Solidaritas Perempuan http://www.solidaritasperempuan.org/ Kehati http://www.kehati.or.id/ Perkumpulan Pikul http://perkumpulanpikul.org/ Kelompok kerja sawit: Sawit Watch (koordinator) http://www.sawitwatch.or.id/ LBBT http://www.lbbt-kalbar.org/ Kehati http://www.kehati.or.id/ Walhi Eknas http://www.walhi.or.id/ KPS http://kpsmedan.org/ Solidaritas Perempuan http://www.solidaritasperempuan.org/ Kelompok kerja perikanan: KIARA (koordinator) http://www.kiara.or.id/ Jala http://jalanet.org/ Baileo http://www.baileo.or.id/ind/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/ Layar Nusantara Kelola Kelompok kerja perubahan iklim: Civil Society Forum for Climate Change http://www.csoforum.net/

45


Directory BaƟk Pewarna alami Galeri Utami Jl. Puri Mu ara no. 1 Cipete, Jakarta Selatan Sancaya Rini: 0811951391 – (021) 7492368 Tom BaƟk Warna Alam Dusun 7 Kenteng, Desa Banaran, Kulon Progo, DI Yogyakarta Widodo 08175423305 Beras Hitam dan Beras Pecah Kulit Perkumpulan Indonesia Berseru (021) 78831383 Bali Organic AssociaƟon (0361) 418177, 8046005 BioBag, kantong yang bisa mengurai PT Dana Mitra Lingkungan 021 - 7248884/85 Edi Kende’ Suma Asosiasi Petani Kopi Toraja Jl. Pembangunan No. 36 Lantai II, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan (0423) 25064 081241406789

Produk Organik Perkumpulan Indonesia Berseru Jakarta (021) 78831383 Bina Desa (021) 8519611 - 8199749 Ibu EnƟk 08161343981 - (021) 8642968 CA Bali - Outlet Organik Jl. Hang Tuah No. 24 Sanur - 80227 (0361) 281684, 081805675505 Konsorsium Solo Raya Jl. Pisang II No. 6 Kerten - Solo (0271) 722207 Radio magno Magno – PiranƟ Works (0293) 4900895 Rohadji Trie (Pupuk Organik Kelinci) 08122377996 Rohadji_trie@yahoo.co.id

Jakarta Animal Aid Network Jl. Kemang Timur Raya No. 17A Jakarta Selatan 12730 h p://jakartaanimalaid.com

Toko kue tradisional Ny. Ali Jl. Kramat Pela No. 11 (Barito II) Kebayoran Baru Jakarta Selatan Tlp: (021) 7254184, 7243541 Wiken Tanpa ke Mall Facebook: Wiken Tanpa ke Mall h p://wikentanpakemall.mul ply. com/ Saiful Azhar (08179157319) En (0818186421)

Kainara Jl. Cempaka No. 20 JaƟbening, Bekasi 17412 (021) 84994565 kainara.sehat@gmail.com

Wine Salak Made Sujana Koperasi Serba Usaha Banjar Adat Dukuh, Sibetan Utama Spice

Koalisi Warga untuk Jakarta 2030 h p://koalisijakarta2030.wordpress.com/

Ramuan Herbal Herba Madura (02328) 821155 Pondok Pesantren Annuqayah Guluk, Sumenep, Madura

House Of Lawe Jl. Prof. Dr. Ki Amri Yahya No. 6 Gampingan, Yogyakarta (0274) 7178853

Masyarakat Bebas Bising AƟ-Nefa Dewan Kesenian Jakarta Telp. (021) 3162780 bebas-bising@yahoo.com Pengolahan Sampah Anto - the motherblues foundaƟon 085711639567 mymotherblues@gmail.com

46

Pick Up Point Cipete-FatmawaƟ Abuba Steak|Bebek Tilam|Black Canyon|Boka-Buka|Ikan Bakar Cianjur|MP Bookpoint|Praline|Sambara |Saung Desa Citos Aksara|Amadeus|Bakerzin|Billie Chick|Bistro Delifrance |Black Canyon|Brew & Co| Chops x|Dixie|Do -An|Dome|Eaton|Excelso|Fish & Co|Frankfurter|Haagen Dasz|Izzi Pizza|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Lutuye Salon|Mangkok Pu h| Mother’s Cook|Over Rice|Ra Sushi|Regal Coffee| Secret Recipe|Shisha Café|Takigawa|Tar ne| Thai Express|The White Elephant|The Mango| Dharmawangsa Square Aloha|Bebek Bengil|Danke Salon|Dw-8|Gelato Bar|Poke Sushi|Shunji Matsuo Salon|Sumpit Resto| Sushi Nobu|Takemori|Tator Café| PIM I American Grill|Bandar Kopi|Beppu Menkan|Billie Chick|Chops x|Coffee World|Dairy Queen|DimSum &Lamian|Kafe Betawi|Kin No Taki|Miki Ojisan No Mise|Red Bean|Saint Cinnamon|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shiok|Thai&I|Warung Podjok|Yakun Kaya Toast PIM II Bakerzin|Beppu Menkan|Bistro Delifrance|Cold Stone|Coffee Bean|Din Tai Fung|Fish & Co|Hanei| Heavenly Blush|Hotshot|Ji lada|Kafe Victoria| Kenny Rogers Roaster|Krispy Kreme|Luvaze| NYDC|Opa Suki Restaurant|Pancious|Pasta De Waraku|Peter F.Saerang|Pho 2000|Radja Ketjil| Red Tomato|Regal Coffee|Secret Recipe|Seoul Garden|Shabu Tei|Spazio Lounge|Sushigroove| Sushi Tei|Taichan|The Café Cartel|The Duck King|The Spaghe House|Threelicious One Place|Torigami Sushi|Waroeng Bebek Batavia|XXI Plasa Senayan Canton Bay|Coffee World|Crystal Jade|Haagen Dazs|Jhonny Andrean|Long Grain|LuVaze| Nannini Grill|Pepper Lunch|Peter F. Saerang|Sushi Tei|Taichan| The Coffee Bean & Tea Leaf|Toni & Guy|Victoria|Yogurt Farm Plaza Indonesia Bakerzin|Bistro Baron|Canteen|Chops x| Cinnamon Caffee|Dante Coffee|Delifrance| Din Tai Fung|Dome|Fatburger|Gyukaku| Heavenly Blush|Honeymoon Dessert|Imperial| Itasuki|Jade Imperial|Katsusei|Kitchennete| Koiki Resto|Kopi Luwak|Kuppa Resto|Miki Ojisan| Mof Japanese Sweets & Coffee|Mos Burger| Ootoya|Pepper Lunch|Pa sserie Francois| Pizza Bou que|Pizza E Birra|Red Pepper| Red Tomato|Secret Recipe|Soup Restoran| Sour Sally|Sushi Tei|Taichan|

The Coffee Bean & Tea Leaf|The Duck King| The Grand Beppu|The Marmalade Pantry| Urban Kitchen|Zenbu EX Plaza Beard Papa|By The Beach|Café De Kalaha| California Pizza Kitchen|Cuppa Coffee| En Japanese Dining Bar|Fazio|Fish & Co| Haagen Dazs|Itasuki|Kafe Betawi| King Of Thai|The Burger Spot|The Coffee Bean| Tony & Guy|Yakun Kaya Toast Grand Indonesia Black Steer|Café 5th Avenue|Chicken Master| Cold Stone|Cream & Fudge|Crystal Jade| Dairy Queen|De Excelso|Gado-Gado Boplo| Gela ssimo|Grand Suki|HaagenDazs|Han Gang|Hanei|Ji lada|Johnny Andrean|Kafe Betawi| Kenko Reflexology|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak| Krispy Kreme|LaPorche a|Marche Mochilla| My Pancake|Orangeberr y|Palalada|Pasta De Waraku|Pizza Marzano|Phi Shuki|Red Mango| Shabu2 House|Smoked Crab|Smooch Froyo| Sour Sally|Sumpit|Sushigroove|Take mori| Takigawa|Tator Café|The Coffee Bean & Tea Leaf| The Grand Duck King|The Manha an Fish Market| The Taste|Waraku Dining|Warjok Asli|Y&Y Kemang Adorama|Aksara|Café Amor|Café De Paris| Cali Deli|Chops x|Coffee War|Cold Stone| De Excelso|Dijan’s|Diritna|Elbow Room|Esia “E” Café|Gloria Jean’s Coffee|JAAN|Jimbaran Café| Kedai|Ke’Kun Shop|Kinara|KupuKupu Spa| Lafite Salon|Largo|Les Classiques|Li le Baghdad| Loving Hut|Lu’Vaze Salon|Mezzaluna Alfresco Dining|Michael Zimbalist|Ni Wayan S Kafe Galeri| Nissa Nails|Oenpao|Oh La La Café|Pawon Cilik| Payon|Pizza Marz ano|Pucka|Raffel’s|Roosters| Secret Recipe|Skema c|Sour Sally|Sumo Sushi| Sushi Mise|Takarajima|Tamnak Thai|The Costume Closet|Vin+|Warung Pasta|Warung Tekko| Senayan City Angus House|Bon Francais|Burger King|Chewy Junior|Cold Stone|Cream & Fudge Factory|D’Glam Salon|Dairy Queen|De Excelso|Emperor Q| Gela ssimo|Gelato Bar|Han Gang|Hanei| Headquarters|Hot Shot|Itasuki|JI lada| Jhonny Andrean|Kafe Betawi|Kenko Reflexology|Kiyadon Sushi|Krispy Kreme| Maqui’s Kobe Japan|Ming Village|Mr.Puff| Nan Xiang|Natasha|Ootoya|PHO 2000|Pom-Pom Fritez|Pondok Iga|Pondok Sunda|Secret Recipe|Soho Music Café|Sour Sally| Spageddies|Starbucks Coffee|Sushi Tei|Takemori| Takigawa|Tator|Thai

Express|The Coffee Bean & Tea Leaf|The Duck King|Tian Xi|Tu Fru | Urban Kitchen|Wardjok Asli|X.O Cuisine & Seafood Plaza Semanggi American Grill|Avenue & Soho Music|Baskin Robbins|Blueapple|Chicken Story|Chilipadi Yong Tau Fu|Cup n Cino|Gloria Jeans|Human Home| Jhonny Andrean|Kinotali|Kre mesan|Liquid Coffee|Loving Hut|Lutuye Salon|Malay Village|Mushroom|Oenpao|Ouve Family Resto| Red Bean|Shabu Tei|Sour Sally|Steak 21|Thai&I|Wardjok Asli|Waroeng Kita|Woku FX Plaza Arroser Restoran|Amadeus|Anhata Wellness| Bengawan Solo Coffee|Bianco|Bistro Delifrance| Café Cartel|Celebrity Fitness|Cosi Restaurant| Dome Café|Kopi Luwak|Mangkok Pu h| My Hanoi Villa|Pan-O|Tar ne|Ta Wan|The Muffin House|Yakun Kaya Toast| Pacific Place Ah Tuan|Ajitei|Aksara|Apresto Café|Bengawan Solo Coffee|Café Bon Francais|Clarins Spa|Coffee World|Crystal Jade|Fish & Co|Gela ssimo| Haagen Dazs|Han Gang|Imae|Kafe Betawi|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak|Le Salon|Magenta|Mojo| Nanxiang Resto|No Signboard|Ootoya| Over Rice|Pan-O|Pancious Pancake|Pa sserie Francois|Pho 24|Pure|Q Box|Regal|Riung Sunda|Secret Recipe|Segafredo|The Muffin House|Urban Kitchen|Waroeng Podjok|Y&Y|Yakun Kaya Toast Pejaten Village Ah Mei Café|Café Excelso|Choco Corner|Coffee Toffee|Cream and Fudge|Domino Pizza|Eaton| Fish Spa|Haircode Salon|Imperial Bakery|J.Co| Java Bean Coffee|Kemiri|Li le Asia|Mr.Pancake| Sen Ju|Sour Sally|Steak 21|Peter F.Saerang|With Smile SenopaƟ Adorama|Anomali|Bakoel Koffie|Eaton Santa| Emilie|Flan Gang|Helen’s|Iniko Toys Café| Lutuye Salon|Oh Jang Dong|Pho24|Rempah-Rempah|Roger’s Salon|Saung Galah|Tea Addict|That’s Life|Tobak|Warung Anglo|Warung Daun|Zenbu | That’s life Coffee SeƟabudi One Amadeus|Autumn |Bistro&Lounge|Cha er Box| Cream&Fudge Factory|Coffee World|Dabu Dabu| Fit by Beat|Foot Haven|Frankfurter|Goku Shabu| Golden

Century|Gula Merah|Headquarters|Hny Impulse|Imperial Bakery & Café|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Laos Kopi am|Marco’s Buffet|Mayzo Spa| Mie Thai|Ming Seafood|Mr.Pancake|Panini House| Pizza E Birra|Pla ers|Suhigroove|Ta Wan| Takigawa|Yakun Kaya Toast Mall Kelapa Gading Ajisen Ramen|Alibaba Steak|Bakerzin| Bella|Bengawan Solo Café|Cewei BBQ| Charmy Taiwan Noodle|Cha erbox| Chicken Village|Coldstone|De Excelso| Dante Coffee|Do’an Vietnam|Dunkin Donuts| Dynamic Café|Excelso|Food Sensa ons| Gela ssimo|Glosis|Heavenly Blush|Honeymoon Dessert|Ippeke Komachi|Jhonny Andrean|Kafe Betawi|Kopi Luwak|Li le Penang|Marie France| New Zealand Natural|Peter F Saerang|Premium Bean|Raa Cha|Sagoo Kitchen|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shabu Tei|Sushi Tei|Sushigroove| Svenson|The Coffee Bean|The Duck King| Yakun Kaya Toast|Yong Tauku|Yuraku La Piazza Alibaba Steak|Aryanita Nail Art|Bakoel Koffie|Bengawan Solo Coffee|Café De Corner|Cha er Box|Dairy Queen|Dynamic Café| Gang Gang Sullai|Haagen Dasz|Happy Kitchen| Ice Cream Gentong|J. Co|La Porche a|Loy Kee| My Hanoi House|Pisa Café|Sapo Oriental| Sari Kuring|Sour Sally|Takigawa Resto Mal Of Indonesia Bakoel Desa|Bengawan Solo Coffee|Charmant|Din Tai Fung|Diary Queen|Dapur Sunda| Enerzie|Excelso|Grand Kelinci|Guardian|Iki Kuwi| Johnny Andrean|Jun Njan|Kafe Betawi|Kembang Tandjoeng|Kenny Rogers Roasters|King Chef| Krazy Salon|Mos Burger|Natasha Skin Care|Peter F. Saerang|Red Bean|Sangaji Musi|Sate Mak Sukur| Shen Pix|Ta Yang|Ta Wan|The Nail Shop|Yopie Salon Komunitas Salihara | Goethe Haus | CCF Bandung Tobucil | Greenera on Denpasar Kantor Veco| Organik Outlet - Sanur Yogyakarta Lembaga Indonesia Peranci House Of Lawe Solo Konsorsium Solo Raya

47


LO CA L H EA LTHY FA I R MORE THAN FOOD

coming soon


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.