
5 minute read
life Style Menjaga Emosi Selama Berpuasa
Berpuasa itu tak hanya tentang menahan lapar dan haus. Ada tantangan lain yang juga harus dikendalikan selama bulan baik ini, yaitu pengendalian diri dan emosi.
Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda saat melaksanakan sahur dan berbuka puasa. Ada yang sahurnya harus makan lengkap, ada yang cukup mengonsumsi roti dan minum susu, begitu pun saat berbuka. “Yang penting minum, puanasnya minta ampun. Kalau sudah minum ya sudah, wong lapar juga enggak,” kata Rani menceritakan pengalaman berbukanya.
Advertisement
CEO Stress Management Indonesia, Coach Pris, mengingatkan, kurangnya asupan nutrisi akan memengaruhi pengendalian diri dan emosi seseorang. Oleh karena itu, dia menyarankan orang-orang yang berpuasa untuk mencukupi kebutuhan nutrisi saat sahur dan buka dengan makanan bergizi.
“Dengan makanan dan minuman yang sehat, seseorang bisa tetap tenang selama berpuasa,” ujarnya dikutip Antara. Apa saja nutrisi itu? Protein dan serat merupakan nutrisi penting yang dapat membantu seseorang merasa lebih kenyang selama berpuasa. Sementara makanan kaya akan lemak jenuh lebih cepat dicerna sehingga membuat seseorang mudah merasa lapar
Ahli gastroenterologi dari Cleveland Clinic, Christina Lee, menyebut, gula darah dalam tubuh akan menurun ketika tidak ada asupan makanan yang kita konsumsi.
Gula darah yang terlalu rendah akan memicu hormon kortisol dan adrenalin untuk menyeimbangkan kembali gula darah. “Pelepasan hormon kortisol ini bisa menyebabkan seseorang mudah merasa marah atau emosi,” tambah Lee. Selain itu, gula darah yang rendah dapat mengganggu fungsi otak untuk mengendalikan impuls dan perilaku kita. “Jadi, seseorang bisa menjadi mudah marah saat lapar karena adanya reaksi biokimia akibat penurunan gula darah,” ucap dia.
Untuk diketahui, tubuh manusia mengubah makanan yang dimakan menjadi asam amino, lemak, dan gula sederhana. Ketika bantuan ini habis, tubuh mulai mengeluarkan peringatan, yang mengarah pada reaksi fisiologis tubuh terhadap apa yang terjadi di dalamnya saat membutuhkan makanan. Nah, setelah beberapa jam berpuasa, tubuh melepaskan sejumlah bahan kimia untuk melindungi diri dari efek negatif yang berkaitan dengan pantangan makan selama jangka waktu tertentu. Bahan kimia ini menyebabkan rasa lapar dan meningkatkan kemarahan yang berhubungan dengan menunda waktu makan. Sehingga apa yang diungkapkan Rani, berbukanya cukup minum air karena nggak lapar, perlu dikoreksi. Bagaimana pun tubuh tetap harus mendapatkan nutrisi lengkap setelah selama 13 jam kosong. Seperti disarankan pakar gizi dari Universitas Airlangga, Dr dr Sri Adiningsih MS
M.CN, mulailah dengan minum air untuk membasuh dan menetralkan lambung lalu konsumsilah yang manis untuk energi otak.
Pakar kedokteran keluarga Dr Mansour Alam juga menegaskan, menjaga fungsi otak adalah bagian penting agar emosi atau suasana hati tetap stabil. “Otak membutuhkan gula agar tetap berfungsi. Tapi, kita harus menghindari makanan bergula tinggi seperti minuman manis dan karbohirat olahan,” ucapnya. Menurutnya, makanan dengan indeks gula tinggi hanya akan memberikan peningkatan energi instan dan kemudian energi tersebut akan menurun drastis. “Makanan dengan gula tinggi memang akan membuat kita bersemangat dan berenergi. Namun, setelah itu kita akan merasa lemas, tertekan, dan mudah frustrasi,” tambahnya. Jadi, konsumsilah makanan yang
Penyebab Perubahan Suasana Hati
memberikan pelepasan energi secara perlahan agar kesehatan fisik dan mental kita terjaga selama berpuasa. Coach Pris mengingatkan lagi, ada baiknya seseorang menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh dan menambah konsumsi makanan yang bergizi saat sahur dan berbuka. “Anda bisa coba ganti kolak dan gorengan dengan buah-buahan segar dan sayuran,” ujarnya. Senada, Mansour Alam menyebut makanan yang kita konsumsi saat sahur dan berbuka sangat memengaruhi suasana hati selama berpuasa. “Mereka yang mengonsumsi roti putih, nasi putih, gorengan, dan manisan, cenderung merasa gelisah dan mudah emosi di siang hari,” katanya. ”Konsumsilah makanan kaya serat dan karbohidrat kompleks yang pada, seperti gandum, quinoa, beras merah,” tambahnya. istirahat Cukup Tak hanya nutrisi, Coach Pris juga menyarankan agar orang yang berpuasa beristirahat cukup agar bisa lebih sehat dan fokus menjalankan aktivitas sehari-hari.
Jenis makanan tersebut, lanjutnya, mampu membantu menyeimbangkan emosi dan suasana hati kita. Selain itu, makanan berserat tinggi dapat menahan air yang membantu kita agar tetap terhidrasi sepanjang hari. Pasalnya, dehidrasi juga bisa membuat kita mudah marah dan merasa kebingungan. Itu sebabnya, menjaga asupan cairan tubuh sangat penting selama berpuasa. “Makanan bernutrisi seimbang juga membantu menyeimbangkan energi dan gula darah agar stabil sepanjang hari,” terang Alam.
Riset membuktikan istirahat selama sekitar enam hingga tujuh jam bisa membantu seseorang menjaga kesehatan mental agar lebih stabil.
Di sisi lain, sebaiknya jagalah kebersihan tempat tidur karena tempat tidur yang kurang bersih menurunkan kualitas tidur dan karena itu, suasana hati bisa lebih kacau. Selain itu hindari begadang atau tidur terlalu larut malam yang akan membuat kesiangan saat sahur. Hal lain agar emosi terjaga, yakni melakukan journaling. Menurut Coach Pris, selama berpuasa, seseorang perlu mencari cara mencurahkan perasaan dan keluh kesah tanpa menyakiti perasaan orang lain dan pastinya dengan cara yang tidak membatalkan puasa.
Journaling, kata dia, dapat membantu untuk menenangkan perasaan seseorang selama berpuasa. Dengan menuliskan keluh kesah dan perasaan, itu akan dapat meredakan emosi negatif tanpa merugikan pihak lain atau terbawa emosi di kemudian hari.
Selain itu, journaling bisa menjadi salah satu media refleksi diri seseorang agar bisa belajar untuk lebih baik lagi dalam menjaga kesehatan mentalnya.
Terakhir, Coach Pris menyarankan orang-orang yang berpuasa untuk menggunakan waktu luang sebaik-baiknya dengan melakukan aktivitas yang disenangi atau mengeksplorasi hal-hal baru yang belum pernah dicoba. Mendalami hobi dapat membantu merasa lebih bahagia. Menurut dia, otak akan lebih fokus terhadap kegiatan yang sedang dijalani sehingga waktu akan terasa lebih cepat. Dia juga mendapatkan hormon dopamin yang membantunya merasa lebih bahagia dengan hobi.ret
Agar Emosi Stabil Saat Puasa
Gara-gara tak mampu menahan emosi, bisa saja puasa kita jadi batal. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan emosi saat puasa.
1. Latihan fisik lagi, segera Anda beberapa langkah untuk mulai rutinitas olahraga sendirian. untuk belajar lebih sadar dan jeli terhadap diri sendiri dan lingkungan.
Selama puasa, tubuh mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Penyebab perubahan suasana hati tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kecanduan minuman berkafein
Teh, kopi, dan minuman bersoda, adalah minuman yang bisa membuat orang berpuasa merasa gelisah, rendah energi produktif, dan marah akibat rendahnya kadar kafein dalam tubuh.
2. Tidak cukup tidur
Begadang dalam waktu lama dan mengimbangi tidur di siang hari, menyebabkan ketidakseimbangan jam biologis tubuh.
3. Merasakan beberapa gejala fisik Merasakan beberapa gejala fisik yang dapat meningkat dengan berpuasa, seperti asam lambung, gangguan pencernaan, sakit kepala, malas, dan kurang energi.
4. Pola makan berubah Pola makan telah berubah secara drastis saat puasa, menyebabkan gangguan mood serta gangguan kesehatan mental.
5. Peningkatan keton Peningkatan keton menjadi penyebab perubahan suasana hati terhadap seseorang yang berpuasa. Pasalnya, bahan kimia ini digunakan untuk melindungi otak dari kekurangan glukosa akibat puasa, yang menyebabkan peningkatan sekresi keton, dan menyebabkan beberapa perubahan suasana hati, terutama di awal puasa.*
Olahraga tidak hanya melawan sejumlah masalah kesehatan fisik, tetapi juga cara yang bagus untuk mempertahankan sistem emosi yang lebih stabil. Pertimbangkan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan bentuk olahraga mana yang paling pas dengan kondisi Anda. Bila tidak ada masalah khusus, Anda bisa melakukan olahraga kesukaan yang porsinya tentunya disesuaikan dengan puasa yang sedang dijalani. Tunggu apa
Tips Puasa
1. Berbuka dengan air putih dan makanan manis yang berasal dari buah-buahan, kurma dan lainnya.
2. Setiap kali berbuka puasa dan sahur, hidangan minimal harus ada salah satu jenis yang berasal dari 4 kelompok makanan yaitu makanan
2. Berlatih merawat diri Cara terbaik untuk mengurangi naik turunnya emosi adalah dengan membuat komitmen untuk menjaga diri sendiri dengan baik. Dengan semua tuntutan yang Anda hadapi, hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi upaya untuk menambahkan perawatan diri ke dalam rutinitas rutin Anda sepadan dengan upayanya.
3. Fokuskan kembali perhatian Mindfulness dapat membantu memfokuskan kembali perhatian Anda pada saat-saat ketidakstabilan emosional. Mindfulness bertujuan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah.


3.Hindari makan makanan terlalu asin setiap hari, baik sat berbuka puasa maupun saat sahur.
4.Perbanyak minum air putih, 8-10 gelas, mulai berbuka
4. Buat jurnal suasana hati Menuliskan atau mengetik bagaimana perasaan Anda dan respons yang dipicunya dapat membantu mengungkap pola yang mengganggu. Terkadang, cukup dengan menelusuri kembali emosi secara mental melalui pikiran.
5. Tarik napas dalam-dalam Latihan pernapasan dalam dapat membantu Anda mengendalikan diri dan mundur selangkah dari ledakan emosi pertama yang akan berlangsung serta reaksi ekstrem apapun yang ingin Anda hindari.
Menahan emosi saat puasa merupakan salah satu hal yang perlu Anda sampai saat sahur.
5. Hentikan merokok. Bulan puasa merupakan saat yang tepat untuk berhenti merokok.
6.Lakukan aktivitas fisik yang memungkinkan.
7.Atasi stres, antara lain dengan lakukan sebagai umat Islam yang berpuasa. Dengan beberapa cara tersebut, Anda bisa mencegah hal yang potensi membatalkan puasa.ret memperdalam agama dan memperbanyak ibadah.
8.Kontrol tekanan darah secara rutin bagi penderita hipertensi, kontrol gula darah secara teratur bagi penyandang diabetes, dan kontrol secara rutin untuk penyakit tidak menular lainnya.