
2 minute read
Lokasi Relokasi Terlalu Dekat
PONOROGO (GN)- Kendati telah mengantongi calon lahan relokasi warga terdampak tanah gerak di Dukuh Sumber RT 001 RW 001 Desa
Tumpuk Kecamatan Sawoo. Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo memilih untuk menunggu hasil kajian teknis terlebih dahulu.
Advertisement
Hal ini diungkapkan Bupati
Ponorogo Sugiri Sancoko. Ia mengatakan, berdasarkan keinginan warga, lahan relokasi berada di Dusun
Lunggur Mojo Desa Tumpuk, yang berada diatas zona merah tanah gerak. Lokasinya sekitar 2 kilometer dari permukimam warga saat ini.
“Yang dipilih itu Lunggur Mojo yang berada di atasnya, tidak terlalu jauh dari zona merah. Tetapi masyarakat memandang aman,” ujarnya, Rabu (8/3/2023). Sugiri mengaku, lahan yang dimaksud berada di Hutan Produksi (HP) milik Perhutani. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil kajian terlebih dahulu untuk memastikan lahan yang akan dibangun 43 Hunian Sementara (Huntara) warga itu, tidak terimbas tanah gerak di kemudian hari.
“Kita tunggu kajian-kajian teknis. Baik itu dari sudut pandang kebencanaan, ekonomi dan infrastruktur.
Lahan relokasi ini kita rapatkan, kita undang dari Perhutani, Bagian Hukum, Dinas PUPKP dan masih banyak lagi,” akunya.
Sugiri menekankan, nantinya dilahan baru ini, warga tidak boleh melakukan aktifitas penambangan batu tradisional, karena dapat memicu pergerakan tanah. Pihaknya memperbolehkan warga untuk menyadap getah pinus, dan bercocok tanam.

“Tidak diperbolehkan lagi bermain di ruang-ruang seperti itu. Prinsip dasar masyarakat pinginnya dekat dan aman. Bisa bercocok tanam dibawah tegakan pinus. Kalau jauh mereka bisa kehilangan mata pencaharian itu,” terangnya.
Sementara itu, pihak BPBD
Ponorogo hingga kini terus memantau bencana tanah gerak di Dusun
Sumber Desa Tumpuk Kecamatan
Sawoo. Dalam 4 hari terakhir ini, gerakan tanah di dusun tersebut tidak lagi signifikan. Kebetulan selama itu, Desa Tumpuk tidak diguyur hujan.
Meskipun begitu, warga tidak diperbolehkan untuk berada di area lokasi yang terdampak tanah gerak tersebut.
“Selama 4 hari ini pergerakan tanahnya tidak lagi signifikan. Tidak seperti sebelumnya. Apakah karena hujan atau gimana, belum tahu penyebabnya. Tetapi memang akhirakhir ini tidak turun hujan,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Surono, Selasa (7/3/2023) sore. Petugas dari BPBD Ponorogo dan para relawan siap siaga untuk mensterilkan lokasi tanah gerak di Desa Tumpuk. Surono menyebutkan bahwa gerakan yang tidak lagi signifikan itu berlaku untuk semua titik lokasi tanah gerak disana. “Ada pergeseran namun tidak signifikan.
Penipuan
Waspadai Penipuan
Pakai Nama Pejabat
TULUNGAGUNG (GN) – Modus penipuan berkedok foto pejabat di Kabupaten Tulungagung semakin marak. Sekitar 20 orang calon korban dihubungi melalui akun WhatsApp dengan foto profil pejabat Kepala Bagian Kesra Kabupaten Tulungagung Makrus Manan dengan modus akan memberikan bantuan sosial (Bansos) pembangunan masjid.
Hal ini diketahui setelah Makrus Manan mengunggah informasi pencatutan itu melalui akun WhatsApp aslinya, pada Selasa (7/3/2023).
Kabag Kesra Kabupaten Tulungagung Makrus Manan saat dikonfirmasi menyampaikan, dengan pengunggahan klarifikasi ini diharapkan tidak ada masyarakat yang percaya dan yakin dengan nomor itu, sebab itu bukan nomor miliknya. “Itu bukan nomor dan profil saya, abaikan saja,” ucap Makrus, Rabu (8/3/2023).
Jika diukur dalam sehari hanya 1 centimeter saja. Meski pergerakan tidak lagi bergerak signifikan, namun warga tetap diminta untuk tidak kembali ke rumahnya. Sebab, masih bahaya,” katanya. Surono menambahkan sebanyak 43 KK yang terdampak tanah gerak itu, tidak semua berada di tempat pengungsian. Ada beberapa KK yang tinggal di rumah saudaranya. Meskipun berada di rumah saudara, Surono menyebutkan bahwa pihaknya tetap mengirimkan bahan makanan. “Jadi warga yang terdampak dan tinggal di rumah saudaranya juga kita kirim bahan makanan untuk mereka,” pungkasnya. rea,trb