
5 minute read
Modus Baru Bobol Rumah, Matikan Meteran Listrik
BANGKALAN (GN)–Beragam modus pelaku kejahatan dalam melancarkan aksi kriminal mereka. Seperti yang dilakukan, AA (26), warga Desa Lebak, Kecamatan Arosbaya Bangkalan. Agar bisa melancarkan aksi jahat kepada tetangganya, AA mematikan meteran listrik. AA memang berhasil mencuri uang milik tetangganya senilai Rp 1,7 juta. Namun kepada penyidik Polsek Arosbaya, AA mengakui membobol masuk ke rumah tetangganya, RS (50), dan mencuri uang Rp 1,7 juta, Selasa (7/3/2023) pagi.
Pencurian itu terjadi saat dini hari di Desa Lebak, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Bahkan korban RS sempat dibuat heran karena listrik di rumahnya putus nyambung hingga dua kali dan terjadi hanya di rumahnya. Padamnya listrik di rumah RS itu ternyata ulah AA yang tak lain tetangganya sendiri. Warga memergoki ia bersembunyi di dalam garasi rumah korban setelah mendapatkan uang Rp 1,7 juta milik korban. “Ini modus baru di Bangkalan. pelaku masuk ke rumah korbannya dengan cara mematikan saklar listrik,” Pemilik rumah keluar untuk menyalakan kembali saklar sehingga lupa tidak mengunci pintu rumah,” ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono. Aksi AA berawal ketika RS usai mengaji setelah melaksanakan Shalat Subuh, sekitar pukul 04.30 WIB. Niatnya untuk merebahkan tubuh terganggu dengan listrik padam, RS lantas keluar rumah dan ternyata saklar meteran listrik dalam posisi off. Korban kembali masuk kamar usai mengunci pintu rumah. Beberapa saat kemudian, listrik di rumah korban kembali padam sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu tentu suasana sudah agak terang, dan RS kembali keluar rumah namun listrik di rumahrumah tetangga masih menyala. Usai menyalakan kembali saklar, korban memutuskan ke dapur untuk menyapu. “Korban kemudian melanjutkan bersih-bersih di halaman belakang rumah tanpa mengunci pintu rumah.
Advertisement
Lima menit kemudian, menantunya datang dan memberitahukan bahwa ada seorang pria menyelinap masuk rumah,” jelas Wiwit. Kehadiran menantunya kemudian disusul keponakan korban. Ketiganya lantas menyisir seluruh sudut ruangan rumah korban untuk mencari keberadaan AA. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.“Tersisa ruang garasi belum dicek. Ketika pelapor keluar rumah dan langkahnya mulai mendekati garasi, langsung berteriak maling. Namun AA sempat kabur lewat samping rumah dan meloncat pagar depan rumah,” papar Wiwit. Meski kabur, AA sudah dikenali korbannya. Dan kejadian tersebut langsung dilaporkan RS ke Polsek Arosbaya. Penyelidikan berdasarkan keterangan korban dan sejumlah saksi akhirnya mengerucut kepada AA. Polisi kemudian mendapatkan informasi bahwa pelaku tengah berada di rumahnya. AA langsung digelandang ke Polsek Arosbaya berikut barang bukti sebuah tas jenis sport berwarna hijau toska serta uang Rp 1.285.000 dari tangan pelaku AA. INS
Bupati Hibahkan 12 Hektare Lahan untuk UIN Madura
PAMEKASAN (GN)–Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan dirinya memiliki komitmen untuk mendukung alih status IAIN Madura menjadi UIN. Karena itu dia bersedia menghibahkan 12 hektare lahan milik Pemkab untuk alih status tersebut. Hal itu disampaikannya pada saat menghadiri asesmen lapangan perubahan status IAIN Madura menjadi UIN yang dilakukan Tim Kementerian Agama RI, di Kampus IAIN Madura, Selasa (28/2/2023). Dalam acara ini Bupati Baddrut Tamam sengaja diundang untuk memberikan dukungan atas upaya perubahan status IAIN Madura menjadi UIN. Selain itu pihak IAIN Madura juga mengundang sejumlah tokok di antaranya D. Zawawi Imron dan pimpinan DPRD Pamekasan. Di antara wujud dukungan yang diberikan

Bupati Baddrut Tamam adalah kesediaan memberikan hibah 12 hektare lahan milik Pemkab Pamekasan, untuk melengkapi kekurangan luas areal lahan yang harus dipenuhi IAIN menjadi UIN Madura.
“Kita tidak bisa main-main dengan pendidikan, nah, karena itu, Pemkab Pamekasan mau serius mendorong IAIN menjadi UIN Madura dan bentuknya kita akan memberi hibah lahan sekitar 12 hektare,” tegasnya. Saat ini, kata dia, lima hektare lahan milik Pemkab sudah dihibahkan ke IAIN dan sisanya dalam proses. “Tahun ini semua
Bupati Baddrut Tamam Pompa Semangat Karyawan PDAM Pamekasan
PAMEKASAN (GN)–Bupati
Pamekasan Baddrut Tamam, Senin (6/3/2023) memberikan pengarahan dan memotivasi pimpinan dan seluruh jajaran di PDAM Pamekasan. Kegiatan yang digelar di ruang pertemuan Kantor PDAM itu bertujuan membangkitkan semangat kerja para karyawan PDAM. Hadir dalam kegiatan ini, Baddrut Tamam didampingi Asisten Ekonomi Pembangunan Nurul Widiastutik dan Kabag Perekonomian Abd. Fata. Plt Direktur PDAM Pamekasan Muharram hadir bersama sejumlah pejabat dan jajarannya yang meliputi sejumlah Kepala Bagian, pimpinan unit dan lainnya. Muharram mengatakan untuk mencapai kemajuan, seluruh elemen perusahaan harus memiliki sudut pandang yang sama secara kekeluargaan, penuh kejujuran, kebersamaan dan keterbukaan. Dia mengajak semua jajaran PDAM segera mengubah pola manajemen, baik manajemen SDM maupun keuangannya. Tentang SDM, Muharram mengaku saat ini di PDAM Pamekasan memiliki hampir 100 karyawan. Secara struktural yang terisi para pejabatnya meliputi Plt Direktur dan dua orang kabag.
Harapannya nanti setelah arahan
Bupati Baddrut Tamam, segera ditindaklanjuti dengan pengisian kekosongan para pejabat di lingkungan perusahaan tersebut.
“Terkait pengelolaan keuangannya, kami berusaha semaksimal mungkin mengajak kepada temen teman untuk mengaktifkan semua adminitrasi keuangan terkait pelaporannya secara rutin. Sehingga kita bisa memastikan bahwa, perusahaan ini sehat,” ungkapnya. Dia mengaku telah melakukan langkah dalam upaya menyehatkan perusahaan yang dipimpinnya. Dia menegaskan tidak mungkin bisa menyembuhkan perusahaan melalui orang luar, tanpa harus ikhtiar dan kerja keras dari para karyawan di dalam perusahaan sendiri. Terkait infrastruktur, Muharram mengaku memperbaiki yang rusak, utamanya sumber maupun pompa yang tidak lengkap. Juga mengajak kepala unit hingga staf berkolaborasi menyusun rencana kerja dan anggaran yang pasti dan terukur. Hasilnya dalam waktu 3 bulan terakhir ada kemajuan luar biasa, perusahaan mengalami surplus meski tidak banyak.
“Semoga tidak lama, perusahaan ini bisa sembuh dari penyakitnya. Untuk itu kami berharap arahan dari Bapak Bupati supaya tementemen lebih optimal, optimis dan bersemangat dalam melaksanakan tugasnya,” ujarnya. adv, mas proses hibahnya harus selesai, dan ini kita lakukan karena kita serius dorong IAIN jadi UIN Madura,” tuturnya. Baddrut Tamam juga mengatakan jika proses alih status telah berjalan, dia mengusulkan agar nama Syaikhona Halil disematkan menjadi nama UIN Madura. Syaikhona Halil adalah ulama asal Bangkalan yang menjadi guru para ulama di Indonesia. Dia juga meminta agar dibuka dua fakultas baru yakni Fakultas Pertanian untuk mendorong kedigdayaan pangan dan Fakultas Kedokteran untuk meningkatkan mutu kesehatan. mas serangan kera Liar Hutan nepa
Belum Pernah Ada
Laporan dari Pemdes
SAMPANG (GN)-Disporabudpar Kabupaten Sampang meminta Pemerintah Desa Nepa, Kecamatan Banyuates termasuk warga untuk melaporkan kondisi serangan kera liar ke pemerintah daerah.
Hal itu dilakukan sebagai langkah awal untuk sama-sama mencari solusi mengatasi serangan kera liar yang telah lama diresahkan masyarakat. Kepala Disporabudpar Sampang, Marnilem mengatakan pengelola wisata Hutan Kera Nepa merupakan desa setempat, hanya saja sejak kera keluar dari habitatnya dan menyerang pemukiman warga, tidak ada satupun laporan.
Menurutnya, yang mengetahui kondisi serangan kera liar merupakan pengelola itu sendiri bersama warga, sehingga akan lebih mudah untuk menentukan jalan keluar.
“Laporannya bersurat dengan tembusan ke Disporabudpar dan BPBD karena ini juga termasuk bencana, kemudian agar dimusyawarahkan lintas sektoral seperti apa solusinya. Disporabudpar hanya membantu karena permasalahan ini berada di kawasan wisata,” ujar Marnilem, Selasa (7/3/2023).
Di samping itu, Marnilem membeberkan jika selama ini pemerintah daerah telah berupaya mengatasi serangan kera liar. Sebab sebelum Pandemi Covid-19, pihaknya melakukan survei ke lokasi dan kondisinya serangan kera liar sudah terjadi, terutama di Desa Nepa. Bahkan, kala itu mendatangi warga setempat untuk mencari solusi.
Alhasil untuk meredam serangan kera liar, pemerintah daerah memberikan subsidi dalam bentuk makanan kera dengan jumlah perbulan sekitar 200 kilo. “Tapi kondisi saat itu, ternyata subsidi dari kami tidak mampu mencegah serangan kera liar karena keterbatasan jumlah subsidi,” terangnya.
“Kami tahu pakan yang kami sediakan itu tidak mungkin mencukupi kebutuhan kera, sehingga kami melakukan penanaman pohon buah-buahan, tapi tidak berhasil karena kondisi tanah tidak mendukung,” imbuhnya.
Lebih lanjut, kata Marnilem, ketika Covid-19 melanda Indonesia termasuk Sampang akhirnya pihaknya menghentikan subsidi makanan kera lantaran kondisi anggaran minim. Termasuk retribusi dari sektor parkir wisata hutan kera Nepa sudah tidak ada alias tak menyetor.
“Maka kami harapkan pemerintah desa dan warga segera bersurat dan kalau sudah terjadi serangan kera seperti ini harus ditangani Balai Konservasi Hewan Jawa Timur,” pungkasnya. trb