5 minute read

Ada Pungutan Masuk MTs Negeri Kota Bogor

Next Article
Selasa Pagi

Selasa Pagi

MEMPUNYAI anak yang sholeh/sholehah, berwawasan serta mempunyai adab dan akhlak yang baik adalah menjadi kedambaan semua orangtua. Selain memberi pendidikan yang cukup dan terarah serta mengawasi lingkungan pergaulan, tentu sektor pendidikan menjadi hal yang utama yang menjadi pilihan para orangtua uantuk bekal anaknya. Salah satu lembaga pendidikan yang jadi tujuan adalah madrasah.

Dengan label yang melekat sebagai seb uah lembaga pendidikan keagamaan, tanpa meninggalkan pendidikan kurikulum pemerintah, lembaga madrasah diharapkan jadi pionir untuk membekali anak dengan segudang ilmu keagamaan, utamanya dalam pembentukan karakter, kepribadian serta akhlak siswa peserta didiknya. Tidak heran, pada masa PPDB saat ini, lembaga madrasah menjadi rebutan para orangtua untuk memasukkan anaknya, tak terkecuali MTsN

Satpol PP Terjebak Miras

VIRALNYA video beberapa pria yang diduga oknum perugas Satpol PP Kabupaten Bogor di media sosial membuat geram masyarakat (3/7). Meski mereka diketahui membeli miras di toko yang dulu mereka razia, bukan hasil rampasan, tetaplah perbuatan tersebut tidak bisa dibenarkan.

RS Azra (0251) 8318456

RS Hermina Mekarsari (021) 29232525

RS Medika Dramaga (0251) 8308900/081319310610

Bogor Medical Center (BMC) (0251) 8390435

RS Karya Bhakti Pratiwi (0251) 8626868

Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi (0251) 8324024

Rumah Sakit Islam Bogor (0251) 8316822

Rumah Sakit Daerah (Rsud) Cibinong 021-875348, 8753360

Rumah Sakit Lanud Atang Sandjaja (0251) 7535976

RS Annisa Citeureup (021)8756780, Fax. (021)8752628

RS Harapan Sehati Cibinong (021)87972380, 081296019016

Rumah Sakit Salak (0251) 8344609/834-5222

RSUD Ciawi (0251) 8240797

Klinik Utama Geriatri Wijayakusuma (0251) 7568397

Rumah Sakit Bina Husada (021) 875-8441

Rumah Sakit ibu dan anak Nuraida(0251) 8368107, (0251) 368866

Yayasan Bina Husada Cibinong (021) 875-8440

Rumah Sakit Bersalin Assalam Cibinong (021) 875-3724

Rumah Sakit Bersalin Tunas Jaya Cibinong (021) 875-2396

Rumah sakit Bina Husada Cibinong (021) 8790-3000

Rumah sakit

Miras merupakan produk yang membahayakan, baik bagi yang meminum maupun orang lain yang terkena dampak mabuk. Banyak kriminalitas timbul akibat mengonsumsi miras sebagai pemicunya.

Kondisi mabuk menjadikan akal rusak, sehingga manusia pun tidak mampu berpikir sehat. Pun, walau tidak sampai menimbulkan mabuk, tetaplah miras menjadi barang yang haram/dilarang penggunaannya bagi seorang muslim.

Semestinya terdapat larangan bagi kaum muslim untuk memproduksi dan memanfaatkannya. Apalagi negeri ini mayoritas penduduknya muslim. Sangat aneh jika aturan yang diterapkan, tidak sesuai dengan syariat Islam. Bahkan malah menentang atau melanggarnya.

Aparat penegak hukum seyogyanya memberi contoh kepada masyarakat untuk taat aturan baik agama maupun negara. Negara juga wajib menegakkan hukum tanpa tebang pilih. Siapa pun yang melanggar hukum, harus diberi sanksi hukuman yang menjerakan. Hal ini penting untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban dan membasmi kejahatan.

Nina Savitri, Bogor Selatan

Kota Bogor. Dengan slogan “Ayo Sekolah ke Madrasah” dan “Madrasah Hebat Madrasah Bermartabat” sejatinya segenap insan madrasah dapat mentransformasi kebagusan akhlak dari hal yang terkecil, yang mana tentu saja akan terlihat oleh para orangtua calon peserta didik saat melakukan pendaftaran ke madrasah bersangkutan.

Tapi apa mau dikata, tepat pada hari pendaftaran ulang untuk siswa yang lulus diterima masuk MTsN Kota Bogor, sudah terlihat hal-hal aneh, ganjil dan penuh tanda tanya.

Seperti, ada beberapa calon siswa yang sejatinya tidak lulus seleksi (administrasi dan akademik), tiba-tiba hadir untuk melakukan pendaftaran ulang.

Kemudian ada pungutan uang tambahan (di luar biaya seragam yang sudah ditentukan), yaitu untuk calon siswa yang ukuran badan agak besar, dikenakan biaya lagi sebesar Rp60 ribu.

Lha, apa maksudnya?

Lantas kalau seperti itu, apa- kah siswa yang ukuran badannya kecil akan dapat potongan harga? Badan besar atau kecil itu kan fitrah dari Allah Swt. Apa mempunyai badan yang besar sebuah kesalahan? Yang karenanya dikenakan denda biaya Rp60 ribu?

Waaahh, kalau seperti ini kelakuan personel MTs, rasanya madrasah jadi kehilangan marwah. Hilangkan saja slogan “Madrasah Hebat Bermartabat” sitikhumaira434 @gmail.com

Karhutla Terus Berulang

KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) terus terjadi dan semakin meluas. Di Kalimantan Selatan, karhutla terjadi seluas 163, 15 ha. Ada sekitar 2.168 titik api yang tersebar di 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan. Tentu saja, kebakaran ini mengganggu kehidupan masyarakat di sekitarnya. Kualitas oksigen menurun dan berakibat pada beragam penyakit pernafasan yang diderita kebanyakan masyarakat di daerah terdampak. Tak hanya itu, di Bengkalis (Riau) pun karhutla makin meluas hingga membakar 10 ha kawasan habitat gajah Sumatera yang dilindungi. Berdasarkan keterangan dari Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Genman Hasibuan, kebakaran terjadi karena pembukaan lahan dengan cara membakar untuk perkebunan kelapa sawit. Padahal kawasan margasatwa tersebut telah ditetapkan pemerintah sebagai cagar biosfer, yakni hutan tropis penyumbang

Pilihanmu Menentukan Masa Depanmu

KPU RI menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024 sebesar 204.807.222 jiwa. Generasi muda mendominasi jumlah pemilih pada pemilu 2024 mendatang dengan catatan

52 persen.

Berdasarkan DPT yang telah direkapitulasi secara nasional oleh KPU, pemilih generasi Z sebanyak 46.800.161 atau 22,85 persen. Total pemilih milenial dan generasi Z mencapai 115.622.550 jiwa. Artinya, pemilih milenial dan generasi Z mendominasi keseluruhan pemilih dalam DPT yang berjumlah 204.807.222 jiwa.

Data ini menunjukkan generasi muda memiliki peran penting dalam kontestasi pemilu yang akan datang. Wajar akhir-akhir ini banyak parpol kontestan pemilu saling berebut dukungan milenial dan gen

Z. Banyak artis muda dan pelibatan media diterjunkan

Islamophobia Merajalela

SALWAN Momika, seorang atheis sekuler asal Irak berani membakar salinan Alquran di hari raya idul Adha pada hari

Rabu lalu di depan mesjid Stockholm. Melihat cuplikan saat Momika melakukan aksi tersebut membuat kaum muslimin geram dan marah.

Lagi-lagi tindakan islamphobia di Swedia kembali dipertontonkan.

Tanpa ada sikap tegas dari pemimpin negeri-negeri

Muslim membuat “Momika” lainnya berani melecehkan

Alquran dikemudian hari.

Tidak ada satu pemimpin pun yang menunjukkan pembelaan tersebut membuat praktik islamphobia semakin merajalela di dunia. Karena pemimpin di negeri muslim hanya mencukupkan diri dengan mengecam tanpa tindakan nyata. Berbeda sekali dengan tindakan yang dilakukan

Khalifah Abdul Hamid saat duta besar Prancis berniat melakukan teater yang melecehkan sosok nabi Muhammad Saw. Dengan tegas dan berani Khalifah Abdul Hamid berkata, “Aku Khalifah Umat Islam, Abdul Hamid! Aku akan menghancurkan dunia disekitarmu jika kamu tidak menghentikan pertunjukan tersebut.” Seketika pertunjukan teater tersebut dihentikan. Duta besar Perancis pun merasa takut akan hukuman yang akan dilaksanakan negara Islam jika dia nekat melakukan pertunjukan yang melecehkan nabi Muhammad Saw.

Hal ini yang menjadikan Islam akhirnya ditakuti oleh negara tetangga. Karena Islam menjadikan negara sebagai pihak yang paling bertanggung jawab menjaga ajaran agamanya dan Alquran sebagai kitab sucinya dan mengajarkan kepada rakyat untuk menunjukkan pembelaannya.

Siti Wilda Malik Bogor untuk mendulang suara mereka.

Wahai pemuda, kalian adalah generasi penerus masa depan bangsa. Generasi muda harus paham realitas dan kritis. Jadilah pemilih yang cerdas. Pilihanmu menentukan masa depanmu dan masa depan bangsa. Hal ini diawali dengan memikirkan apa yang menjadi akar persoalan yang dihadapi bangsa ini dan apa solusi yang dibutuhkan.

Jika kita cermati secara mendalam, persoalan hari ini begitu pelik karena disebabkan oleh kerusakan sistem. Bukan hanya pada faktor kecakapan pemimpin.

Problem kemiskinan, pendidikan, ekonomi, kriminalitas, dan persoalan sosial lainnya, semua terjadi secara sistemik. Sehingga solusi yang dibutuhkan adalah pergantian sistem dan mencari pemimpin yang amanah serta memiliki kapabilitas.

Seyogyanya pemerintah hadir memberikan pendidikan politik yang hakiki pada generasi muda. Mencerdaskan dan menguatkan peran mereka sebagai agen perubahan, menstimulasi daya kritis generasi, dan membangun militansi mereka. Generasi muda bukan hanya sekedar dimanfaatkan suaranya, tetapi diberdayakan potensinya untuk menyelesaikan persoalan bangsa.

Mayang Trisna Wardani

Mahasiswa oksigen dan habitat satwa yang dilindungi, seperti harimau dan gajah Sumatera. Karhutla ini pun dilaporkan telah mengganggu jadwal penerbangan di bandara Syamsuddin Noor pada 24 Juni lalu. Kejadian tersebut tentu sangat berbahaya karena dapat menimbulkan resiko kecelakaan penerbangan. Asap dan kabut mengakibatkan pendeknya jarak pandang. Tak ayal, keselamatan penumpang pun akan terancam. Fakta ini tentu mencerminkan betapa buruknya edukasi masyarakat tentang perlindungan dan penjagaan ekosistem. Masyarakat hanya sibuk dengan usaha pemenuhan kebutuhan ekonominya. Karena negara lalai dalam pemenuhan setiap kebutuhan rakyatnya. Pembakaran kawasan hutan ditengarai sebagai akibat besarnya kebutuhan kebun kelapa sawit yang disinyalir sebagai sumber biofuel yang menjanjikan keuntungan menggiurkan. Betapa buruknya tata kelola kehidupan ala kapitalisme sekuler. Konsepnya yang mengutamakan keuntungan materi semata. Tanpa menilik kerusakan yang terjadi. Negara pun hanya sibuk sebagai regulator. Memudahkan setiap aturan bagi para pengusaha besar yang akan melakukan alih fungsi hutan. Padahal jelas-jelas jika hutan dan kawasan lindung dirusak, otomatis kehidupan pun ikut rusak. Wajar adanya, kini kerusakan lingkungan terus terjadi. Karena sistem kapitalisme sekuler terus memberi ruang pada para perusak lingkungan. Terlebih, tak ada sanksi tegas yang ditetapkan negara. Sungguh, kita membutuhkan sistem yang menjaga kehidupan. Yaitu sistem yang mengintegrasikan aturan agama secara menyeluruh dalam menjalankan kehidupan. Bukan sistem lain yang justru menyengsarakan.

Yuke Octavianty Forum Literasi Muslimah Bogor

This article is from: