1 minute read

Delapan Kecamatan Terdampak Kekeringan

Bantuan Air Bersih

Terus Didistribusikan

CIBINONG –Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyebut sudah ada delapan kecamatan yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau. Kekeringan terjadi hingga berimbas pada sumur-sumur milik warga.

”Delapan kecamatan yang terdeteksi sudah mulai kekeringan, setiap hari kami distribusikan air bersih ke tempat-tempat rawan kekeringan,” ujar Iwan, Jum’at (4/8).

Iwam mengaku terus memantau dampak kekeringan dari musim kemarau yang terjadi saat ini. Melalui instansi terkait, pihaknya meminta untuk segera mendeteksi dini tempat-tempat yang kemungkinan juga terdampak kekeringan. ”Saya sudah meminta camat, BPBD dan PDAM untuk mendeteksi kira-kira desa mana yang terindentifikasi rawan kekeringan,” jelas Iwan.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada sebanyak 8.990 Kepala Keluarga (KK) di delapan kecamatan yang mengalami krisis air bersih dampak kekeringan.

Kecamatan yang dimaksud yakni Sukajaya, Jasinga, Nanggung, Cibungbulang, Rancabungur, Tenjo, Cisarua dan Jonggol.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko mengatakan, pendistribusian air bersih dilakukan sejak 29 Juli 2023 hingga Jum’at (4/8) pekan ini.

”Sudah 260 ribu liter air bersih yang kami distribusikan ke desa-desa yang mengajukan permohonan ke kami, dan ini terus dilakukan selama beberapa hari ke depan,” ujar Aris.

Menurut dia, ada beberapa kendala dalam pendistribusian air bersih. Selain jumlah armada yang terbatas, jarak wilayah-wilayah kekeringan juga cukup jauh.

”Seperti Sukajaya, Jasinga, dan Jonggol itu jaraknya lumayan jauh, ditambah pendistribusian dilakukan secara bergantian,” tukas dia.

Tak hanya delapan kecamatan tersebut, dulu beberapa desa di kecamatan yang lain juga mengalami kekurangan air bersih.

Seperti Desa Sukaluyu, Desa Sukajaya, Desa Tamansari dan Desa Sukajadi di Kecamatan Tamansari. ”Dulu setiap tahun, harus jalan kaki ke mata air buat dapat air bersih,” kata

Yanto warga desa Sukaluyu, kepada Radar Bogor, Jumat (4/8). Namun, beberapa tahun terakhir, krisis air bersih tidak lagi terjadi di desa-desa tersebut. Padahal debit air di Sungai Ciapus mengalami penyusutan, namun warga tidak lagi mengalami krisis air bersih. ”Sekarang udah tersalurkan ada Pasimas, jadi warga gak harus jauh jauh lagi kalau lagi kemarau gini,” ujar dia. Hal itupun diamini Camat Tamansari Yudi Hartono. Kepada Radar Bogor, Yudi memaparkan, hingga Jumat (4/8) belum ada laporan kesulitan air bersih di Kecamatan Tamansari. “Apalagi sekarang ini sudah ada penambahan Pasimas dan Sumur BOR, jadi pasokan air bersih untuk warga terpenuhi,” kata dia. (cok/all/c)

Ditinggal Belanja, Motor Raib

DIPROTES: Bangunan sekolah internasional yang sudah setengahnya dibangun di wilayah Parung Panjang dipertanyakan warga dan ditutup sementara.

Belum Sebulan Sekolah, Tawuran Marak

CIBINONG–Pelaksanaan Penerimaan

CILEUNGSI–Aksi curanmor (pencurian kendaraan bermotor ) di minimarket kembali marak di Bogor.

This article is from: