
4 minute read
Suara Emas dari Bogor, Bakal Berkiprah di Kancah Interasional
NAMA Calmore Children and Youth Choir memang belum akrab di telinga warga Kota
Bogor. Paduan suara ini memang masih tergolong baru, di blantikamusik Indonesia.
Mereka dibentuk pada 2022 lalu, oleh Music Director, atau Pengarah Musik dan Kondektur, Fitri Intendia. Paduan suara ini beranggotakan 26 orang anak berusia 5-18 tahun, yang memiliki minat, dan keinginan yang sama.
Mereka semua telah melalui rangkaian bimbingan, dan latihan menyanyi bersama.
Manager Calmore Children and Youth Choir, Rengganis Risky Arinda mengatakan, tim ciliknya itu rutin latihan 1-2 kali sepekan, di Universitas
Bina Niaga, dan Gedung Wanita. Sehingga kini memiliki kemampuan yang luar biasa.
“Kami sudah berhasil mengantongi 1 piala di Penabur
International Choir Festival (PICF). Saat itu kami mendapat juara 1 pada Virtual Competition Children Choir Category,” tuturnya saat ditemui Radar Bogor. Tak berhenti di situ, paduan suara ini juga telah sukses menggelar konser offline perdananya pada Minggu (30/7).
Calmore Children and Youth Choir tampil memukau di hadapan ratusan pasang mata yang hadir di Gedung Wanita, Kecamatan Bogor Tengah.
“Kami mempersembahkan
12 lagu, yang terdiri dari lagu daerah asal Indonesia, lagu daerah luar negeri, dan lagu pop. Jumlah tamunya mencapai 200-an orang,” terang Ganis, sapaan akrabnya. Di tahun ini, Calmore Children and Youth Choir akan kembali mengikuti kompetisi. Namun dengan tingkat yang lebih tinggi lagi. Mereka akan membawa nama Kota Bogor pada The XI International Jean Sibellius Choir Competition, yang berlangsung secara online di Findlandia.
Ganis berharap, timnya bisa terus berkiprah dan mengharumkan Kota Bogor dan Indonesia. Sehingga bisa memberikan semangat dan inspirasi bagi anak dan remaja lain.
“Kami juga berharap bisa terus eksis dan menggelar konser setiap tahun supaya semakin banyak anak yang terinspirasi dan mau ikut berkiprah di dunia paduan suara,” harap dia. (fat/c) situasi menjadi rumit. Ia menilai perlu ada pembenahan dari sisi transportasi pendukung LRT. Salah satunya yakni moda trem yang akan beroperasi di pusat Kota Bogor. “Bahaya kalau LRT tembus sedangkan kami tidak siap terintegrasi. Akan terjadi persoalan-persoalan. Kalau tidak ada moda yang menyambungkan akan ribet,” tuturnya. Oleh karena itu, dirinya juga bersikukuh menggencarkan rencananya mengurangi angkot dari pusat Kota. Bima menargetkan pada akhir tahun nanti atau bulan Desember 2023 angkot sudah hilang dari lingkar Sistem Satu Arah (SSA). (fat/c)
Latih Penyandang Disabilitas Kelola Uang
Ketua Panitia Dhika Anugrah menjelaskan, kegiatan tersebut digelar oleh Sakinah Finance, dengan tujuan memberikan edukasi kepada para penyan dang disabilitas, mengenai pengelolaan keuangan syariah.
“Kami ingin memberikan manfaat literasi dan taawun ke seluruh penyandang disabilitas seoptimal mungkin. Karena penyandang dan keluarga disabilitas, kemungkinan dari sisi harta pengeluarannya lebih banyak untuk terapi an kebutuhan lain,” tutur dia. Seribu peserta yang dating, merupakan sejumlah komunitas disabilitas yang ada di Kota Bogor. Selain literasi keuangan, acara ini juga diisi dengan paparan motivasi yang disampaikan oleh penyandang disabilitas yang telah sukses, meraih sejumlah pencapaian.
Di antaranya, atlet menembak dan pengusaha soundsystem, founder kopi tuli, pengusaha jahit, pengusaha peralatan rumah tangga.
“Kami juga memberikan motivasi sehingga para peserta lebih kuat menjalani kehidupan. Sepengalman kami penyandang disabilitas dekat dengan perilaku mengemis walaupun tidak semua, dianggap lemah sehingga kadang menjadi objek bully, intimidasi, hingga kekerasan seksual,” ungkapnya.
Lewat kegiatan itu, ia ingin para penyandang disabilitas lebih percaya diri, dan mengetahui bahwa banyak yang peduli pada mereka. Serta mencegah perilaku bullying kembali terulang.
Para penyandang disabilitas juga mendapatkan santunan, sebesar Rp100 ribu per hari, yang bisa digunakan mereka ketika jatuh sakit. Selain itu, mereka juga akan mendapat santunan Rp2,5 juta untuk biaya pemakaman. Acara ini juga dimeriahkan dengan sejumlah penampilan dari anak-anak disabilitas. Di antaranya tarian, menyanyi, baca puisi, dan alat musik angklung.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengapresiasi literasi keuangan yang diberikan. Menurutnya, wawasan tersebut penting, lantaran Kota Bogor sudah memasuki dunia modern. Sehingga harus terhubung dengan baik dengan akses sumber lembaga keuangan. Di samping itu, Bima mengungkapkan Indonesia memiliki PR besar pada literasi keuangan syariah, yang hingga saat ini masih terlampau jauh dari keuangan konvensional. “Sampai sekarang literasi keuangan syariah belum sampai 15 persen. Sedangkan literasi keuangan konvesional sudsh 85 persen, padahal umat muslim di Indonesia jumlahnya mayoritas,” ucap Bima. (fat/c)
LOPE Kenalkan Rubo
Keliling Kota
LOPE merupakan kegiatan memper kenalkan potensi produk lokal asal Kota Bogor, mulai dari fashion (merchandise Rubo, perca, batik, clothing), kerajinan, makanan dan produk UMKM lainnya. LOPE akan berkeliling ke wilayah-wilayah lainnya di Kota Bogor, setiap akhir pekan. Dalam acara tersebut turut ditampilkan fashion show kreasi warga, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua. Fashion show ini juga dilombakan. Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, kehadiran LOPE selain untuk memperkenalkan maskot Rubo, juga ingin mendorong perekonomian warga, khususnya UMKM. LOPE atau Local Pride Festival ini, kata Bima, akan digelar rutin.
“Untuk mengenalkan Rubo, kami akan blusukan. Saya mengantarkan Rubo blusukan ke semua wilayah di Kota Bogor karena Rubo ini dari kita, milik kita dan untuk kita. Semoga berkah,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Bogor Yane Ardian menambahkan, warga atau UMKM yang berminat memproduksi aksesoris, atau makanan/minuman bernuansa Rubo, bisa mendaftarkan ke Dekranasda.
“Kami ada galeri Dekranasda, di Jalan Bina Marga, nanti kita akan bantu mempromosikan dan memasarkannya. Kalau warga Menteng ada yang mau memproduksi kerudung Rubo misalnya seperti yang saya pakai, bajunya juga, nanti daftar ke Dekranasda. Apapun silahkan daftar. Semoga warga bisa terus berkarya, kita akan ikut promosikan,” ujar Yane. Tidak hanya Bima, Yane dan warga, Camat Bogor Barat Dudi Fitri Susandi, beserta camatcamat se-Kota Bogor, Anggota DPRD Rifki Alaydrus, serta tokoh masyarakat setempat pun ikut memeriahkan fashion show itu.(ded/c)
Komunitas Sunday Walking
Jalan Sehat
Persit Koorcab Korem 061 Suryakancana

Komunitas MLD Euforia

Line Dance Sambil Bikin Konten
BERBAGAI hal dilakukan masyarakat untuk berolahraga bersama. Salah satunya dengan membentuk kelompok, yang rutin bersama-sama melakukannya. Hal itu yang membentuk MLD Euforia. Terbentuk sudah lama, mereka saat ini rutin latihan, atau ngeline dance tiap Kamis, di Taman Parahianga, dengan instruktur Yanti Sr (Yanti Srirochmulyati). Selain kegiatan utama line dance, peserta juga dilatih untuk membuat konten, seperti konten youtube, dengan lokasi shooting di tempat, dan luar Kota Bogor. (mer)
PENREM 061/SK FOR RADAR BOGOR


FOTO BERSAMA: Para Persit Koorcab Korem 061 Suryakancana berfogto bursama seusai mengikuti Forum


Leadership, akhir pekan lalu.