
1 minute read
Proyek Batutulis Rusak 21 Rumah
Dibeberapa rumah, retakan terlihat banyak di bagian lantai, dinding. Bahkan ada beberapa plafon rumah runtuh. Bahkan, ada satu rumah yang lantai dapurnya amblas, akibat kerasnya getaran saat pemasangan tiang pancang untuk pembangunan dinding turap, sebagai bagian dari proyek tersebut.
Salah satu warga terdampak
Ahyar mengaku, rumahnya rusak sejak adanya proyek pengerjaan double track Bogor-Sukabumi. Kini, rumahnya kembali terdampak oleh pembangunan kawasan Batutulis.
Menurut dia, getaran dari ak tivi tas proyek tersebut sangat kencang. Sehingga membuat dinding retak dan khawatir ru mah nya roboh nimpa orang. “Waktu proyek pertama (double track) gak ada kompensasi. Jangan sampai sekarang juga ga dapet,” ujar Ahyar.
Atas hal itu, Ahyar pun mengaku sudah menyampaikan terkait kerusakan bangunan rumahnya, kepada pihak kontraktor melalui aparatur di wilayah. “Sudah kami sampaikan ke pengurus disini, untuk diteruskan ke PT KAI, atau kontraktor pelaksana proyek,” kata dia baru-baru ini.
Sementara itu, warga terdampak lainnya Tono sempat menunjukan dua video yang direkam oleh anaknya, saat terjadi getaran belum lama ini. Dalam tayangan video menunjukkan, gelas dan piring yang berada di lemari bergetar sangat keras.
Sementara video lainnya, menunjukan air dalam bak mandi bergoyang, seperti diguncang gempa bumi.
“Getaran sudah berlangsung sebulan lebih. Waktu awal-awal getarannya sangat kuat, sampai serpihan dari atap jatuh, ada dinding yang retak, genteng bergeser,” kata Tono. Saking cemas rumahnya khawatir roboh, Tono berinisiatif mendirikan bangunan darurat. Namun karena tidak punya biaya, bangunan yang berada di samping rumahnya itu, sampai saat ini masih berupa rangka.
“Rumah saya bukan bangunan yang kokoh, apalagi rumah saya tingkat dua. Jadi punya rencana mindahin barangbarang kesana, tapi belum jadi,” ucap dia.
Ditempat sama, Ketua RW 08 Franki Pulung mencatat, ada sekitar 21 rumah di wilayahnya yang mengalami keretakan tembok, dan lantai, dengan skala kerusakan yang berbeda.
“Ada penambahan lagi dua rumah, jadi total 21 rumah di tiga RT yang terdampak proyek itu,” kata Franki.
Franki menyatakan pihak PT Yasapola Remaja selaku kontraktor proyek pembangunan kawasan Stasiun Batutulis, dan Underpass menyatakan, bersedia memperbaiki bangunan rumah warga yang rusak.
Namun demikian, pihak kontraktor meminta agar perbaikan dilakukan usai selesai melakukan pekerjaanya.
“Janjinya nanti diperbaiki kalau pengerjaan pemasangan tiang pancang selesai. Katanya kalau sekarang diperbaiki, takutnya nanti rusak lagi kena getaran, kan proyeknya belum beres,” tukas dia.(ded/c)