
2 minute read
Terjunkan Puluhan Srikandi hingga ke Pelosok
Pertama, kebocoran pipa HDPE 12 inchi di Jalan Cipaku, tepatnya perlintasan rel double track, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pada titik ini, Perumda Tirta Pakuan beberapa hari ini telah melakukan perbaikan, dan dinyatakan selesai pada Rabu (19/7) dini hari.
Namun pada hari yang sama, Perumda Tirta Pakuan mendapatkan laporan kebocoran pipa lagi, di Jalan RE Soemantadiredja Pamoyanan, Kecamatan
Bogor Selatan, Kota Bogor. Di tengah upaya perbaikan, srikandi Perumda Tirtapakuan tidak tinggal diam. Mereka juga mendapatkan tugas dari para punggawa Perumda Tirtapakuan, alias direksi untuk membantu distribusi air menggunakan tangki air. Sebab, imbas kebocoran di dua titik tersebut berdampak pada distribusi air kepada warga. Mereka yang sebagian besar keseharianya berada di balik layar, kini berinisiatif untuk membantu penyaluran air bersih langsung ke warga terdampak kebocoran, terutama di zona 2, seperti Pamoyanan, Ranggamekar, Mulyaharja, dan sekitarnya. Sejak awal terjadi kebocoran, para srikandi ini langsung menyebar, dan mengirimkan air menggunakan truk tangki.
“Aktivitas ini dimulai ketika diundang rapat hari minggu bahwasanya ada kejadian perbaikan pipa di Cipaku,” kata Assisten Manager Umum dan CSR Perumda Tirta Pakuan, Hamita Hanum. Setidaknya ada dua truk tangki yang didistribusikan pada malam hari, sejak mengalami gangguan. Para srikandi ini juga membagi tugas, dengan menyiapkan sebelas armada, yang terdiri dari empat kendaraan milik Perumda Tirta Pakuan, dan sisanya merupakan truk milik swasta. Hamita Hanum menjelaskan, penyaluran air bersih menggunakan truk tangki baik pe lang gan yang berada di peruma han maupun perkampungan. Aktifitasnya tersebut berlangsung hingga malam hari. Pengiriman air juga dilakukan hingga tim teknis yang melakukan pengerjaan, selesai melakukan penanganan. “Jadi, malam kami kirim semua pelanggan untuk dipenuhin dulu, biar pagi saat kebutuhan banyak mereka sudah siap,” kata Hamita Hanum. Meski tidak semuanya dapat terlayani sebab banyak medan menuju pemukiman warga yang sulit diakses truk tangka, namun paling tidak ada truktruk tangki yang berhenti di mulut gang, untuk membantu warga yang kesulitan air. Perempuan yang sudah delapan tahun mengabdikan dirinya di Perumda Tirta Pakuan itu mengaku, rata-rata layanan truk mengarah ke Kelurahan Ranggamekar, Sirnagalih, Lodaya, Kelurahan Cikaret, dan beberapa perumahan yang berada di Kecamatan Bogor Selatan.
Selama melakukan pelayanan distribusi air, tercatat ada 29 truk tangki air yang dikerahkan, dengan melibatkan 30 srikandi, dan juga karyawan Perumda Tirta Pakuan.
“Jadi total mobil ada yang berisi 4.000 kubik, dan 8.000 kubik. Jadi sekali masuk bisa menyerap beberapa pelanggan,” jelas dia.
Saat ditanya suka duka saat mengantarkan air bersih langsung ke pelanggan, tak jarang banyak pelanggan yang meluapkan emosinya karena air mati. Namun, Hamita Hanum hanya membalas dengan senyuman, dan memberikan pengertian.
“Semuanya kami berusaha untuk memberikan yang terbaik, dan ini salah satu ikhtiar agar layanan air tetap terlayani,” tukasnya. (ded/c)
OMER RITONGA/RADAR BOGOR
FOTO BERSAMA: Pengurus Yasarini Lanud ATS berfoto bersama penerima bantuan sosial dalam memperingati HUT ke-35 mereka.

Yasarini Lanud ATS
Rayakan HUT Ke-35 Tahun

PERINGATI Hari Ulang Tahun ke-35, Yayasan Ardhya Garini (Yasarini) mengadakan berbagai kegiatan. Selain acara syukuran, dan juga mengunjungi sekolahsekolah yang ada di Yasarini Cabang Lanud ATS, mereka juga berbagi kasih dengan guru, staf, dan karyawan sekolah.

Ketua Yasarini Cabang Lanud ATS, Ny. Rosa Taufiq Arasj berharap, melalui kegiatan tersebut, mereka bisa berdedikasi dengam hati tanpa henti, untuk negeri dengan Setya Darma Karya, yakni konsisten mengabdi bersama berkarya memajukan dunia pendidikan.(mer/c)
Kembali Adakan
Nikah Massal
KOMUNITAS Perempuan Peduli Aksi Sosial atau KPPAS Indonesia kembali menggelar kegiatan rutin mereka tiap tahunnya, yaitu menikahkan secara massal sejumlah pasangan. Tahun ini, nikah massal itu diselenggarakan di Gedung Braja Mustika.
Nikah massal kedua ini, mengangkat tema KPPAS Mantu 2, yang bertujuan untuk mewujudkan rasa cinta kasih, dan juga mempererat persaudaraan antar sesama manusia. Kegiatan tersebut juga didukung, Pemkot Bogor, Kementrian Agama, dan beberapa lembaga lain.(mer/c)
IHGMA dan PHRI Bogor
Gabung dalam Workshop 2023

IHGMA dan PHRI Kota Bogor bergabung, untuk meningkatkan kapasitas pelaku industri pariwisata. Selain melakukan program promo, dialog, seminar, mereka juga sering bergabung dalam menyelengarakan workshop. Misalnya akhir pekan lalu (28/7), mereka pun mengikuti workshop market update, dari booking.com dengan peserta dari hotel-hotel Bogor, dan Puncak.(mer)