2 minute read

Razia THM di Tiga Kecamatan

CILEUNGSI- Razia gabungan dilakukan di Tempat Hiburan

Malam (THM) yang ada di tiga kecamatan. Di antaranya, kawasan Puncak, Kecamatan

Cisarua, Kecamatan Babakan

Madang dan di Kecamatan

Cileungsi.

Dalam razia yang melibatkan unsur TNI dan Sat Pol PP tersebut, menyasar lokasi yang dijadikan berkumpulnya para remaja dan lokasi THM yang berada di wilayah tersebut.

Kapolres Bogor AKBP Iman

Imanudin mengatakan, dalam razia THM yang ada kawasan

Cileungsi dan Babakan Madang, satu pengunjung THM ditangkap. Itu usai hasil tes urinenya positif.a “Kami lakukan tes urine pada

43 pengunjung dan pemandu lagu, satu pengunjung positif menggunakan narkotika,” katanya kepada Radar Bogor, Minggu (28/5). Selain itu dari Razia di THM tersebut, petugas gabungan juga sita ratusan botol miras berbagai jenis. “Ada 110 botol miras yang disita,” papar Iman. Lanjut Iman Imanuddin, razia ini bakal rutin dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas di wilayah hukum Kabupaten Bogor. “Kami akan rutin razia,” tukasnya.

Sebelumnya, Satnarkoba Polres Bogor beserta Subdem pom III Cibinong Bo gor juga merazia 25 wisatawan Puncak yang karaokean di salah satu THM. Merekapun diperiksa tes urine, dan hasilnya negatif.

Kasat Narkoba Polres Bogor

Muhammad Ilham mengatakan, razia dilakukan untuk menekan peredaran narkotika di THM yang ada di Kabupaten Bogor. “THM yang berpotensi sebagai tempat peredaran maupun penyalahgunaan narkoba di wilayah Kabupaten Bogor, khususnya di Puncak, kami razia kemarin,” papar dia. Selain tes urine tamu THM, petugas gabungan juga menyita puluhan miras berbagai jenis sebanyak 74 botol.

Kapolsek Cisarua Kompol Supriyanto menambahkan, Polsek Cisarua juga kerap mela ku kan razia ke sejumlah THM. Razia itu dilakukan untuk menekan angka kriminal di kawasan THM. “Selain THM juga warung-warung yang disinyalir sebagai tempat jual beli miras sering kami razia,” papar dia.

Hal senada dikatakan Camat Cisarua, Ivan Pramudya. Dengan rutin razia, kawasan Puncak diharapkan bebas dari dari peredaran miras dan narkotika.(All/Cok/b)

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabu paten Bogor, Dedi Hernadi menerangkan, berbagai persiapan sarana dan prasarana rest area tersebut sebenarnya telah dilakukan PT Sayaga Wisata sebagai pengelola yang ditunjuk.

Semua sudah siap, tinggal relokasi pedagang saja,” ujarnya, Minggu (28/5).

Meski demikian, dia mengaku belum adanya kepastian rencana relokasi PKL ke Rest

Area Gunung Mas meski sudah pernah dijadwalkan sebelum berlangsungnya HJB. Pihaknya juga tidak mengetahui pasti alasan dan pertimbangan pihak terkait yang membuat Pemkab Bogor tidak segera merelokasi para PKL. “Saya inginnya relokasi tetap segera dilaksanakan, karena bisa dimulai dari para PKL yang sudah siap, kita jangan terpaku dulu kepada PKL yang menolak,” tutur Dedi.

Dari pemantauannya, sejumlah PKL yang sudah siap direlokasi di antaranya PKL di area Gunung Mas, kemudian beberapa PKL yang ada di pinggiran jalan Puncak.

“Kan bisa dilakukan secara bertahap untuk relokasi, yang penting Rest Area Gunung Mas dibuka sesuai rencana awal,” harap Dedi. Pihaknya khawatir, berlarutlarutnya proses relokasi pedagang akan berdampak negatif seperti PKL yang akhirnya menolak untuk direlokasi. Terpisah, tokoh masyarakat Puncak, Budi Burhanuddin meminta Pemkab Bogor tegas dalam merelokasi PKL ke Rest Area Gunung Mas. “Kalau sudah siap, apalagi yang harus dipertimbangkan?, kalau bicara relokasi takut ada polemik, itu bagian dari konsekuensi, dan itu bisa diantisipasi,” ucap dia.

Mantan Anggota DPRD Kabupaten Bogor itu mengingatkan pemkab agar jangan terlalu banyak birokrasi dalam merelokasi pedagang. Sebab, rencana relokasi ini sudah digaungkan jauh sebelum Rest Area Gunung Mas dibangun. “Bayangkan, diserahkan ke pemkab dari Kementerian PUPR itu sejak 2020, sampai sekarang masih belum dibuka, ini terlalu lama dan bisa berdampak tidak baik,” imbuh dia.(cok/c)

This article is from: