1 minute read

Retribusi Mencekik, Pengunjung Pasar Menjerit

Keluh kesah pemilik akun @ dapur_segar_bogor itu dituangkan di kolom komentar Instagram resmi milik Wali Kota Bogor, Bima Arya. “Masuk bayar Rp5 ribu, parkir mobil Rp5 ribu, keluar ada lagi penjaga bayar Rp2 ribu, di pos penjaga bayar Rp2 ribu, dan di pos terakhir bayar Rp2 ribu lagi,” tulis akun tersebut.

Menurut dia, restribusi itu sangat memberatkan pedagang kecil yang ingin berbelanja ke pasar induk. Si empunya akun kemudian meminta wali kota mengkaji ulang retribusi, khususnya untuk kendaraan pikap dan truk besar. “Semoga ada respomns dan tindakan,” tutupnya. Merespons keluhan itu, Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), Muzakkir

Abdullah, menegaskan bahwa pihaknya sedang merapikan pengelolaan Pasar TU Kemang Bogor. Muzakkir juga tidak membenarkan adanya pungutan berkali-kali itu.

“Tidak ada hal itu (retribusi berkali-kali), hanya ada tarif parkir, tarif bongkar muat, dan upah pekerja yang menaikan dan menurunkan barang belanjaan. Itu hukan Pendapatan Asli Daerah melainkan kesepakatan antara pekerja dengan pengunjung,” terangnya.

Begitu juga di pintu keluar.

Kata Muzakkir, tidak ada penarikan uang, melainkan pemeriksaan karcis, dan STNK saja. Ia menegaskan, apabila masyarakat mengalami desakan dan gangguan agar melaporkan kejadian itu ke petugas kantor unit di pasar tersebut. (fat/c)

This article is from: