
2 minute read
Akhiri Kemiskinan, Kembangkan Kekayaan Alam
KEMISKINAN menjadi salah satu permasalahan yang tak kunjung usai, hal ini terlihat dengan semakin meningginya angka pengangguran karena masih minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia, masih banyaknya kasus kurang gizi yang dialami anak-anak dibeberapa daerah serta masih banyaknya masyarakat yang bertahan hidup dengan tinggal dilingkungan kumuh. Beberapa kebijakan pemerintah pun tak luput menambah daftar beban hidup masyarakat, salah satunya seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hal ini pun mempengaruhi hampir seluruh aspek, kenaikan harga BBM mempengaruhi ikut naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat.
Tidak seimbangnya jumlah pendapatan dengan biaya hidup yang semakin tinggi membuat angka kemiskinan ditengah-tengah masyarakat masih menjadi problematika yang tak kunjung usai. Disisi lain, tindak kejahatan seperti pencurian, pembegalan bahkan pembunuhan diantaranya dilakukan dengan alasan ekonomi. Ironi, ditengah melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, nyatanya masyarakat belum sepenuhnya dapat menikmati hasil kekayaan alam tersebut. Kebijakan sistem kapitalisme yang memberikan akses pengelolaan sumber daya alam kepada pihak asing, membuat hasil kekayaan alam tidak sepenuhnya digunakan urusan rakyat. Namun sebaliknya kepentingan para pemilik modal yang melakukan usahanya berusaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Salah satunya pegunungan Papua yang menyimpan sumber daya alam yang sangat kaya, di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua di kawasan ini beroperasi tambang bawah tanah terbesar di dunia yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia. Selain itu, masyarakat sekitar yang tinggal di Papua pun tidak luput dari permasalahan kemiskinan. Hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah. Ketergantungan Indonesia yang cukup tinggi terhadap negara lain dalam sektor perekonomian serta penguasaan sebagian sumber daya alam di Indonesia oleh asing, hal ini membutuhkan perubahan pola pikir pemerintah dan masyarakat agar Indonesia bisa menjadi negara yang mandiri sesuai cita-cita para pendiri bangsa. Liberalisasi perdagangan dan pembangunan yang ada pun makin menambah lebar pintu masuk bagi pihak asing untuk mengambil alih pengelolaan sumber daya alam yang ada. Selain itu, masih terbatasnya sumber daya manusia yang kompeten dalam bidangnya menambah permasalahan yang terjadi.
Pengelolaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia harus menjadi tugas utama negara, sehingga hasil dari kekayaan alam tersebut mampu digunakan untuk membangun masyarakat yang sejahtera. Memberikan pembinaan serta pelatihan terhadap masyarakat, sebagai bentuk dukungan mengarahkan sumber daya manusia dalam hal pengelolaan sumber daya alam. Serta menjadikan kebijakan-kebijakan yang ada untuk kepentingan bersama dan meminimalisir celah asing menguasai kekayaan alam Indonesia. Sehingga hal tersebut bukan hanya menuntaskan kemiskinan, namun mewujudkan masyarakat yang unggul dan sejahtera.
Medical Center (BMC) (0251) 8390435
Karya Bhakti Pratiwi (0251) 8626868 Rumah Sakit Dr H Marzoeki Mahdi (0251) 8324024
Rumah Sakit Islam Bogor (0251) 8316822
Rumah Sakit Daerah (Rsud) Cibinong 021-875348, 8753360
Rumah Sakit Lanud Atang Sandjaja (0251) 7535976
RS Annisa Citeureup (021)8756780, Fax. (021)8752628
RS Harapan Sehati Cibinong (021)87972380, 081296019016
Rumah Sakit Salak (0251) 8344609/834-5222
RSUD Ciawi (0251) 8240797
Klinik Utama Geriatri Wijayakusuma (0251) 7568397
Rumah Sakit Bina Husada (021) 875-8441
Rumah Sakit ibu dan anak Nuraida(0251) 8368107, (0251) 368866
Yayasan Bina Husada Cibinong (021) 875-8440
Rumah Sakit Bersalin Assalam Cibinong (021) 875-3724
Rumah Sakit Bersalin Tunas Jaya Cibinong (021) 875-2396
Rumah sakit Bina Husada Cibinong (021) 8790-3000
Rumah sakit Ibu dan Anak Trimitra Cibinong (021) 8756-3055
Rumah Bersalin & Klinik Insani Cibinong (021) 875-7567
RS Sentosa Bogor, Kemang (0251)-7541900

RS Ibu dan Anak Juliana, Bogor (0251) 8339593, Fax.