
1 minute read
Bumi Ageung Harus Nyunda
BOGORPembangunan Bumi Ageung Batutulis bakal kembali dilanjutkan, setelah sempat tertunda. Pasalnya, sudah adanya kesepakatan musyawarah mufakat antara budayawan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. ”Akhirnya Pemkot Bogor menerima masukan-masukan keinginan dari para kesepuhan, inohong dan masyarakat terkait pembangunan Bumi Ageung Batutulis ini,” kata Ketua Masyarakat Peduli Bumi Ageung Pakuan Pajajaran, Putra Sungkawa, Senin (24/7). Ia mengungkapkan, masukan dari kasepuhan, inohong, budayawan dan masyarakat itu adalah bentuk bangunan Bumi Ageung sesuai dengan ciri kebudayaan dan kearifan lokal yang mencirikan jati diri Sunda dan marwah kesundaan. Bumi Ageung Batutulis ini akan menjadi tempat peninggalan orang tua terdahulu. Di dalamnya memiliki ruangruang seperti balai pustaka, balai waditra, ba lai alat musik, balai atik, dan men jadi tempat ber kesenian dan berkebudayaan.
”Setiap bangunannya berbentuk rumah adat sunda, fungsi dan penggunaannya ada leuit, jadi saat kita masuk ke area ini terlihat museum banget,” ucap dia. Sementara itu, pelaksana pembangunan Bumi Ageung Batutulis, Project Manager PT. Titian Usaha Graha Utama, Umar membenarkan, pembangunan bakal dimulai setelah sebulan tertunda. Namun, pembangunan masih menunggu perubahan desain dari perencana. ”Kita sudah mulai pemagaran dan dilanjutkan dengan pembongkaran sambil menunggu hasil perubahan desain tersebut. Karena pembangunan harus memenuhi secara aturan, sebab nanti akan menjadi adendum pekerjaan,” papar dia.
Bumi Ageung dibangun di atas lahan 3.248 meter dengan anggaran Rp16 miliar. Hanya desain yang berubah setelah tertunda selama sebulan. Pekerjaan yang seharusnya berjalan rentang 27 Juni - 27 November bakal diajukan penambahan adendum waktu. (ded/c)