4 minute read

DPRD Jabar: Evaluasi Total Zonasi PPDB

CIBINONG–Wakil Ketua DPRD

Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru’yat meminta ada evaluasi total sistem zonasi pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA. Dia menyebut, standar pelayanan sekolah belum mencapai pada apa yang diharapkan, sehingga menimbulkan persoalan khususnya di dunia pendidikan.

Seren Taun

Tampilkan

Pagelaran

Budaya

NANGGUNG –Masyarakat Kampung Malasari Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, kembali menggelar seren tahun dengan menampilkan festival dongdang, dan pagelaran budaya wayang golek.

“Untuk hari tadi, kita mulai dengan kegiatan festival dongdang, melibatkan 12 RW di wilayah Malasari dan dimeriahkan artis Bopak, Ucuy dan Sapri,” ungkap Sekdes Malasari Suyati kepada wartawan, Sabtu (22/7).

Selain itu, pihaknya juga menggelar penampilan pencak silat dari Padepokan Buana Raksa Budaya dan dilanjutkan dengan wayang golek. “Jelas sangat berbeda karena tiga tahun kemarin dampak Pandemi Covid19, jadi tidak bisa menggelar acara meriah hanya ritual di kasepuhan,” kata wanita yang disapa Ucu kepada

“Ini menjadi bahan evaluasi yang sangat krusial, sehingga harus diperhatikan betul bagi para pengambil kebijakan,” tegas Achmad Ru’yat. Secara filosofis, kata Ru’yat, sistem zonasi bertujuan untuk mendekatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Namun faktanya, banyak keluhan dari warga yang berdekatan de ngan sekolah justru tidak diterima.

“Ternyata banyak informasi dan temuan, dokumen - dokumen siswa yang masuk banyak titipan, jadi orang yang di luar zonasi, tapi masuk dititipkan dengan kartu keluarga dan seterusnya,” ungkap Ru’yat. Oleh sebab itu, dia menegaskan agar adanya evaluasi secara penuh sehingga hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan pendidikan, mudah dan juga dekat.

Terutama pada standar pelayanan di sekolah. Ru’yat mewanti-wanti agar sistem zonasi yang telah ditetapkan dapat beriringan dengan standar pelayanan di satuan pendidikan.

“Kalau di luar negeri kan sistem zonasi tapi standar pelayanan, guru, kurikulum, fasilitas seragam, sehingga masyarakat di manapun diterima seragam. Jadi ini standar minimum pelayanan pendidikan menjadi suatu evaluasi,” imbuh dia. Beberapa waktu lalu, Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyampaikan agar kewenangan SMA sederajat dapat dikembalikan ke pemerintah daerah kabupaten dan kota. Ru’yat sendiri mengaku sepakat dengan aspirasi tersebut , yang tentu menjadi bahan evaluasi bagi para pengambil kebijakan. “Saya pada prinsipnya kewenangan itu diberikan kepada yang memang terdekat, yang mudah melakukan pengawasan, sehingga rentang kendalinya lebih efektif,” tandas Ru’yat.(cok/c) wartawan. Harapan dia ke depan, wilayah Malasari semakin dikenal luar wilayah, karena salah desa wisata yang memiliki peninggalan rumah sekaligus kantor Pemerintahan Kabu paten Bogor pertama di kawasan Nanggung. “Tadi untuk

LESTARIKAN BUDAYA: Pencak silat dari Padepokan Buana Raksa Budaya menampilkan kemampuannya dalam acara Seren Taun Kasepuhan Malasari di Desa Malasari Nanggung, Sabtu (22/7).

Luncurkan Album Rap, Kolaborasi Musik dan Kuliner

BOGOR–Kafe Nine Damara menggelar kegiatan bertajuk “Perjalanan Menuju Rap Nusantara II” , Rabu (19/7). Rudy Octave dan Etno Psycho hadir secara langsung dalam soft launching album terbarunya itu.

Dalam acara tersebut, diperagakan pula cara menyangrai Kopi Aceh Gayo dengan menggunakan tembikar oleh Kendi Ireng.

Soft launching itu digelar dengan nuansa berbeda. Tamu dan pengunjung bisa merasakan sensasi Mie Aceh dengan bumbu yang khas di mulut, sembari menikmati aroma kopi dalam tembikar. Kenikmatan kuliner itu dipadu dengan menyaksikan keliaran Tutur Tradisi Aceh, yang ditampilkan dalam format grup big band SKA Etno Psyco.

“Kafe Nine Damara saat ini mulai menjual beberapa menu tradisi

Aceh seperti Mie aceh dan Nasi Goreng Aceh dengan bumbu yang didatangkan langsung dari Banda

Aceh,” ujar Rudy Octave selaku musisi dan co-owner. Rudy Octave dan Etno Psycho telah membuat album berjudul Rap Nusantara dan satu lagu diantaranya masuk dalam Nominasi AMI Award 2022.

Kini, mereka mempersiapkan kembali album yang bertajuk Rap Nusantara II. Mereka mengawalinya dengan memperkenalkan single yang berisikan tutur tradisi Aceh yang memperkenalkan ragam kuliner dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang dibawakan oleh Made seorang Rastafarian Muslim asal Serambi Mekah. Rudy Octave adalah musisi yang pernah menempuh pendidikan di Institut Kesenian Jakarta sekaligus sebagai ilustrator musik untuk drama, teater, sinetron, iklan, dan film layar lebar.

KARYA: Rudy Octave dan Etno Psycho meluncurkan album “Perjalanan Menuju Rap Nusantara II” di Kafe Nine Damara, Kota Bogor, Rabu (19/7).

Dirinya juga kerap dikenal sebagai

Pianis asal Majalengka yang pernah memecahkan rekor bermain piano selama 14 jam nonstop dan masuk Museum Rekor Indonesia (MURI). Selain berkecimpung di dunia musik, kini Rudy juga merambah ke dunia Food & Beverage (F&B). Terbukti dengan berdirinya usaha Stasiun Jamu Parampah yang terletak di kawasan Jakarta Selatan pada April 2022 lalu menandakan kecintaan dirinya terhadap sesuatu yang etnik, baik di bidang musik, budaya, dan kuliner.(*/pem) infrastruktur sudah disinggung juga sama Kadisbudpar, karena salah satu faktor pendukung berjalannya wisata,” jelas Ucu.

Selain itu, untuk acara seren taun sudah menjadi tradisi setiap tahun dilaksanakan, sebagai ucap syukur dari hasil bumi milik masyarakat.

“Tentunya adat ini harus terus ditingkatkan, agar tidak hilang ditelan zaman modernisasi saat ini,” kata Ucu.(Abi/c)

PC IPM Jasinga Ajak Perangi Peredaran Narkoba

BOGOR –Memerangi peredaran Narkoba di kalangan generasi muda menjadi tanggung jawab semua pihak, tak terkecuali Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kecamatan Jasinga (PC IPM Jasinga). Sabtu (22/07), puluhan pelajar, pramuka hingga OSIS dari berbagai sekolah se-Kecamatan Jasinga antusias datang dan berkumpul di Masjid Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Jasinga. Ketua Umum PC IPM Kecamatan Jasinga, Imam Badawi mengungkapkan, pihaknya sengaja menyelenggarakan seminar perdana pada periode 2023/2025 bertajuk Gerakan Pelajar Sebagai Garda Terdepan dalam Menciptakan Lingkungan Bersih dari Narkoba.

“Sudah banyak generasi muda yang menjadi korban narkoba, kita harus peduli dalam permasalahan ini,” kata dia. Lebih lanjut ia mengatakan, pelajar merupakan aset dan generasi emas Indonesia yang harus dijaga dari bahaya Narkoba. Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Jasinga, Lili Rusli berharap, generasi penerus bangsa bersih dari narkoba. ”Ancaman ada di sekitar kita, jadi harus diantisipasi sejak dini,” ungkap pria yang juga Pembina PC Ikatan Pelajar Muham-

Mengenal Karya Seni Budayawan Halimah Munawir madiyah Jasinga tersebut.

BIDIK MILENIAL: Para pelajar di Kecamatan Jasinga serius mendengarkan narasumber tentang bahaya narkoba dalam seminar di Masjid Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Jasinga, Sabtu (22/7).

Ketua Forum Komunikasi Pemuda

Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (FKP P4GN) Kabupaten Bogor, Ahmad Kosasih mengungkapkan, dampak narkoba dalam kehidupan maupun kesehatan penggunanya semakin mengerikan. Ahmad Kosasih menjelaskan, narkoba akan jadi zat yang bisa memberikan manfaat dalam dunia medis dan sesuai dengan kendali dokter. Namun, kata dia, bisa merusak kesehatan jika disalahgunakan pihak tidak bertanggungjawab. ”Ada sejumlah obat yang masuk jenis narkoba yang dipakai sebagai tahapan penyembuhan karena efeknya yang dapat menenangkan,” kata pria yang juga Sekretaris Pramuka Kabupaten Bogor tersebut. Lebih lanjut ia mengatakan, apabila digunakan dengan dosis yang berlebih dapat mengakibatkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek halusinasi yang menyenangkan. Kemudian muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa mendapatkan ketenangan yang bersifat halusinasi. (abi/c)

This article is from: