
5 minute read
Negara Harus Tegas Terhadap Akun Menyimpang
KASUS pembunuhan disertai mutilasi yang menimpa RTA (20), mahasiswa asal Pangkalpinang, Bangka Belitung sungguh menyesakkan dada. RTA menjadi korban mutilasi di Kabu paten Sleman, Yogyakar ta. RTA merupakan mahasiswa aktif semester 4 di Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini.
Keduanya adalah W (20), warga Magelang, Jawa Tengah dan RD (28) asal Jakarta.
Direktur Reserse Kriminal
Umum (Dirreskrimum) Polda
DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan, antara RTA dan kedua pelaku W serta RD saling kenal. Mereka berkenalan melalui media sosial dan aktif di sebuah grup komunitas yang sama. W satu di antara dua pelaku, diketahui mengikuti beberapa akun yang berhubungan dengan Bondage, Dominance, Sadism dan Masochism (BDSM).
”Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas enggak wajar. Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain. Ini terjadi berlebihan, sehingga mengakibatkan korban meninggal,” ujar Endriadi saat jumpa pers di Mapolda DIY, Selasa (18/7/2023). Saat ini media sosial telah menjadi ancaman paling membahayakan bagi remaja. Dari faktor internal, usia remaja masih labil dan mempunyai rasa ingin tau yang besar sehingga mengakibatkan remaja mudah terjerumus ke dalam akun yang mempunyai aktivitas menyimpang. Dari faktor eksternal, sistem kehidupan kapitalisme yang serba liberal dan mengagungkan kesenangan duniawi telah menumbuh suburkan perilakuperilaku menyimpang pada

Banjir Produk Asing
PELAKU UMKM kini diterjang banjir produk asing menyusul dugaan pengembangan Project S TikTok sebagai langkah untuk mengoleksi data produk yang laris manis di suatu negara, lalu diproduksi sendiri di Cina.
Pengamat teknologi sekaligus Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, jika Project S TikTok berjalan, produk-produk luar negeri akan mudah masuk dan dijual ke Indonesia dan pasti mengancam keberlangsungan UMKM dalam negeri. Menurutnya, Indonesia hanya akan menjadi pasar bagi produkproduk asing. UMKM terancam hancur, sedangkan negara produsen sendiri bernasib mujur. Hal Ini mengindikasikan bahwa perlindungan negara sangat minim terhadap pelaku UMKM.
manusia. Padahal rata-rata orang tua tidak mengetahui media sosial karena keterbatasan pengetahuan mereka. Dunia teknologi yang serba canggih membuat orang tua tergagap-gagap untuk mengikuti. Oleh karena itu butuh peran dari pihak lain yang punya kekuasaan yaitu pemerintah. Negara harus memberi jaminan keamanan untuk masyarakat. Negara harus tegas menutup akun-akun berbahaya sebagai upaya preventif untuk mencegah terjadinya kriminalitas. Di samping itu, negara harus memberi sanksi tegas kepada para pelaku kejahatan agar mereka jera. Masyarakat menunggu langkah tegas negara terhadap kasus ini. Jangan sampai ada RTA lain yang menjadi korban selanjutnya.
Wahyu Utami Yogyakarta
Wajar saja jika produk asing membuat pelaku UMKM ketar-ketir. Pasalnya, yang mereka hadapi saat ini adalah pelaku bisnis bermodal besar yang akhirnya pelaku usaha lokal terancam gulung tikar, artinya keberadaan Project S TikTok akan merugikan pelaku UMKM. Walaupun pemerintah telah memberikan banyak insentif untuk membangkitkan geliat ekonomi UMKM, seperti subsidi listrik hingga bantuan langsung tunai. Akan tetapi, pada saat yang sama, negara membiarkan rakyat bertarung dan berjuang sendiri menghadapi ganasnya korporasi produk asing.
Banyak pihak berharap pemerintah melakukan langkah konkret dengan membuat kebijakan yang membatasi produk asing, melakukan pengawasan tegas, serta melakukan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan SDM dari pelaku UMKM untuk meningkatkan kemampuan teknis, manajerial, dan kualitas produk yang dijual agar dapat bersaing dengan produk asing.
Peran negara adalah melindungi rakyat dan menjamin kebutuhan mereka, bukan menjadi kepanjangan tangan kepentingan korporasi. UMKM akan terus menjadi tumbal penyelamatan ekonomi kapitalis jika negara tidak memainkan perannya secara optimal. Pada akhirnya, peran negara sebatas penyokong bagi kepentingan dan kesejahteraan negara kapitalis global, padahal fungsi negara adalah melayani kepentingan rakyat.
Orang Tua Bahagia Ada Sumbangan Sekolah
BUKAN mungkin, tetapi sepertinya sangat diinginkan oleh semua civitas akademik, wabil khusus kepala sekolah, untuk membaca sebuah artikel dengan judul di atas. Karena, pada kenyataannya sangat langka ada yang mau menulis artikel perihal tersebut di atas. Tetapi pada faktanya justru tulisan sebaliknya lah yang sering muncul di media cetak maupun online.
Judul artikel di atas tiba-tiba tercetus begitu saja dari hasil percakapan di WAG dimana salah satu rekan kepala sekolah diduga melakukan 'minta' sumbangan kepada orangtua murid padahal dalam faktanya itu tidak terjadi.
Kami para kepala sekolah berharap suatu waktu ada seseorang yang mau menulis tentang bagaimana bahagianya orangtua murid memberikan sumbangan dengan sukarela. Bagaimana semangatnya orangtua murid bahu-membahu mensukseskan program sekolah, dan kegiatan positif lainnya yang sejenis.
Besar harapan para kepala sekolah kepada orang tua murid paham akan makna kata sumbangan. Dimana sumbangan sekolah itu adalah penerimaan biaya pendidikan baik berupa uang, barang, maupun jasa dari siswa, orang tua, wali, perseorangan, atau lembaga lainnya pada kepada satuan pendidikan dasar. Sifatnya sukarela, tidak memaksa dan tidak mengikat.
Dan para kepala sekolah pun juga berharap akan adanya khusnudzon atau prasangka baik akan pengelolaannya sesuai dengan apa yang
Bahaya Dibalik Pinjol
TREND pinjol makin meningkat, baik pada indivi du maupun UMKM. Kemuda han untuk mendapatkan pinjaman tersebut semakin menggiurkan peminat. Ada banyak penyebab orang memutuskan mengambil jalan pinjol. Diantaranya hidup ter jebak hedonisme, materialistis atau kurang modal dan salah perhitungan bisnis pada UMKM. Ada cara dimana negara wajib memenuhi kebutuhan asa si rakyatnya. Di bidang ekonomi, negara meringankan tugas ayah mencari nafkah, yaitu memenuhi kebutuhan pokok: sandang, pangan dan papan murah; menjamin kesehatan, diamanahkannya. Betapa bahagianya kepala sekolah apabila semua orang tua dan pihak lainnya memahami edaran permendikbud No. 75 tahun 2016, Pergub No. 44 tahun 2022 dan Pergub No. 97 tahun 2022 yang mengatur batas-batas penggalangan dana yang boleh dilakukan Komite Sekolah. Penggalangan dana tersebut ditujukan untuk mendukung peningkatan mutu layanan pendidikan di sekolah dengan azas gotong royong sehingga minat bakat anaknya terjamin untuk berkembang dan dikembangkan. Selain itu untuk menutupi kebutuhan kegiatan akademik maupun non akademik yang tidak dapat dipenuhi oleh dana BOS. Jelas perihal sumbangan ini jangan sampai memberatkan pihak orang tua murid karena kemampuan finansialnya berbeda satu sama lain, apalagi bagi siswa yang mendaftar melalui jalur ekonomi tidak mampu, jelas tidak akan dibebankan untuk menyumbang.
Kepala sekolah pun berharap bahwa orangtua murid dan pihak lainnya bisa membedakan antara sumbangan dengan pungutan. Dimana makna pungutan sekolah adalah penerimaan biaya pendidikan, baik berupa uang, barang, maupun jasa pada satuan pendidikan dasar dari siswa, orangtua, atau wali secara langsung. Pungutan bersifat wajib dan mengikat. Jumlah dan jangka waktu pemungutannya ditentukan oleh satuan pendidikan tersebut. Pungutan ini sudah lama ditiadakan di sekolah sesuai himbauan dan anjuran dari pihak yang berwenang melalui berbagai keputusan dan kebijakannya, terlepas dari kepentingan elektabilitas politiknya untuk menjaga prestasi dan prestise yang jabatan startegis yang dimilikinya. Karena, kadang kepala sekolah juga menjadi kambing hitam dari para pejabat dan politisi yang seolah lempar batu sembunyi tangan, yang akhirnya cuci tangan dari segala permasalahan yang ada di lapangan. Seorang pengawas pembina sekolah pernah menyatakan bahwa kepala sekolah itu ibarat kerbau yang dilepas di lapangan tetapi diikat lehernya. Artinya, seorang kepala sekolah diberikan kebebasan tetapi tetap dibatasi dan bisa dilihat oleh semua pihak tindak tanduknya. Alangkah bahagianya jika seorang kepala sekolah bisa berinovasi dalam menjalankan program kerjanya dengan tenang tanpa gangguan dan dibantu juga didukung oleh orangtua murid dan pihak lainnya sehingga berhasil membimbing dan mensukseskan anak didiknya juga membawa berbagai prestasi bagi lembaganya. Dan yang jelas sekali bahwa selalu ada kesan terbaik dari orangtua murid yang dengan sangat bahagia untuk selalu bisa memberikan sumbangan kepada sekolah sesuai dengan kemampuannya, walaupun hanya sekedar bantuan doa.
KEHILANGAN STNK R2 Hnd, 2017, White Red, F5862FBC, Nk:MH1KF1121HK042510, Ns:KF11E2039126, an.Aqilah Khoirunnisa, Griya Alam Sentosa O.32/2 Cileungsi, Kab.Bgr (PKT1-23001188-15,22,29/07/23)
HLG AJB No:01/2009, Lok:Kukupu Rt.01/09, Kel.Cibadak, Kec.Tanah Sareal, Kota Bgr, Ls.1404M2, Penjual Ny.Dra.Komalasari Nursalim & Pembeli Tn.Syaiful Chalik yg dikeluarkan oleh PPAT Kec.Tnh.Sareal Kota Bgr. (RB1-23001194-18,20,22/07/23)
STNK R2 Hnd, 2018, Silver, F5969FDE, Nk:MH1KF4118JK272804, Ns:KF41E1273666, an.Neneng, Kp.Sinarjaya Rt.9/5, Galuga, Cibungbulang Kab.Bgr. (PKT1-23001217-22,29/07,5/08/23) pendidikan, jalan, keamanan dan birokrasi gratis. Semua ini akan menjadikan biaya hidup murah. Disamping itu negara akan memberikan bantuan bagi yang membutuhkan.
Halimah
Sholihah Tanah Baru Bogor Utara