
1 minute read
BPJS Kesehatan Surplus Rp56,51 Triliun
Peserta Capai
248 Juta Jiwa
JAKARTA – Pembiayaan klaim BPJS
Kesehatan dipastikan dalam kondisi aman. Hal itu seiring surplus Rp56,51 triliun yang dicatatkan instansi tersebut.
Jumlah itu mampu membiayai klaim hingga 5,98 bulan ke depan.
Direktur BPJS Kesehatan Ali
Ghufron Mukti mengatakan, pada
2022 jumlah peserta BPJS Kesehatan tercatat 248.771.083 jiwa. Meningkat dari 2021 sebanyak 235.719.262 jiwa.
”Capaian ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi BPJS
Kesehatan karena jumlah cakupan kepesertaan ini berhasil dicapai dalam kurun waktu sekitar sepuluh tahun,” kata Ghufron dalam public expose, Selasa (18/7) Dia lantas membandingkan dengan negara lain. Indonesia termasuk yang cepat dengan capaian universal health coverage (UHC) kurang dari sepuluh tahun. UHC tercapai jika 98 persen penduduk Indonesia terdaftar BPJS Kesehatan. Jumlah fasilitas kesehatan yang menjadi mitra BPJS Kesehatan juga meningkat. Tahun lalu BPJS Kesehatan bekerja sama dengan 23.730 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan 2.963 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL). ”Kami juga telah menerapkan layanan antrean online di FKTP sebanyak 21.335 dan di FKRTL sebanyak 2.779,” kata . Keterbukaan dalam perawatan juga dilakukan. Salah satunya dengan klaim Rp113,47 triliun untuk pelayanan kesehatan seluruh peserta
JKN. Artinya, seluruh pembayaran klaim telah membiayai peserta JKN yang sakit melalui dana yang telah dibayarkan langsung ke fasilitas kesehatan secara tepat waktu.
2.631 displai tindakan operasi dan memasang
2.558 displai tempat tidur. Hingga 31 Desember 2022, terdapat 502,9 juta kunjungan pelayanan kesehatan, termasuk kunjungan sakit dan kunjungan sehat. Jika dihitung per hari, jumlah kunjungan dalam sehari mencapai
1,4 juta. Selain itu, pemanfaatan skrining kesehatan selama 2022 mencapai 15,5 juta. Ghufron mengungkapkan, hingga 31 Desember 2022, BPJS Kesehatan mencatat total penerimaan iuran Rp144,04 triliun. Tahun sebelumnya hanya Rp143,32 triliun. Pembayaran