4 minute read

Pakar: Buku Bukan Alat Utama Belajar

JAKARTA–Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Koentjoro, mengungkapkan saat ini ada kecenderungan penurunan minat membaca, terutama membaca buku pada generasi muda. Dia menyebut keberadaan media sosial yang menawarkan beragam konten yang dikemas menarik secara audio dan visual serta up to date menjadi lebih banyak digemari sebagai media pencarian informasi ketimbang buku cetak.

“Digitalisasi ini sebenarnya bisa kita sikapi untuk back to nature yaitu kembali ke tradisi budaya tutur. Membaca memang bukan kultur masyarakat kita, tetapi budaya tutur. Secara sistem dan di keluarga diajari kembali untuk merenung dan titen (hasil berulang-ulang memepelajari tanda-tanda alam),” tutur Koentjoro dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis, 18 Mei 2023.

Koentjoro mengingatkan buku bukan alat utama pembelajaran masyarakat. Namun, buku merupakan salah satu referensi dalam pencarian informasi maupun memahami persoalan.

“Melalui peringatan Hari Buku Nasional ini jadi momentum mengembalikan pemikiran bahwa sumber belajar bukan hanya buku. Bukubuku tersebut hanyalah referensi bukan yang utama,” tutur dia.

Koentjoro mengatakan membaca tulisan maupun buku menghasilkan manusia cerdas dan menjadikan berpikir secara rasional. Namun, ia mengingatkan buku bukan alat utama pembelajaran. Meskipun, buku memberikan beragam informasi. Namun, tidak mengajarkan berpikir kritis karena tidak terjadi dialog di dalamnya untuk menjawab berbagai keingintahuan pembacanya.(*/ran)

Nadiem juga mendapatkan sambutan hangat dari perwakilan industri dan perguruan tinggi di Britania Raya. Indonesia diajak berkolaborasi lintas sektor yang akan makin menguatkan Kampus Merdeka. ”Penandatanganan MoU antara Indonesia dengan Inggris juga menandai eratnya kolaborasi kedua negara di bidang pendidikan dan riset,” tutur dia.

Nadiem juga mendapatkan pembelajaran berharga terkait pengelolaan techno park saat berkunjung ke Cambridge Science Park. ”Pembelajaran ini adalah bekal bagi kita untuk mengembangkan techno park yang mampu mewadahi gagasangagasan inovatif para peneliti Indonesia,” tutur dia.

Nadiem juga sempat bertemu dengan mahasiswa Indonesia yang studi di Britania Raya. Dia mengaku pertemuan itu menjadi momentum yang tidak bisa dilupakan. ”Antusiasme adik-adik semua membuat saya semakin optimistis dengan peran generasi muda untuk membangun dan memajukan bangsa,” ujar Nadiem. Dia mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar Desra Percaya dan teman-teman KBRI London atas jamuan makan malamnya yang hangat. Nadiem juga mendapat dukungan terhadap pelaksanaan program-program Merdeka Belajar di Inggris. ”Semua apresiasi, dialog, dan pembelajaran yang saya terima selama di Inggris adalah penyemangat untuk mengakselerasi transformasi sistem pendidikan. Kita kuatkan kolaborasi untuk menggerakkan Merdeka Belajar di Tanah Air dan di seluruh dunia,” tegas Nadiem.(*/ran)

Belasan Prodi Unair Diakreditasi FIBAA

JAKARTA–Universitas Airlangga (Unair) kembali mendapat pengakuan dari internasional. Kali ini sebanyak 13 program studi dari perguruan tinggi di Jawa Timur (Jatim) itu mendapat sertifikat akreditasi dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA).

Sertifkasi internasional itu diserahkan langsung oleh Managing Director

FIBAA Mag.a Diane Freiberger dan Head of Internasional Procedures

FIBAA Viktoria Dermanowski kepada Wakil Rektor Unair Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA di Ruang Sidang Pleno Balairua Lantai 4 Kantor Manajemen Unair pada Minggu (14/5).

Pada penyerahan itu turut hadir juga Ketua Badan Penjaminan Mutu Unair Prof Nurul Barizah SH LLM PhD dan Dekan FEB Unair Prof Dr Dian Agustia SE MSi Ak CMA CA.

Dian Agustia mengapresiasi kerja keras tim Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair. Karena, telah memberikan kontribusi terbaiknya dalam pendidikan perguruan tinggi. FIBAA adalah agensi asal Eropa yang menjamin dan mengembangkan kualitas pendidikan tinggi berstandar internasional. Lembaga itu sudah diakui oleh Kemendikbudristek sebagai lembaga akreditasi internasional. ”Universitas Airlangga menjadi salah satu pendidikan tinggi yang mendapatkan akreditasi ini,” ungkap Dian. Selain itu, Diane Freiberger mengapresiasi atas pencapaian Unair yang meraih 25 sertifikat akreditasi internasional dari FIBAA secara keseluruhan.

“Akreditasi merupakan proses yang berkesinambungan. Harus terus melakukan inovasi dan peningkatan. Tetapi, seluruh struktur harus stabil,” tutup Diane.(jpg)

KEGIAN PIN ini berdasarkan Surat dari

Kementerian Kesehatan Nomor : IM.02.03/

C/2141/2023 tentang pelaksanaan Sub PIN

Polio Putaran 2 Provinsi Jawa Barat, bahwa pelaksanaan Sub PIN Polio di Jawa Barat dilaksanakan tanggal 22 Mei 2023 bagi Kab/

Kota pada putaran 1 sudah mencapai cakupan

≥ 90%.

Latar belakang dilakukan Sub PIN Polio di Provinsi Jawa Barat sebanyak 2 putaran

, karena pada tanggal 14 Maret 2023, telah ditemukan 1 kasus Polio di Kab. Purwakarta.

Masing-masing putaran Sub PIN Polio dilaksanakan dalam waktu 7 hari dan 5 hari sweeping dengan jarak minimal antar putaran adalah satu bulan. Target cakupan sekurang-kurangnya adalah 95% untuk masing-masing putaran.

Sub Pin Polio putaran pertama di Kota

Bogor telah dilakukan pada tanggal 3 sd

18 April 2023 dengan sasaran anak usia

0-59 bulan yaitu sebanyak 84.983 . Pada putaran pertama, Kota Bogor telah memberikan vaksin nOVP2 kepada 79.287 sasaran (93,3%) dan berdasarkan arahan

Dinas Kesehatan Jawa Barat untuk Kab/

Kota yang belum mencapai target minimal ≥95% maka dilakukan sweeping dan kota Bogor melakukan sweeping pada tanggal

12 Mei sampai 17 Mei 2023 dan mendapatkan capaian menjadi 80.030 (94,2%).

Pada pelaksanaan Sub PIN Polio putaran kedua, sasaran Kota Bogor adalah anak usia 0-59 bulan sebanyak 84.983 dengan pencapaian target sekurang-kurangnya adalah 95%. Petugas akan melakukan identifikasi sasaran yang telah mendapatkan dosis pertama dan memastikan seluruh anak tersebut mendapatkan dosis kedua pada putaran kedua ini dengan interval minimal 4 minggu. Sasaran yang belum mendapatkan dosis pertama saat putaran I serta bayi yang baru lahir saat pelaksanaan putaran II akan segera diberikan dosis pertama dan dosis kedua diberikan dengan interval 4 minggu. Pelaksanaan Sub PIN putaran ke-2 , dilaksanakan dalam waktu

7 hari dan 5 hari sweeping .

Dimulai pada tanggal 22 sd 29

Mei 2023, dan sweeping tanggal

30 Mei sd 5 Juni 2023. Pelaksanaan Sub PIN Polio putaran 2 ini dilaksanakan di 25 Puskesmas, 981

Posyandu, 22 Rumah Sakit, dan di 96 Satuan

Pendidikan (PAUD & TK) yang ada di Kota

Bogor.

Jenis vaksin yang digunakan dalam Sub PIN Polio adalah nOPV 2 produksi dari PT. Biofarma yang diberikan dengan 2 tetes ke dalam mulut dan dapat di berikan bersamaan dengan imunisasi rutin. Vaksin nOPV 2 ini hanya digunakan pada saat Sub PIN KLB

Polio tipe

2. Dan pemberian vaksin nOPV 2 ini tidak berbayar (Gratis) . Untuk mensukseskan pelaksanaan Sub PIN Polio putaran Kedua ini, sebagai persiapan Dinas Kesehatan Kota Bogor membuat rencana tindak lanjut diantaranya pertemuan Monev dan Rencana pelaksanaan bersama Lintas Program dan Lintas Sektor tentang pelaksanaan pada Sub PIN Polio, mempersiapkan kebutuhan logistik dan sumber daya, jadwal pelaksanaan melalui pemetaan mikroplanning, promosi dan edukasi ke masyarakat baik secara langsung maupun melalui kanal-kanal media sosial Dinas Kesehatan dan Pemkot Bogor.

Peran serta Lintas Sektor, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama sangat diharapkan untuk pelaksaan Sub PIN Polio ini dalam bentuk ikut mensosialisasikan Sub PIN Polio, menyebarluaskan informasi terkait keamanan, efektifitas, dan ikut memobilisasi masyarakat yang menjadi sasaran Sub PIN

Polio agar datang ke pos pelayanan Sub PIN Polio.

Dinas Kesehatan Kota Bogor juga menghimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Sub PIN Polio sebagai bentuk proteksi terhadap bahayanya Polio bagi anak dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Selanjutnya kenali gejala khas dari polio yaitu lumpuh layuh akut dan melapor ke Fasilitas Kesehatan terdekat untuk ditatalaksana agar rantai penularan bisa dihentikan. (*)

This article is from: