1 minute read

Sajikan 209 Lukisan Instagramable, Jadi Rekomendasi Wisata Baru

Pameran seni yang digelar di Komplek Gereja Katedral, Kecamatan Bogor Tengah ini, memamerkan 209 lukisan, sejumlah instalasi seni, dan patung hasil karya senimanseniman Keuskupan Bogor, dari 28 paroki.

Ketua Panitia, Marcellinus

Wisnu Wardhana menyebut, terdapat 40 seniman Keuskupan

Bogor dan 30 seniman contributor, yang berpartisipasi dalam pameran kali ini. “Pameran ini bisa menjadi alternatif wisata dan daya tarik baru bagi peggiat dan penikmat seni. Ajang ini kami harap juga bisa memberikan kesempatan bagi para seniman untuk menggiatkan ekonomi mereka,” ucapnya, pada Rabu (17/5). Karena selain dinikmati keindahannya, sejumlah lukisan juga dapat dimiliki para pengunjung dengan cara mengikuti lelang. Sejumlah lukisan akan dilelang dengan cara terbuka dan beberapa di antaranya juha akan dilelang secara tertutup. Lelang terbuka akan berlangsung pada tanggal 27 Mei mendatang. Sementara lelang tertutup akan ditutup pada 9 Juni, dan pengumannya akan disampaikan pasa 10 Juni men- datang. Hasil lelang juga akan didonasikan untuk renovasi salah satu bangunan, yang ada di komplek Gereja Katedral.

“Lewat pameran ini kami ingin memetakan jumlah seniman secara katolik yang ada di Keuskupan Bogor dan seniman lain yang sekiranya dapat ikut ambil bagian. Sehingga kami mempunyai pemetaan secara khusus agar lebih mudah ke depannya jika ada acara lagi,” terang Marcellinus. Pembukaan pameran seni rupa yang berlangsung pada Rabu (17/5) ini juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Bapak Uskup Mgr Paskalis Bruno Syukur. Dalam perayaan tersebut, dirinya mendapat sejumlah hadiah lukisan dan ucapan. Salah satunya yang disampaikan oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya. Bima mengatakan, dirinya amat mengagumi sosok Bruno. Terutama soal hal hal baik yang dilakukan, kepeduliannya pada umat, kecintaannya pada kota, serta inovasi Bruno yang senantiasa mendorong anak muda, untuk berkiprah. Bukan hanya di gereja tapi juga lintas agama. “Pameran seni rupa ini salah satu buktinya. Karena tidak perlu retorika politik yang tinggi atau orasi serius untuk mengikat kita semua. Melalui pendekatan seni dan budaya, suasana casual informal kita lebih nyambung,” ucapnya. Bima mengapresiasi pameran seni rupa ini. Menurutnya, karya-karya yang ditampilkan sangat bisa dinikmati keindahannya. Terlebih pameran itu dilaksanakan di komplek Gereja Katedral sebuah bangunan heritage yang memiliki nilai sejarah luar biasa. (fat/c)

This article is from: