2 minute read

6.717 ASN Jadi Orang Tua Asuh

BOGORPemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melaunching program Pemkot Penting-Lur (Pemerintah Kota Bogor, Peduli Stunting Melalui Telur) dengan tagline, ‘Dengan Asupan Telur Aku Tumbuh Sehat’ di halaman Kantor Kecamatan Bogor Utara, Rabu (17/5). Secara simbolis Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim yang juga Ketua Tim Percepatan Stunting Kota Bogor bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, Kepala DPPKB Kota Bogor, Anas Rasmana, Camat Bogor Utara, Riki Robiansyah dan para lurah se-Kecamatan Bogor Utara serta kepala dinas dan ASN memberikan telur dan susu kepada anak stunting dan keluarga risiko stunting.

Peluncuran gerakan gotong royong dengan program Pemkot Penting-Lur ini diapresiasi oleh Kepala BKKBN yang diwakili Direktur Direktorat Advokasi Hubungan Antar Lembaga BKKBN, Wahidah. Wahidah mengatakan, program orangtua asuh ini merupakan inovasi yang tidak banyak bersentuhan dengan birokrasi, namun langsung menuju sasaran. Pemberian telur ini lanjut Wahidah, merupakan satu upaya memenuhi kebutuhan gizi anak dengan protein hewani yang dilakukan secara konsisten.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh ASN Kota Bogor yang sudah sangat luar biasa membantu masyarakat dalam suatu kondisi dan situasi tertentu.

“Selama 4 tahun saya di Kota Bogor ada ratusan penghargaan yang diberikan oleh lembaga, baik pemerintah atau swasta atas peran ASN, PNS Kota Bogor. Di beberapa situasi penting seperti penanganan dan penanggulangan Covid-19, penanggulangan bencana, termasuk sekarang penurunan stunting ASN Kota Bogor terlibat. Ini luar biasa, mereka betul mau berkorban,” katanya. Dedie berharap modelmodel ini bisa menjadi penyemangat pihak lain untuk turut serta dalam berbagai peran membantu masyarakat. Selain pemberian telur dan susu, program percepatan penang gulangan stunting dan pen cegahan stunting di Kota Bogor juga dilakukan dengan program rantang kasih, keluarga asuh, vaksinasi, visitasi puskesmas, dokter jaga dan sebagainya.

Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah menyampaikan, program Pemkot Bogor Pentinglur ini melibatkan sebanyak 6.717 ASN dan BUMD yang ada di Kota Bogor dengan memberikan kepeduliannya berbagi satu setengah kilogram telur untuk diberikan kepada anak stunting selama enam bulan. “Karena dari hasil penelitian, Insya Allah jika seorang anak yang stunting diberikan protein hewani akan bisa tereliminir stuntingnya,” ujarnya. Dengan adanya program ini lanjut Sekda, dari 2001 anak stunting di Kota Bogor sebanyak 50 persennya atau sebesar 1.000 anak diintervensi oleh ASN. Sementara itu lanjut Sekda, 50 persen anak lainnya itu akan juga diintervensi melalui gerakan komunitas. “Kami berkejaran dengan waktu. Sehingga kita kumpulkan komunitas, kita sudah MoU dengan ikatan bidan, ikatan dokter anak, ikatan dokter indo- nesia, world bank, Insya Allah kita akan tangani yang sisanya 1.000 anak itu,” ujarnya. Selain percepatan penanganan anak stunting, Pemkot juga melakukan upaya pencegahan munculnya stunting baru yang ada pada anak atau keluarga berisiko stunting, seperti pada ibu hamil, ibu nifas, calon pengantin dan keluarga yang memiliki anak berisiko. “Jadi semua kita lakukan upaya, kedua duanya akan kita eliminir baik yang stunting maupun berisiko, dengan program-program yang kami miliki,” katanya. Untuk menjaga dan mengedukasi masyarakat lanjut Sekda, ada juga program keluarga asuh yang dilakukan oleh kepala organisasi perangkat daerah yang ditunjuk untuk bertanggung jawab memonitor suatu wilayah.

BAGIKAN TELUR: Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat membagikan telur kepada salah satu warga, saat peluncuran program Pemkot Penting-Lur, kemarin.

Dengan adanya upaya upaya ini Sekda berharap tahun ini stunting dan risiko stunting di Kota Bogor sudah jauh berkurang. (ded)

This article is from: