
3 minute read
Kuota Zonasi PPDB Tetap Terbanyak
BOGOR– Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SD dan SMP mulai berlangsung pada Juni mendatang.
Persentase pembagian kuota tiap jalur pendaftaran PPDB, pun mulai disosialisasikan Dinas Pendidikan (Disdik)
Kota Bogor. Kepala Disdik Kota Bogor, Sudjatmiko Baliarto menjelaskan untuk jenjang SD, terdapat tiga jalur pendaftaran PPDB. Di antaranya jalur afirmasi, dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), jalur perpindahan tugas orang tua, maslahat guru dan tenaga pendidikan, serta jalur zonasi.
Pendaftar dari jalur afirmasi dan ABK akan mendapat kuota sebanyak 15 persen. Kemudian pendaftar jalur perpindahan tugas orang tua, maslahat guru dan tenaga pendidikan mendapat kuota 5 persen. Pelaksanaan pendaftaran di kedua jalur itu berlangsung pada 5-6 Juni 2023. Sementara pendaftar jalur zonasi mendapat kuota paling banyak, yakni 80 persen.
Persentase tersebut kembali dibagi menjadi 90 persen untuk warga yang berdomisili di Kota Bogor, dan 10 persen untuk warga yang berdomisili di luar Kota Bogor. Pendaftaran di jalur zonasi
Untuk jenjang SMP akan terbagi menjadi empat jalur pendaftaran. Di antaranya jalur afirmasi dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), jalur perpindahan tugas orang tua, maslahat guru dan tenaga pendidikan, jalur prestasi akademik atau non akademik, dan prestasi nilai rapor, serta jalur zonasi,” akan dimulai pada tanggal 13-15 Juni 2023.
"Untuk jenjang SMP akan terbagi menjadi empat jalur pendaftaran. Di antaranya jalur afirmasi dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), jalur perpindahan tugas orang tua, maslahat guru dan tenaga pendidikan, jalur prestasi akademik atau non akademik, dan prestasi nilai rapor, serta jalur zonasi," tutur Miko.
Pendaftar dari jalur afirmasi dan ABK akan mendapat kuota sebanyak 20 persen. Kemudian pendaftar jalur perpindahan tugas orang tua, maslahat guru dan tenaga pendidikan mendapat kuota 5 persen. Sementara jalur prestasi akademik atau non akademik, dan prestasi nilai rapor mendapat kuota 20 persen.
"Khusus untuk jalur prestasi jatah kuota 20 persen akan kembali dibagi dengan persentase 90 perden untuk warga Kota Bogor dan 10 persen untuk warga luar Kota Bogor," imbuh Miko. Ketiga jalur ini termasuk pada pelaksanaan tahap pertama pendaftaran PPDB SMP yang akan dilaksanakan pada tanggal 19-22 Juni 2023. Sementara pendaftar jalur zonasi mendapat kuota 55 persen. Pendaftar yang berdomisili di Kota Bogor akan mendapat jatah 90 persen dari jumlah kuota zonasi. Angka itu akan lagi menjadi 4 pembagian, zona 1 sampai zona 4. Sedangkan pendaftar yang berdomisili di luar Kota Bogor hanya mendapat kuota 10 persen dari jumlah kuota zonasi. Kuota tersebut akan terbagi 3 bagian, zona 5 sampai zona 7. Pendaftaran di jalur zonasi akan dimulai pada tanggal 13-15 Juni 2023. (fat/c)
MULAI tadi malam, Selasa (9/5) pukul 21.00 WIB, Jalur SSA kembali dua arah. Kebijakan ini juga merupakan hasil evaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas selama tujuh hari.
Menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya berdasarkan hasil kajian Forkopimda, rekayasa lalu lintas imbas proyek Otista memberi dampak ekonomi yang signifikan. Penurunan omzet pedagang mencapai 60 sampai 70 persen. Okupansi hotel juga menurun 60 persen. Selain itu, biaya transportasi yang melonjak juga dikeluhkan masyarakat. "Kami mendengar betul masukan dari warga, kami mengevaluasi. Jadi mulai Selasa (9/5) pukul 21.00 WIB skenario penerapan dua arah akan berjalan. Pemerintah Kota Bogor akan mempersiapkan sarana dan prasarananya,” kata dia.
Bima menjelaskan, dengan skenario baru ini, Jalan Jalak Harupat hingga
Jalan Djuanda akan kembali menjadi dua arah. Untuk memudahkan pengguna jalan, akan ada penghilangan separator atau pulau jalan dan penambahan lampu lalu lintas di Kapten Muslihat.
Selain itu, tidak ada perubahan untuk
Jalan Pajajaran, tepatnya dari Lippo
Kebun Raya Bogor hingga Tugu Kujang. Hanya di bagian tengah jalan akan dipasang kombinasi antara traffic cone, water barrier dan barrier beton.
Kemudian lajur di Jalan Suryakencana akan diubah sebaliknya. Kendaraan yang tadinya melintas dari pintu gerbang Surken ke Simpang Gang Aut, diputar ke arah sebaliknya.
Adapun perubahan yang signifikan ketika kendaraan yang mengarah dari
Exit Tol Bogor atau Terminal Baranangsiang yang hendak menuju Balaikota Bogor, bisa langsung menuju Jalak Harupat karena dibuat dua arah.
Namun bagi kendaraan yang hendak menuju Jalan tidak bisa langsung Jendaral Sudirman akan diarahkan terlebih dahulu ke kiri “Dari Tugu

Kujang boleh ke Jalan Harupat, tetapi tidak boleh ke Jalan Sudirman,” imbuh
Bima Arya.
Kendaraan yang dari Jalak Harupat diarahkan ke Jalan Juanda, namun bisa memutar melalui Jalan Kapten Muslihat bagi yang hendak menuju ke Jalan Jendral Sudirman. Kemudian juga kendaraan yang menuju Empang harus terlebih dahulu memutar ke Jalan Otista, sebelum jembatan yang saat ini dibongkar belok ke arah Jalan Roda dan bisa berputar ke arah Jalan Suryakencana untuk selanjutnya menuju BTM dan Empang. “Dari arah Balaikota Bogor juga nanti akan belok kiri jadi tidak bisa crossing ke Jalan Harupat tetapi langsung ke Jalan Sudirman,” papar dia.
“Pada intinya, skenario dua arah akan banyak menekankan perputaran menekuk ke kiri. Secara detail, konsep baru ini akan kita sebarkan mulai Selama malam, agar warga bisa memahami dan menyesuaikan,” ucap dia. Meski begitu, konsep ini juga akan terus dievaluasi terkait pelaksanaannya. Bima memastikan rekayasa lalu lintas harus mempertimbangkan waktu tempuh dan mengurangi dampak ekonomi. “Dan untuk menggerakkan kembali roda ekonomi dan lain-lain,” lanjut dia.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, menambahkan bahwa pihaknya akan menyiagakan petugas yang berjaga selama 24 jam. Pada pukul 06.30 WIB sampai 14.00 WIB akan mengerahkan sebanyak 40 personel. Sedangkan pada pukul 20.00 sampai pagi jam 06.00 WIB sebanyak 12 personel yang disiagakan untuk membantu pengatusan sekaligus sosialisasi penerapan rekayasa lalu lintas yang baru. “(Jumlah personel) belum tambahan dari personel Polsek dan juga dari Dishub Kota Bogor. Kita siap untuk melaksanakan pengamanan, kelancaran arus lalu lintas, dan berjibaku di tengah panas, hujan, pagi, siang, sore dan malam,” tukas dia.(ded)