1 minute read

3.4.7. Struktur Ruang Kota

Dapat diketahui juga bahwa guna lahan komersial terus berkembang berbentuk linear di bagian pinggir mengikuti morfologi jalan. Hal tersebut terjadi, untuk mendapat kemudahan akses masyarakat yang lebih baik. Melihat perkembangan pemanfaatan ruang tersebut, di waktu yang akan datang lahan pertanian secara bertahap dapat berkurang seiring dengan pertumbuhan penduduk Kota Cawas.

Dengan adanya pertumbuhan penduduk maka akan meningkatkan permintaan lahan untuk permukiman, sehingga lahan pertanian akan terdistorsi. Kemudian dengan berkembangnya fungsi komersial di sepanjang jalan kolektor (jalan Cawas-Pedan, dsb) dapat merubah bentuk kota secara perlahan, karena akan memancing perubahan pada lahan pertanian sekitarnya menjadi lahan terbangun untuk permukiman, komersial, atau fungsi yang lain.

Advertisement

3.4.7. Struktur Ruang Kota Menurut UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang dimaksud dengan Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarki memiliki hubungan fungsional.

Struktur ruang kota terdiri dari beberapa unsur ruang, yaitu pusatpusat pelayanan (berupa fasilitas kesehatan, pendidikan, peribadatan, dan sebagainya), terdapat juga jaringan jalan atau sungai, serta keterkaitan fungsional antar unsur-unsur ruang tersebut. Struktur ruang juga menjelaskan tingkatan skala pelayanan atau hirarki dari setiap fasilitasfasilitas yang ada di suatu kota. Legenda berbentuk kotak menandakan fasilitas tersebut melayani skala regional, lingkaran melayani skala lokal (Kecamatan), dan kotak sudut tumpul melayani skala lingkungan (blok/kawasan). Skala pelayanan dari setiap fasilitas berbeda di setiap kota.

This article is from: