MASTERPLAN AGROPOLITAN KECAMATAN WATUMALANG

Page 1

PROGRAMSTUDIPERENCANAANWILAYAHDANKOTA

FAKULTASTEKNIK

UNIVERSITASSEMARANG

TAHUN2022

MASTERPLAN

"Ekonomi Unggul Dengan Konsep Agropolitan

KECAMATANWATUMALANG TAHUN2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah sehingga

penulisan Buku Rencana Masterplan Kecamatan Watumalang dapat terselesaikan.

Dan juga kami berterima kasih kepada Kepala Kecamatan

Watumalang beserta sekretaris dan staff, atas kontribusi dalam

penyempurnaan buku ini serta masyarakat Kecamatan Watumalang

dan semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian

buku ini. Buku panduan ini membahas rencana pengembangan potensi yang

ada di Kecamatan Watumalang dengan menggunakan berbagai

analisis dengan jelas, sehingga sehingga mudah dipahami pembaca.

Harapan kami agar buku masterplan ini dapat digunakan sebagai

acuan dasar dalam rencana pengembangan potensi yang ada di Kecamatan Watumalang

Team Kelompok 2

W 08
C.531.20.001
C.531.20.0038
C.531.20.0035
C.531.20.0045
C.531.20.0046
C.531.20.0021
H. C.531.20.0017 Caesar
C.531.20.0033
C.531.20.0032
C.531.20.0020 KETUA WAKIL KETUA TIMPENYUSUN
Artawan Bakt
Tiara Dewi
Putri Aulia Sari
Iik Nurhayati
Choirul Hendrawan
Mutiara Safitri
Valentina Nur Addini
Sandi Abrar
Dhanu Ardhika
Andri Gunawan

TiasaAdimagistra,S.T., M.P.W.K.

DOSENPEMBIMBING
AgnesiaPutriKurnianingtyas, S.T.,M.T.,M.Sc. ImamRofi’i,S.T.,M.T.

ENCANA

Rencana Tata Ruang

Rencana Struktur Tata Ruang

Rencana Penetapan Kawasan Strategis

Rencana Pengembangan Fisik dan Non Fisik

KNDIKASI PROGRAM

DAFTAR ISI G AMBARAN UMUM OTENSI DAN PERMASALAHAN SU STRATEGIS P I
Orientasi Wilayah Konstelasi Wilayah Kondisi Fisik Potensi Permasalahan R
SWOT Isu Strategis ONSEP PENGEMBANGAN Konsep Pengembangan Best Pratice Rencana Pengembangan Indikasi Program 62 27 31 34 24 26 13 14 15 16 9 11 1 2 3
I

BAB 1 Gambaran Umum

Kecamatan Watumalang merupakan salah satu dari 15

kecamatan di Kabupaten Wonosobo, terletak antara 7˚ 15’ 20ā€

sampai 7˚ 18’ 00ā€ Lintang Selatan (LS) dan 109˚ 47’ 35ā€ sampai

109˚ 54’ 59ā€ Bujur Timur (BT). Berjarak 13 km dari Ibu Kota

Kabupaten Wonosobo dan 132 km dari Ibu Kota Provinsi Jawa

Tengah (Semarang). Kecamatan Watumalang terdiri dari 1

Kelurahan dan 15 Desa. Mempunyai luas hektar

6.821,66

atau dari luas wilayah Kabupaten Wonosobo. Luas

6,93%

wilayah terbesar yaitu di Desa Krinjing sebesar 808,549 hektar, sedangkan luas wilayah terkecil yaitu di Desa Bumiroso sebesar

97,829 hektar.

Batas wilayah yang ada di Kecamatan Watumalang :

Sebelah Selatan

Sebelah Utara

Sebelah Timur

Sebelah Barat

: Kecamatan Sukoharjo dan Leksono

: Kecamatan Kejajar dan Banjarnegara

: Kecamatan Mojotengah dan Wonosobo

: Kabupaten Banjarnegara

Studio Pere 1 malang
Admini

Konstelasi Wilayah Kecamatan Watumalang

Konstelasi Wilayah

Lokasi Kecamatan Watumalang terletak di kawasan pegunungan. Jarak yang dekat dari Alun-alun

Wonosobo sehingga memudahkan akses dalam memasarkan barang dan jasa ke wilayah lain

Kawasan Kecamatan Watumalang memiliki berbagai macam potensi sumber daya alam yang mendukung oleh kondisi lahan dan iklim pada kawasan ini. Lahan yang dikembangkan pada wilayah ini merupakan lahan pertanian dan perkebunan. Sehingga hasil perkebunan dan pertanian bisa

didistribusikan di wilayah Kabupaten Wonosobo dan luar wilayah Kabupaten Wonosobo Hasil sumber daya alam pertanian dan perkebunan biasanya di ekspor ke Banjarnegara, Jakarta dan luar Pulau Jawa.

Selain potensi, juga terdapat berbagai macam permasalahan yaitu infrastruktur jalan, pendidikan, persampahan, dan air bersih.

Infrastruktur jalan : Kerusakan jalan di Kecamatan Watumalang umumnya disebabkan oleh faktor yang berbeda, diantaranya perubahan suhu, bencana alam, material konstruksi perkerasan, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, serta tonase atau muatan kendaraan berat yang melebihi kapasitas serta volume kendaraan yang semakin meningkat.

Pendidikan : Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Watumalang umumnya masih rendah dimana

mayoritas pendidikannya sampai tingkat SMP, sehingga tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan formal juga ikut rendah, banyak faktor yang mempengaruhinya salah satu nya yaitu

keadaan ekonomi.

Persampahan : Kurangnya TPS di Kecamatan Watumalang dan kesadaran masyarakat, menjadikan

masyarakat membuang sampah pada aliran sungai sekitar permukiman warga, mengingat banyaknya

sampah yang dihasilkan masyarakat baik dari sampah rumah tangga atau sampah industri UMKM

Air bersih : Sumber mata air dari pusat sumber mata air belum mengalir secara merata karena faktor

kondisi wilayah Desa Bumiroso yang berada di dataran rendah, mengakibatkan beberepa desa yang

letaknya lebih jauh belum bisa tersalur dengan baik

Studio Perencanaan
2

Kondisi Fisik Kecamatan Watumalang

Studio Perencanaan

Kecamatan Watumalang didominasi jenis tanah regosol dan andosol. tanah regosol memiliki PH tanah 6-7 yang cocok untuk jenis tanaman palawija dan jenis buah-buahan. Sedangkan tanah andosol

memiliki PH tanah 5-7 Dengan kandungan tersebut sangat subur, sehingga berpotensi untuk ditanami berbagai jenis tanaman pertanian, tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.

3
4 matan Watumalan

Kondisi Fisik Kecamatan Watumalang

Studio Perencanaan

Kecamatan Watumalang memiliki luas 6.821,66 ha dengan lahan

pertanian seluas 6.132,87 ha dan lahan bukan pertanian seluas 688,79 ha.

Penggunaan lahan terbesar di Kecamatan Watumalang yaitu berada di Desa Krinjing yang diperuntukan sebagai pertanian yaitu seluas 808,50 Ha

dan hutan produksi tanaman seluas 94,60 Ha sedangkan penggunaan

lahan untuk permukiman terbesar ada di Desa Gunawang Kidul yaitu

seluas 119,05 Ha. Kemudian penggunaan terbesar untuk perkebunan ada

di Desa Binangun yaitu seluas 613,65 Ha.

5

Kondisi Fisik Kecamatan Watumalang

Rata-rata kemiringan tanah di Kecamatan Watumalang adalah 1040%. Pada Wilayah Kecamatan Watumalang bagian atas yang terletak di Desa Krinjing, Desa Mutisari, Desa Kalidesel, Desa Binangun, Desa Wonokampir, Desa Pasuruhan, Desa Watumalang, Desa Wonosroyo, Desa Banyu Kembar, Desa Gumawang Kidul, Desa Lumajang dan Kelurahan Wonoroto memiliki kemiringan antara 15 sampai >45%.

Kawasan yang memiliki kelerengan cukup datar terletak di Desa Bumiroso, Desa Gondang, Desa Limbangan dan Desa Kuripan.

6
Studio Perencanaan

Kondisi Fisik Kecamatan Watumalang

Studio Perencanaan

7

Kondisi Fisik Kecamatan Watumalang

Studio Perencanaan

Letak Kecamatan Watumalang yang berada di pegunungan dikeli

oleh perbukitan dan Gunung Bismo mengakibatkan adanya bencana y

paling rawan dan sering terjadi yaitu bencana longsor. Karena Kecama

Watumalang memiliki kelerengan yang cukup curam sehingga menjad

wilayah ini rawan terhadap bencana tanah longsor, terutama pada s

curah hujan yang cukup tinggi.

8

Potensi dan Permasalahan

BAB 2

Potensi dan Permasalahan

Potensi

Peternakan

Peternakan kambing etawa yang berasal dari hobi masyarakat individu, lalu berkembang menjadi komunitas

pecinta kambing etawa sehingga menjadikan Kecamatan Watumalang sebagai tuan rumah dalam perlombaan

kecantikan kambing etawa, disamping itu susu kambing etawa juga bisa dijadikan pemasukan bagi peternak

Pertanian

Dalam sektor pertanian yang paling berpotensi berada di Desa Kuripan, Limbangan, Wonoroto, Sayangan, dan Bumiroso. Desa tersebut merupakan penghasil bahan pokok pangan yang sudah tersebar di semua wilayah

Watumalang. Untuk tanah pertanian milik pribadi dan kelompok tani sudah terkelompokkan sesuai bidangnya

atau sesuai hasil taninya sendiri. Pusat perindustrian hasil tani di Kecamatan Watumalang berada di Desa Wonoroto. Banyaknya perkebunan yang menghasilkan sayuran seperti, tomat, padi, cabai, kol, dan buahbuahan. Contoh hasil sayur-sayuran di Kelurahan Wonoroto, padi berada di Desa Gondang serta buah-buahan seperti durian, alpukat, dan mangga berada di Desa Limbangan.

Perkebunan

Masyarakat memanfaatkan dataran tinggi Kecamatan Watumalang sebagai perkebunan salak, tembakau, dan nanas yang berada di Desa Lumajang, Wonoroto, Krinjing, Kalidesel, Binangun, dan Pasuruan. Hasil perkebunan tersebut dijual kepada para pengepul untuk langsung di kirim keluar kota.

Hasil perkebunan juga menjadi salah satu hasil pendapatan terbesar bagi warga Watumalang.

9
Studio Perencanaan

Potensi dan Permasalahan

Pertanian Peternakan Perkebunan Perkebunan Perkebunan Peternakan
10
Pertanian Studio Perencanaan

Potensi dan Permasalahan

Studio Perencanaan

Permasalahan

Jalan

Kerusakan jalan di Kecamatan Watumalang umumnya disebabkan oleh

faktor yang berbeda, diantaranya perubahan suhu, bencana alam, material konstruksi perkerasan, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, serta tonase

atau muatan kendaraan berat yang melebihi kapasitas serta volume

kendaraan yang semakin meningkat

Persampahan

Kurangnya TPS dan kesadaran masyarakat di Kecamatan Watumalang menjadikan masyarakat membuang sampah pada aliran sungai sekitar

permukiman warga, mengingat banyaknya sampah yang dihasilkan masyarakat baik dari sampah rumah tangga atau sampah industri UMKM.

Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Watumalang umumnya masih

rendah dimana mayoritas pendidikannya sampai tingkat SMP, sehingga tingkat

kesadaran masyarakat terhadap pendidikan formal juga ikut rendah, banyak

faktor yang mempengaruhi salah satunya yaitu keadaan ekonomi.

Air Bersih

Sumber mata air di Desa Bumiroso belum mengalir secara merata karena

faktor kondisi wilayah Bumiroso yang berada di dataran rendah, mengakibatkan beberepa desa yang letaknya lebih jauh belum bisa

tersalurkan dengan baik.

11
Persampahan Pendidikan Pendidikan Air Bersih Jaringan Jalan
12
Jaringan Jalan Studio Perencanaan Potensi dan Permasalahan

Rencana TataRuang

Rencana Tata Ruang

Studio Perencanaan

Rencana pola ruang Kecamatan Watumalang yang direncanakan dengan mengembangkan potensi pertanian dan perkebunan di Kecamatan Watumalang. Detail

perencanaan di Kecamatan Watumalang adalah pengembangan potensi pertanian dan perkebunan hampir di seluruh desa untuk mendukung perekonomian. Rencana

pengembangan ini juga tidak mengubah atau mengurangi lahan hijau di Kecamatan Watumalang.

Rencana Pola Ruang di Kecamatan Watumalang terbagi menjadi 2 yaitu :

Kawasan Lindung

Kawasan lindung rawan longsor yang terdapat di semua desa di Kecamatan Watumalang. Kawasan lindung resapan air berada di Desa Krinjing, Desa Mutisari dan Desa Kalidesel

Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya pertanian lahan basah yang terdapat di IKK

Wonoroto, Desa Kuripan, Desa Limbangan, Desa Gondang, Desa Bumiroso dan termasuk paling sedikit di Desa Watumalang dan Desa Wonosroyo. Kawasan budidaya pertanian lahan kering yang terdapat di hampir seluruh Kecamatan Watumalang. Kawasan budidaya perikanan yang terdapat di Desa Bumiroso.

Kawasan budidaya perkebunan yang terdapat di seluruh

Kecamatan Watumalang termasuk dibagian paling atas Desa Krinjing, Desa Mutisari, Desa Kalidesel, Desa Binangun, Desa Wonokampir, Desa Lumajang, Desa Wonoroto, Desa Pasuruhan, Desa Watumalang dan lainnya.

13

Studio Perencanaa

aitu : unyai ar Desa
14

Rencana Penetapan Kawasan Strategis

Studio Perencanaan

Di Kecamatan Watumalang memiliki 2 penetapan kawasan strategis diantaranya yaitu :

1.Kawasan untuk fungsi dan daya dukung lingkungan.

Kawasan Dataran Tinggi Dieng yang berada di Desa Krinjing.

Kawasan Resapan Air yang terdapat di Desa Krinjing.

2.Kawasan untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi.

Kawasan Sentra Usaha Kecil yang terdapat di Desa Kuripan.

Rencana Pengembangan Fisik

Studio Perencanaan

Rencana Pengembangan Sarana Pendidikan

Kondisi sarana di Kecamatan Watumalang sudah cukup memadai hal ini berdasarkan hasil dari analisis proyeksi kebutuhan sarana. Dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Watumalang hanya perlu penambahan sarana pendidikan guna menunjang kebutuhan masyarakat, adapun

penambahan sarana pendidikan hingga tahun 2030 yaitu :

Sekolah Dasar (SD) 7 unit.

Desa Watumalang, Desa Wonosroyo, Desa Gumawang Kidul, Desa

Banyukembar, Desa Kalidesel, Desa Mutisari, dan Desa Krinjing.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 Unit.

Desa Wonosroyo, Desa Banyukembar, Desa Lumajang, Desa Kalidesel, dan Desa Wonoroto.

Sekolah Menengah Akhir 9 (SMA)

Desa Gondang, Desa Bumiroso, Desa Limbangan, Desa Watumalang, Desa

Wonoroto, Desa Binangun, Desa Krinjing, Desa Kalidesel, dan Desa Wonokampir.

16

Rencana pengembangan prasarana

Rencana Pengembangan Fisik

. ā–ŗ Air Bersih

Pembuatan tandon air bersih di Desa Krinjing, Desa Kalidesel, Desa

Mutisari, Desa Pasuruan, dan Desa Wonokampir.

Pemerataan penggunaan PAMSIMAS, sumur bor atau sendang ke wilayah yang belum mendapatkan air bersih yang cukup.

Pemerataan penyebaran jaringan air bersih ke semua wilayah

pemukiman dan area yang membutuhkan untuk mengurangi

kekeringan.

Pemeliharaan lingkungan disekitar sumber mata air yaitu Desa Bumiroso.

17
Studio Perencanaan

Rencana Pengembangan Fisik

Studio Perencanaan

18

Rencana Pengembangan Fisik

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan prasarana

Pemerataan penyebaran tempat pembuangan sampah (TPS) ke semua wilayah pemukiman dan area yang membutuhkan.

Pemanfaatan sumber daya masyarakat sebagia

pengelola limbah sampah.

Pemetaan lahan pengumpulan limbah sampah basah di setiap desa agar bisa dimanfaatkan warga desa.

Peningkatan perawatan dan pemeliharaan TPS yang ada dan yang akan dibangun.

Pengembangan TPS 3R di sekitar pasar Agrobisnis (pengolahan sampah organik menjadi pupuk untuk pertanian).

19

Rencana Pengembangan Fisik

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan prasarana

.

Pemerataan jaringan telekomunikasi di seluruh

Desa/Kelurahan.

Pengembangan jaringan telekomunikasi dengan

menggunakan menara telekomunikasi di beberapa desa

yaitu Desa Krinjing, Desa Watumalang, Desa Gumawang

Kidul, dan Desa Wonokampir.

ā–ŗ Telekomunikasi
20

Rencana Pengembangan Non Fisik

Studio

1. Sumber Daya Manusia

a) Peningkatan Kemampuan Pengolahan

Peningkatan kemampuan sumber daya manusia pada pengolahan prapanen maupun pasca panen Upaya tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan para petani dalam memproduksi serta mengolah hasil produksi usaha tani menjadi komoditas unggul yang bernilai jual tinggi.

b) Peningkatan Kemampuan Pemasaran Hasil Produksi.

Upaya ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam menyikapi berbagai kondisi pada pasar. Keterlibatan unsur swasta/kalangan industri dan kalangan pasar, sangat diperlukan secar nyata untuk memberikan banyak wawasan yang lebih luas sekaligu membuka peluang kerjasama dalam perkembangan jaringan pemasara untuk komoditas pertanian yang lebih baik.

21
Perencanaan

Rencana Pengembangan Non Fisik

2. Kelembagaan Studio Perencanaan

Pengembangan untuk kelembagaan dapat diarahkan guna mewujudkan berbagai keterkaitan

yang sinergis antar lembaga penunjang yang ada.

a) Pengembangan Kelompok Tani

Upaya ini meliputi masa reorientasi dalam pengembangan usaha tani menuju pengembangan

kelembagaan kelompok tani komoditas unggulan, peningkatan kualitas yang diwujudkan dengan

peningkatan kualitas manajemen organisasi kelompok tani dan peningkatan jumlah anggota

kelompok

b) Pengembangan Program Klinik Konsultasi Agropoltan (KKA)

Klinik Konsultasi Argopolitan (KKA) merupakan unit pelayanan publik terhadap para petani dan peternak di Kecamatan Watumalang. Klinik ini merupakan tempat para pelaku utama dan pelaku

usaha yang ada diwilayah binaan Kecamatan Watumalang yang direncanakan di Desa Kuripan

Program KKA memberikan tenaga kesehatan dari luar Kecamatan Watumalang dengan konsep

pembayaran individu dalam berkonsultasi untuk mencari pemecahan masalah yang diha

yang terkait dengan usaha tani dan ternaknya seperti pada budidaya pertanian

pengendalian organisme pengganggu tanaman serta kesehatan hewan ternak.

c). Peningkatan Kompetensi Lembaga Penyuluhan

Upaya ini ditujukan untuk mewujudkan lembaga-lembaga penyuluh yang dapat terorga

memiliki keterkaitan yang kuat antara lembaga dengan Lembaga pendukung yang lain

meningkatkan kemandirian petani Upaya ini dilakukan dengan langkah-langkah me

meningkatkan desentralisasi pelayanan jasa pada pendidikan dan penyusunan prog

penyediaan fasilitas untuk balai penyuluh pertanian yang mampu berperan sebagai lem

pusat informasi dan komunikasi, dan peningkatan kualitas SDM penyuluh.

22

3. Pengembangan Pemasaran Studio Perencanaan

Rencana Pengembangan Non Fisik

Pengembangan dalam pemasaran dilakukan untuk meningkatkan berbagai akses petani

terhadap pasar baik untuk skala lokal, regional, nasional, dan ekspor, sehingga dapat

diharapkan terbentuk jaringan distribusi produk kawasan agrobisnis yang kuat dan berkesinambungan.

1) Pengembangan Sarana dan Prasarana Pemasaran Produk Unggulan

Upaya ini ditujukan untuk penyediaan sarana dan prasarana penunjang sehingga mampu

memperlancar dan memudahkan pemasaran produk unggulan yang meliputi pengembangan

untuk pasar atau terminal agribisnis.

2) Pengembangan Kebijakan Penguatan Pasar

Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan segi pemasaran produk kawasan agribisnis melalui

berbagai optimalisasi peran dari pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan yang

mampu memperkuat berbagai jaringan pemasaran, seperti kebijakan dalam budaya konsumsi

komoditas unggulan. Kebijakan untuk pengembangan dan untuk fasilitas kerjasama

perdagangan antar wilayah di sekitarnya. Peningkatan dalam kemudahan prosedur investasi

yang mampu memberi dukungan dan modal. Serta fasilitas akses terhadap lembaga yang

mengurusi sertifikasi dan akreditasi produk pertanian unggul di Kecamatan Watumalang.

23

ANALISISSWOT

INTERNAL EKSTERNAL

STRENGTH WEAKNES

Lokasi yang strategis untuk bercocok tanam

OPPORTUNITIES

dengan hasil yang melimpah sehingga lokasi

tersebut berpotensi sebagai kawasan industri.

Hasil perkebunan dan kondisi alam yang indah

OPPORTUNITY

dapat berpotensi sebagai destinasi wisata.

Kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan alam dapat memicu bencana alam.

Kurangnya SDM sehingga mengakibatkan generasi muda lebih memilih merantau daripada menggali dan mengembangkan potensi alam di wilayahnya.

Rusaknya infrastruktur jalan utama menghambat mobilisasi masyarakat untuk berkembang dan maju.

Lokasi yang strategis yaitu area perbukitan

dengan lahan yang subur dengan debit curah

Kurangnya kepedulian masyarakat akan

THREATS

hujan yang cukup mampu menghasilkan berbagai

macam hasil pertanian, hal tersebut masih rawan

bencana alam.

pentingnya kesehatan dan kelestarian lingkungan.

Rusaknya infrastruktur mengakibatkan

terhambatnya pengembangan sumber daya yang ada.

Perlunya sosialisasi dan pelatihan khusus untuk menghasilkan produk dan sumber daya unggulan.

24

Lokasi strategis untuk bercocok tanam seperti padi, sayur-sayuran, buah-buahan, dan sebagainya.

Hasil perkebunan berupa Salak Pondoh dan Kopi Krinjing merupakan pemasok terbesar di Kabupaten Wonosobo.

Kawasan perbukitan dengan potensi pemandangan sebagai kawasan wisata.

Kawasan budidaya Kambing Etawa untuk

diperjual belikan maupun di konteskan mempunyai harga jual yang tinggi

THREATS

Bencana alam banjir dan longsor yang bisa datang sewaktu-waktu berakibat kerusakan sarana dan prasarana serta berpengaruh pada aktivitas manusia.

Perubahan cuaca yang ekstrim berpengaruh pada sektor ekonomi dan kebutuhan aktivitas manusia.

WEAKNESS

Kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dengan membuang limbah ke sungai

Rusaknya infrastruktur jalan utama sebagai akses pusat Kecamatan. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak.

Akses yang sulit menuju kawasan pariwisata karena jalan rusak.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang standart produksi UMKM

Menjadi kawasan industri UMKM terbesar di Kabupaten Wonosobo.

Menjadi kawasan pariwisata karena pesona keindahan alam di wilayah tersebut.

Pemasok ikan air tawar terbesar di Kabupaten Wonosobo.

Terbukanya lapangan pekerjaan yang beragam, melihat banyaknya potensi alam yang ada di Kecamatan Watumalang.

STRENGTH OPPORTUNITIES
BOBOT RATE SKOR BOBOT SKOR RATE BOBOT SKOR RATE BOBOT SKOR RATE 20 40 40 25 25 20 25 25 40 25 40 25 40 25 40 2 4 4 3 40 160 160 75 3 3 4 3 4 75 75 160 70 160 3 2 75 40 3 4 3 4 75 160 75 160
25
SKORINGSWOT

Isu Strategis

Isu Strategis Kawasan Pengembangan Agropolitan

Kecamatan Watumalang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai kawasan agropolitan. Hal ini ditinjau

dari ketersediaan sumber daya alam yang menunjang seperti hasil pertanian, kelompok tani yang aktif serta kegiatan masyarakat yang didominasi oleh kegiatan bercocok tanam.

Strategi pengembangan kawasan agropolitan Kecamatan Watumalang berada pada dalam posisi menguntungkan dan memiliki kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir kelemahan yang ada agar mampu

menghadapi berbagai ancaman. Berdasarkan hasil dari perhitungan SWOT tersebut, strategi yang dapat diutamakan untuk mengembangkan kawasan agropolitan Kecamatan Watumalang lebih lanjut adalah strategi S-O yaitu terus

mengembangkan pertanian di Kecamatan Watumalang ke arah pertanian organik dan ramah lingkungan dengan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak dan instansi terkait dan memberdayakan masyarakat untuk ikut serta dalam

menggiatkan perekonomian terutama di bidang pertanian dan mengajak masyarakat tani untuk ikut tergabung dan aktif terlibat dalam organisasi yang telah terbentuk

26
1. 2. Studio Perencanaan

BAB 3

Konsep Pengembangan

Konsep Pengembangan

Studio Perencanaan

Misi Visi

Memanfaatakan potensi sumber daya alam untuk kebutuhan masyarakat dengan

memperhatikan pengelolaan tata ruang dan lingkungannya.

Terwujudnya kawasan pertanian unggul sebagai penggerak perekonomian yang mampu mensejahterakan masyarakat Kecamatan Watumalang.

Tujuan

Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan wilayah dan peningkatan keterkaitan desa dan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan usaha tani yang berdaya saing berbasis

kerakyatan, berkelanjutan (tidak merusak lingkungan) dan terdesentralisasi (wewenang berada di pemerintah daerah dan masyarakat) di kawasan agropolitan.

Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan komoditas dan produk unggulan desa di sektor agropolitan.

Mengembangkan, memperbaiki, serta memelihara infrastruktur dari sarana prasarana publik yang sudah ada.

Membangun dan membina kelompok tani yang mandiri, kreatif, inovatif dan produktif.

Sasaran

a Peningkatan kemandirian masyarakat (tokoh petani, tokoh masyarakat dan LSM) dengan memberikan peran kepada masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

b. Penguatan kapasitas kelembagaan tani yang mengarah pada pengembangan koperasi atau asosiasi atau bentuk lain yang cocok dengan kondisi kawasan, pada kelembagaan ini juga dikembangkan kegiatan simpan pijam atau lembaga keuangan mikro untuk membantu permodalan masyarakat perdesaan.

c. Pengembangan Klinik Konsultasi Agropolitan (KKA) yang berfungsi sebagai sumber informasi (modal, pasar, teknologi dan pelatihan) bagi petani dan peternak sekitarnya. d Pemberian insentif kepada pelaku agribisnis untuk mengembangkan produksi dan produk komoditas unggulan (harga dasar, pajak, permodalan dan lain-lain).

27

Kecamatan Watumalang memiliki potensi pertanian, perkebunan, dan peternakan yang menjadikan hal penting dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kawasan Agropolitan menyediakan bahan rujukan dan kerangka dasar perencanaan

dalam pengembangan kawasan agropolitan sekaligus untuk memberikan arahan yang jelas dan sinergis bagi para pemangku kepentingan. Dengan dilaksanakannya kegiatan pembuatan Masterplan Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kecamatan

Watumalang untuk disesuaikan dengan kondisi eksisting dan dilanjutkan agar pengembangan kawasan agropolitan bisa lebih terarah dan terkoordinasi yang membidangi serta memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi.

28
"Ekonomi Unggul dengan Konsep Agropolitan"
Konsep Pengembangan

Tujuan Pengembangan

Mengembangkan Kawasan Kecamatan Watumalang sebagai kawasan yang berbasis perkebunan, pertanian dan peternakan dengan konsep:

"EkonomiUnggulDenganKonsepAgropolitan"

Mengapa Agropolitan ?

Agropolitan merupakan kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis. Dengan ini maka, Kecamatan Watumalang dapat

mengembangkan konsep "Ekonomi Unggul Dengan Konsep Argopolitan" sehingga kedepannya wilayah Kecamatan

Watumalang dapat menjadi kawasan yang meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani di kawasan agropolitan.

29
Studio Perencanaan

Turunan konsep pengembangan Kecamatan Watumalang

dengan menerapkan konsep ā€œAgropolitan Berbasis Komoditas

Unggulanā€ : Sistem Agribisnis Hulu

1 2 3

(upstream agribusiness)

Pengembangan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang modal bagi pertanian, seperti industri pembibitan/pembenihan hewan dan

tumbuhan, industri agrokimia (pupuk, pestisida, obat/vaksin ternak) dan industri agrootomotif (mesin dan peralatan pertanian) serta industri

pendukung

Produksi/usaha tani

(on-farm agribusiness)

Pengembangan kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana

produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hulu untuk

menghasilkan produk pertanian dan peternakan primer yang

termasuk ke dalam usaha tani dan ternak

Sistem Agribisnis Hilir

(down-stream agribusiness)

Pengembangan mengolah produk pertanian dan peternakan

menjadi produk olahan, baik produk awal maupun produk akhir, beserta kegiatan perdagangan di pasar domestik maupun di pasar internasional

30
Studio Perencanaan Turunan Konsep Pengembangan

Sistem Agribisnis Hulu

Produksi benih tanaman pangan saat ini, merupakan industri tersendiri yang tidak terpisahkan dari sistem budidayanya. Dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan, pemerintah menggulirkan program Mandiri Benih dengan tujuan

membantu petani mendapat akses benih bermutu sehingga petani mampu menguasai teknologi budidaya untuk penangkaran benih. Keberhasilan Program

Desa Mandiri Benih (DMB) yang di gulirkan oleh Kementerian Pertanian sejak tahun 2015 hingga 2018, memberikan kontribusi nyata dalam upaya penyediaan benih unggul bersertifikat insitu.

Dengan bantuan DMB pada tahun 2018 terus berkembang menjadi produsen benih

padi yang telah mengharumkan Kabupaten Bulukumba sebagai pemasok ketersediaan benih padi Provinsi Sulawesi Selatan.

Program Desa Mandiri Benih tersebut tujuannya untuk meningkatkan kapasitas kemampuan petani agar mampu memproduksi benih untuk memenuhi kebutuhan di wilayahnya (insitu) secara mandiri dengan memberikan fasilitasi kepada kelompok tani/penangkar berupa gudang benih, lantai jemur, sarana produksi benih (benih sumber, pupuk, pestisida, sertifikasi dan prosesing benih), alat pengolahan dan pengemasan benih (seed cleaner, sealer, troly, kemasan, dll) serta alat angkut benih berupa motor roda tiga.

Best Pratice

Best Pratice

Desa Penrelompoe, Kabupaten Bulukumba saat ini mampu memproduksi benih padi

bersertifikat mencapai 1.000 ton per tahun melalui program Desa Mandiri Benih.

1 31
Desa Penrelompoe, Kabupaten Bulukumba
Studio Perencanaan

Studio Perencanaan

2 Usaha Tani

Usaha tani merupakan wadah bagi para petani atau peternak untuk berkumpul, bertukar pikiran, dan bekerjasama dalam mengembangkan

usaha tani di desa. usaha tani dibentuk guna meningkatkan sektor

pertanian melalui swadaya masyarakat. Salah satu usaha tani yaitu Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan.

Gapoktan Rukun Santoso bisa menjadi solusi yang baik untuk petani Desa Kajarhajo, dengan adanya Gapoktan Petani bisa lebih gampang untuk

mengakses bantuan dari pemerintah, seperti halnya dalam bantuan bibit, pupuk dan teknologi mesin pertanian. Bantuan pinjaman modal usaha tani

juga dijalankan dengan baik oleh Gapoktan Rukun Santoso, sehingga

petani ketika tidak mempunyai modal untuk melakukan usaha taninya

seperti modal untuk tanam bisa melakukan pinjaman kepada Gapoktan

Rukun Santoso.

Best Pratice

Best Pratice

Pada tahun 2013 Gapoktan Rukun Santoso berhasil meraih predikat sebagai gapoktan terbaik nasional, pada tahun yang sama Gapoktan Rukun Santoso berhasil memecahkan rekor MURI dengan tanam bersama sebanyak 1.701 orang.

Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi
32

Sistem Agribisnis Hilir

Teknologi internet sangat bermanfaat dalam kehidupan sosial

masyarakat, teknologi ini mendorong pertumbuhan konsep

penyimpanan data dalam skala besar (big data) dan media

penyimpanan data terintegrasi (data center) yang dapat diakses dari

jarak jauh. Pemanfaatan teknologi internet dalam membantu unit-unit

produksi di desa adalah sebuah upaya yang sangat penting untuk

menunjang tumbuh kembang UMKM di era teknologi 4 0 Apalagi Bali

dikenal dengan ketaatan masyarakat terhadap adat, tentu akan

sangat baik apabila pemerintahan adat dapat menjadi poros dalam

menggerakkan ekonomi desa melalui berbasis teknologi internet

Best Pratice

Best Pratice

SUKMA BALI

Baler Bale Agung, Kabupaten Negara Bali menerapkan teknologi informasi dalam bentuk E-commerce dengan nama Sukma Bali (Sistem Usaha Kerakyatan Masyarakat Bali).

Sukma Bali adalah aplikasi inovasi berbasis aplikasi mobile yang mengimplementasikan

sistem pembayaran langsung dari pedagang dan pembeli yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia. Aplikasi Sukma Bali menjangkau pasar tradisional desa yang

memudahkan konsumen untuk berbelanja online dengan metode pembayaran secara langsung

33
Studio Perencanaan

Rencana Pengembangan Kawasan

Peta Kawasan Pengembangan

Studio Perencanaan

Sistem Agribisnis Hulu (upstream agribusiness)

Kalidesel, Mutisari, Wonokampir, Binangun, Pasuruan

Produksi/usaha tani (on-farm agribusiness)

Krinjing, Watumalang, Gumawang

Kidul, Lumajang, Kuripan

Sistem Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)

Wonosroyo, Banyukembar, Limbangan, Wonoroto, Gondang, Bumiroso

34
No
Zona Pengembangan Lokasi Pengembangan 2. 3. 1.
1

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Turunan konsep pengembangan Kecamatan Watumalang dengan menerapkan konsep ā€œEkonomi Unggul Dengan Konsep Agopolitanā€ :

Pengelolaan

Pemasaran

Kecamatan

Watumalang

Usaha Tani

Demplot

Budidaya

Hulu

35
Hilir
Agribisnis
Agribisnis
Rumah Bibit Rumah Ternak

Kawasan Pengembangan

Agribisnis Hulu

36
Rumah Benih Rumah Ternak Kambing Etawa Rumah Ternak Ayam Bertelur Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hulu

Rumah Ternak

Rumah ternak merupakan rumah pembibitan dan perawatan

ternak. Pada rencana pengembangan kawasan di kecamatan

Watumalang, Pembangunan rumah ternak akan direncanakan di Desa Wonokampir. Rencana pengembangan berupa :

Pengembangbiakan ayam petelur

Pengembangbiakan ayam petelur

rencanaya akan dibuat dari indukan

sampai penetasan telur dalam satu

kandang Dengan tersedianya rumah ternak

beberapa kendala yang menjadi hambatan

peternak akan terkendali, misalnya

memudahkan dalam pengawasan

kesehatan ayam petelur, kandungan gizi

pakan yang diberikan dapat sesuai

teknologi anjuran untuk ayam petelur, adanya jaminan keamanan ayam petelur

dari bahaya hilangnya ayam betelur saat

produksi telur.

3. 4.
37
Studio Perencanaan
Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hulu

Salah satu daerah sentra pengembangan Kambing Etawa di Jawa

Tengah yaitu Kecamatan Watumalang. Kambing Etawa merupakan

komoditas unggulan dalam usaha peternakan. Kambing Etawa

merupakan kambing yang memiliki karakteristik baik dan khas, baik

ditinjau dari fisik seperti ukuran tubuh dan warna rambut, bentuk kepala, dan sebagainya.

Rencana Pengembangan

Rumah Ternak

Pengembangbiakan Kambing Etawa.

Dengan tersedianya rumah ternak Kambing Etawa bertujuan agar melakukan

seleksi pejantan yang unggul dengan pembuatan kandang di kawasan yang jauh

dari keramaian penduduk. Hal tersebut bertujuan menenangkan kambing saat

dikawinkan dan masyarakat sekitar peternakan tidak merasa terganggu atas segala

aktivitas budidaya kambing yang dilakukan. Rumah Kambing Etawa di kembangkan

di Desa Binangun dan Pasuruan

38

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Rencana pemindahan hewan ternak

1.

Mensosialisasikan pemindahan hewan ternak ke kawasan hulu dan

usaha tani

Memberikan informasi keuntungan kepada masyarakat jika memindahkan

hewan ternaknya ke suatu kawasan keuntungannya meliputi;

Kemudahan perawatan (pakan, kebersihan dan kesehatan hewan ternak)

Mengurangi kerusakan lingkungan sekitar

Mengurangi makelar jual beli hewan

harga jual hasil ternak yang stabil

Memberikan informasi kerugian jika tidak dalam satu kawasan;

Sukarnya perawatan (pakan, kebersihan dan kesehatan hewan ternak)

Kerusakan lingkungan yang tidak merata (lahan kurang terawat

akibat limbah hewan ternak)

Maraknya makelar makelar jual beli hewan

Harga jual hasil ternak tidak stabil

39

Rencana Pengembangan

Rencana pemindahan hewan ternak

2. Mengedukasi

Pemerintah dinas pangan pertanian dan perikanan Kabupaten Wonosobo untuk memberikan

bimbingan kepada masyarakat yang ditugaskan sebagai pengelola kawasan hulu sebagai

pembelajaran untuk memaksimalkan potensi hasil ternak yang dimiliki, seperti;

Cara mendirikan kandang hewan ternak sesuai dengan K3 (kebersihan, keamanan dan keindahan).

Cara pengembangbiakan hewan ternak unggulan.

Cara perawatan hewan ternak benar sehingga hasil pengembangbiakan atau pembesaran hewan

ternak tersebut menjadi varietas unggulan dengan nilai jual yang tinggi.

3. Penghimbauan

Setelah sosialisasi dan edukasi terlaksana, pemerintah atau pihak berkuasa dapat memberi

himbauan tentang tenggat pelaksanaan sentralisasi kawasan hewan ternak tersebut.

4. Pelaksanaan

Sentralisasi dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan atau telah disepakati dari

semua pihak yang ikut melaksanaan rencanana pembuatan rumah bibit yaitu (peternak di seluruh Kecamatan Watumalang) dan pemerintah atau pihak berkuasa. Dengan harapan

terwujudnya rencana pembuatan rumah bibit.

5. Pengawasan

Setelah terlaksananya empat tahapan diatas, segala proses kegiatan di dalam kawasan

sentralisasi peternakan tersebut mendapat pengawasan dari kelembagaan terkait.

40
Studio Perencanaan

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Rumah Benih (holtikultura)

Rumah benih merupakan rumah persemaian atau perawatan dari biji hingga menjadi tanaman yang tumbuh.

Bangunan yang berfungsi sebagai pembibitan, penyimpanan ataupun proses dari benih akan di bangun di kawasan Desa Kalidesel dan Desa Mutisari.

Tujuan di bangun rumah benih agar persemaian berlangsung dengan kondisi iklim yang terkendali untuk pertumbuhan tanaman dengan cara mempertahankan suhu, memperhitungkan transmisi cahaya, dan mengatur kelembaban udara secara merata sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman.

Benih yang baik sangat dibutuhkan untuk menghasilkan pohon yang bisa berbuah lebat atau menghasilkan sayur yang berkualitas.

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Penyediaan Sarana Produksi

Benih merupakan kunci utama keberhasilan agribisnis hortikultura. Penggunaan

benih bermutu dari varietas unggul yang tepat disertai budidaya yang tepat sesuai

SOP menjamin keberhasilan budidaya hortikultura. Oleh karena itu, untuk

meningkatkan produktivitas dan produksi hortikultura diperlukan dukungan

perbenihan yang tangguh.

Dalam menciptakan benih unggul dan berkualitas salah satunya dengan

penyediaan sarana produksi, seperti benih sumber, pupuk, pestisida, dan

prosesing benih.

Rencana Pengembangan

Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hulu

Rumah Benih (Perkebunan)

Tanaman salak merupakan tanaman buah yang disukai dan memiliki prospek usaha yang cemerlang. Untuk memperoleh hasil buah yang maksimal, tentunya benih yang digunakan

haruslah yang unggul dan bermutu baik. Tanaman salak merupakan tanaman tahunan, oleh sebab itu kesalahan dalam pembibitan akan berdampak buruk dalam pengusahanya. Oleh karena itu

pemilihan bibit salak perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan.

43

Rencana Pengembangan

Studio

USAHA TANI

44
Budidaya Benih Unggul Demokrasi Plot Budidaya Kambing Etawa Budidaya Ayam Bertelur Budidaya Perkebunan Perencanaan

Demplot (Demokrasi Plot)

Demplot (Demokrasi Plot) adalah aktivitas penyuluhan pertanian yang akan di kembangkan di Desa Gumawang Kidul dengan cara memperkenalkan dan memperagakan teknik-teknik pertanian. Kegiatan demplot dilaksanakan agar petani dapat langsung melihat dan mempraktikkan inovasi teknologi budidaya, varietas unggul baru, pemupukan dan lain-lain yang dianjurkan sehingga diharapkan menambah pengetahuan, perubahan sikap dan keterampilan petani dalam pelaksanaan budidaya.

Adapun rencana demplot yang akan digunakan yaitu:

Demplot penggunaan pupuk organik yang dilakukan oleh perusahaan pupuk yang bekerjasama dengan petani.

Demplot-demplot yang dilakukan oleh perusahaan pestisida (formulator), mengenai efektivitas pestisida yang mereka produksi.

Demplot benih yang akan diperbanyak atau ditangkarkan

Pembuatan Klinik Konsultan Argopolitan (KKA)

Stakeholder : Kelompok Tani, BPP (Balai Penyuluh Pertanian)

45
3. 4.
Studio Perencanaan Rencana Pengembangan

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Usaha Tani

Budidaya Benih Unggul (holtikultura)

Sistem produksi benih unggul di Kecamatan Watumalang akan di kembangkan di Desa Krinjing di mana masyarakat tani mengambil benih unggulan di rencana kawasan hulu untuk dikembangkang di kawasan usaha tani.

Adapun rencana budidaya yang akan digunakan yaitu:

1.Penanaman

Sebelum tanaman dipindah ke media tanam sebaiknya media tanam perlu disiram terlebih dahulu Untuk memindahkan tanaman dari persemaian ke pot harus hati-hati jangan sampai akar tanamannya sampai banyak yang patah dan pemindahannya sebaiknya dilakukan pada sore hari.

2.Perawatan

Pengembangan bibit unggul didalam atau polybag lebih mudah karena kesehatan setiap tanaman lebih terkontrol dan penularan penyakit lewat akar dapat budidaya bibit unggulan dapat dipanen dalam waktu relative singkat sekitar 2-3 bulanan sudah dapat petik hasilnya.

46

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Usaha Tani

Budidaya Benih Unggul (perkebunan)

Sistem produksi benih unggul di Kecamatan Watumalang akan di kembangkan di Desa Watumalang di mana masyarakat tani mengambil benih

unggulan di rencana kawasan hulu untuk dikembangkang di kawasan usaha tani.

Adapun rencana budidaya yang akan digunakan yaitu:

Penanaman Bibit 1

Bibit salak dipindahkan dari polybag dengan hati- hati, kemudian

masukkan ke dalam lubang tanam serta timbun dengan tanah yang

telah dicampuri pupuk. Penanaman dilakukan dengan hati-hati serta

membenarkan kalau akarnya tidak sampai rusak.Pasang ajir di sekitar

tumbuhan salak pondoh, serta pangkas 75% daunnya untuk mengurangi

penguapan. serta memperhatikan satu lahan jangan menggabungkan

satu tipe salak dengan tipe yang lain, tujuannya agar menjauhi adanya

pernikahan silang yang bisa memproduksi buah yang jauh dari harapan.

2.Permeliharaan

Dalam pemeliharaan ini, perlu dicoba suatu penyulaman atau penggantian bibit yang mati dengan bibit yang baru, kemudian memperhatikan bibit yang mana saja yang hendak berkembang dengan baik serta pula memproduksi buah. Jika ada bibit yang tidak baik dalam pertumbuhannya, maka lekas menyulamnya supaya hasil panen kamu dapat lebih optimal.

3. 4.
47

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Usaha Tani

Budidaya ayam petelur

Bibit unggul merupakan kunci utama keberhasilan pengembangan komoditas peternakan. karena bibit unggul mampu meningkatkan produktivitas hewan ternak dengan hasil yang berkualitas guna menghasikan produk olahan makanan, serta kontes estetika, sistem produksi bibit unggul di Kecamatan Watumalang akan di kembangkan di Desa Lumajang.

Adapun rencana yang akan digunakan yaitu : Rencana Pengembangan ayam bertelur.

Bibit ayam petelur yang akan diternakan.

Ada dua bibit ayam di Indonesia yang biasa dijual, yaitu ayam ras petelur putih dan ayam petelur coklat. Ayam dengan ras petelur coklat memiliki ukuran sedikit lebih besar dari ayam petelur putih.

4.

Akan tetapi, secara kandungan nutrisi keduanya sama saja. Dalam memilih bibit ayam, perhatikan bahwa bibit haruslah sehat, tidak cacat, bulu menutup rata, pertumbuhannya normal, dan berasal dari indukan unggul atau penjual yang percaya.

Penyediaan Kandang Pertama

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk mulai melakukan budidaya ayam petelur adalah

menyiapkan lokasi atau kandang bagi ayam. Usahakan lokasi kandang cukup jauh dari pemukiman

warga, sehingga bau yang timbul dari kotoran atau dari ayam tersebut tidak sampai mengganggu

warga sekitar

Untuk pemilihan kandangnya, tipe kandang pilih, yaitu kandang panggung yang dibuat diatas

permukaan tanah dengan alas bambu secara berderret agar ayam tidak terperosok, kandang akan

lebih terlihat kering karena kotoran dan air langsung jatuh kebawah serta lebih aman saat ada

serangan hewan predator pemangsa ayama .

3.
48

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Usaha Tani

Pemberian Pakan

Hal selanjutnya yang harus direncanakan adalah cara pemberian pakan. Pakan yang berkualitas adalah pakan yang memiliki kandungan protein, karbohidrat, mineral, kalsium, dan vitamin untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi ayam., bisa memberikan pakan kepada ayam konsentrat, dedak, dan jagung yang sudah digiling. Karena ayam yang kuran

pakan tidak dapat memberikan hasil produksi yang maksimal Begitu juga ayam mendapat pakan akan membuat ayam tersebut mengalami penumpukan lemak produksi telur.

3.

Perawatan Kesehatan dan Kebersihan

Perawatan kesehatan ayam bisa dilakukan melalui pemberian vaksin dan vitam

Dengan begitu, kekebalan tubuh ayam akan lebih terjaga. Kebersihan kandang j dijaga agar ayam lebih sehat. Jangan biarkan kotoran ayam sampai menu pembersihan berkala dengan menggunakan disinfektan atau cuci kutu untuk m agar lebih steril.

Masa Panen

Ayam petelur biasanya akan mulai menghasilkan telur setelah memasuki usia 4 bulan. Setiap hari ia akan menghasilkan telur yang dapat Anda panen atau kumpulkan. Nah, selesai dipanen, jangan langsung memasarkan telur tersebut. Lakukan penyortiran dan pisahkan telur yang bagus kualitasnya dengan telur yang abnormal. Biasanya telur yang abnormal memiliki ukuran yang lebih besar, lebih kecil, atau bentuknya terlalu lonjong atau gepeng Hanya telur yang berkualitas sajalah yang nantinya bisa Anda jual ke pasar atau tengkulak.

49
4. Budidaya ayam petelur

Studio Perencanaan

Rencana Pengembangan R

encana pengembangan Kawasan Usaha Tani

Budidaya kambing etawa

1. Pengembangan Kambing Etawa.

Pembuatan Kandang

Kandang untuk pejantan dibuat khusus dengan ukuran 125 cm x 150 cm per ekor atau

minimal 150 cm2 luas kandang Kandang dengan ruangan cukup luas akan membuat

kambing bisa bergerak leluasa sehingga kondisinya tetap kuat dan aktif. Kandang untuk

pejantan sebaiknya diletakkan terpisah jauh dari betinanya agar tidak mengganggu induk

yang sedang bunting atau beranak.

Kandang untuk betina yang belum beranak dibuat dengan ukuran 100 cm x 125 cm per ekor

Jika kambing-kambing betina dipelihara secara berkelompok, misalnya 4 ekor, sebaiknya

kandang dibuat dengan ukuran panjang 300 cm, lebar 150 cm, dan tinggi 175 - 225 cm.

Untuk induk betina yang sedang bunting tua atau siap beranak, sebaiknya ditempatkan di

kandang khusus yang berukuran 125 cm x 150 cm x 175 cm per ekor. Satu ekor anak domba

memerlukan luasan kandang yang berukuran 100 cm x 75 cm

Pemberian Pakan

Pakan ternak kambing terbagi menjadi dua yaitu pakan hijauan (berupa dedauan / rerumputan) dan pakan tambahan (berupa konsentrat), serta ada tambahan lainnya yaitu

silase yang merupakan pakan fermentasi dari rumput.

3. 4.
50

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Usaha Tani

Budidaya kambing etawa

2. Pengembangan Kambing Etawa.

Meliharaan dan Perawatan Kesehatan Ternak Kambing

Perawatan kambing etawa agar tetap sehat dan lincah sebenarnya tak jauh beda dengan ternak kaki empat lainnya. Hal yang paling utama dilakukan adalah sanitasi kandang yang rutin. Tempat tinggal yang bersih dan nyaman akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan kesehatan ternak kambing.

Rencana Pengembangan

3.

Salah satu kesalahan yang umum dilakukan oleh para peternak pemula adalah tidak memberikan makanan yang bervariasi, hanya monoton berupa pakan hijau

Reproduksi Kambing Etawa

4.

Pada saat mulai memasuki masa reproduksi, betina kambing etawa akan mulai bisa disebut dewasa setelah berumur 6 bulan, dan siap dikawinkan ketika telah berumur 10-12 bulan. Lama waktu birahi sekitar

1 – 2 hari, dengan siklus birahi yang berselang selama 17 – 21 hari. Ciri-ciri kambing yang sedang birahi dapat dilihat dari tingkah lakunya, yakni tampak lebih gelisah, nafsu makan dan minum menurun, selalu mengibaskan ekornya, kencing lebih sering, serta organ kemaluannya akan bengkak dan basah. Jika tanda

– tanda tersebut terlihat, maka harus segera dikawinkan, baik secara langsung maupun suntik kawin atau inseminasi buatan (IB).

Lama waktu atau periode kehamilan (bunting) dari indukan kambing betina adalah sekitar 5 bulan. Dan setelah melahirkan, induk kambing perlu masa istirahat selama 2 bulan Pada masa tersebut, pola makan serta kebersihan ternak kambing sangat perlu dijaga untuk menghindari terjangkitnya cacingan dan terkena penyakit skabies/kudisan.

51

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Usaha Tani

2. Alat Pengangkut Hasil Usaha Tani

Kendaraan Terbuka

Hasil perkebunan dan pertanian yang belum dikemas harus dimuat dengan hati-hati

sehingga tidak terjadi kerusakan mekanis. Kendaraan pengangkut bisa dialasi atau

dilapisi dengan lapisan jerami tebal. Tikar atau karung dapat dipakai sebagai alas

untuk kendaraan pengangkut berkapasitas kecil.

3.

Rencana Pengembangan

Sistem ini juga telah diterapka pada truk terbuka yang digunakan

untuk mengangkut muatan curah sayuran hijau dan buncis. Bahan akan tetap baik ketika pengangkutan dilakukan waktu pagi hari sekali, sebelum matahari terbit.

4.

Pendinginan untuk muatan terbuka sebaiknya dilakukan jika memungkinkan. Pada

kendaraan terbuka tanpa pendingin yaitu truk bisa dilengkapi dengan ventilasi

dengan caramenutupi permukaan muatan dengan kanvas yang dipasang sedikit

longgar dan ditambahkan alat penangkap angin terbuat dari lembaran logam.

Sedangkan penangkap angin sebaiknya diletakkan didepan bak truk dan lebih

tinggi dari badan truk.

Rencana pembuatan alat pengangkut ini akan dibuat dipusatkan di Desa Wonoroto serta didanani investor dari kelembaga swasta

dengan pembagian hasil setiap bulannya. Sistem pembayaran

langsung cash-on oleh petani dan peternak yang membutuhkan

untuk memudahkan pemasaran hasil produksinya ke kawasan hilir,

untuk pengelolaanya sendiri (supir) masih berbasis sumber daya masyarakatnya.

52

Rencana Pengembangan

Agribisnis HILIR

Pengolahan

Pengolahan

Pemasaran

Pengolahan

Pemasaran

53
Pengolahan Pemasaran Studio Perencanaan

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)

Hasil Dari Budidaya Benih

Jalur Pemasaran Langsung

Pemasaran melalui jalur ini paling banyak dilakukan oleh petani salak pondoh di beberapa desa di Kecamatan Watumalang. Pada jalur pemasaran ini, pengepul akan

datang ke lokasi perkebunan. Kiat-kiat yang harus diperhatikan petani antara lain :

1.Petani harus mengetahui harga pasaran salak pondoh pada saat panen agar harga

jual hasil panennya tidak ditekan pengepul.

2.Petani sebaiknya tidak berhubungan hanya dengan 1 – 2 pengepul saja, agar petani

memiliki daya tawar dan memiliki beberapa alternative untuk pemasaran hasil panennya.

3.Sebaiknya pembayaran hasil panen dilakukan cash and carry. Setelah dilakukan

penimbangan dan ditotal bobot panen dikalikan dengan kesepakatan harga per kg,

maka pembayaran diberikan secara tunai oleh pengepul kepada petani.

54

Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)

Pengolahan

Hasil Pengolahan dari Budidaya Ternak

Selain pengolahan hasil pertanian, hasil peternakan di olah menjadi

makanan yang bisa langsung dikonsumsi seperti susu atau makanan basah berupa bolu. Ternak ayam juga memanfaatkan daging dan telurnya. Untuk telur dapat di jual atau di buat olahan makanan dan daging ayam banyak dikonsumsi secara pribadi maupun keperluan bahan olahan pangan oleh pabrik seperti bumbu dalam makanan

ataupun makanan siap saji. Sedangkan hasil dari peternakan akan di olah di Desa Wonosroyo dan Bangukembar.

55
Studio Perencanaan Rencana Pengembangan

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)

Pengolahan

Hasil Dari Budidaya Tanaman Holtikutura dan Perkebunan

HasilDari Perkebunan DiProduksidandi olah diUsahaRumahan

BerupasebuahProduk DiKemas secaraHigenis

Pengolahan hasil pertanian yaitu suatu kegiatan merubah hasil tani menjadi sebuah produk yang di kembangkan untuk memperpanjang daya simpan, dengan pengolahan diharapkan hasil pertanian akan memperoleh nilai tambah yang jauh lebih besar. Pengolahan ini diolah menjadi produk makanan kering rumahan bebentuk kripik yang diolah di Industri UMKM. Rencana Pengembangan kawasan akan kembangkan di Desa Wonoroto.

56

Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)

Warehouse

Warehouse adalah tempat penyimpanan sementara dan pengambilan

hasil produksi untuk mendukung kegiatan operasional bagi proses

operasional berikutnya yaitu lokasi distribusi atau konsumen akhir.

Werehouse akan dibangun di Desa Limbangan.

Tujuan utama dari warehouse adalah untuk memfasilitasi pergerakan

barang melalui rantai pasokan ke konsumen akhir.

Dalam konteks pengembangan kaasan hilir warehouse memiliki fungsi

sebagai:

1. Titik penyimpanan persediaan (inventory holding point).

2. Pusat konsolidasi (consolidation center).

3. Pusat cross-dock.

4. Pusat pemilahan (sortation center)

5.Titik penerusan kiriman barang (trans-shipment point).

6.Pusat pengembalian barang (returned goods center)

57 Rencana Pengembangan
Studio Perencanaan

Rencana Pengembangan

Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)

Pemasaran

Pasar Tani

Merupakan ajang pemasaran produk pertanian langsung dari petani atau gabungan kelompok tani. Pasar tani ini dapat memutus mata rantai penjualan, menjual produk segar dan olahan buah maupun sayuran berkualitas dengan harga kompetitif dan bersaing skala

pasar retail maupun modern. Pasar tani ini akan dibaut di Desa Gondang yang menjadi salah satu desa yang berada di tengah-tengah

Kecamatan Watumalang, pasar tani merujuk kepada pasar yang khusus menjual komoditas hasil pertanian seperti sesayuran, bebuahan, hasil ternak baik berupa daging segar, telur, dan susu segar yang langsung di ambilkan dari kebun dengan menggunakan sistem perdagangan klasik berbasis tawar menawar dengan harga terendah supaya bisa dijual kembali ke daerah Kabupaten

Wonosobo.

58

Rencana Pengembangan

Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)

Pemasaran

Pasar Tani

Adanya pasar tani ini diharapkan petani selaku

produsen komoditas pertanian dapat menjual produk

pertaniannya dengan menetapkan harga jual yang wajar, bahkan dapat lebih murah bila dibandingkan dengan

harga di pasar biasa, namun dapat tetap menguntungkan

serta dapat meningkatkan pendapatannya secara

berkelanjutan. Penumbuhan pasar tani ini diharapkan

dapat menjadikan petani bersikap lebih responsif serta

mempercepat proses pembangunan sosiol ekonomi

masyarakat tani di Kecamatan Watumalang. Pasar Tani

ke depan diagendakan lebih sering untuk menciptakan

dan menemukan pangsa pasar yang tepat untuk hasil

pertanian yang ada di Kecamatan Watumalang. Dengan

begitu petani jadi punya akses pasar untuk

mempromosikan dan memasarkan produk unggulan

mereka pada konsumen. Di sisi lain memudahkan

masyarakat mencari produk yang dibutuhkan dan digemari.

59
Studio Perencanaan

Rencana Pengembangan

encana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)

Pemasaran

2. E-commerce

Dengan berkembang pesatnya teknologi jaringan internet di Indonesia, hal ini secara otomatis mendorong perkembangan bisnis jual beli berbasis online atau biasa disebut dengan e-commerce. Sistem Aplikasi Watumalang.Go yang di desain menyerupai dengan pasar konvensional tetapi berbasis online. Tujuannya untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi aktifitas jual beli tanpa harus bertatap muka. Adapun cara untuk menjual hasil pertanian secara online yaitu memiliki aplikasi Watumalang.Go yang akan digunakan sebagai pemasaran produk unggulan. Watumalang.Go ini memang sengaja dibuat sebagai sarana untuk para pelanggan yang membutuhkan produk hasil pertanian dan peternakan, dengan dilengkapi berbagai fasilitas di dalamnya.

60
R
Studio Perencanaan

Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)

Fasilitas brometer harga, yaitu sebagai sarana bagi para petani, peternak, pedagang dan pelanggang untuk mengecek dan melihat harga komditas di daerah masing-masing.

Fasilitas lelang komoditas online, yaitu sebagai sarana bagi para petani dan peternak untuk melelang komoditasnya secara online dan realtime.

Failitas kios online, yaitu sebagai sarana bagi para petani dan peternak untuk memajang komoditasnya layaknya toko di dunia offline.

Fasilitas aplikasi mobile, yaitu sebagai sarana bagi para petani, peternak dan pedagang, untuk berinteraksi langsung dengan calon pembeli dengan harga dan kuantiti ritel.

Sarana dan prasarana, yaitu sebagai penyedia kebutuhan alat dan mesin pra dan pasca panen terlengkap mulai dari pupuk, pestisida, handtraktor, hingga pelatihan dan software pertanian.

Sistem pembayaran, yaitu sebagai penyedia metode pembayaran yang bervariasi aman dan mudah.

Produk langsung dan segar, yaitu semua produk yang dijual di ecommerce adalah produk segar yang datangnya dari para petani dan peternak langsung dari kebun.

Produk UMKM , yaitu semua produk hasil olahan matang dari hasil pertanian, perkebunan

yang di jual dengan kemasan , dan bisa di kirim ke seluruh Indonesia

Pelayanan pengiriman, yaitu semua produk yang ada di e-commerce ini dapat dikirim ke

seluruh wilayah di Indonesia

Promo, yaitu memberikan penawaran khusus dengan harga terbaik dan akan senantiasa

menghadirkan kemudahan diserati kejutan dan promo potongan harga di setiap

pembelanjaan pelanggan.

61
Area dan tanggal Pengiriman : Wonosobo -Sabtu 31 Desember 2022
1. 2 3. 4 5. 6 7. 8. 9. 10.
fasilitas Aplikasi Watumalang Go di dalamnya seperti:
Pemasaran
Studio Perencanaan
Rencana Pengembangan

BAB 4

Indikasi Program

ZONA KEGIATAN

Pengembangan

Sarana dan

Prasarana

Pembangunan Sekolah

Dasar (SD) 7 unit

LOKASI (DESA)

Indikasi Program

Pembangunan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) 5 unit

Pembangunan Sekolah

Menengah Atas (SMA) 9 unit

Watumalang, Wonosroyo, Gumawang Kidul, Banyukembar, Kalidesel, Mutisari, dan Krinjing

Wonosroyo, Kalidesel, Bayukembar, Wonoroto, dan Lumajang

Gondang, Limbangan, Bumiroso, Wonoroto, Binangun, Krinjing, Kalidesel, Mutisari, dan Pasuruan

Pembuatan tandon

air bersih

Pemerataan

penggunaan PAMSIMAS, sumur bor atau sendang

Krinjing, Kalidesel, Mutisari, Pasuruan, dan Wonokampir

Semua desa di Kecamatan

Watumalang

Disdikpora Kabupaten

Wonosobo

DPUPR Kabupaten

Wonosobo dan Bappeda

Kabupaten

Wonosobo

STAKEHOLDER TAHAP I TAHAP II 2 0 2 3 2 0 2 5 2 0 2 6 2 0 2 7 2 0 2 8 2 0 2 9 2 0 3 0 2 0 3 1 2 0 3 2 2 0 2 4 62
1. Pendidikan 2. Air Bersih Studio Perencanaan

Indikasi Program

Studio Perencanaan

ZONA KEGIATAN

LOKASI (DESA)

Pemerataan penyebaran

jaringan air bersih

Pelebaran Jalan

Pemberian lapisan

aspal

Semua desa di Kecamatan

Watumalang

Gondang - Kuripan

Wonoroto, Wonosroyo, Banyukembar, dan Gumawang

Kidul

Pemeliharaan jalan

Semua desa di Kecamatan

Watumalang

Pemerataan

penyebaran Tempat

Pembuangan Sampah

(TPS)

Semua desa di Kecamatan

Watualang

DPUPR Kabupaten

Wonosobo dan Bappeda Kabupaten

Wonosobo

Dinas Lingkungan

Hidup Kabupaten

Wonosobo

STAKEHOLDER TAHAP I TAHAP II 2 0 2 3 2 0 2 5 2 0 2 6 2 0 2 7 2 0 2 8 2 0 2 9 2 0 3 0 2 0 3 1 2 0 3 2 2 0 2 4 63
3. Jaringan Jalan 4. Persampahan 3. Jalan

Indikasi Program

Studio Perencanaan

ZONA KEGIATAN

LOKASI (DESA)

Pemetaan lahan

pengumpulan limbah

sampah

Semua desa di Kecamatan

Watualang

Pemerataan jaringan

telekomunikasi

Pembangunan jaringan

telekomunikasi dengan

menggunakan menara

telekomunikasi

Agribisnis Hulu

Pembangunan rumah

benih

Penyediaan sarana

produksi (benih sumber, pupuk, pestisida, dan prosesing benih)

Semua desa di Kecamatan

Watumalang

Krinjing, Watumalang, Gumawang

Kidul, dan Wonokampir

Desa Kalidesel dan Desa Mutisari.

Desa Kalidesel dan Desa Mutisari.

Dinas Lingkungan

Hidup Kabupaten

Wonosobo

Dinas Komunikasi

dan Informatika

Kecamatan

Wonosobo

Dinas pangan, perikanan dan

pertanian daerah

Wonosobo

64 STAKEHOLDER TAHAP I TAHAP II 2 0 2 3 2 0 2 5 2 0 2 6 2 0 2 7 2 0 2 8 2 0 2 9 2 0 3 0 2 0 3 1 2 0 3 2 2 0 2 4
1. Rumah Benih 5. Telekomunikasi

Indikasi Program

Studio Perencanaan

STAKEHOLDER ZONA KEGIATAN

UsahaTani

Penyediaan alat angkut

benih berupa kendaraan

pengangkut

Pembangunan rumah

ternak

Pengembangbiakan ayam

petelur dan kambing etawa

Penyediaan prasaraa

pemindahan hewan

ternak ke kawasan usaha

tani

Penyuluhan kepada petani

dan kelompok tani oleh

balai penyuluh pertanian

Desa Kalidesel dan Desa Mutisari.

Desa Pasuruan, Desa Binangun, dan Desa Wonokampir.

Desa Watumalang, Desa Gumawang

Kidul, Desa Krinjing, Desa Lumajang

dan Desa Kuripan

Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah

Wonosobo

Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah

Wonosobo

Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah

Wonosobo

65
LOKASI (DESA)
TAHAP I TAHAP II 2 0 2 3 2 0 2 5 2 0 2 6 2 0 2 7 2 0 2 8 2 0 2 9 2 0 3 0 2 0 3 1 2 0 3 2 2 0 2 4
2. Rumah Ternak 1. Demokrasi Plot

Studio Perencanaan

Pembuatan Klinik

Konsultan Agropolitan (KKA)

Desa Watumalang, Desa Gumawang

Kidul, Desa Krinjing, Desa Lumajang dan Desa Kuripan.

Penanaman dan

perawatan bibit unggul

holtikultura dan benih

unggul perkebunan

Desa Watumalang, Desa Gumawang

Kidul, Desa Krinjing, Desa Lumajang dan Desa Kuripan.

Penyediaan kandang

pertama

Perawatan ayam betelur dan kambing etawa

Desa Watumalang, Desa Gumawang Kidul, Desa Krinjing, Desa Lumajang dan Desa Kuripan.

Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah

Wonosobo

Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah

Wonosobo

Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah

Wonosobo

66
LOKASI (DESA) STAKEHOLDER ZONA KEGIATAN TAHAP I TAHAP II 2 0 2 3 2 0 2 5 2 0 2 6 2 0 2 7 2 0 2 8 2 0 2 9 2 0 3 0 2 0 3 1 2 0 3 2 2 0 2 4
Indikasi Program
3. Budidaya Ternak 2. Budidaya Benih Unggul

Agribisnis Hilir Pengolahan hasil budidaya

ternak dan budidaya

tanaman holtikultura serta

perkebunan

Pembangunan werehouse

berupa tempat penyimpanan

sementara dan pengambilan

hasil produksi

Desa Banyukembar dan

Desa Wonoroto.

Penyediaan pasar tani sebagai

pemasaran produk langsung

dari petani, hasil ternak

seperti daging, telur dan susu.

E-Commerce dengan

membuat aplikasi

Watumalang.Go

Desa Wonosroyo, Desa Banyukembar, Desa Gondang dan Desa Bumiroso.

Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah

Wonosobo

Dinas perdagangan, koperasi, usaha

kecil dan menegah dan Dinas pangan, perikanan dan pertaniah daerah

Wonosobo

67
LOKASI (DESA) STAKEHOLDER ZONA KEGIATAN TAHAP I TAHAP II 2 0 2 3 2 0 2 5 2 0 2 6 2 0 2 7 2 0 2 8 2 0 2 9 2 0 3 0 2 0 3 1 2 0 3 2 2 0 2 4
Studio Perencanaan
Indikasi Program
2. Pemasaran 1. Pengolahan
PROGRAMSTUDIPERENCANAANWILAYAHDANKOTA FAKULTASTEKNIK UNIVERSITASSEMARANG TAHUN2022 S T U D I O P E R E N C A N A A N

Turn static files into dynamic content formats.

CreateĀ aĀ flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.