PROGRAMSTUDIPERENCANAANWILAYAHDANKOTA

FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITASSEMARANG

TAHUN2022
PROGRAMSTUDIPERENCANAANWILAYAHDANKOTA
FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITASSEMARANG
TAHUN2022
"Ekonomi Unggul Dengan Konsep Agropolitan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah sehingga
penulisan Buku Rencana Masterplan Kecamatan Watumalang dapat terselesaikan.
Dan juga kami berterima kasih kepada Kepala Kecamatan
Watumalang beserta sekretaris dan staff, atas kontribusi dalam
penyempurnaan buku ini serta masyarakat Kecamatan Watumalang
dan semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian
buku ini. Buku panduan ini membahas rencana pengembangan potensi yang
ada di Kecamatan Watumalang dengan menggunakan berbagai
analisis dengan jelas, sehingga sehingga mudah dipahami pembaca.
Harapan kami agar buku masterplan ini dapat digunakan sebagai
acuan dasar dalam rencana pengembangan potensi yang ada di Kecamatan Watumalang
Team Kelompok 2
TiasaAdimagistra,S.T., M.P.W.K.
Rencana Tata Ruang
Rencana Struktur Tata Ruang
Rencana Penetapan Kawasan Strategis
Rencana Pengembangan Fisik dan Non Fisik
Kecamatan Watumalang merupakan salah satu dari 15
kecamatan di Kabupaten Wonosobo, terletak antara 7Ė 15ā 20ā
sampai 7Ė 18ā 00ā Lintang Selatan (LS) dan 109Ė 47ā 35ā sampai
109Ė 54ā 59ā Bujur Timur (BT). Berjarak 13 km dari Ibu Kota
Kabupaten Wonosobo dan 132 km dari Ibu Kota Provinsi Jawa
Tengah (Semarang). Kecamatan Watumalang terdiri dari 1
Kelurahan dan 15 Desa. Mempunyai luas hektar
6.821,66
atau dari luas wilayah Kabupaten Wonosobo. Luas
6,93%
wilayah terbesar yaitu di Desa Krinjing sebesar 808,549 hektar, sedangkan luas wilayah terkecil yaitu di Desa Bumiroso sebesar
97,829 hektar.
Batas wilayah yang ada di Kecamatan Watumalang :
Sebelah Selatan
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Barat
: Kecamatan Sukoharjo dan Leksono
: Kecamatan Kejajar dan Banjarnegara
: Kecamatan Mojotengah dan Wonosobo
: Kabupaten Banjarnegara
Lokasi Kecamatan Watumalang terletak di kawasan pegunungan. Jarak yang dekat dari Alun-alun
Wonosobo sehingga memudahkan akses dalam memasarkan barang dan jasa ke wilayah lain
Kawasan Kecamatan Watumalang memiliki berbagai macam potensi sumber daya alam yang mendukung oleh kondisi lahan dan iklim pada kawasan ini. Lahan yang dikembangkan pada wilayah ini merupakan lahan pertanian dan perkebunan. Sehingga hasil perkebunan dan pertanian bisa
didistribusikan di wilayah Kabupaten Wonosobo dan luar wilayah Kabupaten Wonosobo Hasil sumber daya alam pertanian dan perkebunan biasanya di ekspor ke Banjarnegara, Jakarta dan luar Pulau Jawa.
Selain potensi, juga terdapat berbagai macam permasalahan yaitu infrastruktur jalan, pendidikan, persampahan, dan air bersih.
Infrastruktur jalan : Kerusakan jalan di Kecamatan Watumalang umumnya disebabkan oleh faktor yang berbeda, diantaranya perubahan suhu, bencana alam, material konstruksi perkerasan, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, serta tonase atau muatan kendaraan berat yang melebihi kapasitas serta volume kendaraan yang semakin meningkat.
Pendidikan : Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Watumalang umumnya masih rendah dimana
mayoritas pendidikannya sampai tingkat SMP, sehingga tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan formal juga ikut rendah, banyak faktor yang mempengaruhinya salah satu nya yaitu
keadaan ekonomi.
Persampahan : Kurangnya TPS di Kecamatan Watumalang dan kesadaran masyarakat, menjadikan
masyarakat membuang sampah pada aliran sungai sekitar permukiman warga, mengingat banyaknya
sampah yang dihasilkan masyarakat baik dari sampah rumah tangga atau sampah industri UMKM
Air bersih : Sumber mata air dari pusat sumber mata air belum mengalir secara merata karena faktor
kondisi wilayah Desa Bumiroso yang berada di dataran rendah, mengakibatkan beberepa desa yang
letaknya lebih jauh belum bisa tersalur dengan baik
Studio PerencanaanKecamatan Watumalang didominasi jenis tanah regosol dan andosol. tanah regosol memiliki PH tanah 6-7 yang cocok untuk jenis tanaman palawija dan jenis buah-buahan. Sedangkan tanah andosol
memiliki PH tanah 5-7 Dengan kandungan tersebut sangat subur, sehingga berpotensi untuk ditanami berbagai jenis tanaman pertanian, tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Studio Perencanaan
Kecamatan Watumalang memiliki luas 6.821,66 ha dengan lahan
pertanian seluas 6.132,87 ha dan lahan bukan pertanian seluas 688,79 ha.
Penggunaan lahan terbesar di Kecamatan Watumalang yaitu berada di Desa Krinjing yang diperuntukan sebagai pertanian yaitu seluas 808,50 Ha
dan hutan produksi tanaman seluas 94,60 Ha sedangkan penggunaan
lahan untuk permukiman terbesar ada di Desa Gunawang Kidul yaitu
seluas 119,05 Ha. Kemudian penggunaan terbesar untuk perkebunan ada
di Desa Binangun yaitu seluas 613,65 Ha.
Rata-rata kemiringan tanah di Kecamatan Watumalang adalah 1040%. Pada Wilayah Kecamatan Watumalang bagian atas yang terletak di Desa Krinjing, Desa Mutisari, Desa Kalidesel, Desa Binangun, Desa Wonokampir, Desa Pasuruhan, Desa Watumalang, Desa Wonosroyo, Desa Banyu Kembar, Desa Gumawang Kidul, Desa Lumajang dan Kelurahan Wonoroto memiliki kemiringan antara 15 sampai >45%.
Kawasan yang memiliki kelerengan cukup datar terletak di Desa Bumiroso, Desa Gondang, Desa Limbangan dan Desa Kuripan.
Letak Kecamatan Watumalang yang berada di pegunungan dikeli
oleh perbukitan dan Gunung Bismo mengakibatkan adanya bencana y
paling rawan dan sering terjadi yaitu bencana longsor. Karena Kecama
Watumalang memiliki kelerengan yang cukup curam sehingga menjad
wilayah ini rawan terhadap bencana tanah longsor, terutama pada s
curah hujan yang cukup tinggi.
Peternakan kambing etawa yang berasal dari hobi masyarakat individu, lalu berkembang menjadi komunitas
pecinta kambing etawa sehingga menjadikan Kecamatan Watumalang sebagai tuan rumah dalam perlombaan
kecantikan kambing etawa, disamping itu susu kambing etawa juga bisa dijadikan pemasukan bagi peternak
Dalam sektor pertanian yang paling berpotensi berada di Desa Kuripan, Limbangan, Wonoroto, Sayangan, dan Bumiroso. Desa tersebut merupakan penghasil bahan pokok pangan yang sudah tersebar di semua wilayah
Watumalang. Untuk tanah pertanian milik pribadi dan kelompok tani sudah terkelompokkan sesuai bidangnya
atau sesuai hasil taninya sendiri. Pusat perindustrian hasil tani di Kecamatan Watumalang berada di Desa Wonoroto. Banyaknya perkebunan yang menghasilkan sayuran seperti, tomat, padi, cabai, kol, dan buahbuahan. Contoh hasil sayur-sayuran di Kelurahan Wonoroto, padi berada di Desa Gondang serta buah-buahan seperti durian, alpukat, dan mangga berada di Desa Limbangan.
Masyarakat memanfaatkan dataran tinggi Kecamatan Watumalang sebagai perkebunan salak, tembakau, dan nanas yang berada di Desa Lumajang, Wonoroto, Krinjing, Kalidesel, Binangun, dan Pasuruan. Hasil perkebunan tersebut dijual kepada para pengepul untuk langsung di kirim keluar kota.
Hasil perkebunan juga menjadi salah satu hasil pendapatan terbesar bagi warga Watumalang.
Jalan
Kerusakan jalan di Kecamatan Watumalang umumnya disebabkan oleh
faktor yang berbeda, diantaranya perubahan suhu, bencana alam, material konstruksi perkerasan, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, serta tonase
atau muatan kendaraan berat yang melebihi kapasitas serta volume
kendaraan yang semakin meningkat
Kurangnya TPS dan kesadaran masyarakat di Kecamatan Watumalang menjadikan masyarakat membuang sampah pada aliran sungai sekitar
permukiman warga, mengingat banyaknya sampah yang dihasilkan masyarakat baik dari sampah rumah tangga atau sampah industri UMKM.
Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Watumalang umumnya masih
rendah dimana mayoritas pendidikannya sampai tingkat SMP, sehingga tingkat
kesadaran masyarakat terhadap pendidikan formal juga ikut rendah, banyak
faktor yang mempengaruhi salah satunya yaitu keadaan ekonomi.
Sumber mata air di Desa Bumiroso belum mengalir secara merata karena
faktor kondisi wilayah Bumiroso yang berada di dataran rendah, mengakibatkan beberepa desa yang letaknya lebih jauh belum bisa
tersalurkan dengan baik.
Rencana pola ruang Kecamatan Watumalang yang direncanakan dengan mengembangkan potensi pertanian dan perkebunan di Kecamatan Watumalang. Detail
perencanaan di Kecamatan Watumalang adalah pengembangan potensi pertanian dan perkebunan hampir di seluruh desa untuk mendukung perekonomian. Rencana
pengembangan ini juga tidak mengubah atau mengurangi lahan hijau di Kecamatan Watumalang.
Rencana Pola Ruang di Kecamatan Watumalang terbagi menjadi 2 yaitu :
Kawasan Lindung
Kawasan lindung rawan longsor yang terdapat di semua desa di Kecamatan Watumalang. Kawasan lindung resapan air berada di Desa Krinjing, Desa Mutisari dan Desa Kalidesel
Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya pertanian lahan basah yang terdapat di IKK
Wonoroto, Desa Kuripan, Desa Limbangan, Desa Gondang, Desa Bumiroso dan termasuk paling sedikit di Desa Watumalang dan Desa Wonosroyo. Kawasan budidaya pertanian lahan kering yang terdapat di hampir seluruh Kecamatan Watumalang. Kawasan budidaya perikanan yang terdapat di Desa Bumiroso.
Kawasan budidaya perkebunan yang terdapat di seluruh
Kecamatan Watumalang termasuk dibagian paling atas Desa Krinjing, Desa Mutisari, Desa Kalidesel, Desa Binangun, Desa Wonokampir, Desa Lumajang, Desa Wonoroto, Desa Pasuruhan, Desa Watumalang dan lainnya.
Di Kecamatan Watumalang memiliki 2 penetapan kawasan strategis diantaranya yaitu :
1.Kawasan untuk fungsi dan daya dukung lingkungan.
Kawasan Dataran Tinggi Dieng yang berada di Desa Krinjing.
Kawasan Resapan Air yang terdapat di Desa Krinjing.
2.Kawasan untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi.
Kawasan Sentra Usaha Kecil yang terdapat di Desa Kuripan.
Studio Perencanaan
Rencana Pengembangan Sarana Pendidikan
Kondisi sarana di Kecamatan Watumalang sudah cukup memadai hal ini berdasarkan hasil dari analisis proyeksi kebutuhan sarana. Dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Watumalang hanya perlu penambahan sarana pendidikan guna menunjang kebutuhan masyarakat, adapun
penambahan sarana pendidikan hingga tahun 2030 yaitu :
Sekolah Dasar (SD) 7 unit.
Desa Watumalang, Desa Wonosroyo, Desa Gumawang Kidul, Desa
Banyukembar, Desa Kalidesel, Desa Mutisari, dan Desa Krinjing.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 Unit.
Desa Wonosroyo, Desa Banyukembar, Desa Lumajang, Desa Kalidesel, dan Desa Wonoroto.
Sekolah Menengah Akhir 9 (SMA)
Desa Gondang, Desa Bumiroso, Desa Limbangan, Desa Watumalang, Desa
Wonoroto, Desa Binangun, Desa Krinjing, Desa Kalidesel, dan Desa Wonokampir.
Rencana pengembangan prasarana
. āŗ Air Bersih
Pembuatan tandon air bersih di Desa Krinjing, Desa Kalidesel, Desa
Mutisari, Desa Pasuruan, dan Desa Wonokampir.
Pemerataan penggunaan PAMSIMAS, sumur bor atau sendang ke wilayah yang belum mendapatkan air bersih yang cukup.
Pemerataan penyebaran jaringan air bersih ke semua wilayah
pemukiman dan area yang membutuhkan untuk mengurangi
kekeringan.
Pemeliharaan lingkungan disekitar sumber mata air yaitu Desa Bumiroso.
Pemerataan penyebaran tempat pembuangan sampah (TPS) ke semua wilayah pemukiman dan area yang membutuhkan.
Pemanfaatan sumber daya masyarakat sebagia
pengelola limbah sampah.
Pemetaan lahan pengumpulan limbah sampah basah di setiap desa agar bisa dimanfaatkan warga desa.
Peningkatan perawatan dan pemeliharaan TPS yang ada dan yang akan dibangun.
Pengembangan TPS 3R di sekitar pasar Agrobisnis (pengolahan sampah organik menjadi pupuk untuk pertanian).
Rencana pengembangan prasarana
.
Pemerataan jaringan telekomunikasi di seluruh
Desa/Kelurahan.
Pengembangan jaringan telekomunikasi dengan
menggunakan menara telekomunikasi di beberapa desa
yaitu Desa Krinjing, Desa Watumalang, Desa Gumawang
Kidul, dan Desa Wonokampir.
a) Peningkatan Kemampuan Pengolahan
Peningkatan kemampuan sumber daya manusia pada pengolahan prapanen maupun pasca panen Upaya tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan para petani dalam memproduksi serta mengolah hasil produksi usaha tani menjadi komoditas unggul yang bernilai jual tinggi.
b) Peningkatan Kemampuan Pemasaran Hasil Produksi.
Upaya ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan petani dalam menyikapi berbagai kondisi pada pasar. Keterlibatan unsur swasta/kalangan industri dan kalangan pasar, sangat diperlukan secar nyata untuk memberikan banyak wawasan yang lebih luas sekaligu membuka peluang kerjasama dalam perkembangan jaringan pemasara untuk komoditas pertanian yang lebih baik.
Pengembangan untuk kelembagaan dapat diarahkan guna mewujudkan berbagai keterkaitan
yang sinergis antar lembaga penunjang yang ada.
a) Pengembangan Kelompok Tani
Upaya ini meliputi masa reorientasi dalam pengembangan usaha tani menuju pengembangan
kelembagaan kelompok tani komoditas unggulan, peningkatan kualitas yang diwujudkan dengan
peningkatan kualitas manajemen organisasi kelompok tani dan peningkatan jumlah anggota
kelompok
b) Pengembangan Program Klinik Konsultasi Agropoltan (KKA)
Klinik Konsultasi Argopolitan (KKA) merupakan unit pelayanan publik terhadap para petani dan peternak di Kecamatan Watumalang. Klinik ini merupakan tempat para pelaku utama dan pelaku
usaha yang ada diwilayah binaan Kecamatan Watumalang yang direncanakan di Desa Kuripan
Program KKA memberikan tenaga kesehatan dari luar Kecamatan Watumalang dengan konsep
pembayaran individu dalam berkonsultasi untuk mencari pemecahan masalah yang diha
yang terkait dengan usaha tani dan ternaknya seperti pada budidaya pertanian
pengendalian organisme pengganggu tanaman serta kesehatan hewan ternak.
c). Peningkatan Kompetensi Lembaga Penyuluhan
Upaya ini ditujukan untuk mewujudkan lembaga-lembaga penyuluh yang dapat terorga
memiliki keterkaitan yang kuat antara lembaga dengan Lembaga pendukung yang lain
meningkatkan kemandirian petani Upaya ini dilakukan dengan langkah-langkah me
meningkatkan desentralisasi pelayanan jasa pada pendidikan dan penyusunan prog
penyediaan fasilitas untuk balai penyuluh pertanian yang mampu berperan sebagai lem
pusat informasi dan komunikasi, dan peningkatan kualitas SDM penyuluh.
Pengembangan dalam pemasaran dilakukan untuk meningkatkan berbagai akses petani
terhadap pasar baik untuk skala lokal, regional, nasional, dan ekspor, sehingga dapat
diharapkan terbentuk jaringan distribusi produk kawasan agrobisnis yang kuat dan berkesinambungan.
1) Pengembangan Sarana dan Prasarana Pemasaran Produk Unggulan
Upaya ini ditujukan untuk penyediaan sarana dan prasarana penunjang sehingga mampu
memperlancar dan memudahkan pemasaran produk unggulan yang meliputi pengembangan
untuk pasar atau terminal agribisnis.
2) Pengembangan Kebijakan Penguatan Pasar
Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan segi pemasaran produk kawasan agribisnis melalui
berbagai optimalisasi peran dari pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan yang
mampu memperkuat berbagai jaringan pemasaran, seperti kebijakan dalam budaya konsumsi
komoditas unggulan. Kebijakan untuk pengembangan dan untuk fasilitas kerjasama
perdagangan antar wilayah di sekitarnya. Peningkatan dalam kemudahan prosedur investasi
yang mampu memberi dukungan dan modal. Serta fasilitas akses terhadap lembaga yang
mengurusi sertifikasi dan akreditasi produk pertanian unggul di Kecamatan Watumalang.
Lokasi yang strategis untuk bercocok tanam
dengan hasil yang melimpah sehingga lokasi
tersebut berpotensi sebagai kawasan industri.
Hasil perkebunan dan kondisi alam yang indah
dapat berpotensi sebagai destinasi wisata.
Kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan alam dapat memicu bencana alam.
Kurangnya SDM sehingga mengakibatkan generasi muda lebih memilih merantau daripada menggali dan mengembangkan potensi alam di wilayahnya.
Rusaknya infrastruktur jalan utama menghambat mobilisasi masyarakat untuk berkembang dan maju.
Lokasi yang strategis yaitu area perbukitan
dengan lahan yang subur dengan debit curah
Kurangnya kepedulian masyarakat akan
hujan yang cukup mampu menghasilkan berbagai
macam hasil pertanian, hal tersebut masih rawan
bencana alam.
pentingnya kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Rusaknya infrastruktur mengakibatkan
terhambatnya pengembangan sumber daya yang ada.
Perlunya sosialisasi dan pelatihan khusus untuk menghasilkan produk dan sumber daya unggulan.
Lokasi strategis untuk bercocok tanam seperti padi, sayur-sayuran, buah-buahan, dan sebagainya.
Hasil perkebunan berupa Salak Pondoh dan Kopi Krinjing merupakan pemasok terbesar di Kabupaten Wonosobo.
Kawasan perbukitan dengan potensi pemandangan sebagai kawasan wisata.
Kawasan budidaya Kambing Etawa untuk
diperjual belikan maupun di konteskan mempunyai harga jual yang tinggi
Bencana alam banjir dan longsor yang bisa datang sewaktu-waktu berakibat kerusakan sarana dan prasarana serta berpengaruh pada aktivitas manusia.
Perubahan cuaca yang ekstrim berpengaruh pada sektor ekonomi dan kebutuhan aktivitas manusia.
Kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dengan membuang limbah ke sungai
Rusaknya infrastruktur jalan utama sebagai akses pusat Kecamatan. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak.
Akses yang sulit menuju kawasan pariwisata karena jalan rusak.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang standart produksi UMKM
Menjadi kawasan industri UMKM terbesar di Kabupaten Wonosobo.
Menjadi kawasan pariwisata karena pesona keindahan alam di wilayah tersebut.
Pemasok ikan air tawar terbesar di Kabupaten Wonosobo.
Terbukanya lapangan pekerjaan yang beragam, melihat banyaknya potensi alam yang ada di Kecamatan Watumalang.
Kecamatan Watumalang memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai kawasan agropolitan. Hal ini ditinjau
dari ketersediaan sumber daya alam yang menunjang seperti hasil pertanian, kelompok tani yang aktif serta kegiatan masyarakat yang didominasi oleh kegiatan bercocok tanam.
Strategi pengembangan kawasan agropolitan Kecamatan Watumalang berada pada dalam posisi menguntungkan dan memiliki kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir kelemahan yang ada agar mampu
menghadapi berbagai ancaman. Berdasarkan hasil dari perhitungan SWOT tersebut, strategi yang dapat diutamakan untuk mengembangkan kawasan agropolitan Kecamatan Watumalang lebih lanjut adalah strategi S-O yaitu terus
mengembangkan pertanian di Kecamatan Watumalang ke arah pertanian organik dan ramah lingkungan dengan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak dan instansi terkait dan memberdayakan masyarakat untuk ikut serta dalam
menggiatkan perekonomian terutama di bidang pertanian dan mengajak masyarakat tani untuk ikut tergabung dan aktif terlibat dalam organisasi yang telah terbentuk
Memanfaatakan potensi sumber daya alam untuk kebutuhan masyarakat dengan
memperhatikan pengelolaan tata ruang dan lingkungannya.
Terwujudnya kawasan pertanian unggul sebagai penggerak perekonomian yang mampu mensejahterakan masyarakat Kecamatan Watumalang.
Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan wilayah dan peningkatan keterkaitan desa dan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan usaha tani yang berdaya saing berbasis
kerakyatan, berkelanjutan (tidak merusak lingkungan) dan terdesentralisasi (wewenang berada di pemerintah daerah dan masyarakat) di kawasan agropolitan.
Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui penguatan komoditas dan produk unggulan desa di sektor agropolitan.
Mengembangkan, memperbaiki, serta memelihara infrastruktur dari sarana prasarana publik yang sudah ada.
Membangun dan membina kelompok tani yang mandiri, kreatif, inovatif dan produktif.
a Peningkatan kemandirian masyarakat (tokoh petani, tokoh masyarakat dan LSM) dengan memberikan peran kepada masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
b. Penguatan kapasitas kelembagaan tani yang mengarah pada pengembangan koperasi atau asosiasi atau bentuk lain yang cocok dengan kondisi kawasan, pada kelembagaan ini juga dikembangkan kegiatan simpan pijam atau lembaga keuangan mikro untuk membantu permodalan masyarakat perdesaan.
c. Pengembangan Klinik Konsultasi Agropolitan (KKA) yang berfungsi sebagai sumber informasi (modal, pasar, teknologi dan pelatihan) bagi petani dan peternak sekitarnya. d Pemberian insentif kepada pelaku agribisnis untuk mengembangkan produksi dan produk komoditas unggulan (harga dasar, pajak, permodalan dan lain-lain).
Kecamatan Watumalang memiliki potensi pertanian, perkebunan, dan peternakan yang menjadikan hal penting dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Kawasan Agropolitan menyediakan bahan rujukan dan kerangka dasar perencanaan
dalam pengembangan kawasan agropolitan sekaligus untuk memberikan arahan yang jelas dan sinergis bagi para pemangku kepentingan. Dengan dilaksanakannya kegiatan pembuatan Masterplan Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kecamatan
Watumalang untuk disesuaikan dengan kondisi eksisting dan dilanjutkan agar pengembangan kawasan agropolitan bisa lebih terarah dan terkoordinasi yang membidangi serta memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi.
"Ekonomi Unggul dengan Konsep Agropolitan"
Tujuan Pengembangan
Mengembangkan Kawasan Kecamatan Watumalang sebagai kawasan yang berbasis perkebunan, pertanian dan peternakan dengan konsep:
Mengapa Agropolitan ?
Agropolitan merupakan kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis. Dengan ini maka, Kecamatan Watumalang dapat
mengembangkan konsep "Ekonomi Unggul Dengan Konsep Argopolitan" sehingga kedepannya wilayah Kecamatan
Watumalang dapat menjadi kawasan yang meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya petani di kawasan agropolitan.
Turunan konsep pengembangan Kecamatan Watumalang
dengan menerapkan konsep āAgropolitan Berbasis Komoditas
Unggulanā : Sistem Agribisnis Hulu
1 2 3
(upstream agribusiness)
Pengembangan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang-barang modal bagi pertanian, seperti industri pembibitan/pembenihan hewan dan
tumbuhan, industri agrokimia (pupuk, pestisida, obat/vaksin ternak) dan industri agrootomotif (mesin dan peralatan pertanian) serta industri
pendukung
Produksi/usaha tani
(on-farm agribusiness)
Pengembangan kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana
produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hulu untuk
menghasilkan produk pertanian dan peternakan primer yang
termasuk ke dalam usaha tani dan ternak
Sistem Agribisnis Hilir
(down-stream agribusiness)
Pengembangan mengolah produk pertanian dan peternakan
menjadi produk olahan, baik produk awal maupun produk akhir, beserta kegiatan perdagangan di pasar domestik maupun di pasar internasional
Produksi benih tanaman pangan saat ini, merupakan industri tersendiri yang tidak terpisahkan dari sistem budidayanya. Dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan, pemerintah menggulirkan program Mandiri Benih dengan tujuan
membantu petani mendapat akses benih bermutu sehingga petani mampu menguasai teknologi budidaya untuk penangkaran benih. Keberhasilan Program
Desa Mandiri Benih (DMB) yang di gulirkan oleh Kementerian Pertanian sejak tahun 2015 hingga 2018, memberikan kontribusi nyata dalam upaya penyediaan benih unggul bersertifikat insitu.
Dengan bantuan DMB pada tahun 2018 terus berkembang menjadi produsen benih
padi yang telah mengharumkan Kabupaten Bulukumba sebagai pemasok ketersediaan benih padi Provinsi Sulawesi Selatan.
Program Desa Mandiri Benih tersebut tujuannya untuk meningkatkan kapasitas kemampuan petani agar mampu memproduksi benih untuk memenuhi kebutuhan di wilayahnya (insitu) secara mandiri dengan memberikan fasilitasi kepada kelompok tani/penangkar berupa gudang benih, lantai jemur, sarana produksi benih (benih sumber, pupuk, pestisida, sertifikasi dan prosesing benih), alat pengolahan dan pengemasan benih (seed cleaner, sealer, troly, kemasan, dll) serta alat angkut benih berupa motor roda tiga.
Desa Penrelompoe, Kabupaten Bulukumba saat ini mampu memproduksi benih padi
bersertifikat mencapai 1.000 ton per tahun melalui program Desa Mandiri Benih.
Usaha tani merupakan wadah bagi para petani atau peternak untuk berkumpul, bertukar pikiran, dan bekerjasama dalam mengembangkan
usaha tani di desa. usaha tani dibentuk guna meningkatkan sektor
pertanian melalui swadaya masyarakat. Salah satu usaha tani yaitu Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan.
Gapoktan Rukun Santoso bisa menjadi solusi yang baik untuk petani Desa Kajarhajo, dengan adanya Gapoktan Petani bisa lebih gampang untuk
mengakses bantuan dari pemerintah, seperti halnya dalam bantuan bibit, pupuk dan teknologi mesin pertanian. Bantuan pinjaman modal usaha tani
juga dijalankan dengan baik oleh Gapoktan Rukun Santoso, sehingga
petani ketika tidak mempunyai modal untuk melakukan usaha taninya
seperti modal untuk tanam bisa melakukan pinjaman kepada Gapoktan
Rukun Santoso.
Pada tahun 2013 Gapoktan Rukun Santoso berhasil meraih predikat sebagai gapoktan terbaik nasional, pada tahun yang sama Gapoktan Rukun Santoso berhasil memecahkan rekor MURI dengan tanam bersama sebanyak 1.701 orang.
Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten BanyuwangiTeknologi internet sangat bermanfaat dalam kehidupan sosial
masyarakat, teknologi ini mendorong pertumbuhan konsep
penyimpanan data dalam skala besar (big data) dan media
penyimpanan data terintegrasi (data center) yang dapat diakses dari
jarak jauh. Pemanfaatan teknologi internet dalam membantu unit-unit
produksi di desa adalah sebuah upaya yang sangat penting untuk
menunjang tumbuh kembang UMKM di era teknologi 4 0 Apalagi Bali
dikenal dengan ketaatan masyarakat terhadap adat, tentu akan
sangat baik apabila pemerintahan adat dapat menjadi poros dalam
menggerakkan ekonomi desa melalui berbasis teknologi internet
Baler Bale Agung, Kabupaten Negara Bali menerapkan teknologi informasi dalam bentuk E-commerce dengan nama Sukma Bali (Sistem Usaha Kerakyatan Masyarakat Bali).
Sukma Bali adalah aplikasi inovasi berbasis aplikasi mobile yang mengimplementasikan
sistem pembayaran langsung dari pedagang dan pembeli yang sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia. Aplikasi Sukma Bali menjangkau pasar tradisional desa yang
memudahkan konsumen untuk berbelanja online dengan metode pembayaran secara langsung
Sistem Agribisnis Hulu (upstream agribusiness)
Kalidesel, Mutisari, Wonokampir, Binangun, Pasuruan
Produksi/usaha tani (on-farm agribusiness)
Krinjing, Watumalang, Gumawang
Kidul, Lumajang, Kuripan
Sistem Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)
Wonosroyo, Banyukembar, Limbangan, Wonoroto, Gondang, Bumiroso
Rencana Pengembangan
Studio Perencanaan
Turunan konsep pengembangan Kecamatan Watumalang dengan menerapkan konsep āEkonomi Unggul Dengan Konsep Agopolitanā :
Pengelolaan
Pemasaran
Kecamatan
Watumalang
Usaha Tani
Demplot
Budidaya
Hulu
Kawasan Pengembangan
Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hulu
Rumah Ternak
Rumah ternak merupakan rumah pembibitan dan perawatan
ternak. Pada rencana pengembangan kawasan di kecamatan
Watumalang, Pembangunan rumah ternak akan direncanakan di Desa Wonokampir. Rencana pengembangan berupa :
Pengembangbiakan ayam petelur
Pengembangbiakan ayam petelur
rencanaya akan dibuat dari indukan
sampai penetasan telur dalam satu
kandang Dengan tersedianya rumah ternak
beberapa kendala yang menjadi hambatan
peternak akan terkendali, misalnya
memudahkan dalam pengawasan
kesehatan ayam petelur, kandungan gizi
pakan yang diberikan dapat sesuai
teknologi anjuran untuk ayam petelur, adanya jaminan keamanan ayam petelur
dari bahaya hilangnya ayam betelur saat
produksi telur.
3. 4.Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hulu
Salah satu daerah sentra pengembangan Kambing Etawa di Jawa
Tengah yaitu Kecamatan Watumalang. Kambing Etawa merupakan
komoditas unggulan dalam usaha peternakan. Kambing Etawa
merupakan kambing yang memiliki karakteristik baik dan khas, baik
ditinjau dari fisik seperti ukuran tubuh dan warna rambut, bentuk kepala, dan sebagainya.
Pengembangbiakan Kambing Etawa.
Dengan tersedianya rumah ternak Kambing Etawa bertujuan agar melakukan
seleksi pejantan yang unggul dengan pembuatan kandang di kawasan yang jauh
dari keramaian penduduk. Hal tersebut bertujuan menenangkan kambing saat
dikawinkan dan masyarakat sekitar peternakan tidak merasa terganggu atas segala
aktivitas budidaya kambing yang dilakukan. Rumah Kambing Etawa di kembangkan
di Desa Binangun dan Pasuruan
Rencana pemindahan hewan ternak
1.
Mensosialisasikan pemindahan hewan ternak ke kawasan hulu dan
usaha tani
Memberikan informasi keuntungan kepada masyarakat jika memindahkan
hewan ternaknya ke suatu kawasan keuntungannya meliputi;
Kemudahan perawatan (pakan, kebersihan dan kesehatan hewan ternak)
Mengurangi kerusakan lingkungan sekitar
Mengurangi makelar jual beli hewan
harga jual hasil ternak yang stabil
Memberikan informasi kerugian jika tidak dalam satu kawasan;
Sukarnya perawatan (pakan, kebersihan dan kesehatan hewan ternak)
Kerusakan lingkungan yang tidak merata (lahan kurang terawat
akibat limbah hewan ternak)
Maraknya makelar makelar jual beli hewan
Harga jual hasil ternak tidak stabil
Rencana pemindahan hewan ternak
Pemerintah dinas pangan pertanian dan perikanan Kabupaten Wonosobo untuk memberikan
bimbingan kepada masyarakat yang ditugaskan sebagai pengelola kawasan hulu sebagai
pembelajaran untuk memaksimalkan potensi hasil ternak yang dimiliki, seperti;
Cara mendirikan kandang hewan ternak sesuai dengan K3 (kebersihan, keamanan dan keindahan).
Cara pengembangbiakan hewan ternak unggulan.
Cara perawatan hewan ternak benar sehingga hasil pengembangbiakan atau pembesaran hewan
ternak tersebut menjadi varietas unggulan dengan nilai jual yang tinggi.
Setelah sosialisasi dan edukasi terlaksana, pemerintah atau pihak berkuasa dapat memberi
himbauan tentang tenggat pelaksanaan sentralisasi kawasan hewan ternak tersebut.
Sentralisasi dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan atau telah disepakati dari
semua pihak yang ikut melaksanaan rencanana pembuatan rumah bibit yaitu (peternak di seluruh Kecamatan Watumalang) dan pemerintah atau pihak berkuasa. Dengan harapan
terwujudnya rencana pembuatan rumah bibit.
Setelah terlaksananya empat tahapan diatas, segala proses kegiatan di dalam kawasan
sentralisasi peternakan tersebut mendapat pengawasan dari kelembagaan terkait.
Studio Perencanaan
Rumah benih merupakan rumah persemaian atau perawatan dari biji hingga menjadi tanaman yang tumbuh.
Bangunan yang berfungsi sebagai pembibitan, penyimpanan ataupun proses dari benih akan di bangun di kawasan Desa Kalidesel dan Desa Mutisari.
Tujuan di bangun rumah benih agar persemaian berlangsung dengan kondisi iklim yang terkendali untuk pertumbuhan tanaman dengan cara mempertahankan suhu, memperhitungkan transmisi cahaya, dan mengatur kelembaban udara secara merata sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman.
Benih yang baik sangat dibutuhkan untuk menghasilkan pohon yang bisa berbuah lebat atau menghasilkan sayur yang berkualitas.
Benih merupakan kunci utama keberhasilan agribisnis hortikultura. Penggunaan
benih bermutu dari varietas unggul yang tepat disertai budidaya yang tepat sesuai
SOP menjamin keberhasilan budidaya hortikultura. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan produktivitas dan produksi hortikultura diperlukan dukungan
perbenihan yang tangguh.
Dalam menciptakan benih unggul dan berkualitas salah satunya dengan
penyediaan sarana produksi, seperti benih sumber, pupuk, pestisida, dan
prosesing benih.
Tanaman salak merupakan tanaman buah yang disukai dan memiliki prospek usaha yang cemerlang. Untuk memperoleh hasil buah yang maksimal, tentunya benih yang digunakan
haruslah yang unggul dan bermutu baik. Tanaman salak merupakan tanaman tahunan, oleh sebab itu kesalahan dalam pembibitan akan berdampak buruk dalam pengusahanya. Oleh karena itu
pemilihan bibit salak perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan.
Rencana Pengembangan
Studio
Demplot (Demokrasi Plot) adalah aktivitas penyuluhan pertanian yang akan di kembangkan di Desa Gumawang Kidul dengan cara memperkenalkan dan memperagakan teknik-teknik pertanian. Kegiatan demplot dilaksanakan agar petani dapat langsung melihat dan mempraktikkan inovasi teknologi budidaya, varietas unggul baru, pemupukan dan lain-lain yang dianjurkan sehingga diharapkan menambah pengetahuan, perubahan sikap dan keterampilan petani dalam pelaksanaan budidaya.
Adapun rencana demplot yang akan digunakan yaitu:
Demplot penggunaan pupuk organik yang dilakukan oleh perusahaan pupuk yang bekerjasama dengan petani.
Demplot-demplot yang dilakukan oleh perusahaan pestisida (formulator), mengenai efektivitas pestisida yang mereka produksi.
Demplot benih yang akan diperbanyak atau ditangkarkan
Pembuatan Klinik Konsultan Argopolitan (KKA)
Stakeholder : Kelompok Tani, BPP (Balai Penyuluh Pertanian)
Budidaya Benih Unggul (holtikultura)
Sistem produksi benih unggul di Kecamatan Watumalang akan di kembangkan di Desa Krinjing di mana masyarakat tani mengambil benih unggulan di rencana kawasan hulu untuk dikembangkang di kawasan usaha tani.
Adapun rencana budidaya yang akan digunakan yaitu:
1.Penanaman
Sebelum tanaman dipindah ke media tanam sebaiknya media tanam perlu disiram terlebih dahulu Untuk memindahkan tanaman dari persemaian ke pot harus hati-hati jangan sampai akar tanamannya sampai banyak yang patah dan pemindahannya sebaiknya dilakukan pada sore hari.
2.Perawatan
Pengembangan bibit unggul didalam atau polybag lebih mudah karena kesehatan setiap tanaman lebih terkontrol dan penularan penyakit lewat akar dapat budidaya bibit unggulan dapat dipanen dalam waktu relative singkat sekitar 2-3 bulanan sudah dapat petik hasilnya.
Sistem produksi benih unggul di Kecamatan Watumalang akan di kembangkan di Desa Watumalang di mana masyarakat tani mengambil benih
unggulan di rencana kawasan hulu untuk dikembangkang di kawasan usaha tani.
Adapun rencana budidaya yang akan digunakan yaitu:
Penanaman Bibit 1
Bibit salak dipindahkan dari polybag dengan hati- hati, kemudian
masukkan ke dalam lubang tanam serta timbun dengan tanah yang
telah dicampuri pupuk. Penanaman dilakukan dengan hati-hati serta
membenarkan kalau akarnya tidak sampai rusak.Pasang ajir di sekitar
tumbuhan salak pondoh, serta pangkas 75% daunnya untuk mengurangi
penguapan. serta memperhatikan satu lahan jangan menggabungkan
satu tipe salak dengan tipe yang lain, tujuannya agar menjauhi adanya
pernikahan silang yang bisa memproduksi buah yang jauh dari harapan.
Dalam pemeliharaan ini, perlu dicoba suatu penyulaman atau penggantian bibit yang mati dengan bibit yang baru, kemudian memperhatikan bibit yang mana saja yang hendak berkembang dengan baik serta pula memproduksi buah. Jika ada bibit yang tidak baik dalam pertumbuhannya, maka lekas menyulamnya supaya hasil panen kamu dapat lebih optimal.
Bibit unggul merupakan kunci utama keberhasilan pengembangan komoditas peternakan. karena bibit unggul mampu meningkatkan produktivitas hewan ternak dengan hasil yang berkualitas guna menghasikan produk olahan makanan, serta kontes estetika, sistem produksi bibit unggul di Kecamatan Watumalang akan di kembangkan di Desa Lumajang.
Adapun rencana yang akan digunakan yaitu : Rencana Pengembangan ayam bertelur.
Bibit ayam petelur yang akan diternakan.
Ada dua bibit ayam di Indonesia yang biasa dijual, yaitu ayam ras petelur putih dan ayam petelur coklat. Ayam dengan ras petelur coklat memiliki ukuran sedikit lebih besar dari ayam petelur putih.
4.
Akan tetapi, secara kandungan nutrisi keduanya sama saja. Dalam memilih bibit ayam, perhatikan bahwa bibit haruslah sehat, tidak cacat, bulu menutup rata, pertumbuhannya normal, dan berasal dari indukan unggul atau penjual yang percaya.
Penyediaan Kandang Pertama
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk mulai melakukan budidaya ayam petelur adalah
menyiapkan lokasi atau kandang bagi ayam. Usahakan lokasi kandang cukup jauh dari pemukiman
warga, sehingga bau yang timbul dari kotoran atau dari ayam tersebut tidak sampai mengganggu
warga sekitar
Untuk pemilihan kandangnya, tipe kandang pilih, yaitu kandang panggung yang dibuat diatas
permukaan tanah dengan alas bambu secara berderret agar ayam tidak terperosok, kandang akan
lebih terlihat kering karena kotoran dan air langsung jatuh kebawah serta lebih aman saat ada
serangan hewan predator pemangsa ayama .
3.Pemberian Pakan
Hal selanjutnya yang harus direncanakan adalah cara pemberian pakan. Pakan yang berkualitas adalah pakan yang memiliki kandungan protein, karbohidrat, mineral, kalsium, dan vitamin untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi ayam., bisa memberikan pakan kepada ayam konsentrat, dedak, dan jagung yang sudah digiling. Karena ayam yang kuran
pakan tidak dapat memberikan hasil produksi yang maksimal Begitu juga ayam mendapat pakan akan membuat ayam tersebut mengalami penumpukan lemak produksi telur.
Perawatan Kesehatan dan Kebersihan
Perawatan kesehatan ayam bisa dilakukan melalui pemberian vaksin dan vitam
Dengan begitu, kekebalan tubuh ayam akan lebih terjaga. Kebersihan kandang j dijaga agar ayam lebih sehat. Jangan biarkan kotoran ayam sampai menu pembersihan berkala dengan menggunakan disinfektan atau cuci kutu untuk m agar lebih steril.
Masa Panen
Ayam petelur biasanya akan mulai menghasilkan telur setelah memasuki usia 4 bulan. Setiap hari ia akan menghasilkan telur yang dapat Anda panen atau kumpulkan. Nah, selesai dipanen, jangan langsung memasarkan telur tersebut. Lakukan penyortiran dan pisahkan telur yang bagus kualitasnya dengan telur yang abnormal. Biasanya telur yang abnormal memiliki ukuran yang lebih besar, lebih kecil, atau bentuknya terlalu lonjong atau gepeng Hanya telur yang berkualitas sajalah yang nantinya bisa Anda jual ke pasar atau tengkulak.
1. Pengembangan Kambing Etawa.
Pembuatan Kandang
Kandang untuk pejantan dibuat khusus dengan ukuran 125 cm x 150 cm per ekor atau
minimal 150 cm2 luas kandang Kandang dengan ruangan cukup luas akan membuat
kambing bisa bergerak leluasa sehingga kondisinya tetap kuat dan aktif. Kandang untuk
pejantan sebaiknya diletakkan terpisah jauh dari betinanya agar tidak mengganggu induk
yang sedang bunting atau beranak.
Kandang untuk betina yang belum beranak dibuat dengan ukuran 100 cm x 125 cm per ekor
Jika kambing-kambing betina dipelihara secara berkelompok, misalnya 4 ekor, sebaiknya
kandang dibuat dengan ukuran panjang 300 cm, lebar 150 cm, dan tinggi 175 - 225 cm.
Untuk induk betina yang sedang bunting tua atau siap beranak, sebaiknya ditempatkan di
kandang khusus yang berukuran 125 cm x 150 cm x 175 cm per ekor. Satu ekor anak domba
memerlukan luasan kandang yang berukuran 100 cm x 75 cm
Pemberian Pakan
Pakan ternak kambing terbagi menjadi dua yaitu pakan hijauan (berupa dedauan / rerumputan) dan pakan tambahan (berupa konsentrat), serta ada tambahan lainnya yaitu
silase yang merupakan pakan fermentasi dari rumput.
2. Pengembangan Kambing Etawa.
Meliharaan dan Perawatan Kesehatan Ternak Kambing
Perawatan kambing etawa agar tetap sehat dan lincah sebenarnya tak jauh beda dengan ternak kaki empat lainnya. Hal yang paling utama dilakukan adalah sanitasi kandang yang rutin. Tempat tinggal yang bersih dan nyaman akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan kesehatan ternak kambing.
3.
Salah satu kesalahan yang umum dilakukan oleh para peternak pemula adalah tidak memberikan makanan yang bervariasi, hanya monoton berupa pakan hijau
Reproduksi Kambing Etawa
4.
Pada saat mulai memasuki masa reproduksi, betina kambing etawa akan mulai bisa disebut dewasa setelah berumur 6 bulan, dan siap dikawinkan ketika telah berumur 10-12 bulan. Lama waktu birahi sekitar
1 ā 2 hari, dengan siklus birahi yang berselang selama 17 ā 21 hari. Ciri-ciri kambing yang sedang birahi dapat dilihat dari tingkah lakunya, yakni tampak lebih gelisah, nafsu makan dan minum menurun, selalu mengibaskan ekornya, kencing lebih sering, serta organ kemaluannya akan bengkak dan basah. Jika tanda
ā tanda tersebut terlihat, maka harus segera dikawinkan, baik secara langsung maupun suntik kawin atau inseminasi buatan (IB).
Lama waktu atau periode kehamilan (bunting) dari indukan kambing betina adalah sekitar 5 bulan. Dan setelah melahirkan, induk kambing perlu masa istirahat selama 2 bulan Pada masa tersebut, pola makan serta kebersihan ternak kambing sangat perlu dijaga untuk menghindari terjangkitnya cacingan dan terkena penyakit skabies/kudisan.
Kendaraan Terbuka
Hasil perkebunan dan pertanian yang belum dikemas harus dimuat dengan hati-hati
sehingga tidak terjadi kerusakan mekanis. Kendaraan pengangkut bisa dialasi atau
dilapisi dengan lapisan jerami tebal. Tikar atau karung dapat dipakai sebagai alas
untuk kendaraan pengangkut berkapasitas kecil.
Sistem ini juga telah diterapka pada truk terbuka yang digunakan
untuk mengangkut muatan curah sayuran hijau dan buncis. Bahan akan tetap baik ketika pengangkutan dilakukan waktu pagi hari sekali, sebelum matahari terbit.
Pendinginan untuk muatan terbuka sebaiknya dilakukan jika memungkinkan. Pada
kendaraan terbuka tanpa pendingin yaitu truk bisa dilengkapi dengan ventilasi
dengan caramenutupi permukaan muatan dengan kanvas yang dipasang sedikit
longgar dan ditambahkan alat penangkap angin terbuat dari lembaran logam.
Sedangkan penangkap angin sebaiknya diletakkan didepan bak truk dan lebih
tinggi dari badan truk.
Rencana pembuatan alat pengangkut ini akan dibuat dipusatkan di Desa Wonoroto serta didanani investor dari kelembaga swasta
dengan pembagian hasil setiap bulannya. Sistem pembayaran
langsung cash-on oleh petani dan peternak yang membutuhkan
untuk memudahkan pemasaran hasil produksinya ke kawasan hilir,
untuk pengelolaanya sendiri (supir) masih berbasis sumber daya masyarakatnya.
Rencana Pengembangan
Pengolahan
Pengolahan
Pemasaran
Pengolahan
Pemasaran
Studio Perencanaan
Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)
Hasil Dari Budidaya Benih
Jalur Pemasaran Langsung
Pemasaran melalui jalur ini paling banyak dilakukan oleh petani salak pondoh di beberapa desa di Kecamatan Watumalang. Pada jalur pemasaran ini, pengepul akan
datang ke lokasi perkebunan. Kiat-kiat yang harus diperhatikan petani antara lain :
1.Petani harus mengetahui harga pasaran salak pondoh pada saat panen agar harga
jual hasil panennya tidak ditekan pengepul.
2.Petani sebaiknya tidak berhubungan hanya dengan 1 ā 2 pengepul saja, agar petani
memiliki daya tawar dan memiliki beberapa alternative untuk pemasaran hasil panennya.
3.Sebaiknya pembayaran hasil panen dilakukan cash and carry. Setelah dilakukan
penimbangan dan ditotal bobot panen dikalikan dengan kesepakatan harga per kg,
maka pembayaran diberikan secara tunai oleh pengepul kepada petani.
Pengolahan
Hasil Pengolahan dari Budidaya Ternak
Selain pengolahan hasil pertanian, hasil peternakan di olah menjadi
makanan yang bisa langsung dikonsumsi seperti susu atau makanan basah berupa bolu. Ternak ayam juga memanfaatkan daging dan telurnya. Untuk telur dapat di jual atau di buat olahan makanan dan daging ayam banyak dikonsumsi secara pribadi maupun keperluan bahan olahan pangan oleh pabrik seperti bumbu dalam makanan
ataupun makanan siap saji. Sedangkan hasil dari peternakan akan di olah di Desa Wonosroyo dan Bangukembar.
Rencana Pengembangan
Studio Perencanaan
Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)
Pengolahan
Hasil Dari Budidaya Tanaman Holtikutura dan Perkebunan
HasilDari Perkebunan DiProduksidandi olah diUsahaRumahan
BerupasebuahProduk DiKemas secaraHigenis
Pengolahan hasil pertanian yaitu suatu kegiatan merubah hasil tani menjadi sebuah produk yang di kembangkan untuk memperpanjang daya simpan, dengan pengolahan diharapkan hasil pertanian akan memperoleh nilai tambah yang jauh lebih besar. Pengolahan ini diolah menjadi produk makanan kering rumahan bebentuk kripik yang diolah di Industri UMKM. Rencana Pengembangan kawasan akan kembangkan di Desa Wonoroto.
Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)
Warehouse
Warehouse adalah tempat penyimpanan sementara dan pengambilan
hasil produksi untuk mendukung kegiatan operasional bagi proses
operasional berikutnya yaitu lokasi distribusi atau konsumen akhir.
Werehouse akan dibangun di Desa Limbangan.
Tujuan utama dari warehouse adalah untuk memfasilitasi pergerakan
barang melalui rantai pasokan ke konsumen akhir.
Dalam konteks pengembangan kaasan hilir warehouse memiliki fungsi
sebagai:
1. Titik penyimpanan persediaan (inventory holding point).
2. Pusat konsolidasi (consolidation center).
3. Pusat cross-dock.
4. Pusat pemilahan (sortation center)
5.Titik penerusan kiriman barang (trans-shipment point).
6.Pusat pengembalian barang (returned goods center)
Studio Perencanaan
Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)
Pemasaran
Pasar Tani
Merupakan ajang pemasaran produk pertanian langsung dari petani atau gabungan kelompok tani. Pasar tani ini dapat memutus mata rantai penjualan, menjual produk segar dan olahan buah maupun sayuran berkualitas dengan harga kompetitif dan bersaing skala
pasar retail maupun modern. Pasar tani ini akan dibaut di Desa Gondang yang menjadi salah satu desa yang berada di tengah-tengah
Kecamatan Watumalang, pasar tani merujuk kepada pasar yang khusus menjual komoditas hasil pertanian seperti sesayuran, bebuahan, hasil ternak baik berupa daging segar, telur, dan susu segar yang langsung di ambilkan dari kebun dengan menggunakan sistem perdagangan klasik berbasis tawar menawar dengan harga terendah supaya bisa dijual kembali ke daerah Kabupaten
Wonosobo.
Rencana pengembangan Kawasan Agribisnis Hilir (down-stream agribusiness)
Pemasaran
Pasar Tani
Adanya pasar tani ini diharapkan petani selaku
produsen komoditas pertanian dapat menjual produk
pertaniannya dengan menetapkan harga jual yang wajar, bahkan dapat lebih murah bila dibandingkan dengan
harga di pasar biasa, namun dapat tetap menguntungkan
serta dapat meningkatkan pendapatannya secara
berkelanjutan. Penumbuhan pasar tani ini diharapkan
dapat menjadikan petani bersikap lebih responsif serta
mempercepat proses pembangunan sosiol ekonomi
masyarakat tani di Kecamatan Watumalang. Pasar Tani
ke depan diagendakan lebih sering untuk menciptakan
dan menemukan pangsa pasar yang tepat untuk hasil
pertanian yang ada di Kecamatan Watumalang. Dengan
begitu petani jadi punya akses pasar untuk
mempromosikan dan memasarkan produk unggulan
mereka pada konsumen. Di sisi lain memudahkan
masyarakat mencari produk yang dibutuhkan dan digemari.
Pemasaran
2. E-commerce
Dengan berkembang pesatnya teknologi jaringan internet di Indonesia, hal ini secara otomatis mendorong perkembangan bisnis jual beli berbasis online atau biasa disebut dengan e-commerce. Sistem Aplikasi Watumalang.Go yang di desain menyerupai dengan pasar konvensional tetapi berbasis online. Tujuannya untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi aktifitas jual beli tanpa harus bertatap muka. Adapun cara untuk menjual hasil pertanian secara online yaitu memiliki aplikasi Watumalang.Go yang akan digunakan sebagai pemasaran produk unggulan. Watumalang.Go ini memang sengaja dibuat sebagai sarana untuk para pelanggan yang membutuhkan produk hasil pertanian dan peternakan, dengan dilengkapi berbagai fasilitas di dalamnya.
Fasilitas brometer harga, yaitu sebagai sarana bagi para petani, peternak, pedagang dan pelanggang untuk mengecek dan melihat harga komditas di daerah masing-masing.
Fasilitas lelang komoditas online, yaitu sebagai sarana bagi para petani dan peternak untuk melelang komoditasnya secara online dan realtime.
Failitas kios online, yaitu sebagai sarana bagi para petani dan peternak untuk memajang komoditasnya layaknya toko di dunia offline.
Fasilitas aplikasi mobile, yaitu sebagai sarana bagi para petani, peternak dan pedagang, untuk berinteraksi langsung dengan calon pembeli dengan harga dan kuantiti ritel.
Sarana dan prasarana, yaitu sebagai penyedia kebutuhan alat dan mesin pra dan pasca panen terlengkap mulai dari pupuk, pestisida, handtraktor, hingga pelatihan dan software pertanian.
Sistem pembayaran, yaitu sebagai penyedia metode pembayaran yang bervariasi aman dan mudah.
Produk langsung dan segar, yaitu semua produk yang dijual di ecommerce adalah produk segar yang datangnya dari para petani dan peternak langsung dari kebun.
Produk UMKM , yaitu semua produk hasil olahan matang dari hasil pertanian, perkebunan
yang di jual dengan kemasan , dan bisa di kirim ke seluruh Indonesia
Pelayanan pengiriman, yaitu semua produk yang ada di e-commerce ini dapat dikirim ke
seluruh wilayah di Indonesia
Promo, yaitu memberikan penawaran khusus dengan harga terbaik dan akan senantiasa
menghadirkan kemudahan diserati kejutan dan promo potongan harga di setiap
pembelanjaan pelanggan.
Pengembangan
Sarana dan
Prasarana
Pembangunan Sekolah
Dasar (SD) 7 unit
LOKASI (DESA)
Pembangunan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) 5 unit
Pembangunan Sekolah
Menengah Atas (SMA) 9 unit
Watumalang, Wonosroyo, Gumawang Kidul, Banyukembar, Kalidesel, Mutisari, dan Krinjing
Wonosroyo, Kalidesel, Bayukembar, Wonoroto, dan Lumajang
Gondang, Limbangan, Bumiroso, Wonoroto, Binangun, Krinjing, Kalidesel, Mutisari, dan Pasuruan
Pembuatan tandon
air bersih
Pemerataan
penggunaan PAMSIMAS, sumur bor atau sendang
Krinjing, Kalidesel, Mutisari, Pasuruan, dan Wonokampir
Semua desa di Kecamatan
Watumalang
Disdikpora Kabupaten
Wonosobo
DPUPR Kabupaten
Wonosobo dan Bappeda
Kabupaten
Wonosobo
Studio Perencanaan
ZONA KEGIATAN
LOKASI (DESA)
Pemerataan penyebaran
jaringan air bersih
Pelebaran Jalan
Pemberian lapisan
aspal
Semua desa di Kecamatan
Watumalang
Gondang - Kuripan
Wonoroto, Wonosroyo, Banyukembar, dan Gumawang
Kidul
Pemeliharaan jalan
Semua desa di Kecamatan
Watumalang
Pemerataan
penyebaran Tempat
Pembuangan Sampah
(TPS)
Semua desa di Kecamatan
Watualang
DPUPR Kabupaten
Wonosobo dan Bappeda Kabupaten
Wonosobo
Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Wonosobo
LOKASI (DESA)
Pemetaan lahan
pengumpulan limbah
sampah
Semua desa di Kecamatan
Watualang
Pemerataan jaringan
telekomunikasi
Pembangunan jaringan
telekomunikasi dengan
menggunakan menara
telekomunikasi
Agribisnis Hulu
Pembangunan rumah
benih
Penyediaan sarana
produksi (benih sumber, pupuk, pestisida, dan prosesing benih)
Semua desa di Kecamatan
Watumalang
Krinjing, Watumalang, Gumawang
Kidul, dan Wonokampir
Desa Kalidesel dan Desa Mutisari.
Desa Kalidesel dan Desa Mutisari.
Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten
Wonosobo
Dinas Komunikasi
dan Informatika
Kecamatan
Wonosobo
Dinas pangan, perikanan dan
pertanian daerah
Wonosobo
STAKEHOLDER ZONA KEGIATAN
UsahaTani
Penyediaan alat angkut
benih berupa kendaraan
pengangkut
Pembangunan rumah
ternak
Pengembangbiakan ayam
petelur dan kambing etawa
Penyediaan prasaraa
pemindahan hewan
ternak ke kawasan usaha
tani
Penyuluhan kepada petani
dan kelompok tani oleh
balai penyuluh pertanian
Desa Kalidesel dan Desa Mutisari.
Desa Pasuruan, Desa Binangun, dan Desa Wonokampir.
Desa Watumalang, Desa Gumawang
Kidul, Desa Krinjing, Desa Lumajang
dan Desa Kuripan
Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah
Wonosobo
Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah
Wonosobo
Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah
Wonosobo
Pembuatan Klinik
Konsultan Agropolitan (KKA)
Desa Watumalang, Desa Gumawang
Kidul, Desa Krinjing, Desa Lumajang dan Desa Kuripan.
Penanaman dan
perawatan bibit unggul
holtikultura dan benih
unggul perkebunan
Desa Watumalang, Desa Gumawang
Kidul, Desa Krinjing, Desa Lumajang dan Desa Kuripan.
Penyediaan kandang
pertama
Perawatan ayam betelur dan kambing etawa
Desa Watumalang, Desa Gumawang Kidul, Desa Krinjing, Desa Lumajang dan Desa Kuripan.
Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah
Wonosobo
Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah
Wonosobo
Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah
Wonosobo
Agribisnis Hilir Pengolahan hasil budidaya
ternak dan budidaya
tanaman holtikultura serta
perkebunan
Pembangunan werehouse
berupa tempat penyimpanan
sementara dan pengambilan
hasil produksi
Desa Banyukembar dan
Desa Wonoroto.
Penyediaan pasar tani sebagai
pemasaran produk langsung
dari petani, hasil ternak
seperti daging, telur dan susu.
E-Commerce dengan
membuat aplikasi
Watumalang.Go
Desa Wonosroyo, Desa Banyukembar, Desa Gondang dan Desa Bumiroso.
Dinas pangan, perikanan dan pertanian daerah
Wonosobo
Dinas perdagangan, koperasi, usaha
kecil dan menegah dan Dinas pangan, perikanan dan pertaniah daerah
Wonosobo