Improve! Magazine ed. 3 - February 2019

EDISI

03

FEB 2019

WWW. P Q M .CO. I D

MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0

PERSIAPKAN DIRI UNTUK THE FUTURE OF WORK FUTURE OF WORK: MERACIK KEPUASAN PELANGGAN LEWAT ‘CHO’

public figure: ALOYSIUS BUDI: MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0

INDUSTRY TRENDS: COMPLEX PROBLEM SOLVING: KUNCI SURVIVAL DI MASA DEPAN

BEST PRACTICE: kunci meraih pekerjaan (dan gaji) idaman

4

MERACIK KEPUASAN PELANGGAN LEWAT ‘CHO’

6

ALOYSIUS BUDI: MENJAWAB TANTANGAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Tidak pernah terbayangkan kalau di masa depan kita akan memiliki sebuah jabatan yang khusus mengurusi kebahagiaan karyawan. Simak ulasan kami mengenai jabatan Chief Happiness Officer dalam sebuah organisasi.

Sebagai sosok kunci dibalik perkembangan manusia di Astra Internasional, Aloysius Budi memiliki pandangan tersendiri tentang kesiapan Indonesia menghadapi future of work. Simak penuturannya.

8

16 SUKSES DENGAN ‘MEMPERMAINKAN’ PELATIHAN

MERAIH PEKERJAAN 18 KUNCI (DAN GAJI) IDAMAN

COMPLEX PROBLEM SOLVING: KUNCI SURVIVAL DI MASA DEPAN Mengapa Problem Solving menjadi salah satu skill yang wajib dimiliki seseorang untuk dapat bersaing di masa depan. Simak ulasan kami berdasarkan riset dari World Economic Forum.

11

HATI & LOYALITAS 12 MEMENANGKAN KARYAWAN MILLENIAL

MENGURAI SEMRAWUT PERGUDANGAN LEWAT WAREHOUSE MANAGEMENT GAME SIMULATION Seingkali diremehkan, gudang ternyata memiliki peran penting dalam mengoptimalkan supply chain. Cari tahu bagaimana gudang dioptimalisasi melaui sebuah permainan.

PRACTICAL PROBLEM SOLVING 20 BELAJAR LEWAT FILM ‘SEARCHING’

23 PQM UPDATE 24 7 KULINER LEZAT KHAS KOTA SINGA 26 5 SURGA TERSEMBUNYI DI SUBANG

JOIN US ON SOCIAL MEDIA

CONTACT PQM CONSULTANTS

WEBSITE WWW.PQM.CO.ID LINKEDIN PQM CONSULTANTS FACEBOOK PQM CONSULTANTS YOUTUBE PQM CONSULTANTS INSTAGRAM @PQMCONSULTANTS TWITTER @PQMCONSULTANTS

PHONE 021 4251887 EMAIL PQMCONS@PQM.CO.ID WHATSAPP 0812 1057 6646 JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 17C NO. 7A JAKARTA PUSAT 10510

SUBSCRIBE TO IMPROVE MAGAZINE http://bit.ly/improvemagz

MENUJU MASA DEPAN Salam Redaksi, 2019 merupakan tahun penuh harapan. Gejolak trend digital dan persaingan ketat di era disrupsi hari ini mengguncang beberapa sektor bisnis. Perlahan namun pasti Indonesia musti beradaptasi dan siap untuk bersaing secara global. Hal ini tercermin dari telah rampungnya peta jalan industry 4.0 yang dicanangkan oleh pemerintah untuk sektor industri manufaktur kita. Hal tersebut membuktikan bahwa Indonesia menunjukkan kesiapan untuk menghadapi tantangan dan peluang di era revolusi industri ke-4 ini.

Sumber daya manusia yang memadai, lingkungan kerja yang menyesuaikan perkembangan zaman, didukung pemimpin yang mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat merupakan kunci sukses perusahaan dalam menghadapi era digital dan disrupsi saat ini.

Majalah Improve! sebagai satu-satunya majalah yang secara konsisten mengupas mengenai trend industry, future of work, dan sharing best practice terkait improvement, pada edisi ini akan mengulas peluang dan tantangan seputar revolusi industri 4.0 dan future of work. Selain itu edisi ini akan mengajak sobat semua untuk melihat perspektif baru seperti menjelaskan Problem Solving secara praktikal melalui film populer.

Kami beruntung diberikan kesempatan untuk dapat mengunjungi berbagai kota di dalam negara maupun mancanegara. Setiap perjalanan adalah sebuah anugerah yang perlu dibagikan. Maka dari itu, sobat Improve! akan kami ajak mengenal lebih dalam keindahan tersembunyi kota Subang dan menjelajah Singapura untuk merasakan kelezatan makanan di sana.

Selamat menjelajah, selamat menuju masa depan...

Salam,

Redaksi

IMPROVE! CONTRIBUTORS PENANGGUNG JAWAB REIKO NISHIO YANA GITA KONTRIBUTOR: JAROT ANOROGO, EKA NURUL, MARC IRAWAN, KHOIRUN NISA’UL AFIFAH, AGUSTINA W, TRIANTO , NI MADE HINDITA REDAKSI: ARIEF HANIFAN, ANDRE, DIAN ANANDA S, DANAR ADITYO, OCTIKA ADINDA, RIFNELLY HANIFAH

3

VIEW OUR PROFILE WWW.PQM.CO.ID/PEOPLE

#FUTUREOFWORK

MERACIK KEPUASAN PELANGGAN MELALUI CHIEF HAPPINESS OFFICER (cho) OLEH: DANAR ADITYO PUTRO

A

da pemahaman umum yang selama ini kita tahu, menyatakan bahwa “pelanggan adalah raja.” Tapi ternyata ada “raja lain” yang harus mendapatkan perhatian dan pelayanan yang sama besarnya dari perusahaan. Jika “raja lain” ini terabaikan, bisa jadi perusahaan tak mampu memberikan yang terbaik kepada pelanggan, atau malah gagal menuai keuntungan. Itulah mengapa sebuah perusahaan butuh seorang Chief Happiness Officer atau CHO. Tanggung jawabnya? Tentu saja, memastikan karyawan selalu happy!

Apa yang dimaksud dengan “pelayanan” kepada pelanggan internal perusahaan? Pelayanan adalah soal memberi nilai tambah pada orang lain. Bisa jadi dengan membantu orang lain atau sekedar bersikap baik dan siap mendukung.

Pelayanan kepada pelanggan internal (karyawan) memiliki efek “ripple” yang akan menyebar dan memotivasi karyawan untuk melakukan hal yang sama kepada karyawan lainnya.

Sebaliknya, jika dalam organisasi saja kita sudah punya masalah dalam melayani sesama karyawan, hal ini bisa berdampak buruk bagi pelanggan eksternal. Tentu Anda bisa bayangkan efeknya. Lalu apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk memuaskan dan melayani “klien internal”nya sebelum melayani klien eksternal?

Sebuah organisasi atau perusahaan tentu ingin mencapai target dan mendapat nilai sempurna dari pelanggan atau kliennya, baik untuk produk maupun pelayanannya.

Namun seiring perkembangan zaman, ternyata ekspektasi pelanggan makin meningkat. Jurang yang terbentuk antara harapan pelanggan dan kemampuan perusahaan untuk memenuhinya pun semakin besar. Lalu bagaimana cara menanganinya?

Untuk memperkecil jurang ekspektasi pelanggan dengan kemampuan perusahaan memenuhi ekspektasi tersebut, mulai dari jajaran manajemen hingga staf dituntut untuk memberi pelayanan terbaik dan menghasilkan produk terbaik bagi pelanggan. Namun ternyata, untuk memuaskan pelanggan eksternal, perusahaan harus memastikan para karyawan—atau pelanggan internalnya—merasa puas dan bahagia terlebih dahulu.

Caranya? Melalui Chief Happiness Officer Mungkin Anda sudah familiar dengan beberapa istilah posisi seperti CEO (Chief Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), dan COO (Chief Operation Officer). Ya, jajaran fungsi tersebut memiliki peran untuk memastikan roda perusahaan berjalan dengan baik. Tahukah Anda, ternyata perusahaan Google dan Cyberclick membuat satu fungsi yang berperan untuk memastikan kebahagiaan karyawan terjaga, yaitu CHO atau Chief Happiness Officer. Secara umum, biasanya CHO berkaitan dengan bagian Human Capital Development karena fungsinya yang masih berkutat seputar menjamin kesejahteraan karyawan.

Karyawan Bahagia = Pelanggan Puas Pelanggan internal perusahaan adalah semua anggota dalam organisasi. Tak jarang, mereka mengalami kesulitan dalam menangani beban kerja yang berat. Situasi ini membuat lingkungan kerja terasa ‘panas’ sehingga kadang terjadi hubungan kerja yang tidak baik, dan pada akhirnya setiap anggota organisasi mengabaikan pentingnya pelayanan kepada sesama anggota lain.

4

Dr Marie Puybaraud, Global Head of Research, dari JLL Corporate Solutions menjelaskan, CHO bertanggung jawab terhadap beragam inisiatif untuk membahagiakan karyawan, mulai dari memberikan makanan gratis, space tidur siang, kartu anggota gym dan juga monitoring budaya perusahaan.

Dengan adanya karyawan yang bertugas khusus untuk ‘mengawasi’ kebahagiaan akan memberikan pesan bahwa organisasi telah memberikan penghargaan dan diperhatikan dengan baik. Lebih lanjut ia mengungkapkan organisasi yang gagal memahami kebutuhan dan ekspektasi karyawannya akan dengan mudah tertinggal dan budaya perusahaannya akan mudah luntur.

index, happiness index, itu semua untuk menjamin ada evaluasi terhadap tingkat happiness yang ada.”

Dalam misi “membahagiakan” para pelanggan mereka, peraih penghargaan Top Eksekutif Muslimah 2016 ini menegaskan perusahaannya fokus kepada upaya untuk meningkatkan “happiness klien, happiness investor, happiness dari semua stakeholder.”

Tak heran mengapa Fortune PR sangat peduli dengan kebahagiaan karyawannya. Para pemimpin perusahaan di Google pun menyadari bahwa karyawan adalah manusia dengan perasaan, bukan sekedar sumber daya saja atau bahkan robot yang bekerja secara “lempeng saja.”

Chief Happiness Officer di Indonesia Apakah ada perusahaan di Indonesia yang memiliki CHO? Tentu saja! Indira Abidin, Chief Happiness Officer di Fortune PR, yang menjadi bagian dari Fortune Indonesia Tbk.

Singkatnya, CHO bukan sekadar bersenang-senang, memberi makanan, gym membersip atau tidur siang gratis kepada karyawan. CHO adalah bagaimana menciptakan lingkungan dimana karyawan merasa ‘terpenuhi’ lahir batinnya.

Menurut Indira, seperti yang dia tuturkan dalam wawancara dengan Merdeka.com, CHO perlu memastikan semua warga (istilah yang dipakai di Fortune PR untuk menyebut karyawan) happy dan bahagia dengan pekerjaan mereka.

Bila karyawan bahagia di tempat kerja, maka kreativitas dan produktivitas meningkat, tingkat stres dan frekuensi karyawan resign juga akan menurun. Setelah nyaman dengan pekerjaan dan lingkungannya, diharapkan karyawan akan meneruskan kebahagiaan kepada pelanggan eksternal secara tulus sehingga mendorong peningkatan kepuasan pelanggan.

Semua tugas diupayakan untuk terlaksana dengan happy, berdasarkan passion. Karenanya, CHO Fortune PR harus menentukan berbagai kebijakan yang mengarah kepada kebahagiaan dan kenyamanan warganya.

Kalau kepuasan pelanggan tujuan Anda, bisa jadi organisasi Anda membutuhkan Chief Happines Officer sekarang! (rw.ah)

Indira menuturkan, Fortune PR punya “employee engagement

7 PERAN CHIEF HAPPINESS OFFICER Memastikan karyawan merasa dihargai Manusia terlahir dengan emosi dan perasaan, karenanya penting untuk memahami hal ini sebelum memperlakukan setiap karyawan. Tugas CHO adalah memastikan karyawan tahu bahwa pekerjaan mereka itu penting dan dihargai, sehingga mereka merasa diapresiasi.

Menciptakan lingkungan kerja yang positif Bukan melulu soal produktivitas dan gaji, karyawan harus bersenang-senang di tempat kerja! Ini adalah tujuan utama Chief Happiness Officer. Mengapa? Kantor harusnya menjadi rumah kedua mereka.

Membangun kerja sama tim Kerja sama tim yang membudaya adalah “gejala” positif dari sebuah perusahaan bahwa setiap karyawannya bahagia bekerja di sana. Dalam hal ini, CHO bisa mengatur kegiatan team building, family gathering dan aktivitas lainnya yang membangun semangat tim.

Menjamin terpenuhinya kebutuhan karyawan Hal-hal penting yang karyawan butuhkan adalah gaji yang sesuai serta kondisi/lingkungan kerja yang baik, sehingga mereka dapat termotivasi untuk bekerja. Perusahaan yang ‘bahagia’ harus memperhatikan keseimbangan antara kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi. CHO juga harus berupaya menangani konflik di kantor, seperti masalah politik kantor, dan menjaga lingkungan kerja tetap kondusif.

Memberdayakan karyawan Semakin sering karyawan bekerja untuk perusahaan dan terlibat banyak dalam setiap pekerjaan, ,mereka semakin memiliki ‘sense of belonging’ terhadap pekerjaan dan perusahaan. Di Cyberclick, mereka memastikan setiap karyawan terlibat dalam proses perekrutan seorang karyawan baru dimana karyawan boleh berpendapat dan mengemukakan pandangannya.

Mendengarkan saran dan keluhan karyawan Agar karyawan bahagia, CHO perlu mendengarkan suara setiap karyawan. CHO perlu mengetahui apa saja yang membuat mereka bahagia di tempat kerja ataupun tidak. Di Cyberclick, mereka menggunakan Traffic Light Happiness untuk mengetahui tingkat kebahagiaan setiap karyawan.

Memberikan kebebasan dan keseimbangan CHO mengerti bahwa setiap perusahaan menginginkan ide dan karya yang luar biasa, terkadang perusahaan perlu mempercayakan pekerjaan kepada setiap karyawan, seperti memberikan ruang yang lapang bagi mereka untuk berkarya. Jika karyawan merasa terkekang dengan pekerjaan, bisa jadi mereka malah tidak produktif bahkan terdemotivasi.

Bantu untuk bertumbuh. Setiap karyawan perlu memiliki ruang untuk tumbuh, proses pembelajaran untuk diri mereka sendiri, serta arahan yang jelas. CHO harus membantu memastikan mereka mengalami proses ini dalam setiap pekerjaan mereka.

5

#PUBLICFIGURE

WAWANCARA: ALOYSIUS BUDI SANTOSO

Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0 OLEH: DIAN ANANDA SETIAWAN

N

ama Aloysius Budi Santoso seakan tak terpisahkan dengan PT Astra International Tbk. Pria yang berdedikasi pada pengembangan sumber daya manusia di perusahaan tersebut belakangan ini menaruh perhatian pada Revolusi Industri 4.0 dan Future of Work.

Apa yang membuat perusahaan sekelas Astra International menganggap kedua hal tersebut penting diperhatikan saat ini?

Bertahun-tahun menggeluti dunia digital dan human capital, Aloysius Budi Santoso kini fokus menatap Revolusi Industri 4.0 dan the Future of Work. Menurut pria yang biasa disapa Budi tersebut, keduanya menjadi tantangan revolusi terbaru yang menunggu di depan pintu kita, yang perlu diperhatikan dan direspon oleh perusahaan-perusahaan dari berbagai industri di Indonesia.

kendaraan tanpa supir, 3D printing, advanced robotic dan otomasi. Astra sendiri merasakan langsung tren ini, di mana saat membangun pabrik yang baru, Astra membutuhkan SDM yang lebih sedikit dibandingkan dengan pabrik sebelumnya. Hal ini menunjukkan betapa fundamentalnya penerapan hal ini di hampir semua sektor, termasuk sektor manufaktur.

Pada gelaran PQM Consultants Client Gathering yang diadakan pada 24 Oktober 2018 lalu, Budi menyampaikan keprihatinannya mengenai perusahaan-perusahaan Indonesia yang dia nilai lambat merespon dan bersiap untuk Revolusi Industri 4.0. Menurutnya, perusahaan di negaranegara lain sudah mempersiapkan diri delapan tahun lebih awal, sehingga revolusi digital tak membuat mereka gugup. Berbeda dengan Indonesia, yang cenderung gagap menanggapi, misalnya saja dalam pertumbuhan bisnis online retail yang sangat cepat.

Yang ketiga adalah Digital. Salah satu tren di area Digital adalah Internet of Things (IoT), di mana segala sesuatu sudah tersambung kepada sistem, menjadi serba online.

Hal ini juga turut mengubah perilaku masyarakat, yang tadinya kita lebih suka mencoba sendiri saat akan membeli baju di toko, saat ini hanya menggunakan handphone untuk membelinya dan barang akan sampai ke rumah.

Apa dampak Revolusi Industri 4.0 yang paling terasa?

Revolusi Industri 4.0 memberikan dampak pada fungsi pekerjaan, keterampilan kerja, dan praktik pekerjaan.

Mengutip dari Future of Job Survey dari World Economics Forum, dampak ini terjadi karena dua pemicu besar.

Lebih jauh, mari kita simak pandangan Aloysius Budi mengenai Revolusi Industri 4.0 dan Future of Work, dalam wawancaranya dengan PQM Consultants.

Yang pertama adalah faktor demografi dan sosio-ekonomi, yang menyebabkan perubahan cara kerja yang lebih fleksibel. Yang kedua dan paling utama adalah teknologi, dengan munculnya teknologi mobile cloud computing (MCC), kemampuan untuk memproses big data, teknologi sumber daya baru, dan lagi-lagi, Internet of Things. Semua itulah yang menyebabkan ‘disruption’ dan perubahan cara kerja manusia saat ini dan di masa depan. Penting bagi kita untuk bisa mengantisipasinya.

Hal apa saja yang menandakan Era Industri 4.0 tengah kita rasakan saat ini?

Era Industri 4.0 ditandai dengan tiga tren utama. Seperti yang dikatakan oleh Klaus Scwab, pendiri dan Executive Chairman di World Economic Forum, tren yang pertama adalah tren Biologi, dimana salah satunya manusia mampu mengisolasi DNA dalam waktu cepat dengan biaya yang murah dan menggabungkan beberapa DNA menjadi suatu makhluk hidup baru.

Seperti apa kemampuan adaptasi perusahaan di dunia terhadap Revolusi Industri 4.0 dan Future of Work?

Kedua adalah tren Fisika, yang ditandai dengan adanya

6

Revolusi Industri 4.0?

Fungsi divisi sumber daya manusia (HR) di organisasi harus ditata ulang, misalnya untuk menyesuaikan kemampuan karyawan dengan teknologi atau mesin-mesin baru yang serba otomatis. Tanyakan kepada diri sendiri, apakah kita siap membentuk keterampilan baru para operator untuk mengoperasikan alat-alat canggih?

Kemampuan adaptasi suatu negara atau perusahaan terhadap Revolusi Industri 4.0 dan persiapan menuju Future of Work tak sama. Berdasarkan laporan terakhir World Economic Forum yang bekerja sama dengan Boston Consulting Group di tahun 2018, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kemampuan organisasi untuk beradaptasi.

Yang pertama seberapa cepat perusahaan beradaptasi terhadap teknologi. Kedua, seberapa cepat orang-orangnya di perusahaan mampu belajar. Ketiga adalah kemampuan talent mobility yang dimiliki perusahaan.

Sejauh yang saya lihat, implementasinya ternyata tidak mudah. Contohnya adalah, perusahaan agrobisnis di grup Astra sejak tiga atau empat tahun lalu mulai menginisiasi mekanisasi dengan cara yang sederhana. Namun demikian, hal tersebut pun memerlukan change management yang luar biasa. Bukan hal yang mudah menyiapkan para pengebun kelapa sawit yang biasa bekerja dengan alat (yang sederhana) harus menggunakan alat-alat yang lebih modern.

Talent mobility, atau mobilitas talenta, sangat penting bagi kemampuan organisasi Anda untuk secara dinamis mengembangkan dan menyelaraskan tenaga kerja saat ini dan di masa depan dengan kebutuhan bisnis strategis. Ini adalah proses pemindahan talenta (karyawan/ SDM) dari peran yang satu kepada peran yang lain. Dengan kata lain, menempatkan orang yang tepat, dengan keterampilan yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat.

Selain hal tersebut, lingkungan kerja yang fleksibel juga penting untuk diwujudkan, terutama bagi para Milenial.

Saat ini Astra sendiri memiliki 226.140 karyawan di 226 perusahaan, dengan komposisi 70 persennya adalah Gen Y dan mulai masuk Gen Z.

Intinya, perusahaan yang tidak bisa beradaptasi akan kalah dalam kompetisi, karena dalam dunia bisnis tidak ada belas kasihan.

Hal terakhir adalah mengenai cross-industry dan kolaborasi antara perusahaan publik dan swasta. Ini adalah pekerjaan kita bersama sebagai bagian dari stakeholder bangsa ini.

Diperlukan kerja bersama antara perusahaan, antara institusi pendidikan dengan pemerintah agar bangsa Indonesia siap menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Future of Work dan tidak semakin tertinggal dari bangsa lain. (rw.ah)

Jenis pekerjaan apa sajakah yang paling terdampak Revolusi Industri 4.0?

Tiga pekerjaan utama yang akan berubah di tahun 20152020 di antaranya adalah pekerjaan administrasi kantor, manufaktur dan produksi, serta konstruksi dan ekstraksi.

Namun demikian ada juga jenis pekerjaan lain yang terpengaruh, di antaranya operasi bisnis dan finansial, manajemen, komputer dan pekerjaan terkait matematika.

Menurut perkiraan, di masa depan akan ada 33 persen jenis pekerjaan yang akan hilang dalam lima tahun mendatang, dan akan terjadi re-sklling dan up-skilling dari karyawan di perusahaan kita.

PESPEKTIF ALOSYIUS BUDI UNTUK REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DI INDONESIA

Kemampuan apa yang perlu dimiliki manajemen dan staf agar dapat menghadapi Revolusi Industri 4.0?

Kemampuan Complex Problem Solving sudah pasti perlu dimiliki. Karena motor dari Revolusi Industri 4.0 adalah munculnya teknologi baru yang membuat membuat kecepatan perubahan itu tidak linier. Karenanya, kita dituntut untuk mampu memecahkan masalah yang makin kompleks. Kita perlu kemampuan memecahkan masalah yang kompleks, dan kemampuan merancang sistem yang terbaik. Kemampuan inilah yang harus disiapkan di lini SDM.

Pemerintah wajib memahami tantangan Revolusi Industi 4.0 dan future of work secara komprehensif baik perencanaan dan pelaksanaannya.

Instansi pemerintahan perlu menghilangkan ego sektoral untuk menunjang integrasi strategi Making Indonesia 4.0 dari Pemerintah.

Untuk mendukung hal ini, perlu ada functional skill yang harus dikembangkan, yaitu Science, Technology, Engineering, Art, Math (STEAM). Art perlu diberikan supaya orang tidak semakin menjadi seperti robot. Sedangkan soft skill yang harus dikembangkan adalah kreativs, kemampuan menganalisis, selain kemampuan problem solving, komunikasi dan entrepreneurship.

Pemerintah perlu menyelaraskan programnya dengan kepentingan swasta serta tantangan industri kedepannya.

Bagaimana strategi yang bisa diterapkan di Indonesia untuk merespon perubahan tersebut?

Yang paling penting adalah pemerintah harus menciptakan regulasi yang siap menghadapi hal ini. Apa yang sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo dalam Making Indonesia 4.0 di bulan April 2018 lalu harus benar-benar diimplementasikan. Dunia (industri) swasta juga tergantung dengan regulasi tersebut selain sistem yang dimiliki.

Kemudian yang penting juga adalah hubungan yang solid, misalnya antara kementrian tenaga kerja dengan dunia pendidikan atau dunia industri.

Profil Aloysius Budi Santoso Dua puluh delapan tahun pengabdian di PT Astra International Tbk membuat nama Aloysius Budi Santoso tak terpisahkan dengan perusahaan yang membesarkannya tersebut. Pria yang akrab disapa budi ini memulai karier sebagai Sales Executive di PT Astra Graphia Information Technology, salah satu anak perusahaan Astra International. Enam belas tahun kemudian, ayah dari tiga anak ini menjabat sebagai Chief of Business Development and Management System di PT Astra Graphia Tbk. Saat ini, Aloysius dipercayakan jabatan Chief Corporate Human Capital Development di PT Astra International Tbk.

Apa yang harus disiapkan perusahaan untuk menghadapi

7

#INDUSTRYTRENDS

COMPLEX PROBLEM SOLVING: KUNCI SURVIVAL DI MASA DEPAN OLEH: EKA NURUL ILAHIYAH

D

alam dunia kerja saat ini, karyawan diharapkan memiliki kecakapan dalam keterampilan pemecahan masalah tingkat lanjut, khususnya keterampilan pemecahan masalah yang kompleks. Pemecahan masalah yang kompleks dianggap sebagai sebuah keahlian yang berbeda dibandingkan dengan pemecahan masalah secara umum. Ini jelas dibutuhkan— dan akan menguntungkan baik individu maupun perusahaan—untuk menghadapi future of work!

Ini adalah eranya perkembangan teknologi digital, yang telah mengubah banyak hal di muka bumi, termasuk dunia kerja di Indonesia. Kemajuan teknologi digital saat ini akan sangat mempengaruhi banyak pihak di perusahaan, termasuk para pembuat keputusan, pemimpin bisnis dan karyawan. Suka atau tidak, kita semua harus menyesuaikan diri.

terdefinisikan dengan jelas, di dunia nyata yang kompleks.

Dibangun di atas praktik-praktik berpikir kritis yang solid, seseorang dengan skill tersebut mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang, mengembangkan solusi alternatif, dan memilih solusi terbaik mengingat pemahaman mereka tentang masalah, lingkungan yang memengaruhi masalah, dan mereka yang terkena dampak solusinya.

Mungkin banyak yang melihat teknologi baru sebagai ancaman, tapi kita yang berpikiran maju dan selalu ingin improve akan melihatnya sebagai tantangan sekaligus peluang. Pendidikan dan pelatihan soft skill oleh perusahaan sangat penting untuk membekali karyawan agar mampu bekerja dan memecahkan masalah di masa depan.

Kemampuan CPS sangat penting di era Industri 4.0 karena akan terjadi perubahan besar pada proses bisnis.

Karenanya, tenaga kerja harus mampu menyesuaikan diri dan kemampuannya pada perubahan dan perkembangan teknologi yang terjadi. Tak hanya menguntungkan perusahaan, memiliki kemampuan Complex Problem Solving juga akan menguntungkan diri kita sendiri. Setiap organisasi pasti memiliki permasalahan, begitu juga setiap individu. Beberapa keuntungannya di antaranya:

Peran Pemerintah Peran pemerintah dalam upaya pembekalan juga krusial.

Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi di sela gelaran Making Indonesia 4.0 pertengahan April lalu, pemerintah punya peran penting untuk mewujudkan cita-cita membuat Indonesia menjadi “kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.”

• •

Pemerintah harus memastikan pekerjaan di masa depan sesuai dengan program pendidikan, program strategi pemerintahan, dan program vokasi untuk asosiasi industri yang kuat sesuai dengan rencana edukasi dan pelatihan vokasi dari pemerintah.

• •

Mampu menyelesaikan berbagai masalah kompleks.

Membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Membuat kita menjadi lebih unggul dibanding (individu atau karyawan) yang lain.

Meningkatkan kepercayaan diri.

World Economic Forum (WFE) pada tahun 2016 telah melakukan investigasi pada anggota LinkedIn, bahwa hanya sekitar enam persen dari 400 juta orang anggota LinkedIn yang memiliki kemampuan CPS. Berbanding terbalik dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang mencapai 36 persen, sehingga masih terdapat gap antara kebutuhan dengan ketersediaannya.

Faktanya, bahwa sekitar sembilan persen pekerjaan telah digantikan oleh otomasi. Oleh karena itu diperlukan pelatihan SDM yang sesuai agar memiliki semua skill yang dibutuhkan pasar tenaga kerja di masa yang akan datang.

Kemampuan Penting yang Kita Perlukan di Masa Depan Di antara banyak kemampuan yang harus dimiliki karyawan di masa depan adalah yaitu Complex Problem Solving atau CPS. Keterampilan pemecahan masalah yang kompleks adalah kapasitas yang dikembangkan yang digunakan untuk memecahkan masalah baru, masalah yang tidak

Mengapa Complex Problem Solving Sangat Diperlukan?

Pekerjaan di masa depan, terutama yang berhubungan dengan faktor teknis, kian hari terasa kian rumit saja. Hal ini menimbulkan berbagai pekerjaan yang jadi makin kompleks.

8

Pekerjaan kompleks adalah pekerjaan yang ditandai oleh kompleksitas pengambilan keputusan, kompleksitas masalah, kompleksitas penyelesaian masalah, kompleksitas dan ambiguitas tugas, ketidakpastian dalam lingkungan dan kompleksitas interaksi yang ditimbulkannya.

kompleks yang membutuhkan berbagai keterampilan kognitif dan metakognitif untuk digunakan oleh pemecah masalah untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah. Penelitian telah menunjukkan bahwa ada beberapa kompetensi dan strategi yang digunakan oleh pemecah masalah yang mahir, dan yang umumnya diperoleh oleh mereka saat bekerja menyelesaikan masalah tersebut.

Beberapa pekerjaan mengharuskan karyawan untuk menangani masalah teknis yang kritis dan kompleks hampir setiap hari. Pekerjaan berkisar dari tanggung jawab penyelesaian masalah yang menjadi bagian dari pekerjaan, hingga pekerjaan utama itu sendiri.

Pemecahan masalah teknis yang kompleks akan tetap terasa rumit, bahkan untuk individu yang sangat berpengalaman.

Namun, mereka yang sudah punya kemampuan CPS dan mempraktekkannya memiliki keunggulan dalam pengalaman.

Contoh pekerjaan tersebut adalah: Layanan perbaikan peralatan, operasi medis organ internal, Administrasi jaringan dan basis data, Keamanan Cyber, Pemeliharaan pesawat, Uji coba pesawat, Eksplorasi minyak dan gas, Pengendalian Lalu Lintas Udara, Teknik Sipil, Teknik Biomedis, Operasi militer strategis, Satelit dan roket. kontrol, Luar Angkasa dan misi astronomi, dan masih banyak lagi.

Saat memecahkan masalah sistem yang dikenal, karyawan terlatih dapat menggunakan pengetahuan mereka sebelumnya yang mereka peroleh dari pengalaman. Mereka membentuk skema representasi mental dalam pengalaman mereka.

Jenis-jenis pekerjaan ini membutuhkan karyawan dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dari segala kompleksitas dan membutuhkan kemampuan untuk melakukan tindakan cepat dan efisien.

Ada tantangan yang harus diatasi ketika membangun kecakapan dalam CPS, yang melibatkan tugas kompleks, keputusan kompleks, dan pemecahan masalah kompleks melalui pelatihan.

Mendalami Complex Problem Solving Masalah teknis biasanya sangat kompleks karena sifat dan efeknya yang lebih rumit daripada masalah bisnis pada umumnya. Ini membutuhkan lebih dari kemampuan pemecahan masalah umum yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasinya, terciptalah body of knowlegde yang berkembang dengan baik, yang disebut Complex Problem Solving (CPS). Gerakan ini awalnya dimulai di Eropa. CPS diperlukan untuk menghadapi situasi permasalahan yang:

Tidak hanya membutuhkan trainer yang tepat untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dunia nyata, tetapi juga pada saat yang sama perlu mengembangkan peserta didik dengan strategi yang sesuai untuk domain tersebut.

Selain CPS, skill lain yang dibutuhkan seseorang untuk menunjang kemampuan dalam menyelesaikan masalah adalah kemampuan observasi, berpikir kreatif, dan analisis yang baik. Jika ingin berhasil pada tahap implementasi solusi, dibutuhkan teamwork dan leadership yang cukup sehingga dapat mencapai tujuan bersama dalam menyelesaikan masalah. Inilah yang perlu dipikirkan seorang individu dan sebuah perusahaan. (rw.ah)

(1) Dinamis, karena tindakan awal menentukan lingkungan di mana keputusan selanjutnya harus dibuat, dan fitur lingkungan pekerjaan dapat berubah secara independen terpisah dari tindakan pemecahan masalah; (2) Tergantung waktu, karena keputusan harus diambil pada saat yang tepat sehubungan dengan tuntutan lingkungan; dan (3) Kompleks, dalam arti bahwa sebagian besar variabel tidak terkait satu sama lain dalam cara one-to-one. Dalam situasi ini, masalahnya tidak hanya membutuhkan satu keputusan, tetapi serangkaian keputusan panjang, di mana keputusan awal mengkondisikan keputusan selanjutnya.

THIS IS THE MOST-HAVE SKILLS FOR THE FUTURE ACCORDING TO WORLD ECONOMIC FORUM

Mengembangkan Keahlian CPS Melalui Pelatihan Kompleksitas adalah salah satu dari beberapa faktor yang dapat mengakibatkan beberapa tingkat kinerja untuk tugas yang sama, dan dengan demikian dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dianggap kompeten, cakap, dan ahli.

Selama proses belajar, pemula menyelesaikan versi tugas yang sederhana dan dengan meningkatnya keterampilan, ia dapat beralih ke tugas yang semakin rumit.

LEARN IT IN OUR PUBLIC TRAINING

PROBLEM SOLVING & CONTINUOUS IMPROVEMENT

Memperoleh lebih banyak keterampilan, karyawan akan memperoleh keterampilan dan ia menjadi terampil dalam tugas-tugas yang lebih kompleks dan dapat memproses beberapa faktor pada saat yang sama. Dalam bukunya, Handling Complexity in Learning Environments: Research and Theory (2006), MD Merrill menyatakan bahwa “pengukuran kinerja yang memadai dalam tugas-tugas dunia nyata yang kompleks mengharuskan kita dapat mendeteksi peningkatan kinerja yang secara bertahap menunjukkan peningkatan keterampilan dalam menyelesaikan seluruh tugas kompleks, atau menyelesaikan masalah.�

USING PDCA & 7QC TOOLS

13-14

MARCH 2019 REGISTER: HTTPS://EVENTS.PQM.CO.ID

Pemecahan masalah `yang kompleks adalah proses

9

HOTEL HARRIS KELAPA GADING

5

LANGKAH MUDAH REGISTRASI PUBLIC TRAINING DI PQM CONSULTANTS

DAPATKAN DISKON MENARIK DENGAN MENGUNJUNGI HTTPS://EVENTS.PQM.CO.ID

1

Registrasi Akun

Daftarkan diri Anda di https://events.pqm.co.id

Pilih Topik & Jumlah Peserta 2

3

Quotation & Pembayaran 4

Pilih topik yang Anda inginkan dan pastikan jumlah peserta yang ingin di daftarkan sudah benar.

Lengkapi Data

Lengkapi data diri, perusahaan, dan peserta training secara lengkap.

5

Masukan Kode Promo untuk mendapatkan Diskon Spesial. Anda akan menerima quotation secara real time kemudian kirim bukti pembayaran ke events@pqm.co.id

Konfirmasi Pendaftaran

Anda akan menerima konfirmasi pendaftaran paling lambat 3 x 24 jam*

#GAMESIMULATION

MENGURAI SEMRAWUT PERGUDANGAN LEWAT ‘WAREHOUSE MANAGEMENT GAME simulation’ OLEH: OCTIKA ADINDA

S

eringkali diremehkan, gudang ternyata memiliki peran penting dalam mengoptimalkan supply chain yang berkontribusi besar pada biaya dan keuntungan perusahaan. Hal ini berlaku tak hanya di industri manufaktur, tapi juga di perusahaan logistik, ritel atau perusahaan apapun yang memiliki gudang dalam rantai pasokannya. Rubrik SimLearning Series pada kali ini akan mengupas secara singkat bagaimana memahami sistem pergudangan yang baik melalui simulasi permainan yang interaktif.

“Simpan saja di gudang!”

layout dapat berakibat biaya yang tinggi saat permainan berlangsung (dan juga di kehidupan nyata bila perusahaan tak mampu menjalankan praktik warehouse management yang baik).

Hitung berapa kali kalimat sederhana ini terdengar, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun di lingkungan pekerjaan. Istilah pergudangan atau warehousing kini makin populer, karena banyak perusahaan mulai mengandalkan sistem gudang mereka, tidak hanya untuk bersaing dalam menghasilkan keuntungan tetapi juga dalam mengoptimalkan rantai pasok alias supply chain.

“Press Start!”

Selama permainan berlangsung, peserta akan ‘digempur’ dengan adanya order masuk dan order keluar barang yang akan disampaikan oleh Game Master. Strategi layout di awal permainan tadi dapat mempengaruhi apakah gudang masih ‘muat’ untuk menerima order. Sehingga tak jarang banyak Picker yang terpaksa menaruh palet barang di sepanjang koridor, atau di lokasi yang tidak seharusnya.

Gudang adalah salah satu mata rantai dalam supply chain yang harus diperhatikan secara terus-menerus. Dan ini berlaku tak hanya bagi perusahaan manufaktur, distribusi atau perusahaan logistik. Semua perusahaan yang memiliki gudang perlu memperhatikan dan mengoptimalkan sistem pergudangan mereka. Tapi bagaimana cara membuat gudang yang hanya dipakai untuk tempat menyimpan barang menjadi salah satu competitive advantage perusahaan?

“Game is Over, but Improvement Starts Over” Setelah game berakhir, peserta akan menghitung berapa biaya pergudangan dan memeriksa alur perpindahan barang. Peserta akan mengevaluasi bagaimana efektivitas dari layout gudang awal, identifikasi tipe barang dan penanganannya (fast moving dan slow moving), memahami bagaimana layout dapat mempengaruhi biaya pergudangan.

Tantangan pun berlanjut dengan melakukan perbaikan pada layout pergudangan dan menerapkan strategi hingga biaya pergudangan bisa lebih rendah daripada periode sebelumnya.

Manajemen gudang yang baik adalah kunci suksesnya.

Rubrik SimLearning Series pada kali ini akan mengupas secara singkat bagaimana memahami sistem pergudangan yang baik melalui simulasi permainan yang interaktif.

Dirancang pada tahun 2017, Warehouse Management Game sudah sering dimainkan oleh berbagai macam praktisi warehouse dari industri yang berbeda-beda mulai dari FMCG, Otomotif, Food and Beverage dan masih banyak lagi. Permainan ini cukup seru dan sangat berguna untuk dipraktikkan pada saat pelatihan.

Permainan Warehouse Management Game ini biasanya dilakukan dalam sesi training warehouse management.

Dengan demikian, pemahaman mengenai warehouse akan lebih dalam dan mudah diingat karena aktivitasnya yang menarik.

Bagaimana keseruannya? Yuk, kita mulai saja!

Semakin tertantang untuk memainkan Warehouse Management Game? Dengan senang hati PQM akan memfasilitasinya. Penasaran dengan SimLearning apa lagi yang dirancang oleh PQM Consultants? Tunggu artikel SimLearning Series selanjutnya. Salam improvement! (rw. ah)

“Build Your Empire” Masing-masing tim akan diberikan sejumlah palet untuk ditata dalam gudang. Tim harus menentukan bagaimana layout pergudangan, letak pintu untuk keluar masuk barang, dan juga jalur perpindahannya. Kesalahan dalam membuat

11

#FUTUREOFWORK

Memenangkan HATI DAN Loyalitas Karyawan Milenial OLEH: AGUSTINA WINDARYANTI

J

ika mendengar tentang “Milennials in the Workplace,” mungkin pikiran kita akan segera melayang kepada jajaran pekerja muda yang bersemangat, penuh ambisi dan tak takut dengan improvement. Tapi bagaimana cara perusahaan meningkatkan kemampuan kompetitifnya untuk menarik dan mempertahankan para milenial dengan segudang bakat tersebut? Simak artikel yang satu ini.

Beberapa tahun lalu, pernahkah Anda terbayang bahwa berbelanja akan semudah melakukan beberapa kali klik mouse di komputer, atau beberapa kali ketukan di layar ponsel Anda? Pernahkah anda terbayang, adanya platform digital yang membuat sebagian besar proses kehidupan berubah?

merasa dirinya mapan di panggung bisnis.

Siapakah Para Milenial?

Generasi Milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981-1995, seperti yang didefinisikan Badan Pusat Statistik USA (2014). Generasi ini juga dikenal sebagai Generasi Y atau Generasi Net, yakni kelompok demografis yang lahir setelah Generasi X.

Semua teknologi telah menjadikan semua urusan kita jadi serba cepat, tepat, personalized, dan mudah. Terlebih lagi, dengan adanya reward yang ditawarkan, pengguna akan kembali datang dan menggunakan platform tersebut. Tapi benarkah hanya itu saja yang membuat mereka kembali?

Bagaimana dengan kompetisi?

Mengapa Generasi Milenial istimewa? Tak seperti generasigenerasi sebelumnya, mereka sudah tersentuh teknologi sejak masih muda. Penelitian Cisco Corporation menemukan bahwa 1/3 dari responden—yang sebagian besar adalah Milenial—percaya bahwa internet merupakan kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan primer seperti sandang, pangan dan papan.

Sama halnya dengan mempekerjakan Generasi Milenial, dengan kompetisi yang makin ketat, perusahaan perlu memikirkan cara untuk menarik dan bahkan mempertahankan mereka. Saat ini tak lagi zamannya modal nama. Generasi pembawa inovasi ini—yang juga menuntut inovasi dari perusahaan—dikenal sebagai kelompok pekerja penumbang hegemoni raksasa-raksasa yang selama ini

Sebagai generasi pertama yang memiliki kemudahan akses dalam informasi, wajar jika ada perbedaan cara belajar, berkomunikasi, hingga sikap Millennial di dunia profesional.

Perbedaan-perbedaan tersebut menghasilkan lebih

12

banyak stereotype negatif yang melekat kepada Millennial dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

Pada gelaran yang dilangsungkan di Jakarta Design Centre tersebut, ia menyebutkan bahwa kecenderungan Milenial dalam mencari pekerjaan adalah mereka cenderung mementingkan lingkungan kerja yang dapat menampung aspirasi mereka.

Lalu, seperti apa tantangan yang dihadapi para HRD dalam merekrut karyawan Milenial? Bagaimana cara perusahaan agar Millenial mau dan mampu mengeluarkan potensi terbaiknya?

Selain itu, sebuah perusahaan juga dinilai positif di mata karyawan Millennial ketika visi dan misi perusahaan berdampak pada masyarakat luas. Ambil contoh perusahaan Go-Jek yang memecahkan permasalahan transportasi untuk memenuhi kebutuhan akan mobilitas tinggi dengan tarif yang masuk akal, juga membantu mengatasi masalah pengangguran karena membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

Milenial di Dunia Kerja Di dunia kerja, Millennial dilabeli sebagai generasi kutu loncat. Di antara sebagian penyebabnya adalah di tahun 2010, Lynne C. Lancaster dan David Stillman mempublikasikan buku The M-Factor, atribut negatif yang menciptakan stereotype yang tidak baik mengenai Milenial di dunia kerja.

Terbukti, Go-Jek menjadi salah satu startup Indonesia yang paling diincar calon karyawan Milenial. Perusahaan di masa sekarang ini harus mampu membuat kandidat potensial tertarik untuk mendaftar ke perusahaan. Salah satu hal yang paling krusial adalah adanya branding, baik untuk karyawan (employee branding) ataupun perusahaan (company branding).

Di buku tersebut, Milenial digambarkan sebagai generasi pemalas, defensif, kurang inisiatif, tidak memiliki komitmen penuh kepada pekerjaan, kurang respek kepada atasan, kurang fokus dan mudah terdistraksi, kurang persiapan dalam bekerja, rewel, sering mengabaikan, kurang sopan santun, arogan, tidak sabar, hanya peduli dengan dirinya sendiri, dan merasa dirinya punya hak istimewa.

Penjelasan mengenai visi, misi, dan budaya perusahaan— sesuatu yang penting bagi calon karyawan Milenial— harus selaras dari setiap proses rekrutmen agar tidak membingungkan calon karyawan dan akhirnya memberikan kesan yang negatif. Namun demikian, HRD juga harus jeli melihat kualitas seorang calon karyawan Milenial; tak hanya mempertimbangkan faktor usia dan pendidikan saja.

Memaksimalkan Potensi & Memenangkan Loyalitas Milenial Melihat karakteristik yang berbeda pada Generasi Milenial, sebuah perusahaan konsultan dan akuntansi mengadakan penelitian mengenai karyawan Milenial. Penelitian tersebut menemukan nilai dan kebutuhan di tempat kerja berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.

Untungnya, teknologi di dunia HRD juga sudah berkembang pesat, sehingga proses seleksi kandidat bisa dengan mudah dilakukan. HRD hanya perlu memproses kandidat terbaik yang memang sudah sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

Namun, demi tercapainya keharmonisan di lingkungan kerja, alih-alih fokus pada perbedaan sifat dan karakter Milenial dengan generasi sebelumnya, mengapa kita tidak mengoptimalkan peran masing-masing generasi? Dengan demikian, kita bisa menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif, yang jadi tujuan perusahaan.

Pertanyaannya, siapkah Anda untuk berhadapan dengan para karyawan dari Generasi Milenial? (rw.ah)

Berikut ini beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengubah stereotype negatif Millennial menjadi kinerja yang positif: 1.

2.

3.

4.

Menghubungkan kontribusi individu secara langsung dengan sebuah tujuan yang spesifik dari perusahaan, sehingga karyawan Millennial merasa kontribusinya penting untuk tim dan upayanya mendapatkan apresiasi.

Berikan apresiasi yang resmi dari perusahaan. Ketika karyawan dari beberapa generasi memberikan apresiasi atas kontribusi karyawan Millennial, mereka akan lebih mudah untuk berkomitmen kepada perusahaan.

Karyawan Millennial umumnya mencari tempat kerja yang memungkinkan kolaborasi di dalam dan di luar tim dengan hubungan dan komunikasi yang dekat.

Mereka menghargai hubungan dan komunikasi tanpa batas usia dan jabatan.

Manajemen senior harus memenuhi ekspektasi karyawan Millennial dengan menghargai kontribusi dari setiap level karyawan, terbuka untuk berkomunikasi dan membangun hubungan yang menurut Millennial bisa memaksimalkan kontribusi mereka kepada perusahaan.

LEARN HOW to manage your talent successfully for your business JOIN OUR UPCOMING TRAINING

TALENT MANAGEMENT 4-5

SEPTEMBER 2019

Strategi-strategi di atas juga diamini oleh Sanuk Tandon, Managing Director Kalibrr Indonesia dalam pertemuan Human Capital and Development Club (HCD) asuhan PQM Consultants pada tanggal 7 September 2018 lalu.

REGISTER: HTTPS://EVENTS.PQM.CO.ID

13

HOTEL HARRIS KELAPA GADING

PQM CON

PUBLIC TRAIN

march-

INFO & REG WEBSITE: HTTPS://EVENTS.PQM.CO.ID | PHON

NSULTANTS

NING SCHEDULE

-june 2019

GISTRATION NE: 021 4251887 | MOBILE: 0812 1057 6646

#GAMESIMULATION

SUKSES DENGAN ‘MEMPERMAINKAN’ PELATIHAN OLEH: AGUSTINA W & ARIEF H

B

aik untuk melatih pilot untuk menangani kondisi terbang yang berbahaya, meraih loyalitas pelanggan atau melatih karyawan menyajikan cafe latte di Starbucks, banyak bisnis di dunia telah menggunakan keseruan game, atau permainan, untuk mencapai tujuan mereka. Kali ini, kita akan membahas pemanfaatan permainan untuk meningkatkan kemampuan karyawan.

Wajah Tika sumringah sore itu. Selepas turun dari ojek online langganan, jemarinya langsung sigap mengusap-usap layar, sambil berharap mendapat token permainan. Tika lega, doa dan usapan jemarinya di layar ponselnya barusan berbuah 40 poin token, artinya kini dia punya 5.000 poin untuk ditukarkan voucher sulam alis seharga Rp500.000.

Tapi ternyata gamifikasi tak melulu dimanfaatkan untuk menarik minat pelanggan. Metode ini juga kerap dipakai perusahaan untuk memotivasi dan mengembangkan karyawan.

Saat ini, banyak perusahaan mulai memasukkan gamifikasi dan simulasi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dalam proses pembelajaran, menggunakan konsep permainan. Keseruan permainan dipercaya mampu membuat program pelatihan lebih efektif, dan hasilnya lebih melekat.

“Seru, jadinya saya sering lihat penawaran mereka, bikin ketagihan pakai aplikasinya,” kata Tika kepada Improve!

Serunya ‘permainan’ mengumpulkan poin yang dilakukan Tika dalam aplikasi ojek online merupakan salah satu contoh penerapan gamifikasi (gamification) dalam kehidupan sehari-hari. Gamifikasi semacam ini sering kita temukan di berbagai bidang kehidupan.

Permainan—Lebih dari Sekedar Menyenangkan Seorang profesor dari Universitas Colorado Denver, Traci Sitzmann, mempelajari efektivitas gamifikasi selama satu tahun dengan data dari 6.476 peserta dewasa. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa kemampuan peserta yang diberi pelatihan dengan mengikutsertakan simulasi dan gamifikasi meningkat lebih dari peserta yang tak diberikan simulasi dan gamifikasi saat pelatihan.

Memanfaatkan Keseruan Gamifikasi adalah adalah penggunaan logika dan mekanika game (permainan) dalam konteks atau lingkungan nongame untuk memotivasi kita memecahkan masalah dan untuk lebih terlibat dalam aktivitas yang dilakukan.

Sederhananya, gamifikasi digunakan untuk membuat kegiatan sehari-hari lebih menyenangkan dan menarik!

Terkait pemanfaatan gamifikasi dan simulasi untuk mengembangkan kemampuan karyawan, Sitzmann juga mengadakan serangkaian studi yang menguji efek simulasi dalam rangkaian pelatihan karyawan. Analisis yang dia lakukan meneliti hasil dari 55 studi yang berbeda, yang mengeksplorasi dampak gamifikasi dan simulasi pada pelatihan profesional.

Aplikasi gamifikasi dalam kegiatan sehari-hari semakin marak kita temui belakangan ini. Seperti yang kita tahu, gamifikasi digunakan salah satunya sebagai strategi untuk menarik dan memuaskan pelanggan. Misalnya, mendapatkan engagement pelanggan, menarik pelanggan mengikuti program royalti, atau membangun keintiman dengan pelanggan seperti yang kini kita temukan pada aplikasi e-commerce maupun transportasi online.

Hasilnya, Sitzmann menemukan bahwa: • Gamifikasi dan simulasi meningkatkan keyakinan karyawan bahwa mereka dapat melakukan tugas

16

dengan benar sebesar 20 persen.

Mereka yang dilatih dengan simulasi memiliki pengetahuan faktual 11 persen lebih tinggi, kemampuan mengingat materi pelatihan 14 persen lebih tinggi, dan kemampuan menguasai materi pelatihan sembilan persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang menerima pelatihan tanpa simulasi.

Penelitian menemukan bahwa pembelajaran dimaksimalkan ketika simulasi mendorong peserta pelatihan untuk aktif dalam membuat keputusan.

disampaikan kepada peserta. Simulasi juga bisa dijadikan pelengkap pengajaran, supaya sesi pelatihan lebih seru dan menghibur, sekaligus menunjang materi pelatihan itu sendiri.

Sitzmann juga menemukan bahwa metode permainan ini bisa sangat efektif, namun manfaatnya sendiri ditentukan oleh bagaimana permainan dirancang dan disertakan dalam program pelatihan.

SimLearning memberi peserta gambaran yang riil mengenai pekerjaan sehari-hari dan permasalahan yang menyertainya.

Metode permainan ini digunakan untuk menggambarkan situasi pekerjaan sehari-hari di berbagai departemen, seperti produksi, pergudangan, maintenance dan sebagainya, tentu saja dengan cara yang amat menyenangkan. (rw.ah)

•

•

Dari empat jenis metode permainan yang disebutkan, PQM Consultants mengkolaborasikan aspek simulasi dan learning games untuk mendukung kegiatan pelatihan. Kami menamainya SimLearning, dan sesi-sesinya telah menjadi favorit dan memberi manfaat kepada para peserta didik kami.

Dia menegaskan, “tujuan utama tim desain permainan dan simulasi (dalam pelatihan) adalah mengeksploitasi potensi dari permainan tersebut untuk meningkatkan keterampilan yang terkait dengan pekerjaan karyawan.”

Jenis Permainan yang Bisa Dimanfaatkan Dalam Play to Learn (2017), Sharon Boller dan Karl Kapp menjelaskan, selain gamifikasi, ada beberapa jenis permainan yang dapat memberi manfaat. Di antaranya ada entertainment games (permainan untuk menghibur), learning games (bermain sambil belajar), dan simulations (permainan simulasi).

OUR TRAINING IS

ENJOYABLE

PQM CONSULTANTS BRINGS YOU POWERFUL GAME SIMULATIONS IN OUR PUBLIC TRAINING CLASSES

1) Entertainment Games Fokus dari entertainment games murni untuk kesenangan semata, tidak ada ekspektasi hasil penjualan atau engagement pelanggan. Tidak ada tujuan edukasi di dalamnya. Misalnya, acara permainan atau outing yang diadakan kantor untuk menghibur karyawannya.

AIRPLANE GAME SIMULATION

2) Learning Games Learning games dirancang untuk membantu pemainnya dalam mengembangkan kemampuan khusus atau menerapkan konsep baru dalam pekerjaan atau keseharian.

Learning games pada umumnya mengkombinasikan kondisi realitas dan elemen-elemen fantasi, namun tidak persis sama seperti realitas yang sesungguhnya. Learning games sendiri biasa disebut juga sebagai serious games atau instructional games.

Through this game, the participants will understands about the flow of production, built in quality to meet the standards.

This game also encourages the need of coordination and communication in team.

PRODUCTION PLANNING GAME Prodplan Game offers a simulationa about the process of production planning, inventory control and the importance of a collaboration culture in the planning process to improve planning accuracy.

3) Simulations Simulations atau simulasi adalah sebuah percobaan untuk menggambarkan keadaan dalam permainan semirip mungkin dengan keadaan aslinya. Simulasi mengakomodasi kondisi yang nyata, berbagai risiko yang ada di lingkungan tertentu, dan efek yang didapatkan dari keputusan yang dibuat pemain. Salah satu contoh simulasi di dunia profesional adalah simulasi menerbangkan pesawat yang rutin dijalani para pilot, baik calon pilot baru atau yang pilot sudah berpengalaman.

WAREHOUSE GAME SIMULATION Designing the layout of warehouse in a table-top game with deep analysis of warehouse cost is being possible with this game. Participants will understand about the classification of goods (slow and fast moving), the impact of warehouse layout towards warehousing cost and effective material handling strategy.

4) Gamification Gamification alias gamifikasi adalah metode yang digunakan untuk memasukkan unsur-unsur permainan ke dalam kehidupan sehari-hari, yang terkadang dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Contoh gamifikasi yang sering terjadi adalah leaderboard di departemen penjualan, yang berfungsi untuk memotivasi para staf penjualan untuk mencapai hasil terbaik.

CATAPULT GAME This game will enhance the practical problem solving skills, especially conducting root cause analysis in the aspect of man, machine, material and method and environment. It offers handson activity to generate improvements and target setting.

Di Dunia Pendidikan Dalam dalam dunia pendidikan atau pengembangan sumber daya manusia, seringkali, metode simulasi digunakan dalam penyampaian materi pelajaran agar materi mudah

17

#BESTPRACTICE

Kunci Meraih Pekerjaan (dan Gaji) Idaman S

ebagai praktisi Supply Chain yang perlu memiliki berbagai keahlian khusus, sertifikasi memang sudah jadi kebutuhan pokok. Tapi masalahnya, ketika akan mendaftar program untuk memperoleh sertifikat, kita sering dibingungkan oleh beragam pilihan: sertifikasi apa yang perlu diambil, dan dari lembaga mana.

Sejak pertama kali rilis tahun 2006, lebih dari 13.000 profesional supply chain di 78 negara telah mendapat sertifikasi CSCP. Menurut APICS, “sertifikasi ini memberikan Anda kemahiran atas best practice dalam manajemen supply chain, yang akan membedakan Anda sebagai ahli industri yang dibekali dengan pengetahuan dan keahlian tinggi seorang spesialis.”

Bagi seorang praktisi Supply Chain, mengantongi sertifikat yang menegaskan berbagai kecakapan yang dimiliki memang penting. Sertifikat bisa berperan signifikan dalam peningkatan karier maupun pengembangan kemampuan. Tapi memang umumnya segala hal yang memberi manfaat menuntut sedikit pengorbanan untuk memperolehnya.

Program sertifikasi adalah proses yang memerlukan banyak waktu, komitmen dan biaya.

CSCP mengajarkan Anda untuk melihat supply chain dari perspektif yang luas; untuk melihat hubungan antara perencanaan, sourcing, manufaktur, dan pengiriman, serta melihat bagaimana keseluruhan proses supply chain terhubung satu sama lain.

Kebingungan dalam menentukan program sertifikasi yang akan dipilih lebih sering dirasakan praktisi yang masih menjajaki tahap awal kariernya. Menentukan pilihan—dan merasa yakin bahwa itulah pilihan yang tepat—bukan hal mudah untuk dilakukan. Tapi tenang saja, kami ada di sini untuk membantu memudahkan Anda membuat keputusan.

Lalu apa saja persyaratan yang harus dipenuhi sebelum mengambil sertifikasi CSCP? Ternyata tak begitu rumit. Anda hanya butuh: • Sertifikasi APICS ataupun ISM, ditambah dua tahun pengalaman di bidang bisnis yang berkaitan • Gelar sarjana atau yang setara, ditambah dua tahun pengalaman di bidang bisnis yang berkaitan, atau lima tahun pengalaman di bidang bisnis yang berkaitan.

Berdasarkan penilaian kami, ada dua sertifikasi di bidang supply chain yang diakui secara luas dan memiliki reputasi yang baik: Pertama, Certified Supply Chain Professional (CSCP). Kedua, Certification in Production and Inventory Management (CPIM)

Penelitian yang dilakukan APICS menunjukkan bahwa CSCP merupakan investasi yang menguntungkan. Dari data yang dikumpulkan, profesional dengan sertifikasi CSCP mendapatkan keuntungan sebagai berikut: • Rata-rata menghasilkan pendapatan 27 persen lebih tinggi dibanding rekan-rekan mereka yang tidak punya sertifikasi CSCP • 65 persen dari profesional di bidang supply chain berpendapat bahwa sertifikasi yang mereka memperbesar peluang perekrutan mereka • Sertifikasi ini juga bisa meningkatkan nilai profesional dan membantu mengamankan masa depan pemegang sertifikat.

Keduanya sertifikasi tersebut dikeluarkan oleh Association for Operations Management (APICS)— lembaga bergengsi di dunia supply chain management.

Lalu, dari keduanya setifikasi manakah yang cocok untuk Anda? Berikut ini sedikit penjelasan mengenai dua sertifikat tersebut dan kegunaannya.

CSCP: Ideal untuk Profesi General Supply Chain Satu tips sebelum memilih program sertifikasi, ketahui dahulu area manajemen supply chain yang menjadi minat Anda. Jika tujuan Anda adalah mendapat pandangan yang luas tentang aspek-aspek supply chain, CSCP dari APICS bisa menjadi pilihan terbaik untuk Anda.

18

Sementara itu, dari sisi perusahaan, sertifikat CSCP akan membantu mereka mendapatkan generalist— praktisi dengan pengetahuan, pengalaman dan keahlian cross-functional.

lima modul pelajaran: Basics of Supply Chain Management, Master of Planning of Resources, Detailed Scheduling and Planning and Execution and Control Operations.

Tapi untungnya APICS menyediakan materi self-study dan juga kursus dengan bantuan instruktur di kelas seperti yang ada di PQM Consultants.

Pasalnya, manajemen supply chain saat ini menjadi proses end-to-end yang mensinkronisasi kegiatan antar-bagian dan melibatkan supplier dan customer.

Selain memahami fungsi bagian yang menjadi tanggung jawab mereka, perusahaan menginginkan manajer untuk mengintegrasikan proses yang mereka lakukan, agar berhubungan dengan proses di bagian dan organisasi lainnya.

Sertifikasi Supply Chain: Investasi yang Menguntungkan— Jika Tepat Guna Banyak faktor yang dipertimbangkan saat memilih program sertifikasi profesi supply chain, yang masing-masing sertifikasi yang telah dibahas bisa menjadi kualifikasi yang amat baik untuk membuat Anda lebih bernilai dalam kompetisi di pasar kerja.

CPIM: Ideal untuk Karier dalam Inventory Management Jika Anda menginginkan karier di bidang Inventory Management, maka CPIM dari APICS adalah sertifikasi terbaik yang bisa Anda dapatkan.

Selain itu, sertifikasi juga sudah menjadi penunjang karier yang diperhitungkan di dunia supply chain. Ketika disandingkan dua kandidat dengan pengalaman yang sama, apabila salah satunya memiliki sertifikasi formal, seorang rekruter tentunya akan lebih memilih individu dengan sertifikasi.

Anda bisa memilih sertifikasi CPIM jika Anda ingin belajar Production Planning and Scheduling, juga Inventory Management, karena program sertifikasi ini sangat berfokus pada shop floor.

Terlepas dari segala keuntungannya, bukan berarti Anda harus bernafsu dan terburu-buru mengambil program sertifikasi. Yang paling penting, Anda perlu waktu untuk mencari tahu dan memikirkan kembali tujuan karier Anda sebelum menentukan sertifikasi mana yang terbaik untuk Anda.

Mengapa sertifikat CPIM menguntungkan bagi para pemegangnya?

• Pemegang sertifikat berpotensi mendapat kenaikan gaji—rata-rata orang yang mengantongi sertifikasi ini mendapatkan kenaikan gaji 27 persen • Meningkatkan potensi perekrutan pemegang sertifikat sebagai profesional hingga 65 persen • Membuat mereka mampu memaksimalkan ROI pada sistem dan teknologi • Membuat mereka mampu mengurangi biaya yang dikeluarkan organisasi • Membuat mereka mampu memberikan nilai lebih kepada organisasi Anda • Membangun kredibilitas dan membuat diri mereka lebih bernilai daripada kolega yang tak memiliki sertifikat.

Diolah dari artikel Daniel Humphries, softwareadvice.com (rw.ah)

PQM CONSULTANTS OFFERS 3 CERTIFICATION PROGRAMS FROM APICS USA

Persyaratan untuk mengambil program sertifikasi CPIM Gelar sarjana tidak diwajibkan untuk mendapatkan sertifikasi ini, dan Anda hanya perlu memiliki pengalaman selama dua tahun atau lebih di bidang ini.

Setiap peserta akan mendapatkan hal yang berbeda tergantung pada pengalaman sebelumnya, tapi pelatihan sertifikasi ini akan membekali pesertanya dengan dasar yang kokoh dalam hal terminologi yang digunakan dan proses berpikir yang diperlukan dalam produksi dan inventory management.

APICS CPIM PART 1 & 2 CERTIFIED IN PRODUCTION & INVENTORY MANAGEMENT Earning the CPIM credential makes you a recognized expert in internal operations for your organization, more valuable to your organization, boosting your career and keeping your organization more competitive in today’s economy.

APICS CSCP

Hasil yang diharapkan adalah, peserta yang mendapat sertifikasi CPIM punya kesamaan pemahaman konsep dan penggunaan terminologi yang sangat penting dan sangat dihargai di tempat kerja.

CERTIFIED SUPPLY CHAIN PROFESSIONAL The APICS Certified Supply Chain Professional, (CSCP) is designed to help you master end-to-end supply chain. You will learn core concepts in supply chain management, strategy, design, compliance, and operations.

Sebagai contoh, bagian ujian yang dikhususkan untuk membuat manufacturing capacity planning, yang menganalisis perencanaan kapasitas melalui tiga cara: berdasarkan faktor-faktor dalam master production schedule, menggunakan capacity bills dan menggunakan resource profiles. Siapapun yang memiliki sertifikat CPIM kemungkinan akan melakukan capacity planning dengan cara serupa.

APICS CLTD CERTIFIED IN LOGISTICS TRANSPORTATION & DISTRIBUTION Earning the CLTD credential makes you a recognized expert in the logistics, transportation and distribution fields. Certification demonstrates in-depth knowledge of a broad range of topics to set you apart from your colleagues.

Meski demikian, Anda harus sangat berkomitmen pada program, karena tidak seperti CSCP, CPIM mengharuskan Anda tak hanya mengambil satu, tapi

LEARN MORE: HTTPS://PQM.CO.ID/APICS

19

#FILMREVIEW

BELAJAR PRACTICAL PROBLEM SOLVING LEWAT FILM ‘SEARCHING’ OLEH: KHOIRUN NISA’UL AFIFAH

M

ungkin kita tak pernah terpikir untuk belajar konsep Practical Problem Solving saat menonton film. Tapi dengan menonton film Searching, tanpa terasa kita bisa mendapat gambaran tentang implementasi konsep tersebut, walaupun sedang duduk nyaman di sofa empuk dengan popcorn di tangan. Iya, ini seasyik itu!

Searching—rilis 24 Agustus 2018—merupakan gabungan dari genre drama, thriller dan misteri. Di tangan dingin sutradara Annesh Chaganty, dengan keren film ini mampu menggambarkan betapa hebatnya fungsi teknologi yang ada saat ini. Lebih dari itu, Searching juga menyajikan alur cerita mengenai hubungan yang dimiliki seorang ayah dengan putri semata wayangnya.

tahu di mana dia berada, dan dari analisis tersebut David menemukan fakta bahwa selama ini putrinya tak memiliki teman dekat.

Pencarian David pun berlanjut. Dia mencari informasi dengan menelusuri pesan-pesan singkat yang terkirim antara Margot dan pamannya, Peter Kim—adik David.

Efek kejutan pun terjadi ketika David menemukan adanya hubungan dekat antara Margot dan Peter; ternyata selama ini Margot mengkonsumsi narkoba, mengikuti jejak Peter.

Adanya fakta baru ini memicu masalah lain: Hubungan David dengan Peter pun memanas; dia menuduh adiknya menculik Margot.

Margot Kim—putri satu-satunya dari David dan Pamela Kim—adalah gambaran seorang anak Gen-Y pada umumnya: melek teknologi, piawai dengan gadget dan aktif di media sosial macam Skype dan Facebook. Namun nasib malang menimpa Margot remaja saat ia kehilangan ibunya akibat kanker, dan harus tinggal berdua saja dengan ayahnya.

Namun perkiraannya salah, dan perjuangan David masih terus berlanjut. Dengan bantuan Tumblr dan Google Maps, dia berhasil mengetahui lokasi terakhir Margot. Sayangnya, detektif yang membantu pemecahan kasus meyakini bahwa kasus ini merupakan sebuah upaya melarikan diri, sehingga kasus tersebut ditutup. Tapi David tak sependapat.

Krisis (problem) pun terjadi dalam alur cerita film ini: suatu hari, Margot berpamitan kepada David untuk pulang larut malam karena tugas sekolah. Namun nyatanya, hingga pagi, Margot belum juga pulang ke rumah. David yang gagal menghubungi putrinya segera meminta bantuan polisi.

Namun 37 jam setelah melapor, tanda-tanda keberadaan Margot tak juga terlacak.

Merasa ada yang janggal, David pun meneruskan penyelidikannya sendiri, hingga beberapa minggu kemudian dia menemukan titik terang. Dengan analisis dan upaya tak kenal lelah dalam menelusuri barang-barang bukti yang ada, dia pun berhasil menyelamatkan putrinya sekaligus menemukan dalang kejahatan yang telah merenggut Margot darinya.

David yang putus asa dengan lambannya pencarian oleh polisi akhirnya memutuskan untuk melakukan penyelidikan sendiri.

Ketika menghadapi krisis dan dalam upaya menemukan solusi, kita dituntut untuk menganalisis masalah. Itulah yang dilakukan David. Dia pun menghubungi semua teman Margot yang ditemukannya di akun Facebook Pamela, mendiang istrinya. Sayang, tak satupun teman Margot

Implementasi Practical Problem Solving Baiklah, itu hanya paparan singkat dari alur film Searching, untuk memberi gambaran mengenai penerapan Practical

20

Problem Solving. Dengan melihat analisis yang dilakukan David Kim, kita bisa melihat contoh penerapan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang dilakukan David, dalam Practical Problem Solving, penting bagi kita untuk terlebih dahulu melihat semua aspek masalah dari segala sisi agar mendapatkan gambaran permasalahan yang tepat.

Hasil analisis ini adalah yang diperoleh David dari aspek Lingkungan (environment). Sedangkan dari aspek Metode (method), fakta-fakta terkuak bahwa ada yang salah dengan cara pengasuhan yang dia terapkan untuk Margot remaja sejak kepergian sang ibu. David tidak begitu tahu bagaimana pergaulan Margot di Internet maupun di lingkungan sekitarnya. Dia juga tak sadar Margot lebih memilih dekat dengan teman-teman dunia maya-nya dibandingkan dengan ayahnya.

Upaya untuk melihat masalah dari segala aspek dalam Practical Problem Solving dikenal dengan istilah Gemba, Genbutsu dan Genjitsu (3G). Gemba adalah real place, Genbutsu adalah real things, dan Genjitsu adalah real facts.

Tempat, entitas dan fakta. Artinya, saat terjadi masalah (krisis), kita perlu melihat apakah setiap kondisi di tempat kerja telah menyimpang dari standar atau tidak. Lalu untuk dapat melihat ada atau tidaknya penyimpangan, kita perlu untuk melihat situasinya secara aktual.

Setelah analisis menyeluruh dilakukan, David menemukan bahwa Margot tidak kabur, tapi diculik. Berdasarkan buktibukti TKP yang ditemukan David, dia akhirnya tahu bahwa salah satu teman medsos Margot-lah yang menculiknya.

Root cause-nya adalah, teman medsos tersebut tahu benar seluk-beluk kehidupan Margot, lebih daripada David sendiri mengetahuinya.

Pada film Searching, kita bisa lihat dalam upayanya menemukan Margot, David melakukan analisis dengan menelusuri sekolah Margot, menghubungi teman-temannya, berusaha menggali fakta tentang anaknya di lingkungan tempat Margot biasa berada, dan berusaha mengumpulkan semua informasi mulai dari history panggilan telepon hingga chatting.

Itulah kurang lebih praktik penerapan analisis menggunakan diagram Ishikawa yang bisa kita saksikan di layar kaca.

Sesungguhnya, metode tersebut bisa kita terapkan tak hanya di lingkungan kerja, tapi juga di kehidupan sehari-hari.

Kita bisa menemukan akar masalah yang menyebabkan ‘penyakit’ dan mengobatinya, alih-alih hanya mengobati simptom yang datang bersamaan dengan penyakit tersebut tanpa menangani akar penyebab masalahnya. (rw.ah)

Selain melakukan analisis dengan konsep 3G, David menyelesaikan masalahnya dengan upaya yang mirip dengan penerapan teori diagram Ishikawa, alias Fishbone Diagram. Alat problem solving yang dirancang Kaoru Ishikawa ini berfungsi untuk melihat akar-akar penyebab sebuah masalah dengan spesifik. Diagram yang berbentuk seperti tulang ikan ini mendorong kita untuk menentukan problem statement sebelum menganalisis akar penyebab masalahnya.

SUBMIT YOUR IDEAS

Jika konsep diagram Ishikawa dihubungkan dengan proses penyelesaian masalah yang ada di film Searching, kita bisa lihat, yang pertama kali dilakukan David adalah menentukan permasalahan yang dihadapi (problem statement).

Masalahnya yakni Margot hilang. Setelah problem diketahui, David melakukan analisis dari aspek Manusia, Metode dan Lingkungan menggunakan konsep 3G untuk mencari penyebab masalah.

Dari aspek Manusia, analisis dilakukan oleh David untuk mencari tahu penyebab hilangnya Margot. Yang mungkin saja disebabkan oleh konflik dengan teman-teman dan keluarga. Namun, setelah melakukan analisis yang hanya dari aspek Manusia, David tergesa-gesa mengambil kesimpulan bahwa yang menculik Margot adalah Peter.

Ketika David menindaklanjuti analisis dari aspek Manusia, dia masih belum berhasil menemukan akar masalah untuk mengatasi problem (penculikan anaknya).

Redaksi Improve! membuka kesempatan para pembaca untuk menulis di Majalah Improve!

Karena itulah, dalam analisis, penggunaan diagram Ishikawa seringkali penting jika kita ingin menemukan akar masalah (root cause) yang menyebabkan problem. Selain itu, hal penting yang perlu kita lakukan adalah melakukan verifikasi pernyataan penyebab dan masalah menggunakan pernyataan ‘jika’ dan ‘maka.’

Kirim artikel kamu tentang dunia productivity, quality atau improvement ke email redaksi@pqm.co.id

Dalam analogi cerita David Kim, setelah mengetahui faktafakta yang ada, David menyadari bahwa kesimpulan dari analisis yang dilakukannya tidak tepat. Oleh karena itu, David meneruskan proses analisisnya menggunakan media sosial yang diakses Margot dari laptopnya. Dari sana, David menemukan fakta bahwa dari kondisi lingkungan di sekitar, bahwa Margot tidak pernah memiliki teman dekat setelah kepergian ibunya.

21

MEMECAHKAN MASALAH DI PT. EVOLUZIONE TYRES

#

PQM UPDATE

Pada tanggal 7-8 November 2018, PQM Consultants membantu PT. Evoluzione Tyres yang berlokasi di daerah Subang memeberikan training dengan topik Practical Problem Solving. Tidak hanya mendapatkan materi di kelas, peserta juga diajak langsung memecahkan masalah langsung di lapangan (Gemba) oleh trainer kami.

PROFESSIONAL SELLING SKILLS di bukalapak Meningkatkan target penjualan dari perusahaan seringkali jadi hal menakutkan bagi karyawan. Tetapi dengan strategi, materi dan pengaplikasian bagaimana menjual dengan baik serta maintaining client akan memuluskan jalan mencapai target sales yang sudah ditentukan oleh manajemen.

Tahun 2019, manajemen Bukalapak menargetkan unit business BukaPengadaan miliknya dapat meningkatkan penjualan hingga dua kali lipat dari target yang ditetapkan.

Untuk itu, Pada tanggal 17-19 Oktober 2018, PQM Consultants berkesempatan memberikan pembekalan kepada 44 peserta dari Bukalapak dengan topik Professional Selling Skills. Berbeda dengan

pelatihan Professional Selling Skills biasanya, PQM menggabungkannya dengan kegiatan team building.

Program Professional Selling Skills yang PQM Consultants miliki merupakan adaptasi dan pengembangan dari teori Toyota Way in Sales & Marketing. Selain mengajarkan teknik dan skill dalam melakukan penjualan, PQM Consultants juga membekali salesforce Bukalapak dengan serangkaian roleplay dan simulasi dengan beragam case study yang kami miliki.

PQM Consultants menyelenggarakan pelatihan inhouse professional Selling Skills. Info lebih lanjut, hubungi kami di pqmcons@pqm.co.id

TPM EXCELLENCE AWARD 2ND ASSESSMENT 2018

PENTINGNYA TQM & QCC DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

Pada tanggal 15 Desember 2018, PQM Consultants membantu PT. Komatsu Undercarriage Indonesia untuk meng-assess implementasi TPM (baik dari mindset change, methodology, proses, dan resultnya).

Pada tanggal 15-16 November 2018, PQM Consultants memberikan training Quality Control Circle di PT. Suzuki Indomobil Motor. Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan para peserta menjadi paham akan pentingnya total quality management dan penerapan quality control circle. Di program ini juga para peserta diberikan bekal menjalankan Continuous Improvement yang baik dan benar. Semoga kualitas produk yang dihasilkan makin baik dan kian meningkat!

#

PQM UPDATE

Assesement yang telah dilakukan sebanyak 2x ini bertujuan untuk mempersiapkan PT. KUI mendapatkan TPM Excellence Award. Kami doakan semoga rekanrekan di PT. KUI dapat segera meraih penghargaan tersebut.

22

RAHASIA SUKSES ANALISA BEBAN KERJA DI PT. KIMIA FARMA TBK

END TO END DEVELOPMENT PROGRAM DI PT. BUKIT ASAM, tbk

Bertempat di JDC Jakarta, OPEX Club bersama Gaia Consulting dan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk menyelenggarakan seminar dengan tema Workload Analysis (Wola).

21 Januari 2019, PQM Consultants memulai program Training di PT. Bukit Asam, Tbk. Topik yang kami selenggarkan adalah Supervisory Development Program & Basic Management Development Program.

Dalam kesempatan tersebut Yudi Hermanu dari Gaia Consulting memaparkan best practice penerapan Workload Analysis di beragam perusahaan baik BUMN maupun Swasta. Di kesempatan ini juga Kimia Farma memaparkan kegunaan lain Wola sebagai kanal untuk mengumpulkan problem dari seluruh level di lini bisnisnya.

Dalam training ini, kami menyertakan enam orang konsultan dan seorang konsultan teknis untuk mendampingi rekan-rekan di PT. Bukit Asam, Tbk dalam menerima materi yang kami berikan.

PT. Bukit Asam, Tbk telah menjadi mitra kunci PQM Consultants sejak lama. Kami turut bangga telah menjadi bagian pengembangan SDM di PTBA.

Ringkasan mengenai seminar ini dapat disaksikan melalui channel Youtube PQM Consultants atau di: http://bit.ly/WOLAPQM

SPECIAL OFFER

Penerapan 5S Di Tempat Kerja Pendekatan Langkah-Langkah Praktis Hiroyuki Hirano

Seri Budaya Industri Unggulan 5R: Dasar Membangun Industri Kelas Dunia Ir. Kristianto Jahja

Quality Means Survival Waspadalah Hai Para Pengusaha Rene T. Domingo

RP. 70.000

RP. 40.000

RP. 75.000

3 BOOKS ONLY

Rp. 185.000,-

Rp. 150.000,23

* Hanya berlaku sampai 1 April 2019 * Stok terbatas Info Pemesanan: pqmcons@pqm.co.id/ 021 4251887 (Talkhis)

#PLACEANDTIME

7 Kuliner Lezat Khas Kota Singa OLEH: ANDRE

S

ingapura dikenal sebagai gudangnya makanan enak yang menjadi perwakilan dari keragaman budaya di sana: China, India dan Melayu. Kuliner khas Kota Singa tak hanya sekedar makanan enak yang menggoyang lidah kita. Mereka adalah sepotong sejarah yang menjelma menjadi hidangan-hidangan menggiurkan.

Perjalanan dinas ke Singapura selalu menyenangkan.

Walaupun sama-sama kota besar seperti Jakarta, selalu saja ada yang menarik untuk dilihat dan dilakukan di Kota Singa ini. Mulai dari moda transportasi umumnya yang mudah, fasilitas umum lengkap, banyaknya destinasi wisata menarik seperti museum keren ataupun taman botani, hingga—tentu saja—kulinernya!

lezat dan lunak. Rasa manis namun gurih, dan sedikit agak pedas akan memberi kepuasan tersendiri dan menjadi sensasi yang berbeda di lidah. Jari-jari yang berlumuran saus, sensasi pedasnya yang nikmat, ah, sudahlah tak perlu gengsi. Jilati saja jemari Anda!

2) Laksa Singapura Kuah kaldu yang gurih dan panas, rasa rempah-rempah berpadu dengan santan berpadu sempurna ketika Anda menikmati semangkuk laksa. Hidangan khas peranakan ini memang berupa sup pedas kuning kemerahan yang dikentalkan dengan santan, dibumbui udang kering, dengan berbagai isi seperti kerang, udang, bakso ikan dan bihun.

Ketika menghadiri gelaran Future of Manufacturing Summit 2018, saya akhirnya punya kesempatan untuk mencicipi keanekaragaman kuliner di Singapura yang memang bikin penasaran.

Singapura memang memiliki banyak warna yang beragam dalam budayanya. Dengan keragaman budaya di Singapura—yang penduduknya didominasi etnis China, Melayu dan India—makanan khas Kota Singa itu juga juga beraneka macam.

Laksa Singapura yang asli berasal dari wilayah Katong, dengan ciri khas bihunnya memakai bihun jenis tebal yang dipotong-potong pendek, sehingga mudah disantap dengan kuahnya. Untuk pendampingnya, Anda bisa memesan soon kueh (pangsit rebus isi Lobak, udang kering dan wortel) atau popiah (lumpia basah khas Hokkien dengan isian udang, potongan ayam, mentimun, wortel, kepiting, tauge dan telur dengan saus manis).

Yang banyak ditemukan adalah hidangan khas peranakan, atau disebut juga kuliner Nyonya, yang merupakan perpaduan makanan khas Tiongkok dan Melayu. Tapi kita juga bisa menemukan banyak makanan khas India di Singapura, yang tentu sudah dibuat cocok dengan lidah kita orang Indonesia.

Salah satu kerabat saya yang tinggal di Singapura memberi contekan soal makanan yang wajib kita cicipi saat main ke Kota Singa. Penasaran apa saja?

3) Rojak Singapore Kata siapa rujak cuma ada di Indonesia? Singapura juga punya rujak lho, dan rasanya memang agak beda dengan yang di Indonesia. Rojak Singapore adalah semacam salad berupa campuran sayur-sayuran dengan buah-buahan, dan cakwe yang disiram saus hitam lengket. Atasnya ditaburi kacang renyah

1) Kepiting Saus Singapura Kuliner satu ini tak hanya terlihat menggoda, tapi juga akan memanjakan lidah kita dengan kayanya rasa saus yang meresap ke dalam daging kepiting goreng yang

24

cincang dan bunga jahe wangi yang dirajang, membuat rasanya agak pedas.

7) Kari Kepala Ikan Singapura Satu lagi hidangan menggiurkan dari Singapura adalah kari kepala ikan. Ini adalah hidangan pedas dengan kuah kari yang dimasak perlahan-lahan dengan sayuran dan kepala ikan kakap merah utuh.

Saus Rojak Singapore ini terbuat dari terasi yang difermentasi, gula, jeruk nipis, dan sambal, yang dibuat menjadi campuran manis, asam, dan pedas. Isinya berupa kangkung, taoge, mentimun renyah yang segar, dan lobak China, juga buah dengan citarasa tajam seperti irisan nanas, mangga muda, atau jambu air yang masih mengkal, cakwe goreng, dan tahu panggang.

Kepala ikan yang dipenuhi daging putih lembut dipadukan dengan kuah kari merah pedas, dengan sayuran okra dan terung, yang bakal membuat Anda ketagihan.

Semua campuran itu membuat Rojak Singapore kaya rasa.

Perpaduan sensasi manis, asam, asin, asam dan pedas— dan tentu saja rasa segar dari sayur dan buahnya—bakalan menggoyang lidah kita. Yumm!

Ada dua versi kari kepala ikan di Singapura, yakni dengan kuah kari asam yang pedas segar, dan kuah kari santan yang kental menggiurkan.

4) Ice Kachang Saat jalan-jalan di Singapura, kita biasanya harus banyak jalan kaki untuk menjelajah dari satu tempat ke tempat lain. Pejalan kaki sungguh dimanjakan; trotoarnya bagus, hampir tak ada polusi, dan di beberapa tempat ada banyak pohon rindang yang menaungi. Tapi tetap saja, kalau siang cuaca di Singapura sama panasnya dengan di Indonesia. Pasti akan enak sekali kalau bisa menyantap es yang dingin dan nikmat!

Salah satu es favorit di Singapura adalah Ice Kachang.

Tampilannya berupa es serut yang dipadatkan seperti bola, dituangi sirup, kemudian diberi tambahan topping jeli, kacang merah, jagung manis, kolang-kaling, dan kadang juga ditambahkan es krim. Wah, langsung bikin ngiler ya!

Nah, itu dia Makanan yang wajib sobat Improve! coba saat liburan ke Singapura. Semoga dengan info ini, Anda jadi nggak bingung lagi mau makan di mana saat berada di Kota Singa ini. Untuk yang Muslim, banyak juga koq gerai-gerai kuliner halal di Singapura. Jadi nggak perlu was-was saat wisata kulineran di sana.

Yuk mulai cek kalender, kira-kira kapan ya bisa liburan ke Singapura? (rw.ah)

ARE YOU HUNGRY FOR MORE SKILLS & KNOWLEGDGE?

5) Fried Carrot Cake Kuliner khas Singapura yang terkenal ini bukan dessert. Fried Carrot Cake adalah panganan gurih yang juga dikenal dengan nama chai tow kway, dan dibuat dari tepung beras dan lobak putih yang dikukus lalu digoreng dengan telur dan daun bawang seperti omelet. Jadi sama sekali tidak dibuat dengan wortel ya.

Ada dua jenis fried carrot cake, yaitu white fried carrot cake dan black fried carrot cake. Varian black fried carrot cake menggunakan kecap manis, sedangkan white fried carrot cake tidak memakai kecap. Dua-duanya sama-sama yummy koq!

GET SOME P.I.E

6) Hokkien Prawn Mee Sajian sederhana berupa mie goreng ini disajikan dengan kaldu udang kental yang bakal membuat Anda ketagihan.

Dikenal juga sebagai mie Hokkian, hidangan mi goreng ini disiram dengan kaldu aromatik yang terbuat dari kepala udang.

Hidangan mie yang memanjakan lidah ini adalah kombinasi lezat dari mie kuning dan bihun tebal dengan topping udang yang juicy, cumicumi, potongan daging dan telur yang membuatnya terasa makin lezat. Mie Hokkien disajikan dengan sambal cabai dan perasan air jeruk nipis yang memperkuat citarasa.

Ini sih benar-benar cocok dengan lidah orang Indonesia yang memang sudah akrab dengan mie.

So good!

practical . inspiring . enjoyable 25

#PLACEANDTIME

5 SURGA TERSEMBUNYI DI SUBANG OLEH: NI MADE HINDITA , ANDRE

B

osan dengan Bandung yang mulai parah macetnya? Ada kota lain di Jawa Barat yang ternyata masih menyembunyikan surga yang mempesona. Buat sahabat Improve! yang ingin berlibur singkat melepas penat, tapi tak ingin pergi terlalu jauh dari Jakarta, berikut ini beberapa tempat menawan di Subang, menurut rekomendasi konsultan PQM, Ni Made Hindita.

Bagi saya, membawakan training yang jadi bagian dari sebuah proyek improvement tak lagi menjadi sebuah beban.

Bukan materi pelatihan “Practical Problem Solving” yang saya cemaskan. Bukan juga klien kami, Pirelli (PT Evoluzione Tyres) yang membuat saya gugup. Yang membuat saya cemas adalah, untuk mencapai lokasi training pagi ini, saya harus melalui apa yang disebut ‘jalur neraka.’ Itulah rute Jakarta-Cikampek yang terkenal macet dan melelahkan.

menit dari Gerbang Tol Kalijati Cipali ini suasananya begitu modern. Membuat kami serasa berada di pabrik Tesla di selatan Fremont di California, yang sering saya lihat di televisi.

Pada pagi hari tanggal 8 November itu, saya pun bertolak menuju Kota Subang. Ada yang menarik mengenai kota di pesisir utara Pulau Jawa ini. Pesonanya terutama terletak pada bentang alam indah, dengan barisan pegunungan di selatan, dan hamparan pantai di sebelah utara yang jadi bagian dari Jalur Pantura. Sebenarnya letak kota ini cukup strategis. Dan jika lancar, perjalanan dari Jakarta hanya butuh waktu tiga jam saja.

“Semua lokasinya Instagramable, Bu,” katanya waktu itu.

“Tapi memang butuh sedikit effort untuk sampai ke sana.”

Usai training, seorang klien dari Pirelli memberi rekomendasi tempat-tempat wisata bagus di Subang, yang selama ini jarang saya dengar.

Dari cerita klien tersebut, saya jadi terinspirasi buat menghabiskan liburan di kota Jawa Barat yang sering dilupakan turis ini. Apalagi, beberapa destinasi wisata tersebut bisa dikatakan “hidden spot” yang tak banyak diketahui orang. Tak sabar rasanya ingin mengkesplorasi keindahan alam di Subang.

Ternyata pagi itu saya cukup beruntung. Jalan tol Cikampek lancar. Ruas tol Jakarta-Cikampek yang biasanya membuat stres, pagi itu lumayan bersahabat. Perjalanan kurang lebih tiga jam tak terasa saya lalui, diisi obrolan dan diskusi bersama beberapa kolega saya dari PQM Consultants.

Buat Sobat Improve! yang juga berencana untuk jalan-jalan di sekitar Subang, berikut ini beberapa tempat wisata di Subang yang sudah disusun berdasarkan rekomendasi klien saya.

Perkebunan Teh Ciater Bagi sebagian orang, wisata di kebun teh bisa membangkitkan kenangan manis masa kecil, saat tempat wisata masih belum ‘aneh-aneh.’ Memang, beberapa tahun lalu, masih banyak keluarga-keluarga yang membawa anak-anak mereka piknik di kebun teh. Tapi walaupun

Tak seperti biasanya, perjalanan dinas kali ini terasa agak seperti liburan buat saya. Kami dari tim PQM Consultants, yang dipercaya untuk memberikan training di pabrik Pirelli, dibuat terkagum-kagum dengan pabrik yang berada di tengah pemukiman warga ini. Betapa tidak, pabrik Pirelli sangat rapi dan keren. Workshop yang berjarak hanya 10

26

saat ini sudah banyak tempat wisata lain yang lebih ngehits, perkebunan teh Ciater harus sahabat pertimbangkan sebagai destinasi wisata saat berkunjung ke Subang.

ini. Sahabat tak perlu capek jalan kaki, karena jarak parkiran dengan lokasi bukit tidak terlalu jauh. Di atas bukit ini sahabat bisa menikmati fenomena alam yang tak terlupakan.

Perkebunan teh yang berada di lereng Gunung Tangkuban Perahu ini menawarkan pemandangan mempesona dari perbukitan di utara Bandung. Salah satu spot favorit di sini adalah gerbang D’Wan Tea Mountain Side Villa di tepi Jalan Raya Ciater-Bandung, khususnya pada waktu sunrise.

Jika cuaca bagus, sahabatakan dimanjakan dengan pemandangan lautan awan di antara bukit-bukit teh.

Bukit Pamoyanan menyuguhkan sensasi pemandanngan lautan awan atau kabut di pagi hari. Sedangkan pada saat malam hari, sahabat akan dimanjakan dengan pemandangan gemerlap keindahan kota Subang dari ketinggian. Jangan lupa abadikan momen liburan sahabat dengan berfoto di latar belakang lautan awan.

Perkebunan Teh Ciater

Bukit Pamoyanan

Curug Cibareubeuy Curug tersembunyi ini berada di Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater. Untuk mencapainya, memang Sobat Improve! harus berjalan kaki melalui pematang sawah, kira-kira selama satu jam. Saat ini, perjalanan membelah persawahan hijau ini sudah jauh lebih nyaman, berkat adanya jalan setapak yang disemen. Tapi yang membuat tempat ini wajib didatangi adalah pemandangannya yang begitu mempesona.

Pantai Cireweng Siapa sangka di wilayah Jawa Barat yang didominasi pegunungan ternyata ada pantai indah? Pantai Cireweng dihiasi Pohon bakau yang meranggas di sepanjang tepiannya, yang menjadi spot foto favorit. Selain itu, Pantai Cirewang juga punya spot-spot menarik lain di sekitarnya seperti Dermaga Kampung Cirewang, Hutan Mangrove, serta Hutan Bakau Pantai Cirewang.

Selama berjalan kaki, sobat akan dimanjakan dengan pemandangan hamparan sawah nan hijau, berlatarkan megahnya pegunungan di kejauhan. Sobat bisa berfoto di dekat air terjun, atau berfoto di beberapa spot foto yang sudah disediakan warga yang mengelola tempat itu. Di antara curug yang paling cantik adalah Curug Pandawa 5 dengan menara pandangnya, di Kampung Senyum. Dijamin foto-foto sahabat bakal keren banget!

Pantai yang baru dibuka untuk umum tahun 2013 ini termasuk wilayah desa Pangarengan kecamatan Legonkulon. Untuk mencapai lokasi pantai, sahabat harus menggunakan perahu nelayan. Banyak masyarakat yang menyebut Pantai Cirewang dengan julukan Pantai Cipta Semalam.

Bukit Santiong

Curug Cibareubeuy

Bukit Santiong Bukit ini merupakan landasan olahraga Paralayang yang dikelola oleh pihak PTPN VIII Ciater. Tapi ternyata banyak juga pengunjung yang datang untuk sekedar berfoto-foto dengan latar pemandangan bukit, di mana hamparan perkebunan teh siap memanjakan mata sahabat.

Pantai Cireweng

Bukit Santiong, dengan pemandangan yang sangat menakjubkan, berada di kaki Gunung Tangkuban Perahu dan pemandian air panas Sari Ater. Jadi setelah menjelajah dan foto-foto, sahabat bisa memanjakan diri dengan berendam air panas melepas lelah.

Kunjungan ke Subang untuk training kali itu adalah perjalanan dinas yang tak terlupakan buat saya. Ingin sekali saya pergi menjelajah keindahan semua tempat di atas, dan ini akan saya masukan dalam bucket list untuk berlibur melepas penat di Kota Subang. Semoga informasi yang saya berikan menginspirasi sobat Improve! untuk berlibur di Subang. (rw.ah)

Selain keindahan pantai, sobat Improve! juga bisa menikmati kuliner istimewa di pantai ini. Ada banyak kedai lokal yang menjual berbagai macam kepiting dan olahannya di kawasan Cirewang.

Bukit Pamoyanan Cukup mudah untuk mencapai destinasi wisata cantik yang berada di desa Kawung Luwuk, Kecamatan Tanjungsiang

27

MUSIC MANUFACTURING ASIA

KAIZEN EVENT IN THE REAL PLACE

PT. YAMAHA MUSIC MANUFATURING ASIA (ymma)

LET’S JOIN US & GET INSIGHT FROM THE BIGGEST MUSICAL INSTRUMENT COMPANY IN INDONESIA REGISTER NOW

GET 25% DISCOUNT*

• • •

Belajar Langsung Mengimplementasikan Kaizen dalam 3 Hari Pelatihan Menganalisa Langsung Real Case, Real Process, di PT. Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA) Berdiskusi Langsung dengan Top Management PT. Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA)

APRIL 2019 **

07.30-22.00 WIB

ELIMINATE WASTE IN YOUR PROCESS WITHIN 3 DAYS YMMA FACTORY, MM2100 CIBITUNG

INVESTMENT: RP. 11.000.000 INCLUDES: CERTIFICATE, HOTELS, INSURANCE, SAFETY EQUIPMENT, 3X MEALS

INFO & REGISTRATION WEBSITE: HTTPS://EVENTS.PQM.CO.ID | PHONE: 021 4251887 | MOBILE: 0812 1057 6646