REVIVING SPACE
How to revive the dead space through movement programming?
HUMANS MOVEMENT
AIR MOVEMENT
WATER MOVEMENT
MAINTENANCES MOVEMENT
Layaknya manusia, ruang disebut hidup ketika memiliki aktivitas (pergerakan) di dalamnya. Reviving Space berarti menghidupkan kembali ruang yang telah mati melalui movement programming treatment untuk menstimulasi terjadinya pergerakan manusia, udara, air dan perawatan pada tapak.
TAPAK EKSISTING
foto site Sirkulasi manusia terhambat karena akses menuju site sedikit sehingga site sulit dijangkau. Area timur site menjadi ruang negatif karena gelap, lembab, jarang dilihat dan jarang dilalui orang. Udara tidak bersirkulasi dengan baik karena terjebak dan memantul dengan acak di 3 sisi bangunan. Gas buangan AC yang menuju site terdapan di 3 sisi sehingga site menjadi dominan panas. Bagian timur site memiliki perbedaan suhu yang kontras dan lembab karena tidak terkena sinar matahari. Ÿ Lokasi tapak memisahkan selasar dengan lapangan lilin besar, sehingga orang harus mengitari tapak. Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
LATAR BELAKANG Dalam desain, ruang dianalogikan layaknya manusia. Manusia disebut mati bila tidak ada pergerakan di dalam tubuhnya, demikian juga ruang yang mati berarti tidak memiliki aktivitas di dalamnya. Lapangan lilin kecil merupakan ruang mati (dead space) karena pergerakan di dalamnya terhambat, sehingga jarang digunakan meskipun keberadaannya disadari oleh mahasiswa. Ruang ini belum sepenuhnya mati dan masih berpotensi menjadi ruang hidup apabila desainnya menstimulasi terjadinya pergerakan, sehingga menjadi ruang komunal sebagai sarana mahasiswa berkreasi dan berkolaborasi.
UNMANAGED
LIMITED ACCESS NEGATIVE AREA HUMIDITY
DEAD SPACE SIRKULASI MANUSIA
ARAH DATANG ANGIN
PANAS DAN KERING
AREA NEGATIF
GAS BUANGAN AC
SEJUK DAN LEMBAB
UNCOMFORTABLE TEMPERATURE
HUMANS MOVEMENT
AIR MOVEMENT
MOVEMENT PROGRAMMING TREATMENT WATER MAINTENANCES MOVEMENT MOVEMENT
HUMANS MOVEMENT
AIR MOVEMENT
Lapangan lilin kecil berada di area yang padat sirkulasi karena menghubungkan berbagai fungsi dan zona ruang dari berbagai orientasi. Penambahan tangga di timur tapak sebagai akses utama menuju dan melewati lapangan lilin kecil.
Gas buangan AC ditempatkan pada sisi utara site dengan arah aliran menuju Mist Cooling System. Gas buangan AC (panas dan kering) mendorong kabut dari mister (sejuk dan lembab) sehingga terjadi pergerakan udara pada site dengan suhu dan kelembaban yang relatif nyaman.
SKEMA PERGERAKAN MANUSIA PADA TAPAK
SKEMA PERGERAKAN UDARA PADA TAPAK
TANGGA
LOBBY
TANGGA
PARKIR MOTOR GAS BUANGAN AC UAP COOLING MIST PERGERAKAN UDARA
LAPLIN BESAR
LIFT USER MOVEMENT MAINTENANCE ACCESS
Pergerakan manusia pada site dibedakan menjadi pengguna user movement dan maintenance access agar aktivitas keduanya tidak saling mengganggu sehingga privasi masing-masing tetap terjaga.
SKEMA AKTIVITAS PADA TAPAK AKTIVITAS DI TAPAK SECARA BEBAS
AKTIVITAS DI TAPAK SECARA TERINTEGRASI
POTONGAN SKEMATIK PERGERAKAN UDARA
2M
PENYEBARAN MIST COOLING Radius semburan kabut 50cm dan didorong oleh gas buangan AC menuju site.
NO INSECTS
MIST COOLING SYSTEM
COOLER
NO DRIPPING
MORE COMFORTABLE
WATER MOVEMENT
MAINTENANCES MOVEMENT Maintenances movement bertujuan mempermudah proses perawatan dan pembersihan tapak. Dengan adanya tempat penampungan dan pengolahan sampah pada titik tertentu sehingga pekerjaan perawatan menjadi lebih eďŹ sien dan efektif serta hasil olahan sampah dapat dimanfaatkan lagi.
Air pada tapak belum meresap dengan optimal sehingga memungkinkan terjadinya genangan saat hujan sehingga berkemungkinan menjadi lembab . Air hujan yg jatuh pada tapak belum ditampung dan diolah dengan baik, sehingga disediakanlah resapan dan pengolahan air hujan agar dapat digunakan kembali.
SKEMA PERGERAKAN AIR PADA TAPAK
SKEMA PERGERAKAN PERAWATAN TAPAK Tempat Sampah Jenis 1
SEBELUM
SESUDAH
Tempat Sampah Jenis 2 Asbak Rokok
Sedimentasi Selokan
Selokan Water Tank
Sedimentasi
Sedimentasi
Water-in Scheme
Bila dilihat dari pola ini, jarak yang dilalui Jalan Keluar pegawai saat melakukan perawatan t e rhad ap l apangan l i l i n k e ci l i ni sangatlah jauh dan juga haruslah melalui satu jalan keluar untuk menuju bak sampah terdekat.
Setelah disediakannya tempat sampah ini, maka saat melakukan perawatan terhadap lapangan kecil ini menjadi sangat pendek jarak tempuhnya. Selain itu juga meminimalisir penggunaan gerobak yang sulit mengaksesnya. Skema Perawatan Rancangan
Skema Perawatan Eksisting
DETAIL PENAMPUNGAN & PENGOLAHAN DESAIN TEMPAT SAMPAH 1 Mist Cooling
DESAIN TEMPAT SAMPAH 2
Tutup Tempat Sampah
Tutup Tempat Sampah
Paving-Block
(bisa diduduki)
Organic
Anorganic
Tanah Tempat Sampah
Selokan
Selokan Water Tank
Pompa
DAUR ULANG DAUN DESAIN ASBAK
Water-out Sceheme
Slide Tutup
DETAIL PIPA SERAPAN & MIST COOLING DETAIL PIPA
Jaring
MIST COOLING SYSTEM SCHEME: Water-Tank
Spray Nozzle
Slide Buka Pohon Meranggas
Rumput/Paving
Power-pump
Pipa Serapan Katup-angin
Pipa Serapan
Sampah Potongan Rumput
Asbak
(Dipotong Kecil)
Lapisan Atas
Pipa disembunyikan diantara rumput-rumput dan sela-sela paving block. Pada ujung pipa diberi jaring untuk menyaring benda-benda yang bisa menyumbat.
Ditanam
Tempat sampah diletakan dibawah tanah untuk mempermudah pengumpulan daun.
Tempat sampah berdiameter kecil diletakan dibawah tempat duduk, untuk memperkecil kemungkinan pengguna membuang sampah sembarangan.
Slip-lock Selang Power-pump
Water-tank
Slip-Lock Spray Nozzle
Mist-cooling system ini mengambil air langsung dari water-tank yang sudah tersedia. Dan hanya digunakan pada siang hari dan pada tempratur tertentu saja.
Asbak diletakan didekat khaki pengguna, untuk mempermudah. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi abu rokok di sekitar tempat duduk.
Daun Kering (Dipotong Kecil)
SKEMA PERAWATAN
Pupuk untuk Pohon.
Daun kering dan rumput hasil potongan digunakan kembali sebagai pupuk untuk pohon dengan ditanam disekitar pohon tersebut.
Semua sampah akan diambil dalam periode
Pembersihan Berkala waktu tertentu secara bersamaan, sehingga Sampah Terkumpul Diambil satu waktu
waktunya lebih eďŹ sien. Demikian pula waktu pembersihan, dilakukan secara berkala seperti biasa. Dalam 1 minggu paling tidak ada satu waktu untuk pengambilan sampah dari semua tempat sampah yang tersedia. Hal ini juga meminimalisir penggunaan gerobak yang sulit masuk kedalam site.