Bulletin malika edisi april 2018

Page 1



Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, dengan berkat rahmat Allah SWT. Akhirnya bulletin MALIKA edisi April 2018 ini bisa hadir di hadapan pembaca. Sholawat teriring salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita yakni Rasulullah Muhammad SAW. Pada bulan april ini banyak sekali moment penting seperti peristiwa Isra Mi’raj tanggal 27 rajab yang bertepatan dengan tanggal 14 april 2018 dan peringatan hari Kartini tanggal 21 april serta momen-momen penting lainnya. Pada edisi kali ini kami mengangkat tema “Sejarah & Kartini Hari Ini” dengan tujuan untuk memperkenalkan kembali hari-hari bersejarah seperti peristiwa Isra Mi’raj dan memperkenalkan juga sosok wanita Indonesia

yang cerdas, berbudaya dan beragama bernama RA Kartini agar melalui kilas sejarah itu kita dapat memperoleh hikmah untuk memperbaiki & mempercantik hidup kita saat ini, hari ini. Tentunya sebuah kebahagiaan dan kepuasan tersendiri bisa menyajikan sebuah bahan bacaan ini yang meskipun sangat sederhana namun InsyaAllah dapat menjadi media informasi, edukasi, sekaligus hiburan bagi pembaca. Kami ucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang turut andil dalam pembuatan bulletin ini mulai dari dukungan, masukan, bimbingan serta motivasinya yang terus mengalir baik dari keluarga Yayasan, dewan guru, alumnus, maupun siswasiswi di yayasan Pondok Pesantren Lingkungan Hidup Al-Ihya Kaduronyok. Demikian. Selamat membaca & Semoga bermanfaat   Wassalamu’alaikum Wr.Wb - Tim Redaksi

Bulletin Malika Edisi April 2018

|1


Tim Redaksi PIMPINAN REDAKSI Didah El-Fauzi REDAKTUR PELAKSANA SiOTu Ahmad SEKRETARIS REDAKSI Halwa REDAKTUR Khibrecha Mu’tas Irus Anadza KOORDINATOR LIPUTAN Rozzi REPORTER Tezza Hilma Sifad Cavins FOTOGRAFER Fazry Muhammadan Innata Natu DESAIN GRAFIS Mifsaliman Gita RISET, PUSTAKA & DOKUMENTASI Yashma Husna HUMAS/SOSIALISASI & PUBLIKASI Diandra Jahas SI LA PROMOSI & SIRKULASI Noura As’ar

Terinspirasi dari surah Al ‘Alaq ayat (1) yang artinya: Bismillaahirrahmaanirrahiim, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, (1)... Dan surah Al-Qalam

(pena) ayat (1) yang artinya: Bismillaahirrahmaanirrahiim, “Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan (1), ...” MALIKA hadir sebagai sarana untuk menjadikan “membaca” dan “menulis” sebagai budaya yang mengasyikan :) :)

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 12


ON APRIL, THE PORRIDGE REMINDS ME OF A STRONG WOMAN By Ronyoka I was having breakfast at Ladian Hotel last week when I stumbled upon “rice porridge” (Sumsum) complete with “thick sweet sauce” made from palm sugar (Kinca) among platters of food on a buffet. Unlike a pastries and food arranged to attract breakfast goers, the porridge was simply put in a saucepan without any decoration. But still, for me the phrase Bubur Sumsum was tempting. So, I took a

bowl and spoon, scooped the porridge and poured the sweet sauce into it before returning to my table to enjoy the fare. I had been enjoying rice porridge since I was a child. Usually my mother would buy me the porridge in the afternoon from mother Sawaty, a vendor who offered cooked food under a big sawo tree on a crossroad in the neighbourhood. Aside from the porridge, She also sold vegetables with spicy peanut sauce (Pecel), Bobongko (steamed rice and soybean in a banana

Bulletin Malika Edisi April 2018

|3


leaves) and an array of fried prawn with corn, I love all the foods but I hated it when I was told to buy the fare myself. Because, her cooking was popular, I normally had to wait around for four or five people to be served before She could prepare my order. In my understanding Mother Sawaty was a good person. She cooked foods well and sold them to people to enjoy at modest price. It was value for money.

She sometimes also offered fresh fish, with her brother caught from Labuan. My mother always bought the fish and she would ask me to clean them before cooking. For my mother, the kitchen was a place to cook. For me, it was a laboratory, where I could learn the anatomy of fish. Yet, sometimes, I refused to go to laboratory. As a result, my mother would get mad and I would get a special dinner: a plate of rice. That’s it. If I was lucky, I would also get a cracker.

Aside from selling cooked foods, in the late afternoon

Bulletin Malika Edisi April 2018

|4


HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN DAN ILMU PENGETAHUAN DALAM MENCETAK GENERASI BANGSA Oleh : Dede Kurniawan, S.H, M.H

Pendidikan menjadi alat sebagai transfer amanah yang bersumber dari Allah, ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui proses pendidikan yaitu dengan cara belajar, penelitian dan adanya manifestasi dalam lingkungan sosial masyarakat. Pendidikan pada gilirannya nanti akan memberikan saham untuk ikut memecahkan

permasalahan sosial kontemporer, pendidikan juga akan menumbuhkan konsep-konsep kemanusiaan yang baik diantara sesama manusia untuk menuju situasi saling pengertian diantara sesama manusia, pendidikan tidak berada dalam ruang hampa. Pendidikan berada dalam ruang konteks artinya pendidikan adalah wahana, sarana, proses juga sekaligus alat mentransfer amanah dsri orangtua kepada anak, dari guru kepada murid, dari dosen kepada mahasiswa, dari nenek moyang kepada cucunya yang bersumber dari Allah. Pendidikan akan bermanfaat di sepanjang masa, banyak generasi yang terjebak salah kaprah dalam berkiprah akhirnya masuk kedalam tong sampah.

Bulletin Malika Edisi April 2018

|5


Potret generasi bangsa saat ini mengalami degradasi moral. Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) terjadi hampir diberbagai elemen negara khususnya pemerintahan ditingkat pusat, daerah sampai desa, satu contoh kasus e-KTP. Regenerasi harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan zaman yang menuntut generasi memiliki kompetensi atau keahlian dibidang masing-masing baik sosial, hukum, politik, tekhnologi dan sebagainya agar mampu bersaing dengan bangsa yang lain, karena kalau tidak bangsa kita akan selalu di jajah melalui perekonomian, tekhnologi, politik, hukum, bisa dikatakan lebih berbahaya dari penjajahan fisik yang pernah dialami bangsa Indonesia sebelumnya.

Sejak bangsa Indonesia dijajah oleh imperialis Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang, rakyat Indonesia dan tokoh-tokoh perjuangan baik dari golongan Ulama, santri, maupun golongan kebangsaan selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk melawan penjajahan melalui perjuangan secara fisik, ilmu pengetahuan (politik) dan do’a yang kemudian pada gilirannya bangsa Indonesia mampu menjadi negara merdeka. Potret perjuangan rakyat Indonesia bersama tokoh pejuangnya menjadi fakta sejarah yang harus di elaborasi agar generasi bangsa Indonesia saat ini mampu mengikuti spirit perjuangan para pejuang sebelumnya.

Bulletin Malika Edisi April 2018

|6


Jika para generasi hanya dicerdaskan, diberi ilmu pengetahuan tanpa dilatih, tanpa dikenalkan dengan dirinya,( ‫ﻑﺮﻋ ﻦﻣ‬ akam ,( ‫ﻧﻔﺴﻪ ﻓﻘﺪ ﻋﺮﻑ ﺭﺑﻪ‬ akan terjadi istilah teoritis, omong doang (OMDO), no action talk only (NATO) atau iso ngujar ora iso ngelakoni (IJARKONI). Jika para generasi hanya diberi pelatihan tanpa ilmu pengetahuan dan tidak dikenalkan dengan dirinya ( ‫ﺪﻘﻓ ﻪﺴﻔﻧ ﻑﺮﻋ ﻦﻣ‬ naka akam ,( ‫ﻋﺮﻑ ﺭﺑﻪ‬ muncul arogan, akan mengedepankan ego, sehingga dari ego itu sendiri kadang-kadang mementingkan pribadi, kelompok, mengesampingkan kebersamaan. Jika para generasi tidak diberi ilmu pengetahuan, lantas pelatihannya tinggi, kemudian muncul kerinduan terhadap sesuatu tidak dibarengi

ilmu pengetahuan, ini akan melahirkan langkah-langkah kontradiktif, seperti satu contoh sebagai bahan analisis terjadinya mala petaka, prahara, kenapa terjadi pengeboman. Ini dari mana sumbernya ? Sumbernya tidak lain adalah dari kelompok yang kerinduan mistisnya tinggi, ilmu pengetahuannya tidak ada. Sebaliknya apabila para generasi hanya mengenal dirinya ( ‫ﻦﻣ‬ ( ‫ﻋﺮﻑ ﻧﻔﺴﻪ ﻓﻘﺪ ﻋﺮﻑ ﺭﺑﻪ‬ semata tanpa ilmu pengetahuan dan pelatihan, ini juga bukn hal yang mustahil akan munculnya generasi yaitu dimana generasi tadi akan menjadi generasi yang susut sebelum sesat, kenapa demikian ? Ilmu pengetahuan berperan, latihan sangat penting, sehingga bisa jadi

Bulletin Malika Edisi April 2018

|7


seseorang bisa muncul dengan daya dan upaya mengantarkan diri pribadi dengan cara tadi, mengenal diri pribadi tanpa dibarengi ilmu pengetahuan kemudian jadi imam dan diikuti oleh pengikutnya lalu membuat kebijakan. Kebijakan yang tidak berdasarkan kepada ilmu pengetahuan akhirnya merugikan hal layak, merugikan ajaran Islam. Satu contoh menganggap manusia najis, sehingga apabila dia shalat kemudian pulang bekasnya itucdi cuci, di elap. Hal tersebut adalah kebijakan dari imam yang tadi melangkah upaya mistisnya tinggi, ilmu pengetahuannya kosong. Apabila memperhatikan langkah perjalanan para Aulia Illah Wali Songo dalam waktu yang relatif

singkat bisa menyelesaikan masalahmasalah sosial, menyelesaikan masalah tanpa melahirkan masalah. Saya mengutip pemikiran Guru Besar dan Pembina Pondok Pesantren Lingkungan Hidup Al-Ihya Kaduronyok (SM. Fu’ad Halimi Salim) bahwa beliau mengambil tiga petikan dari perjalanan para Aulia Illah Wali Songo yaitu (1) Jihad bersungguh-sungguh dengan cara mengedepankan fisik, (2) Ijtihad yaitu bersungguhsungguh dengan cara mengedepankan ilmu pengetahuan dan (3) Mujahadah yaitu bersungguh-sungguh dengan cara megedepankan qolbu. Tiga petikan diatas tidak bisa dipisahkan dan bersatu dalam satu muara diri manusia. beliau juga berkata kalau

Bulletin Malika Edisi April 2018

|8


saja saya ditanya tentang guru, siapakah guru yang akan saya pilih maka saya akan mengatakan memilih seorang guru yang berlatar belakang jelas, berilmu pengetahuan, terlatih, dan taqorrub kepada Allah. (Menyampaikan sambutan pada Akhirussanah Al-Ihya Tahun 2014).

dan dengan ini perubahan sosial akan bergerak maju kearah yang lebih bagus, kegelinciran akan bisa diatasi, lompatan penyimpangan yang jauh didalam hidup dijamin tidak akan terjadi. (Penulis adalah Praktisi Pendidikan dan alumni Pon-Pes Al-Ihya kaduronyok, Cisata, Pandeglang, Banten)

Pelatihan, ilmu pengetahuan dan pengenalan diri salah satu upaya dan kunci dalam mencetak generasi bangsa. Semoga dunia pendidikan khususnya bangsa kita bisa melahirkan generasi yang beraktifitas di masyarakat secara orisinal, tidak tentatif, tidak coba-coba melainkan lahir dari tradisi yang di koordinasi dengan kualitas perkembangan zaman

Bulletin Malika Edisi April 2018

|9


“Pelajari, Bagi dan Amalkan” - motto

Guys, kali ini kami akan memperkenalkan sosok perempuan tangguh dari MA Al-Ihya yang kini menjabat sebagai Pimpinan redaksi pers MALIKA sejak tahun 2017 lalu. Siti Rodiah. Sekarang ini ia menduduki bangku kelas XI MIA UMUM. Ia kerap disapa “Ndud” atau “Teh Didah”. Lahir pada tanggal 03 Juni 2001 di Pandeglang, beralamat di Kp. Sampalanwaru, Ds. Pasireurih RT 02 RW 01. Teteh Didah ini anak ke

2 dari 3 bersaudara dan lahir dari keluarga sederhana yaitu dari Bapak Adiman dan Ibu Suryah. Walaupun lahir dari keluarga yang sederhana tetapi tidak mengurangi semangatnya untuk meraih bintang di langit. Ia bercita-cita ingin menjadi Dosen. Tidak heran lagi, berkat ketekunannya dalam belajar ia selalu meraih Peringkat 1 sejak kelas 3 SD hingga kini. Ia juga pernah menjuarai Juara 1 MIPA secisata (SD) dan pernah mengikuti Lomba Olimpiade Matematika, Pidato dan LKBB. Pengalaman Organisasinya Pramuka dan Osis ( MTs ), DA, Pers Malika dan DKR Cisata (sekarang). Reporter: Sifad Malik

Bulletin Malika Edisi April 2018

|10


pahami

apabila

memahaminya

kita

dengan

cara mentafakkuri dan mentadabburi hikmah yg terselubung di dalamnya.

Oleh: M. Ali Hasan Zain

Disini

saya

akan

mengartikulasi Kata

"Isra

Mi'raj"

dan

menginterpretasikan

sudahlah tidak asing lagi

segala

apabila terdengar oleh

dengan "Isra Mi'raj" nabi

kaum

yang

besar

perjalanan

sebab

taat,

muslimin yaitu

spiritual oleh

yang

nabi

Saw.

dialami

kita

terjadinya

berikatan mulai

dari

musabab isra

mi'raj

Muhammad

yang

sangat

fenomenal

dan

akan

di

bisa

yg

tidak pahami

apabila

kita

memahaminya

hanya

dengan modal logika dan nalar

yang

kita

miliki

saja, dan akan bisa di

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 11


tujuan

terjadinya

isra

menghiasiku

dengan

mi'raj, sampai hikmah yg

hamparan samudra yang

bisa

luas,

kita

ambil

dari

sungai

yang

peristiwa isra mi'raj dan

mengalir

tiada

lain sebagainya.

gunung yang menjulang tinggi,

Adapun sebab terjadinya isra

mi'raj

adalah

perdebatan sengit yang terjadi antara bumi dan langit,

pada

dahulu

bumi

zaman berdebat

dengan langit. Keduanya saling menyombongkan dirinya

masing-masing.

Bumi mulai berkata " wahai langit aku ini lebih baik

darimu,

diatas

karena

pundakku,

terdapat peradaban umat manusua,

makhluk

henti,

pepohonan

semuanya ada padaku ". Langit pun membalas " Hai bumi akulah yang lebih baik darimu, karena padaku

terdapat

matahari

sebagai

sumber energi bagimu, gugusan

bintang

bertebaran,

bulan

semua

benda

angkasa

ada

Bukan

hanta

singgasana

dan luar

padaku. itu,

arsy Allah

dan surga pun terletak padaku".

sempurna ciptaan Allah . Kemudian,

Allah

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 12


Bumi

pun

tidak

mau

kalah, " Hai langit aku

para

nabi,

rasul

dan

orang-orang shalih".

mempunyai sesuatu yg tidak kau punya, yaitu tanah haram yang ada didalamnya

terdapat

rumah Allah (Baitullah). Setiap waktu, tak hentihentinya para nabi dan rasul

beserta

orang-

orang mu'min dari segala penjuruku datang untuk thawaf

dan

beribadah

didalamnya " . Langit kembali membalas , " Baiklah, jika kau punya baitullah punya tempat

,

maka

baitul thawaf

aku

ma'mar, para

malaikat langit. Aku juga punya

surga,

tmpat

bersemayamnya

ruh

Bumi tak mau menyerah. Akhirnya

dia

mengeluarkan

jurus

pamungkasnya. " wahai langit, ketahuilah bahwa sesungguhnya

padaku

hidup seorang manusia terpuji. Dialah petinggi para nabi dan penutup para rasul, kekasih rabb semesta alam, sebaikbaiknya

manusia

Muhammad

Saw

".

Diatas pundakulah , dia menjalankan syariatnya. Pembawa rahmat bagi alam

semesta

mendengar ucapan bumi tersebut, langit bertekuk lutut,

terdiam

Bulletin Malika Edisi April 2018

seribu | 13


bahasa dan mengakui

bertasbih, malaikat Izrail

keunggulan

bumu.

pun tidak diperkenankan

langit

mencabut nyawa pada

Kemudian mermunajat

kepada

itu.

Dan

Allah. " Ya Allah engkau

memeribtahkan

Jibril

maha pengijabah segala

untuk pergi ke syurga

do'a.

lebih

untuk mengambil seekor

yang

buroq dan memilih satu

terjadi padaku saat ini.

ekor dari 40.000 ekor

Hamba mohon, engkau

buroq

Muhammad

agar

tamam surga pada saat

menghapiriku. Aku akan

itu, kemudian turun ke

memuliakan tamu agung

bumi untuk menjemput

tersebut,

Muhammad naik keatas

Engkau

mengetahui

apa

sebagaimana

bumi memuliakannya ".

malam

langit.

yang

ada

Maka

di

turunlah

malaikat jibril di temanu Allah Swt mengabulkan permohonan

mikail.

langit

tersebut pada tanggal 27

Ketika

rajab

sedang berada di Hijr

tepatnya

pada

itu

nabi

peristiwa " Isra Mi'raj " .

Ismail

Allah

didekat Ka'bah dengan

Jibril

memerintahkan untuk

berhenti

yang

saw

terletak

posisi terlentang diantara

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 14


sepasang kaki, tiba- tiba

baskom berisi air zam-

jibril

dan

mikail

yang

zam

oleh

satu

membersihkan

ditemani

untuk hatinya

malaikat lain mendatangi

dan

beliau,

dadanya

"

kepada

temannya

mereka

menggotong beliau,

tubuh

dan

setelah

melpangkan kata

jibril si

mikail.

membawakan air zamzam . Mereka meletakan tubuh

beliau

dalam

posisi terlentang dengan punggung

di

bawah.

Jibril lalu meminta tolong mereka

mengurus

Setelah hati

mengeluarkan

nabi

saw

jibril

kemudian membasuhnya sebanyak

3Ă—

membersihkan sarang

ia

sarang-

burung

tempat

kurang baik ada padanya

beliau.

setelah ikut membantu Dalam

suatu

disebutkan, saw

riwayat

atap

dilubangi

nabi

setelah

jibril

membawakan

baskom berisi air zamzam

berganti-ganti

turun, jibril membedah

sebanyak 3Ă— , mikail lalu

lehernya sampai ke perut

membawa

bagian

baskom

Ambilkan

bawah. aku

" satu

sebuah terbuat

dari

emas yang berisi penuh

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 15


dengan

hikmah

iman,

jibril

dan

kemudian

mengatupkannya kembali

dan

setelah

oleh nabi Ibrahim As. Ketika

ia

menuju

ke

baitul

haram/ka'bah.

Maka

berangkatlah

memasang cap kenabian

Rasulullah dari Masjidil

pada sepasang lengan

haram

nabi

Maqdis/Masjidil

saw,

di

datangkanlah

buroq

ke

Baitul

Aqsa(Palestina) dengan

lengkap dengan kendali

kecepatan

dan tali kekang, seekor

akan

binatang berwarna putih

dengan alat ukur dan

yang tingginya lebih dari

tidak akan pernah bisa

pada keledai dan lebih

diterjangkan

oleh

pendek dari bighal.

penglihatan

material

yang

manusia

Nabi

Saw

menaikinya,

kemudian dan

para

nabi

sebelum

beliau

biasa

menaiki

buroq,

kata

Sa'id

bin

Al-

Musayyab dan lainnya,

yang

mampu

tidak diukur

dimiliki

yang

dimana

keberangkatan nabi saw ini

mashur/populer

dengan sebutan *ISRA* dan

telah

monumenkan

di

di salah

buroq adalah binatang yg biasa di tunggangi

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 16


satu ayat sucinya yaitu

imam seluruh nabi yang

surah Al-Isra ayat 1:

pernah

diutus

Allah

SWT. ‫س بحان‬

‫ا سرى ال ذى‬

‫ال حرم ال م سجد ل ي المن ب ع بده‬

Kemudian dari pada itu

‫ال ى‬

barulah nabi saw dibawa

‫ال م سجد‬

‫االق ص‬.....‫ال خ‬.........

Jibril

As,

menjalani

peristiwa *MI’RAJ* yang dan

ketika

peristiwa

*ISRA*

berlangsung,

banyak

kejanggalan

dan

hal

yang sangat tak lazim yang di saksikam oleh Rasulullah

Saw

tidak

yang saya

spesifikasikan.

tujuannya

adalah

sebagai manifestasi atau wujud

pengijabahan

doanya langit agar Allah mendatangkan Nabi Saw ke langit, dan selain itu tujuan utama mirajnya Rasulullah Saw adalah menerima perintab dari

Kemudian

sampailah

Muhammad

Saw

di

Baitul Maqdus kemudian shalat sebanyak 2 rakaat dan shlat lagi sebagai

Rabb-Nya yaitu amalan yang kita lakukan 5× sehari, yang sebelumnya 50× dalam sehari yaitu ibadah *SHALAT*.

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 17


Adapun

hikmah

yang

terselip pada peristiwa isra

miraj

adalah

walaupun peristiwa isra miraj

adalah

kejadiam

diluar akal dan logika tetapi jikalau isra miraj nabi

itu

sebagai

tugas hamba

kita Allah

bukannya melogikakannya karena apabila

kita

mencernanya

hanya hanya

dengan nalar akal tanpa didasari

dengan

yang

teguh

iman dan

keyakinan yang mantap kita tidak akan pernah bisa mempercayainya. Referensi:

(Kitab

Durrotun Nasihin, Kitab Dardir)

Oleh: Teja Negara Pahlawan yang

Indonesia

benama

Raden

Adjeng

Kartini

merupakan keturunan

seoarang prirayi

atau

bangsawan

yang

diperhitungkan

oleh

kolonialisme

Bulletin Malika Edisi April 2018

Belanda. | 18


RA Kartini adalah sosok

Ketika

masa

yang

mempunyai

berjuangnya

dalam

keyaakinan

yang

mencerdaskan

dan

kokoh

kuat untuk

RA

bangsa,

Kartini

harus

mempertahankan agama

bertentangan

Islam

adat istiadat jawa yang

dari

rencana

Kolonial Belanda yaitu

membatasi

ajaran kristenisasi. RA

dalam

Kartini

pendidikan.

mempunyai

beberapa

teman

para

Suatu kurang

kemudian

prihatinnya

rasa

terhadap

pemuda-pemudi

bangsa Indonesia yang tidak bisa mengenyam pendidikan.

Hal

perempuan mengenyam

yang

berada di Belanda, ia

mengungkapkan

dengan

ini

menyebabkan RA Kartini berinisiatif

untuk

mencerdaskan

putra-

putri bangsa Indonesia.

peristiwa diketahui

masyarakat pernah

yang oleh

luas,

diajak

ia

untuk

berpindah agama oleh orang Belanda

yang

bernama nyonya Nelile Van Kol. Hal itu tidaklah membuat RA Kartini ikut dalam ajakannya yaitu dengan keteguhan hati yang sangat besar ia

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 19


berbicara kepada nyonya

merencanakan

Nelile Van Kol:

pelaksanaan

ajaran

Kristenisasi

kepada

‘’yakinlah nyonya, kami akan

tetap

agama

memeluk

kami

yang

sekarang ini‘’. Kemudian RA Kartini mengingatkan kepada

nyonya

Nelile

Van Kol tentang tekad RA Kartini akan tetap berjuang

untuk

masyarakat pribumi. Hal ini

berkaitan

perjanjian

tordesilas

negara akan

dengan

Eropa ketika memperluaskan

wilayah

kekuasaannya

dengan

MISI

(GOLD,

3

G

GLORY

&

GOSPEL)

menyadarkan kolonoalisme barat agar

Namun dari sikap RA

dapat

bertoleransi

Kartini

terhadap agama Islam.

ajaran

Karena

merupakan salah satu

penjajahan

Kolonialisme bukan

hanya

mengambil sumber Indonesia

Belanda untuk

kekayaan daya

alam saja

yang

menolak

kristen

contoh

yang

umumnya

itu

pada rakyat

Indonesia menolak juga ajaran

yang

dibawa

Belanda.

melainkan belanda juga

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 20


Dari pemikiran pemikiran

belanda ) yang artinya:

RA Kartini yang sangat

alangkah

cemerlang

bodohnya

tidak

lepas

bebalnya, kami

tiada

tiada

tahu

dari tafsir Al Qur’an yang

melihat

selalu ia baca. RA Kartini

bahwa sepanjang hidup

mengungkanpkan

ada kekayaan aquran di

kehebatan yang

Al

tidak

ternyata

ia Al

,

Qur’an

samping kami. RA Kartini

sadari

juga menulis surat lagi

Qur’an

kepada

sahabatnya

adalah kekeyaan seperti

berkata: ‘’wij zochten niet

gunung yang berada di

bij demenschen troost wij

sampingnya,

dalam

klemden ons vast aan

kepada

zijn hand’’ yang artinya:

teman-teman di negeri

kami tidak perlu mencari

Belanda

pelipur

hati

pada

manusia,

kami

hanya

wijn toch stom, toch dom

bergang

teguh

pada

,om een heel leven lang

tangan Allah.

surat-suratnya

dan

mengatakan:

ia

‘’wat

zijn

een berg schaten naast ons te hebben et het ni et te zienep niet te weten ‘’

(

dalam

bahasa

Dari

surat-surat

RA

Kartini di indonesia ia kirimkan

ke

belanda

Bulletin Malika Edisi April 2018

negri kemudian | 21


teman-temannya berasal

dari

yang Belanda

mengumpulkan

Van

Kool

Dr.

Ardiani.

surat-

surat dari ra kartini dan membukukan surat ituh menjadi sebuah catatan buku mereka beri nama buku itu dengan judul ‘’Door

Nelile

duisternis

not

licht’’

dari

bahasa

Belanda

yang

artinya:

Dari

situlah

akhirnya

buku yang monomental itu menjadi saksi sejarah bangsa indonesia dalam memperjuangkan

hak-

hak wanita oleh Raden Adjeng

Kartini

yang

perjuangannya selalu ia

“Habis gelap terbitlah

kobarkan demi Bangsa

terang‘’

dan Agama.

Para

sahabat

yang

membukukan surat-surat dari RA Kartini, mereka adalah Ny. Aben Danon, Nn. Settla Zeehan Delar, Ny. Marie Ovink Soer, dan isteri Residen Ir.

Referensi

(Buku

“Api

Sejarah” Karya Ahmad Mansyur Suryanegara) Teja Negara – Penulis Aktif di OSIS MAS AlIhya

dan

Jurnalistik

MALIKA.

H.H. Van Kol anggota Tweede

Kamer.

Ny.

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 22


PERINGATAN HARI KARTINI DI PONDOK PESANTREN LINGKUNGAN HIDUP AL-IHYA KADURONYOK

Rabu, 21 April 2018. Pagi hari di bawah naungan langit membiru, dengan bimbingan dewan guru baik dari tingkat MTs, MA sampai SMK, segenap siswa/siswi Al Ihya menyemarakan peringatan hari Kartini. Acara tersebut dilaksanakan tidak sebatas untuk mengenang

sekaligus memperkenalkan sosok pejuang wanita bernama RA Kartini kepada segenap generasi muda Al Ihya, melainkan juga sebagai ajang silaturrahmi antar OSIS, DA dan Jurnalis Al Ihya dalam rangka menjalin ukhwah sekaligus melatih kerjasama yang baik antara siswa/siswi yang aktif di OSIS, DA dan Jurnalis. Meskipun memiliki minat dan bakat yang berbeda, para pejuang-pejuang muda ini mampu menunjukkan kekompakan serta bisa melangkah bersama dalam mewujudkan Visi Misi Al Ihya yakni "Menjaga Nilai Lama yang Baik dan Menggali Nilai Baru yang Lebih Baik".

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 23


Acara berlangsung meriah dengan pengibaran bendera merah putih yang gagah dikibarkan oleh tim Ekstrakurikuler Paskibra yang tampil memukau dan semakin menarik dengan pengibar yang mengenakan kebaya khas Indonesia. Ibu Neneng Sofiyanti, S.E sebagai pembina upacara menyampaikan amanat kepada generasi muda untuk terus aktif dan semangat berkarya "Meski RA Kartini sudah tiada, namun semangatnya harus tetap hidup dalam jiwa-jiwa generasi saat ini". Beliau juga menyampaikan bahwa "sosok wanita yang hebat itu tidak hanya pintar dan memiliki banyak karya tetapi juga tidak arogan. Sudah dibuktikan dalam sejarah

bahwa wanita mampu menandingi kehebatan lelaki dalam segi pemikiran namun tetap tidak boleh melupakan kodratnya sebagai perempuan sejati".

Selain itu, upacara juga semakin menyentuh dengan selingan berupa pembacaan Puisi Karya Muhammadan Malik oleh Fia Ahfiatul Muhibah yang menggetarkan hati dengan serta Artikel Sejarah "Sisi Lain RA Kartini" Karya Teja Negara yang dibacakan begitu lugas dan tegas oleh Dian Rahmawati. Dikisahkan dengan begitu

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 24


jelas tentang sosok Kartini yang memperjuangkan keadilan dan hak-hak wanita serta kaum yang lemah untuk dapat mengenyam pendidikan. Dalam artikel itu juga diceritakan sosok Kartini yang teguh memeluk ajaran Islam, tak tergoyahkan oleh bujukan sahabatnya Ny. Nelile Van kool yang seorang Belanda. RA Kartini juga merupakan Sosok Wanita yang gemar belajar, membaca buku dan berbagi pemikiran/wawasannya lewat tulisan termasuk mengkaji Al Qur'an. Hal tersebut dibuktikan dengan surat-suratnya yang telah dibukukan berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Sebagaimana diungkapkan Teja Negara (Kelas XI IPS MA Al-Ihya) sebagai Ketua pelaksana bahwa acara peringatan hari Kartini tersebut juga dimeriahkan dengan pawai dan berbagai perlombaan yang diselenggarakan oleh para siswa/i mulai dari lomba orasi, puisi, menulis artikel, fashion show sampai lomba tumpeng.

Peserta yang mendaftar pun tidak sedikit mulai sejak langit masih cerah hingga hampir mendung turun hujan mereka tetap semangat berkarya bersama-sama.

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 25


Dewan juri dan segenap panitia sudah menentukan juara untuk masing-masing perlombaan namun masih dirahasiakan karena sang juara akan diumumkan pada saat "Haflah Akhirissanah" tanggal 03 Mei 2018 mendatang. Tentunya informasi tersebut akan semakin membuat geregetan karena pengumuman sang juara Sayembara kartini juga akan diumumkan berbarengan dengan pengumuman pemenang "Kompetisi Menulis artikel Biografi" yang diselenggarakan oleh jurnalistik MALIKA. Melihat kerjasama panitia baik dalam persiapan, pelaksanaan hingga akhir acara yang dimeriahkan dengan kegiatan bersihbersih lingkungan SMK

yang digunakan sebagai tempat perlombaan, dapat kita simpulkan bahwa Kegiatan yang diketuai oleh Teja Negara (MA) dan Wakilnya Rahmat Agung Rizki (SMK) serta para koordinator kegiatan berjalan sukses dan barokah. “Alhamdulillah, acara berlangsung dengan meriah dan dewan guru baik dari MTs, SMK maupun MA Al-Ihya pun turut semangat menghadiri upacara khususnya ibu guru yang walaupun sambil mengenakan kebaya tetap antusias mengobarkan api semangatnya membina anak-anak kami� ungkap bapak Opik Ropik selaku Kepala MTs Al-Ihya Kaduronyok.

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 26


Silvia Farah Diba (Kelas X IPA MA Al-Ihya) mengungkapkan bahwa “acara yang diselenggarakan OSIS, DA dan Jurnalis ini sangat luar biasa, kalau bisa setiap ada peringatan hari pahlawan harus ada acara seperti ini, agar setiap pemuda/pemudi tahu sejarah, karena di jaman sekarang banyak orang mulai melupakan sejarah�. Tentu saja mengenal sejarah merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat khususnya para pemuda/i, karena tanpa mengetahui sejarah masyarakat tidak akan mengenal dan mencintai negerinya.

(ketua OSIS MA), Ida Laella (Ketua OSIS SMK), Agung (Ketua DA SMK), Rendi Renaldi (Ketua DA MA) dan Siti Rodiah (Pimpinan Redaksi pers MALIKA). Mereka semua bahu membahu menggerakkan anggotanya untuk turut serta memeriahkan acara.

#NA

Suksesnya acara tersebut tidak lepas dari peran serta Futri (Ketua OSIS MTs), Hilda Rispiana

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 27


Oleh: Rozzi Malik

Di kaki gunung pulosari yang indah terdapat desa yang istimewa terutama dalam bidang pendidikan walaupun jauh dari keramaian tetapi selalu banyak orang yang berdatangan dari berbagai lapisan mulai dari elemen bawah sampai atas. Di desa anugerahi yang sehingga hadirnya yang

ini pula di sosok ulama kharismatik dengan sosok ulama mulia ini

keberkahannya selalu mengalir kepada orangorang di sekitarnya dan yang mahabbah kepadanya, walaupun beliau sekarang sudah berbeda alam dengan kita semua tapi perjuangan-perjuangan beliau telah terukir dan termaktub dalam benak kita semua yang tidak bisa dilupakan selamanya. Siang berganti malam dan malam berganti siang betapa besarnya kekuasaan yang maha kuasa. Pagi hari seorang ibu yang telah lanjut usia sibuk menyiapkan makanan yang memang telah disiapkan pada waktu malam untuk santri dan para pelajar yang sedang tholab ilmu di Pondok Pesantren Lingkungan Hidup AlIhya Kaduronyok. Para santri biasanya memanggil beliau

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 28


dengan sebutan emak (sebutan kepada seorang Ibu dalam bahasa sunda). Nama asli beliau adalah Ucuk namun para santri sering memanggil beliau dengan sebutan “mak Ucuk�. Keseharian beliau hanya memasak nasi. Menu makanan yang beliau masak sangat sederhana tapi istimewa bagi para santri khususnya untuk mengenyangkan perut yang lapar. Emak Ucuk adalah sosok yang sangat berharga dan istimewa. Beliau adalah wanita yang tangguh sabar dengan segala cobaan dan tawakkal atas segala tindakan. Ketika cobaan demi cobaan menghampiri beliau selalu berdo’a kepada Illahi. Wasilahnya beliau telah menghidupkan cikal bakal generasigenerasi Indonesia yang

islami, penerus bangsa dan agama sebagaimana Ibu Indonesia R.A. Kartini yang menghidupkan kaum wanita Indonesia. Suatu hari di malam yang sunyi pukul 03.00 Wib, beliau bangun dari tempat tidur langsung menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu melangkahkan kaki sambil terus menyebut nama Allah. Tiba di depan pintu kamar mandi beliau dahulukan kaki kiri sambil membaca do’a masuk kamar mandi (Pasti semua juga tau). Beliau mengambil segayung air dan disiramkan ke muka sambil berniat wudhu sampai semua anggota wudhu. Setelah itu, beliau langsung menuju kamar dan mengenakan mukena (alat sholat bagi kaum wanita) dan

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 29


menggelar sajadah demi melaksanakan sholat yang istimewa dan sangat banyak faedahnya yaitu sholat tahajjud. Usai sholat ia langsung bermunajat panjang pada Sang Khalik seraya berkata: (Yang artinya) “Ya Allah bagimu segala puji, Engkaulah yang senantiasa menegakkan dan mengurusi langit dan bumi dan segala isinya bagimu segala puji, Engkaulah raja penguasa langit dan bumi dan semua orang didalamnya bagimu segala puji, Engkaulah yang haq, janjimu adalah haq perjumpaanmu juga haq. Firmanmu itu haq. Surga itu haq. Neraka juga haq. Nabi-nabi semuanya haq dan nabi Muhammad Saw. Juga haq. Ya Allah hanya kepadamu lah aku tunduk dan kepadamu lah aku beriman hanya kepadamu aku berserah

diri dan kepadamu pula aku akan kembali, Ya Allah hanya kepadamu aku mengadu, dan hanya kepadamu lah aku mohon keputusan, ampunkan untukku dosadosa yang telah aku lakukan dan yang akan aku lakukan dosa yang aku rahasiakan dan dosa-dosa yang ku lakukan terang-terangan. Engkaulah tuhan yang terdahulu dan yang terakhir tiada tuhan yang wajib di sembah melainkan Engkau tiada tuhan selain Engkau. Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.� Setelah berdo’a panjang beliau langsung mengganti pakaian dengan pakaian daster yang sering beliau pakai ketika masak demi menyiapka makanan untuk santriawan dan pelajar di pagi hari

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 30


karena biasanya sebelum berangkat ke sekolah santriawan dan para pelajar terlebih dahulu sarapan agar kuat dalam melaksanakan semua kegiata dan pembelajaran disekolah. Emak Ucuk menyiapkan adonan, serta bumbubumbuan yang akan dimasak dengan penuh semangat dan rasa ikhlas. Singkat cerita, di suatu pagi yang berkah Emak Ucuk tengah sibuk menyiapkan makanan. Para santri pun datang berbondong-bondong mengantri panjang bagaikan kendaraan yang sedang menunggu lampu merah. Emak Ucukitu pun sibuk memberikan makanan perorang sesuai dengan kesukaan dan pesanan. Emak memasak menyediakan berbagai masakan seperti goreng

tempe, tahu, telor, kulit melinjo (oreg tangkil) dan lain sebagainya yang aromanya mampu membuat para santriawan terhipnotis ingin segera menyantapnya. Sejurus kemudian semua santri telah menyelesaikan sarapannya. Setelah itu, Emak langsung menuju kamar mandi untuk mencuci piring bekas santriawan sarapan tadi pagi. Setelah semua beres beliau langsung duduk di kursi yang sering beliau duduki sambil melamun memikirkan sesuatu. Tiba-tiba ada seorang santriawan yang menghampiri seraya bertanya “emak kenapa?� kata santri itu dengan senyuman hangat

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 31


Emak Ucuk menjawab “de bisa bantu emak nggak?” Dengan sigap sang santriawan itu menjawab “ emang ada apa mak?” “Emak butuh uang untuk membeli makanan untuk disiapkan, ada orang yang sampai sekarang utangnya belum dibayar dan nominalnya lumayan besar” kata Emak Ucuk Kemudian si santriawan tersebut dengan penuh ikhlas membantu Emak dengan meminjamkan uang untuk membeli makanan yang akan disajikan untuk para santri seperti biasa.

almaghfurlah al-alimil allamah untuk memasak makanan untuk para santri Emak pun merasa mempunyai tanggung jawab yang besar. Ternyata Emak Ucuk diamanti untuk menyediakan masakan oleh almarhum sejak tahun 1993 atau bertepatan dengan awal berdirinya Pondok Pesantren Lingkungan Hidup Al-Ihya sampai sekarang.

Siang hari yang indah di hiasi awan yang cerah Emak Ucuk pun melanjutkan memasak dengan penuh semangat dan dengan hati yang ikhlas tentunya, karena Emak Ucuk itu punya amanat dari Almarhum

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 32


Halo guys, edisi kali ini kami membawa cerita mengenai pendapat dan perasaan dari siswa/siswi kelas 12 yang Alhamdulillah telah lancar melaksanakan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) dan kelas 11 yang baru saja selesai melaksanakan PPLS. Wahh penasaran kan dengan apa yang mereka rasakan....?? Kelas 12 baru saja selesai melaksanakan Ujian dan sekarang tinggal duduk santai di rumah menunggu hasil Ujian. Waahh enak ya? Tinggal duduk santai saja di rumah dan terbebas dari masalah tugas para siswa.

Tapi jangan salah lho, mereka baru saja selesai berjuang demi menentukan kebaikan hidupnya ke depan,,,, Kali ini kami bertanya bagaimana pendapat dan perasaan Mereka pada saat melaksanakan Ujian Nasional menggunakan Komputer? Wah bagaimana ya? Mereka kan baru pertama kali,,,, hemmm:) pasti beragam jawaban yang mereka berikan.

Dewi : UNBK itu Menyenangkan. Tapi karena belum terbiasa

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 33


menggunakan komputer takut ada kesalahan Siti Najibah : Ya seneng sih karena kalo di kertas ribet harus amat hatihati, takut kertasnya sobek terus harus beli alat tulis, kalo di komputer enak tinggal klik doang, tapii bikin degdegan soalnya suka error ada gangguan... Iiiiihhhh seeereeeeemm Selain kelas 12 yang baru saja menyelesaikan Ujian, kelas 11 pun baru saja menyelesaikan tugas mereka menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan Siswa (PPLS). Wahh pasti seru sekali bisa mengajar langsung ke lapangan bertemu adekadek yang lucu, uhhh

jadi

ingin

segera

merasakan đ&#x;˜‚..... Ehh Btw,, bagaimana ya perasaan mereka setelah turun langsung ke lapangan dan menjadi guru untuk adik-adik imut selama sebulan?? Penasarankan???? Yup kita lihat di bawah iniđ&#x;˜‰

Khumaedi: Menyenangkan karena bisa mendapatkan pengalaman baru dan tau cara bagaimana menghargai guru

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 34


Asrori: Ada suka dan dukanya, berpengalaman jadi GPL Sih Faz Malik: Senang sekali karena bisa bersama teman-teman. Hilma Malik: Senang, capek, punya banyak pengalaman, seru Halwa Malik: Seneng, kesel kadang pengen cepet beres Anggi: Cape menyenangkan

tetapi

Nur Kholifah: Seneng kaya udah bebas gitu

Wahhh bergam perasaan dan pendapat ya yang mereka berikan... Intinya untuk kelas 12 semoga setelah

lulus nanti kalian semua menjadi orang yang sukses dunia akhirat dan bisa menjadi anak bangsa kebanggaan Indonesia.. Aamiin Dan untuk kelas 11 semoga cepat selesai dan lancar untuk tugasnya...Fightingđ&#x;’Ş

Isra Mi’raj... Guys, kita juga membawa pendapat, perasaan, dan cerita dari para siswa mengenai Isra Mi'raj.. Lee Alldri: Saya sangat sedih karena tidak dapat melaksanakan Isra Mi'raj bersama keluarga saya Safa: Seneng bareng temen-temen, dapat banyak ilmu dari

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 35


perjalanan Nabi Muhammad Saw. ini. Mey Azzahrotun: Meskipun jauh dari orangtua tapi saya tetap dapat merasakan kebahgiaan Isra Mi'raj bersama teman-teman disini. Syaqib Aulia Malik: Senang karena bisa bareng-bareng tapi sedihnya gak bisa bareng keluarga Sansz Malik: Menjelang Isra Mi'raj tentunya sangat bahagia karena dapat mengenang sejarah perjalanan Nabi untuk seluruh umat islam. Itu dia pendapat para siswa mengenai Isra Mi'raj:) yang mana intinya kita semua

mendapat banyak pelajaran dari perjalanan Nabi Saw. dan diberi kewajiban oleh Allah Swt untuk menjalankan 5 waktu shalat. Bagaimana pendapat mereka??? Semoga kita semua bisa mendapatkan sesuatu yang positif setelah membaca ini, selain itu semangat terus kakakkakak kelas kita yang sedang sibuk melaksanakan tugas setelah ppl. Dan jangan lupa untuk kalian ,tunggu edisi mading selanjutnya yang tak kalah menarik dan pastinya ada banyak ilmu yang bisa di ambil. Salam semangat:):) Oleh: Sufi Malik & Alfa Naizar Malik

Bulletin Malika Edisi April 2018

| 36




Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.