8 minute read

Kisah Sukses Restorasi Sungai Iloilo Batiano, Filipina

KISAH SUKSES RESTORASI SUNGAI ILOILOBATIANO, FILIPINA MODEL TERINTEGRASI DAN BERKELANJUTAN DALAM PENGELOLAAN SUNGAI

Yulie Budiasih, ST, MSc* Aysha Herdiwan, SM, MBA**

Advertisement

Profil dan Kondisi Sungai

Sungai Iloilo-Batiano merupakan salah satu sungai penting di Filipina yang terletak di Kota Iloilo , dengan total panjang sungai 27,09 Km. Kota Iloilo merupakan pelabuhan kedua terbesar setelah Manila karena menjadi pusat pengiriman produksi gula ke luar negeri. Seiring dengan perkembangan industri gula di wilayah ini, pembangunan gudang-gudang penyimpanan, kantor, kantor perwakilan asing , dan perumahan juga terus berkembang. Oleh karena itu, Iloilo disebut juga The Queen’s City of the South (Kotanya Ratu di Selatan).

Gambar Peta lokasi Kota Iloilo

Tantangan

Sebagai sebuah sungai yang terletak di kota yang berkembang, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh Sungai Iloilo yaitu; pencemaran air, kekeruhan dan banjir, penurunan luasan kawasan mangrove, pemukiman liar, sengketa lahan, kemacetan lalu lintas perairan, serta isu kesejahteraan dan ekonomi.

Untuk menghadapi beberapa tantangan tersebut, dilakukan beberapa inisiatif strategis, yaitu:

Mengatasi isu kemacetan lalu lintas

pelayaran, diadakan perbaikan pelabuhan ikan, pembersihan bangkai kapal serta relokasi sebanyak 30 kapal pancing penghancuran dan pembersihan struktur bangunan illegal, pembersihan sepuluh bangkai kapal karam dan enam puing bangunan untuk navigasi pelayaran yang lebih aman, pembersihan gulma, relokasi mangrove yang dianggap menghalangi jalur pelayaran ke tempat lain serta relokasi 2000 tanaman mangrove;

Peningkatan populasi ikan melalui pembersihan 129 jaring apung tidak produktif dan pemindahan 112 nelayan terdampak dengan memberikan solusi pilihan mata pencaharian baru;

Restorasi batas Sungai Iloilo melalui penggusuran lahan sengketa , sejumlah 75 penggusuran dilakukan oleh pemerintah nasional dalam hal ini Kementerian

Lingkungan Hidup; termasuk di antaranya permukiman penduduk, hotel, restoran, sekolah, rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

Pengerukan sungai

dalam rangka pengendalian banjir, polusi dan pemulihan kemampuan navigasi sejumlah 700.000 m3 endapan lumpur. Pembersihan sungai berhasil mengumpulkan rata-rata sampah sejumlah 154 ton/ tahun. Empat ton sampah padat dan 3000 galon limbah cair terhindarkan setiap harinya;

Penerapan konservasi dan penanaman

mangrove untuk mengurangi kekeruhan dan peningkatan keanekaragaman hayati; sejulah 50.000 bibit mangrove ditanam seluas 25 hektar;

Pembangunan taman terbuka untuk umum

di pinggiran sungai Iloilo; empat kegiatan perkerasan pinggiran sungai, akses umum ke sungai, tempat untuk gaya hidup sehat dan pariwisata. Keberadaan taman terbuka Iloilo mendukung penerapan gaya hidup sehat dan berjalan kaki;

Pengenalan terhadap pendekatan holistik

untuk mengentaskan kemiskinan melalui pelaksanaan enam program yang digerakan menuju pengembangan komunitas holistic. Perumahan yang lebih aman untuk penghuni informal; relokasi 5000 penghuni informal ke seribu social housing di lokasi baru. Uniknya, masyarakat relatif tidak menolak untuk dipindahkan karena merasa mendapatkan penghidupan yang lebih baik. Program tersebut menjawab terhadap kebutuhan manusia yang paling mendasar untuk penghidupan keluarga secara mandiri;

Penyediaan stimulus untuk pembangunan

sungai, yaitu dilakukan dengan cara mencegah erosi dan banjir, mendorong orang-orang untuk lebih dekat dengan air, dan membuat acara dan media yang menghubungkan orang-orang kembali dengan alam, serta menginspirasi pembangunan taman di tepian sungai yang lebih banyak;

Pelebaran jalan dan instalasi jalur sepeda

dengan membangun sebanyak sepuluh jalur dengan jalan layanan, jalur sepeda, dan trotoar;

Pembangunan Kawasan Pusat Bisnis Baru

di Segitiga Ekonomi Kota Iloilo, yaitu tiga kota kecil yang berperan sebagai developer besar milik negara dan menyediakan fasilitas baru untuk berbelanja, bersantap, dan aktivitas hiburan yang membuat kota metropolis tersebut menjadi bisnis utama dan tujuan pariwisata.

Dampak Positif Restorasi Sungai Iloilo

Setelah selama lebih kurang Sembilan tahun upaya restorasi, beberapa dampak positif dapat dirasakan dari berbagai sisi, yaitu:

a. Ekonomi

• Pengumpulan Pajak: meningkat 87% yaitu Php 28,6 Juta pada tahun 2010 menjadi Php 53,6 Juta di tahun 2017;

b.

Ketersediaan peluang kerja: meningkat 10 kali yaitu 1.129 pada 2010 menjadi 10.872 pada 2017; Pengembangan bisnis: meningkat 150% yaitu 521 pada tahun 2010 menjadi 1.303 pada 2018; Peluang bisnis baru: meningkat 15 kali lipat, yaitu 15 pada 2010 menjadi 227 pada 2018; Nilai harga pasar dari properti: - Daerah Sekitar Sungai Ilo Ilo: Ratarata meningkat 148% - Daerah Sekitar Sungai Batiano:

Rata-rata meningkat 183% - Jalanan sekitar Sungai Ilo Ilo: Ratarata meningkat 200% - Peningkatan Tangkapan

Perikanan: Rata-rata pendapatan meningkat 41% yaitu Php 3.7806.160/bulan pada tahun 2010 menjadi Php 6.000-15.000/Bulan pada tahun 2018. Tangkapan ikan berupa: Ikan bandeng, Ikan Nila, sea bass, spadefish, ten pounder, tarpon, rabbit fish, belanak, kepiting, kakap bakau, udang kecil dan besar.

Lingkungan

• Peningkatan kualitas air sungai; • Pengurangan endapan lumpur di dasar sungai; • Penyegaran pemandangan sungai; • Peningkatan populasi Ikan di sungai.

c. Sosial-Ekonomi

• Peningkatan kedatangan turis dari 0,6 juta pada tahun 2013 menjadi 1,1 juta pada tahun 2017; • Peningkatan jumlah kehadiran pengunjung pada even spesial seperti bersepeda dan lari, perayaan di sungai (dragon & baroto race, parade sungai); • Perkembangan kesenian Publik: kesenian mural, seni pahat, dan instalasi seni • Pendukung gaya hidup sehat: melalui penyediaan tenaga sukarelawan dan donasi, kemitraan gaya hidup sehat diselenggarakan pada tahun 2011 pada taman sungai IloIlo; • Grup tersebut mengarah untuk mempromosikan komunitas sehat

Ilonggo (sebutan untuk penduduk Iloilo) dengan saran yang aman, mudah diakses, dan terjangkau bagi semua akalangan; dukungan untuk aktifitas fisik, ketaatan terhadap diet dan nutrisi yang sehat, pengendalian tembakau dan alkohol pada

Taman Iloilo; • Event Spesial di Sepanjang Sungai Iloilo, di antaranya; Parade Sungai dan Baroto

Race, Iloilo Miss. Dinagyang & Miss

Paraw Regatta Festival, Hari Perayaan

Peresmian Iloilo ke-80 (2017), konser alat musik petik, penyelenggara konferensi internasional, gelar kebudayaan di Calle

Real yaitu melakukan ritual pejalan kaki di Kawasan Pusat Bisnis atau Calle Real setiap hari sabtu jam 5 sore hingga hari minggu jam 11.59 dari tanggal 14

Desember 2013 sampai 9 Februari 2014.

Ruang terbuka di tepian Sungai Iloilo-Batiano

Kawasan mangrove hasil relokasi dan penanaman di tepian Sungai Iloilo-Batiano

Pabrik di pinggiran sungai Masyarakat Pengembangan Rencana Utama Sungai Ilo Ilo dirancang pada tahun 2003, rencana ini memberikan kesempatan untuk berbagai sektor berpartisipasi menuju pendekatan yang lebih

Rumah baru dengan fasilitas dasar yang disediakan bagi warga yang direlokasi dari tepian

Sungai Iloilo-Batiano

Partisipasi dan Pemberdayaan

sungai Warga ex tepian Sungai Iloilo di lokasi baru

terintegrasi terhadap pengembangan sungai. Dewan Pembangunan Sungai Iloilo-Batiano - The Iloilo-Batiano River Development Council (IBRDC) memfasilitasi tempat untuk memungkinkan multipihak dapat berinteraksi secara transparan dan akuntabel. Pemetaan multipihak yang terlibat dalam proyek restorasi dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar pemetaan multipihak pada proyek restorasi Sungai Iloilo-Batiano Ket *) Wilayah administratif yang lebih kecil dari kota undangan datang untuk berbagi pengalaman

Inovasi

Inovasi dilakukan melalui pendekatan sektoral Intervensi untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas air sungai , berupa : - Teknologi penanganan limbah air berbiaya rendah; - Pengelolaan air permukaan; - Penangkap sampah dan tempat Sampah. Berbagi pengetahuan dan pelajaran - Philipine International River Summit pertama di tahun 2012; - Penelitian mangrove pada potensi 1,723,912,250, sedangkan dari PPP sebesar Php pada proyek restorasi Sungai Iloilo ini.

penyimpanan cadangan karbon. Kemitraan negara-swasta - Pembangunan dermaga untuk Terminal

Feri Iloilo-Guimaras; - Pembangunan sarana limbah B3 serta fasilitas limbah medis pada TPA

Calajunan.

Transfer Nilai dan Dukungan Keberlanjutan

Proyek Pembangunan Sungai Iloilo-Batiano manajemen sumberdaya air. Selama ini berbagai dalam pengelolaan sungai termasuk studi tur Sungai Iloilo. Sungai Iloilo juga digunakan sebagai lokasi Philippine International River Summit . Saat ini telah tersedia dokumen Rencana Pengelolaan Kualitas Air selama sepuluh tahun. IBRDC berperan sebagai pemandu pembentukan Jaringan Ekosistem Sungai Filipina. Pada tahun 2014, dibentuk petugas patroli Sungai IloiloBatiano yang melakukan monitoring kualitas air sungai and patroli sungai secara rutin.

Infrastruktur dan Investasi

Anggaran restorasi Sungai Iloilo bersumber dari pemerintah serta dari Public Private Partnership (PPP). Dana pemerintah berasal dari pemerintah nasional lintas departmen , serta dari pemerintah lokal. Total dana dari pemerintah sebesar Php 2,235,912,250. Ada peningkatan investasi publik yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan menjadi model yang direplikasi pada pendekatan

Pelajaran yang Dipetik

Pelajaran yang Dipetik dari Proses Restorasi Sungai Iloilo-Batiano adalah Pengelolaan Sumberdaya Air yang Terintegrasi.

Kota Iloilo menunjukan bahwa Local Government Unit (Pemerintah Daerah) dibutuhkan untuk mengatasi proses yang rumit dalam koordinasi pengelolaan badan air. Sebelum tahun 2010, proyek dan program di sungai Iloilo tidak terkoordinasi disebabkan kurangnya jaringan dan kekurangan dalam mengintegrasi pengetahuan dan informasi data. IBRDC berperan mengatasi kesenjangan ini dengan cara memfasilitasi tempat untuk pihakpihak yang berkepentingan dapat berinteraksi dan berbagi ide. Masalah-masalah didiskusikan bersama dan dalam prosesnya terwujud suatu kesepahaman yang lebih baik dari variasi program dan proyek, sehingga meningkatkan kerjasama dan komitmen para pemangku kepentingan. Harmonisasi antara perencanaan dan proyek telah menambah nilai manajemen secara keseluruhan sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan distribusi layanan program kepada masyarakat. Pada akhirnya, Kota Iloilo sekarang telah menjadi patokan bagi kota-kota di Filipina dalam pengelolaan sungaisungai lainnya seperti Gensan, Isabela, Batangas, Cotabato, Cebu, dan sungai-sungai utama lainnnya.

Visi Sungai Iloilo-Bantiano

Saat ini Sungai Iloilo-Bantiano memiliki visi sebagai sungai yang menunjukan harmoni antara keindahan alam dan cerminan warisan kebudayaan masyarakat serta lingkungan untuk memperlihatkan harta karun kota yang sesungguhnya; menyediakan peluang socialekonomi untuk memperkaya kesejahteraan masyarakat dan kualitas kehidupan; dan menciptakan struktur sumberdaya yang dinamis dan terpadu yang mengintegrasi perlindungan lingkungan, pariwisata dan praktek manajemen yang berkesinambungan.

Hingga saat ini, visi tersebut bisa dikatakan berhasil dicapai. Pemerintah dan masyarakat merasa puas dengan hasil pencapaian saat ini. Kisah sukses restorasi Sungai Iloilo-Batiano bisa menjadi patokan sungai-sungai di wilayah Asia Tenggara lainnya yang masih belum selesai dengan masalah dan tantangan yang dihadapi, termasuk di di Indonesia. Dengan karakteristik masyarakat, GDP per kapita, kondisi sosial politik yang tipikal, kita bisa mengikuti langkah-langkah restorasi Sungai Iloilo-Batiano secara holistik dan berkelanjutan untuk diterapkan bagi restorasi sungai-sungai utama di Jawa Barat.

*Yulie Budiasih, ST, MSc: Perencana Pertama DLH Provinsi Jawa Barat

**Aysha Herdiwan, SM, MBA: Tenaga Teknis Inventarisasi Gas Rumah Kaca DLH Provinsi Jawa Barat)

Keterangan :

Sumber materi : Evelyn T. Belleza, Ph.D, member of Iloilo –Batiano River Development Council

Sumber gambar: Yulie Budiasih dan Evelyn T. Belleza

This article is from: