OZIP September 2018

Page 1

ozip.com.au

1


2

ozip.com.au


We offer a big variety of other tours. Please come in and talk to our friendly consultants.

Professional Tour Guides, Experienced & Fully Qualified Australian Drivers

Tulip Farm One Day Tour

Sydney, Canberra 4 Days Tour Special Floriade Departure Date: 15 Sep, 22 Sep, 29 Sep, 6 Oct, 13 Oct

Fare Includes: Blue Dandenong Ranges Quaint Mountain Villages Tesselaar Tulip Festival Yarra Valley Visit to Winery

Parliament House War Memorial and Diplomatic Embassies Lake Burley Griffin Captain Cook Memorial Nantian Temple Opera House Darling Harbour Mrs Macquaries's Chair Hyde Park China Town

$

280

YOUR ONE STOP SNOW SPECIALIST

72

pp

14 Sep - 15 Oct Hightlights (own expense): Horse and carriage rides most days Pick-your own tulips Fresh flowers for sale Summer flowering bulbs for sale.

fr

Price Includes: 3 nights accommodation 3 breakfasts* Coach transportation & sightseeing

$

*

*

pp

Mt Buller Top Producer Since 1994

BOOK YOUR TOUR NOW! Jun - Oct Join us at Mt Buller!

Sightseeing Day Trip Luxury Coach Return Transfer

Entrance Fee

FR

65*

$

DEPARTS DAILY

PER PERSON

Experienced Driver & Professional Tour Guide

*

FREE

Discounted & gift vouchers (worth over $100)

Ski Program

FR

Luxury Return Coach Transfer Mt Buller Entrance Fee

*

FREE

Tour Guide

Ski lesson

Ski Equipment

169*

$

PER PERSON

Overnight Package Luxury Return Coach Transfer

Unlimited use of 4 chairlifts*

Accommodation

FR

Tour Guide

Mt Buller Entrance Fee

199

$

*

*

FREE

Return Oversnow Transfer

46*

value at

$

Only at Extragreen

$32* Discounted Adult Sightseeing Lift Ticket now

PER PERSON

/pp

$10*/person *Conditions Apply

China, Singapore and Malaysia Office

Melbourne City

Box Hill

260 Swanston St Melbourne VIC 3000 Tel: 03 9623 9900

Glen Waverley

5 Market St Boxhill VIC 3128 Tel: 03 9899 2788

extragreenholidays

extragreenholidays

Free call from Hong Kong: 3500 2143

Sydney City

Shop 2B IKON 39 Kingsway Glen Waverley VIC 3150 Tel: 03 9561 0311 extragreen

Free call from China: 9504 038 2643

Eastwood

Shop 3, 431 Sussex St Sydney, NSW 2000 Tel: 02 8324 5628

Shop 47, Eastwood Shopping Ctr 160 Rowe St Eastwood NSW 2122 Tel: 02 8026 7010

www.popokitchen.com.au OPEN DAILY

Shop A, 9 Lewina St Sunnybank QLD 4109 Tel: 07 3105 1450

Shenzhen +86 755 2224 9332 Beijing +86 135 2288 2454 +86 10 8460 8802 Malaysia +60 8824 0305 Singapore +65 6534 0818 *Conditions Apply

extragreenholidays

Outbound Dep: 9623 9911

Domestic Dep: 1300 006 888

HOT ASIAN FOOD Level 3 Chalet Hotel, Mt Buller Phone : 8383 6674

Brisbane

lunch & Dinner

Serving the tastiest and freshest quality Asian-infused meals on Mt Buller

E-mail: enquiries@extragreen.com.au

Extragreen Holidays

Complimentary Bottled Water

with any meal purchase worth $15* Present this voucher to redeem offer

ozip.com.au

3


INFO SUSTAINABLE LIFE

Daftar Isi

08

26

35

38 4 4 4

ozip.com.au ozip.com.au ozip.com.au

06 COVER STORY Royal Arcade: Ikonik, Unik, Eklektik 07 EVENT Gaung Semangat Asian Games 2018 di Australia 08 LIPUTAN UTAMA Jatuh-Bangun Pebisnis Indonesia di Australia 10 LIPUTAN UTAMA Geliat Pebisnis Muda Indonesia di Victoria 13 EVENT Bendera Merah Putih Berkibar di Langit Australia 14 GALERI Indonesian Independence Day 2018: Mengharu-biru Tapi Tetap Seru! 16 EVENT Indonesian Independence Day Celebrations at the Indonesian Embassy, Canberra 18 PROFIL Agus Koesasih: Honest service from the heart, a key to success 19 EVENT Mengenal Musik Karungut khas Kalimantan Tengah 20 EVENT Monash Roundtable Discussion 2018: Anak Muda dan Gerakan Inovasi 21 EVENT Temulawak 2018 – Solara: Sebuah Perjalanan Meraih Cita-Cita 22 BAHASA Fasih Berbahasa dan Dapat Berkomunikasi 23 EVENT 20 Tahun Reformasi, Sudah Sampai di Mana Kita? 24 OPINI NUIM Et tu Brute? Drama Upaya “Kudeta” Politik di Australia 26 TRAVEL Port Arthur, Nusa Kambangan ala Australia 28 PRESS RELEASE Australia Ranks The Second Most Transparent Property Market In The World Crown Group Ceo Shares Insights Into Property Investment 29 EVENT Mental Health Foundation Australia Press Conference 21 Agustus 2018 30 IMMIGRATION Perpanjangan Visa Permanen Residen (Resident Return Visa/RRV) RRV untuk Lima Tahun 32 MOTIVASI Kisah Tukang Gembok dan Muridnya 33 FINANCE What to do if you get audited by the Government 34 COMMUNITY Promosi Seni Budaya Indonesia lewat Komunitas Tari Lenggok Geni 35 INFO 6 Lokasi Seru buat Foto-Foto Selama Musim Semi 36 EVENT Napak Tilas di Mary MacKillop Walking Tour 37 TRENDING Spring: Musim Semi, Musim Alergi 38 FOOD REVIEW Pondok Bamboe Kuning, Surga Para Pecinta Mie 42 TRAVEL Maluku Utara, Negeri Raja-Raja 46 ADVERTORIAL Developer Melbourne Terkemuka Meluncurkan Gedung Apartemen Terbarunya di Area Kesenian

14

34

37

42


Forsper Victoria Pty Ltd P.O.Box 3211 Wheelers Hill, VIC 3150 t. 61 3 9780 7677 info@ozip.com.au | www.ozip.com.au

EXECUTIVE EDITOR EDITOR ASSISTANT EDITOR DESIGNER ADMINISTRATION JOURNALISTS

PHOTOGRAPHERS CONTRIBUTOR PHOTOGRAPHER

Lydia Johan Pratiwi Utami Nudia I. Husna Patricia Vonny Daniel Lim Inez Johan Katrini Nathisarasia Tim Flicker Evelynd Putri Utaminingtyas Siti Mahdaria Rachel Melisa Agustina Wayansari Destari Puspa Pertiwi Maseta Pratama Aloysius Donny P. Devina Krismarina Windu Kuntoro

Advertising Related Inquiries Lydia Phone: 0430 933 778 E-mail: lydia@ozip.com.au

Articles and Media Partner Inquiries Nudia I. Husna

Phone : 0420 523 003 E-mail: ozipeditor@gmail.com Column Contributors: Andrie Wongso | Jane Lim | Nuim Khaiyath Dewi Anggraeni | Ineke Iswardojo Yapit Japoetra | Bintang Marisi Akbar Rhamdhani | Nadya Octaviani | Maseta Pratama Fiyona Alidjurnawan | Asril Wardhani | Rio S. Migang The views and reviews expressed in this publication are not necessarily those of the OZIP Magazine and the publisher, nor do we endorse the advertisements or the contents. Any materials (statements, views, opinions, articles, photographs, advertisements) supplied to OZIP magazine by any contributor or advertiser are at their own risk or responsibility and do not necessarily represent the views of the publisher, OZIP magazine and its staff. As we accept no liability for any inaccuracy, misstatement, misrepresentations or omissions. No part of this publication can be produced in whole part or part without permission of OZIP.

FROM THE EDITOR Basa-Basi Redaksi

Pembaca yang budiman, Bulan September menandai dimulainya musim semi di Australia. Artinya, cuaca akan menjadi lebih hangat, matahari lebih sering muncul, dan bunga-bunga bermekaran. Saat yang tepat untuk jalan-jalan dan memperbanyak koleksi foto berlatarkan bunga-bunga cantik. Di edisi kali ini, OZIP menghadirkan ulasan tentang tempat-tempat seru dan indah yang bisa Anda pilih buat mempercantik feed Instagram Anda, asyik ya? Tapi hati-hati, alergi serbuk bunga bisa saja menghantui Anda yang sensitive. Jadi, jangan lupa intip tips menyiasati reaksi alergi saat musim semi. Di edisi ini pula, kami mengulas tentang kiprah para pebisnis Indonesia di Australia khususnya Victoria. Ya, orang Indonesia berbisnis memang sudah menjadi pemandangan lumrah di negara bagian ini. Akan tetapi, tak semuanya bisa berumur panjang. Ada yang bisnisnya hanya bisa bertahan beberapa bulan. Kami menghadirkan beberapa pebisnis “veteran” maupun “newbie” yang berbagi pengalamannya dalam memulai dan mempertahankan bisnis. Kisah mereka menunjukkan bahwa memilih jalan bisnis di Melbourne tidaklah selalu mudah bagi diaspora Indonesia, namun juga bukan tak mungkin. Selebihnya, seperti biasa kami menghadirkan liputan berbagai event yang diselenggarakan oleh komunitas Indonesia di seputar Melbourne, baik yang melibatkan akademisi, mahasiswa, komunitas keagamaan, maupun mereka yang bergerak di bidang kesehatan. Bagi Anda yang ingin kegiatan komunitasnya dimuat di OZIP Magazine, silakan kirimkan tulisan ke ozipeditor@gmail.com. Akhir kata, selamat membaca dan menjalankan aktivitas, sambil menikmati hangatnya matahari musim semi!

DISTRIBUTION POINTS

VICTORIA: ABBOTSFORD: Ying Thai Rest | CARLTON: Killiney Kopitiam | CAULFIELD: Nusantara Rest | IPC Church | CITY: KJRI Melbourne, Laguna Oriental Market, Nelayan Indo Rest, Garuda Indonesia, Blok M Express, Salero Kito, Extragreen, Kaki Lima, Killiney Kopitiam, Oko-Oko | CLAYTON: Warung Gudeg, Dapur Indo, Pondok Bamboe Noodle House, Hongkong Supermarket | FOOTSCRAY: KFL Groceries | DONCASTER : Bakmie Kitchen | HAWTHORN: Laguna, Nelayan Rest | GLEN WAVERLEY : Astee Sp Mkt, Extragreen | MT WAVERLEY: Alfamart | POINT COOK: Glory Asian Grocery | SOUTH MELBOURNE: Sambal ijo, Meetbowl Rest, Ayam Penyet Ny. Ria | RESERVOIR: Broadway Asian Toko | SURREY HILLS: Famili Ria | GLEN IRIS: MPC Church | KOOYONG: Gereja Indonesia Anglican SYDNEY: CITY: Shalom Indo Rest, Garuda Indonesia | KINGSFORD: White Lotus Grocery, Shalom Indo Rest, Ayam Goreng 99, Rest Indorasa | MAROUBRA: KJRI Sydney, Mie Kocok Bandung Rest | RANDWICK: Randwick Oriental Supermarket CANBERRA: Indonesian Embassy ADELAIDE: CITY: 5EBI Radio Station, Pondok Daun, SPT Tax Office | SOUTH ADELAIDE: Bakulan Indonesian/Asian Groceries | ROSE PARK Café Gembira | ST.MARYS Bakulan Cover : Royal Arcade Foto: Windu Kuntoro

ozip.com.au ozip.com.au

5 5


COVER STORY sepanjang arcade terang-benderang bermandi sinar matahari. Selain itu, barisan jendela yang juga berdesain lengkung, menghiasi bagian atas toko-toko yang berjejer di dalamnya. Sepanjang waktu, Royal Arcade mengalami beberapa kali pemugaran. Lantai bermotif papan catur yang mungkin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari imaji kita tentang Royal Arcade, baru ditambahkan pada di tahun 1934. Perubahan terbaru dan terbesar dilakukan selama tahun 2002-2004. Renovasi pada periode ini bertujuan menyeragamkan desain bagian depan toko sehingga konsisten dengan nafas desain arcade ini secara keseluruhan. Tahun 1893, dua bagian penting di ujung selatan dan utara ditambahkan di tempat ini. Di ujung selatan, ada patung pahatan Gog and Magog (individu atau suku bangsa nomaden di wilayah Eurasia), mengapit sebuah jam Gaunt raksasa. Sementara di ujung utaranya terdapat figur Father Time, sosok lelaki tua berjubah yang memiliki sayap dan memegang sebuah sabit bertangkai dan jam pasir. Beberapa literatur menyebutkan bahwa Father Time merupakan personifikasi atas masa lalu yang mewariskan masa depan kepada penerusnya.

Royal Arcade: Ikonik, Unik, Eklektik Melbourne adalah tempat tepat buat Anda yang suka belanja sekaligus menikmati keindahan bangunan bersejarah. Salah satu lokasi yang menawarkan kedua hal tersebut adalah Royal Arcade. Bersama dengan “gang� bersejarah lainnya, Block Arcade, Royal Arcade merupakan ikon pariwisata di Melbourne, dan bagian dari jaringan jalur dan arcade di area perbelanjaan pusat kota Melbourne.

6

ozip.com.au

Dibuka tahun 1870, Royal Arcade menyediakan puluhan toko bingkisan dan hadiah, tempat perawatan kecantikan, kafe, toko boneka, dan lain-lain. Pada tahun 1868, seorang arsitek bernama Charless Webb memenangkan kompetisi desain yang diselenggarakan dalam rangka pembangunan Royal Arcade. Sentuhan khas Webb pada Royal Arcade adalah atap melengkung yang terbuat dari kaca, membuat ruangan dan koridor di

Desain interior sekaligus keberadaan figur-figur mitos itu membuat Royal Arcade terkesan mistis. Sudah begitu, kalau Anda jeli memperhatikan isi arcade satu per satu, di dalamnya ada toko yang menjual perlengkapan sihir, boneka Rusia, dan bermacam rupa aksesoris eklektik. Namun demikian, bagian yang berbau mistis itu justru membuat Royal Arcade semakin unik. Tempat ini menjadi salah satu ikon penting di negara bagian Victoria, sehingga ia terdaftar dalam Victorian Heritage Register. Dalam rute walking tour yang disediakan oleh berbagai provider di Melbourne, Royal Arcade adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi. Pada edisi kali ini, fotografer OZIP, Windu Kuntoro, menangkap suasana di salah satu sisi ikonik di Royal Arcade. Namun jangan salah, ada banyak sisi lain shopping arcade ini, yang tentu saja sayang Anda lewatkan. Main-mainlah ke Royal Arcade untuk nongkrong bersama teman atau sekadar jalan-jalan (dan tentu saja foto-foto!). Teks: Pratiwi Utami Foto: Windu Kuntoro


EVENT

Gaung Semangat Asian Games 2018 di Australia

rne mannya di Melbou Dhika dan teman-te ./ 18 20 es r Asian Gam mengadakan noba ty) rsi ive o (Monash Un Foto: Drajat Anggor

Tanggal 18 Agustus hingga 2 September kemarin, Indonesia menjadi tuan rumah ajang pertandingan olahraga terbesar se-Asia, yaitu Asian Games 2018. Mata dunia tertuju pada Indonesia selama dua minggu itu. Indonesia sendiri menurunkan sekitar 200 atlet untuk berlaga di cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan. Dengan persiapan matang, dukungan dari pemerintah, serta suntikan semangat dari segenap bangsa, Indonesia berhasil meraih total 98 medali, yang terdiri atas 31 medali emas, 24 perak, dan 23 perunggu. Raihan medali ini menempatkan Indonesia di posisi keempat di antara 37 negara Asia yang bertanding.

Secara umum, Dhika memandang bahwa pemerintah tampaknya sangat serius mempersiapkan dan menyelenggarakan Asian Games. Selain itu, menurutnya manajemen atlet dan regenerasi atlet sudah baik. Ia merujuk pada kemenangan Jonathan Christie (Jojo) di cabang Bulutangkis Tunggal Putra. Jojo berhasil meraih medali emas di usia yang terbilang muda (20 tahun), “ini kelihatan kalau manajemen sudah sangat baik,” kata Dhika. Senada dengannya, Angen juga melihat manajemen atlet di cabang kegemarannya, sepakbola, juga sudah cukup membanggakan. “Setidaknya, sebagai penonton sepakbola, saya dapat menikmati proses pertandingannya karena permainan yang ditampilkan sudah cukup baik,” ujar Angen. Jadi, meski harus terhenti di babak 16 besar pada saat melawan Uni Emirat Arab, Angen tetap merasa bangga. “Saya berharap pada Asian Games selanjutnya, timnas Indonesia bisa melaju ke babak lebih tinggi.” Teks: Pratiwi Utami

Euforia, gegap gempita, dan kesibukan negara kita menjamu tamu Asia tersiar ke mana-mana. Lalu, apa kabar kita di Melbourne yang hanya bisa menonton dari kejauhan? Albertus Andhika mahasiswa Master of International Business di University of Melbourne, mengatakan bahwa perasaannya tetap senang meskipun hanya bisa melihat dari jauh. “Ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri, melihat Indonesia menjadi tuan rumah dan bahkan menjadi juara empat. Dilihat dari sisi persiapan dan juga pembukaan sangat luar biasa,” ujar Dhika – demikian ia disapa – kepada OZIP. Meski sama bangganya dengan Dhika, Angen Yudho Kisworo tetap saja merasa sedih karena tak bisa merasakan langsung suasana dan semangat Asian Games yang menyelimuti Indonesia kemarin. Untuk mengurangi rasa sedih, “saya mengajak beberapa teman dekat untuk menonton pertandingan Asian Games. Sebagai contoh, ketika saya dan teman-teman mengerjakan tugas, di tengah-tengah kesibukan, kami menonton pertandingan sepakbola bersamasama,” ujar mahasiswa Master of TESOL Monash University asal Sidoarjo ini. Dhika bahkan berbagi antusiasme kepada teman-temannya yang bukan orang Indonesia. “Mereka bahkan ada yang bercanda dengan saya, bilang kalau presiden Indonesia sudah jadi superhero dengan atraksi lompat naik motor,” selorohnya pemuda asal Malang ini. Selain itu, Dhika dan teman-temannya juga mengadakan acara nonton bareng alias “nobar” pembukaan dan penutupan Asian Games melalui streaming internet. “Jadi, atmosfernya seperti di Indonesia, karena nonton rame-rame sama teman-teman Indonesia.”

ozip.com.au

7


LIPUTAN UTAMA

Jatuh-Bangun Pebisnis Indonesia di Australia

Zurlia (kiri) dan Anisa (kanan), owner butik Emaan

Beberapa contoh produk Melbie Hijab

Diaspora Indonesia telah banyak mengisi berbagai posisi di tengah masyarakat Australia. Ada yang menjadi pengajar di sekolah maupun universitas, aktivis sosial dan lingkungan, bekerja di bidang hukum, pemerintahan, dan hospitality, termasuk di sektor bisnis. Ya, warga Indonesia yang memulai dan menekuni bisnis di macam-macam bidang memang bukan pemandangan asing lagi. Melbourne yang cenderung terbuka pada hal-hal baru serta jumlah diaspora Indonesia yang terbilang besar, membuat kota ini memiliki pasar yang menjanjikan bagi para pebisnis, tak terkecuali pebisnis Indonesia. Menangkap peluang Zurlia Istiviani Usman, pemilik butik busana Muslim “Emaan”, menceritakan bahwa berbisnis di Melbourne adalah soal memanfaatkan peluang. “Saat itu, di sekitar tahun 2000, saya merasa kesulitan mencari pakaian yang sesuai dengan aturan Islam. Jika ada pun, kebanyakan adalah produk Arab yang desain dan motifnya khas Arab. Saya jadi berpikir, ada baiknya jika saya merintis usaha karena potensinya besar.” Dari situ, Zurlia kemudian menghubungi produsen garmen di Indonesia untuk mengirimkan barangnya ke Melbourne untuk kemudian ia jual.

8

ozip.com.au

Emaan, bisnis retail busana Muslim yang ia dirikan tahun 2004 telah mengalami perjalanan cukup panjang, dari nol sampai menjadi pionir dalam bisnis Islamic garment and modest clothing di Melbourne. “Tadinya saya jualan di rumah, sekitar dua bulan. Saya mengandalkan word-of-mouth untuk berpromosi. Saya kasih tahu temanteman Indonesia maupun non-Indonesia bahwa saya jualan baju muslim. Temanteman memberi saya support yang berarti, sehingga sekarang Emaan bisa bertempat di lokasi strategis dan cukup luas,” ujar wanita asal Malang, Jawa Timur ini. Setelah sempat berganti lokasi dua kali, kini Emaan menempati gedung di 338/342 Sydney Rd, Coburg. Barang yang dijual pun kini didesain sendiri sesuai profil dan minat konsumen di Melbourne. “Sekarang kami mendesain sendiri karena ukuran badan, selera, tuntutan kualitas konsumen di Melbourne berbeda dibandingkan dengan di Indonesia,” tambahnya. Hingga kini, hampir semua produk Emaan adalah hasil desain sendiri dan diproduksi oleh empat perusahaan garmen di Solo dan Jakarta. Sisanya, atau sekitar 10 persen, adalah produk jadi dari Inggris, Arab Saudi, dan Turki. Sama dengan Zurlia yang memanfaatkan peluang sebagai jalan awal membuka bisnis, Agus Kosasih pun melihat peluang

pasar yang besar sebelum akhirnya memutuskan menjadi entrepreneur. Pria yang biasa disapa Gus ini adalah pemilik iProperty, perusahaan properti yang berlokasi di Collins St, Melbourne. Awalnya, ia bekerja di sebuah perusahaan properti, kemudian setelah tujuh tahun, ia melihat peluang yang baik dan merasa mampu menjalankan bisnisnya sendiri di tahun 2011. Sherly Annavita, pemain baru di dunia bisnis di Melbourne, melihat peluang dengan cara berbeda. Pemilik brand Melbie Hijab ini melihat bahwa kemajuan teknologi menyediakan ruang dan kesempatan bagi siapa saja yang ingin berbisnis. Karena itulah, ia menjalankan bisnisnya dengan menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai senjata. Basis penjualan jilbab milik Melbie Hijab memang melalui website dan media sosial dan menyasar anak muda sebagai target pasar. Mengalahkan Tantangan Bisnis baru maupun lama, tentu ada tantangannya. Zurlia menuturkan bahwa tantangan terbesarnya adalah menghadapi pesaing yang menawarkan modest clothing dengan harga jauh lebih murah. “Itu termasuk perusahaan retail besar di Australia, yang umumnya baju-baju tertutup begitu dijual dengan harga murah


LIPUTAN UTAMA

Suite 10, Level 1 17 Carrington road Box Hill 3128 F +613 9890 9899 E info@armultifinance.com.au W www.armultifinance.com.au

We will find a loan suited for you • Home loan/investment loan

CALL US FOR A FREE

CONSULTATION

• Refinance

• Self-Employed & Low Doc

• Business/Commercial loan • Multi Unit development • Construction loan

Andyputra Tjandra Wisata M: +61450 420 908 E: andyputra@armultifinance.com.au Australian Credit License 432310 MFAA 135049

sekali,” tutur Zurlia. Namun demikian, menurutnya masyarakat Muslim di Australia dan Melbourne khususnya, terbilang banyak. “Insya Allah kami enggak kekurangan customer,” ujarnya lagi. Selain itu, Emaan kini memperkenalkan nilai dan visi bisnis yang progresif, inovatif, dan berkelanjutan. Zurlia yang mulai menyerahkan tampuk kepemimpinan Emaan kepada salah satu putrinya, Anisa Azzahra Ismail, mempercayakan penggarapan serta penerapan visi baru ini kepada sang putri. “Bisnis kami memiliki value yang kuat. Kami mengedepankan ethical trading. Kami memperhatikan pekerjapekerja kami di Indonesia. Mereka dibayar dan diperlakukan dengan layak,” jelasnya. Selain itu, Emaan juga mengedukasi pembeli tentang dampak produk pakaian yang murah bagi lingkungan. “Pakaian murah itu, gampang dibeli tapi juga gampang dibuang, karena kita tidak merasa sayang dan kualitasnya juga kurang.

Akibatnya, banyak sampah menumpuk.” Anisa menambahkan, “kami ingin menjadi bagian dari bisnis yang sesuai dengan ajaran Islam. We’re looking forward to the future of Islamic community, we want to do a lot of good work by adding more value. We want to ensure that everything is made ethically,” ujarnya. Sementara itu, Gus meyakini bahwa layanan prima adalah resep terpenting agar dapat bertahan di dunia bisnis, terutama di bidang real estate yang mengharuskan pebisnis berinteraksi intens dengan klien. “Bisnis bisa berkembang kalau kita kasih layanan yang baik dan klien senang dengan hasil kerja kita. Klien yang puas akan dengan senang hati mempromosikan kita kepada orang lain,” tutur Gus lebih lanjut.

Business Number (ABN), kita sudah bisa menjalankan bisnis. Sherly menambahkan, jika bisnis kita berupa social startup (menghasilkan uang pluas memberikan manfaat sosial) dan kita sudah mendaftar dan mendapatkan ABN, ada lembaga resmi bernama Philanthropy Australia yang bisa membantu pemodalan. “Mereka justru mencari startup kecil untuk didanai,” terangnya. Teks: Pratiwi Utami Foto: dok. Emaan dan Melbie Hijab

Suasana dalam butik Emaan

Birokrasi mudah Zurlia memandang lingkungan bisnis di Melbourne sangat memudahkan seseorang dalam memulai bisnis. Menurutnya, birokrasinya tidak berbelitbelit. Hanya dengan memiliki Australian

ozip.com.au

9


LIPUTAN UTAMA

Geliat Pebisnis Muda Indonesia di Victoria Berwirausaha merupakan salah satu jalan bagi seseorang untuk tak hanya mencari penghidupan tapi juga mewujudkan mimpi dan menjadi diri sendiri. Tak heran jika entrepreneurship telah menjadi salah satu tren sekaligus pilihan gaya hidup, terutama di kalangan anak muda masa kini. Di Melbourne, beberapa pebisnis muda Indonesia mulai menggeliat menunjukkan tajinya. Berbagai bidang bisnis muncul dengan penuh kreativitas dan inovasi khas jiwa anak muda. Siapa saja mereka? Simak kisahnya berikut ini!

“Hermosa Estas” Mobile Hairdresser

Sebagai kota seribu pesta dan ratusan festival, Melbourne menjadi ajang bagi para wanita untuk berpenampilan maksimal dengan dress-up, makeup, dan terutama hair-do! Mereka rela menghabiskan waktu sekian jam di salon bahkan dari pukul tiga pagi untuk event-event seperti Melbourne Cup, Melbourne Fashion Week, hingga bachelorette and birthday party. Peluang ini dimanfaatkan oleh seorang diaspora Indonesia di Melbourne yang berprofesi sebagai mobile hairdresser. Mari kita simak bincang-bincang OZIP dengan si “salon berjalan”, Juiz Werdhidara. Bagaimana asal mulanya Juiz memilih berkarier sebagai hairdresser? Berawal dari tahun 2011 saat saya memutuskan untuk pindah ke Australia. Pada masa menunggu visa, saya mengisi waktu dengan mengikuti kursus di Johnny Andrean salon. Since then, I found out that I really love

10

ozip.com.au

hairdressing. So, I know what I’m gonna do setelah sampai di Australia. Saya mulai dengan tinggal di Cairns dan mengikuti training atau apprenticeship hairdressing selama tiga tahun untuk mendapatkan sertifikat profesi. Setelah beberapa waktu berkarier di Cairns, saya kemudian memutuskan pindah ke Melbourne. Bagaimana perkembangan karier Juiz di Melbourne? Sejak tinggal di Melbourne di akhir tahun 2015, ternyata sangat sulit untuk memulai karier di kota yang jauh lebih besar dibanding Cairns ini. Jadi, selain bekerja di salon, saya juga bekerja di bagian housekeeping di Marriott karena saya juga punya background di hospitality dan pernah bekerja di perhotelan. Setelah bekerja selama dua tahun, akhirnya saya mendapatkan modal untuk memulai bisnis sendiri di tahun 2017. Mengapa muncul ide untuk berbisnis sebagai mobile hairdresser? Awalnya saya hanya bekerja casual di sebuah salon di High Street, tapi suasana kerjanya kurang menyenangkan buat saya karena tidak membangun chemistry dengan customers. Saya cuma diberi shift 3-4 jam/hari untuk tiga hari seminggu. Tentu saja pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan passion saya untuk berkreativitas sebagai hairdresser. Untungnya, setiap akhir pekan, saya mendapat bookingan untuk mendandani teman di sebuah wedding ceremony. Ternyata teman saya merekomendasikan saya ke teman-teman lainnya. So, my friends encourage me to open a business as mobile hairdresser. That’s my turning point and I decided to quit my job and created “Hermosa Estas” in 2017. Wow, nama yang unik, kenapa memilih nama tersebut? Inspirasi tersebut datang dari kecintaan saya terhadap budaya Latin dan hobi saya menari salsa. Hermosa Estas berasal dari bahasa Spanyol yang artinya “Gorgeous is you!” Hal yang paling penting buat saya adalah customer satisfaction terutama untuk bisnis di bidang jasa. Jadi, saya

menawarkan kemudahan bagi pelanggan, daripada mereka harus jauh-jauh dan mengantre lama di salon, saya bisa datang langsung ke r u m a h n y a . Target bisnis saya ini adalah ibu-ibu yang tidak sempat ke salon karena sibuk dengan pekerjaan di rumah dan harus menjaga anaknya. Selain itu, saya juga melayani para remaja wanita yang mengadakan pesta ulang tahun atau pernikahan di rumahnya. Bagaimana respon pelanggan baik Australian dan Indonesian di Melbourne? Responnya cukup baik karena saya mendapat dukungan penuh dari teman-teman. Menjadi tantangan juga buat saya untuk menyesuaikan cara hair-do and make-up di Australia karena jenis dan warna rambut serta tipe kulit wajah wanita yang beragam. Saya banyak belajar dari teman-teman saya yang berprofesi sebagai model dan juga sering menghadiri event-event seperti fashion show dan wedding expo. Hairdressing is all about creativity, jadi dengan bekerja sendiri, saya punya kebebasan untuk berkreasi. Apa rencana Hermosa Estas ke depannya? Saya berencana untuk memperkenalkan Hermosa Estas lebih luas ke masyarakat Melbourne dengan membuka stall di Indonesian festival dan juga pasang iklan di wedding supplier website. Saya juga berusaha untuk memperlengkap peralatan salon agar Hermosa Estas bisa menyediakan jasa all-in-one for hair and beauty, mulai dari hair-do hingga make-up. Hermosa Estas juga menawarkan harga yang sedikit di bawah tarif di salon biasanya. Jadi, perawatan seperti di salon bisa dilakukan di rumah dan terjangkau. Teks: Evelynd Foto: dok. Juiz Werdhidara


LIPUTAN UTAMA berbisnis di bidang kuliner. Latar belakang Audi yang merupakan chef mendukung upayanya mengembangkan olahan panganan berbahan dasar kedelai ini.

Take and Eat Au– Uniknya Tempe Berbagai Rasa di Australia Berangkat dari ide ingin mengenalkan tempe kepada masyarakat Australia, pasangan suami istri Audi Aulia Krisnandika dan Rizka Ayu Puspita memulai usaha Take and Eat Australia di tahun 2015. Ketika pertama kali merintis bisnis di bidang kuliner ini, mereka memulai dari bagian belakang rumah mereka yang kemudian disulap menjadi dapur komersial setelah mengantongi izin standardisasi yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan pemerintahan setempat. Kreativitas, menjadi kunci utama bagi Audi dan sang istri, Rizka, dalam mengembangkan usaha yang sudah menginjak tahun ketiga di Melbourne. Audi sendiri sempat mengenyam pendidikan di William Angliss Institute di jurusan Commercial Cookery sebelum memutuskan untuk

Tempe kedelai milik Take and Eat Australia dibuat dengan kedelai lokal Australia yang didapat dari daerah New South Wales dan Queensland. Namun, tak hanya menjual tempe kedelai yang khas seperti kita temui di Indonesia, pasangan ini mencoba bereksperimen dengan membuat tempe dari bahan dasar non-kedelai, seperti Adzuki Beans (bentuknya mirip kacang tolo di Indonesia), Mung Beans (kacang hijau), Australian Chickpeas (kacang garbanzo) dan The Rainbow (terdiri atas adzuki beans, soy atau kedelai, dan mung beans). Karena dibuat dengan bahan dasar berbeda, rasa tempenya pun unik jika dibandingkan dengan tempe lain yang beredar di pasaran, ditambah aroma khas masing-masing jenis kacang yang digunakan. Selain memproduksi tempe dari kacang yang difermentasi, Take and Eat Australia juga membuat keripik tempe sebagai pilihan snack sehat yang bisa dinikmati semua kalangan. Take and Eat Australia menargetkan untuk bisa menjadi pilihan bagi masyarakat Australia khususnya bagi para vegetarian. Untuk memasarkan produknya, mereka membuka lapak jualan di Farmers Market yang ada di seputaran Melbourne dan menyediakan sample di stand mereka untuk menarik pengunjung. Menurut Audi dan Rizka, cara ini cukup efektif dalam menjaring lebih banyak konsumen sekaligus mengedukasi makanan asli Indonesia ini. Selain berjualan offline, mereka juga menggunakan media sosial Instagram @takeandeatau dan website takeandeat.com.au untuk menggaet para

Cantik dan Syar’i bersama Melbie Hijab Melbourne sebagai kota yang multikultural tentunya menjadi pusat berkembangnya bisnis. As the fashion capital in Australia, ternyata Melbourne membuka peluang bagi tiga muslimah muda untuk menginisiasi bisnis fashion muslim “Melbie Hijab”. Tim OZIP berkesempatan mewawancarai founder Melbie Hijab, Sherly Annavita. Yuk kita simak! Bagaimana sejarah berdirinya Melbie Hijab? Apa yang menginspirasi kamu? Ide Melbie Hijab hadir pada Agustus 2017, saat itu saya sedang studi S2 di Swinburne University, dan Dian Puspita (Co-Founder

foodie. Sementara untuk harga, satu buah tempe ukuran 400 gram dibanderol sekitar 5 hingga 7 dolar saja. Perbedaan iklim antara Indonesia dan Australia sempat menjadi halangan bagi Audi dan Rizka dalam merintis usaha ini. Tetapi kemudian mereka dapat mengakalinya bahkan menghasilkan produk berkualitas berupa tempe berfermentasi yang fresh dan bukan dipasteurisasi serta dapat dipesan secara online di website mereka (takeandeat. com.au). Menurut Audi dan Rizka, saat ini mereka telah memproduksi 20.000 tempe per bulan dan akan terus melakukan peningkatan mutu sehingga bisa mencapai target produksi 100.000 buah per bulan. Selain itu, mereka juga sudah menjalin kerja sama dengan para distributor di berbagai Asian market dan toko bahan makanan organik. Distribusi tempe Take and Eat Australia juga mulai meluas hingga ke New South Wales dan Queensland. Saat ini Take and Eat Australia memang masih berfokus di bidang manufacture, namun ke depannya Audi dan Rizka berharap untuk bisa mengembangkan usaha ini menjadi bisnis retail ataupun franchise. Beberapa produk yang kelak akan dikembangkan adalah tempe jar, tempe dips, tempe sausage, dan burger tempe. Teks: Destari Puspa Pertiwi Foto: dok. Take and Eat Australia

Melbie Hijab) sedang studi S3 Swinburne University. Berawal dari kebutuhan saya akan hijab nuansa Turki, bentuk segi empat dengan motif bunga, namun tidak dapat terpenuhi di kota Melbourne, karena dua fakta: Satu, kehidupan sebagai muslim adalah minoritas. Dua, kebanyakan hijab yang tersedia di pasaran adalah jenis pasmina, bukan segi empat seperti yang dipakai oleh masyarakat Indonesia. Saya kemudian memutuskan untuk ‘menyediakan hijab segi empat’ dan memulai bisnis bernama “Melbie Hijab”. Bagaimana perjuangan bisnis fashion muslim Melbie Hijab dari nol hingga kini? Kami memulai dengan melakukan riset mengenai kebutuhan hijab di Melbourne dan ketersediannya; berkeliling kota ozip.com.au

11


LIPUTAN UTAMA Melbourne untuk melihat jenis hijab dan kain seperti apa yang sudah dan belum beredar di pasaran. Saya mulai menghubungi teman-teman di Indonesia yang sudah duluan memproduksi sendiri hijab dan membantu mereka memasarkan hijabnya di Melbourne. Jadi, awalnya hanya sebagai market place saja. Dengan modal seadanya, kami mulai set up semua infrastruktur yang dibutuhkan, baik media sosial, packaging, logo, dan lain-lain. Perjuangan terbesar adalah memperkenalkan brand Melbie Hijab kepada komunitas muslim di Melbourne, khususnya orang Indonesia. Kami mulai dari teman-teman terdekat, dari mulut ke mulut, dari satu event ke event lainnya, dari satu stall ke stall lain. Prinsip kami adalah, tidak boleh ada weekend yang “nganggur”. Kami selalu berburu event komunitas muslim Indonesia, Timur Tengah dan juga Melbourne untuk mengenalkan Melbie Hijab ke masyarakat. Bagaimana respons masyarakat terhadap Melbie Hijab? Di awal memang banyak yang mencibir, “ih, apaan sih jualan hijab! Siapa juga yang mau beli nanti!”. Banyak selentingan yang kurang lebihnya seperti itu, namun karena kita tahu apa goal kita, cibiran itu kita anggap sebagai ‘amunisi’ aja.

Alhamdulillah, dalam enam bulan pertama kami yang harus ‘berburu’ event, sekarang kami malah diundang untuk ikut buka stall di event komunitas muslim di Melbourne yang bahkan isinya orang-orang Timur Tengah, Pakistan, dan India. Setelah pencapaian tersebut, apa rencana Melbie Hijab ke depannya? Insya Allah ada dua rencana Melbie Hijab tahun ini. Pertama, akan mulai produksi sendiri. Alhamdulillah respon masyarakat Melbourne sudah baik dengan kehadiran Melbie Hijab. Apresiasi ini kami sambut baik dengan memulai produksi sendiri per bulan Agustus, dan akan ready stock di bulan September ini. Kedua, Melbie Hijab akan membuka cabang pertama di Indonesia. Sudah banyak yang tanya, “kapan bisa dikirim ke Indonesia?”. Dengan desain yang akan mengangkat ikon, konsep, dan cerita kota Melbourne dan Muslim di Australia, kami insya Allah siap meluncurkan produk di Indonesia bulan September ini juga. Ada tips membangun bisnis untuk anak muda Indonesia di Australia?

Pertama, berani! Jangan malu jualan. Selama tidak mengganggu hak privasi dan hak asasi orang lain, tidak ada yang salah kok dengan jualan.

Kedua, mulailah sekarang! Jangan tunggu sempurna karena justru dari ketidaksempurnaan kita akan belajar untuk jadi sempurna. Cepat mulai, cepat tahu salah, cepat belajar, cepat memperbaiki. Ketiga, jual apa yang dibutuhkan oleh pasar, bukan semata apa yang kita inginkan. Keempat, perbanyaklah jejaring J Teks: Evelynd Foto: dok. Melbie Hijab

EVENT

Serunya Pengibaran Bendera Indonesia Yacinta Kurniasih, Staf Pengajar Monash University

“Saya selalu mengusahakan setiap tahun hadir ke acara ini, acara ini merupakan ajang kangen-kangenan dengan warga Indonesia lainnya di Melbourne. Selain itu, kalau dari jauh, menurut saya merasa dorongan untuk menjadi orang Indonesia yang lebih baik itu rasanya lebih besar. Acara ini, juga yang di Konjen, merupakan salah satu cara yang baik untuk memperlihatkan kepada masyarakat Australia tentang identitas diri kita. Sekaligus mengingatkan lagi siapa kita, bahwa kita orang Indonesia. Hadir di acara ini setiap tahun sudah seperti kebutuhan spiritual buat saya.”

12

ozip.com.au

Alisa M.A., Anggota Pasukan Pengibar Bendera Melbourne 2018

“Ini pertama kalinya saya merayakan Hari Kemerdekaan di Melbourne, dan langsung menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera. Rasanya nervous, deg-degan, tapi karena sama-sama dengan anggota lainnya, jadi bisa teratasi. Saya juga senang banget melihat orang-orang ikut merayakan, terutama yang bukan orang Indonesia. Mereka jadi tahu bahwa hari ini adalah Hari Kemerdekaan Indonesia.”

Edward Stephens, Graduate of Indonesian Studies Program, Monash University “This is my third time attending this event, and it is a great celebration. It is a great show of such a warm and friendly side of Indonesia, everyone comes together to celebrate Independence Day together, sing songs and dance. It’s such a wonderful time. The performance is getting better and better each year. I think Indonesians always know what to do and create a really great event.” Teks dan foto: Pratiwi Utami


EVENT

Bendera Merah Putih Berkibar di Langit Australia

diikuti oleh penampilan Tari Jaipong dari komunitas Lenggok Geni dan juga pertunjukan musik tradisional Kalimantan Tengah dari Rayhan Sudrajat, musisi yang juga mahasiswa master kajian musikologi di Monash University Australia. Anggi, salah satu anggota komunitas tari Lenggok Geni menjelaskan bahwa ia amat bangga dapat merayakan hari kemerdekaan Indonesia di negeri tetangga untuk pertama kalinya. Anggi berharap budaya dan acara semacam ini dapat terus dirayakan setiap tahun untuk mengenalkan budaya dan identitas Indonesia di mata dunia. “Budaya adalah kunci untuk bisa mengenalkan identitas kita pada dunia,� tukasnya. Sementara itu, Rayhan mengaku sempat menitikkan air mata saat bendera Indonesia dikibarkan. Rayhan juga menyelipkan harapannya untuk warga Indonesia di hari kemerdekaan ini. “Saya berharap lebih banyak orang yang ingin tahu tentang budaya Indonesia, tidak hanya musiknya namun juga lebih mengenal karya sastra lisannya, mengetahui filosofi, adat istiadat, serta bahasa,� tutur Rayhan. Acara perayaan hari kemerdekaan Indonesia semakin meriah dengan flashmob diiringi Lagu Poco-Poco dan Maumere. Seluruh penonton, baik orang Indonesia maupun dari negara lain, bersorak-sorai mengikuti alunan musik sambil menari bersama. Teks: Nudia Imarotul Husna Foto: Aloysius Donny Pramadhono

I

ndonesia merayakan hari jadinya yang ke-73 tahun ini. Hiruk-pikuk perayaan kemerdekaan tak hanya terjadi di Indonesia namun juga Australia. Tak berbeda dengan di Indonesia, di Melbourne, bendera merah putih juga berkibar di angkasa. Ini bukan kali pertama; sudah beberapa tahun belakangan, bendera merah putih menghiasi langit Melbourne di setiap tanggal 17 Agustus. Acara pengibaran bendera (Flag Hoisting) yang digelar oleh pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) ini merupakan rangkaian perayaan kemerdekaan upacara Republik Indonesia secara rutin setiap tahunnya. Acara yang dimulai pukul dua siang ini dibuka oleh penampilan Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) yang memamerkan kemampuan baris-berbaris mereka sebelum memulai seremoni pengibaran bendera. Setelah bendera dikibarkan, acara kemudian

ozip.com.au

13


GALERI

Indonesian Independence Day 2018: Mengharu-biru Tapi Tetap Seru! Hari Kemerdekaan Indonesia selalu kita sambut dengan gegap gempita di setiap tahun. Seperti tahun ini, perayaan “17 Agustus-an� dilaksanakan penuh antusias dan semangat oleh komunitas Indonesia di Victoria. Tak hanya upacara resmi di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Queens Rd, kegiatan lain juga dilakukan di Federation Square, tepat di jantung kota Melbourne. Di arena terbuka yang berlokasi di seberang stasiun utama Victoria, Flinders Street Station, pasukan pengibar bendera menaikkan Bendera Merah Putih. Pengunjung yang hadir mengiringi dengan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Berada di tengah kota, acara kemarin menjadi pusat perhatian warga kota Melbourne yang kebetulan lewat. Tak heran, acara pengibaran bendera tersebut juga menyedot pengunjung non-Indonesia. Usai pengibaran bendera, acara dilanjutkan dengan cultural performance dan flashmob tari Poco Poco dan Goyang Maumere. Bagi Anda yang kemarin tak sempat hadir ke KJRI maupun Federation Square, silakan simak galeri foto Ozip kali ini. Tentu saja, jangan lupa untuk datang ke acara Indonesian Independence Day tahun depan, ya!

Paskibra sedang menujukkan kemahiran baris-berbaris

Teks: Pratiwi Utami Foto: Windu Kuntoro dan Aloysius Donny P.

Pasukan Pengibar Bendera

Pengunjung acara pengibaran bendera di Federation Square

14

ozip.com.au

Serunya menari Poco Poco


PRE-EVENT

Bendera Merah Putih berkibar di langit Melbourne

Rayhan Sudrajat memainkan lagu nasional dengan instrumen tradisional Kalimantan Tengah

Konsul Jenderal RI untuk Melbourne, Ibu Spica A Tutuhatunewa

Flashmob menari Poco Poco dan Maumere usai pengibaran bendera

Suasana penuh keakraban di KJRI usai upacara

Penghormatan pada bendera Merah Putih

ozip.com.au

15


EVENT PROFIL

Indonesian Independence Day Celebrations at the Indonesian Embassy, Canberra

and the Attaché for Education. This is the third year that staff and senior Indonesian language students from Saint Ignatius College, Geelong have been personally invited to the Indonesian Embassy for these prestigious celebrations, and a commitment to an ongoing relationship between our College and the Embassy was made at an official ceremony following the formalities. Following the formalities, students reflected on this experience with a visit to the Australian War Memorial, before heading to The National Art Gallery to explore the Indonesian section there.

O

n Friday the 17th of August, The Republic of Indonesia celebrated its 73rd year of Independence. Six students from Saint Ignatius College Geelong accompanied by Ms Elana Cole, Ms Julia Hall (Head of Languages), and College Principal Mr Michael Exton were personally invited by the Indonesian Ambassador His Excellency Bapak Kristiarto Legowo to attend the official celebrations at the Indonesian Embassy in Canberra. After the initial welcome, students witnessed a flag ceremony, the Independence Day Proclamation, a performance by Indonesian pop star Michael J, before enjoying a traditional Indonesian banquet. Indonesian language skills were put into practice, as students deepened their intercultural understanding of Indonesia. Students were presented with acknowledgement of their endeavours to strengthen bilateral relations with a certificate from His Excellency, his Deputy,

16

ozip.com.au

Kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Yang Terhormat Bapak Dubes, Yang Terhormat Wakil Dubes, Bapak Iwan, dan Mas Gede untuk pengalaman yang tak bisa terlupakan ini. “Selamat Hari Kemerdekaan, Independence Day!” Text and photos: Elana Cole

Happy

Indonesian


ADVERTORIAL

ION CONSTRUCTIONS Affordable Fitouts & Constructions By Qualified, Experience And Licensed Professional

ION Constructions, perusahaan jasa konstruksi dan konsultansi berbasis di Melbourne, memiliki tenaga professional dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang bangunan. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2007. Pendirinya, Regnauld Thien, memulai karier di bidang konsultasi dan “Building Surveying Service” (Building Surveyor adalah orang yang diberi kuasa dalam bidang Hukum dan Peraturan Pembangunan). Regnauld merupakan lulusan Swinburne University dengan gelar Bachelor of Technology in Building Surveying and Constuction dan dilanjutkan dengan jenjang pendidikan lebih tinggi yaitu Graduate Certificate of Engineering in Construction Management. Ia mengawali karier dengan bekerja di beberapa perusahaan yang cukup terkenal sebagai Building Surveyor selama enam tahun.

Free Initial Consultation and Quotation! Jika Anda sedang mempersiapkan tempat usaha, berencana membangun rumah atau project development, segera hubungi ION Constructions. Kami siap membantu Anda!

Berbekal pengalaman kerja itulah Regnauld kemudian memutuskan membuka usaha sendiri di bidang konstruksi dan menawarkan jasa project management, di posisi ini dia bertindak mewakili kliennya dalam berhubungan dengan project builder dan architect, pihak yang berwenang dalam perijinan, tukang bangunan, dan bahkan bisa mewakili Anda yang memiliki masalah dengan pihak otoritas bangunan. Regnauld juga merupakan Registered Builder with the Victorial Building Authority (VBA), dan memiliki berbagai kualifikasi seperti Australia Institute of Building (AIB), Australia Institute of Project Management (AIPM), dan Australia Institute of Building Surveyor (AIBS). Dengan latar belakang yang kuat di bidang desain, konstruksi, peraturan, dan perijinan, ION di bawah pimpinan Regnauld akan memberikan yang terbaik untuk kliennya. ION sebagai “one stop building service” memiliki tenaga profesional di berbagai bidang mulai dari desain sampai proyek selesai, ini memberikan kemudahan kepada klien sehingga mereka tidak dipusingkan dengan segala permasalahan yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait. ION juga menerima klien dengan berbagai kebutuhan mulai dari yang datang membawa desain sendiri, proyek komersial dan domestik, renovasi atau desain interior dan fit out mulai dari supermarket, perkantoran, toko, dan restoran. Untuk mempermudah klien agar memiliki bayangan akan hasil akhir, ION memberikan 3D Perspectives Drawing secara cuma-cuma. ozip.com.au

17


PROFIL

Agus Kosasih: Honest service from the heart, a key to success There are a lot of challenges in starting your own business - especially in a foreign country. Thus is the story of iProperty Melbourne, a real estate agency with a goal in providing a boutique real estate experience. Started less than seven years ago, iProperty belongs to the lesser pool of success stories, still growing and expanding ever since its genesis on the 24th of November 2011. Now a team of four, iProperty’s success is the result of its the blood, sweat and tears of its founder, Agus Kosasih.

Finding listings was the next major challenge. Again, friends and contacts, namely from the Indonesian community in Melbourne, helped pull the business up from the ground.

From the bottom up Agus – or Gus – admits that there has always been an entrepreneurial spirit in him. After delving deep in the world of commercial and residential real estate, working for the likes of TT Global, Ray White and Noel Jones, he finally decided to switch the brakes on working for other people and jump on the entrepreneurial bandwagon, being his own boss.

“The recipe of success in this industry is to give an honest service with a sincere heart,” states Gus. “Respect the opportunity and trust that clients have put on us and deliver results through hard work.”

The first challenge he encountered was setting up the basic things a new company would need – a company name, logo, website and emails setup, as well as a host of reliable employees. “All of this process was made easy by the help of friends and a vast existing network of contacts who are already in the business,” says Gus.

Recipe of success As business starts to roll, Gus’ own work ethic and delivery of quantifiable results proves to be the goldmine for the business. As he continues to win clients’ hearts, the power of word of mouth starts to show.

Gus makes sure that all iProperty employees, including himself, have two common traits, that is, the forever desire to learn and humility. “In my experience, maintaining good relationships with fellow colleagues and external stakeholders is the most important nonmonetary capital needed to stay afloat and expand in the real estate sector. The more interactions you have with customers, the happier and satisfied they will be.”

What’s the result of a happy customer? More customers! Tips to succeed in starting your own business Starting your own business as an Indonesian in Melbourne may be tough. Many have fallen, yet many have also reaped the fruits of success, like Gus. “The biggest and most important advice I could give for people wanting to succeed as an entrepreneur actually love and enjoy what you’re doing,” Gus says. For him personally, customer success and satisfaction are key to keep the motivation and energy going. Besides that, being hardworking, honest, knowledgeable, and have good interpersonal skills are key traits for businessowners to hit success in today’s saturated entrepreneurial age. You can get in contact with Gus by visiting his office at 307/227 Collins St, Melbourne VIC 3000, or call to (03) 9639 9280. Text: Rachel Melisa

Marco 0433 233 152

18

ozip.com.au

Kate Agus Ievan 0430 450 131 0430 888 838 0403 432 878


EVENT

Mengenal Musik Karungut khas Kalimantan Tengah

Kamis (16/8) lalu, Sir Zelman Cowen School of Music, Monash University, menggelar Music Research Seminar bertajuk “The Messages in Karungut�. Acara yang dilaksanakan di gedung Graduate Hub Seminar Room ini menghadirkan Rayhan Sudrajat, mahasiswa Master by Research in Ethnomusicology Monash University asal Jawa Barat, Indonesia. Dalam seminar tersebut, Rayhan menjelaskan tentang Karungut, salah satu kesenian musik yang berasal dari Kalimantan Tengah kepada para akademisi di Australia. Kesenian Karungut termasuk ke dalam sastra lisan karena bentuknya seperti pantun berima a-a-a-a dan dapat berupa lirik yang spontan maupun tidak. Seni Karungut dapat diiringi dengan permainan kecapi, suling balawung, rabab, gong, maupun gendang. Sedangkan untuk bahasa yang digunakan dalam kesenian ini adalah Bahasa Dayak Ngaju. Seorang pemain Karungut juga dikenal dengan sebutan pangarungut. Menurut Rayhan, hingga saat ini, pangarungut masih didominasi oleh kalangan orang tua dan masih sangat sedikit anak muda yang tertarik akan seni lisan ini. Padahal ada banyak sekali nilai-nilai kebajikan yang bisa disampaikan melalui kesenian ini, misalnya pesan pembangunan dan edukasi. Selain itu, Karungut juga dapat menjadi medium untuk bereskpresi. Dengan segala keunikannya, kesenian Karungut sendiri telah mendapat predikat sebagai warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Perkenalan awal Rayhan dengan kesenian Karungut bermula ketika ia traveling ke Kalimantan atas ajakan seorang temannya semasa kuliah. Perjalanan yang hanya selama beberapa hari itu menginspirasinya untuk mempelajari musik Karungut dan mengembangkan seni musik ini agar dikenal lebih luas. Ia kemudian berguru langsung dengan Syaer Sua yang merupakan maestro kesenian Karungut, juga membuat beberapa lagu menggunakan seni Karungut. Bersama band-nya di Bandung, ia memberikan sentuhan moderen pada kesenian tradisional ini. Rayhan mengaku, inovasinya ini sempat menuai pro-kontra dari masyarakat Kalimantan Tengah, apalagi ia sendiri bukan penduduk asli daerah tersebut. Namun, baginya ini merupakan cara untuk melestarikan sebuah kesenian daerah yang sarat akan nilai positif agar lebih bisa diterima banyak orang khususnya anak muda. Teks dan foto: Destari Puspa Pertiwi

FIRST HOME BUYER INVESTMENT LOAN REFINANCE NON-RESIDENT INVESTOR LENDING

Level 50, Rialto South Tower 525 Collins Street, Melbourne, VIC 3000 Yantono Samara M +61 419 168 169 P +61 3 9629 3886 E info@navantifinance.com W www.navantifinance.com

Australian Credit License Number: 383640

ozip.com.au

19


EVENT

Monash Roundtable Discussion 2018: Anak Muda dan Gerakan Inovasi

Bung Karno pernah bilang, “Beri aku sepuluh anak muda, maka akan aku guncang dunia”. Anak muda memang merupakan aset yang amat bernilai bagi sebuah bangsa. Perannya dapat memajukan peradaban dan gerakan positifnya dapat mendongkrak kemajuan inovasi bagi kelangsungan hidup di dunia. Pentingnya peran anak muda ini menjadi fokus utama diselenggarakannya acara tahunan Monash Roundtable Discussion 2018 yang diinisiasi oleh para mahasiswa Indonesia yang saat ini tengah mengenyam pendidikan S2 di Monash University Australia. Tahun ini, Monash Roundtable Discussion mengambil tema Envisioning Indonesia’s Future: Empowering Youth Innovative Movement. Acara ini menghadirkan Dr Nasya Bahfen, dosen sekaligus koordinator Postgraduate Journalism dan Graduate Research di La Trobe University, sebagai pembicara utama. Tampil pula tiga pembicara lainnya dari kalangan dosen dan mahasiswa Monash University. Dalam acara tersebut, Dr Nasya menyampaikan presentasi dengan topik bertajuk media literasi yang kini tengah menjadi diskursus perdebatan di kalangan masyarakat lintas profesi. Melihat isu media literasi yang dirasa sangat penting khususnya bagi anak muda, Dr Nasya mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk turut serta menanamkan pendidikan media literasi tidak hanya pada dirinya sendiri namun

20

ozip.com.au

juga kepada para kawan yang ada di Indonesia, terlebih lagi di era digital ketika berita palsu atau yang biasa disebut hoax kian hari kian mudah menyebar melalui media digital. Tiga pembicara lain yakni Ahmad Junaidi, Agung Yoga, dan Diana Nur Fathimah juga menyampaikan presentasi seputar peran anak muda Indonesia dan gerakan inovasi yang kini sedang menjadi isu hangat di Indonesia. Ahmad Junaidi, mahasiswa Monash University asal Lombok, Indonesia, memaparkan tentang kegiatan kesukarelawanan Yayasan Jage Kastare di Lombok, guna mengembangkan potensi dan keahlian anak-anak muda untuk menghadapi bonus demografi dan tantangan di dunia pekerjaan kelak. Yayasan yang sedang ia kelola dan kembangkan tersebut memiliki banyak program pendidikan di antaranya critical English pedagogy class, apprentice model of regeneration, engagement in the board of directors, administrative training, dan earthquake emergency relief. Tak kalah menarik, Agung Yoga menyampaikan presentasi dengan judul Celebrating a New Breed of Indonesian Heroes. Dalam diskusinya, Agung menyampaikan sebuah fenomena lahirnya pahlawan Indonesia yang kini menjadi panutan bagi masyarakat khususnya anak muda untuk menghalau pengaruh negatif di era digital Tambahnya, anak muda kini cenderung menjadikan media sosial sebagai tempatnya mencari identitas dan jati diri. Oleh karenanya, pengaruh para role model di media digital sangatlah besar bagi perilaku serta pendidikan mereka di hari depan.

Diana Nur Fathimah membawakan presentasi dengan judul Preparing Indonesian Youth for a Transition to Adulthood. Melihat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh anak muda dalam menghadapi fase dewasa baik di dunia pendidikan maupun pekerjaan, beberapa dukungan terhadap anak muda harus terus diupayakan misalnya, pengembangan soft skill agar anak muda mampu beradaptasi dengan perubahan jaman dan lingkungan yang dinamis, membangun pengalaman dan peningkatan prestasi melalui partisipasi program pemagangan nasional di Kementerian Tenaga Kerja, dan sebagainya. Menukil sambutan singkat Ibu Spica A. Tutuhatunewa di awal acara, “anak muda harus terus mengembangkan ide dan gagasan demi kemajuan Indonesia. Ide dan gagasan tersebut harus dituangkan dalam bentuk aksi.” Teks: Nudia Imarotul Husna Foto: Bramy Biantoro


EVENT

Temulawak 2018 – Solara: Sebuah Perjalanan Meraih Cita-Cita Ulang tahun Indonesian ke-73 dirayakan di Melbourne salah satunya melalui persembahan teater dari Temulawak (Teater Muda Langkah Awal Merdeka). Tahun ini, Temulawak yang diadakan di Athenaeum Theatre ini bertajuk Solara. Tiket acara ini terjual habis, di hari H pun, antrean Panjang menjadi pemandangan menuju pintu masuk. Tidak dimungkiri lagi, drama musikal komedi Solara kali ini begitu ditunggu-tunggu oleh para penonton, yang sebagian besar berkebangsaan Indonesia. Temulawak 2018 Solara dipersembahkan oleh PPIA Victoria, melalui kerja keras kolaborasi sembilan cabang PPIA di Victoria. Temulawak tahun ini ekstra spesial, karena sebagian dari penjualan tiket dipersembahkan kepada yang membutuhkan, melalui yayasan Ilmu Untuk Anak Bangsa (IUAB). Temulawak 2018 secara resmi dibuka oleh Spica A. Tutuhatunewa, Konsul Jenderal Indonesia di Melbourne. Mengapa Solara? “Solara” merujuk ke si karakter utama, Tara Solara. Diperankan oleh Ayu Gitah Lesmana, Tara merupakan seorang atlet nasional badminton Indonesia, yang juga seharihari adalah siswa di universitas lokal. Walau sudah berkali-kali

memenangkan medali dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, Tara merasa tidak dihargai sekali-kalinya ia kalah. Seperti pepatah “life imitates art” - situasi yang dialami Tara serasa begitu familiar. Dengan baru-baru ini diadakan Asian Games 2018 Jakarta Palembang, banyak atlet bangsa yang dicibir dengan begitu dahsyatnya oleh netizen, hanya karena tidak membawa pulang medali. Problema saudara laki-laki Tara, Alfa, beda lagi. Walau pintar dan cerdas, Alfa merupakan seorang yang pemalu dan sering minder menghadapi teman sebayanya yang dinilai lebih populer. Seiring bertumbuhnya karakter Tara dan Alfa, mereka pun sadar bahwa tanggapan dan pandangan orang lain akan kita adalah di luar kendali diri mereka. Hal yang terpenting adalah bekerja sekeras mungkin untuk meraih mimpi dan anganangan kita. Cerita dari teater musikal ini mengandung moral yang dalam, yaitu melalui kerja keras menggapai mimpi, kita bisa mengharumkan nama bangsa.

Kerja keras seluruh tim produksi Temulawak patut diacungi jempol, mulai dari kru belakang panggung sampai para pemain. Solara ditutup dengan tepuk tangan riuh dari penonton, menandakan suksesnya produksi Temulawak tahun ini. Pelaksanaan Temulawak 2018 - Solara dipimpin oleh Tania Shannon Arifin selaku Project Manager dan Laura Olivia sebagai Sutradara. Musik untuk Solara disusun oleh Jacklyn Marta, dengan soundtrack yang begitu catchy dan mengandung lirik yang dalam. “Kejarlah mimpimu, gapailah cita-cita, jangan putus asa. Besama-sama kita membangun dunia, aku yakin kita bisa….” Teks: Rachel Melisa Foto: Devina Krismarina

ozip.com.au

21


BAHASA Tersisip di dalamnya, rasa kesal sang penulis status pada orang-orang yang mendukung sosok tertentu dan yang suka sekali menyerang seenaknya sosok lawannya. Sementara di lain pihak, sosok yang sering diserang ini meskipun sudah berupaya berbuat baik, sering mendapat pendukung yang dangkal. Tapi si penulis memanfaatkan kreativitasnya dalam melampiaskan kekesalan ini, sehingga meskipun “ngeledek” namun bahasanya tetap santun.

Fasih Berbahasa dan Dapat Berkomunikasi

Dalam tulisan-tulisan seriuspun, bahasa media cetak konvensional dan bahasa media siber berbeda. Ini karena tulisan yang masuk ke media cetak konvensional, tetap disaring dan diedit; ada halamanhalaman yang khusus untuk jenis-jenis tulisan, tidak selalu bisa dimuat juga. Tulisan ke Facebook bisa masuk kapan saja, dan tidak diedit orang lain. Gaya bahasa personalnyapun lebih tulen, terlepas dari ketidaksempurnaan gramatikanya. Lalu, perkara tulisan itu disukai dan dianggap bermutu atau tidak, bisa langsung ketahuan dari jumlah dan nada komentarkomentar yang masuk. Kita sering merasa bahwa kalau kita sudah bisa berkomunikasi sehari-hari dengan orang-orang dari latar belakang budaya berbeda yang menggunakan bahasa lain, kita sudah menguasai bahasa mereka. Lebih tepatnya, kita bisa hidup dalam lingkungan bahasa itu, sampai batasbatas tertentu. Sebab, bukan saja bahasa mengandung berbagai lapisan, tapi ia juga terus berkembang. Bahasa Indonesia kita, dalam waktu relatif singkat belakangan ini, telah mengalami perkembangan pesat. Salah satu aspeknya yang ingin saya sorot di sini ialah gaya presentasi, penampilan, dan artikulasinya. Ini erat kaitannya dengan berkembangnya cyber media. Untuk tujuan bahasan dalam kolom ini, karena lahan yang terbatas, mari kita sorot Facebook, dan kita bandingkan dengan media cetak konvensional. Dalam media cetak seperti koran dan majalah, terutama yang kita golongkan “bermutu”, ada konvensi yang cukup ketat. Selain tatabahasa harus dipatuhi, gaya dan penyampaiannya juga harus santun. Sebagai contoh, kita boleh saja memberikan kritik, mengomentari, dan mengecam sebuah kebijakan atau langkah yang diambil pemerintah atau pihak lain, tapi tidak dengan menyumpah-nyumpah. Dalam era Facebook, meskipun konon masih ada konvensi, namun sudah banyak kelonggaran. Kalau boleh kita mengambil contoh yang saya karang sendiri tapi berdasarkan sesuatu yang nyata, misalnya ada penulis memberikan komentar di sebuah media cetak, ia mengkritik sebuah kebijakan pemerintah, katakanlah tentang larangan perempuan memakai celana pendek di taman-taman di tengah kota. Kira-kira salah satunya bunyinya begini:

22

ozip.com.au

‘… Selain celana pendek praktis untuk iklim negara kita yang panas dan lembab, asal tidak terlalu pendek, celana pendek yang necis mantap buat pemakainya menyegarkan bagi yang memandangnya. Tidak banyak yang tidak diinginkan bisa terjadi waktu pemakainya berdiri, berjalan maupun duduk…’ Kalau melihat sejumlah status Facebook tentang berbagai isu, mungkin dapat dibayangkan status tanggapan tentang kebijakan yang sama di media tersebut adalah begini: ‘… Siapa sih pembuat kebijakan itu? Takut sama pikiran kotor sendiri, ya? Kalo ngeliat cewek pake celana pendek aja udah blingsatan, gimana tuh kalo nonton film porno? Kali sering nonton film porno diamdiam ya, tapi takut ketahuan kalo ga bisa nguasain diri melototin cewek pake celana pendek di tempat umum, ya?’ Bahkan ada yang lebih kasar lagi. Tentu saja Facebook juga dimukimi para penulis bermutu. Banyak dari mereka yang segan menggunakan kalimat-kalimat vulgar. Ada yang mengutarakan rasa kesal dengan humor dan tikaman halus (eh, ada ya tikaman halus?). Contohnya pada status Facebook berikut ini (nama-namanya sudah saya samarkan)): “Aku sebenarnya kagum dengan Nakula. Tidak melakukan apa-apa, tetapi pendukungnya tetap setia. Hal sebaliknya dialami oleh Arjuna. Melakukan banyak hal, tetapi pendukungnya mudah sekali berpaling ke lain hati. Lambat merespons sedikit saja, pendukungnya minta putus.”

Saya angkat sebuah tulisan yang cukup serius dan cukup kontroversial, dari seorang penulis Facebook, tentang pendapat dan pendiriannya atas adanya berbagai agama, dan saya kutip sedikit dari tulisan itu: “Sejak kecil entah kenapa saya selalu berpikir… Jika surga itu memang ada, lalu siapa yang berhak memasukinya? … Apakah Islam, Kristen, Hindu, Budha atau ada agama dan kepercayaan lainnya yang saya tidak mengenalinya? Ketika dewasa dan logika saya mulai berjalan dengan baik, saya akhirnya memahami, bahwa konsep keadilan Tuhan menciptakan kondisi yang sama bagi semua manusia ciptaan-Nya untuk memasuki surga-Nya… Karena yang dimaksud “tersesat” itu adalah ketika kita abai pada petunjuk yang diberikan. Kita memegang kompasnya, tapi tidak mengikuti arahnya… Sejak saat itu, saya menghormati mereka yang saya temui dalam perjalanan. Karena saya memahami, bahwa kita semua sama, sama-sama berusaha mencari arah yang benar….” Dari komentar-komentar yang masuk, jelas tidak semua setuju dengan penulis ini. Tapi menarik untuk disimak, yang tidak setujupun nadanya cukup serius. Nah, kembali pada penguasaan bahasa. Seorang pengguna bahasa yang sudah cukup jeli menangkap nuansa gaya bahasa seperti ini bisa kita percaya sudah benar fasih dalam bahasa itu. Setuju?

By: Dewi Anggraeni


EVENT of Melbourne (Unimelb) ini menyajikan diskusi tentang kondisi terkini dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia, sejak rezim Orde Baru jatuh 20 tahun lalu. Hadir sebagai pembicara dalam diskusi sesi pertama adalah Prof Vedi Hadiz (Unimelb) dan Prof Ariel Heryanto (Monash University), dengan moderator Dr Dirk Tomsa (La Trobe University). Dalam diskusi ini, Prof Vedi dan Prof Ariel membahas pandangan umum tentang 20 tahun Reformasi. Menurut Prof Ariel, politik di Indonesia saat ini tidak jauh berbeda dengan sebelum era Reformasi. “Singkatnya, politik Indonesia masih saja berisik, melelahkan, memakan waktu, dan membosankan,” ujarnya. “Namun demikian juga yang terjadi di negara-negara liberal. Artinya, Indonesia saat ini berada pada fase normalised politics,” jelasnya.

20 Tahun Reformasi, Sudah Sampai di Mana Kita?

R

eformasi Indonesia telah berjalan selama 20 tahun. Waktu yang tidak sebentar, namun juga belum terlalu tua. Selama dua dekade itu, boleh dibilang telah banyak perubahan yang terasa di berbagai bidang sebagai dampak atas pergantian rezim pemerintahan. Namun, seberapa jauh perubahan itu mengubah kehidupan masyarakat Indonesia? Sejauh mana Reformasi membawa perubahan bagi wajah demokrasi dan politik di Indonesia?

Sesi pertama diakhiri dengan tanya jawab dan makan siang bersama. Setelah itu, menyusul sesi kedua yang membahas tentang berbagai tantangan utama Reformasi dari berbagai sektor. Diskusi yang dipandu oleh Dr Amanda Achmadi (Unimelb) ini menghadirkan Dr Dave McRae (Unimelb), Dr Ken Setiawan (Unimelb), Dr Helen Pausacker (Unimelb), serta Prof Greg Barton (Deakin University). Teks dan foto: Pratiwi Utami

Pertanyaan-pertanyaan di atas dibahas tuntas dalam acara “Dialog Dua Dekade: Democratisation and Its Challenges”, Sabtu (25/8) lalu. Acara yang bertempat di Sydney Myer Asia Centre, University

ozip.com.au

23


Et tu Brute? Drama Upaya “Kudeta” Politik di Australia Akhirnya Perdana Menteri Australia Malcolm Bligh Turnbull mundur atau dimundurkan dari jabatannya sebagai pimpinan pemerintah. Lewat pemungutan suara, tentunya. Alkisah, salah seorang menterinya yang wewenangnya cukup luas di kalangan para menteri lainnya, Peter Dutton, dari sebuah daerah pemilihan di Queensland, sampai pada keputusan bahwa atasannya, Malcolm Turnbull, sudah tidak lagi mendapat kepercayaan dari kebanyakan anggota fraksi (kaukus) Partai Liberal dalam Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat. Ia menantang agar dilakukan “spill” fraksi Partai Liberal yang jumlahnya 85 orang. Arti harfiah “spill” dalam bahasa Inggris adalah “tumpah”, tapi dalam konteks politik artinya yang memimpin memanggil kaukus dan mengumumkan pemilihan baru pimpinan yang di dalamnya ia kembali mencalonan dirinya, begitu juga penantang atau para penantangnya. Begitulah, pada suatu hari Selasa menjelang akhir bulan Agustus PM Malcolm Turnbull menyelenggarakan “spill”. Peter Dutton yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Dalam Negeri juga ikut bertarung di sana. Hasil spill menunjukkan ternyata PM Malcolm Turnbull masih didukung oleh lebih banyak anggota kaukus/fraksi Partai Liberal. Peter Dutton kalah dengan perbandingan suara 48-35. Namun Peter Dutton, yang sudah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri, masih belum mau mengaku kalah. Apalagi, sejumlah anggota fraksi yang pada siang hari sebelumnya mengaku

24

ozip.com.au

mendukung PM Malcolm Turnbull, di malam harinya mereka “balik gagang”. Perubahan sikap (pembelotan?) ini akhirnya memaksa PM Malcolm Turnbull menantang balik. Ia meminta ditunjukkan petisi berisi paling tidak 43 nama dan tanda tangan dari para anggota kaukus/ fraksi yang masih menginginkan diadakan pertarungan ulang pada hari Jumat siang. Secara perkasa, Malcolm Turnbull berjanji akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri kalau lebih dari separuh anggota kaukus/fraksi menghendaki pemilihan ulang. Ternyata 43 anggota kaukus (lebih dari separuh) menghendaki pertarungan ulang karena kemenangannya beberapa hari sebelumnya – 48 lawan 35 – dianggap belum cukup meyakinkan. Ketika mengajukan persyaratan agar ada petisi tersebut, PMMalcolm Turnbull menyebut-nyebut adanya “makar” dalam batang tubuh kaukus/fraksi Partai Liberal yang dikipas oleh sebagian media yang kurang berpihak kepadanya karena sikapnya kurang “kolot” (konservatif). Namun begitulah akhirnya pertarungan dilangsungkan kembali pada suatu hari Jumat – tidak sampai setengah pekan sejak ia memenangkan pertarungan yang pertama. Tiga anggota kaukus/fraksi, masingmasing Peter Dutton, Menteri Luar Negeri merangkap deputi pimpinan Partai Liberal Julie Bishopm dan sekutu Malcolm Turnbull yang juga adalah Bendahara Negara (sebanding Menko di Indonesia), Scott Morrison, mencalonkan diri. Menlu Julie Bishop gugur dalam putaran pertama dan dalam pemungutan suara berikutnya Peter Dutton kembali terjungkal. Bendahara

Negara Scot Morrison (dijuluki ScoMo) menang 45 lawan 40 suara, dan otomatis menjadi perdana menteri baru Australia yang hari itu juga dilantik Gubernur Jenderal Sir Peter Cosgrove yang pernah menjadi Panglima Pasukan PBB/Interfet di Timor Timur dalam masa peralihan dari kekuasaan R.I. ke tangan Timor Leste (1999-2000). Banyak yang tercengang, bagaimana seorang politisi dalam jangka waktu hanya dua-tiga hari bisa berubah pendirian dari pendukung menjadi penentang, dari kawan menjadi lawan. Tapi itulah politik, segala cara bisa menjadi halal demi tercapainya tujuan. Kita juga bisa bilang bahwa politik sama sekali tidak mengenal kesetiaan abadi, sebab yang utama adalah kepentingan abadi. Sebenarnya di Indonesia sendiri pun sikap seperti ini sudah beberapa kali terlihat. Masih terasa segar di ingatan kita bagaimana berapi-apinya dan gegap gempitanya banyak kalangan mengumandangkan pekikan “berdiri tanpa reserve di belakang Bung Karno!” namun beberapa waktu kemudian berubah haluan dan melantangkan “hidup Pak Harto!”. Masih terngiangngiang pula di telinga kita lantunan “Putera terbaik bangsa!” oleh Menteri Penerangan Harmoko yang kemudian malahan menganjurkan agar Pak Harto lengser. Seperti bunyi kalimat sindiran “hari ini ayam jago besok opor”. Dalam politik memang dikenal istilah “kutu loncat” – politikus yang rajin pindah-pindah partai. Untuk Indonesia memang tidak mengherankan, karena menurut suatu penelitian hanya 12%


rakyat Indonesia yang punya kesetiaan kuat pada partai tertentu, sementara di Australia jumlah itu mencapai 57% dan di Amerika 84% (menurut John McBeth dalam Asia Times). Jadi, Indonesia memiliki massa “mengapung” yang ibarat pucuk eru, menunggu ke mana angin bertiup. Lalu apa kaitannya dengan “Et tu Brute?”? Pujangga jenius dari Inggris William Shakespeare dalam karya agungnya “Julius Caesar” mengisahkan bagaimana sang kaisar akhirnya dibunuh oleh komplotan yang khawatir bahwa ia akan kembali menjadikan dirinya raja, padahal Roma waktu itu sudah sepakat untuk menjadi republik. Komplotan makar ini dikompori oleh seorang bernama Caius Cassius yang sama sekali tidak disukai oleh Julius Caesar, antara lain karena dia kurus kering dan bahwa orang seperti itu berbahaya. Sebagaimana halnya dengan Peter Dutton, Cassius juga sangat jarang tersenyum. Di sisi lain, ada Marcus Brutus yang sudah seperti anak angkat bagi Julius Caesar. Caius Cassius sadar, tanpa andil Marcus Brutus, tindakan makar tidak akan berhasil. Karena itulah, Caius Cassius membujuk habis-habisan agar Brutus bersedia memimpin komplotan makar untuk membunuh sang kaisar pada pertengahan bulan Maret (15 Maret tahun 44 SM). Waktu itu Julius Caesar datang ke Senat meski telah diperingatkan juru tenung agar hati-hati pada pertengahan bulan Maret. Tiba di Senat, ia diserang oleh seorang anggota komplotan makar bernama Casca. Namun Julius Caesar mampu membela diri dari serangan, karena Julius Caeser memang panglima yang handal. Namun ketika Julius Caeser melihat orang yang dianggapnya sudah seperti anak angkatnya sendiri, Brutus, ikut dalam komplotan asasinasi itu, ia putus asa dan berkata: “Et tu Brute? (Kau juga, Brutus?)”. Konon Julius Caesar tak berhasrat lagi untuk membela dan mempertahankan dirinya karena merasa sudah dikhianati. Marcus Brutus memberikan pembenaran atas sikapnya. “Bukan karena sayangku kepada Julius Caeser kurang, melainkan sayangku kepada Roma lebih besar,” ujarnya. Sejak itu, dalam percaturan politik muncul ungkapan “Brutus” yang artinya musuh dalam selimut atau pagar makan tanaman. Dalam kasus makar terhadap Malcolm Turnbull ada sejumlah “Brutus” yakni yang semula sekutu tapi kemudian menikam dari belakang. Namun sejumlah di antara mereka masih dipertahankan oleh sekutu Malcolm Turnbull yang kini jadi Perdana Menteri, yaitu Scott Morrison. Ini bisa terjadi karena, sebagaimana dikatakan seorang teman di Australia, ada perbedaan antara “lawan dan musuh” – lawan masih bisa jadi kawan, kalau musuh mungkin bebuyutan. Wallahu a’lam.

Penulis: Nuim Khaiyat

ozip.com.au

25


TRAVEL

Port Arthur, Nusa Kambangan ala Australia Nama Nusa Kambangan tentunya tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Lokasi ini dijadikan sebagai penjara bagi para penjahat kelas atas, salah satunya adalah bandar narkoba. Terletak di pinggiran daerah Cilacap, lokasi ini sangat strategis untuk mengurung para kriminal. Dibangun sejak jaman penjajahan Belanda, penjara ini menjadi simbolisasi perlawanan terhadap pengedar narkoba. Penjagaan ketat bisa terlihat di segala penjuru sudut pulau tersebut. Wisatawan hanya diizinkan berkunjung ke Nusa Kambangan apabila telah mengantongi izin khusus dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah. Sebab, sejatinya hanya pegawai pemerintah, pengacara, dan keluarga narapidana saja yang diperbolehkan untuk datang ke area ini. Biasanya nuansa Nusa Kambangan tenang meski dikunjungi oleh banyak turis, namun berbeda ceritanya ketika akan ada narapidana yang dieksekusi mati.

Pengadilan di dalam the Separate Prison

Melangkah jauh dari Indonesia, sekarang kita ke Tasmania. Di negara bagian yang satu ini, kita bisa mengunjungi Port Arthur, sebuah lokasi wisata yang dahulunya merupakan penjara khusus bagi narapidana kelas kakap. Memiliki fungsi utama dan kontur geografis yang mirip, Port Arthur bisa disebut sebagai Nusa Kambangan ala Australia. Kedua lokasi penjara ini sama-sama dikelilingi oleh lautan yang membuat para narapidana akan kesulitan untuk melarikan diri. Tidak hanya bangunannya yang menjadikan tempat ini penjara, bahkan alamnya pun mengisolasi para tahanan. Namun, sesungguhnya Port Arthur tidak hanya sebuah penjara, melainkan juga menjadi rumah bagi anggota militer dan para imigran. The Port Arthur Historic Site, demikian nama lengkap tempat ini, terdiri atas 30 bangunan bersejarah dan taman-taman yang indah. Situs ini berlokasi di atas tanah yang dimiliki Suku Pydairrerme. Pada tahun 1830, stasiun pemasyarakatan dibangun sebagai kamp penampungan kayu, dengan memberdayakan narapidana sebagai pekerja untuk memproduksi kayu potong.

Tampak dalam the Penitentiary Mereka bertugas memotong-motong kayu gelondongan yang kemudian akan dipakai untuk proyek pemerintah. Di tahun 1833, penjara ini dijadikan sebagai pusat penghukuman bagi seluruh narapidana dari koloni Australia yang terus mengulangi kejahatan yang sama. Pada tahun 1840, lebih dari 2000 narapidana, prajurit, dan masyarakat sipil menempati Port Arthur dan menjadikannya sebagai pusat pemukiman industri. Sukses menjadi pusat industri dan pertanian, Port Arthur berhasil merehabilitasi banyak narapidana. Tidak dimungkiri bahwa banyak narapidana yang bunuh diri selama proses tahanan, namun banyak juga di antaranya yang bebas dan berhasil kembali ke masyarakat dengan sukses menjadi pengrajin sepatu, pembuat kapal, dan pandai besi. Bahkan selama masa itu, banyak dibangun tamantaman cantik sebagai tempat untuk sekolah dan anak-anak bermain.

Tanda di luar the Separate Prison

26

ozip.com.au

Setelah tahun 1853, turis mulai mengunjungi Port Arthur dan melihatnya sebagai destinasi wisata. Kini, beberapa bangunan yang masih terjaga area perkotaan ini, termasuk di dalamnya


TRAVEL

ada Trentham (1898-1904), Canadian Cottage (c. 1916), Jetty Cottage (c. 1920s), St David’s Church (1927), The Police Station (1936), dan Pat Jone’s Cottage (1942). Selama berkunjung ke Port Arthur, wisatawan bisa menikmati 40 menit tur jalan kaki mengelilingi area bangunan bersejarah ini, disambung dengan 20 menit tur menggunakan kapal melewati Point Duer Boy’s Prison dan The Isle of the Dead. Ada berbagai pilihan tour lainnya, seperti Ghost Tours bagi Anda yang ingin menguji nyali, Paranormal Investigation Experience, Point Puer Boy’s Prison, Isle of the Dead, dan Audio Tour. Berikut beberapa situs bersejarah di Port Arthur yang wajib dikunjungi: The Penitentiary Pada masa awal penyelesaian hukuman, narapidana ditempatkan di gubuk kayu kasar. Bangunan ini berlokasi di sebelah kantor polisi. Ketika jumlah narapidana meningkat, pihak berwenang kemudian mengubah pabrik tepung dan lumbung menjadi penjara empat lantai. Dua lantai bawah digunakan sebagai “tahanan berkarakter buruk”. Sementara, lantai atas berisi ruangan-ruangan bagi 480 narapidana berperilaku lebih baik untuk tidur di ranjang. The Isle of the Dead Di antara tahun 1833 dan 1877, sekitar 1100 orang dikubur di area pemakaman ini. Area ini menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi orang militer dan petugas sipil bersama keluarganya, dan juga para narapidana.

The Asylum, museum dan pusat studi

Sebagai catatan, cuaca di area Port Arthur sangat tidak stabil dan bisa berubah dengan cepat. Sebaiknya selalu siapkan krim tabir surya dan payung atau ponco di tas Anda, supaya bisa menyesuaikan dengan kondisi cuaca. Area ini dibuka setiap hari. Bagi Anda yang menyukai situs bersejarah, jangan lewatkan datang ke sini karena The Port Arthur Historic Site menjadi salah satu dari sebelas situs bersejarah yang diakui oleh Australian Convicts Sites World Heritage. Teks dan foto: Siti Mahdaria

The Asylum Terdapat beberapa bagian dari The Asylum, antara lain museum, pusat belajar untuk narapidana, dan kedai kopi. The Separate Prison Penjara Terpisah dirancang untuk mengimplementasikan metode hukuman baru, mereformasi para narapidana melalui isolasi dan kontemplasi. Narapidana dikunci selama 23 jam setiap hari dalam sel tunggal. Di sini mereka makan, tidur, dan bekerja, hanya dengan satu jam sehari diperbolehkan berolahraga, sendirian, di halaman berdinding tinggi.

The Penitentiary, rumah para tahanan

ozip.com.au

27


PRESS RELEASE

Australia Ranks The Second Most Transparent Property Market In The World

Crown Group Chairman & Group CEO Iwan Sunito Eastlakes Live by Crown Group

Crown Group Ceo Shares Insights Into Property Investment (Sydney, Australia) Monday August 20, 2018 – The CEO of a leading Australian developer has highlighted Australia as the world’s second most transparent real estate market; adding that transparency contributes to Sydney’s strong property market. According to the latest industry index compiled by JLL, Australia’s property market ranks the most transparent property market in the Asia- Pacific region, and the second most transparent in the world, which represents an improved ranking from Sydney’s 2014 ranking at number three. In JLL’s Global Real Estate Transparency Index, 109 countries worldwide are assessed on 186 variables, in 14 topic areas and then grouped into six categories; including market data availability, governance, transaction processes, property rights and its regulatory and legal environment. Crown Group Chairman and Group CEO Iwan Sunito said Australia’s property market has attracted more offshore investors into the residential developments over the past five years and its transparency has added to Sydney’s international appeal as Australia’s largest city. “Offshore investors place a high value on property market transparency - they want a safe, stable and healthy market for investment,” Mr Sunito said. “At the same times as Australia’s property market has gained more attention from overseas more information has become available to overseas investors, helping

28

ozip.com.au

prudent investors to feel more comfortable investing, especially in Sydney.

Design Awards in the category of “Graphic Design – Identity and Branding – Lifestyle”.

Transparency is now one of the key factors to be considered while investing in property, alongside strong population growth, a sound economy and solid economic fundamentals, Mr Sunito said.

Stage one of Eastlakes Live will include 134 luxury apartments ranging from one-bedroom apartments to penthouses and 15 retail outlets below. The development also features resortstyle health and fitness facilities including an infinity-edge 25m swimming pool, stateof-the-art gymnasium, barbecue facilities, function rooms, water features, landscaped gardens, a rooftop lounge and entertainment facilities. Stage two will complete the new town centre with a mix of residential and retail components, with details still to come.

“Australia’s overall property market has been strong for several decades. Property rights are well defined and protected in a stringent legal framework – its regulatory and governance environment are high compared with international standards,” Mr Sunito said. “ARPA’s recent changes to Australia’s credit environment also contributed to an even healthier market with less regulatory and financing risk. “Investing in one of the world’s most transparent property markets is always a safe move. As for investment, you don’t wait to invest, but invest and wait - the earlier the better,” he said. Crown Group recently launched its latest mixed-used development, located 6km from Sydney’s CBD, Eastlakes Live. The $1 billion mixed-use development is designed by Sydney-based architects fjmt and aims to set a new standard for retail excellence with two major supermarkets with fresh food offerings reflecting the diversity of the neighbourhood, a restaurant promenade, street cafes, a medical centre, as well as densely-landscaped gardens and children’s play areas. Eastlakes Live was recently announced among the winners of the 2018 Melbourne

The construction of Eastlakes Live by Crown Group is scheduled for completion in 2021. A premium range of apartments is now available for sale starting from $669,400. The display centre is now open daily from 10am to 4pm, located at 19a Evans Avenue, Eastlakes. For more information, please visit www. crowngroup.com.au/eastlakes or call 1800 853 162. Eastlakes Live by Crown Group


EVENT

Mental Health Foundation Australia Press Conference Victorian Mental Health Month. Kegiatan dalam program tersebut di antaranya penggalangan dana melalui acara Gala Dinner tanggal 14 October 2018 di The Atlantic, Docklands, serta Walk for Mental Health hari Minggu pagi tanggal 4 November 2018.

Selasa (21/8) lalu, Multicultural Mental Health Foundation Australia (MHFA) mengadakan konferensi pers di hadapan berbagai media di Melbourne. Acara tersebut bertujuan menyampaikan pernyataan dan pandangan MHFA terhadap tingkat kesehatan mental di Australia serta kebijakan yang memengaruhinya. Acara tersebut dihadiri lebih dari 30 orang termasuk Dr Sundram Sivamalai (Commissioner – Victorian Multicultural Commission) dan Multicultural Ambassador Mental Health Foundation Australia (MHFA) seperti Stephen Yin untuk Malaysia, Philip Tan untuk Singapura, Santi Whiteside untuk Indonesia, Bwe Thay untuk Myanmar, Abi Srinivasan untuk India, David He untuk Cina, dan Lora Love untuk Filipina.

Vasan berharap masyarakat luas di Victoria bisa ikut berpartisipasi di dalam acara ini. Sebab, masyarakat lokal yang didukung oleh pemerintah daerah memiliki peranan penting dalam mempromosikan kesehatan mental untuk membangun ketahanan individu dan keluarga. MHFA sendiri menawarkan pendidikan dan dukungan masyarakat. Yayasan ini memiliki berbagai kelompok pendukung, layanan rujukan telepon, dan seminar pendidikan mengenai kesehatan mental. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi 1300 MHFA di nomor 1300 643 287. Kontributor: Santi Whiteside (Multicultural Ambassador Mental Health Foundation Australia) Foto: Devina Krismarina

Acara dibuka dengan makan siang dan ramah tamah yang dilanjutkan dengan sambutan pembukaan oleh Jim Goodin, Chairperson Mental Health Foundation Australia. Jim Goodin mengatakan bahwa MHFA adalah organisasi nonprofit nonpemerintah yang tertua di bidang kesehatan mental di Australia. MHFA melayani masyarakat sejak tahun 1930 dan telah berhasil menyelenggarakan kegiatan Mental Health Week selama 34 tahun terakhir. Tahun ini, MHFA akan mengorganisir Victorian Mental Health Month Event bertema “Better Mental Health for All� mulai tanggal 7 Oktober hingga 6 November 2018. Kegiatan ini akan menjangkau 5 juta orang di Victoria dan bertujuan untuk menegakkan kesadaran tentang kesehatan mental. Vasan Srinivasan, Vice Chairperson MHFA, juga menyampaikan bahwa MHFA sangat prihatin dengan pendanaan layanan kesehatan mental di Victoria. Ini juga yang merupakan salah satu pendorong dilaksanakannya program ozip.com.au

29


IMMIGRATION

Perpanjangan Visa Permanen Residen (Resident Return Visa/RRV) RRV untuk Lima Tahun

Banyak informasi simpang siur di masyarakat tentang bagaimana syarat untuk perpanjangan permanent resident (PR), atau yang disebut juga dengan Resident Return Visa (RRV). Ada yang mengatakan bahwa seseorang harus tinggal minimum dua tahun terus-menerus di Australia untuk memperpanjang izin PR mereka. Informasi ini sebenarnya tidak semuanya benar. Jadi apa sebenarnya syarat-syarat untuk memperpanjang PR Anda? Untuk memperpanjang PR Anda, syaratnya sebetulnya sangat gampang, yang harus Anda penuhi adalah tinggal selama dua tahun (730 hari) di Australia secara akumulasi sebagai PR di dalam lima tahun terakhir sebelum aplikasi perpanjangan PR Anda dimasukkan. Jadi, Anda tidak perlu tinggal terus-menerus selama dua tahun, yang penting adalah total tinggal di Australia selama 730 hari dalam lima tahun terakhir. Jika masa tinggal Anda di Australia dalam lima tahun terakhir tidak mencapai 730 hari, maka ada beberapa pengecualian yang bisa Anda pakai untuk mendapatkan RRV untuk masa berlaku maksimal satu tahun, yaitu: Jika Anda mempunyai hubungan yang substansial dengan Australia dalam bentuk hubungan bisnis, pekerjaan, kultural (budaya) atau personal yang menguntungkan Australia. Dalam hubungan bisnis, misalnya Anda mempunyai perusahaan di Australia yang berjalan dengan baik.

30

ozip.com.au

Dalam hubungan pekerjaan artinya adalah Anda mempunyai pekerjaan tetap di Australia.

Tinggal di Australia sebagai PR kurang dari dua tahun dalam lima tahun terakhir (minimum satu hari)

Dalam hubungan kultural itu artinya jika Anda mempunyai/memiliki nilai-nilai budaya yang menguntungkan Australia.

Mempunyai alasan yang compelling dan compassionate untuk meninggalkan Australia dan untuk kealpaan Anda tinggal di Australia untuk periode lebih dari tiga bulan.

Dalam hubungan personal, jika Anda adalah anggota keluarga dari pemegang PR/RRV yang berlaku/citizen Australia. Anggota keluarga di sini berarti istri/ suami dari kepala keluarga dan anakanak yang masih tergantung dari kepala keluarga. Jika Anda memenuhi kriteria di atas dan telah tinggal di luar Australia selama lebih dari lima tahun, Anda harus bisa menunjukkan bukti-bukti yang mendukung mengenai alasan Anda harus berada di luar Australia. Untuk aplikan di luar Australia, jika pada saat keberangkatan terakhir dari Australia status Anda bukan sebagai PR atau warganegara Australia, Anda harus masih mempunyai kewarganegaraan atau PR Australia kurang dari 10 tahun sebelum memasukkan aplikasi, dan Anda tidak boleh keluar dari Australia untuk masa total lebih dari lima tahun sejak terakhir keluar dari Australia sebagai PR atau warganegara Australia kecuali ada alasan yang memaksa (compelling) untuk kealpaan Anda dari Australia. RRV untuk Tiga Bulan Untuk memenuhi persyaratan untuk mendapatkan RRV untuk tiga bulan, Anda harus:

Jika Anda telah berada di luar Australia selama lebih dari tiga bulan berturut-turut sebelum memasukkan aplikasi, Anda harus mempunyai alasan yang compelling dan compassionate mengenai alasan Anda harus berada di luar Australia. Artikel ini ditulis hanya sebagai informasi umum dan bukan sebagai pengganti nasihat keimigrasian berdasarkan informasi yang ada sampai 28 Agustus 2018. Jika Anda membutuhkan informasi yang akurat tentang kemungkinan Anda mendapatkan visa PR Australia, silakan menghubungi Yapit Japoetra MARN 0213101 (YNJ Migration Consultants) di (03) 9650 0895 atau agen-agen imigrasi terdaftar lainnya. Yapit Japoetra (MARN 0213101) adalah agen imigrasi terdaftar sejak 2002 asal Indonesia dan memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman dalam hukum imigrasi dan dapat membantu Anda dalam proses aplikasi atau memberikan nasihat tentang bagaimana mendapatkan permanent resident dan visa lainnya di Australia. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Yapit Japoetra di YNJ Migration Consultants di (03) 9650 0895 atau email yapit@tpg.com.au.


ozip.com.au

31


MOTIVASI

Kisah Tukang Gembok dan Muridnya dengan rasa percaya diri itu, si Ahli Kunci tersenyum bijak. Ia segera menoleh ke arah murid kedua yang baru saja keluar dari kamar. Ia langsung menanyakan hal yang sama, ”Bagus... tampaknya kau juga berhasil mengerjakan tugasmu. Apa isi peti itu?” Mengetahui dirinya kalah cepat dalam membuka peti, murid kedua hanya menjawab dengan pelan. ”Saya hanya membuka gembok peti itu, lalu keluar. Saya tidak membuka petinya, apalagi melihat isinya.” Alkisah, seorang ahli kunci yang sangat terkenal bermaksud mewariskan satu ilmu tertinggi dalam dunia perkuncian. Ahli kunci ini memiliki dua orang murid yang sama-sama pandai. Setelah beberapa tahun dididik, kedua orang murid itu sudah mahir dan menguasai semua teknik membuka segala jenis gembok. Hanya saja, ilmu tertinggi itu harus diwariskan hanya kepada satu orang yang benar-benar memenuhi kriteria. Oleh karena itu, untuk menentukan pewaris ilmunya, si Ahli Kunci tadi kemudian menggelar sebuah ujian yang diadakan pada waktu bersamaan. Maka disiapkanlah dua buah peti yang tergembok rapat dan di dalamnya diisi dengan satu bungkusan berisi barang berharga. Kedua peti yang tergembok rapat itu lalu ditempatkan di dalam dua kamar yang bersebelahan. Berikutnya, murid pertama dan murid kedua disuruh masuk ke dalam kamar-kamar tadi secara bersamaan. “Tugas kalian adalah membuka gembok peti-peti di dalam kamar itu. Ayo, laksanakan...!” perintah si Ahli Kunci. Tidak lama kemudian, murid pertama keluar dari kamar lebih dulu dan tampak berhasil menyelesasikan tugasnya. Sang Ahli Kunci langsung bertanya, ”Bagus... tampaknya kau berhasil mengerjakan tugasmu. Apa isi peti itu?” Murid pertama menjawab dengan percaya diri dan perasaan penuh kemenangan, ”Di dalam peti itu terdapat sebuah bungkusan, dan di dalam bungkusan itu ada sebuah permata yang berkilauan. Indah sekali! Seandainya saja, saya bisa memiliki permata itu....” Mendengar

32

ozip.com.au

jawaban

itu

yang

penuh

Mendengar jawaban itu, Ahli Kunci tersenyum puas. “Baiklah. Berdasarkan hasil ujian tadi, maka kau murid kedua... kaulah pemenangnya. Engkaulah yang akan mewarisi ilmu tertinggi dalam dunia perkuncian yang aku miliki,” demikian Ahli Kunci memutuskan. Keputusan Ahli Kunci kontan membuat murid pertama terkejut sekaligus kecewa. ”Bukankah saya yang berhasil membuka gembok lebih cepat? Mengapa bukan saya yang dipilih sebagai pewaris ilmu itu?” tanya murid pertama dengan gusar. Mendengar kegusaran murid pertamanya itu, Ahli Kunci kembali tersenyum bijak. “Muridmuridku, dengarlah baik-baik. Profesi kita adalah tukang kunci dan membuka gembok adalah tugas kita. Kita harus membantu orang membuka gembok yang kuncinya hilang atau rusak. Jika gembok sudah dibuka, tugas kita selesai. Kalau kita juga ingin melihat isinya, itu berarti melanggar kode etik profesi kita sebagai ahli kunci.” Selanjutnya, Ahli Kunci meneruskan nasihatnya. “Tidak peduli apa pun pekerjaan kita, moral dan etika profesional harus dijunjung tinggi. Tanpa moral dan etika, maka seorang ahli kunci bisa dengan mudah beralih profesi menjadi seorang pencuri. Kalian mengerti?” Mendengar hal itu, murid pertama mengangguk-anggukkan kepala. Dia menyadari letak kesalahannya. Dia juga bersyukur telah mendapat satu lagi pelajaran moral yang sangat berharga sebelum terjun ke tengah-tengah masyarakat. Walaupun kecewa karena dirinya tidak bisa menjadi pewaris ilmu tertinggi yang dimiliki gurunya, murid pertama merasa tetap mendapatkan sebuah ilmu yang berharga sekali: ilmu mengenai moral dan etika profesional. Sejak saat itu,

murid pertama berjanji pada diri sendiri, kelak dalam menjalankan profesinya, ia akan menjadi seorang ahli kunci profesional yang menjunjung tinggi moralitas dan etika profesi. Dear Readers, Seperti cerita di atas, kita sebagai seorang profesional di bidang apa pun, harus mampu melakukan tugas dan pekerjaan sesuai dengan lingkup profesionalisme kita. Jika tidak mengerti fungsi dan tanggung jawab sebagai seorang profesional dengan benar, apalagi tidak memiliki etika dan moral, kita akan mudah terperosok kepada kesalahan-kesalahan saat bekerja— sekarang atau nanti. Jika tidak tegas dalam mengontrol atau mengendalikan godaan pikiran negatif, kita pun akan mudah terjurumus dalam pelanggaranpelanggaran yang dapat mendatangkan akibat fatal bagi karir dan masa depan kita. Dalam perjalanan hidup saya sebagai motivator dan pengusaha, saya sering mendapati betapa banyak orang-orang pandai, cerdas, berbakat, bersemangat, dan berprestasi, tetapi akhirnya jatuh gara-gara mereka tidak memperhatikan masalah etika dan moral. Ini sungguh menyedihkan. Betapa karier dan keberhasilan yang dirintis sekian lama, akhirnya rontok oleh ketidakwaspadaan dan kurangnya pengendalian diri. Sebaliknya, saya juga sering menemukan betapa orang-orang yang kemampuannya biasa saja, tetapi karena mampu menjalankan profesionalisme secara etis dan bermoral secara bersamaan, prestasi mereka akhirnya melejit dan meraih kesuksesan. Kalau kita dapat menjalankan etika dan moralitas secara sinergis dalam profesi, maka akan terbangun kepercayaan terhadap kinerja kita. Saya berani mengatakan, kepercayaan adalah “mata uang” yang berlaku di mana-mana. Bahkan lebih dari itu, kepercayaan adalah “daya ungkit” yang bisa menjadi pemacu karir maupun kesuksesan kita. Mari, raih kepercayaan dari semua pihak dengan cara menjalankan profesi masing-masing secara etis dan bermoral.

Andrie Wongso


FINANCE returns, under-reported income, understated tax liabilities, or if you can’t validate all of your expenses for the tax year in question. Many tax lawyers offer a free consultation and can provide peace of mind by explaining your obligations and rights, and ensuring those rights are protected.

Get organized An auditor will ask you to provide receipts that prove you qualify for any write offs you’ve claimed. On the day of the audit, be ready with your paperwork and be prepared to answer any questions. Being organized and prepared shows you’ve done your best to report your taxes accurately. If your papers are in good order, and you don’t raise any red flags, it’s much more likely the auditor will wrap up once the audit’s basic requirements are met.

What to do if you get audited by the Government No business owner looks forward to a letter from the taxman requesting a closer look at the books. If you’ve received an audit letter – an official request by the tax authority to review your accounts and confirm your taxes have been paid to date – don’t panic. Prepare. These four steps will help you get through the process with minimal stress and the best possible outcome.

Respond promptly If you file your taxes reliably and pay on time, there’s a good chance the government tax office contacted you for a spot check. In this case, all that may be asked is that you provide receipts and answer a few questions. Give the tax office the information they’ve requested promptly so they can close the file quickly, and you can move on.

As a word of caution, only provide the auditor with the information they’ve asked for – no more, no less. Offering more explanation or “proof” in the hope of avoiding further questions may backfire, raising new ones. Stick to specifics.

Pay quickly In the best possible scenario – your records are in order and you’ve been conscientious about paying your taxes – an audit won’t lead to any unpleasant surprises. If, however, an auditor finds that you do owe unpaid taxes, unless you have a solid reason to challenge the auditor’s findings, pay what you owe immediately. You’ll avoid accruing additional penalties, interest, fees and payments. Perhaps more importantly, you’ll be able to put the audit behind you so you can get back to focusing on your business.

Final thoughts A final word to the wise: if you do try to fight the taxman, weigh the cost and benefit before pursuing legal action. Legal fees can add up quickly, so be sure the amount requested by the auditor - including interest and penalties - is worth what you’ll end up paying in legal fees. Disclaimer: The above materials are provided for general information purposes only and are not intended as professional advice and should not be substituted for, or replace, such professional advice.

If an on-site audit is required, you can’t avoid the inevitable. Call to confirm the date and request any information the auditor will need to help you prepare. Responding promptly and cooperatively every step of the way is the best strategy for getting through an audit. Reacting defensively or unprofessionally can invite more probing questions. Seek professional help Get in touch with your accountant as soon as an audit has been scheduled for advice and support. And if you’ve been handling the books on your own, now is the time to consider hiring a tax accountant. A tax accountant can explain the audit process, help you get your books in order, and offer personalized advice to help you prepare. You may want to hire a tax lawyer if you have concerns that are beyond an accountant’s scope – if, for instance, you have unfiled

E virdaersan@seaaccountants.com.au P 03 9689 8895 M 0434 378 718 A 17/31 Queen Street Melbourne, VIC 3000 ( With Appointment Only)

ozip.com.au

33


COMMUNITY

Promosi Seni Budaya Indonesia lewat Komunitas Tari Lenggok Geni Indonesian tas Lenggok Geni di acara Beberapa anggota komuni P. Square./Foto: Aloysius Donny Independence Day, Federation Anda suka menari? Atau menyukai pertunjukan tari? Berarti Anda harus mengenal lebih dekat Komunitas tari tradisional “Lenggok Geni”.

tradisional dalam festival-festival budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Victoria.

Komunitas tari tradisional Lenggok geni di Melbourne pada awalnya merupakan bagian dari Grup Saman Monash Indonesian Islamic Society (MIIS). Sebelumnya, grup ini berada di bawah Divisi Koordinasi Seksi Kesenian dan Olahraga MIIS. Seiring waktu, antusiasme dan kebutuhan untuk dapat menampilkan tarian tradisional lainnya (bukan hanya tari Saman) tampak meningkat. Ini kemudian mendorong terbentuknya Lenggok Geni sebagai komunitas yang berdiri sendiri pada 13 Maret 2015.

Meski berusia muda, Lenggok Geni sudah mengukir berbagai prestasi, termasuk menjadi salah satu pengisi acara pada perhelatan ASEAN Games 2015, di tahun ketika komunitas ini bahkan baru berdiri. Sederet acara lain yang sudah diikuti oleh Lenggok Geni adalah Celebration of Indonesia di Melbourne Town Hall (2017), Nusantara Street Food Festival di Victoria Market (2017), Indonesia Multicultural Festival (2017 dan 2018) di Dandenong Market, dan yang terkini, menjadi penampil di acara Indonesian Independence Day di Federation Square (Agustus 2018).

Berdirinya Lenggok Geni diiringi sebuah harapan agar grup ini dapat berperan mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia. Selain itu, Lenggok Geni juga bertujuan menjadi wadah dalam mengembangkan kreativitas mahasiswa dan masyarakat Indonesia di Melbourne terhadap seni dan budaya tanah air. Lenggok Geni memang tidak hanya terbatas untuk mahasiswa dari Monash University tetapi juga dari Deakin University dan University of Melbourne, serta masyarakat Indonesia lainnya yang sudah bekerja dan bermukim di kota ini. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini adalah latihan tari tradisional, workshop di sekolah-sekolah di Australia, serta mementaskan tarian

34

ozip.com.au

Tiwi Rizqi selaku manager Komunitas Tari Lenggok Geni menyatakan, merupakan suatu kebanggaan bagi Lenggok Geni ketika bisa merepresentasikan kebudayaan Indonesia dalam berbagai kegiatan festival maupun workshop. “Apalagi animo masyarakat lokal dan juga anakanak sangat antusias dalam mengenal berbagai tarian yang ditampilkan,” ujarnya. Dengan anggota aktif sejumlah kurang lebih 20 orang, Lenggok Geni bertekad untuk bisa terus memberi warna bagi keberagaman budaya di Melbourne. Teks: Destaria Puspa Pertiwi

Pementasan Tari Bali pada acara Indonesian Independence Day, Federation Square./Foto: Putu Marsh


INFO

6 Lokasi Seru buat Foto-Foto Selama Musim Semi Tahun ini menjadi pengalaman pertama saya merasakan musim semi di Australia, khususnya di kota Melbourne. Negara empat musim yang sangat berangin ini akhirnya akan dipenuhi dengan cerahnya warna kelopak-kelopak bunga yang bermekaran. Musim semi biasanya ditandai dengan tanah gembur yang siap ditanami tumbuh-tumbuhan dan kuncup-kuncup bunga yang mulai mekar. Pengalaman musim semi pertama ini tentunya membuat saya sangat bersemangat untuk menikmati keindahanya. Nah, untuk teman-teman yang juga tertarik ingin menikmati keseruan musim semi di Melbourne dengan berburu spot foto yang kece, bisa mengunjungi tempat-tempat berikut ini: Ballarat Wildlife Park Jika Anda tertarik untuk berfoto bersama bayi kanguru, Anda bisa mengunjungi Ballarat Wildlife Park. Tidak hanya kanguru saja, Anda bahkan bisa foto bersama koala, dingo, ular, dan berbagai macam hewan liar khas Australia. Grampians National Park Bagi Anda yang menyukai ketinggian dan pepohonan, Anda bisa mengabadikan momen keindahan alam dari puncak Grampians National Park. Taman Nasional Grampians adalah salah satu cagar alam di Victoria, Australia. Ikutilah jalan setapak yang

Berfoto bersama Kanguru di Ballarat Wildlife Park./Foto: Firman Ikhsan

Gardu Pandang dari puncak Grampians./ Foto: Siti Mahdaria

Pesona tulip di musim semi dalam Tesselaar Tulip Festival./Foto: Facebook Tesselaar Tulip Festival

mengarah ke air terjun seperti air terjun MacKenzie yang menjulang tinggi dan tempat-tempat pengamatan seperti The Balconies. Pemandangan Victoria Range yang terhampar bakal membuat feed Instagram Anda jadi memesona.

musim semi melalui lensa kamera Anda di Bright Spring Festival. Festival ini akan diselenggarakan mulai 20 Oktober hingga 6 November di kawasan Bright dan sekitarnya. Akan ada pula pertunjukan teater dan suguhan berbagai makanan dan anggur pada Bright Spring Festival yang ke-30 tahun ini.

University of Melbourne Tidak hanya terkenal akan kecantikan gedung-gedung tuanya, namun tamantaman yang berada di pekarangan gedung-gedung yang ada di University of Melbourne juga tidak kalah menawan. Anda bisa mengunjungi kampus Parkville dan akan menemukan berbagai macam warna bunga tumbuh vertikal dari tanah, atau bahkan merambat di dinding-dinding gedung. Tesselaar Tulip Festival Setiap tahun, Tesselaar Tulip Festival diadakan di Tesselaar Flower Farm 357359 Monbulk Road, Silvan. Untuk tahun 2018, acara ini diadakan mulai tanggal 15 September sampai 14 Oktober, buka setiap hari dari pukul 10 pagi hingga 5 sore. Anda tidak hanya bisa berfoto dengan bunga tulip cantik yang sedang bermekaran, namun juga piknik sambil menikmati suguhan budaya. Festival ini dibuka dengan Turkish Weekend pada tanggal 15 dan 16 September, diikuti dengan beberapa agenda lainnya, lalu ditutup dengan Tulipmania Week pada tanggal 8 hingga 14 Oktober. Bright Spring Festival Abadikan keseruan kebun terbuka, jalanan penuh karya seni, pesta kembang api, dan pasar tradisional khusus menyambut

Rainbow Road di St Kilda Jalan Jackson sepanjang 35 meter di area Saint Kilda, telah disulap menjadi jalan pelangi. Area yang bersejarah dalam mendukung komunitas LGBT ini ditargetkan menjadi titik selfie bagi para pecinta fotografi yang ingin mengabadaikan jalan pelangi ini. Ditargetkan, pelangi di Jalan Jackson akan dipertahankan selama dua tahun. Nah, tunggu apa lagi, segera foto jalanan penuh warna ini untuk mencerahkan hari Anda! Teks: Siti Mahdaria

Deretan bunga yang bermekaran di Bright Spring Festival./Foto: https:// www.brightspringfestival.com.au/

ozip.com.au

35


EVENT

Napak Tilas

di Mary MacKillop Walking Tour Sabtu (4/8) lalu cuaca cerah sekali meski udara tetap saja dingin. Kami bersyukur hari itu matahari tetap bersinar cemerlang, karena kami dari Komunitas Tritunggal MahaKudus (KTM) akan mengikuti kegiatan Mary MacKillop Walking Tour. Kami berkumpul di Mary MacKillop Heritage Centre, 362 Albert Street, East Melbourne pada Sabtu pagi. Mary MacKillop Heritage Centre merupakan museum yang mengisahkan kehidupan dan pekerjaan St. Mary of the Cross (St. Maria dari Salib) dan para biarawati St. Joseph. Tepat pukul 11 pagi, walking tour pun dimulai. Kami yang berjumlah 29 orang dikumpulkan di tempat yang disebut The Triptych, yang di sana terdapat tiga panel ukiran seni yang sangat berarti bagi Mary MacKillop Heritage Centre ini. Kami kemudian dibagi dalam tiga grup yang masingmasing mempunyai seorang pengantar (usher) dan seorang relawan pemandu.

Mary MacKillop Walking Tour ini merupakan kegiatan napak tilas untuk mengenang St. Mary MacKillop, salah satu biarawati yang berperan penting dalam penyebaran agama Katolik di Victoria. Ia adalah adalah biarawati Australia pertama yang pergi keluar untuk melayani dunia pendidikan dan kaum miskin. Lahir di Melbourne pada tahun 1842, Maria Ellen MacKillop – demikian nama aslinya – beserta keluarganya menjalani hidup bersahaja. Anak-anak MacKillop tidak memperoleh

36

ozip.com.au

pendidikan formal namun tetap terpelajar berkat ayah mereka yang mempunyai kecakapan baik dalam pendidikan imam maupun pendidikan sekolah. Kami berangkat dari Mary MacKillop Heritage Centre atau Providence ke St. Mary of the Cross Square melalui St. Vincent Private Hospital. Rumah sakit ini digagas oleh lima suster dari Sisters of Charity tiba di Melbourne pada tahun 1889. Impian mereka terwujud pada tanggal 6 November 1893 dengan pembukaan sebuah rumah sakit kecil hasil pemugaran teras-teras (terraces) di Victoria Parade. St. Mary of the Cross Square berada dalam lingkungan kampus St. Patrick Australian Catholic University. Di tengah-tengah lapangan kampus, tampak patung St. Mary muda, yang merepresentaiskan idealisme dan aspirasi seorang gadis belia. Dari patung St. Mary kami berjalan lagi menuju Kapel St Mary of the Cross MacKillop di gedung Daniel Mannix. Di sana terdapat serangkaian plakat perunggu yang menggambarkan aspek kerja yang signifikan dari pekerjaan St. Mary, yaitu memberikan pelayanan rohani dan pendidikan kepada anak-anak yatim piatu, anak-anak terlantar, kaum lanjut usia, mereka yang dipenjara, yang sakit tanpa harapan hidup, panti asuhan dan panti jompo. Kami kemudian menyeberang jalan ke tempat lahirnya St. Mary yaitu Marino Cottage, 7 Brunswick Street, Fitzroy. Lokasi tempat cottage itu dulu berdiri sekarang ditandai dengan sebuah taman

kecil dengan relief perunggu dari wajah St. Mary di sudut taman. Setelah itu, kami menuju Lokasi Providence Pertama yang terletak di Latrobe Street. Tempat ini telah hilang karena perkembangan waktu, yang tersisa hanyalah sebuah plakat yang didirikan pada tahun 1997 untuk menandai Providence Pertama yang didirikan pada tahun 1897. Dulu, di sini diadakan Sekolah Pagi untuk Anak-Anak dan Sekolah Malam untuk Kaum Pria, serta menyediakan tempat pengungsian untuk wanita.

Akhirnya kami tiba pada tujuan terakhir yakni St. Patrick Cathedral. Di pekarangannya terdapat patung St. Mary yang tampak sedang melangkah keluar untuk memulai pelayanannya sebagai Suster St. Joseph. Di dalam Katedral terdapat shrine sederhana untuk St. Mary di Kapel St. Joseph, sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya yang besar kepada St. Joseph. Setelah tour selesai, kami diberi “Certificate of Achievement for Completing the Mary MacKillop Walk”. Namun, lebih dari sekadar sertifikat, Mary MacKillop Walking Tour ini sangat menginspirasi bagi kami. Kami menjadi memahami keberanian St. Mary dalam mengabdikan dirinya. Ia mendapat tantangan yang berat namun tetap setia kepada Tuhan dan terus mewujudkan pelayanannya terhadap kaum miskin dan terabaikan. Kontributor: Benedicta Istanto Kontributor foto: Bernadette Soesanto


TRENDING

B

erbeda dengan Indonesia yang beriklim tropis, Australia adalah negara empat musim, yaitu panas, gugur, dingin dan semi. Setelah menembus dinginnya angin di saat musim dingin, musim semi menjadi musim yang begitu ditunggu-tunggu, sehingga tidak heran menjadi favorit banyak orang. Musim semi memang menyenangkan dan indah. Dedaunan yang begitu cantik warnanya mulai muncul dan bunga-bunga bermekaran di manamana. Apalagi di Melbourne yang terdapat banyak taman, berjalan-jalan santai di sekitar taman diiringi matahari yang bersinar hangat menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Langit yang cerah dipadu dengan bebungaan ayu warna-warni, siapa yang tidak senang?

Meningkatnya Serbuk Sari Namun jangan salah, di saat pohon dan rerumputan berlomba-lomba mengeluarkan bunganya, serbuk sari pun berterbangan di mana-mana. Serbuk sari, atau pollen, berupa butirbutir kecil pemupuk yang dilepas dari pohon, rumput, dan tanaman, untuk menyebarkan bibit mereka. Serbuk dari dapat terbang jauh bermil-mil, apalagi dipicu oleh angin di Melbourne yang kadang cukup kencang.

Spring: Musim Semi, Musim Alergi Walau tidak kasat mata, serbuk sari, bisa sangat merugikan efeknya. Bagi banyak orang meningkatnya jumlah serbuk sari ini dapat menimbulkan reaksi alergi seperti hidung tersumbat, mata gatal, iritasi tenggorokan, dan badan jadi lelah dan lesu. Apakah semua orang rentan terkena alergi? Tentu saja tidak. Ini semua tergantung oleh daya tahan, kekebalan, dan kemampuan adaptasi tubuh masingmasing orang. Namun bagi mereka yang memang memiliki alergi, ada beberapa cara untuk membantu mengatasinya. Menggunakan masker Mengenakan masker adalah cara yang paling ampuh untuk menghindari alergi pollen. Paling bagus mengatasi problema dari akarnya, bukan? Masker akan melindungi hidung dan mulut, mengurangi efek alergi yang disebabkan oleh serbuk sari yang berterbangan.

Perhatikan Hitungan Serbuk Sari Serbuk sari pun dapat dihindari dengan mengawasi hitungan pollen. Seperti perkiraan cuaca, adapula pollen forecast. Hitungan pollen pada hari tertentu dapat diperkirakan. Maka hindari keluar rumah jika perkiraan serbuk sari sedang tinggi. Semprot hidung dekongestan untuk hidung tersumbat Jika sudah terlanjur bersin-bersin tidak karuan, terdapat obat dekongestan yang dapat dibeli dari apotek tanpa resep dokter. Dekongestan dapat mengurangi efek hidung meler dan bersin dikarenakan oleh pollen. Tetes mata untuk mengatasi mata merah dan kering Kalau mata sudah berasa kering dan berair, cepat gunakan tetes mata! Hal yang begitu simpel namun ampuh, tetes mata dapat membantu menghindari pink eye dikarenakan mata kering terkena serbuk sari. Obat over-the-counter antihistamine Di kala sudah terlanjur muncul reaksi alergi yang parah, gunakan obat berjenis antihistamin untuk mengurangi bersin dan gatal-gatal di tubuh. Jadi, persiapkan diri Anda menyambut musim semi yang indah, namun tetap nyaman tanpa terserang reaksi alergi. Teks: Rachel Melisa

ozip.com.au

37


Bakmie Daging Rica

FOOD REVIEW

Pangsit Goreng

Pondok Bamboe Kuning, Surga Para Pecinta Mie Siapa yang tidak suka makan mie? Rasanya hampir semua orang suka. Rumah makan yang menjual mie juga ada banyak di mana-mana. Tetapi, kalau Anda mencari mie sehat yang bebas MSG, freshly made atau dibuat baru setiap hari, dan harganya terjangkau, cobalah datang ke Pondok Bamboe Kuning (PBK) yang terletak Clayton Shopping Centre. Kali ini, bersama dua orang sahabat, OZIP berkesempatan mencicipi beberapa hidangan di rumah makan yang berdiri tahun 2014 ini. Menu wajib pesan tentu saja bakmie. Ada dua macam yang kami pesan, menu pertama adalah Bakmie Daging Rica. Hidangan berupa siraman daging pedas di atas mie ini cocok untuk penyuka spicy food. Sebagai pendamping mie pedas ini, kami pesan Pangsit Goreng yang sangat crunchy. Menurut Michael Samsir, pemilik PBK, rahasia kelezatan Pangsit Goreng ini ada pada kulit pangsit yang segar setiap hari. “Kulit pangsitnya bisa dipesan kalau Anda ingin membuat sendiri di rumah,” ujar Michael. Saat ini, Anda bahkan bisa memesan mie mentah langsung di PBK.

Bakmie Tektek

38

ozip.com.au

Menu mie yang kedua adalah Bakmie Tektek. Hidangan khas street food ini bisa membuat kita terkenang jajanan malam yang dijual keliling kampung sambil mengeluarkan bunyi “tek tek”, yang populer di tahun 1970-an. Saking populernya, penjual Bakmie Tektek bisa ditemukan hampir di semua daerah di Indonesia. Tak ada yang tahu pasti dari mana Bakmie Tektek ini berasal, yang jelas makanan ini sangat cocok untuk menemani pelajar begadang hingga malam hari.

Selain bakmie, kami juga mencoba hidangan lain yang bukan mie. Salah satunya adalah Nasi Goreng Kambing. Belum sampai ke meja kami, wangi aroma hidangannya sudah tercium. Bisa dibayangkan bagaimana lezatnya nasi goreng ini, kan? Dengan tingkat kepedasan yang dapat dipilih sebelumnya, nasi goreng ini langsung menjadi favorit kami. Daging kambingnya sangat empuk dan tidak berbau, campuran nasi dan bawangnya pun sangat pas. Namanya juga nasi goreng, jadi dimakan saat hangat paling nikmat rasanya.

Menu terakhir yang kami coba adalah Kwetiau Siram Daging Sapi. Kwetiau siram PBK tidak kalah enak dengan yang dijual di restoran lain walaupun minus cabe hijau iris. Seperti kita tahu tingkat kekentalan kuah dan kelembutan daging sapi adalah faktor penentu kelezatan kwetiau siram. Di PBK, komposisi semua bahannya sangat tepat dan membuat salah seorang sahabat pemburu kwetiau siram memutuskan Kwetiau Siram PBK masuk dalam daftar must-try! Sudah ngiler ingin mencoba bakmie atau hidangan lainnya di Pondok Bamboe Kuning? Langsung saja tancap gas menuju Clayton dan nikmati sajian rumah makan ini bersama orang-orang yang Anda sayangi! Teks: Lydia PS Foto: Devina Krismarina

Opening Hours Monday to Sunday: 11:00 Hrs - 21:00 Hrs 354 Clayton Rd, Clayton VIC 3168, Australia Phone: +61 3 9544 2466


PRE-EVENT

ozip.com.au

39


Advertise Here!

Melbourne contact - Lydia mobile - 0430 933 778

Brisbane contact - Aland mobile - 0403 730 858 email:adsales@ozip.com.au

40

ozip.com.au

Canberra contact - Bintang mobile - 0431 563 249


PRE-EVENT

AIRLINES & TRAVEL AGENTS

FINANCES & MORTGAGES

ORGANISATIONS

RESTAURANTS

GARUDA INDONESIA A Lev 1, 30 Collins St, Melb VIC 3000 T 1300 365 330 F 1300 365 364

SEA Accountant Registered Tax Agent & Public Accountant A 17/31 Queen Street, Melbourne, VIC 3000 T 03 9689 8895 M 0434 378 718 E virdaersan@seaaccountants.com.au

IKAWIRIA INC (IKATAN WARGA INDONESIA DI VICTORIA) PO BOX 479, Glen Waverley, VIC 3150 T 9803 8388 F 9802 6996

WARUNG GUDEG 276 Clayton Rd, Clayton VIC 3168 (03) 9558 6409

AR HOMELOANS 2 EDINBURGH ST, CLAYTON VIC 3168 T +613 8510 9847 M 0450 420 908 and 0401 255 655 F +613 9478 0195

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA AUSTRALIA (PPIA) Cab. Victoria W www.ppia-vic.org

EXTRAGREEN City Head Office / T 9623 9900 A 260 Swanston St, Melb VIC 3000 Glen Waverley / T 9561 0311 A Shop 3, 53 Kingsway, Glen Waverley VIC 3150 Box Hill / T 9899 2788 A 537 Station St Box Hill 3128 W www.extragreen.com E enquiries@extragreen.com.au EXTRA TRAVEL 4 Ashburn Grove Ashburton VIC 3147 T 9885 0008 E info@extratravel.com.au W www.extratravel.com.au

BEAUTY SALON CANTIQUE SKIN & BEAUTY CLINIC A172 Harcrest Blvd Wantirna South 3152 T 9755 6846 M 0413 770 929 CHURCHES/FELLOWSHIPS KOOYONG: Gereja Indonesia Anglican 466 Glenferrie Road Kooyong 3122 Church Service & Sunday School : hari Minggu jam 12 siang Reverend Kuncoro Rusman ph: 0408570967 e: kuncoro@rusman.com.au END-TIME CHURCH OF CHRIST A Cnr. Willesdan Rd & Warrigal Rd, Oakleigh VIC 3166 M 0402 124 037 Emmanuel Baptist Church Kebaktian Minggu: 10.30 am - 12.30 pm 524-530 Elizabeth St., Melbourne Sony: 0425840823 Elvi: 0413557202 4:00pm - 5:30pm : 2 Lum Road, Wheelers Hill Pdt. Victor Liu: 0416621226 ENSAMPLE CHURCH - GEREJA KELUARGA KRISTEN INDONESIA Sunday Service & Sunday School 11am 224 Danks St Albert Park Vic 3206 Contact Ruth +61468392337 GEREJA BETHANY INTERNATIONAL A 29-37 Ballantyne Street, South Melbourne T 03 9699 9077 W www.bethanymelb.org.au GEREJA REFORMED INJILI INDONESIA 552 City Road, South Melbourne-VIC 3205 Sunday Service: 10am (Interpreter provided) English Service: 4pm (starts: March 5, 2017) Sunday School: 10am Persekutuan Doa: Rabu 7pm Persekutuan Pemuda: Sabtu 2pm Persekutuan Dewasa Muda: Week1&3 4.30PM Pdt. Budy Setiawan, M.Div 0433 944 584 www.griimelbourne.org INDONESIAN CHRISTIAN CHURCH (ICC) Kebaktian pagi Bahasa Indonesia: Minggu, 10.30.am Werner Brodback Hall 156 Collin St, VIC 3000 M 0402 310 402 W www.icc-melbourne.org INDONESIAN PRAISE CENTRE (IPC) A 514 Dandenong Rd, Caulfield North 3161 Melway Ref 59B10 Pendeta: Rev Agus Budiman M 0405 757 580 W www.ipc-online.net KELUARGA KATOLIK INDONESIA Gereja St. Joseph Setiap minggu kedua 11.00am A 95 Strokes St, Port Melb, VIC 3207 Gereja St. Pascal Setiap minggu keempat 11.00am A 98-100 Albion Rd, Box Hill 3128 M 0405 282 261 (Heru) Melbourne Praise Centre 1536 Malvern Road Glen Iris VIC 3146 www.melbournepraisecentre.org.au PLACE OF JOY (POJ) Sunday 11.00am Victoria University Conference Room Lv 12 A 300 Flinders St, Melb, VIC 3000 M 0431 155 886 (Pastor Yuwandi) W www.placeofjoymelbourne.org REPLIQUE INDONESIAN CHURCH Indonesian Campus Ministries Basement, 58 Franklin St, Melbourne VIC 3000 Kebaktian Minggu: 10.30 pagi Fellowship Jumat: 6.00 sore info@repliqueministry.org SIDANG BAPTIS INDONESIA (Indonesian Baptist Congregation) Sunday Service : 4.30pm A 517 Whitehorse Rd, Surrey Hills VIC 3127 W www.sbimelbourne.org.au E bpi@sbimelbourne.org.au EDUCATION AGENT NEXT LINK Level 3, Suite 312/343 Little Collins Street Melbourne VIC 3000 Australia T 03 9077 6622 ozip.com.au E info@nlstudy.com.au

41

COMMUNITY NETWORK T 9679 9672 F 9679 9684 M 0405 282 261 E robert_prasetyo@yahoo.com.au YC FINANCES T 9830 8010 F 9830 8381 W www.ycfinance.com.au E info@ycfinance.com.au FREIGHT ALLTRANS INDO CARGO A 19 Cresswell Avenue, Williams Landing, VIC 3027 M 0401 586 721 / 0408 334 418 (Indria) P/F (03) 8360 9848 W www.alltransindocargo.com.au E info@alltransindocargo.com.au UNIAIR CARGO AUSTRALIA - MELBOURNE A Unit 6 / 25 Osarry St, Mascot, NSW 2020 M 0402 689 100 (Inge) W www.uniaircargo.com.au E melbourne@uniaircargo.com.au

KEDUTAAN BESAR RI UTK AUSTRALIA A 8 Darwin Avenue, Yarralumia, ACT 2600 T 02 6250 8600 W www.kbri-canberra.org.au KONSULAT JENDERAL RI UNTUK VICTORIA & TASMANIA A 72 Queens Road, Melbourne, VIC 3004 T 03 9525 2755 W www.kjri-melbourne.org KONSULAT JENDERAL RI UNTUK NSW A 236-238 Maroubra Rd, Maroubra, NSW 2035 T 02 9344 9933 W www.kjri-sydney.org MIGRATION AGENTS SOLA GRACIA MIGRATION A Level 24, 570 Bourke Street, Melbourne VIC 3000 A 12 Vineyard Road, Wantirna South VIC 3152 T 03 8658 5966 / 8658 5968 M 0423 093 668 E solagracia@ozemail.com.au

BAMBOE Cafe & Restaurant 643 Warrigal Rd, Chadstone (03) 9568 5311 / (03) 9568 5377

PERWIRA INC. (Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria Inc) PO BOX 71, Nunawading 3131 T 9701 5238 W www.perwira.com.au E info@perwira.com.au

Shalom Indo Restaurant 474 Little Lonsdale St. Melbourne VIC 3000 Ph 9600 0802 Thaiger Rabbit 391 Victoria St. Abbotsford, VIC 3067 (03) 9077 5891

REAL ESTATES

Pondok Bamboe Kuning 354 Clayton Road, Clayton, VIC 3168 (03) 9544 2466

PENTA PROPERTIES A Level 3 / 480 Collins Street, Melbourne, VIC 3000 P 03 8610 6952 E info@pentaproperties.com.au W www.pentaproperties.com.au CASA REAL ESTATE A Suite 15 A&C, Ground Floor 566 St.Kilda Rd, Melb VIC 3004 M 0422 234 725 (Mario Setiawan) M 0423 801 300 (Ferdi Setiawan) W www.casarealestate.com.au iPROPERTY Gus Koesasih A Suite 307/227 Colliins St., Melbourne VIC 3000 T 9639 9280 M 0430 888 838 LOCKSMITHS

INDONESIAN EMBASSY

KILLINEY KOPI TIAM 114 Lgon St., Carlton (03) 9650 9980

JULIUS LOCKSMITH AND HANDYMAN 24 hours service, MLAA member Free quote, Lock out T 9530 9326 M 0407 543 798 (Julius) TRANSLATORS DR. RON WITTON (Indonesia-Inggris) A: 22 Moore St, Austinmer, NSW 2515 M: 0409399 752 E: rwitton44@gmail.com Web: http://ronwitton.blogspot.com.au/ EXPRESS TRANSLATION - SEHARI JADI Ratri Kumudawati - NAATI accreditation Level 3 1 Ironbank Grove Bella Vista (Sydney) NSW 2153 M 0414 957 181 E: indooz@iinet.net.au

Nelayan Indonesian Restaurant 265 Swanston St, Melbourne VIC 3000 (03) 9663 5886 768 Glenferrie Rd, Hawthorn, VIC 3122 (03) 9819 3115 Sateplus 87 Peel Street, West Melbourne, VIC 3003 (03) 90770900 Chokolait Shop 342 - Level 3, Emporium 287 Lonsdale Street, Melbourne, VIC 3000 (03) 9662 4235 West Wok Shop 11, Campbellfield Plaza 1434 Sydney Road, Campbellfield 3061 (03) 9359 2619 DENTIST Dr. Salim Sjaifuddin 1122 Burke Rd, Balwyn North VIC 3104 T 9859 3533 W www.beautifulsmile.com.au E info@beautifulsmile.com.au The Dental Suites Dr Donny Mandrawa Balwyn, ph 98579966 Point Cook, ph: 9395 8388 Grey Street Dentist Casa Milano Building, 20 Grey Street, St Kilda, Melbourne T (03) 9534 4017 E greydentist@gmail.com Q1 DENTAL St. Kilda Rd Towers, Level 1, suite 137 1 Queens Rd, Melbourne VIC 3004 T 9078 1955

YNJ MIGRATION CONSULTANT Suite 905, Level 9, 227 Collins Street Melbourne Victoria 3000 T 9650 0895 M 0430 588 899 E yapit@tpg.com.au MIGRASI AUSTRALIA G10A/838 Collins Street Melbourne VIC 3008 T 0430 882 324 E migration@migrasiaustralia.com JKN MIGRATION CONSULTANT Level 3, Suite 312/343 Little Collins Street Melbourne VIC 3000 Australia T 03 9008 9696 M 0404 284 500 E jimmy@jknmigration.com.au MOSQUE A 660 Sydney Rd, Brunswick 3056 Melway Ref:29H6 T 9386 8423 A 19 Michael St, Brunswick 3056 Melway Ref: 29G9 T 9387 8783 / 9387 1700 A 31 Nicholson St, Coburg 3058 Melway Ref: 29K4 T 9386 5324 M 0438 194 640

WANTED

BURGLARY AND DECEPTION – MALVERN – WEDNESDAY, 11 APRIL 2018

Kelly PALMER

DATE OF BIRTH: 6 November 1981 HEIGHT: 170cm BUILD: Thin EYES: Hazel HAIR: Black COMPLEXION: Fair

A 201 Sayers Rd, Truganina 3030 Melway Ref: 203C7 T 9369 6010

Kelly PALMER failed to appear at Latrobe Magistrates’ Court on 20 February 2018 for alleged offences including thefts, drug offences and driving while disqualified.

A 320-324 Huntingdale Rd, Huntingdale 3167 Melway Ref: 69J10-J11 T 9543 8037 M 0409 313 786

Three warrants have been issued for the arrest of the 36-year-old.

A Hudson Circuit, Meadow Heights 3048 Melway Ref: 179H12 A 66-68 Jeffcott St, West Melb 3003 Melway Ref: 2EK2 43E7 T 9328 2067 / 9328 2382 A 90 Cramer St, Preston 3072 Melway Re: 18D12 T 9470 5936 / 9470 2424

PALMER is known to frequent the Latrobe Valley, Dandenong and St Kilda areas. (Reference number: WTD1533) If you know something, say something. Report information confidentially to Crime Stoppers on 1800 333 000 or report online at www.crimestoppersvic.com.au.

Police are seeking to identify a woman after an alleged burglary and deception in Malvern on Wednesday, 11 April 2018. Sometime between 3pm and 4pm, a woman has attended a Glenferrie Road clinic. Whilst inside she proceeded to enter a staff only area and allegedly took a wallet containing a credit card. The woman then used the stolen credit cards from the wallet at a number of retail stores in Glenferrie Road Malvern later that day. Police have released CCTV images of a woman whom they believe may be able to assist in their inquiries. The woman is perceived to be Caucasian in appearance and approximately 40-50 years old with a solid build. She was wearing a yellow, white and blue dress with black thongs. If you know something, say something. Report information confidentially to Crime Stoppers on 1800 333 000 or report online at www.crimestoppersvic.com.au. (Reference number: CSV2853)

CAR MAINTENANCE Victory Automotive Unit 23, 14-26 Audsley street, Clayton south (03) 8555 9667

ozip.com.au

41


TRAVEL

Seri ke-27 Catatan Harian Wisata Indonesia

MALUKU UTARA,

NEGERI RAJA-RAJA

Benteng Kalamata Ternate

Benteng Tolukko Ternate

Koral di Pantai Tugulufa Tidore

42

ozip.com.au

Maluku Utara (North Mollucas) pada awalnya adalah bagian dari provinsi Maluku, yang kemudian di tahun 1999 menjadi provinsi baru dengan ibukota Ternate. Maluku secara keseluruhan merupakan sebutan untuk empat kerajaan besar kuno di tahun 1300-an, yakni Kesultanan Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo, yang wilayah kekuasaannya merambah hingga Sulawesi dan Papua. Keempat kerajaan ini dikenal sebagai “Empat Gunung Maluku” yang seluruhnya berpusat di Maluku Utara.

Gam Lamo (Gamalama), Fort Kalamata, Fort Tolukko yang tampak kokoh berdiri mengelilingi pulau ini.

Ada banyak sekali spot pariwisata di negeri pilihan raja-raja ini, tiga favorit destinasi berskala internasional di antaranya adalah Ternate, Tidore, dan Morotai. Ternate dikenal dalam sejarah karena perjuangan masyarakatnya melawan penjajahan dan memiliki banyak sekali peninggalan benteng dan kastil kuno, seperti Fort Oranje, Fort Kastela-

Lain Ternate dan Tidore, lain pula keunikan daya tarik Pulau Morotai yang penuh dengan peninggalan Perang Dunia II (PD II). Posisinya yang strategis di kawasan Samudera Pasifik, dijadikan Jepang sebagai pangkalan terbang selama PD II. Tahun 1944, Morotai direbut oleh Amerika Serikat sebagai basis serangan ke Filipina, ke Kalimantan Timur, dan ke Jawa. Dua catatan

Sementara, Pulau Tidore berjarak sangat dekat dari Ternate, pemandangannya yang luar biasa indah pernah dijadikan pemerintah RI sebagai gambar di uang kertas nominal Rp1000. Kondisi alam bawah lautnya tak kalah menakjubkan, kegiatan free diving di antara formasi koral laut pantai Tulugufa seringkali menjadi daya tarik utama kunjungan ke Pulau Tidore.


Flavour Burst

sejarah yang melekat dengan Morotai adalah mengenai kedatangan jenderal besar perang sekutu yang sangat terkenal, General Douglas Mac Arthur. Kisah lainnya adalah persembunyian seorang tentara Jepang bernama Nakamura di pedalaman hutan Morotai, selama 30 tahun setelah PD II. Patung kedua orang tersebut dapat dilihat di pulau ini dan rekaman kisah sejarah lainnya dapat dilihat di Museum Trikora Morotai yang arsitekturnya didesain oleh arsitek terkenal Indonesia, Ir. Sarwono Hatmoko. Gohu Tuna Maluku

Kopi Robusta Sibu Sibu

Tak hanya sejarah dan keindahan alamnya yang menarik. Daya tarik budaya kuliner tradisionalnya yang bersinggungan dengan budaya Jepang dan Belanda juga masih terlihat hingga kini. Gohu ikan Maluku misalnya, “sashimi� dari tuna mentah segar yang disiram perasan lemon cui, daun balakama (kemangi) dan tumisan minyak kelapa, bawang merah, dan cabe rawit, menjadi kuliner lokal yang paling tak terlupakan. Adapula kuliner mewah Gatang Kenari (kepiting langka berukuran sangat besar dan suka memanjat pohon

kelapa), Kuah Pala Banda Kakap Merah yang di masa lalu menjadi favorit pejabat-pejabat Belanda, Nasi Papeda (bubur sagu) dan Kopi Sibu-sibu, kopi robusta Maluku dengan campuran bubuk cengkeh halus ditabur biji ketapang muda. Kopi ini menjadi pasangan klop menemani cemilan di pagi dan sore hari, unik dan maknyus! Ayo ke Maluku Utara, in our Wonderful Indonesia! Teks: Rio S. Migang (rio@eco-plan.com.au) Foto: Istimewa (berbagai sumber)

Museum Trikora Morotai

ozip.com.au

43


TEKA-TEKI SILANG 1

2

3

4

5

6

7

8

9 10

11 12

13

14

15 16

18

19

17

20

21

22

23 24

25

26

27 28

29

30

31 33

32

34

35

36 37

38

Across 1. Roof tile 5. Shed 9. Vessel for sago meal 10. Recapitulation 11. Clear 12. I, me, my 14. Finish 15. A well 16. Bathroom (----- mandi) 18. Style 21. Awning 23. Gas stove (6,3) 24. Refrigerator (---- es)

44

ozip.com.au

39

25. Contract 27. Archway (Jv.) 28. House 31. Dining table (meja ----) 33. Air-conditioner 35. Rug, carpet 36. Chair 37. 100 square meters 38. Chopping block, cutting board 39. Garage (-------- mobil)

Down 1. Gate 2. Marriage 3. Veranda, porch 4. Use 5. Brick 6. Dirty (Coll.) 7. Embroidery 8. Electricity 13. Gas stove (6,3) 16. Bedroom (----- tidur) 17. Archway (Jv.) 19. 100 square meters 20. Storage battery

21. Single, one (Lit.) 22. Unit of linear measure about one yard 24. Furniture (------- rumah) 26. Interior wall, partition 29. Furniture 30. Forest 31. Dining room (kamar ------) 32. Curve 33. Safe, secure 34. Awning


INFO

STUDY SAFE A Safer Victoria for International Students Hi international students in Victoria! Crime Stoppers Victoria is launching Study Safe, a digital communication campaign on international student safety. You can find the initiative at this link:Â https://www. crimestoppersvic.com.au/project-studysafe/. Â Study Safe is a partnership between Crime Stoppers Victoria (CSV) and Study Melbourne. It aims to educate students on the available channels for assistance and provide an environment for students to give each other advice on staying safe in Victoria. The collateral is also available via YouTube in the playlist (http://bit.ly/StudySafe). So, whenever you feel unsafe, you know you always have someone around to ask for help!

ozip.com.au ozip.com.au

45 45


ADVERTORIAL FOOD

Developer Melbourne Terkemuka Meluncurkan Gedung Apartemen Terbarunya di Area Kesenian

Central Equity mengumumkan acara Penjualan Pra-Peluncuran untuk Focus Melbourne Apartment Southbank merupakan pusat gaya hidup cosmopolitan di Melbourne dan menjadi rumah bagi institusi-institusi kesenian, hiburan, taman-taman dan pusat kebudayaan. Tidak heran Southbank sekarang menjadi lokasi yang sangat dicari dan diinginkan sebagai tempat tinggal dengan populasi yang bertumbuh dan beragam. Developer properti terpercaya Central Equity dikenal luas sebagai pionir kehidupan di Southbank dan telah sukses mengembangkan sebagian besar dari properti-properti di area popular ini. Central Equity berkomitmen untuk terus menghasilkan produk-produk berkualitas dengan mengumumkan Penjualan PraPeluncuran untuk gedung apartemen terbaru mereka di Southbank, FOCUS Melbourne Apartments. Anda yang mempertimbangkan untuk berinvestasi di properti atau mencari rumah baru dalam kota disarankan untuk menghadiri Penjualan Pra-Peluncuran Focus. Diadakan selama 3 hari (Kamis 13 September + Sabtu 15 September +

46

ozip.com.au

Minggu 16 September) acara besar ini merupakan kesempatan untuk bersenangsenang, menikmati makanan dan cemilan serta melihat proses mendetil di balik gedung apartemen yang mengesankan ini. Tersedia apartemen-apartemen pilihan siap jual di acara ini dan pembeli juga bisa mendapatkan tambahan-tambahan dalam apartemen dengan gratis. Inti dari acara penjualan pra peluncuran ini adalah kesempatan untuk menghadiri presentasi spesial dan mendengar langsung dari Kepala Desain Produk Central Equity, Ian Carkeek. Bergabunglah dengan Mr Carkeek untuk melihat seberapa besar usaha Central Equity untuk memastikan apartemen mereka nyaman untuk ditinggali. Terletak di lokasi penting idi Area Kesenian Southbank – FOCUS Melbourne Apartments adalah kulminasi lebih dari 30 tahun pengalaman perancangan apartemen. Unit dengan 1, 2 & 3 kamar yang luas memiliki denah yang lapang, tata ruang cerdas, penyelesaian kontemporer dan ruang tengah yang terang. Penghuni juga akan memiliki variasi fasilitas bergaya resor yang bisa mereka nikmati seperti kolam renang air hangat, sauna, ruang makan komunal dan ruang santai,

gymnasium dan teras berlanskap. Fitur lain yang termasuk adalah layanan Concierge 24 jam, lobby mewah dan keamanan gedung yang lengkap. Tempat yang tersedia terbatas dan akan terisi cepat jadi book sekarang untuk memastikan partisipasi Anda. Bagi Anda yang registrasi dan menghadiri akan mengikuti undian untuk mendapatkan “Ultimate Southbank Weekend� termasuk akomodasi, berbelanja, makan dan hiburan bernilai hingga $3000! Mau informasi lebih lanjut? Kunjungi www.focusapartments.com untuk book tempat atau hubungi 03 9278 8888. Untuk layanan staf berbahasa Indonesia, hubungi Raymond di 0422 113 738 atau Ken di 0434 608 346.


ozip.com.au

47


48

ozip.com.au


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.