4
adalah tipe orang yang menjadi pusat perhatian. Meskipun kasar, tidak terlatih, dan tidak berpendidikan, di kemudian hari Simonlah yang menjadi juru bicara dari sekelompok orang yang akan menjungkirbalikkan dunia. Petrus mungkin tetap menjadi murid yang paling mudah untuk kita selami perasaannya. Kitab Suci menceritakan hidupnya bagaikan sebuah buku yang terbuka dengan memaparkan tidak hanya kekuatan dan keberhasilannya, tetapi juga kegagalannya yang tidak terduga dan yang sangat mengguncang batinnya. Kita akan melihat empat momen yang membentuk jalan hidup Simon tersebut.
DIGUNCANG OLEH KUASA KRISTUS
D
i Lukas 5, kita melihat Petrus begitu terguncang oleh pertemuannya dengan Yesus dan gempa besar pun terjadi dalam pemikirannya.
Panggilan bagi Petrus untuk Ikut
Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu (LUK. 5:1-3). Adegan tersebut terjadi di “Danau Genesaret� (Danau Galilea). Orang banyak sedang berkumpul untuk mendengar Yesus mengajar, dan sekelompok kecil nelayan juga ada di sana sedang membersihkan jala mereka setelah menjala ikan semalaman penuh. Zaman sekarang orang-orang memancing ikan untuk hiburan dan olahraga, tetapi bagi banyak orang di Galilea abad pertama, menangkap ikan adalah mata pencaharian. Pekerjaan tersebut menghabiskan seluruh energi mereka untuk mendayung, melempar jala, dan menarik jala itu kembali ke perahu. Pada kesempatan itu, perahu dan jala mereka kosong sepanjang malam. Dengan latar belakang itu, Yesus pun memusatkan perhatian kepada salah satu kapal dan pemiliknya—Simon.