Buku Saku Moro Kodi : Mengenal Tanaman Obat Keluarga di Kodi

Page 1


Buku Saku MoroKodi: Mengenal Tanaman

Obat Keluarga di Kodi

KODI, SUMBA BARAT DAYA - NTT

© 2024 OUCRU Indonesia

Semua hak dilindungi undang-undang.

Semua foto dalam buku ini adalah milik OUCRU Indonesia dan digunakan dengan izin tertulis dari fotografer dan individu-individu yang digambarkan Segala upaya telah dilakukan untuk mengakui dengan benar pemilik sah foto-foto ini Semua ilustrasi yang digunakan dalam buku ini berada dalam domain publik

Keseluruhan kegiatan dan penulisan Buku Saku Moro Kodi: Mengenal Tanaman Obat Keluarga di Kodi didanai sepenuhnya oleh OUCRU melalui program Engagement Seed Award.

Moro Kodi adalah penyebutan masyarajkat kodi terhadap tanaman yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit Secara harafiah, Moro Kodi berarti obat kodi

Prakata

Kodi Bangedo merupakan satu dari 11 kecamatan yang ada di kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Kecamatan ini memiliki jumlah penduduk 17 239 (2022) jiwa yang tersebar di 15 desa Masyarakat Kodi Bangedo dikenal memegang teguh adat istiadat mereka dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pada aspek kesehatan. Salah satu contohnya adalah selain mengunjungi fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, masyarakat masih menggunakan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya untuk mengurangi beberapa gejala penyakit Hal ini dipaparkan oleh beberapa anggota masyarakat dalam penelitian SPEAR (2020-2022) dan SLIM (2023) yang dilakukan OUCRU.

Sayangnya, informasi mengenai tanaman obat yang digunakan di Kodi Bangedo ini belum banyak didokumentasikan dan hanya disampaikan turun temurun secara verbal Berangkat dari kondisi tersebut, OUCRU Indonesia bersama beberapa siswa SMA Taman Siswa mencoba untuk mendokumentasikan tanaman-tanaman obat tersebut. Selain terlibat dalam proses wawancara dengan masyarakat setempat untuk mengidentifikasi tanaman yang sering digunakan, para siswa juga berkeliling desa untuk memotret setiap tanaman yang diinfokan Keseluruhan data itu kemudian ditriangulasi ke para pengobat tradisional dan para tetua di Kodi Bangedo melalui kegiatan diskusi kelompok terarah (FGD). Dalam diskusi tersebut kami juga mendapatkan informasi yang lebih detail tentang kebiasaan-kebiasaan apa saja yang dilakukan ketika mengolah sebuah tanaman mejadi obat. Hasil akhirnya kami tuangkan dalam buku saku ini.

Lebih lanjut, melalui kegiatan ini, OUCRU Indonesia juga ingin memperkenalkan dunia penelitian kepada para remaja, khususnya siswa SMA yang ada di wilayah Kodi. Pada kegiatan lokalatih yang dilakukan, para siswa terpilih belajar tentang bagaimana mendokumentasikan informasi ke dalam bentuk tulisan dan foto yang menjadi data pada sebuah penelitian. Data tersebut kemudian diperdalam melalui kegiatan wawancara dan diskusi yang juga mereka fasilitasi. Harapan kami, melalui partisipasi mereka dan pengayaan yang diberikan, para siswa memiliki ketertarikan lebih terhadap isu-isu kesehatan, dunia penelitian, dan pengobatan tradisional

Akhir kata, izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah desa Umbu Ngedo, puskesmas Wallandimu, kepala sekolah dan guruguru SMA Taman Siswa, dinas-dinas terkait di kabupaten Sumba Barat Daya, dan para pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu.

Kedepannya, kami berharap, langkah kecil yang sudah kami inisiasi ini, bisa mendorong para peneliti di Indonesia untuk melanjutkan dan melengkapi informasi yang ada. Tentunya dengan satu tujuan bersama, meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia.

Pengungkapan Konten Medis dan Ilmiah

Isi buku ini belum ditinjau, disetujui, atau didukung oleh otoritas medis atau ilmiah mana pun. Informasi yang disajikan hanya untuk tujuan informasi dan edukasi, serta tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat medis atau ilmiah

Pembaca dianjurkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau pakar ilmiah yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan berdasarkan isi buku ini.

Baik penulis maupun sponsor tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian, dan/atau akibat dari tindakan apa pun yang diambil berdasarkan informasi yang diberikan dalam buku ini

Tim Penyusun

Siswa SMA Swasta Taman Siswa

Rensiana Jenita Kaka

Ardianus Bali

Anjelina Putri R, Mone

OUCRU Indonesia

Diana Timoria Peneliti

Ari Prihardhyanto Keim Peneliti

Soraya Weldina Ragil Dien Penerjemah

Hanifah Nisrina Desainer Grafis

Yosevina Inya Bota
Rikardus Kaka
Yuliana Kaka Daha
Ertisan Lendu
Astio Lendu
Maria I. A. Putri Guru
Ardianto Dede Ngara

Proses Dokumentasi

Dokumentasi Pengetahuan Lokal Terkait Pengobatan Keluarga di Sumba Barat Daya - NTT

01

Pelibatan & Lokalatih

10 siswa SMA Taman Siswa dipilih untuk berpartisipasi dalam lokalatih menulis kreatif, fotografi dasar serta wawancara

Pengumpulan Data & Wawancara

03

Dari informasi yang didapat, para siswa kemudian mengambil foto tanamantanaman obat yang ada di sekitar mereka.

02 04 Triangulasi Informasi

Siswa yang sudah dilatih, didampingi peneliti dan guru, melakukan pengumpulan informasi dengan menggunakan metode diskusi kelompok terarah bersama beberapa perwakilan masyarakat.

Tanaman Obat dan Fungsinya

Setelah mendapatkan foto untuk setiap tanaman, para siswa melakukan wawancara mendalam dengan beberapa pengobat tradisional untuk mengonfirmasi data yang diberikan masyarakat, khususnya mengenai manfaat dan bagaimana cara mengolah tanaman tersebut.

Data Foto dan Narasi Dibukukan

Semua informasi mengenai tanaman obat, termasuk nama lokal (kodi) dan nama latinnya, dirangkum menjadi sebuah buku.

Bagian-bagian Tumbuhan

Daun Buah Bunga
Batang dan Kulit
Akar

Daun 01

Daun Jeruk Nipis

Nama Lokal: Royo mroto | Nama Latin: Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle

● Manfaat: untuk menghilangkan gejala flu.

● Penggunaan: ambil sekitar 1520 lembar daun jeruk lalu direbus. Setelah mendidih, pindahkan ke wadah atau ember lalu campur dengan air dingin hingga menjadi hangat Gunakan campuran tersebut untuk mandi.

Pohon jeruk nipis biasanya ditemukan di kebun atau di sekitar rumah.

Kancing Baju Setan

Nama Lokal: Wuk Khihi Marapu | Nama Latin: Pyrrosia piloselloides (L.) M.G Price

● Manfaat: Untuk menyembuhkan sakit ginjal.

● Penggunaan: Rebus daun Kancing Baju Setan bersama daun Telinga Kerbau dan Kemangi Nyale Setelah mendidih, dinginkan hingga hangat lalu diminum.

Tanaman ini biasanya ditemukan menggantung di pohon-pohon besar di kebun seperti pohon kusambi atau pohon mangga.

Daun Jeruk Purut

Nama Lokal: Royo Prutu | Nama Latin: Citrus hystrix DC

● Manfaat: untuk menyembuhkan sakit gigi

● Penggunaan: Rebus 7 lembar daun Jeruk Purut yang masih muda dengan 2 gelas air, biarkan mendidih dan air berkurang menjadi 1 Gelas. Diamkan hasil rebusan hingga hangat, lalu gunakan untuk berkumur-kumur, dan buang dari mulut. Lakukan 3 kali sehari sampai gigi merasa nyaman.

Pohon jeruk purut biasanya ditemukan di kebun atau di sekitar rumah

Daun Waru

Nama Lokal: Kawongu | Nama Latin: Hibiscus tiliaceus L.

● Manfaat: untuk menghilangkan demam dan sakit kepala.

● Penggunaan: Tumbuk/giling beberapa lembar pucuk Waru, campurkan dengan santan dan sedikit air hangat Oleskan campuran tersebut ke kepala sambil dipijat perlahan dan biarkan beberapa saat sampai agak mengering. Bilas kepala dengan air hingga bersih.

Pohon waru biasa ditemukan di kampung, di kebun atau di pinggir jalan.

Daun Jambu Biji

Nama Lokal: Royo Jambu | Nama Latin: Psidium guajava L.

● Manfaat: untuk mengobati diare.

● Penggunaan: ambil 2-3 pucuk jambu biji, cuci bersih lalu kunyah. Telan saripatinya dan buang ampasnya.

Pohon jambu biasa ditemukan tumbuh di sekitar rumah atau kampung.

Daun Pandan

Nama Lokal: Royo pandan | Nama Latin: Pandamus amaryllifolious Roxb

● Manfaat: untuk menghilangkan efek keracunan makanan atau minuman dan membuat badan terasa segar kembali.

● Penggunaan: Rebus beberapa lembar daun pandan hingga mendidih. Diamkan air rebusan sampai hangat dan gunakan untuk mandi.

Tanaman pandan biasa ditemukan di sekitar kampung Tanaman ini juga biasa digunakan masyarakat untuk menganyam tikar.

Daun Nimba

Nama Lokal: Royo Nimba | Nama Latin: Azadirachta indica A. Jus

● Manfaat: untuk menghilangkan demam, pusing dan sakit kepala

● Penggunaan: Ambil sekitar 5 - 7 lembar dahan kecil daun nimba lalu direbus. Air rebusannya dibiarkan hangat lalu diminum.

Pohon nimba biasanya ditemukan di sekitar jalan atau di tepian kebun masyarakat.

Daun Sirih

Nama Lokal: Routta | Nama Latin: Piper betle L.

● Manfaat: untuk menghilangkan sakit mata.

● Penggunaan: Cuci bersih sekitar 3 – 5 lembar daun sirih, lalu remas-remas perlahan Siapkan wadah bersih (spt. Piring atau mangkuk), isi dengan air dan masukkan daun sirih yang sudah diremas-remas tadi. Biarkan beberapa saat, lalu buang daunnya. Dengan posisi kepala menunduk, rendam mata menggunakan cairan tersebut sambil berkedip beberapa kali.

Sirih biasa ditemukan tumbuh merambat di pohon sekitar rumah atau kampung, misalnya pohon pinang atau pohon kelapa.

Daun Pepaya Kuning

Nama Lokal: Royo rara kloudawa | Nama Latin: Carica Papaya L.

● Manfaat: Untuk menyembuhkan demam

● Penggunaan: Tumbuk/haluskan beberapa lembar daun pepaya yang sudah berwarna kuning, campur dengan sedikit air hangat, lalu diperas untuk mendapatkan seperempat gelas saripati. Minum cairan tersebut sampai demam reda.

Pohon pepaya mudah ditemukan di sekitar kampung karena biasanya ditanam untuk dijadikan sayur dan dimakan buahnya.

Pucuk Pepaya

Nama Lokal: Royo kapuka kloudawa | Nama Latin: Carica Papaya L.

● Manfaat: untuk menghentikan darah pada luka.

● Penggunaan: kunyah pucuk pepaya secukupnya, lalu tempelkan pada luka yang berdarah hingga menutupi keseluruhan luka.

Pohon pepaya mudah ditemukan di sekitar kampung karena biasanya ditanam untuk dijadikan sayur dan dimakan buahnya

Jahe Hutan

Nama Lokal: Ligha kadaghu | Nama Latin: Zingiber zerumbet (L.) Roscoe ex Sm.

● Manfaat: Untuk menyembuhkan luka atau gatal-gatal di tubuh.

● Penggunaan: Cabut 3-4 batang Jahe Hutan, lalu cuci bersih. Rebus daun

Jahe Hutan bersama batang dan akarnya. Setelah mendidih, pindahkan air rebusan ke wadah yang lebih besar dan dicampur air dingin hingga suhunya suam-suam kuku. Gunakan untuk mandi dua kali sehari sampai rasa gatal menghilang

Jahe, atau yang juga dikenal dengan nama Halia, memiliki beberapa jenis

Jahe Hutan merupakan jenis tanaman Jahe yang biasa ditemukan di tepi hutan.

Jarak Merah

Nama Lokal: Royo Ndom Ndoro | Nama Latin: Jatropha gossypiifolia L.

● Manfaat: untuk menyembuhkan luka.

● Penggunaan: Rebus 4 batang pucuk

Jarak Merah hingga mendidih Dinginkan air rebusan sampai hangat lalu gunakan untuk membasuh luka. Air rebusan juga bisa dipakai untuk mandi, jika terdapat beberapa luka pada tubuh

Tanaman ini tumbuh liar di sekitaran kampung, dan pinggir jalan.

Daun Kemangi -Nyale

Nama Lokal: Rodagha nyale | Nama Latin: Ocimum tenuiflorum L.

● Manfaat: Untuk menyembuhkan sakit pinggang atau badan pegal-pegal.

● Penggunaan: Rebus kurang lebih 710 pucuk Kemangi Nyale bersama beberapa lembar daun Kancing Baju

Setan dan daun Telinga Kerbau

Setelah mendidih, diamkan beberapa saat, lalu minum air rebusan ketika hangat.

Tanaman ini tumbuh liar di sekitaran kampung, kebun dan pinggir jalan Biasanya digunakan untuk memasak nyale (cacing

Daun Sukun

Nama Lokal: Royo Krara | Nama Latin: Artocarpus altilis Fosberg laut) yang hanya didapatkan saat ritual Pasola di Kodi

● Manfaat: Untuk menyembuhkan sakit pinggang.

● Penggunaan: Ambil 3-4 lembar daun sukun. Lalu direbus dan dicampur sedikit garam. Biarkan mendidih sekitar 5 menit. Hangatkan lalu minum.

Pohon sukun biasa ditemukan di kebun atau di sekitar rumah masyarakat. Buah sukun biasanya dijadikan cemilan atau sayur.

Daun Sambiloto

Nama Lokal: Royo sambiloto | Nama Latin: Andrographidis paniculata (Brum.f.) Nees

● Manfaat: Untuk menyembuhkan gejala malaria seperti sakit kepala, demam dan lemas.

● Penggunaan: Rebus beberapa tangkai daun sambiloto dengan 2- 3 gelas air. Biarkan mendidih dan air rebusan yang tersisa tinggal 1 gelas Diamkan air rebusan hingga hangat lalu diminum.

Tanaman ini tumbuh liar di sekitaran kampung, kebun dan pinggir jalan

Daun Telinga Kerbau

Nama Lokal: Royo kapuka kloudawa | Nama Latin: Blumea balsamifera (L.) DC.

● Manfaat: Untuk menyembuhkan sakit pinggang atau badan pegal-pegal

● Penggunaan: Rebus beberapa ranting pucuk Telinga Kerbau, campur dengan beberapa lembar daun Kancing Baju

Setan dan Kemangi Nyale. Setelah mendidih, diamkan beberapa saat, dan minum ketika hangat

Tanaman ini tumbuh liar di sekitaran kampung, kebun dan pinggir jalan.

Daun Mahoni

Nama Lokal: Royo Mahoni | Nama Latin: Swietenia mahagoni (L.) Jacq.

● Manfaat: untuk menghilangkan gejala malaria seperti demam dan lemas.

● Penggunaan: Rebus sekitar 5-7 batang daun Mahoni Bersama beberapa batang daun Kusambi sampai mendidih. Pindahkan air rebusan ke dalam ember dan tambahkan air secukupnya sampai terasa hangat dan gunakan untuk mandi.

Tanaman mahoni biasa ditemukan di sekitar kampung, di kebun dan di pinggiran jalan.

Daun Tinta Buah

Nama Lokal: Royo Hadda | Nama Latin: Phyllanthus debilis J.G.Klein ex Willd.

● Manfaat: menghilangkan batuk pada anak-anak.

● Penggunaan: cabut sekitar 5-7 batang Tinta Buah dan cuci bersih. Rebus keseluruhan tanaman (daun, batang dan akar) hingga mendidih Lalu diamkan air rebusan beberapa saat sampai hangat dan minum sampai batuk mereda.

Tanaman ini biasa ditemukan di sekitar kampung, di kebun dan di pinggiran jalan

Bunga dan Buah 02

Bunga Kampung

Nama Lokal: Bunga Kalibatu | Nama Latin: Tidak diketahui

● Manfaat: untuk menghilangkan sakit kepala

● Penggunaan: Tumbuk/haluskan sekitar 4-6 batang Bunga Kampung lalu campurkan dengan sedikit parutan kelapa. Balur campuran tersebut ke kepala sambil dipijat perlahan Diamkan sejenak dan bilas kepala dengan air sampai bersih.

Belum diketahui nama lain dari tumbuhan ini dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Latin. Bunga kampung biasa ditemukan tumbuh liar di sekitar rumah masyarakat atau di pinggir jalan.

Bunga Sirsak

● Manfaat: Untuk menyembuhkan sesak nafas.

● Penggunaan: Dewasa: Rebus 27 bunga sirsak sampai mendidih Biarkan hangat lalu diminum

Anak-anak: rebus 9 bunga sirsak sampai mendidih. Biarkan hangat lalu diminum.

Pohon sirsak biasanya ditemukan di kebun atau di sekitar rumah.

Nama Lokal: Walla Kordahi | Nama Latin: Annona muricata L.

Jeruk Nipis

Nama Lokal: Wu Ndaruto | Nama Latin: Citrus × aurantiifolia (Christm.) Swingle

● Manfaat: untuk menghilangkan batuk.

● Penggunaan: ambil setengah bagian jeruk nipis yang sudah matang, potong menjadi 2, dan peras untuk mendapatkan airnya. Siapkan gelas bersih, masukkan perasan jeruk nipis tersebut dan tambahkan 2 sendok makan kecap manis Aduk hingga tercampur dan cairan berubah warna menjadi kecokelatan. Minum tiga kali sehari sampai batuk sembuh.

Buah Srikaya

Nama Lokal: Wuyo Klanglulu Kodi | Nama Latin: Annona squamosa L. Pohon jeruk nipis biasanya ditemukan di kebun atau di sekitar rumah

● Manfaat: Untuk menyembuhkan pusing dan sakit kepala.

● Penggunaan: Belah 4 buah Srikaya mentah menjadi dua dan rebus dengan air secukupnya Diamkan air rebusan hingga hangat dan minum.

Srikaya juga dikenal dengan nama buah Anona/Nona. Tanaman ini biasanya ditanamn di sekitar rumah atau di kebun

Buah Lamtoro

Nama Lokal: Wu Lamtoro | Nama Latin: Leucaena leucocephala (Lam) de Wit

● Manfaat: Untuk menyembuhkan sakit perut akibat cacing

● Penggunaan: Kupas kulit buah lamtoro yang matang, lalu makan biji yang ada di dalamnya.

Pohon lamtoro ditemukan di kebun, di tepian jalan maupun di sekitar kampung.

03 Batang dan Kulit

Kulit Pohon Kelor

Nama Lokal: Klut Khepeke | Nama Latin: Moringa oleifera L.

● Manfaat: untuk menghilangkan gejala penyakit gula (Diabetes).

● Penggunaan: Rebus 4 potong kulit pohon Kelor seukuran telapak tangan dengan air 1 liter air. Didihkan hingga air rebusan berkurang dan tinggal 1 gelas saja. Diamkan hingga hangat lalu di minum rutin pagi dan sore sampai gejalanya menghilang

Pohon kelor biasa ditemukan di kebun atau di sekitar rumah masyarakat.

Kulit Pohon Mangga

Nama Lokal: Klut Poyo | Nama Latin: Mangifera indica L.

● Manfaat: Untuk menyembuhkan sakit gigi.

● Penggunaan: Rebus sekitar 2 - 3 potong kulit mangga sebesar telapak tangan sampai mendidih. Dinginkan sebentar, lalu gunakan air rebusan untuk berkumur-kumur selama 30 detik dan buang dari mulut

Pohon mangga biasa ditemukan di kebun atau di sekitar rumah masyarakat.

Kulit Pohon Melinjo

Nama Lokal: Klut ling | Nama Ilmiah: Gnetum gnemon L.

● Manfaat: Untuk menambah darah.

● Penggunaan: Rebus sekitar 4-5

potong kulit pohon melinjo sebesar telapak tangan bersama beberapa buah pinang kering. Setelah mendidih, biarkan hangat lalu diminum dua kali sehari sampai tubuh terasa segar kembali

Pohon melinjo biasanya ada di pinggir jalan atau di pinggiran kebun Masyarakat.

Kulit Kusambi

Nama Lokal: Klut Komi | Nama Latin: Schleichera oleosa Merr.

● Manfaat: untuk menghilangkan rasa pegal-pegal di badan.

● Penggunaan: Rebus 7-10 tangkai

daun Kusambi bersama 3-4

potong kulit Kusambi seukuran telapak tangan Setelah mendidih, pindahkan ke dalam wadah/ember dan campur dengan air bersih hingga hangat. Gunakan campuran air rebusan tersebut untuk mandi

Pohon Kusambi banyak ditemukan di sekitar kampung, baik di pinggir jalan atau kebun masyarakat.

Batang Keladi Hutan

Nama Lokal: Poll wi | Nama Latin: Colocasia esculenta (L.) Schott

● Manfaat: Untuk menyembuhkan gigitan ular.

● Penggunaan: Cuci bersih 1

batang Keladi Hutan, kemudia iris tipis-tipis dan campur dengan kapur sirih. Oleskan campuran tersebut ke bagian tubuh yang digigit ular

Tanaman ini biasa ditemukan di kebun.

Kulit Pohon Asam

Nama Lokal: Klut Kaha | Nama Latin: Tamarindus indica L.

● Manfaat: untuk menghilangkan demam, lemas dan kelelahan.

● Penggunaan: Rebus beberapa tangkai daun Asam Bersama 4-6 potong kulit pohon Asam seukuran telapak tangan Setelah mendidih, pindahkan ke dalam wadah/ember dan campur dengan air bersih hingga hangat. Gunakan campuran air rebusan tersebut untuk mandi

Pohon Asam biasa ditemukan di sekitar kampung, pinggir jalan dan kebun masyarakat.

Kulit Damar

Local Name : Royo Ndom | Latin Name Jatropha curcas L.

● Manfaat: Untuk menyembuhkan memar di kulit.​

● Penggunaan: ambil 6 lempeng kulit damar lalu direbus dengan air 15 liter hingga mendidih lalu dipindahkan ke wadah yg besar (ember). Diamkan hingga hangat lalu mandi setiap pagi dan sore selama 2 hari.

Jika merasa belum sembuh bisa ambil lagi kulit damar yg baru dan yang sdh lama dibuang

Pohon damar biasanya ditemukan di sekitar jalan atau di tepian kebun masyarakat.​

Akar alang

Nama Lokal: Amu Tembere | Nama Latin: Imperata cylindrica (L.) P.Beauv

● Manfaat: Untuk menyembuhkan gigitan ular.

● Penggunaan: Ambil sekitar 3 potong akar alang sepanjang kirakira satu jengkal (+ 15 cm). Lalu dikunyah Airnya ditelan lalu sisa kunyahan digosokkan di bekas gigitan ular.

Tanaman alang-alang biasanya ditemukan di tepi jalan atau dipinggir kebun.

Akar Labu Berdiri

Nama Lokal: Amu Krabbu dede | Nama Latin: Cucurbita moschata Duchesne

● Manfaat: Untuk menyembuhkan susah buang air kecil.

● Penggunaan: Dewasa: Bersihkan dan rebus kurang lebih 13 potong akar Labu Kuning. Setelah mendidih, diamkan air rebusan hingga hangat dan minum.

Anak-anak: Kurangi jumlah akar kira-kira 7 potong dan lakukan proses yang sama seperti di atas.

Di Indonesia, Labu Berdiri juga dikenal dengan nama Labu Kuning. Tanaman ini biasa ditemukan di halaman rumah, tepi jalan dan kebun serta halaman sekolah

Akar Pinang

Nama Lokal: Amu Labba | Nama Latin: Areca catechu L.

● Manfaat: Untuk menyembuhkan demam atau badan yang sedang menggigil.

● Penggunaan: Rebus sekitar 710 batang akar pohon pinang sepanjang kira-kira satu jengkal (+ 15 cm). Setelah mendidih, pindahkan ke dalam wadah/ember dan campur dengan air bersih hingga hangat. Gunakan campuran air rebusan tersebut untuk mandi.

Pohon pinang biasa ditemukan di kebun atau di sekitar rumah masyarakat. Buah pinang merupakan buah yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Kodi karena dikonsumsi bersama sirih dan kapur serta menjadi sajian penyambut tamu

Rimpang dan Umbi 05

Jahe

Nama Lokal: Ligha | Nama Latin: Zingiber officinale Roscoe

● Manfaat: Untuk menyembuhkan batuk.

● Penggunaan: Cuci bersih 2 – 3 ruas Jahe (kira-kira + 7-8 cm) dan kupas kulitnya

Iris-iris tipis Jahe dan rebus dengan 4 gelas air. Didihkan hingga air rebusan tersisa 1 gelas. Diamkan sebentar sampai air rebusan hangat lalu diminum.

Jahe juga dikenal dengan nama Halia Tanaman ini biasanya ditemukan di kebun atau di sekitar rumah. Masyarakat Kodi sengaja menanam Jahe untuk keperluan memasak. Jahe juga banyak dijual di pasar.

Serai

Nama Lokal: Serei | Nama Latin: Cymbopogon citratus (DC.) Stapf

● Manfaat: untuk menghangatkan tubuh saat demam.

● Penggunaan: Cuci bersih 4-5 batang serai, buang daunnya lalu geprek bagian bawahnya yang berwarna putih. Rebus dengan air secukupnya hingga mendidih. Diamkan air rebusan sebentar lalu diminum saat airnya sudah hangat.

Tanaman serai atau sereh banyak ditemukan di kebun atau di sekitar rumah. Masyarakat Kodi biasanya sengaja menanam serai untuk mengusir nyamuk dan memasak

Bawang Merah

Nama Lokal: Lono Ndoro | Nama Latin: Allium Cepa L.

● Untuk menghilangkan asam urat dan sakit perut

● Penggunaan: Haluskan beberapa siung

Bawang Merah bersama beberapa irisan jahe dan minyak kelapa. Gunakan campuran tersebut untuk mengurut bagian tubuh yang sakit

Bawang Merah juga menjadi bumbu dasar dalam banyak masakan khas Kodi. Karena Bawang

Merah hanya bisa tumbuh pada kondisi tanah dan cuaca tertentu, maka masyarakat lebih sering membeli bawang merah di pasar

Kunyit

Nama Lokal: Kbuni | Nama Latin: Curcuma longa L.

● Manfaat: Untuk menyembuhkan luka

● Pengunaan: Parut Kunyit secukupnya, sesuai dengan ukuran luka yang ada. Campur parutan Kunyit dengan minyak, sebaiknya minyak kelapa. Panaskan campuran tersebut hingga suam-suam kuku, lalu oleskan ke atas luka hingga semua permukaan luka tertutupi. Lakukan dua kali sehari hingga lukanya mengering.

Masyarakat biasanya sengaja menanam kunyit untuk digunakan saat memasak Kunyit juga banyak dijual di pasar.

Bawang Putih

Nama Lokal: Lono Kaka | Nama Latin: Allium sativum L.

● Manfaat: untuk menyembuhkan perut kembung.

● Penggunaan: Kupas 6 siung Bawang Putih, dan potong-potong setiap siungnya menjadi 4 bagian. Masukkan Bawang Putih ke dalam botol kosong yang bersih, campurkan dengan minyak, sebaiknya minyak kelapa, lalu simpan di tempat yang kering selama 4 hari Gunakan campuran minyak tersebut untuk memijat tubuh.

Bawang Putih juga menjadi bumbu dasar dalam banyak masakan khas Kodi Karena Bawang Putih hanya bisa tumbuh pada kondisi tanah dan cuaca tertentu, maka masyarakat lebih sering membeli bawang merah di pasar.

Bapak Lukas Lere Kodi, salah satu pengobat tradisional di Kodi.

Kontak: info@oucru.org t+ 62 21 2359 9099 +62 21 3190 0971 oucru.org

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Buku Saku Moro Kodi : Mengenal Tanaman Obat Keluarga di Kodi by oucru_vietnam - Issuu