Buletin Al-Ibtikar Edisi 3 Periode 19-20

Al- Ibtikar

Nazak Demokrasi Ketika

Ibu Pertiwi Krisis SOLUSI

Buletin Mahasisw a edisi 3 Distorsi Demokrasi di Negeri ini .

@ narasi_gardapena

Mangkubumi Dan Widyaiswara

Narasi Garda Pena

Hingga Titik Darah Penghabisan

@ narasigardapena

ALIBTIKAR Buletin mahasiswa

Daftar Isi 1

T

I M

R

E

D

DAFTAR ISI

2

Pelindung:

SALAM REDAKSI

Dr. K.H Abdul Ghofur, MA

Penasihat:

3

Abdul Wadud Kasyful Humam, M.Hum

ARTIKEL

Editor:

5 BERITA

Fakhrur Razi, Moh. Abror Husnun N, & Ahmad Fatoni

10 InSPIRASI

11 OPInI

Pimpinan Redaksi: Nailatus Sa’adah

Sekertaris:

13

Ni’matus Shofyana

CERPEn

Attaq Wayandi

18

Redaktur: Khoirul Masduki & Nurul Kholifah

PUISI

Layout:

20

Fauzan Nurul Khakim, Diyah Putri Roselia F, & Anif Musyafa’ah H

GAMES

Bendahara:

01

Salam Redaksi

02

AL- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

Assalamu'alaikum wr. wb.

Halo sobat al Ibtikar,,,,, Alhamdulillah buletin Al Ibtikar edisi ketiga sudah terbit nih teman teman. Naza Demokrasi Ketika Ibu Pertiwi Krisis Solusi adalah tema yang kami usung.

Melihat dari berita yang simpang siur, akhir akhir ini banyak sekali permasalahan yang mendera ibu pertiwi. Dengan hadirnya buletin edisi ketiga semoga bisa memberi pencerahan bagi kita untuk mencintai dan menjaga ibu pertiwi agar selalu jaya.

Akhir kata dari kami segenap crew buletin Al Ibtikar meminta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam bulletin edisi ketiga kali ini. Tak lupa pula kritik dan saran dari kawan kawan selalu kami harapkan demi membangun dan memperbaiki buletin edisi berikutnya.

Semoga bermanfaat!

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Artikel

AL- IBTIKAR

03

Buletin mahasiswa

Distorsi Demokrasi

di Negeri Ini Oleh: Eko Nuristianto

Mahasiswa prodi IQT V A.

enerapan sistem demokrasi P telah dianut oleh separuh lebih

Negara di dunia. Ini dibuktikan dengan sebuah sur vey yang dilakukan Freedom House, bahwa 117 negara di dunia dari sekitar 191 negara telah melakukan pemilihan umum multipartai.

Seperti yang kita ketahui, bahwa asumsi umum mengenai demokrasi dapat membentuk tatanan politik yang baik.

Demokrasi juga dianggap mempunyai keunggulan, semisal dapat mencegah masyarakat dari bahaya dan ancaman tirani, melindungi hak dasar warga negara, memberikan kesetaraan politik, menjamin kebebasan, perdamaian serta kemakmuran ekonomi.

Lantas apakah itu demokrasi? Mengutip pendapat yang dikatakan Dahl yang termuat dalam Jurnal Ketahanan Nasional, Edisi VIII Tahun 2003, bahwa demokrasi adalah proses untuk mengatur, yang tidak bisa terlepas dari: a). partisipasi yang efektif, dalam artian warga

negara harus memiliki kesepakatan bersama dan efektif untuk mengekspresikan pandangannya yang diketahui warga lainnya sebelum suatu kebijakan diambil, b) kesetaraan dalam voting, c) warga negara harus mendapatkan kesempatan untuk mempelajari berbagai kebijakan dan segala konsekuensinya. Namun secara subtansial, demokrasi akan berjalan dengan efektif ketika b e r k e m b a n g n y a pengorganisasian internal partai, lembaga-lembaga pemerintahan, maupun perkumpulanperk umpulan masyarakat.

Mengingat demokrasi akan kuat jika kehendak rakyat betujuan untuk mencapai kemaslahatan bersama. Contohnya dengan diadakannya pemilihan umum, pemilihan umum merupakan peluang bagi warga negara dalam memilih pejabat-pejabat pemerintah dan memutuskan apakah yang mereka inginkan untuk dikerjakan oleh pemerintah.

Artikel

04

AL- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

Namun saat ini, demokrasi demokrasi yang memosisikan rakyat semakin terancam eksistensinya. sebagai pemegang kedaulatan Menurut Prof. Mahfud MD, ketua tertinggi. Menurut beliau, rakyat Mahkamah Konstitusi (MK), bahwa hanya bisa merasakan demokrasi demokrasi yang ada di Indonesia dalam waktu 5 menit, sementara elite sedang dalam fase krisis. Rakyat merasakannya selama 5 tahun atau yang semestinya sebagai unsur 41.839 jam 55 menit. esensial dalam negara demokrasi, Beliau yakin bahwa justru “diperalat” dan demokrasi yang ada di secara kenyataannya Indonesia bisa keluar tidak dapat menghirup dari fase krisis dengan napas demokrasi, cara: pertama, selama ungkapnya. Beliau juga masih ada kaum mengungkapkan demokrat yang dengan mengenai tiga hal yang darah, penjara bahkan menjadikan krisis kematian berani demo krasi bersi fat memperjuangkan dan langgeng di negara ini mempertahankan dan membuat demokrasi serta demokrasi sulit untuk menjadikannya berkhidmat pada kedaulatan rakyat. pandangan hidup maka harapan Yaitu: 1). Bergesernya demokrasi akan terus terjaga. Kedua, dengan menjadi oligarki, menurut beliau, melalui nomokrasi (kedaulatan oligarki secara terminologi dimaknai hukum). Kesadaran dan dorongan sebagai suatu sistem politik di mana kolektif lah yang mewujudkan citasemua keputusan diambil hanya cita demokrasi. Walupun sekarang segelintir elite yang memegang demokrasi kita sedang dalam fase kekuasaan; 2). Oligarki itu diikuti k r i s i s k a r e n a d i k u a s a i o l e h meningkatnya perilaku koruptif. “segelintir” elite. Aspirasi kita Ketika segelintir elite dapat sebagai warga negara tetap kita memutuskan keputusan politik p e r t a h a n k a n , m e n g i n g a t pemerintahan, maka mereka kemungkinan akan terjadinya cenderung berbuat korupsi relatif penolakan-penolakan. Karena besar; 3). Demokrasi lebih dinikmati hakikatnya rakyat berhak penuh elite, bukan rakyat. Hal ini akan dalam berdemokrasi. bertentangan dengan watak

Berita

05

AL- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

Man teman, kali ini mimin akan mengajak kalian mengenal gadis yang tak kalah luar biasa dari teman kita sebelumnya. Gadis ini dapat dikatakan sebagai salah satu orang berpengaruh dalam perkembangan literasi di kampus, pemikiran dan inspirasinya ia tuangkan dalam wadah buletin al ibtikar STAI Al Anwar. Seperti yang kalian lihat sekarang, buletin kita semakin kece kan.. oplos dulu dong.. prokprokprokk...

Man teman tau nggak siapakah gadis yang mimin ceritakan? Ia adalah gadis manis dengan nama Muslihatul Millah, teman-temannya biasa menyapa dengan sebutan mbak mil atau mbak mel. Gadis kelahiran demak ini begitu menyukai makanan Nasi bukhori. Sambat sinambat pada yang maha kuasa menjadi hobi dari mbak yang satu ini. Kira-kira apa lagi ya yang bisa kita ungkap dari gadis yang akrab dipanggil mbak mel ini ya...

Tahukah kalian siapa saja sang juara pada perlombaan di UIN Sunan Ampel Surabaya?

Diantaranya, ada Kang Aprines, Mba Ika Dan Mbak Mila dari team 1 yang meraih juara 1 lomba debat ilmiah. Disusul dengan juara 2 lomba debat ilmiah yang beranggotakan Mbak Ida, Mbak Yiyin dan Kang Burhanuddin. Serta juara best speaker yang dicapai oleh saudari Ika Wahyuningsih. Keren pisan ya rekan-rekan mahasiswa STAI Al Anwar. Kira-kira apa rahasianya ya...?

“Optimis,tenang dan menikmati proses tanpa ada beban,” ungkap rahasia dari gadis yang disapa mbak mel itu. Kala mengikuti perlombaan debat di UINSA Surabaya, mbak mel mengatakan sempat merasa down kala bersaing dengan lawan debat di kampus tersebut. Ketakutan dan keraguan sempat terlintas dihatinya, perasaan takut gagal, takut tidak bisa maksimal, takut jatuh pada lubang yang sama dan ragu dengan takdir tuhan ini jadi beban yang amat dipikirkannya. Untungnya, hal itu dapat segera diatasi, dengan kekuatan stimulus dari babah, mamah, dosen dan teman-teman terdekatnya, ia mulai mengendalikan dirinya.

Mencoba berself talk ''Aku bisa'' dengan penuh keyakinan dan disertai dengan kepercayaan akan kebaikan Tuhan untuk menghendakinya menjuarai event kali ini.

Berita

06

AL- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

Pengumuman kejuaraan lomba kembali ditunggu pemirsa, kenyataannya kabar gembira kembali memeluk warga STAIWAR kala itu, para dosen dan peserta lomba kembali memanjatkan rasa syukur atas anugrah yang diberikannya. Kejuaraan ini tak luput dari haturan do'a dari para masyayikh, dosen dan teman teman STAIWAR. Hingga salah seorang peserta bernama mbak Mila tersebut merasa speechless akan kabar yang baru diperdegarkan itu.

Ia menuturkan bahwa hal ini menjadi pengingat bagi diri sendiri bukan suatu hal yang harus dibanggakan, jangan besar kepala karena kejuaraan adalah hasil bersama usaha bersama dan kemenangan bersama. Banyak pihak yang terlibat dalam kemenangan, teutama kebaikan tuhan kami.”

Nama : Muslihatul Millah TTL : Demak, 19 Januari 1998 Alamat : Mutih Wedung Kulon, Demak Man teman, berikut pesan dari mbak Mel untuk kita, bahwa “kejuaraan tidak menjadi patokan, nikmati prosesnya dan yakin dengan keserba baikan tuhan.” Gimana teman, setelah mengikuti cerita dari mimin, ada yang berminat? Berminat untuk mencoba mengikuti kompetisi kaya mbak Mel dkk.. selamat mencoba...

semoga sukses !!!

Berita

07

A L- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

Man teman,, Ada yang kenal dengan saudari Hesti Fatmawati??? Penasaran yang mana orangnya, gimana kepribadiannya?? Yuk, Langsung saja ya...cekidot. Ia adalah mahasiswi prodi PGMI semester 3 di kampus kita lho... Putri cantik Jepara ini akrab dipanggil dengan sebutan mbak hess. Tahukah kalian, Mbak Hes ini mempunyai keunikan tersendiri dari kebanyakan orang lho, ia mampu membaca kepribadian seseorang berdasarkan bentuk wajah dan tingkah lakunya, bayangkan saja, dengan hanya melihat wajah seseorang ataupun mengamati tingkah laku orang tersebut, ia mampu menebak gimana karakter target yang dituju. Wahh..Keren kann.. hahaha... ^_^

Nama : Hesti Fatmawati TTL : Jepara, 16 Oktober 2000 Alamat : Bangsri, Jepara ''Awalnya suka coba-coba, lama-lama jadi kebiasaan mbak'', tutur gadis yang disapa mbak hes itu. Setelah mengetahui keunikan pada dirinya itu, mbak hes ingin menyalurkan bakatnya dengan mengambil program studi tasawuf psikoterapi di Bandung. Namun, keinginannya ini tak dikehendaki oleh kedua orang tua, beliau lebih menyarankan untuk kuliah dan mondok di STAI Al Anwar Sarang. Usut punya usut, Dibalik kejadian pasti ada hikmah yang dapat diambil, diantaranya yaitu Mbak Hes menjadi mahasiswa tetap di prodi PGMI, berkat kecerdasan dan kemampuan yang dimilikinya, mampu mengharumkan kampus kita tercinta.. prokprokprok...

Bakat yang dimiliki mbak hes tidak berhenti di sini, keahliannya ini membantunya untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan temanteman disekitarnya, selain itu bakatnya ini sangat diperlukan ketika ia terjun menjadi seorang guru. Dengan mengetahui kepribadian dan karakter peserta didiknya, sehingga mampu memperlakukan peserta didik sesuai dengan kepribadiannya masing-masing. Dengan demikian, peserta didik mampu tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Keahlian yang dimiliki mbak hess ini sangat bermanfaatkan di masa mendatang...

Berita Minggu kemarin, Mbak Hes bersama team rekan-rekan STAImengikuti kompetisi di UIN MALIKI Malang. Dengan kemampuan dan kegigihan para mahasiswa ini, nama STAI Al Anwar kembali menjadi sanjungan. Diantara prestasi yang diperoleh mereka yaitu, Juara 1 lomba debat ilmiah oleh team 1 yang beranggotakan Rif'an, Edi dan Hesti. Berikutnya, juara 3 lomba debat ilmiah oleh team 2 yang beranggotakan Alfi, Maya dan Agung juga mendapatkan predikat Best Speaker pada kompetisi festival pelangi tanggal 24 Oktober 2019. Hebat sekali bukan... kira-kira apa rahasianya ya.. ''Rahasianya y a i t u d o a , sholawat, dan usaha maksimal'', ungkap hesti fatmawati saat berbincang dengan kami. m b a k h e s menambahkan, “berkat doa dari babah, keluarga, dan rekan-rekan benar-benar kuat mba, saat perlombaan itu, suara saya hilang, deg-degan, fikiran ambyar, dan saya rasa penampilan masih kurang maksimal. Saat melihat penampilan mahasiswa dari kampus lain jadi minder, Namun

08

A L- IBTIKAR

Buletin mahasiswa saat saya teringat mereka yang mendoakan saya, seperti ada kekuatan yang mendorong saya untuk tidak menyerah.” Ungkap terang-terangan gadis yang disapa mbak hess itu.

Teman-teman, gimana perasaan kalian setelah membaca cerita dari putri jepara ini, tertarik? Eitts.. Maksutnya tertarik untuk mengikuti jejak mbak hess.

Salam dari mimin, Yuk.. samasama kita perbaiki diri, kembangkan diri, tingkatkan kompetensi yang kita miliki, dan mari berjuang bersama untuk diri kita dan kampus kita tercinta. Tiada usaha yang akan menghianati hasil diimbangi dengan do'a dan sholawat yang terpanjat pada dambaan kita semua. Sekian dari mimin, makasih sudah mau membaca sampai selesai. Salam lierasi ()

Berita

09

A L- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

PGMI STAI AL-ANWAR Ketiban Duren Gondan (30/10)

Himpunan Prodi Mahasiswa (HMP) PGMI STAIAL-ANWAR kembali ketiban duren. Pasalnya awal Oktober lalu Prodi ini menyabet juara pertama dan ketiga lomba debat. Untuk pertama kalinya juga, kampus tercinta kita merebut best speker lomba debat pada ajang Festival Nasional PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya. Kurang dari dua puluh hari kemudian PGMI STAI ALANWAR mengulang sejarah kemenangan di festival pelangi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Berbeda pada ajang festival sebelumnya, pada

festival di Malang kala itu PGMI STAI AL-ANWAR untuk pertama kalinya k e l u a r s e b a g a i j u a ra pertama microtheacing yang dimenangkan oleh saudari Novita Nur Aeni.

Ini membuat kampus kita menciptakan atmosfir baru, setelah sekian lama berusaha berjuang dan untuk pertama kalinya, hasil memuaskan akhirnya diperoleh. Kemenangan ini tentu tidak hanya dirasakan oleh prodi PGMI saja akan tetapi semua lapisan m a s y a r a k a t S TA I A L ANWAR. Tentu keberhasilan yang diraih tidak lepas dari berbagai usaha dan doa. Dan rahasia lain dibalik kesuksesan prodi PGMI STAI A L - A N WA R m e r u p a k a n “barokah syaikhuna wa ma'haduna” ungkap salah satu jawaran pada kesempatan lain.(Mm)

Inspirasi

10

A L- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

Nama: Novita Nur Aeni TTL: Tuban, 20 Juli 2000 Alamat: Kerek, Tuban Cita-Cita: Ingin jadi Pembisnis Sukses Siapa yang tidak kenal dengan Novita Nur Aeny.. ?? santriwati al-anwar 3 yang memiliki hobi mendengarkan musik sekaligus berjalan-jalan, entah jalan-jalannya tidak disebutkan dengan jelas, jalan-jalan ke gunung atau ke laut. Bagi pembaca yang penasaran bisa langsung bertanya ke mbaknya hehehehee..... selain hobi tersebut ia juga termasuk dari pecinta tahu, tahu dimasak dengan apapun, mana suaranya pecinta tahu????

Perlu diketahui bahwa pecinta tahu ini telah mendobrak Juara 1 lomba microteaching diajang lomba nasional tepatnya di UIN Maulana Malik Ibrahim, tepuk tangan dong guys.....setelah penulis berhasil mewawancarai, perjuagannya bukan hanya sekedar sekali tepuk selesai, hari demi hari ia jalani dengan latihan dengan bimbingan dari beberapa Dosendan juga semangat dari rekan-rekan.

Apakah pecinta tahu ini pernah merasa down saat acara perlombaan?

Ya, setelah berhari-hari latihan dan merasa sudah mantap, namun hasil yang ia rasakan saat perlombaan tidak sebanding saat latihan.

Apa yang ia rasakan saat tampil didepan murid-murid yang baru ia kenal?

Pikiran runyam, merasa persiapan kurang siap. Halangan seperti itu tak melunturkan niatnya pertama kali sebelum pemberangkatan “lakukan yang terbaik untuk babah, orang tua, stai al-anwar, beberapa dosen yang telah membimbing dan tak lupa kawan-kawan, mereka semua telah memberikan doa dan dorongan semangat.

Di akhir wawancara bersama penulis Novita Nur Aeny sempat memberikan motivasi untuk kita semua; “mimpi itu tidak diam, manfaat potensimu untuk kebaikan lingkungan.”

Opini

A L- IBTIKAR

11

Buletin mahasiswa

Keresahan apakah yang sedang melanda Indonesiaku? Bagaimana dengan kondisi hati Ibu Pertiwi? Sudah lama kudengar isak tangisnya, benarkah itu?

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa keprihatinan yang acap kali terdengar, tampak miris jika dipandang, sebab nyaris membuat

masih banyak lagi hasil panen lokal yang mengalami kekalahan saing, satu di antaranya adalah gula, sebab tebu yang tak semanis dulu, dan akhir yang sama pun terjadi. Gula imporlah yang menjadi penglaris. Inikah yang menyebabkan ibu pertiwi menangis memikirkan warisan bangsa?Belum lagi perihal ketidakadilan yang melanda tanah

Tangis IBU Pertiwi

DI ERA GELEMBUNG SABUN sirna kearifan Indonesia justru merupakan hasil karya dari sebagian anak bangsa. Indonesia yang masyhur sebagai negeri gemah ripah loh jinawi, kini kian mencuat hampir tinggal kenangan. Yang dulunya sempat menjadi negeri swasembada pangan, kini harus miris melihat para importir menertawai petani lokal dengan penuh suka cita. Fakta yang terjadi adalah kondisi sawah yang kini kian muram dan hasil panen yang sering melesat jauh dari harapan menyebabkan harga beras terhitung mahal. Dalam kondisi ini, beras dari luar negeri dengan mudah didatangkan. Dampaknya, ketika petani sedang panen raya, beras lokal terbanting oleh beras impor. Selain itu,

Indonesia, penghormatan yang tak seharusnya karena rasa terpaksa, dan penghardikan tentang kebenaran yang marak terjadi di mana-mana.

Korbannya adalah rakyat kecil yang tak mengerti apa-apa, sedangkan pelakunya adalah makar dari front tikus berdasi yang pandai bertopeng kata. Bukan lagi prinsip untuk menciptakan ruang kebebasan dan kesejahteraan rakyat yang mereka gunakan. Prihatinnya, mereka justru memanfaatkan tahta demi menumpuk kekuasaan, bahkan untuk memenuhi kepuasan nafsu pribadi.Entah, lapar yang bagaimana bangsa ini, sampai-sampai kekayaan ibu pertiwi nyaris dirampas habis tak kenal batas.Sawah,laut,hutan, gunung

Opini

12

dan lain sebagainya kian terancam rusak. Selain itu, penggunaan teknologi atau sumber d a y a a l a m y a n g t a k ra m a h lingkungan juga mengancam keseimbangan alam. Ini menunjukkan bahwa jiwa anak bangsa telah terkontaminasi dengan sifat serakah. Prinsip keserakahan inilah yang menjerumuskan kita menjadi masyarakat berkultur konsumtif.

Dengan begitu, masyarakat konsumtif a k a n diperkenal kan dengan budaya kenyaman an yang dirasa mengenak kan, dan akhirnya masyarakat menjadi terlena dalam budaya demikian.

Padahal, budaya tersebut tak berbeda dengan layaknya gelembung sabun, yang tampak indah, namun sesungguhnya tak berisi, sebagaimana kata Paus Fransiskus.

Budaya demikian memberikan dampak yang buruk bagi pribadi Bangsa Indonesia. Jiwa

A L- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

bangsa lama-lama akan cenderung egoistis. Masing-masing diri akan lebih memikirkan kepentingan pribadi dan tak peduli kepada sesama. Selagi tak menyangkut urusan pribadi, maka cukup masa bodo dengan urusan orang lain.

Masyarakat yang demikian telah ternodai dengan angkara murka keserakahan. Sehingga, mereka lupa dengan rasa saling peduli dan berbelas kasih antarsesama bangsa.

Dari sinilah, jiwa mereka akan cenderung dingin dan sulit untuk menangis, apalagi ikut berhati pilu pada ibu pertiwi.

Entah, sadar atau tidak batin setiap insan di tanah ibu pertiwi ini.

Cerpen

2

A L- IBTIKAR

13

Buletin mahasiswa

MANGKUBUMI DAN WIDYAISWARA

“Mas Widi ditimbali Abah Yai.” Mendengar panggilan itu pemuda yang kerab dipanggil dengan nama Widi seketika menghentikan kegiatan memba jaknya dan bersegera membersihkan diri di sumur yang tersedia, lalu menemui sang Kyai.

Sejak satu bulan setelah ia menemui sang Kyai perilakunya menjadi berbeda biasanya sebelum adzan berkumandang ia terjaga dari mimpi lalu mengidupkan separuh malamnya hanya untuk bertafakkur.

Pada jam enam tepat, ia sudah pergi ke sawah dan melakukan perintah Kyai untuk mengurus 34 petak sawah dan itu dikerjakan sendiri oleh Mas Widi.

Pagi ini ia memang tetap terjaga sebelum adzan berkumandang dan menghidupkan separuh malamnya dengan dzikir dan lainnya. Namun

sampai pagi menjelang, ia tidak beranjak dari tempatnya dan tidak pergi ke sawah seperti biasanya. Hal ini sudah satu bulan ia kerjakan. Karena aku penasaran dengan tingkahnya yang berbeda maka ku beranikan mendekati dan bertanya kenapa ia tidak seperti biasanya.

Saat itu Mas Widi sedang duduk di atas kayu besar yang tumbang di belakang surau, ia berdiam cukup lama, pandangannya lurus ke arah bentangan sawah yang biasa ia garap namun sekarang sudah berpindah di tangan Mas Mangku. Aku duduk tepat di sampingnya saat itu. Cukup lama aku diam hingga ia menanyakan apa kepentinganku. Dengan sedikit takut, a k h i r n y a a k u m e n g u t a r a ka n pertanyaanku. Namun dia hanya menjawab “Pada saatnya nanti kamu

Cerpen

14

AL- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

akan tau Nang, yang penting sekarang sendiri merasa ada yang ganjil disorot kamu bela jar yang benar dan mata Kyai karena tidak biasanya. Ia tanamkan jiwa nasionalisme meskipun meminta kami tetap di surau. kita di pesantren. Namun, kita tidak Beberapa menit kemudian, Kyai b o l e h m e m a n g ka s h a b i s j i wa memanggilku dan meminta untuk memanggilkan Mas Mangku. Aku nasionalisme kita.”

Setelah dia berkata begitu, ia meninggalkan surau menuju sawah di pergi meninggalkanku seorang diri belakangnya. Alangkah terkejutnya dengan setumpuk pertanyaan yang tak aku saat melihat bentangan sawah yang mulanya hijau menjadi kering di kunjung habis. sana-sini. Bahkah, aku tidak “Dik Imam, sebaiknya kamu bantu mendapati di mana Mas Mangku. Aku Mas Mangku mengurus sawah Yai, Mas kewalahan mencarinya dari ujung ke hanya takut kalo dia kewalahan ujung. Aku membiyak batang padi mengurusnya.” Kalimat terakhirnya berharap menemukannya atau sebelum menghilang di balik gorden. mungkin dia pingsan berhari-hari Sekilas aku mengamati Mas karena kelelahan mengurus sawah.

Mangku yang tampak tidak sabar Namun nihil, Mas Mangku tidak mengurus sawah Kyai, berbeda dengan ada di sana. Aku sempat bingung ke Mas Widi yang penuh semangat dan mana harus ku carinya. Saat pikiranku sabar dengan perintah Abah Yai. mulai buntu, dari kejauhan ku dapati “Astaghfirullah kok aku malah Mas Mangku berjalan ke arahku dengan membanding-bandingkan loh ya, belum membawa cangkul, pandangan matanya tentu aku bisa seperti mereka”. Jum'at tidak sedap dan pagi, di tanah pasantren sidogiri wajahnya masih setia dengan lantunan surat sangat beringas Yasin yang dipimpin langsung oleh aku sempat Abah Yai. Setelah Majelis Yasin usai, berpikir kalaudia sang Kyai meminta agar para kalau santrinya tetap di tempat. Di sini aku

Cerpen

15

akan membantaiku. Astaghfirullah lagi-lagi aku berperasangka buruk.

Kurang lebih lima meter dari jarakku berdiri barulah dia tersenyum padaku membuat detak jantungku yang sedari tadi rewel kini diam seketika.

“Ada apa dik? Tidak biasanya kemari.”

Tanyanya memebuyarkan lamunanku.

“Oh njeh, Mas timbali Abah Kyai di surau.” Saat ku katakan demikian wajahnya sedikit cemas dan matanya terbesit rasa khawatir mungkin karena kondisi sawah yang menyedihkan.

“Oh ya Mas tak bersih-bersih dulu”. Aku mengiyakan dan langsung pergi meninggalkannya.

“Dik aku ingin bicara denganmu” suara Mas Widi yang tiba-tiba memebuyarkan hafalanku.

“Iya mas monggo” tidak butuh waktu l a m a s e t e l a h k u p e r s i l a h ka n , mengalirlah cerita di sore itu. Selama aku mendengar keseluruhan ceritanya membuat aku terkejut dan mengerti kenapa ia berbeda dan kenapa Mas Mangku datang kemari. Sejauh ini, aku hanya berperasangka buruk terhadap mereka. Padahal mereka sama-sama

A L- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

berjuang untuk kebaikan di masa mendatang. “Gimana dik kamu sudah puas dengan penjelasanku atau masih ingin isykal?”

Aku menggeleng tanda sudah puas dengan penjelasannya. “Bulan depan Mas boyong dari sini saatnya mas ikut serta dalam pembangunan Negara.”

Kalimat t er akhir nya berhasil menimbulkan tanya baru. “Membangun Negara” Apa Mas Widi bermaksud membangun gedung pencakar langit di bawah bukit ini atau ingin membangun pabrik atau, “sudah jangan diteruskan pikiranmu itu, bikin shu'udzan saja” aku menggaruk-garuk rambut kepala yang tidak gatal karena pikiranku terbaca oleh Mas Widi.

Sejak pertemuan terakhir dengan Mas Mangku dan Mas Widi dua minggu lalu aku belum bersua lagi dengan mereka berdua. Yang identitasnya aku ketahui sejak sore itu bersama Mas Widi yang ternyata mereka adalah dua Mangkubumi yang nyantri selama dua tahun lalu. Tapi aku sendiri tidak mengetahui keberadaan mereka. Aku

Cerpen

16

mengetahui Mas Widi pertama kali ka r e n a A b a h Ya i m e n y u r u h k u memanggilnya dan itu terjadi kurang lebih 5 kali. Lantas, aku mengenal Mas Mangku baru-baru ini karena Abah Kyai pula yang menyuruhku memanggilnya.

Andai aku tidak disuruh Abah pasti aku tidak mengenal mereka.

Di tengah kesibukan pikiranku, seseorang memanggil dan mengatakan Abah mencariku. Aku terkejut bukan main abah mencariku, karena jika abah memanggil atau mencariku berarti aku melakukan kesalahan t api apa kesalahanku.

“Iya kang tak dandan dulu.” Candaku menenangkan diri.

Aku berdiri di pelataran rumah dan di sana bertengger dua mobil pajero dan satu mobil BMW “Milik siapa” batinku.

Dari arah luar aku sudah melihat bayangan Abah dengan beberapa orang didalamnya lantas dengan mantab aku masuk dan menyalami mereka semua tak terkecuali dua mangkubumi yang nyantri di pesanteren Abah, yaitu Mas Adiwidia dan Mas Mangkuiswara. Aku duduk bersimpuh di samping Abah. Satu setengah jam berlalu mereka terlibat percakapan lalu tak lama kemudian

A L- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

berpamitan pada Abah. Setelah mereka pergi, aku mengerti semua jawaban dari pertanyaanku.

Dua minggu setelah kepergian Mas Widi dan kini Mas Mangku disibukkan dengan amanah baru yaitu menjadi perbendaharaan pesantren. Kini Mas Widi juga menjadi perdana mentri, aku mengetahuinya saat menonton televisi pagi tadi, mungkin ini yang dimaksud membangun Negara.

“Sedang apa kamu Cung?” Aku menyalami tangan abah yang tiba-tiba berdiri dibelakangku dan kini telah duduk disampingku.

“Abah, bukankah Mas Widi dan Mas Mangku sama-sama seorang perdana menteri negara, kenapa hanya Mas Widi yang kembali bertugas?”

Abah tersenyum lantas menjawab.

“Mereka memang sama-sama baik, pandai dan pantas menjadi mangkubumi negara kita. tapi bukankah kamu mengerti bagaimana cara mereka merawat sawah abah yang berjumlah 34 petak, bukankah hasilnya berbeda meskipun digarap dengan orang yang sama-sama ber ilmu? kamu tau kenapa?”

Cerpen

A L- IBTIKAR

17

Aku menggeleng.

“Itu karena Widi tulus dan Mangku masih mengharapkan sesuatu dari kerjanya, Widi mengerti ilmunya, sedang Mangku menggunakan ilmu yang bukan pada bidangnya, Widi selalu mengoreksi kesalahannya dan Mangku mengoreksi kesalahan orang lain, Widi melihat dan memeperhatikan sawahnya sedang Mangsa memerhatikan sawah sebelah sehingga Widi menuai hasil yang memuaskan dan mampu melindungi garapannya dan lain halnya Mangsa ia lelah dengan harapan-harapan yang tidak seharusnya dan malah merusak garapan Widi yang seharusnya ia hanya tinggal menuai hasilnya.

Jika kamu bertanya apa hubungannya dengan sawah 34 petak dengan jabatan mereka itu sangat ada hubungannya. Sebelum A bah perintahkan mereka menggarap sawah, sudah Abah sampaikan pada mereka agar mereka menggarap sawah ini seperti mereka menggarap tanggung jawabnya sebagai perdana menteri, karena 34 petak sawah sama seperti 34 provinsi di Negara ini dan mereka secara tidak langsung belajar bertanggung jawab dengan tugasnya masing-

Buletin mahasiswa

masing. Setelah itu mereka berdua mendatangi Abah dan meminta abah agar memilih siapa diantara mereka yang patut melanjutkan amanah besar negara dan siapa yang tetap tinggal disini. Abah memilih Widi karena abah tidak ingin melakukan kesalahan yang dilakukan oleh presiden pertama kita karena tidak memperhatikan seorang genius Habibi sehingga ia memajukan negara lain bukan negaranya sendiri.”

Oleh:

Niken Melati Anisa Mahasiswa PGMI Semester III

Games

18

A L- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

Adakah yang Datang ?

Oleh : ef_en

Kini tiada lagi yang bernama bambu runcing berjuang Tiada pula tetes keringat merah tertembak timah moncong senapan Bukankah Indonesia kini merdeka?

Tapi apa itu merdeka?

Apakah hasil para pahlawan yang tinggal seonggok jasad?

Ataukah teritorium warga pribumi?

Jika sekarang banyak aksi pribumi

perjuangkan demokrasi, lalu apa bedanya dengan dahulu?

Saat kami yang telah menjadi roh-roh ini memberontak pada kebejatan imperialis?

Tidakkah kau tahu bahwa dahulu ketika roh dan tubuh kami masih utuh, melakukan aksi hanya atas nama Merdeka!?

Namun, bagaimana dengan sekarang?

Adakah yang akan datang?

Adakah yang datang demi Indonesia?

Negeri yang kami perjuangkan hingga tulang kami memerah, remuk oleh darah dan tanah.

Games

19

A L- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

Hingga Titik Darah Penghabisan Lihatlah!

Lihatlah genangan darah Tumpah serampangan di tanah Dengarlah!

Dengarlah bunyi mesiu, letupan api dan senapan di sana-sini tiada henti!

Tapi, adakah yang lebih menggelegar dari suara perjuangan dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajahan?

Lihatlah!

Lihatlah mayat tergelepar berserakan Terbunuh oleh ketidakberdayaan terhadap ketidakadilan.

Dengarlah!

Gemuruh perjuangan para pahlawan Yang luruh bersama gema takbir tak berkesudahan Adakah yang lebih mendebarkan dari jerit serak rakyat yang berkarak memanggil kesejahteraan hingga titik darah penghabisan?

Games

20

A L- IBTIKAR

Buletin mahasiswa

Carilah 10 kata yang berhubungan dengan

Demokrasi . . . !!!

D R O A A R R T V B N A J K I N D E M O K R A S I S N E T W U E D K P Z D U U G A A C A D A R A K Y A T F V A L R U D P S N A S E S I R U I U K P I S D A C E R V U D S E M I Q L E E T A B N A B A L L W A N A E M A D D N N C E P O L I T I K O N H T I N C K O P S N U M I D H H E A U P E M I L U S O S E K S P E R T A M I N U N O U L M U S Y A W A R A H M P U P

Kirim jawaban kalian, ke Redaktur Al Ibtikar dengan menyerahkan barang bukti

Ayo sobaaaat…

Tambah wawasanmu dengan kegiatan membaca.!!!

Temukan informasi dan edukasi seputar STAI AlAnwar hanya di

"MAJALAH AL-HIBR".

Harga: Rp. 20.000 Kontak person: Pa: Ahmad Fatoni ( IQT Semester 7 )

Pi: Nailatus Sa'adah ( PGMI Semester 5 )

Majalah AL-HIBR selalu menyuguhkan informasi ter update yang akan membawa anda Kesamudra pengetahuan.

Tunggu apa lagi? .

@ narasi_gardapena

Narasi Garda Pena

@ narasigardapena