Buletin Nafiri Teen edisi September 2015

Page 10

Satu semester pertama di UPH, gue menjalaninya dengan sangat bahagia dan bersikap masa bodo. Gue gak pernah sekalipun digelisahkan karena udah menolak panggilan. Sampe suatu hari gue abis belajar buat ujian, gue ngeliat satu buku yang entah kenapa menarik perhatian dari antara banyak buku di dalem rak buku. Buku itu judulnya Menjadi Pelayan yang Memperkenan Hati Tuhan karangan Pdt. Benny Solihin. Gue coba iseng baca buku itu. Di halaman yang ketiga buku itu memaparkan berbagai macam respons dari para nabi yang Tuhan panggil. Musa mengatakan, “Siapa aku ini, maka aku yang menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” Gideon mengatakan, “Ah, Tuhan, dengan apakah aku selamatkan orang Israel …?” Yang lebih buruk lagi adalah respons yang dilakukan oleh Yunus. Ia melarikan dirinya jauh-jauh dari hadapan Tuhan ketimbang menaati panggilan Tuhan. Ketika membaca tulisan-tulisan itu, gue merasa tertampar karena gue sudah sama seperti Yunus yang lari dari panggilan Tuhan. Lalu gue kembali baca buku itu sampai bab kedua. Di bab kedua ini diceritakan sebuah ilustrasi yang sangat menarik. Ilustrasinya begini:

8

Ada seorang anak laki-laki, umurnya delapan tahun. Suatu hari ia pergi ke pasar burung. Sesampainya di pasar burung, matanya mulai mencari-cari burung apa yang hendak dibelinya. Tiba-tiba matanya tertumbuk pada seekor burung yang ada di dalam sebuah sangkar bersama burung-burung lainnya. Saat menanyakan harga burung itu, anak itu baru menyadari bahwa uangnya tidak cukup. Meskipun ia telah menawar berkali-kali, tetap harga burung itu tidak bisa turun. Akhirnya, tukang burung itu berkata dengan kesal kepadanya, “Pulang saja dulu, nak! Minta uang lagi sama mamamu!” Anak laki-laki itu menyahut, “Ya, aku pulang dulu, nanti balik lagi.” Sebelum anak itu pergi, tukang burung itu berkata, “Jangan lama-lama! Burung-burung di sini cepat laku.” Anak itu berkata dengan mantap, “Pak, burung pilihanku pasti masih ada waktu aku balik.” Dua jam kemudian anak itu balik lagi ke pasar burung. Melihat anak itu datang, tukang burung itu berkata, “Wah, lama sekali! Burung-burung itu sudah habis, Cuma tinggal seekor. Besok saja datang lagi!” Anak laki-laki itu berjongkok, mendekati kandang burung itu. Tak lama kemudian, ia meminta tukang burung itu mengambil burung yang satu-satunya itu, Namun, tukang burung itu berkata, “Jangan nak! Itu burung jelek. Matanya buta, kakinya pincang, dan

enggak bisa berkicau. Makanya, enggak ada yang mau memilihnya.” Tapi anak itu menjawab, “Enggak apa-apa, pak! Justru, burung itulah yang saya pilih sedari tadi.” Dalam perjalanan pulang ke rumah, anak itu berkata kepada burung itu, “Burung kecil, aku tahu tidak ada seorang pun yang mau memilihmu. Karena itu, aku datang untuk membelimu. Jangan sedih lagi, ya. Sekarang engkau menjadi milikku; aku akan memelihara dan mengasihi kamu.” Setelah membaca ilustrasi itu, gue tersadar, gue merasa hati gue hancur dan melihat bahwa gue adalah burung yang jelek itu: yang buta, yang pincang, dan yang tidak bisa berkicau tersebut. Dari situ gue belajar bahwa cara Tuhan memanggil itu unik dan gue gak boleh menyalahkan Tuhan kenapa temen gue yang lebih baik gak diterima tapi gue diterima. Di situ gue menangis, belajar untuk mengatakan seperti apa yang Maria katakan, “Be it unto me according to Your Word.”

Setelah menjalani tiga semester di UPH, gue justru bersyukur ketika gue tidak jadi masuk seminari, ada begitu banyak orang yang secara langsung atau tidak langsung membimbing gue dan membentuk gue untuk menjadi lebih firmed dengan panggilan gue. Dan sekarang gue dimentor oleh Pdt. Hendra G. Mulia dan Ivan Simeon Halim, mahasiswa SAAT. Gue melihat bahwa ketika Tuhan memanggil, Ia juga mempersiapkan orang yang dipanggil-Nya.

ng ada di dalam Hargailah panggilan ya memakai dirimu, Tuhan bisa saja nggil segala cara untuk mema hamba-Nya. ng Be it unto me accordi rd. Wo to Your

9


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.